Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF

CA. THYROID (TOTAL THYROIDECTOMY)


(PRE OPERASI, INTRA OPERASI DAN POST OPERASI)

I. Identitas Klien
Nama : Tn. X
Umur : 40 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku/ Bangsa : Jawa/ Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SMA
Gol. Darah :O
Alamat : Lampung
No. RM : 123456
Diagnosa : Ca. Thyroid
R. Tindakan : Total Thyroidectomy Tgl. MRS :7
Februari 2018

A. RIWAYAT PRAOPERATIF
1. Pasien mulai dirawat : Pukul: 08.15 Tanggal: 7 Februari 2018,
di ruang Lavender
2. Ringkasan hasil amamnesa praoperatif
Klien mengatakan nyeri pada leher karena terdapat benjolan kurang lebih 3 cm,
nyeri dirasakan saat klien menelan dan sangat dirasakan ketika klien menelan
makanan, lokasi nyeri di leher bagian kiri, dengan skala VAS 5, klien tampak
meringis.

3. Hasil pemeriksaan fisik


a. TTV Tanggal 8 Februari 2018, Pukul: 08:15 WIB
TD : 130/80 mmHg
Suhu : 36,7oC
Nadi : 100 x/menit
RR : 20 x/menit
Kesadaran : Composmentis, GCS: E4, V5, M6
Orientasi : baik
b. Pemeriksaan Fisik (Head to toe)
- Kepala dan leher :
Rambut klien tampak bersih, tidak ada benjolan pada bagian kepala, adanya
benjolan dibagian leher, adanya benjolan bulat di bagian leher sebelah kiri
kurang lebih 3cm, benjolan tidak mengeluarkan darah, warna kulit leher sama
dengan kulit sekitarnya, konsistensi kenyal, terdapat nyeri tekan pada saat
menelan, pada saat klien disuruh menelan tumor ikut bergerak.

- Thorax dan Paru


Jantung : I = Tidak tampak letus cordis
P = Denyut jantung teratur
P = Terdengar bunyi pekak
A = Irama jantung teratur, tidak terdapat bunyi
murmur
Paru : I = RR: 22x/mnt, gerakan naik turun dada teratur
P = Bunyi sonor
P = Vokal Fremitus sama
A = Tidak terdapat bunyi ronkhi/ wheezing,
bunyi nafas
vasikuler
Abdomen : I = Warna kulit merata dengan kulit sekitarnya, Tidak
terdapat lesi
A = Peristaltik usus 14x/menit
P = Tidak ada massa/ benjolan
P = Terdengar bunyi timpani

- Ekstremitas atas dan bawah : Kekuatan otot ekstremitas atas dan


bawah 4,4,4,4

- Genetalia dan rectum : Bersih, tidak ada lesi, tidak terpasang DC,
tidak ada kelainan, tidak ada
hemoroid

4. Pemeriksaan penunjang
Ø Pemeriksaan rontgen polos : Thorax PA -> Normal
Histopatologi (PA)tanggal 7 Februari 2018à Kesan = Adenocarcinoma
Thyroid Papillare

Ø Hasil Laboratorium
Parameter Hasil Nilai Rujukan Satuan
Patologi
Hemoglobin 16,1 13,00-18,00 g/dL
Leukosit 8.200 4.800-10.800 µL
Eritrosit 5,6 4,7-6,1 Juta/µL
Hematokrit 46 42-52
Trombosit 354.000 150.000-450.000 /µL
MCV 82 79-99 fL
MCH 29 27-31 pg
MCHC 35 33-37 g/dL
Hitung Jenis
Basofil 0 0-1 %
Easinofil 1 2-4 %
Batang 0 3-5 %
Segmen 79 50-70 %
Limfosit 14 25-40 %
Monosit 6 2-8 %
LED 50 0-10 mm/jam
CT 10 9-15 menit
BT 2,30 1-3 menit

KIMIA
SGOT 19 < 37 U/L
SGPT 46 < 41 U/L
Gula Darah 129 < 140 Mg/dL
Sewaktu

5. Prosedur Khusus Sebelum Pembedahan


No Prosedur Ya Tidak Keterangan
1 Tindakan persiapan Ya Berdoa menurut keyakinanan yang dianut
psikologi pasien Berikan latihan nafas dalam dan
meyakinkan pasien bahwa tim medis akan
melakukan yang terbaik untuk
kesembuhan klien.

