Anda di halaman 1dari 7

No.

2
Komunikasi efektif dengan SBAR dari perawat yang bertugas dengan doctor penangung jawab
jiwa
a. Situation
Perawat : Selamat pagi, doktor saya perawat ani yang sedang melakukan kunjungan
rumah hari ini kepada pasien, izin menjelaskan keadaan pasien dok?
Dokter : Monggo mbak
Perawat : Baik dok, jadi saya bersama rekan saya perawat sulin sudah melakukan
kunjungan rumah di ponorogo, menemui pasien bernama Nn. A, berumur 19 tahun,
dengan keluhan pasien menurut keluarga pasien, pasien sering mengoceh tidak jelas,
tidak bisa fokus ,dan sering marah marah jika kemauannya tidak dipenuhi dok.
Dokter : Apakah dia mempunyai riwayat penyakit tertentu/ awal mula pasien bisa seperti
itu?

b. Background
Perawat : Riwayat penyakit tertentu tidak ada dok, riwayat keluarga yang menderita
gangguan jiwa juga tidak ada, namun keluarga pasien mengatakan sebelum pasien seperti
itu, pasien sempat memaparkan kepada ibu pasien bahwa pasien ingin berkuliah tapi
tidak diperbolehkan dikarenakan kondisi ekonomi maka dari itu pasien memutuskan
bekerja tapi belum sempat bekerja pasien sudah berkelakuan seperti keluhan yang saya
paparkan dok.
Dokter : Lalu kondisi umumnya bagaimana sus?

c. Assesment
Perawat : Berdasarkan pengkajian tanda tanda vital normal, namun pasien bila diajak
berbicara dan ditanya jawaban pasien tidak singkron dengan pertanyaan, kontak mata
pasien kadang fokus kadang tidak, lalu ekspresi pasien gampang berubah ubah disertai
gerak tubuh pasien yang tidak jelas
Dokter : Oke saya catat, lalu saat melakukan kunjungan tindakan apa yang sudah
dilakukan?

d. Recommendation
Perawat : Saya hanya mengkaji keadaan pasien dan membina keluarga pasien bagaimana
cara merawat pasien tersebut dengan ilmu keperawatan, supaya tidak menimbulkan
bahaya untuk pasien sendiri, keluarga dan lingkungannya
Dokter : jadi untuk obat belum sama sekali diberikan ya, nanti coba saya susun terapi dan
pengobatan Nn.A ini, terimakasih sus.
Perawat : Nggih sama sama dok
TUGAS 3
1. Scrip Dialog Tugas Vidio 3

Pihak puskesmas mendatangi pasien pasca dipasung ke rumah

Perawat laki laki : Mendekati pasien dan menggiring pasien ke depan rumah “Apa ini kaya orang belanda ya” Lalu Perawat laki
laki mengjentikkan jarinya ke depan pasien sambil ikut duduk sama dengan posisi pasien “ Ania ayo fokus,nanti tak tanya tanya
(sambil menjawil tangan pasien) “

Perawat laki laki : “ini bu anik ania,ini bosnya pak sulin (Gerakan menunjuk perawat perempuan yang diperkenalkan bernama
ibu ani)

Pasien : (Merespon dengan tersenyum dan menghadap ibu ani lalu menunjukkan gerakan telapak tangan di katupkan pertanda
pasien merespon baik)

Perawat perempuan : “ kamu banget lo (dengan gerakan tangan menyentuh paha pasien dengan lembut,supaya pasien nyaman)

Perawat laki laki : (menunjuk mata pasien yang sedang sakit) “Ini mata nya kena apa? (bertanya dengan keluarga pasien)

Keluarga pasien : tidak terlalu jelas menjawab pertanyaan perawat laki laki dengan jawaban apa namun bertanya balik ke pasien
“Kakimu sudah sembuh nak?”

Pasien : (Pasien menjawab dengan rancu tidak jelas lalu pasien tersenyum senyum dan mempraktekkan gerakan seperti sedang
menshooting video)

Perawat laki laki : (Dengan tersenyum merespon gerakan pasien ) “ Itu tadi pose apa itu, tadi sudah sarapan apa belum” (sambil
mengelus punggung pasien)

Pasien : (Tetap dengan tersenyum senyum dan menjawab tidak jelas) “Halo gaiis”

Perawat laki laki : (Menunjuk salah satu keluarga pasien ) “Itu siapa itu siapa, masih ingat atau tidak, yang baju hitam ?”

Pasien : “Itu adek saya”

Perawat perempuan : “ Siapa namanya ? “ (bertanya kepada pasien )

Pasien : (Tidak menjawab pertanyaan perawat perempuan)


Perawat laki laki : “Sering bertengkar tidak dengan adikmu?” (Lalu mengulangi pertanyaan awal) “Namanya adikmu siapa?”

