Anda di halaman 1dari 49

ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS

( Intra Natal Care)

Cut Silvia Anggraeni D.Y


Tingkat 1 Reg B
NIM : P27820321063

FORMAT PENGKAJIAN
I. IDENTITAS PASIEN

1. NO REGISTER : 710932

2. TANGGAL MASUK : 10/09/2018. JAM. 11.52 WIB

3. NAMA PASIEN : NY. N

4. UMUR : 22 TAHUN

5. PENDIDIKAN : SLTA

6. AGAMA : ISLAM

7. SUKU : JAWA

8. PEKERJAAN : IBU RUMAH TANGGA

9. NAMA SUAMI : TN. R

10. UMUR : 24 TAHUN

11. PENDIDIKAN : SLTA

12. PEKERJAAN : KARYAWAN SWASTA

13. ALAMAT : TANJUNG KARANG

II. RIWAYAT SAKIT DAN KESEHATAN


• KELUHAN UTAMA

PASIEN MENGATAKAN KEHAMILAN SUDAH LEWAT DARI HARI

TAFSIRAN KEHAMILAN

• RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

PASIEN TIDAK MEMILIKI RIWAYAT PENYAKIT DAHULU.

• RIWAYAT PENYAKIT DALAM KELUARGA

PASIEN MENGATAKAN TIDAK ADA RIWAYAT PENYAKIT

KETURUNAN.

• RIWAYAT PENGOBATAN ATAU ALERGI

PASIEN MENGATAKAN TIDAK MEMPUNYAI ALERGI OBAT-OBATAN

DAN MAKANAN

III. DATA UMUM OBSTETRIK


1. KEHAMILAN SEKARANG DIRENCANAKAN (YA)
2. STATUS OBSTETRIKUS G1P0A0, USIA KEHAMILAN: 40/41

MINGGU

3. HTHP : 27 NOVEMBER 2017, TAFSIRAN PARTUS : 04

SEPTEMBER 2018

4. JUMLAH ANAK DIRUMAH : TIDAK ADA

5. MENGIKUTI KELAS PRENATAL : TIDAK

6. JUMLAH KUNJUNGAN ANC PADA KEHAMILAN INI :

PASIEN MENGATAKAN SEJAK KEHAMILAN BULAN

PERTAMA SAMPAI BULAN KETUJUH PASIEN DATANG

RUTIN KE BIDAN UNTUK MENGECEK

KANDUNGANNYA SETIAP BULANNYA, SEDANGKAN

DARI USIA TUJUH BULAN SAMPAI SEMBILAN BULAN

PASIEN MENGATAKAN RUTIN MENGECEK

KANDUNGANNYA DUA KALI DALAM SEBULAN ATAU

SETIAP DUA MINGGU SEKALI.

7. NASEHAT ANC YANG DIBERIKAN:

PASIEN MENGATAKAN SELAMA KUNJUNGAN ATAU

KONTROL DIBIDAN, DIANJURKAN BANYAK MAKAN

MAKANAN YANG TINGGI PROTEIN SEPERTI IKAN,

MENYARANKAN UNTUK IKUT SENAM HAMIL UNTUK


KELANCARAN PERSALINAN ANAK PERTAMA, JANGAN

BANYAK PIKIRAN DAN KERJA YAG BERAT-BERAT.

8. MASLAH KEHAMILAN SEKARANG : POST TERM

KEHAMILAN 40/41 MINGGU G1P0A0, TIDAK ADA

TANDA-TANDA PERSALINAN, TIDAK ADA HIS DAN

TIDAK ADA PEMBUKAAN.

9. APAKAH PERNAH MENGGUNAKAN KB : PASIEN

MENGATAKAN TIDAK PERNAH MENGGUNAKAN KB

KARENA SEBELUMNYA PASIEN BELUM MEMILIKI

ANAK.

10. MAKANAN BAYI PADA ANAK SEBELUMNYA : TIDAK

ADA

11. SETALAH ANAK LAHIR SIAPA YANG DIHARAPKAN

DAPAT MEMBANTU : PASIEN MENGATAKAN MASIH

MEMILIKI ORANG TUA DAN KELUARGA YANG IKUT

AKAN MEMBANTU MENGURUS ANAKNYA.

12. APA MASALAH PERSALINAN YANG LALU : TIDAK ADA

IV. PENGKAJIAN KELUARGA


Ny. N Tn. R

24 thn
22thn

Keterangan :

= laki-laki = meninggal

= perempuan

= pasien ………. = tinggal serumah

V. POLA FUNGSI KESEHATAN


1. FREKUENSI DAN MASALAH BAK YANG DIALAMI SELAMA
HAMIL :

PASIEN MENGATAKAN SELAMA HAMIL PASIEN BAK 10 KALI

DALAM SEHARI TETAPI BAK YANG DIKELUARKAN SEDIKIT-

SEDIKIT

2. FREKUENSI BAB DA MASALAH BAB YAG DIALAMI SELAMA

HAMIL :

PASIEN MENGATAKAN SELAMA HAMIL PASIEN BAB 4 KALI

DALAM SEHARI TETAPI BAB YAG DIKELUARKAN SEDIKIT,

DAN BIASANYA KETIKA BEPERGIAN BAB HANYA 2 KALI

DALAM SEHARI

3. KEBIASAAN WAKTU TIDUR :

PASIEN MENGATAKAN SELAMA HAMIL PASIEN BARU BISA

TERTIDUR PUKUL 01.00/02.00 WIB HAMPIR SETIAP

MALAMNYA DAN TERBANGUN PUKUL 05.00 SUBUH, PADA

SIANG HARI PASIEN MENGATAKAN TIDUR SIANG SELAMA 1

JAM.
VI. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
1. PASIEN MASUK MELALUI IGD PUKUL 09.00 WIB DENGAN

KELUHAN KEHAMILAN SUDAH LEWAT DARI HARI TAFSIRAN

KEHAMILAN, DILAKUKAN PEMERIKSAAN USG KEHAMILAN

40/41 MINGGU, DJJ 149 X/MENIT, TFU 33 CM, HIS (-), VT (-),

KETUBAN UTUH, DILAKUKAN PEMASANGAN INFUS RL 20

TPM, KEMUDIAN KE RUANG BERSALIN PUKUL 11.52 WIB, DI

VK PASIEN DI ASSESMENT AWAL KEHAMILAN, KEMUDIAN

DILAKUKAN DJJ 140 X/MENIT, KONSUL DOKTER SPOG,

KEMUDIAN DIBERIKAN TERAPI CYTOSTOL ¼ TAB

PERVAGINAM, OBSERVASI PER 5 JAM, LENDIR DARAH (+),

GANTI RL DRIP OXITOCIN 10 UI 12 TPM.

