Pernafasan O2 l/m
penyakit
DIAGNOSA KEPERAWATAN INTERVENSI IMPLEMENTASI EVALUASI
Nyeri akut berhubungan dengan 1. Identifikasi lokasi, 1. Mengkaji nyeri pada pasien S
agen pencedera fisik, ditandai karakteristik, durasi, 2. R : Pasien mengeluh selangkangan Tn. A mengeluh selangkangan terasa kemeng
dengan: frekuensi, kualitas, intesitas terasa kemeng pada bagian pada bagian benjolannya, skala nyeri 5, nyeri
- Pasien tampak meringis nyeri benjolannya, skala nyeri 5, nyeri terasa terus menerus bahkan saat beristirahat
- Pasien tampak gelisah 2. Monitor tanda-tanda vital terasa terus menerus bahkan saat
- Nadi: 90x/i 3. Jelaskan penyebab nyeri beristirahat O
Kriteria hasil: 4. Berikan teknik 3. Mengobservasi tanda- tanda vital - K/U Lemah
- Keluhan nyeri menurun (5) nonfarmakologis untuk R : TTV - Wajah tampak meringis
- Meringis menurun (5) mengurangi rasa nyeri TD : 120/70 mmHg - Area genetalia
- Sikap proteksi menurun (5) 5. Kolaborasi pemberian N : 90 x/i Inspeksi
- Gelisah menurun(5) analgesik S : 36,8°C Terdapat benjolan pada selakangan
RR : 22 x/i Palpalasi
DS : 4. Menjelaskan penyebab nyeri Teraba benjolan seukuran bola bekel
Tn. A mengeluh perut terasa R : Mengajarkan teknik napas pada selangkangan pasien
sebah dan selangkangan terasa dalam dengan cara menarik napas - Wajah tampak meringis
kemeng pada bagian benjolannya, dari hidung, menahan diperut - TTV :
skala nyeri 5, nyeri terasa terus kurang lebih 3 detik, lalu TD : 120/70 mmHg
menerus bahkan saat beristirahat. dihembuskan secara perlahan N : 90 x/i
melalui hidung S : 36,8°C
DO : 5. Berkolaborasi dengan dokter dalam RR : 22 x/i
- K/U Lemah memberikan analgesik
- Wajah tampak meringis R : Injeksi ketorolac 30 mg IV A
- Area genetalia masuk Masalah belum teratasi
Inspeksi
Terdapat benjolan pada P
selakangan Intervensi dilanjutkan perawat ruangan
Palpalasi Pasien dipindah ruang rawat inap
Teraba benjolan seukuran
bola bekel pada
selangkangan pasien
- Wajah tampak meringis
- TTV :
TD : 120/70 mmHg
N : 90 x/i
S : 36,8°C
RR : 22 x/i
PENGKAJIAN INTRA OPERATIF
Anestesi Mulai : 08.00 s/d 09.00 Pembedahan Mulai : 08.15 s/d 09.00
Jenis Pembiusan O Spinal O General O Lokal O Regio nal
Posisi Infus O Tangan Ka/Ki O Arteri Line O CVP
Posisi Pembedahan O Supin O Prone O Lateral O Litoto mi
O Lumbotomi O Lain-Lain:……………..
Derajat Kontaminasi O Bersih O Bersih Kontaminasi O Kontaminasi O Kotor
Golongan Operasi O Khusus O Besar O sedang O Kecil
Posisi Tangan O Telentang O Terlipat
Chateter Urin O Ya O Tidak Dipasang : O Dalam Ok O Ruangan
Dipasang Oleh dr. Jimi
Antiseptik Kulit O Povidone Iodine O Yodium O Alkohol O Iodop ors
Incisi Kulit O Mediana O Pranm etial O Lain:……………………..
Diatermi O Ya O tidak O Monopolar O Bipolar
Dipasang Oleh Heru
Lokasi Plat Diatermi O Bokong O Tungkai Kaki O Bahu O Paha O Tangan
Monitor Anestesi O Ya O Tidak O Stanby
Mesin Anestesi O Ya O Tidak O Stanby
Manset O Ya O Tidak Lokasi O Lengan Ka/Ki O Kaki Ka/Ki
Mulai: 08.00 s/d 09.00 Tekanan: 110/80 mmHg Diawasi Oleh : Delta
}’;
……………
……………
…………..;;
;;;;;;;;;s
Pemakaian Imaging O Ya O Tidak Lokasi:…………………….. Jenis:………………………………
Irigasi Luka O Ya O Tidak Cairan: O NaCl 0,9% O RL
O H2O2 O Aquades
O H2O2-Povidone O Antibiotik
Tampon O Ya O Tidak Dipasang: O Dalam OK O Ruangan
Kasa Yang dipakai Operasi O Ya O Tidak Jumlah : 30
Kasa Besar yang dipakai Operasi O Ya O Tidak Jumlah :………
Deppers yang dipakai Operasi O Ya O Tidak Jumlah : 1
Pisau yang dipakai Operasi O Ya O Tidak Jumlah : 1 Ukuran:……….
