Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN

POST OP APPENDISITIS

A.    Pengkajian Data


An. R.G masuk pada tanggal 3 desember 2021 pukul 10.00 WIB diantar oleh keluaraga ke
IGD dengan keluhan nyeri pada perut dengan NRS 5/10, Diagnosa masuk Obs. kolid
abdomen, suspek appendisitis. Tindakan yabg dilakukan di IGD yaitu : Thorax Foto, Swab
antigen, px DPL, dan therapi Infus KAEN 3B 20 tpm, oabt oral paracetamol 250 mg. P.O
dr. Bukit untuk rawat inap diruang F dengan Therapi infus KAEN 3B 20 tpm,Bioxone 1x1
grm (IV), aloclair spray 2xsehari, tantum kumur 2xsehari dengan diit lunak. Pada tgl 6
desember 2021 dilakukan Tindakan op Appendektomi oleh dr. Tiur. Setelah dilakukan
tindakan Appendektomi pasien kembali keruangan untuk dilakukan Therapi pasca operasi.
I. Biodata
a.    Identitas Pasien
1. Nama : An. R.g
2. Umur : 6 thn 7 bln 28 hr
3. No.Rm : 00.30.44.81
4. Tgl Masuk Rumah Sakit : 03 Desember 2021
5. Ruang : Anak
6. Kelas/ R Rawat : I/ Bangsal F
7. Agama : Kristen Protestan
7.    Bangsa : Indonesia
8.    Pendidikan : Sekolah Dasar
9.    Alamat : Jln. Rawamangun II Tengah Jakarta Timur
10.   Jenis Kelamin : Laki-laki
b.    Nama Penanggung
1.  Nama : Ny.N.S
2.  Umur : 40 thn
3.  Jenis Kelamin : Perempuan
4.  Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
5.  Hubungan dengan klien : Orang tuan (Ibu Pasien)
6. No. Hp : 0812 8100 3315

II.    Riwayat Kesehatan
A.    Riwayat Penyakit
1. Keluhan utama : Nyeri
Riwayat keluhan utama : Pasien mengatakan perut bagian kanan bawah terasa
sakit. Pasien mengeluh sakit sekitar jahitan terutama jika digunakan untuk
beraktifitas, terasa seperti ditusuk-tusuk, Pasien mengatakan nyeri hilang timbul.
2. Diagnosa Masuk : Obs. kolid abdomen, intake sulit
3. Diagnose medis : Appendisitis
B.    Riwayat Kesehatan Keluarga : Tidak ada anggota keluarga yang menderita
penyakit yang diturunkan secara genetic, menular, kelainan congenital atau
gangguan kejiwaan dan sebagainya.