2. MULAI TERASA MULES-MULES/KONTRAKSI SEJAK TANGGAL

10/09/2018 JAM 19.00 WIB

3. MULAI MENGELUARKAN LENDIR DARAH PADA TANGGAL

11/09/2018 JAM 10.00 WIB

4. KEADAAN KONTRAKSI : FREKUENSI 4 X/10 MENIT, DURASI

40 DETIK.

5. DJJ : 141X/MENIT
VII. PEMERIKSAAN FISIK

1. Kenaikan berat badan selama hamil : 16 kg


2. Tanda-tanda vital :
TD :105/69 mmHg
N : 88 x/menit
RR : 20 x/menit

S : 37 oC
Kepala
Inspeksi : Bentuk simetris, rambut hitam, tidak ada benjolan
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada benjolan
Konjungtiva : normal/tidak anemis bewarna merah muda.
Sklera : putih jernih bersih
Hidung
Inspeksi : Simetris, tidak ada sekret, tidak ada polip, fungsi penciuman
baik
Mulut
Inspeksi : Bibir lembab, gigi bersih, tidak ada bau mulut, ada gigi
berlubang, tidak ada sariawan dan tidak ada gigi palsu
Leher
Inspeksi : Integritas kulit baik, bentuk simetris, tidak ada pembesaran
kelenjer tiroid, tidak ada kaku kuduk
Jantung
Bunyi Jantung I (S1)  : penutupan katub mitral dan trikuspidalis = LUB
Bunyi Jantung II (S2) : penutupan katub Aorta dan Pulmonal  = DUB
Jarak S1 – S2 : 1 detik atau kurang, S1 lebih keras dari S2, tidak ada
terdengar bunyi jantung tambahan/III.
Paru-paru
Suara / bunyi nafas vesikuler, terdengar disemua lapang paru normal,
bersifat halus, nada rendah, inspirasi lebih panjang dari ekspirasi
Payudara
Payudara simetris kiri dan kanan teraba keras, tidak teraba
massa/benjolan dan menegang
Areola
Hiperpigmentasi areola mammae
Puting susu
Hiperpigmentasi puting serta puting menonjol keluar bila dipincit keluar
cairan kekuningan
3. Pemeriksaan abdomen : Abdomen membesar, strie grafidarum ada
pada bagian bawah perut dan pangkal paha, bekas operasi tidak ada,
perut jatuh kesisi kiri
4. TFU 2 jari dibawah prosesus sifoideus, TFU : 33 cm
5. Leupold ke I : TFU 2 jari dibawah prosesus sifoideus, TFU : 33 cm,
teraba bagian besar, lunak dan ada lekukan (bokong) pada fundus uteri
6. Leupold ke II Teraba datar, keras dan lebar dan tidak ditemukan
adanya ekstremitas (punggung) disebelah kiri
7. Leupold ke III : Teraba keras dan bulat (kepala) pada bawah rahim di
atas simfisis pubis, dan tidak dapat digoyangkan (kepala sudah masuk
PAP).
8. Leupold ke IV : Kedua tangan devergen (tidak dapat saling bertemu)
berarti kepala janin sudah masuk panggul
9. Kesimpulan leupold : letak bayi memanjang, punggung sebelah kiri
presentasi kepala, sudah masuk PAP, janin tunggal, DJJ 141 x/menit,
kontraksi 4x10menit, durasi 40 detik.
VIII. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL METODE
Hematologi EDTA (B)
Golongan Darah B Rh (D) Positif Analyser
Hema Lengkap (WB EDTA) Focused flow
Leukosit H 11,7 10^3/ul 4.0-12.0 impedance
Focused flow
Eritrosit 4.63 10^6/uL 4.0-5.1 impedance
Cyanide free
Haemoglobin 13.6 g/dL 12-15.0 haemoglobine
Spe
Hematokrit 38.7 % 36-47 Focused flow
impedance
MCV 83.6 fL 79.0-99.0
MCH 29.4 Pg 27.0-31.0
MCHC 35.1 g/dL 33.0-37.0
Trombosit 317 10^3/ul 150-400
RDW H 15.2 % 10.0-15.0
PDW 10.2 Fl 10.0-18.0
MPV 9.6 Fl 6.5-11.0
Diff Count
Eosinofil L 0.5 % 2-4
Basofil 0,2 % 0-1
Neutrofil H 73.4 % 50-70
Limfosit L 16.8 % 25-40
Monosit L 7.7 % 2-8
Sero Imunologi
HbsAG rapid Negatif - Negatif
Anti HIV Non Reaktif - Non Reaktif
Anti HCV Negatif - Negatif
IX. KALA PERSALINAN
1. Kala I
a. Mulai persalinan tanggal 11/09/2018, Jam 10.00 WIB
b. Tanda dan gejala :
- Kontraksi uterus semakin lama semakin meningkat baik
frekuensin durasi maupun intensitasnya
- Pengeluaran lendir bercampur darah
- Porsio teraba lunak dan menipis
c. Tanda-tanda vital :
- TD : 110/70 mmHg
- N : 104 x/menit
- RR : 22 x/menit
- T : 36,8 oC
d. Lama kala I : dari jam 10.00 WIB – 20.45 WIB
e. Keadaan Psikososial : pasien tampak menahan sakit,
meringis, dan tampak masih mencoba untuk tetap kuat
f. Tindakan pada kala I yang dilakukan :
- Pemeriksaaan TTV pasien dan DJJ
- Pemeriksaan kontraksi uterus
- Pemeriksaan dalam (VT)
- Pemantauan pengeluaran pervaginam
g. Pengobatan yang di berikan :
- Cytostol ¼ tab /vaginam
- Infus RL Drip Oxytocin 1 amp 12tpm
- Injeksi Ceftriaxone 2x1
h. Observasi pada kala I
Tanggal No Jam His DJJ O TTV
11/09/18 1. 10.00 2x/10i,10s 140x/i 4-5 cm TD : 110/70 mmHg
N : 84x/i
RR : 20x/i
T : 36,3 oC
2. 14.00 2x/10i,30s 150x/i 4-5 cm TD : 112/68 mmHg
N : 70x/i
RR : 20x/i
T : 36 oC
3. 16.00 2x/10i,20s 150x/i 4-5 cm TD : 120/80 mmHg
N : 90x/i
RR : 20x/i
T : 36,5 oC
4. 17.00 3x/10i,15s 145x/i 4-5 cm TD : 110/80 mmHg
N : 84x/i
RR : 22x/i
T : 36,7 oC
5. 17.10 3x/10i,15s 140x/i 4-5 cm TD : 110/80 mmHg
N : 84x/i
RR : 22x/i
T : 36,7 oC
6. 18.20 3x/10i,15s 140x/i 4-5 cm TD : 110/70 mmHg
N : 70x/i
RR : 20x/i
T : 37 oC
7. 19.25 3x/10i,10s 150x/i 4-5 cm TD : 115/74 mmHg
N : 80x/i
RR : 20x/i
T : 36,5 oC
8. 19.35 3x/10i/15s 150x/i 4-5 cm TD : 107/69 mmHg
N : 83x/i
RR : 20x/i
T : 36,9 oC
9. 19.40 4x/10i/15s 148x/i 4-5 cm TD : 110/75 mmHg
N : 80x/i
RR : 20x/i
T : 36,4 oC
10. 19.50 4x/10i/15s 152x/i 5-6 cm TD : 120/70 mmHg
N : 90x/i
RR : 20x/i
T : 36,7 oC
11. 20.00 4x/10i/40s 145x/i 5-6 cm TD : 110/70 mmHg
N : 70x/i
RR : 22x/i
T : 36,6 oC
12 20.30 4x/10i/40s 150x/i 7-8 cm TD : 110/70 mmHg
N : 83x/i
RR : 22x/i
T : 36 oC

