5. Riwayat Keluarga
a. Tidak ditemukan riwayat penyakit keluarga seperti alergi,
asma, TBC, hipertensi, penyakit jantung, stroke, anemia,
hemofilia, DM, kanker, jiwa
b. Genogram
Keterangan:
: laki – laki
6. Riwayat sosial
a. Anak tinggal di rumah sendiri
Lingkungan berada di kota, rumahnya berukuran sedang,
ventilasi udara dan sinar matahari bisa bebas keluar masuk.
Rumah bersih dan sekitar rumah cukup bersih.
b. Hubungan antar anggota keluarga : harmonis
c. Pengasuh anak : orang tua
7. Tumbuh kembang pasien: pasien sudah mampu berpikir logis atau
masuk akal. Klien biasanya membantu orang tua untuk melakukan
pekerjaan rumah.
8. Psikososial: pasien cukup bisa untuk diajak berkomunikasi dengan
baik, pasien dan keluarga kooperatif terhadap perawat.
9. Keadaan kesehatan saat ini
a. Diagnosis medis : Limfadenitis colli (s) ec Streptococcus Susp,
dispepsia, bronchitis
b. Tindakan operasi : pre op biopsi colli (s)
c. Obat-obatan:
1) Injeksi Ampicillin Sulbactam 1,5 g/6 jam (mulai 3/8/20 jam
16.00 – 4/8/20 jam 10.00)
2) Injeksi Ceftriaxone 1,4g/12jam (STOP 3/8/20 jam 10.30)
3) Injeksi Cefotaxime 1gr/8jam (mulai 4/8/20 jam 18.00)
4) Injeksi Ranitidine 50 mg/12 jam
5) Injeksi Ketorolac 30mg/12 jam
6) Clindamycin 300mg/6jam (po)
7) Methyl prednisolone 8mg/8jam (po)
8) Ibuprofen 400mg/8jam(po)
9) Alprazolam 0,25mg/24jam (po) jam 22.00
10) IV plug
d. Tindakan keperawatan : observasi VS, manajemen nyeri,
edukasi pre op dan post oprasi
e. Hasil laboratorium
1. Hasil laboratorium 03/08/2020
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai
rujukan
Hemoglobin 14.10 g/Dl 12.0-16.0
Eritrosit 4.62 10 “6/Ul 4.20 – 5.50
Lekosit 10.70 10 “3/Ul 4.8 – 10.8
Trombosit 210 10 “3/Ul 150 – 450
Hematokrit 40.7 % 37 – 52
MCV 88.1 fL 80 – 99
MCH 30.5 fL 27 – 31
MCHC 34.6 g/Dl 33 -37
Neutrofil 75.70 % 50 – 70
Limfosit 22.70 % 20 – 40
RDW 12.4 % 10.00-
15.00
MPV 7.5 fL
NLR 3.33 < 3.13
Albumin 3.8 g/dL 3.5-5.0
Ureum 14.6 mg/dL 15.0-40.0
Creatinin 0.66 mg/dL 0.66
Bun 6.8 mg/dL 7.0-18.0
GDS 74.16 mg/dL 70-140
Natrium 135.4 mmol/L 136-145
Kalium 3.54 mmol/L 3.5-5.1
Chlorida 99.9 mmol/L 98-107
5 5
5 5
Keterangan :
0 (plegia) : tidak ada kontraksi otot
1 (parese) : ada kontraksi, tidak timbul gerakan
2 (parese) : timbul gerakan tidak mampu melawan
gravitasi
3 (parese) : mampu melawan gravitasi
4 (good) : mampu menahan tahanan dengan tahanan ringan
(normal) : mampu menahan tahanan dengan tahanan
maksimal
Atas
Kekuatan otot kanan dan kiri : skala otot 5
ROM Kanan dan kiri: aktif
Perubahan bentuk tulang : tidak terdapat perubahan bentuk
tulang
Pergerakan sendi bahu : bergerak bebas
Perubahan akral : teraba hangat
Pitting oedem : tidak terdapat piting edema
Terpasang infus : terpasang IV plug di tangan kiri
Bawah
Kekuatan otot kanan dan kiri : skala kekuatan otot : 5
ROM Kanan dan kiri : aktif
Perubahan bentuk tulang : tidak terdapat perubahan bentuk
tulang
Varices : tidak terdapat varieses
Perabaan akral : teraba hangat
Pitting edema : tidak terdapat pitting edema
n. Kulit
Kulit warna sawo matang, tidak ada lesi disekitar kulit, tidak
sianosis.