2. Lembar Informed Ya Klien dan keluarga telah menyetujui akan


consent dilakukan tindakan operasi

3 Puasa Ya Klien berpuasa selama 8 jam

4 Membersihkan Tidak Klien diinstruksikan mandi menggunakan


kulit (pencukuran desinfektan diruangan
area operasi )
5 Membersihkan Tidak Klien tidak diberikan obat pencahar
saluran pencernaan
(lavement / obat
pencahar)
6 Pengosongan Ya Untuk memantau intake dan output
kandung kemih

7 PersiapanTransfuse Ya Mengantisipasi resiko perdarahan


darah

8 Terapi cairan infuse Ya Klien terpasang cairan infuse 20 tts /


menit

9 Penyimpanan Tidak Klien tidak menggunakan perhiasan ,


perhiasan, aksesoris, kacamata, anggota tubuh palsu
aksesoris ,kacamata,
dan anggota tubuh
yang palsu
10 memakai baju Ya Mengurangi resiko infeksi.
khusus operasi
6. Pemberian Obat Obatan
Antibiotic profilaksis = cifrofloxacin 1 gram
B. ANALISA DATA PREOPERATIF

Data Subjektif & Obyektif Masalah Keperawatan Etiologi


PRA OPERATIF
DS : Klien mengatakan Nyeri Adanya desakan
nyeri pada leher karena pembengkakan
terdapat benjolan kurang
lebih 3 cm, nyeri dirasakan
saat klien menelan dan
sangat dirasakan ketika
klien menelan makanan,
lokasi nyeri di leher bagian
kiri, dengan skala NMRS 5,
DO : klien tampak
meringis.
TTV :
TD: 130/90 mmHg
Suhu: 36,7oC
Nadi: 100 x/menit
RR: 20 x/menit

DS: Klien mengatakan Cemas Kurangnya informasi


khawatir karena klien mengenai prosedur
belum pernah menjalani pengobatan
operasi sebelumnya dan
klien menanyakan tentang
prosedur operasi
DO: Klien tampak gelisah,
klien tampak banyak
bertanya
Nadi klien 100 x/menit

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN PRE OPERASI

1. Nyeri b.d adanya desakan pembengkakan


2. Cemas b.d kurang informasi mengenai prosedur pengobatan
D. INTERVENSI PRE OPERATIF
INTERVENSI
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI
1 Nyeri b.d adanya desakan Setelah dilakukan 1. Ukur TTV
pembengkakan asuhan keperawatan 2. Kaji skala
diharapkan nyeri nyeri
berkurang, dengan 3. Berikan posisi
kriteria hasil : nyaman
- nyeri berkuag pada 4. Anjurkan
skala 3 atau 4 teknik relaksasi
- klien dapat nafas dalam
mengontrol nyeri 5. Kolaborasi
pemberian
analgesic
2 Cemas b.d kurang informasi Setalah dilakukan 1. Ukur TTV
mengenai prosedur pengobatan asuhan keperawatan 2. Beri posisi
diharapkan cemas nyaman
klien berkurang 3. Jelaskan
dengan kriteria hsil: tindakan yang akan
- Klien mampu dilakukan, prosedur
mengungkapkan dan lama operasi
dan menunjukkan 4. Beri
teknik untuk
kesempatan pasien
mengontrol cemas
untuk bertanya
5. Beri penjelasan
dan yakinkan klien
bahwa perawat
akan mendampingi
selama periode
perioperatif
6. Anjurkan
teknik relaksasi
nafas dalam
pembedahan