2. Kala II
a. Kala II mulai tanggal 11/09/2018 jam 20.45 WIB
b. Lama kala II : dari jam 20.45 WIB – 22.50 WIB
c. Tanda dan gejala kala II :
- Aktifitas uterus semakin meningkat baik frekuensi
maupun durasinya, frekuensi his 4-5 kali dalam 10 menit
dengan durasi lebih dari 40 detik.
- Bagian terbawah janin (kepala) turun sampai dasar
panggul
- Pasien ingin mengedan secara terus menerus
- Perinium tampak menonjol, anus dan vagina membuka
- Pasien gemetar dan keluar keringat dingin
d. Keadaan Psikososial
Pasien tampak kelelahan mengedan, tampak keinginan ingin
menyerah karena tidak kuat dengan proses persalinan.
e. Tindakan
- Menganjurkan pasien mengedan panjang ketika ada his
- Melakukan observasi DJJ antara 2 his
- Melakukan episiotomi lateralis

3. Kala III
a. Tanda dan gejala
- Fundus uteri berkontraksi kuat
- Perubahan bentuk uterus dari bentuk cakram menjadi oval
bulat
- Darah berwarna gelap keluar secara tiba-tiba dari introitus
- Tali pusat bertambah panjang sengan majunya plasenta
mendekati introitus
- Saat ditegangkan dan dilepaskan tali pusat tidak tertarik ke
dalam lagi
b. Plasenta lahir pada jam 22.55 WIB
c. Cara lahir : berikan oxytocin, tangan kiri menekan korpus
uteri dengan arah dorsokranial sedangkan tangan kanan
melakukan penegangan tali pusat terkendali dan putar
plasenta searah jarum jam.
d. Karakteristik plasenta : ukuran : 20 cm x 20 cm x 2 cm,
panjang tali pusat : 50 cm, jumlah kotiledon lengkap tidak ada
kotiledon yang hilang, selaput plasenta utuh kedua sisi selaput
dapat disatukan
• Perdarahan : jumlah perdarahan ± 75cc
• Kebutuhan khusus pasien : perawatan luka episiotomi, pantau
pendarahan berlanjut, pantau TTV.
• Tindakan pada kala III :
1. Pantau tanda-tanda penurunan kesadaran/perubahan
pernapasan
2. Memberikan injeksi oxytocin
3. Membantu pelepasan plasenta dengan tangan kiri menekan
korpus uteri dengan arah dorsokranial sedangkan tangan kanan
melakukan penegangan tali pusat terkendali dan putar plasenta
searah jarum jam.
Pengobatan : injeksi oxytocin 10 UI/IM, injeksi methylergo 1
amp/IV, hecting perineum.

4. Kala IV
a. Mulai kala IV pada jam 22.55 WIB
b. Tanda-tanda vital :
TD : 100/68 mmHg
N : 90 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 37,9 oC
c. Keadaan uterus : terjadi kontraksi uterus dan masih terdapat
pengeluaran darah pervaginam.
d. Perdarahan : jumlah perdarahan ±50 cc
e. Bonding pasien dan bayi : pasien memberikan kondak
dini/IMD segera setelah bayi diletakkan di atas dada/perut
pasientanpa dibatasi kain atau biarkan bayi mencari puting
susu pasiennya dan dalam dekapan pasiennya
Tindakan yang diberikan pada kala IV : Kaji kontraksi
uterus, observasi perdarahan pervaginam, pengosongan
kandung kemih, perawatan luka di perineum.
X. CATATAN BAYI
1. Bayi lahir tanggal 11/09/2018 jam. 22.50 WIB
2. Cara lahir : partus spontan dengan induksi, nilai apgar 8
3. Berat badan bayi 3000gr, panjang badan 49 cm, lingkar kepala
33 cm, lingkar dada 32 cm.
4. Kaput suksedaneum (ada)
5. Anus berlubang (ya)
6. Perawatan tali pusat : lakukan pengkleman tali pusat 2-3 cm
diatas umbilikus, urut tali pusat dari klem pertama kearah distal
kurang lebih 3 cm pasang klem ke2 dan lakukan pemotongan tali
pusat dengan gunting, lakukan pengikatan dengan bayi tetap
terbungkus kain kering/handuk, tali pusat yang sudah diikat dan
dibungkus dengan kassa kering DTT/steril dan pastikan tetap
kering.
7. Perawatan mata : pencegahan infeksi pada mata dilakukan
dengan memberikan tetes mata atau salep mata antibiotik dalam
2 jam post partum.
ANALISA DATA
A. KALA I