Jarum yang Dipakai Operasi O Ya O Tidak Jumlah : 1 Ukuran : 3.0
Instrumen Lengkap O Ya O Tidak Jumlah :………
No Nama Jumlah
1
Set linen, terdiri dari :
2 buah
Duk besar
Duk panjang / sedang 2 buah
Duk kecil 4 buah
2 Gown / jas operasi 5 buah
3 Handuk steril 5 buah
4 Sarung meja mayo 1 buah
5 Perlak steril 2 buah
6 Bengkok (kidney trays) 2 buah
7 Round bowls (kom) besar / cucing 1 / 1 buah
8 Selang suction 1 buah
9 Kabel couter (monopolar) 1buah
No Nama Jumlah
1 Handvat mess / handle mess no. 3 1 buah
2 Pinset chirugis 2 buah
3 Pinset anatomis 2 buah
4 Surgical scissors / gunting prepare / 1 buah
mayo
5 Metzenboum scissors 1 buah
6 Suture scissors / gunting benang 1 buah
7 Towel forcep / duk klem 5 buah
8 Sponge holding forcep / desinfeksi 1 buah
klem
9 Pean mosquito anak (baby mosquito) 2 buah
10 Kocher klem lurus anak (Baby 2 buah
kocker lurus)
11 Kocher klem bengkok anak (Baby 6 buah
Kocker)
12 Nald foeder (needle holder) kecil 2 buah
13 Langen beck 2 buah
14 Hack kombinasi 1 buah
15 Hack pyelum 2 buah
16 Kanul suction kecil 1 buah
No Nama Jumlah
1 Hipavix 1 box
2 Bandage scissors / gunting verban 1 buah
3 Mesin suction 1 buah
4 Lampu operasi 1 buah
5 Meja operasi 1 buah
6 Warmer 1 buah
7 Alas meja operasi 1 buah
8 Meja mayo 1 buah
9 Meja instrumen / meja besar 1 buah
10 Standar infus 1 buah
11 Tempat sampah medis dan non 1 buah
medis
No Nama Jumlah
1 Hand scoon sesuai ukuran sesuai kebutuhan
2 Paragon mess no. 15 1 buah
3 NS 0.9 % 500 cc
4 Povidone iodine 10 % 100 cc
5 Hibiscrub 50 cc
6 Premeline no. 4-0 1 buah
7 Vicryl no. 3-0 2 buah
8 Deppers 5 buah
9 Gaassteril (kassasteril) 4 bendel
10 Wound dressing (Sofratule) 1 buah
11 Hipavix 15 x 20 cm 1 buah
12 U-pad on / steril 1 / 1 buah
13 Folley catheter no. 6 1 buah
14 Urobag 1 buah
DIAGNOSA KEPERAWATAN INTERVENSI IMPLEMENTASI EVALUASI
Risiko perdarahan dibuktikan dengan 1. Monitor tanda gejala 1. Mengkaji adanya perdarahan S : –
tindakan pembedahan perdarahan R : Perdarahan 100 cc
2. Monitor tanda-tanda vital 2. Mengobservasi TTV O
Kriteria Hasi : 3. Kolaborasi penggunaan - R : TTV - K/U cukup
- Tekanan darah membaik (5) diatermi TD : 110/80 mmHg - Posisi supinasi
- Denyut nadi apical membaik (5) S : 36,8°C - Tangan terlentang
- Suhu tubuh membaik (5) N : 70 x/i - Anastesi general
- Perdarahan menurun (5) RR : 18 x/i - Cairan masuk total 500 cc
SPO2 : 99% - Cairan keluar total 100 cc
DS : – - TTV
3. Berkolaborasi pemasangan diatermi
DO : TD : 110/80 mmHg
R : Penggunaan diatermi plat di
- K/U cukup S : 36,8°C
tungkai kaki
- Posisi supinasi N : 70 x/i
- Tangan terlentang RR : 18 x/i
- Anastesi general SPO2 : 99%
- Cairan masuk total 500 cc
- Cairan keluar total 100 cc A
- TTV Resiko perdarahan tidak terjadi
TD : 110/80 mmHg
S : 36,8°C P
N : 70 x/i Intervensi dihentikan, pasien masuk ruang RR
RR : 18 x/i (Recovery Room)
SPO2 : 99%
Resiko infeksi dibuktikan dengan 1. Cuci tangan sebelum dan 1. Mencuci tangan sebelum dans esudah S: –