E. IMPLEMNTASI DAN EVALUASI

NO DIAGNOSA IMPLEMNTASI EVALUASI


1 Nyeri b.d adanya 1. Mengukur TTV S klien mengatakan masih
desakan 2. Mengkaji skala nyeri merasakan nyeri pada leher
pembengkakan 3. Memberikan posisi karena terdapat benjolan
nyaman kurang lebih 3cm, nyeri
4. Menganjurkan teknik dirasakan saat klien menelan,
lokasi nyeri dileher bagian
relaksasi nafas dalam
kiri. Klien mengatakan skala
5. Berkolaborasi
nyeri 5 dari (0-10)
pemberian analgesic : O : - TTV :
ketrolak TD : 120/80 mmHg
Suhu : 36,6oC
Nadi : 98 x/menit
RR : 20 x/menit
klien tampak meringis
A : masalah nyeri belum
teratasi
P: lamjutkan intervensi :
- Ukur TTV
- Kaji skala nyeri
- Berikan posisi nyaman
- Anjurkan teknik
relaksasi nafas dalam
- Kolaborasi Tindakan
Total Thiroidektomie
2 Cemas b.d 1. Mengukur TTV S : klien mengatakan sudah
kurang informasi 2. Memberi posisi mengerti tentang tindakan
mengenai nyaman yang akan dilakukan pada
prosedur 3. Menjelaskan tindakan dirinya
pengobatan yang akan dilakukan, O:
prosedur dan lama operasi Ttv :
4. Memberi kesempatan TD : 120/80 mmHg
Suhu : 36,6oC
pasien untuk bertanya Nadi : 98 x/menit
5. Menganjurkan teknik RR : 20 x/menit
relaksasi nafas dalam klien dapat menyebutkan
pembedahan tindakan yang akan dilakukan
pada dirinya yaitu
tiroidektomi dengan lokasi di
leher, klien mengerti tentang
prosedur pembedahan, klien
tampak tenang.
TD :
A: masalah cemas sebagian
teratasi Klien siap operasi
P : Dampingi klien ketika
akan masuk ke kamar
operasi.

F. INTRAOPERATIF
1) Tanda tanda vital, tanggal 8 februari 2018 jam 09:00
Suhu : 36,5oc Nadi : 100 x/menit SPO2= 98%
TD :106/78 mmHg RR : 22 X/MENIT
2) Posisi pasien dimeja operasi : supinase dengan posisi kepala hiperekstensi
3) Jenis operasi : total thyrodectomy, Area Operasi Leher
4) Tenaga medis dan perawat diruang operasi
Dokter anastesi : dr. Wahyu.sp.An Penata Anastesi : Putri
Dokter bedah : dr. Bintang, sp.B Asisten dokter bedah : Taufik
Perawat instrument : Pariyes
Perawat sirkuler : Komang Linda

5) Pemberian obat anastesi: General


Tgl/jam Nama Obat Dosis Rute
8/2/2018 Provovol 150 mg Injeksi IV
Fentanyl 150 mg Injeksi IV
tramus 25mg Injeksi IV
Ondan 4mg Injeksi IV
Kalnex 1 Injeksi IV
Dexametasone 10 mg Injeksi IV
N2o 40-80 Inhalasi
ml
Sevorane 30 cc Inhalasi

6) Tahap tahap atau kronologi pembedahan


a. Area di desain, antiseptic insisi
b. Time OUT jam 09:00wib
c. Insisi kulit sesuai desain
d. Dibuat flap superior – inverior
e. Dilakukan insisi istmolobektomi sinistra sampai nampak trakea
sebagian dasar atau terdapat kesulitan dalam pembebasan poul
atas
f. Dilakukan Thiroidektomie Total
g. Perdarahan dirawat dengan Elektrosurgery ( Koagulation)
h. Kontrol pendarahan dengan pasang drain
i. Luka dijahit lapis demi lapis
j. Sign Out jam 10 :45
k. Luka ditutup dengan kasa steril
l. Tumor difiksatie denga formalin dan dikirim kelaboratorium PA
m. Operasi selesai,
n. Perawat merpihkan Instrumen dan pasien

7) Tindakan bantuan yang diberikan selama pembedahan :


a. Pemberian oksigen
b. Pemberian suction
c. Pemasangan drain
d. Pemasangan intubasi (ett non king king no 7)
e. Pemasangan kateter
f. Pemeriksaan Patologi Anatomie

8) Pembedahan berlangsung selama 2 jam, jam operasi dimulai pukul 09.00 dan jam
operasi selesai pukul 11.00
9) Komplikasi dini setelah pembedahan (saat pasien masih diruang operasi) tidak ada
komplikasi