Kulit teraba hangat dan kemerahan. CRT : 1 “
Skor total 35
Resiko tinggi : ≥ 45
Resiko sedang : 25-44
Resiko rendah : 0-24
Dari tabel diatas dapat diketahui resiko jatuh pada tanggal 3/8/20 sebesar 35 yang
masuk dalam kategori resiko sedang.
9. ANALISA DATA
DO :
-Pasien tampak meringis menahan
sakit
- Terdapat pembesaran kelenjar getah
bening multipel, diameter sekitar
10cm, teraba hangat.
- TTV : TD : 109/60 mmHg , N : 92
x/menit , RR : 24x/menit
, S : 37,1oC
Senin, 3 DS: Pasien mengatakan cemas Ansietas Kurang terpapar informasi Ansietas b/d
Agustus dengan kondisi kesehatanya, takut kurang terpapar
2020 tidak bisa sembuh, takut dengan informasi
10.00 rencana tindakan oprasi biopsi.
2. DO :
- Pasien kadang tampak gelisah
- Pola tidur berubah, sering
terbangun
Senin, 3 DS : Pasien mengatakan cemas Gangguan citra tubuh Perubahan bentuk tubuh Gangguan citra
Agustus dengan adanya benjolan di lehernya, tubuh b/d
2020 takut tidak bisa sembuh perubahan bentuk
10.00 DO : Terdapat pembesaran kelenjar tubuh
3. getah bening multipel, diameter
sekitar 10cm, teraba hangat.
Pasien adalah seorang remaja wanita
berusia 16 tahun dalam masa
pubertas
Senin, 3 DS: Pasien mengatakan nyeri di Resiko infeksi Ketidakadekuatan Resiko infeksi d/d
Agustus benjolan leher kiri menjalar ke pertahanan tubuh sekunder Ketidakadekuatan
2020 kepala dan lengan kiri ( imunosupresi, supresi pertahanan tubuh
10.00 DO : Terdapat pembesaran kelenjar respon inflamasi) sekunder
4. getah bening multipel, diameter ( imunosupresi,
sekitar 10cm, teraba hangat. supresi respon
- TTV : TD : 109/60 mmHg , N : 92 inflamasi)
x/menit , RR : 24x/menit
, S : 37,1oC
- Hasil lab: Lekosit : 10.70, neutrofil:
75.70
- Hasil USG leher:
Multiple limfadenopathy regio colli
sinistra, pada colour flow mapping
tak jelas feeding vessels,
kemungkinan ec limfadenitis belum
dapat disingkirkan
10. Perumusan diagnosa keperawatan
a. Nyeri akut b/d Agen pencedera fisiologis (inflamasi)
b. Ansietas b/d kurang terpapar informasi
c. Gangguan citra tubuh b/d perubahan bentuk tubuh
d. Resiko infeksi d/d ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder
( imunosupresi, supresi respon inflamasi)
C. Intervensi Keperawatan
No Tgl/Jam Dx. Keperawatan Tujuan & Kriteria Intervensi Ttd
Hasil
1. 03/08/20 10.00 Nyeri akut b/d Setelah dilakukan Manajemen nyeri Hanief
Agen pencedera asuhan keperawatan - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
fisiologis selama 1x24 jam frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
(inflamasi) diharapkan tingkat - Identifikasi skala nyeri
nyeri menurun dengan - Identifikasi respon nyeri nonverbal
kriteria hasil: - Identifikasi faktor yang memperberat dan
- Keluhan nyeri memperingan nyeri
menurun, skala 1 Terapeutik
- Gelisah, sikap - Berikan teknik non farmakologis
protektif, meringis, - Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
kesulitan tidur nyeri
menurun - Fasilitasi istirahat dan tidur
- Frekuensi nadi Kolaborasi pemberian analgetik
normal (60-
100x/menit)
2. 03/08/20 Ansietas b/d Setelah dilakukan Reduksi ansietas Hanief
10.00 kurang terpapar asuhan keperawatan - Monitor tanda- tanda ansietas
informasi selama 1x24 jam - Ciptakan suasana terapeutik
diharapkan tingkat - Pahami situasi yang membuat ansietas
ansietas menurun - Dengarkan dengan penuh perhatian
dengan kriteria hasil: - Latih teknik relaksasi (mis, napas dalam,
- Verbalisasi peregangan, atau imajinasi terbimbing)
kebingungan menurun Edukasi pre dan post operatif
- Verbalisasi - Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima
khawatir akibat kondisi informasi
yang dihadapi - Identifikasi pengalaman pembedahan dan
menurun tingkat pengetahuan tentang pembedahan
- Perilaku - Identifikasi harapan akan pembedahan
gelisah, tegang - Identifikasi kecemasan pasien dan keluarga
menurun - Sediakan waktu untuk mrngajukan pertanyaan
- Pola tidur dan mendiskusikan masalah
membaik - Informasikan jadwal, lokasi oprasi, lama oprasi
Informasikan persiapan preoprasi
D. Implementasi Keperawatan
Hari/Tgl/Jam No Dx Implementasi Respon Ttd
Senin, 1,4 1. Mengobservasi KU dan kesehatan pasien S : Pasien mengatakan mual setelah Hanief
03/08/20 2. Mengukur VS diberi obat antibiotik.