III.   Pemeriksaan Fisik


A. Riwayat transfusi darah : Tidak
B. Riwayat restrain : Tidak
1. Oksigenasi
Tanda-Tanda Vital
1) Tekanan darah : 107/72 mmHg
2) Nadi : 98 x/mnt, teratur
3) Pernafasan : 22 x/mnt. Tidak ada (cyanosis, Haemaptoe, dyspnea, retraksi
dada)
4) Suhu : 36,8 C
5) CRT : < 3 detik
6) Kulit : tidak pucat, tidak dingin
7) Kesadaran : Kompos Mentis, ( GCS : E.4, M,6, V.5 : 15 )
2. Nyeri ( Berdasarkan FLACC )
Klien mengatakan nyeri pada luka jahitan bagian perut terutama jika digunakan
untuk aktifitas
P : Nyeri pada luka jahitan, jika digunakan untuk bergerak, nyeri berkurang pada
waktu istirahat.
Q : Terasa seperti ditusuk-tusuk
R : Daerah abdomen kanan
S : 6 / 10
T : Nyeri hilang timbul
3. Status Cairan dan Nutrisi
1) BB : 30 Kg ( Tidak ada perubahan berat badan )
2) Skrining gizi : Nilai 1 (Berdasarkan STRONG Kids Nutritional Screening Tool )
3) Tidak ada edema
4) Pasien tampak mual
5) Pola makan dan metabolis ( nafsu makan tiding terkaji, pasien puasa )
4. Eliminasi
1) Urine : Frekuensi 8-10 x/hari, tidak ada hematuria, tidak terpasang kateter
2) Fekal : Frekuensi 1-2 x/hari, tidak diare dan kontipasi
5. Status Fungsional
Berdasarkan Barthel Index, Skor : 10 / Ketegantungan sedang ( skor 9-11 )
1) Tanpa Alat bantu, Ekstermitas tidak ada kelainan
2) Kekuatan otot : 5 5 , Ekstermitas tidak ada kelainan
5 5
Ekstermitas atas : Tampak terpasang Infus KAEN 3B 20 Tpm di tangan kanan,
akral teraba dingin, tidak ada edema, CRT 2 detik.
Ekstermitas bawa : Tidak ada edema, CRT 2 detik, teraba dingin, tidak ada
varises, tidak ada pembengkakakn pada sendi.
3) Kepala : Inspeksi : Bentuk kepala normochepal, rambut tampak hitam, rambut
tidak mudah rontok, dan tidak ada tampak ketombe dan kotoran di rambut.
Palpasi : tidak ada teraba pembengkakan pada kepala dan wajah, tidak ada nyeri
tekan
4) Telinga : Simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen, pendengaran baik
5) Mata : Tidak ada kelaianan gangguan penglihata, Mata simetris kiri dan kanan,
konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor, refleks pupil bai
6) Mulut : Mulut tampak simetris, mukosa bibir lembab, tidak ada stomatitis, tidak
ada candidiasis, tidak sakit pada saat menelan.
7) Gigi : Tidak ada caries, gigi lengkap dan tidak berlubang
8) Leher
a. Kelenjar : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
b. Tiroid : Tidak ada pembesaran tiroid
c. Trakea : Posisi trakea ditengah
d. Karotid Bruit : Vascular
e. Vena : JVP 5-2 cmH2O
9) Pemeriksaan Thorax :
a. Paru-paru : Pergerakan dinding dada tampak simetris kiri dan kanan, tidak ada
jejas, tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan. Pa : Fremitus kiri dan kanan
simetris Pe : Sonor A : Vesikuler, tidak ada suara napas tambahan
b. Jantung : Inspeksi ; ictus cordis tak terlihat, Palpasi : PMI ICS V mid klavikula
sinistra, Perkusi ; kanan : ICS III pada linea parasternal kanan, kiri : ICS III
linea parasternal kiri, atas : ICS III linea parasternal kanan, bawah : ICS V
linea parasternal kanan , Auskultasi : Irama teratur
6. Aktivitas dan Istirahat