G. ANALISA DATA INTRA OPERATIF


INTRA OPERATIF
DS: - Resiko Cidera Anestesi narkotik
DO:
Posisi supine dengan posisi
kepala hiperekstensi,
pasien akan dilakukan
thyroidectomy
(pembedahan mayor),
pasien dilakukan anastesi
general
Penggunaan Alat – alat
elektrosurgeery
Resiko ketidakseimbangan Perdarahan
DS: - volume cairan
DO:
Incisi didaerah leher
dengan panjang 10 cm
Pasien terpasang infuse:
300 cc.
Kebutuhan cairan dewasa:
= 50 cc/kg/BB/24 jam
= 50 cc x 70kg/ 24 jam =
145,8 cc/jam
2 jam operasi = 2 x 145,8
= 291 cc= 300 cc

Perdarahan saat ini: ±100


cc
IWL: BB x 15 = 70 x 15
= 105 cc
IWL 2 jam= 8,75 cc= 9 cc
pasien terpasang kateter
urin: 250 cc.
Output= 9 + 100 + 250 =
359 cc
Balance cairan: intake –
output = 300 cc – 359 cc=
-59 cc Resiko Infeksi Prosedur Invasif

DS: -
DO: Akan dilakukan Total
Thiroidektomie

H. DIAGNOSA KEPERAWATAN INTRA OPERASI


1. Resiko cidera b.d anestesi narkotik
2. Resiko ketidakseimbangan volume cairan b.d perdarahan
3. Resiko infeksi b.d prosedur invasif

I. INTERVENSI INTRA OPERASI


No Dx Kep. Tujuan Intervensi
1 Resiko cidera b.d anestesi Setalah dilakukan asuhan 1. Pastikan posisi
narkotik keperawatan diharapkan pasien yang sesuai
tidak terjadi cidera, dengan dengan tindakan
kriteria hasil : operasi
- Tubuh klien bebas dari 2. Cek integritas
cidera kulit
3. Cek daerah
penekanan pada
tubuh selama operasi
4. Pasang
penghantar elektroda
5. Hitung jumlah
kasa, jarum, bisturi,
dapper, dan
instrumen bedah
6. Lakukan time
out
7. Lakukan sign
out

2 Resiko ketidakseimbangan Setalah dilakukan asuhan 1. Pertahankan


volume cairan bd keperawatan diharapkan keseimbangan cairan
perdarahan volume cairan dalam 2. Pertahankan iv
keadaan seimbang, dengan line
kriteria hasil : 3. Pantau urine
 Tidak ada tanda
tanda dehidrasi (elastisitas output
tugor baik, membran mukosa 4. Kolaborasi
lembab) dengan operator
 Mempertahankan
urine output sesuai dengan
dalam penghentian
usia dan BB perdarahan
(pemberian klem,
koter, dan dapper)
3 Resiko infeksi b.d Setalah dilakukan asuhan 1. Pertahankan
prosedur invasif keperawatan diharapkan APD (masker dan
klien tidak terjadi infeksi topi)
dengan kriteria hasil : 2. Lakukan
 Tidak ada tanda
tanda infeksi (rubor, kalor,
scrubbing
dubor, tumor, fungsio laesa) 3. Lakukan
gaunning
4. Lakukan gloving
5. Lakukan aseptik
area operasi
6. Lakukan
drapping
7. Pertahankan
prinsip steril

J. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI INTRA OPERASI


No Dx. Kep Implementasi Evaluasi
1 Resiko cidera b.d 1. Memaastikan posisi S:
anestesi narkotik pasien yang sesuai dengan O: elektroda terpasang,
tindakan operasi integritas kulit baik.
2. mengecek integritas A : Cidera tidak terjadi
kulit P:
3. mengecek daerah Pertahankan
penekanan pada tubuh intervensi :
 Pastikan posisi
selama operasi pasien tepat
4. Memasang penghantar  Cek intergritas
elektroda kulit
 Cak daerah
5. Menghitung jumlah penekanan pada tubuh
kasa, jarum, bisturi, dapper,
dan instrumen bedah
6. Melakukan time out
7. Melakukan sign out

2 Resiko 1. Mempertahankan S:
ketidakseimbangan keseimbangan cairan O : balance cairan :
volume cairan bd 2. Mempertahankan iv line -59cc
perdarahan 3. Memantau urine output Iv line dipertahankan
4. Berkolaborasi dengan Urine output 2500cc
A : resiko ketidak
operator dalam penghentian
seimbangan volume
perdarahan (pemberian
cairan
klem, koter, dan dapper)
P:
Pertahankan
keseimbangan cairan

