KEPERAWATAN MATERNITAS
NY. H DENGAN PARTUS PREMATURUS IMINENS (PPI)
DIRUANG ANNISA RS GRAHA MEDIKA BANYUWANGI
Oleh :
NIM : 202104174
BANYUWANGI
2022
1
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN
BANYUWANGI
Disusun Oleh :
NIM : 202104174
Hari : Selasa
KONSEP PENYAKIT
2
A. Definisi
disertai pendataran dan atau dilatasi servix serta turunnya bayi pada wanita
hamil yang lama kehamilannya kurang dari 37 minggu (kurang dari 259
hari) sejak hari pertama haid terakhir. Menurut Nugroho (2010) persalinan
preterm atau partus prematur adalah persalinan yang terjadi pada kehamilan
kurang dari 37 minggu (antara 20-37 minggu) atau dengan berat janin
kurang dari 2500 gram. Partus preterm adalah kelahiran setelah 20 minggu
(Benson, 2012).
kehamilan kurang dari 37 minggu atau berat badan lahir antara 500-2499
aterm (20 minggu-37 minggu) dan berat badan lahir bayi kurang dari 2500
gram.
B. Etiologi
polihidramnion
2. Ibu : DM, pre eklampsia, HT, ISK, infeksi dengan demam, kelainan
kelainan imun/resus.
3
Namun menurut Nugroho (2010) ada beberapa resiko yang dapat
merokok lebih dari 10 batang perhari, riwayat abortus pada trimester II,
1. Faktor ibu : Gizi saat hamil kurang, umur kurang dari 20 tahun atau
C. Patofisiologi
4
proses persalinan secara dini. Empat jalur terpisah, yaitu stress, infeksi,
Akibat dari persalinan prematur berdampak pada janin dan pada ibu.
maturitas paru yang menyebabkan resiko cidera pada janin. Sedangkan pada
5
D. Pathway
Pembentukan membrane
Rangsangan pada hialin surfaktan paru belum
Krisis situasional
uterus sempurna
Hipoksia Peningkatan
Prostaglandin Pulmonary vascular
meningkat resistance
Janin tidak dapat
menjaga rongga paru
Dilatasi serviks tetap mengembang MK : Gangguan
Pertukaran Gas
Usaha Inspirasi yang (D.0003)
MK: Nyeri
lebih kuat
Melahirkan
(D.0079)
MK : Pola Napas Tidak
Kehilangan
Efektif (D.0005)
energy berlebihan
6
E. Manifestasi Klinis
5. Nyeri punggung
Gejala diatas sangat mirip dengan kondisi normal yang sering lolos dari
1. Kontraksi berlangsung sekitar 4 kali per 20 menit atau 8 kali dalam satu
jam
F. Komplikasi
7
1. Anoksia 12 kali lebih sering terjadi pada bayi prematur
2. Gangguan respirasi
bayi aterm
5. Cerebral palsy
6. Terdapat insidensi kerusakan organik otak yang lebih tinggi pada bayi
aterm).
G. Pemeriksaan Penunjang
2500 gram)
H. Penatalaksanaan
1. Istirahat baring
8
2. Menghambat proses persalinan preterm dengan pemberian tokolitik,
yaitu :
samping yang lebih kecil. Salbutamol, dengan dosis per infus: 20-50
edema paru.
Namun obat ini jarang digunakan karena efek samping yang dapat
ialah edema paru, letargi, nyeri dada, dan depresi pernafasan (pada ibu
dan bayi).
9
Untuk menghambat proses PPI, selain tokolisis, pasien juga perlu
a. Oligohidramnion
c. Preeklamsia berat
minggu.
10
Ataupun pemberian suplemen inositol, karena inositol merupakan
surfaktan.
hari. Obat pilihan lainnya ialah ampisilin 3 x 500 mg selama 3 hari, atau
enterocolitis.
11
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
dan merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari
Pengkajian yang lengkap, dan sistematis sesuai dengan fakta atau kondisi
yang ada pada klien sangat penting untuk merumuskan suatu diagnose
pasien, biodata penanggung jawab, keluhan utama saat MRS, dan keluhan
B. Diagnosa Keperawatan
2. Ansietas (D.0080)
12
C. Intervensi
(2019). Adapun intervensi yang sesuai dengan penyakit diare adalah sebagai
berikut :
13
2. Ansietas (D.0080)
14
5. Gunakan relaksasi
Gejala dan Tanda Mayor sebagai strategi
penunjang dengan
Subjektif analgetik atau
Mengeluh pusing tindakan medis lain,
Anoreksia jika sesuai
Palpitasi Edukasi
Merasa tidak berdaya 1. Jelaskan tujuan,
Objektif manfaat, batasan,
Frekuensi napas meningkat dan jenis relaksasi yang
Frekuensi tersedia (mis, music,
Tekanan darah meningkat meditasi, napas
Diaforesis relaksasi
Tremor otot progresif)
Muka tampak pucat 2. Jelaskan secara rinci
Suara bergetar intervensi relaksasi
Kontak mata buruk yang dipilih
Sering berkemih 3. Anjurkan
10. Berorientasi pada mengambil posisi
nyaman
Kondisi klinis yang 4. Anjurkan sering
terkait : mengulangi atau
Penyakit kronis progresif melatih teknik yang
mis, kanker, penyakit dipilih
autoimun) 5. Demonstrasikan dan
Penyakit akut latih
Hospitalisasi teknik
Rencana operasi relaksasi (mis,
Kondisi diagnosis penyakit napas dalam,
belum jelas peregangan, atau
Penyakit neurologis imajinasi terbimbing)
Tahap tumbuh kembang
(Sumber :Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018, Tim Pokja SLKI DPP PPNI, 2018)
D. Implementasi
15
E. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi keperawatan merupakan tahap akhir dari rangkaian proses
keperawatan yang berguna apakah tujuan dari tindakan keperawatan yang
telah dilakukan tercapai atau perlu pendekatan lain.
Evaluasi keperawatan mengukur keberhasilan dari rencana dan
pelaksanaan tindakan keperawatan yang dilakukan dalam memenuhi
kebutuhan klien. Penilaian adalah tahap yang menentukan apakah tujuan
tercapai. Evaluasi selalu berkaitan dengan tujuan yaitu pada komponen
kognitif, afektif, psikomotor, perubahan fungsi dan tanda gejala yang
spesifik ( Olfah & Ghofur, 2016).
F. Daftar Pustaka
Benson, Ralph C dan Pernoll, Martin L. (2012). Buku Saku Obstetri dan
Ginekologi. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Manuba (2009). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita Edisi 2. Jakarta :
EGC
Nugroho, Taufan. (2010) Kesehatan Wanita Gender dan Permasalahannya.
Yogyakarta : Nuha Medika
Oxorn Harry, dkk. (2010). Ilmu Kebidanan Patologi dan Fisiologi
Persalinan (Human Labor and Birth). Yogyakarta : YEM
Rukiyah, Ai Yeyeh, dkk. (2010). Asuhan Kebidanan Patologi. Jakarta :
Trans Info Media
Saifuddin, A.B. (2002). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Wiknjosastro, H. (2010). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo
16
LEMBAR PENGESAHAN
BANYUWANGI
Disusun Oleh :
NIM : 202104174
Hari : Jum’at
17