a. Kebiasaan Tidur : lama tidur malam 7-10 jam/hari, tidur menggunakan 1 bantal
b. Tidak ada masalah tidur saat ini
c. Riwayat kebiasaan :
7. Proteksi
1) Status mental : sadar dan orientasi baik, tidak gelisah
2) Risiko jatuh : Pasien berisiko jatuh, Nilai 7112
8. Kesehatan Kulit
1) Tidak ada ( kelaian kulit, petekie, eritema dan gatal-gatal )
2) Resiko decubitus, Skala : 17 ( panduan penilaian risiko decubitus berdasarkan
skala Braden)
3) Terdapat luka insisi pada abdomen
Inspeksi : bentuk simentris, terdapat luka post operasi appendiktomy dengan
jahitan rapi, luka bersih, tidak ada pus, tidak bengkak, panjang luka ± 5 cm,
terdapat 5 jahitan luka.
Auskultasi : Peristaltik usus 17 x/menit Perkusi : tympani
Palpasi : tidak ada pembesaran hati, tidak ada pembesaran ginjal maupun limfa,
9. Psikososial Spiritual
1) Psikologis : Pasien tampak cemas
2) Sosial- ekonomi : Tingkat Pendidikan : SD, Hubungan pasien dengan anggota
keluarga baik
3) Kebutuhan privasi : Selama Perawatan
4) Spiritual :Kebutuhan rohani yang dibutuhkan ; kunjungan kerohanian, tidak ada
tanggapan terhadap kebutuhan spiritual
5) Nilai-nilai yang dianut sesuai dengan agamadan budaya : tidak ada
10. Komunikasi
1) Bicara : Normal
2) Bahasa sehari-hari : Indonesia aktif, tidak perlu penerjemah
3) Tidak ada hambatan bicara
11. Informasi dan edukasi
1) Manajemen nyeri
2) Obat-obatan
3) Diet dan nutrisi
12. Tumbuh Kembang Neonatus/Pediatrik
1) Pasien anak ke-2 dari 2 orang bersaudara
2) Tidak ada penyakit hereditas dari keluarga
3) Keluarga
a. Nama Ibu : Ny. N.S
Umur : 40 thn
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
b. Nama Ayah : Tn. R.S
Umur : 41 thn
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Karyawan
4) Riwayat Kelahiran : lahir tgl 06 april 2015, Persalinan spontan, sesar, dibantu
oleh Dokter, tempat Rumah Sakit Eva Sari, Berat Badan Lahir : 320 gram,
Panjang badan : 50 cm, sudah dilakukan imunisasi dasar lengkap ( BCG, POLIO,
DPT, CAMPAK, HEPATITIS B ), Makanan ASI dan PASI
5) Riwayat tumbuh kembang : gigi pertama 6 bln, tengkurap 4 bln, duduk 8 bln,
berdiri 14 bln, berjalan 5 tahub, berbicara 8 bln, menulis 5 thn, membaca 6 thn
IV. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal pemeriksaan : 03 Desember 2021
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI RUJUKAN
Darah Perifer Lengkap
Laju endap darah H 74 mm/jam 0 – 10
Hemoglobin 12,9 g/dl 10.8 – 15.6
Leukosit 7,3 5.0 – 10.0
Eritrosit 4,61 4.50 – 5.50
Hematokrit L 37 % 40 – 48
Retikulosit 14 Permil 5 – 15
Hitung Jenis Leukosit
Basophil 0 % 0–1
Eosinophil L0 % 1–3
Neutrophil batang L0 % 2–6
Neutrophil segmen 50 % 50 – 70
Limfosit 39 % 20 – 40
Monosit H 11 % 2–8
Neutrophil limfosit ratio 1.3
High fluorescent lymphocyte 1.4 % <= 1.4
Trombosit 409 150 – 450
MCV 81 fL 81 – 92
MCH 28.0 Pg 27.0 – 32.0
MCHC 34.7 g/dl 32.0 – 37.0
HEMATOLOGI
Masa protombin / INR
Masa protombin (PT)
PT Pasien 10.1 Detik 9.9 – 11.8
PT Kontrol 11.4 Detik
INR 0.9
APTT
APTT Pasien 31.6 Detik 25.9 – 36.6
APTT Kontrol 34.6 Detik
Imunologi PCR Swab :
Negative
Negatif