Pasien : (Tidak merespon pertanyaan, namun pasien malah melihat ke arah lain dan berekspresi gembira dengan membuka kedua
lengan ke depan dan berbicara tidak jelas)

Perawat laki laki : “Ibunya mana ibunya?” (mencari ibu pasien)

Pasien : (merespon dengan menggunakan bahasa inggris namun tidak jelas) “My mother is very”

Perawat laki laki : “ania kamu kalo sama ibu nurut atau tidak, apa kamu usilin? “ (sambil menepuk pundak pasien pelan ) “Nurut
ke ibu lo ya”

Pasien : (Tidak memperhatikan perawat laki laki dan pasien mulai berkata tidak jelas )

Perawat laki laki : (Menjentikkan tangan ke depan pasien supaya pasien fokus kepada perawat laki laki ) “Hei hei ania, kalau
sama ibu harus nurut ya,kalau dibilangin ibu nurut yaa”

Pasien : (Tidak terlalu memperhatikan perawat laki laki,pasien hanya tersenyum dan memainkan jari jari tangannaya)

Perawat laki laki : (Bertanya kepada ibu pasien ) “ Ibu gimana kalau ibu sedang menasehati begini begitu sering marah? “

Pasien : (pasien sedikit berteriak gembira dengan mengoceh tidak jelas)

Ibu pasien : “Tidak pak,tapi kalo minta sesuatu terus belum ada gitu ya terus marah marah,itu yang biasa nganter berobat ya
adiknya,lalu ini pagi pagi sudah minta dipanggilkan dokter”

Perawat laki laki : “Wah aku sudah disini loh, aku bukan dokter tapi perawat, nanti disuntik pak sulin
ya ? oke ?“ (sambilmengelus pundak pasien )

Pasien : “Okee” (dengan ekspresi senang dan mencungkan jari jempol lalu telunjuk pertanda oke, dilanjutkan dengan pasien
mengoceh tidak jelas)

Perawat laki laki : “sudah tidak usah memikirkan beasiswa sudah “ (merespon ocehan pasien )

“ siapa itu setiawan ? “

Pasien : (Merespon pertanyaan perawat laki laki dengan mengoceh tidak jelas menggunakan bahasa inggris)

Perawat laki laki : “siapa setiawan ?” (bertanya kepada keluarga pasien )

Keluarga pasien : “Kemarin dia minta akun facebook saya,lalu minta dituliskan nama setiawan di buku”
Perawat laki laki : (bertanya kepada ibu pasien ) “dia kalau diluar ini gimana bu? Keluyuran saja? “

Ibu pasien : “iya kalau keluar ke tetangga,diajak pulang tidak mau,kemarin malah sampai ke makan,diajak pulang tidak mau,ya
tidak ngapa ngapain cuma berteriak teriak aja”

Perawat laki laki : “ini tadi sudah sarapan belum bu anaknya ? “

Ibu pasien : “ Sudah, ini tadi sudah 2 kali”

Perawat laki laki : “ obat mau bu?, coba mau minta air putih “

Pasien : (Mengoceh tidak jelas dan melakukan gerakan seperti sedang shooting video ) “Welcome to youtube channel”

Perawat laki laki : (menepuk pundak pasien pelan ) “wah pinter juga ini kamu”

Pasien : (pasien terus mengoceh tidak jelas dan melakukan gerakan gerakan yang tidak jelas )

Perawat laki laki mengeluarkan obat yang sudah disiapkan dan mengambil air yang sudah disiapkan oleh ibu pasien

Perawat laki laki : (memberikan obat pil kepada pasien dan memberikan air minum) “Obatnya jangan dibuka”

Pasien : (Tertawa dengan merancau tidak jelas, lalu membuka obat pil itu dan mngeluarkan bubuknya lalu dimasukkan kedalam
gelas yang berisi air )

Perawat laki laki : “Nakal,yasudah dihabiskan ya airnya” (dengan tersenyum kepada pasien ) “ayo minum minum ayo”

Pasien : (mengoceh tidak jelas)

Perawat laki laki : (meminumkan obat kedua yang sudah disiapkan ) “ Ania ay oak ak dulu “

Pasien : (pasien mau meminum tapi tidak mau menelan jadi hanya di diamkan di dalam mulut )

Perawat laki laki : “ Ayo minum,jangan di diamkan dimulut, ayo diminum,bissmilahirohmanirohim “ (dengan gerakan tangan di
dagu pasien ) “susah juga ternyata ya minum obat” (dengan menjetikkan jari jempol dan telunjuknya lagi )

Ibu pasien : “ Iya sudah tidak mau minum air putih beberapa bulan,”

Perawat laki laki : (mendekati pasien lagi ) “Hei sekolah kamu dulu dimana ? sma kamu dimana?”
Pasien : (Merespon pertanyaan itu dengan menunjuk hidungnya “

Perawat laki laki : “Masa sekolah kamu di hidung, hei ayo ditelan gamau aku kalo di diamkan terus dimulut obatnya” (dengan
menepuk paha pasien pelan )

Lalu perawat laki laki menggiring pasien kembali kedalam rumah nya

Pasien : (mengikuti namun melakukan gerakan gerakan yang tidak jelas,namun berekspresi gembira )

Perawat perempuan : (Bertanya kepada ibu pasien ) “ Tapi ini dia selama ini biasa gini bu? “

Ibu pasien : “ ya seperti itu bu, dia kalau dikurung dikamar, ya saya saja yang merawat dia”

Perawat perempuan : “ Tapi kalau keluar begitu gimana kelihatannya? Pingin marah pingin ngamuk gitu? “

Ibu pasien : “ Ya kadang kadang ngamuk, kalau saya bersihkan didalam, tahu tahu mukul duk gitu”

Perawat perempuan : “ Kalau dengan adiknya ya mukul apa tidak bu? “

Ibu pasien : “ ya mukul,mencak mencak gitu, seperti film pencak silat itu lo.”