peningkatan porporasi organisme sesudah kontak dengan kontak dengna pasien dan lingkungan
pathogen lingkungan pasien dan lingkungan R : Semua tim bedah melakukan cuci O:
2. Pertahankan teknik aseptic tangan steril - Terdapat luka insisi di selangkangan
Kriteria Hasil : pada pasien beresiko tinggi 2. Mempertahankan teknik aseptic pada - Tangan kanan terpasang infus RL 500 ml
- Kebersihan tangan meningkat (5) 3. Pastikan sterilisasi pasien beresiko tinggi
- Demam menurun (5) kadaluarsa instrument yang R : Area pembedahan dibersihkan A
- Kemerahan menurun (5) digunakan dengan menggunakan povidone iodine Resiko infeksi
- Nyeri menurun (5) 4. Gunakan duk steril 3. Memastikan kesterilan dan kadaluarsa
DS : – instrument yang digunakan P
DO : R : Tingkat sterilitas instrum tidak Pertahankan intervensi di ruang operasi
- Terdapat luka insisi di selangkangan kadaluarsa
- Tangan kanan terpasang infus RL 4. Menggunakan duk steril
500 ml R : Terpasang DUK Steril 2 lapis
PENGKAJIAN POST OPERASI
Total Skor
Ket: Jika Total skor <5, pasien pindah
ke ruangan perawatan
(………………...………)
DIAGNOSA KEPERAWATAN INTERVENSI IMPLEMENTASI EVALUASI
Nyeri akut berhubungan dengan agen 2 Identifikasi lokasi, 6. Mengkaji nyeri pada pasien S
pencedera fisik (Prosedur operasi), karakteristik, durasi, R : Pasien mengatakan nyeri Pasien mengatakan nyeri di
ditandai dengan: frekuensi, kualitas, di selangkangan yang selangkangan yang
- Pasien tampak meringis intesitas nyeri disebabkan oleh luka post disebabkan oleh luka post
- Pasien tampak berhati-hati saat akan 3 Monitor tanda-tanda vital operasi, nyeri seperti disayat- operasi, nyeri seperti disayat-
bergerak 4 Jelaskan penyebab nyeri sayat, nyeri hilang timbul sayat, nyeri hilang timbul
- Nadi: 86x/i 5 Berikan teknik secara terus menerus dengan secara terus menerus dengan
nonfarmakologis untuk skala nyeri 6 skala nyeri 6
Kriteria hasil: mengurangi rasa nyeri 7. Mengobservasi tanda-tanda
- Keluhan nyeri menurun (5) 6 Kolaborasi pemberian vital O
- Meringis menurun (5) analgesik R : TTV - K/U Lemah
- Sikap proteksi menurun (5) TD : 120/90 mmHg - Luka bekas operasi di
- Gelisah menurun(5) N : 86 x/i selangkangan
S : 36,6°C - Wajah tampak meringis
DS : RR : 24 x/i - TTV :
Pasien mengatakan nyeri di 8. Menjelaskan penyebab nyeri TD : 120/90 mmHg
selangkangan yang disebabkan oleh R : Mengajarkan teknik napas N : 86 x/i
luka post operasi, nyeri seperti dalam dengan cara menarik S : 36,6°C
disayat-sayat, nyeri hilang timbul napas dari hidung, menahan RR : 24 x/i
secara terus menerus dengan skala diperut kurang lebih 3 detik,
nyeri 6 lalu dihembuskan secara A
perlahan melalui hidung Masalah belum teratasi
DO :
9. Berkolaborasi dengan dokter
- K/U Lemah P
dalam memberikan analgesik
- Luka bekas operasi di Intervensi dilanjutkan perawat
R : Injeksi ketorolac masuk
selangkangan ruangan
- Wajah tampak meringis Pasien dipindah ruang rawat
- TTV : inap
TD : 120/90 mmHg
N : 86 x/i
S : 36,6°C
RR : 24 x/i