Waktu
Symtom/Signs Etiologi Problem
Tgl & Jam
11/09/201 DS : 1. Penurunan asupan Risiko tinggi
8  Pasien mengatakan ingin 2. Peningkatan kekurangan
20.00 WIB minum metabolisme volume cairan
DO :
 Pasien tampak gelisah
 Pasein tampak berkeringat
banyak
 TTV :
TD : 110/70 mmHg
N : 70x/i
RR : 22x/i
T : 37,5 oC

DS : 1. Kontraksi uterus, Nyeri akut


20.15 WIB  Pasien mengatakan tidak kuat hipoksia jaringan
lagi uterus delatasi servik
 Pasien mengatakan nyeri pada 2. tekanan bagian
pinggang sampai ke bokong presentasi terhadap
 Pasien mengatakan keram pada segmen bawah rahim
kakinya 3. ketegangan beberapa
DO : ligamentum
 Pasien tampak gelisah
 Pasein tampak berkeringat
banyak
 Pasien tampak menangis
 Tampak pengeluaran lendir
bercampur darah
 TTV :
TD : 120/70 mmHg
N : 80x/i
RR : 22x/i
T : 36,6 oC

20.30 WIB DS : 1. Krisis situasi Ansietas :


 Pasien mengatakan bagaimana 2. Kebutuhan tidak ringan
keadaan bayinya terpenuhi
 Pasien mengatakan apakah bayinya
baik-baik saja
DO :
 Pasien tampak berkeringat banyak
 Pasien menanyakan sesuatu secara
berulang-ulang
 TTV :
TD : 110/70 mmHg
N : 83x/i
RR : 22x/i
T : 36 oC
DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PRIORITAS MASALAH

Waktu Diagnosa Keperawatan


Tgl & Jam (Harus Memenuhi Unsur PES)
11/09/2018 1. Risiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan menurunnya asupan,
20.30 WIB meningkatnya metabolisme
2. Nyeri akut berhubungan dengan Kontraksi uterus, hipoksia jaringan uterus delatasi
servik, tekanan bagian presentasi terhadap segmen bawah rahim dan ketegangan
beberapa ligamentum
3. Ansietas : ringan berhubungan dengan kritis situasi, kebutuhan tidak terpenuhi
TUJUAN/RENCANA TINDAKAN

Waktu Tujuan Keperawatan Rencana Tindakan


Tgl & Jam (NOC) (NIC)
11/09/2018 1. Pasien tidak terjadi kekurangan volume a. Pantau intake dan output cairan
20.30 WIB cairan selama dalam pemantauan perawatan b. Berikan minum pasien dengan
dengan kriteria sebagai berikut : air teh manis hangat
- Intake dan output dapat terpantau secara c. Anjurkan pasien untuk
akurat berkemih setiap 1,5-2 jam

- membran mukosa, kulit lembab, tidak d. Pantau tanda-tanda vital pasien

ada tanda-tanda rasa haus dan DJJ setiap 30 menit atau

- tidak ada demam dan tanda-tanda vital bila ada indikasi


e. Berikan cairan per parentral bila
stabil dan dalam batas normal
ada indikasi

Nyeri dapat dihilangkan atau diturunkan


a. Kaji ketidaknyamanan melalui
sampai ambang batas adaptif dengan
isyarat verbal dan perhatikan
intervensi keperawatan 1x10 menit dengan
pengaruh respon nyeri
kriteria sebagai berikut :
b. Bantu pasien dalam
 Pasien dapat mengikuti semua anjuran
menggunakan teknik lamace,
terkait dengan proses persalinan
bradikly untuk mengatasi nyeri
 Pasien tampak lebih tenang
c. Bantu pasien mengatasi rasa
 Tanda-tanda vital dalam batas normal
nyeri dengan menekan lumbal 2-
 Pasien menyatakan tidak perlu
3 menggosok daerah punggung,
menggunakan obat-obat anti nyeri memijat daerah kaki dan lain-
lain
d. Pantau kontraksi uterus meliputi
frekuensi, intensitas dan
durasinya setiap 30 menit
e. Berikan tindakan pengamanan
tempat tidur
f. Kaji tampilan vagina, tonjolan
perinium, hemoroid dan lakukan
periksa dalam untuk
menentukan pembukaan,
kondisi ketuban, posisi
presentasi dan penurunan kepala
terhadap jalan lahir.

a. Jelaskan proses perubahan-


perubahan fisik dan psikologis
Dalam waktu 1x10 menit kecemasan pasien
yang akan terjadi pada masa
dapat diatasi dengan penjelasan tentang
intranatal dan efeknya terhadap
mekanisme dan bagaimana pasien dan
maternal
keluarga berpartisipasi dalam proses
b. Pantau tanda-tanda vital setiap 30
persalinan, dengan kriteria keberhasilan
menit dan dokumentasikan ke
sebgai berikut :
dalam patograf
 Pasien melaporkan bahwa
c. Lakukan pemeriksaan leupold
kecemasan dapat diturunkan
dan jelaskan pada pasien tentang
sampai batas adaptif
hasil pemeriksaan meliputi letak
 Dapat menggunakan relaksasi bayi, presentasi, posisi presentasi
nafas dalam secara benar dan penurunan fetus
 Pasien mau berjalan-jalan fase d. Pantau kontraksi his yang
laten meliputi frekuensi, intensitas
 Pasien mengetahui apa yang dasn durasinya setiap 30 menit
harus dilakukan bila terjadi dan dokumentasikan ke dalam
kontraksi his pada fase laten partograf
e. Lakukan pemeriksaan dalam
setiap 4 jam sekali untuk
mengetahui kemajuan persalinan
dokumentasikan hasil
pemeriksaan keadaan patograf
IMPLEMENTASI TINDAKAN

Waktu NO
Implementasi Evaluasi
Tgl & Jam Dx
11/09/2018 1. a. Memantau intake dan output  Intake : 150 ml (setengah botol
20.35 WIB cairan aqua 300ml)
b. Memberikan minum pasien  Output : 100 ml
dengan air teh manis hangat
c. Menganjurkan pasien untuk  Teh hangat 1 gelas ukuran 250
berkemih setiap 1,5-2 jam ml, tersisa ¼ gelas
d. Memantau tanda-tanda vital
pasien dan DJJ setiap 30 menit  Pengosongan kandung kemih
atau bila ada indikasi dengan selang kateter

 TTV :
TD : 110/80 mmHg
N : 85 x/menit
RR : 22 x/menit
T : 37,5 oC
DJJ : 146 x/menit