2. Pemeriksaan Radiologi
a. Tanggal pemeriksaan : 04 Desember 2021
b. Uraian hasil dan kesan pemeriksaan APPENDIKOGRAM :
Tampak barium sulfat mengisi lumen appendiks namun dengan konturireguler dan
tampak Sebagian tidak terisi kontras, kesan : Partial filling appendixdengan kontur
lumen ireguler

V. Theraphy Medis
o Theraphy Medis oleh DPJP dr. P. Bukit., Sp.A
o Infus KAEN 3B 20 Tpm
Obat Oral Obat Injeksi (IV, IM, SC, IC)
Paracetamol 250 mg (sekali saja) Bioxone + Ns 100 cc 1x1gr (IV)
Tempra Forte (k/p nyeri dan demam) 3x5 ml Ondancentrone 3x2mg

VI. Klasifikasi Data

Data Subjektif Data Objektif


1. Klien mengatakan nyeri pada luka jahitan 1. Klien tampak meringis menahan sakit,
2. Klien mengatakan nyeri seperti ditusuk- mengerutkan dahi dan tampak
tusuk, dibagian perut memegangi area yang sakit
3. Nyeri hilang timbul 2. Terdapat luka jahitan pada abdomen,
4. Ibu klien mengatakan nyeri yang jahitan rapi, panjang luka ± 5 cm,
dirasakan anaknya jika anaknya terlalau terdapat 5 jahitan luka
banyak bergerak 3. Skala Nyeri 6 dari 10
5. Klien mengatakan usinya 6 thn 4. Hematokrit 37 %
5. Terpasang Infus KAEN 3B 20 Tpm
pada tangan kanan
6. Pasien didampingi orang tua
7. Terpasang penghalang tempat tidur
8. Aktifitas dibantu keluarga
VII. Analisa Data

Problem Etiologi Symptom


Nyeri akut Pembedahan Data subjektif :
Apendiktomi 1. Klien mengatakan nyeri pada luka
jahitan
Luka insisi 2. Klien mengatakan nyeri seperti ditusuk-
tusuk, dibagian perut
3. Nyeri hilang timbul Ibu klien
Inkontinuitas jaringan mengatakan nyeri yang dirasakan
Terputus anaknya jika anaknya terlalau banyak
bergerak
Akitivasi reseptor
Nyeri Data objektif :
1. Klien tampak meringis menahan sakit,
mengerutkan dahi dan tampak
Merangsang thalamus
memegangi area yang sakit
Dan konteks serebri
2. Terdapat luka jahitan pada abdomen,
jahitan rapi, panjang luka ± 5 cm,
Nyeri terdapat 5 jahitan luka
3. Skala Nyeri 6
4. Hematokrit 37 %
5. Terpasang Infus KAEN 3B 20 Tpm
pada tangan kanan
Resiko infeksi Post op Data Subjektif :
Appendectomy 1. Klien mengatakan nyeri pada luka
jahitan diperut
Diskontinuitas
Jaringan Data Objektif :
1. Terdapat luka jahitan pada abdomen,
jahitan rapi, panjang luka ± 5 cm,
Kerusakan terdapat 5 jahitan luka
Integritas kulit 2. Hematokrit 37 %
3. Terpasang Infus KAEN 3B 20 Tpm
kerusakan pertahanan primer pada tangan kanan
(luka post operasi)

Resiko Infeksi
Resiko cidera factor usia Data subjektif :
jatuh 1. Ibu klien mengatakan nyeri yang
dirasakan anaknya jika anaknya
terlalau banyak bergerak
2. Klien mengatakan usianya 6 thn

Data Objektif :
1. Terpasang Infus KAEN 3B 20 Tpm
pada tangan kanan
2. Pasien didampingi orang tua
3. Terpasang penghalang tempat tidur
4. Aktifitas dibantu keluarga

B. Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan yang ditandai dengan Klien mengatakan
nyeri pada luka jahitan, nyeri seperti ditusuk-tusuk dibagian perut, Ibu klien mengatakan
nyeri yang dirasakan anaknya jika anaknya terlalau banyak bergerak, Klien tampak
meringis menahan sakit, mengerutkan dahi dan tampak memegangi area yang sakit,
terdapat luka jahitan pada abdomen, jahitan rapi, panjang luka ± 5 cm, terdapat 5 jahitan
luka, skala nyeri 6, hematokrit 37 %, Terpasang Infus KAEN 3B 20 Tpm
2. Resiko infeksi b/d kerusakan pertahanan primer (luka post operasi) yang ditandai dengan
klien mengatakan nyeri pada luka jahitan diperut, terdapat luka jahitan pada abdomen,
jahitan rapi, panjang luka ± 5 cm, terdapat 5 jahitan luka, Hematokrit 37 %, terpasang Infus
KAEN 3B 20 Tpm
3. Resiko cidera jatuh berhubungan dengan factor usia yang ditandai Ibu klien mengatakan
nyeri yang dirasakan anaknya jika anaknya terlalau banyak bergerak, klien mengatakan
usianya 6 thn , terpasang Infus KAEN 3B 20 Tpm, Pasien didampingi orang tua, Terpasang
penghalang tempat tidur. Aktifitas dibantu keluarga.