3 Resiko infeksi b.d 1. Mempertahankan APD S:


prosedur invasif (masker dan topi) O : telah dilakukan
2. Melakukan scrubbing Total Thiroidektomie
3. Melakukan gaunning oleh operator
4. Melakukan gloving A : resiko infeksi
P : pertahankan prinsip
5. Melakukan aseptik area
sterilselama periode
operasi post operasi
6. Melakukan drapping
Kolaborasi pemberian
7. Mempertahankan antibiotika post operasi
prinsip steril

K. POST OPERASI
a. Pasien pindah keruang recovery room pada pukul 14.15WIB
b. Keluhan saat di recovery room gelisah, wajah klien tampak
meringis menahan sakit, VAS : 3
c. Air way : terdengar bunyi gargling, klien terpasang
OPA
d. Breathing : RR : 24x/menit, tidak menggunakan otot
bantu pernafasan, SpO2 99 %
e. Sirkulasi : 140/70mmHg, tingkatt kesadaran GCS :12
Apatis : e:3, v : 4, m : 5 = 12 (apatis), akral dingin
Nadi : 96x/menit
f. Observasi rr : aldret score
No Criteria Skor Skor Skor
Saat saat
masuk keluar
jam RR jam
11:00 12:05
1 Warna kulit 2 2
- Kemerahan 2
- Pucat 1
- Sianosis 0
2 Aktivitas motoric
- Gerak 4 anggota tubuh 2 2 2
- Gerak 2 anggota tubuh 1
- Tidak ada gerakan 0
3 Pernapasan
- Napas dalam, batuk 2 1 2
dan kuat 1
- Nafas dangkal dan 0
kuat
- Apnea atau nafas tidak
adekuat
4 Tekanan darah
- ± 20 mmhg dari pre 2 2 2
operasi 1
- 20-50 mmhg dari pre 0
operasi
- ± 50 mmhg dari pre
operasi
5 Kesadaran 1 1
- Sadar penuh mudah 2
dipanggil 1
- Bangun jika dipanggil 0
- Tidak ada respon
Jumlah 8 9

g. Ttv : suhu 35,7oc, nadi : 96 x/menit, td : 140/70 mmhg, rr : 24


x/mnt
h. Kesadaran : e:3, v : 4, m : 5 = 12 (apatis)
i. Balance cairan
(Kebutuhan cairan dewasa:
= 50 cc/kg/BB/24 jam
= 50 cc x 70kg/ 24 jam = 145,8 cc/jam
2 jam operasi = 2 x 145,8 = 291 cc= 300 cc)
Perdarahan saat ini: ±100 cc
IWL: BB x 15 = 70 x 15 = 105 cc
IWL 2 jam= 8,75 cc= 9 cc
pasien terpasang kateter urin: 250 cc.
Output= 9 + 100 + 250 = 359 cc
Balance cairan: intake – output = 300 cc – 359 cc= -59 cc
Intake = 300 cc

j. Survey sekunder, lakukan secara head to toe secara prioritas:


NORMAL
PENJELASAN
YA TIDAK
Kepala Ya Bentuk kepala bulat, tidak ada benjolan, tidak
ada lesi
Leher Tidak Terdapat luka post oeprasi total thyrodectomy
di leher sinistra
Dada Ya I = Tidak tampak letus cordis
P = Denyut jantung teratur
P = Terdengar bunyi pekak
A = Irama jantung teratur, tidak terdapat
bunyi murmur
Abdomen Ya I = RR: 24x/mnt, gerakan naik turun dada
teratur
P = Bunyi sonor
P = Vokal Fremitus sama
A = Tidak terdapat bunyi ronkhi/ wheezing,
bunyi nafas vasikuler
Genetalia Ya Bersih, tidak ada lesi, tidak terpasang DC,
tidak ada kelainan, tidak ada hemoroid
Integumen Tidak Terdapat luka post operasi total
thyrodectomy di leher
Ekstremitas Kekuatan otot ekstremitas atas dan bawah
4 4
4 4