20.37 WIB 2.
a. Memberikan cairan per parentral
 RL drip Oxytocin 10 UI 12 tpm,
bila ada indikasi
Cytostol ¼ tab /vaginam, Injeksi
Ceftriaxone 1gr Intravena

b. Mengkaji ketidaknyamanan
 Pasien tampak meringis,
melalui isyarat verbal dan
memecingkan mata, dan
perhatikan pengaruh budaya pada mengatupkan gigi
respon nyeri
 Pasien tampak mencoba teknik
c. Membantu pasien dalam nafas dalam yang diajarkan
menggunakan teknik lamace, setiap kali berkontraksi
bradikly untuk mengatasi nyeri
 Pasien tampak lebih nyaman
d. Membantu pasien mengatasi rasa ketika punggungnya di gosok-
nyeri dengan menekan lumbal 2-3 gosok dan kaki nya dipijat
menggosok daerah punggung, ringan
memijat daerah kaki dan lain-lain
e. Memantau kontraksi uterus  His : 4x/10menit selama 40 detik
meliputi frekuensi, intensitas dan
durasinya setiap 30 menit  Pengaman tempat tidur
f. Memberikan tindakan pengamanan dinaikkan/dipasang dengan satu
tempat tidur sisi

 Terdapat tonjolan perinium,


g. Mengkaji tampilan vagina, terdapat hemoroid, pembukaan
tonjolan perinium, hemoroid dan jalan 7-8, ketuban utuh,
lakukan periksa dalam untuk presentasi kepala , posisi
menentukan pembukaan, kondisi presentasi turun H.II.
ketuban, posisi presentasi dan
penurunan kepala terhadap jalan
lahir.
 Pasien tampak mengangguk
a. Menjelaskan proses perubahan-

20.40 WIB 3. perubahan fisik dan psikologis


yang akan terjadi pada masa  TTV :
TD : 110/80 mmHg
intranatal dan efeknya terhadap
maternal N : 85 x/menit
b. Memantau tanda-tanda vital setiap RR : 22 x/menit

30 menit dan dokumentasikan ke T : 37,5 oC


DJJ : 148 x/menit
dalam patograf
c. Melakukan pemeriksaan leupold
 Letak bayi memanjang,
dan jelaskan pada pasien tentang
presentasi kepala, posisi
hasil pemeriksaan meliputi letak
presentasi sudah masuk PAP,
bayi, presentasi, posisi presentasi
fetus turun H.II
dan penurunan fetus
d. Memantau kontraksi his yang
 His : 4x/10menit selama 40 detik
meliputi frekuensi, intensitas dasn
durasinya setiap 30 menit dan
dokumentasikan ke dalam
 Pembukaan 7-8 cm, selaput
partograf
ketuban utuh, penyusupan
e. Melakukan pemeriksaan dalam
kepala negatif, porsio teraba
setiap 4 jam sekali untuk
lunak dan menipis.
mengetahui kemajuan persalinan
dokumentasikan hasil pemeriksaan
keadaan patograf
EVALUASI

Waktu NO
Diagnosa Evaluasi (Hasil)
Tgl & Jam Dx
11/09/2018 1. Risiko tinggi kekurangan volume S:
20.42 WIB cairan berhubungan dengan  Pasien mengatakan ingin roti karena
menurunnya asupan, meningkatnya butuh tenaga untuk mengedan
metabolisme O:
 Intake : 150 ml (setengah botol aqua
300ml)
 Output : 100 ml
 Teh hangat 1 gelas ukuran 250 ml,
tersisa ¼ gelas
 Pengosongan kandung kemih dengan
selang kateter
 Membran mukosa dan kulit pasien
tampak lembab
 TTV : TD : 110/80 mmHg
N : 85 x/menit
RR : 22 x/menit
T : 37,5 oC
DJJ : 146 x/menit
 RL drip Oxytocin 10 UI 12 tpm,
Cytostol ¼ tab /vaginam, injeksi
Ceftriaxone 1gr intravena
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi

20.45 WIB 2. Nyeri akut berhubungan dengan S:


Kontraksi uterus, hipoksia jaringan  Pasien mengatkan tidak perlu
uterus delatasi servik, tekanan menggunakan obat-obat anti nyeri
bagian presentasi terhadap segmen O:
bawah rahim dan ketegangan  Pasien tampak lebih tenang
beberapa ligamentum  Pasien tampak mencoba teknik nafas
dalam yang diajarkan setiap kali
berkontraksi
 Pasien tampak lebih nyaman ketika
punggungnya di gosok-gosok dan kaki
nya dipijat ringan
 His : 4x/10menit selama 40 detik
 Pengaman tempat tidur
dinaikkan/dipasang dengan satu sisi
 Terdapat tonjolan perinium, terdapat
hemoroid, pembukaan jalan 7-8,
ketuban utuh, presentasi kepala ,
posisi presentasi turun H.II.
A : Masalah teratasi
P : hentikan intervensi

S:
20.45 WIB 3. Ansietas : ringan berhubungan  Pasien mengatakan tidak khawatir
dengan kritis situasi, kebutuhan dengan keadannya sekarang
tidak terpenuhi  Pasien mengatakan melakukan
nafas dalam ketika pasien merasa
khawatir dan ketika nyeri/tegang di
perutnya.
O:
 Pasien tampak mengangguk ketika
diberi penjelasan tentang teknik
relaksasi dan perubahan pada fisiknya
 TTV :
TD : 110/80 mmHg
N : 85 x/menit
RR : 22 x/menit
T : 37,5 oC
 DJJ : 146 x/menit
 Letak bayi memanjang, presentasi
kepala, posisi presentasi
 sudah masuk PAP, fetus turun H.II
 His : 4x/10menit selama 40 detik
 Pembukaan 7-8 cm, selaput ketuban
utuh, penyusupan kepala negatif,
porsio teraba lunak dan menipis.
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi

ANALISA DATA
B. KALA II
Waktu
Symtom/Signs Etiologi Problem
Tgl & Jam
11/09/2018 DS : 1. Tekanan bagian Risiko trauma
20.45 WI  Pasien mengatakan sudah tidak presentasi terhadap jalan lahir
B kuat lagi perinium (ruptur
 Pasien mengatakan ingin 2. Gerakan defleksi perinium)
menyerah kepala
DO : 3. Regangan jaringan
 Tampak keringat di atas bibir, perinium maksimal
diseluruh wajah dan leher
 Pasien mengedan terus-menerus
tetapi tidak kuat dan pendek
 Kontraksi his 4x/10 menit durasi
40 detik
 Perinium menonjol, anus dan
vulva membuka