10.00 3. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, Pasien mengatakan nyeri di area
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri, skala nyeri benjolan leher kiri sejak masuk RS,
4. Mengidentifikasi respon nyeri nonverbal Pasien mengatakan nyeri muncul
5. Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan saat beraktifitas dan berkurang saat
memperingan nyeri tiduran dengan intensitas sering
6. Mengelola terapi inj ceftriaxone 1,4gr, inj radin setiap setengah jam, nyeri seperti
50 mg (iv) ditusuk-tusuk, nyeri di leher kiri
menjalar ke kepala dan lengan kiri,
skala nyeri VAS 3.
Rabu, 1,4 - Memberikan obat injeki Cefotaxime 1gr, Injeksi S: Pasien mengatakan nyeri area Perawat
05/08/20 Ranitidine 50 mg dan injeksi Ketorolac 30 mg(IV) leher menjalar ke tangan kiri
10.00 - Mempertahankan teknik aseptik O: terdapat benjolan di leher
- Monitor tanda dan gejala infeksi diameter 10cm, teraba hangat, batas
tidak tegas
Rabu, 1 - Memfasilitasi pasien untuk istirahat S : Pasien mau minum obat Perawat
05/08/20 - Memberikan suasana yang tenang dan nyaman 0 : Obat masuk, tidak ada reaksi
13.00 - Memberikan obat oral Methyl Prednisolone 8 mg alergi, pasien bisa istirahat
dan Ibuprofen 400mg (PO)
Rabu, 1,2,3,4 Melakukan edukasi kepulangan pasien S : Pasien dan keluarga memahami Perawat
05/08/20 - Kontrol tepat waktu (07/08/20) di poli bedah anak penjelasan perawat
14.00 dan poli anak RSST O : Pasien dan keluarga bersiap
- Lacak hasil Patologi Anatomi saat kontrol untuk rawat jalan
(11/08/20)
- Minum obat tepat waktu (Cefixime
2x100,Paracetamol 3x500, Omeprazole 2x40mg,
Domperidone 3x 10mg
- Menjaga kebersihan area operasi
E. Evaluasi keperawatan
No Dx Hari/tgl/Jam Evaluasi Ttd
1,2,3, Senin, S: Hanief
4
03/08/30 - Pasien mengatakan nyeri di area benjolan leher kiri sejak masuk RS, Pasien
14.00 mengatakan nyeri muncul saat beraktifitas dan berkurang saat tiduran dengan
intensitas sering setiap setengah jam, nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri di leher kiri
menjalar ke kepala dan lengan kiri, skala nyeri VAS 3.
- Pasien mengatakan setelah diberi penjelasan perawat merasa lebih tenang dan siap
untuk menjalani tindakan oprasi biopsi besok
O:
- Ku sedang, compos mentis
- Pasien tampak meringis menahan sakit
- Terdapat pembesaran kelenjar getah bening multipel, diameter sekitar 10cm, teraba
hangat.
-Pasien dan keluarga tampak lebih tenang dan mengungkapkan siap untuk tindakan oprasi,
surat persetujuan oprasi sudah ditandatangani
-TTV : TD : 109/60 mmHg , N : 92 x/menit , RR : 24x/menit ,S :
37,1oC
A:
1. Nyeri akut b/d Agen pencedera fisiologis (inflamasi) teratasi sebagian
2. Ansietas b/d kurang terpapar informasi teratasi sebagian
3. Gangguan citra tubuh b/d perubahan bentuk tubuh teratasi sebagian
4. Resiko infeksi d/d ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder ( imunosupresi,
supresi respon inflamasi) teratasi sebagian
P:
Mengetahui