L. ANALISA KEPERAWATAN POST OPERASI


POST OPERATIF
DS: - Bersihan jalan nafas tidak Akumulasi Sekret efek
DO: efektif narkose General
RR= 24 x/mnt
Pasien terpasang OPA
Terdengar bunyi gargling
GCS: 12 (Apatis)
DS : - Hipotermi Terpajan suhu lingkungan
DO : rendah
Klien tampak mengigil
kedinginan, tubuh klien
bergetar kedinginan, akral
dingin, suhu : 35,7c
DS : Nyeri Adanya incisi (luka) post
DO : Klien gelisah , TD Total thiroidektomie
140/70 mmhg, Nadi 96 x
/mt
Wajah klien tampak
meringis menahan sakit,
VAS : 3

M. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d Akumulasi Sekret
2. Hipotermi b.d terpajan suhu lingkungan rendah
3. Nyeri b.d insisi pembedahan post total thiroidektomie

N. INTERVENSI POST OPERASI


NO Diagnosa Tujuan Intervensi
1 Bersihan jalan nafas tidak Setalah dilakukan 1. Pertahankan
efektif b.d Akumulasi Sekret asuhan keperawatan OPA
efek narkose general diharapkan bersihan 2. Lakukan suction
jalan nafas efektif 3. Pantau saturasi
dengan kriteria 02
hasil: 4. Pantau TTV
 Suara nafas
5. Evaluasi jalan
vasikuler tidak
terdapat sekret di nafas
jalan nafas

2 Hipotermi b.d terpajan suhu Setelah dilakukan 1. PantauTTV


lingkungan rendah asuhan keperawatan 2. Berikan
diharapkan suhu selimut penghagat
tubuh klien dalam 3. Pantau suhu
rentan normal,
lingkungan
dengan kriteria
hasil : 36,5
-37,5celsius
3 Nyeri b.d insisi pembedahan Setelah 1. Ukur TTV
post total thiroidektomie dilakukan asuhan 2. Kaji skala nyeri
keperawattan 3. Berikan posisi
diharapkan nyeri
nyaman
klien berkurang,
4. Anjurkan teknik
dengan kriteria
hasil : VAS relaksasi nafas dalam
berkurang pada
skala 1 - 2, klien
dapat
mengontrol rasa
nyeri

O. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI POST OPERASI


NO Diagnosa Implementasi Evaluasi
1 Bersihan jalan nafas
1 1. Mempertahankan OPA S : klien mengatakan
tidak efektif b.d 2. Melakukan suction tidak ada sekret
Akumulasi Sekret 3. Memantau saturasi 02 O : OPA dilepas,suara
4. Memantau nafas
vesikuler, gurgling
TTV ( hasilnya)
( - ), Jalan nafas clear
5. Mengkaji bersihan jalan
GCS : 14
nafas (Composmetis)
TTV :
TD : 120/79mmHg
Nd : 88x/menit
S: 36,4 c
RR: 22x/m
A : masalah teratasi
P : Monitor dan kaji
jalan nafas s/d 24 jam
2 Hipotermi b.d 1. MemantauTTV S : klien mengatakan
terpajan suhu 2. Memberikan selimut tubuhny mulai
lingkungan rendah penghagat menghangat
3. Memantau suhu O : klien terpasang
lingkungan selimut penghangat
pada suhu 37-45 celsius
Suhu : 36,4celsius
A: masalah hipotermi
sebagian teratasi
P : lanjutakn intervensi
 Pantau TTV
 Berikan selimut
 Pantau suhu
lingkungan

3 Nyeri b.d insisi 1. Mengukur TTV S : klien mengatakan


pembedahan post 2. Mengkaji skala nyeri dapat mengontrol
total thiroidektomie 3. Memberikan posisi nyerinya, klien
mengatakan skala nyeri
nyaman
2 dari (0-10)
4. Menganjurkan teknik
O : klien melakukan
relaksasi nafas dalam relaksasi nafas dalam,
TTV :
TD : 120/79mmHg
Nd : 88x/menit
S: 36,4 c
RR: 22x/m
A : Masalah nyeri
sebagian teratasi
pertahankan intervensi :
 Ukur TTV
 kaji skala nyeri
 Berikan posisi
nyaman
 Anjurkan teknik
relaksasi nafas dalam

Anda mungkin juga menyukai