DS :
 Pasien mengatakan apakah masih 1. Kompresi bidang-
lama sus bidang panggul Risiko aspiksia
DO : 2. Tali pusat tertekan berat pada bayi
 Kepala bayi tampak di vulva antara bidang panggul setelah lahir
 Perinium dan vulva udema dengan badan bayi
 Pasien mengedan terus menerus 3. Bayi menghisap lendir
 Kontraksi his 4x/10 menit durasi 4. Lilitan tali pusat
40 detik

DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PRIORITAS MASALAH


Waktu Diagnosa Keperawatan
Tgl & Jam (Harus Memenuhi Unsur PES)
11/09/2018 1. Risiko trauma jalan lahir (ruptur perinium) berhubungan dengan tekanan bagian
20.45 WIB presentasi terhadap perinium atau gerakan defleksi kepala atau regangan jaringan
perinium maksimal akibat udema
2. Risiko tinggi bayi lahir dengan aspiksia berat pada menit pertama kehidupan ekstra uteri
berhubungan dengan gangguan sirkulasi fetomaternal selama menuruni jalan lahir.

TUJUAN/RENCANA TINDAKAN
Waktu Tujuan Keperawatan Rencana Tindakan
Tgl & Jam (NOC) (NIC)
11/09/201 1. Ruptur perinium dapat dihindari dengan 1. Atur posisi pasien sesuai dengan
8 intervensi keperawatan 1 x 10-30 menit kenyamanan pasien dengan prinsip
20.45 WIB dengan kriteria : membantu kelancaran proses persalinan
- Bayi lahir pervaginam kala II

- Perinium utuh atau laserasi grade satu 2. Ajarkan pasien mengedan yang benar

atau ruptur akibat episiotomi secara berulang-ulang


3. Beri motivasi bila memungkinkan,
- Tidak ada perdarahan yang bersumber
libatkan suami atau keluarga
dari jalan lahir
4. Lakukan segera perasat episiotomi
- Tanda vital pasien dalam rentang normal
5. Tahan perinium dengan tangan kanan
dan atur defleksi kepala dengan tangan
kiri

1. Bersihkan muka, mulut, dan hidung dari


2. Bayi lahir bebas dari aspiksia berat dengan
20.50 WIB lendir, cairan ketuban dan darah setelah
intervensi keperawatan 1 x 15 menit dengan
setelah kepala keluar
kriteria sebagai berikut :
2. Periksa kemungkinan adanya lilitan tali
- Bayi lahir menangis keras dalam waktu
pusat
kurang dari 30 detik
3. Beri kesempatan bayi untuk melakukan
- Warna kulit seluruh badan dan
putaran paksi luar
ekstremitas pink (APGAR 7-10)
4. Bantu kelahiran bahu depan setelah
- Bayi bergerak aktif, ekstremitas dalam terjadi putaran paksi luar
posisi fleksi 5. Lakukan ekstraksi ke atas untuk
- Nadi 120-160 x/menit melahirkan bahu belakang
- Pernapasan 25-30 x/menit 6. Lanjutkan dengan metode sangga susur
7. Taruh bayi diatas perut pasien dan jepit
tali pusat dengan klem dengan jarak 3-5
cm dari umbilikus
8. Lakukan pengurutan tali pusat dari klem
pertama ke arah distal kurang lebih 3 cm
dari klem pertama dan pasang klem ke
dua
9. Lakukan pemotongan talu pusat
10. Selimuti dan keringkan bayi dari lendir,
air ketuban dan darah
11. Lakukan hisap lendir jika bayi belum
menangis dalam waktu 30 detik
12. Lakukan penilaian APGAR sambil
melakukan resusitasi
13. Beri injeksi pasien oxytocin 10 UI
Intramuskular

IMPLEMENTASI TINDAKAN
Waktu NO
Implementasi Evaluasi
Tgl & Jam Dx
11/09/2018 1. 1. Mengatur posisi pasien sesuai dengan  Posisi miring / lateral
21.00 WIB kenyamanan pasien dengan prinsip
membantu kelancaran proses persalinan  Sebelum dan sesudah kontraksi
kala II ambil napas dalam-dalam lalu
2. Mengajarkan pasien mengedan yang hembuskan., berbaring ke arah
benar secara berulang-ulang samping dengan kaki diangkat,
3. Memberikan motivasi bila saat mengejan, posisikan dagumu
memungkinkan, libatkan suami atau di atas dada dan tarik kakimu ke
keluarga arah dada. Posisi ini  akan
4. Melakukan segera perasat episiotomi membantu semua otot-ototmu
5. Mempertahankan perinium dengan bekerja dengan baik atau seperti
tangan kanan dan atur defleksi kepala saat buang air besar, gunakan
dengan tangan kiri seluruh tenagamu saat mengejan,
jangan lupa untuk beristirahat di
antara waktu kontraksi untuk
menambah energimu.
 Ingatkan akan anak yang
ditunggu-tunggu akan segera lahir

 Episiotomi ketika pasien


mengedan

 Kepala bayi lahir sesuai dengan


tahap-tahap delatasi jalan lahir

Bayi lahir dengan partus spontan


induksi, nilai apgar 8, Berat badan
bayi 3000gr, panjang badan 49
cm, lingkar kepala 33 cm, lingkar
dada 32 cm

 Terdapat verniks kaseosa,


22.50 WIB 2. 1. Membersihkan muka, mulut, dan hidung terdapat lendir dan bayi tidak
dari lendir, cairan ketuban dan darah menangis
setelah setelah kepala keluar
 Terdapat lilitan tali pusat dibagian
leher bayi

 Terjadi putaran paksi luar


2. Memeriksa kemungkinan adanya lilitan
tali pusat  Pegang kepala secara biparietal,
kemudian lakukan ekstraksi
3. Memberikan kesempatan bayi untuk curam ke bawah
melakukan putaran paksi luar
4. Membantu kelahiran bahu depan setelah  Bahu belakang lahir tanpa
terjadi putaran paksi luar hambatan