Perawat perempuan : “pernah niat jadi youtuber gitu kayanya ini” (sambil tersenyum ) “lalu dulu kepinginanya dia apa yang dulu
ibu larang ?”

Ibu pasien : “ya semuanya saya larang,karena data itu biaya sekolah tidak ada tapi pingin kuliah,katanya gratis dari selebaran
beasiswa, kuliah kok gratis, orang tuanya tidak percaya,sementara kakaknya sudah ada tanggungan sendiri keluarga sendiri,dulu
dia sekolah sma juga kakaknya yang membiayai”

Perawat perempuan : “ terus akhirnya dia nekat kerja ? “

Ibu pasien : “iya pengen kerja terus bukak usaha itu”

Perawat perempuan : “Terus katanya ada teman cowok yang mau ngajak kerja gitu? “

Ibu pasien : “ La iya bener,kemarin lewat telfon ya tidak kesini sebelumnya, hanya ke rumah kalau mengantarkan pas magrib
kaya gitu,lalu tidak berbicara juga kalau mau menikahi begitu juga tidak,hanya temannya gitu saja, tapi untuk kerja kan belum
tahu diterima apa tidak,belum tahu berkas lamaran kerja sudah diterima tapi belum ada pengumuman,setelah itu dia bingung
beberapa minggu ketemu yang mau ditempati kerja, ya kita cari ketemu dengan orang madiun. La sakitnya itu awalnya tidur
seperti ngorok gitu, setelah saya tinggal ke kamar mandi, dia bangun terus lari di depan rumahnya pamannya,la terus tidak
sadarkan diri, awalnya dia sakit,setelah tidak sadarkan diri,ditolong adiknya dibawa pulang ke rumah,setelah mengaji, mengowel
gemetar,jadinya tidak ingat lagi, kalau sedang mengaji itu ya tidak lepas dari buku ngajinya,permintaanya semua biru, hijab biru,
baju biru,hijab putih baju putih gitu terus, lalu kita carikan paranormal katanya ini rahasia kalau sudah sembuh ibunya suruh
datang kembali kesini.

Perawat Sulin akan melakukan injeksi, Pasien Ani mengucapkan “Wellcome back to the youtube channel” secara berulang-ulang
dengan gerakan tangan yang berpose. Saat Perawat Sulin akanmelakukan injeksi, Pasien Ani awalnya tidak mau tetapi tidak
memberontak namun tetap di pegangi oleh tim lainnya.

Setelah injeksi, Pasien Ani hanya duduk dan memperhatikan orang-orang sekitarnya

Perawat Sulin : “Kalo ada perasaan marah, coba tarik nafas”

Pasien Ani hanya menunduk dan memegangi tangannya

Perawat Sulin mencontohkan tarik nafas dalam

Perawat Sulin : “Ayo diikuti, tarik nafas dalam”

Pasien Ani memainkan benda yang ada di tangannya, Perawat Sulin mengambil benda itu dan mengajak Pasien Ani tarik nafas
dalam. Pasien Ani mengikuti tarik nafas dalam dengan kuat lalu menahannya namun sambil dengan menggerakkan badan bagian
bahunya ke kanan dan ke kiri

Perawat Sulin : “Ayo hembuskan”

Pasien Ani hanya diam dengan raut wajah bingung menatap perawat sulin setelah itu melihat ke arah atas (langit rumah)

Perawat Sulin : “Tarik nafas dalam” sambil mencontohkan

Pasien Ani tidak memberikan respon dan melihat ke arah ibu Anik

Ibu Anik : “Apakah Ani pingin kita semua pergi?”

Pasien Ani hanya memperhatikan ucapan ibu Anik namun tidak ada respon

Pasien Ani : “Mau lihat Facebook ku dong”

Ibu Anik : “Tidak ada sinyal”

Pasien Ani : “Satu kali saja” sambil memnunjukkan jari angka 1


Ibu Anik dan Perawat Sulin mencoba mengalihkan topic

Ibu Anik : “Mandi ayo, jam segini kok dingin, ini jam 11 siang, tidak dingin”

Perawat Sulin : “Ayo tak ajari tarik nafas dalam lagi”

Setelah itu, tatapan Ani kembali kosong dan tiba tiba pingsan lalu di bawa ke kamarnya

2. Komunikasi Konsultasi Kondisi Pasien ke Dokter Pelayanan Jiwa

Anda mungkin juga menyukai