5. Melakukan ekstraksi ke atas untuk  Pegang kepala bayi kearah bawah


melahirkan bahu belakang dengan tangan kiri, tangan kanan
6. Melanjutkan dengan metode sangga menelusuri punggung, bokong
susur dan menangkap kedua pangkal
paha bayi
 Bayi tidak aktif
7. Menaruh bayi diatas perut pasien dan
jepit tali pusat dengan klem dengan jarak  Dilakukan pengkleman dua kali
3-5 cm dari umbilikus dan diberi ruang antara klem satu
8. Melakukan pengurutan tali pusat dari dan klem dua
klem pertama ke arah distal kurang lebih
3 cm dari klem pertama dan pasang klem  Tidak terjadi pendarahan pada
ke dua saat pemotongan tali pusat
9. Melakukan pemotongan talu pusat
 Bayi diselimuti, dikeringkan dan
diletakkan di infant warmer
10. Menyelimuti dan keringkan bayi dari
lendir, air ketuban dan darah  Bayi menangis setelah dilakukan
penghisapan lendir
11. Melakukan hisap lendir jika bayi belum
menangis dalam waktu 30 detik  menit 1: 2, 5 menit kedua: 5, 5
menit ketiga: 8
12. Melakukan penilaian APGAR sambil
melakukan resusitasi  Observasi pendarahan, injeksi
13. Memberikan injeksi pasien oxytocin 10 oxytocin 10 UI Intramuskular dan
UI IM Intravena

EVALUASI
Waktu NO
Diagnosa Evaluasi
Tgl & Jam Dx
11/09/201 1. Risiko trauma jalan lahir (ruptur perinium) S:
8 berhubungan dengan tekanan bagian presentasi  Pasien mengatakan sangat
22.50 WIB terhadap perinium atau gerakan defleksi bahagia melihat anaknya lahir
kepala atau regangan jaringan perinium
dengan selamat
maksimal akibat udema
O:
 Bayi lahir spontan pervaginam
dengan induksi jam. 22.50 WIB, ,
nilai apgar 8, berat badan bayi
3000gr, panjang badan 49 cm,
lingkar kepala 33 cm, lingkar
dada 32 cm
 Perinium tidak terjadi ruptur,
perinium robek akibat episiotomi
 Terdapat perdarahan yang
bersumber dari jalan lahir ±50 cc
(masih dalam batas normal)
 Tanda-tanda vital dalam rentang
normal
TD : 110/70 mmHg
N : 78 x/menit
RR : 20 x/menit
T : 36,9 oC
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
2. Risiko tinggi bayi lahir dengan aspiksia

22.50 WIB berat pada menit pertama kehidupan ekstra S:


uteri berhubungan dengan gangguan  Pasien mengatakan kenapa
sirkulasi fetomaternal selama menuruni anaknya tidak menangis
jalan lahir. O:
 Bayi lahir tidak menangis, setelah
dilakukan resusitasi penghisapan
lendir dan pengeringan bayi bayi
baru menangis
 Warna kulit seluruh badan dan
ekstremitas biru Nilai APGAR
menit 1: 2, 5 menit kedua: 5, 5
menit ketiga: 8
 Bayi bergerak aktif, ekstremitas
dalam posisi fleksi
 Tanda-tanda vital bayi :
N : 128 x/menit
RR : 40 x/menit
T : 36,7 oC
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi

ANALISA DATA
C. KALA III

Waktu Symtom/Signs Etiologi Problem


Tgl & Jam
11/09/2018 DS : 1. Lepasnya plasenta Risiko perdarahan
22.50 WIB - Pasien mengatakan ada keinginan dari insersinya
seperti buang air besar 2. Tertinggalnya

- Pasien mengatakan mules seperti sebagian jaringan

masih hamil plasenta


DO :
-Fundus uteri berkontraksi kuat
-Perubahan bentuk uterus dari bentuk
cakram menjadi oval bulat sewaktu
plasenta bergerak ke segmen bawah
uterus
-Darah bewarna gelap keluar secara
tiba-tiba dari introitus
-Tali pusat ditegangkan dan dilepaskan
tidak tertarik kedalam lagi

DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PRIORITAS MASALAH


Waktu Diagnosa Keperawatan
Tgl & Jam (Harus Memenuhi Unsur PES)
11/09/2018 1. Risiko terjadinya perdarahan berhubungan dengan lepasnya plasenta dari insersinya,
22.50 WIB plasenta lahir tidak lengkap, kontraksi uterus lemah

TUJUAN/RENCANA TINDAKAN
Waktu Tujuan Keperawatan Rencana Tindakan
Tgl & Jam (NOC) (NIC)
11/09/2018 Perdarahan kala III tidak terjadi selama
22.50 WIB dalam perawatan dengan kriteria hasil a. Beri pasien posisi dorsal recumbent
sebagai berikut : b. Kosongkan kandung kemih
1. Plasenta segera lahir lengkap dalam c. Periksa kontraksi uterus
waktu kurang dari 15 menit d. Periksa tanda-tanda vital pasien
2. Kontraksi uterus baik e. Anjurkan pasien mengejan saat
3. Tand-tanda vital pasien dalam rentang terjadi kontraksi
normal f. Lahirkan plasenta dengan metode
4. Perdarahan antara 150 cc – 300 cc penegangan tali pusat terkendali
g. Tangkap plasenta setelah tampak di
vulva 2/3 bagian dan putar searah
jarum jam
h. Periksa keutuhan, insersi, berat dan
panjang tali pusat
i. Beri injeksi metergin 10 IU
Intamuskular setelah plasenta lahir
j. Bersihkan pasien dari darah, ganti
pakaian dan pasang pembalut,
tidurkan pasien dalam posisi miring

IMPLEMENTASI TINDAKAN
Waktu N
Tgl & Jam O Implementasi Evaluasi
Dx
11/09/2018 1. a. Memberi pasien posisi dorsal recumbent  Jalan lahir terlihat jelas
22.55 WIB
b. Mengosongkan kandung kemih  Kandung kemih dikosongkan
melalui kateter
c. Memeriksa kontraksi uterus
 Terdapat kontraksi uterus
d. Memeriksa tanda-tanda vital pasien

 TTV :
TD : 110/68 mmHg
N : 88 x/menit
RR : 20 x/menit
e. Menganjurkan pasien mengejan saat
T : 37,2 oC
terjadi kontraksi

 Pasien mengikuti instruksi dan


f. Melahirkan plasenta dengan metode
mengejan saat merasakan kontraksi
penegangan tali pusat terkendali
 Plasenta dapat lahir tanpa terputus

g. Menangkap plasenta setelah tampak di dengan tali pusat

vulva 2/3 bagian dan putar searah jarum


jam  Plasenta lahir utuh

h. Memeriksa keutuhan, insersi, berat dan


panjang tali pusat Plasenta lahir utuh, ukuran : 20 cm
x 20 cm x 2 cm, panjang tali
pusat : 50 cm, jumlah kotiledon
lengkap tidak ada kotiledon yang
hilang, selaput plasenta utuh kedua
i. Memberikan injeksi metergin setelah sisi selaput dapat disatukan, jumlah
plasenta lahir
perdarahan ± 75cc
j. Membersihkan pasien dari darah, ganti
pakaian dan pasang pembalut, tidurkan  Inj. Metergin 10 IU Intramuskular
pasien dalam posisi miring
 Pasien dalam keadaan bersih

EVALUASI
Waktu NO
Diagnosa Evaluasi (Hasil)
Tgl & Jam Dx
11/09/201 1. Risiko terjadinya perdarahan S:
8 berhubungan dengan lepasnya plasenta  Pasien mengatakan akan
22.58 WIB dari insersinya, plasenta lahir tidak mengejan ketika perutnya terasa
lengkap, kontraksi uterus lemah menegang
O:
 Plasenta segera lahir lengkap
dalam waktu kurang dari 10
menit, jam 22.55 WIB,
ukuran : 20 cm x 20 cm x 2 cm,
panjang tali pusat : 50 cm,
jumlah kotiledon lengkap tidak
ada kotiledon yang hilang,
selaput plasenta utuh kedua sisi
selaput dapat disatukan, jumlah
perdarahan ± 75cc
 Kontraksi uterus baik
 Pasien mengejan dengan baik
 Tanda-tanda vital pasien dalam
rentang normal :
TD : 110/68 mmHg
N : 88 x/menit
RR : 20 x/menit
T : 37,2 oC
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi
ANALISA DATA
D. KALA IV

Waktu
Symtom/Signs Etiologi Problem
Tgl & Jam
11/09/201 DS : 1. Adanya sisa Risiko terjadinya
8 - Pasien mengatakan lemas dan nyeri pada plasenta di kavum perdarahan postpartum
23.00 WIB kemaluannya uteri dini atau lanjut
DO : 2. Trauma jalan lahir
- Pengeluaran pervaginam lokhia rubra
darah sisa plasenta, vernik kasiosa, sisa
cairan amnion dan lanugo
- TFU 2 cm dibawah pusat teraba lunak
- Tanda-tanda vital pasien dalam rentang
normal
- Pasien tampak merintih ketika dilakukan
penjahitan pada perineum

DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN PRIORITAS MASALAH


Waktu Diagnosa Keperawatan
Tgl & Jam (Harus Memenuhi Unsur PES)
11/09/201 1. Risiko terjadinya perdarahan postpartum berhubungan dengan inersia uteri hypotonik atau
8 trauma jalan lahir atau sisa-sisa plasenta
23.00 WIB

TUJUAN/RENCANA TINDAKAN
Waktu Tujuan Keperawatan Rencana Tindakan
Tgl & Jam (NOC) (NIC)
11/09/2018 Perdarahan kala IV tidak terjadi selama dalam
23.00 WIB perawatan dengan kriteria hasil sebagai berikut : g. Periksa adanya laserasi atau ruptur
1. Maternal akan memerlukan tidak lebih dari jalan lahir
satu pembalut dalam satu jam h. Periksa tanda-tanda vital setiap 15
2. Pasien akan berkemih dengan spontan menit pada 1 jam pertama dan setiap
dengan jumlah lebih dari 300 ml dalam 30 menit pada 1 jam kedua
waktu enam sampai delapan jam setelah i. Periksa kontraksi uterus dan
melahirkan pengeluaran pervaginam setiap 15
3. Kontraksi uterus baik menit pada 1 jam pertama dan setiap
30 menit pada 1 jam kedua
j. Ajarkan cara melakukan masase
uterus
k. Anjurkan menyusui bayi sesegera
mungkin
l. Lalukan hecting perineum bekas
episiotomi
m. Bersihkan badan pasien dan ganti
pakaian pasng pembalut wanita dan
tidurkan dalam posisi miring

IMPLEMENTASI TINDAKAN
Waktu NO
Implementasi Evaluasi
Tgl & Jam Dx
11/09/2018 a. Memeriksa adanya laserasi atau ruptur jalan  Tidak terdapat ruptur pada jalan
23.00 WIB lahir lahir

b. Memeriksa tanda-tanda vital setiap 15 menit  TTV :


pada 1 jam pertama dan setiap 30 menit pada TD : 120/80 mmHg
1 jam kedua N : 68 x/menit
RR : 20 x/menit
c. Memeriksa kontraksi uterus dan pengeluaran T : 37,4 oC
pervaginam setiap 15 menit pada 1 jam  Kontraksi uterus baik, terdapat
pertama dan setiap 30 menit pada 1 jam pengeluaran pervaginam berupa
kedua darah ±50 cc, infus RL drip
Oxitocin 10 UI 12 tpm
d. Mengajarkan cara melakukan masase uterus

 Pasien mengerti dan akan


mengulanginya sendiri
e. Menganjurkan menyusui bayi sesegera
 TFU : 2 cm dibawah pusat
mungkin

 Bayi diberikan kepada pasien


f. Melalukan hecting perineum bekas
dan disusui
episiotomi

 Hecting perinium dilakukan


g. Membersihkan badan pasien dan ganti
dengan benang chromic dan
pakaian pasien, pembalut wanita dan tidurkan
dilakukan orang bidan
dalam posisi miring

 Pasien dalam keadaan bersih


EVALUASI
Waktu NO
Diagnosa Evaluasi
Tgl & Jam Dx
11/09/2018 1. Risiko terjadinya perdarahan postpartum S:
23.10 WIB berhubungan dengan inersia uteri  Pasien mengatakan masih nyeri
hypotonik atau trauma jalan lahir atau ketika BAK
sisa-sisa plasenta  Pasien mengatakan masih
keluar setitik darah ketika BAK
O:
 Pasien hanya memerlukan satu
pembalut dalam satu jam
 Pasien berkemih dengan
spontan dengan jumlah < 300
ml dalam waktu enam jam
setelah melahirkan atau
sebanyak satu botol air mineral
ukuran sedang.
 Kontraksi uterus baik
 TFU : 2 cm dibawah pusat
A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi

Anda mungkin juga menyukai