C. Perencanaan Keperawatan
Tgl Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi
Nyeri berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Lakukan pengkajian nyeri
dengan insisi keperawatan selama 3x24 jam secara komprehensif
pembedahan yang diharapkan Nyeri dapat termasuk lokasi,
ditandai dengan Klien berkurang dengan Kriteria karakteristik, durasi,
mengatakan nyeri pada Hasil : frekuensi, kualitas, dan
luka jahitan, nyeri seperti 1. Pasien mengatakan nyeri faktor presipitasi
ditusuk-tusuk dibagian berkurang 2. Kaji tanda-tanda vital
perut, Ibu klien 2. Pasien dapat beristirahat/ 3. Observasi reaksi
mengatakan nyeri yang tidur nonverbal dari
dirasakan anaknya jika 3. Pasien dapat beraktifitas ketidaknyamanan
anaknya terlalau banyak dengan baik 4. Gunakan komunikasi
bergerak, Klien tampak 4. TTV dalam batas normal terapeutik untuk
meringis menahan sakit, 5. Ekpsresi wajah rileks mengetahui pengalaman
mengerutkan dahi dan 6. Tidak ada tanda distensi nyeri pasien
tampak memegangi area abdomen 5. kontrol faktor – faktor
yang sakit, terdapat luka 7. Pasien mampu mengontrol lingkungan yang dapat
jahitan pada abdomen, rasa nyeri mempengaruhi Respons
jahitan rapi, panjang luka pasien terhadap
± 5 cm, terdapat 5 jahitan ketidaknyamanan
luka, skala nyeri 6, 6. Pilih dan lakukan
hematokrit 37 %, penanganan nyeri
Terpasang Infus KAEN 7. Ajarkan pasien teknik
3B 20 Tpm nonfarmakologi.
8. Monitor penerimaan
pasien tentang manajemen
nyeri
9. Pemberian analgetik

Resiko infeksi b/d Setelah dilakukan tindakan Kontrol infeksi


kerusakan pertahanan keperawatan selama 2x24 jam 1. Bersihkan lingkungan
primer (luka post diharapkan Resiko infeksi dengan baik setelah
operasi) yang ditandai tidak terjadi dengan Kriteria digunakan untuk setiap
dengan klien mengatakan Hasil : pasien
nyeri pada luka jahitan 4. Tidak ada kemerahan 2. Ganti peralatan perawatan
diperut, terdapat luka 5. Nyeri berkurang per pasien sesuai protocol
jahitan pada abdomen, 6. Demam tidak ada 3. Anjurkan pasien dan
jahitan rapi, panjang luka 7. Asupan makanan terpenuhi keluarga untuk mencuci
± 5 cm, terdapat 5 jahitan 8. Pengetahuan: manajemen tangan dengan tepat
luka, Hematokrit 37 %, infeksi Kriteria : 4. Anjurkan pengunjung
terpasang Infus KAEN o Memiliki pengetahuan untuk mencucI tangan
3B 20 Tpm yang luas tentang cara pada saat memasuki
transmisi kuman ruangan dan
o Memiliki pengetahuan meningggalkan ruangan
yang luas bagaimana pasien
cara mempraktekkan 5. Cuci tangan sebelum dan
mengurangi transmisi sesudah kegiatan
kuman perawatan pasien
o Memiliki pengetahuan 6. . Pakai sarung tangan steril
yang luas tentang dengan tepat
pentingnya menjaga 7. Lakukan Perawatan luka,
kebersihan tangan pastikan teknik perawatan
o Memiliki pengetahuan luka yang tepat :
yang luas tentang ( Monitor karakteristik
bagaimana mengikuti luka, termasuk drainase,
pengobatan untuk warna, ukuran dan bau ,
infeksi Monitor kerentanan
terhadap infeksi, Monitor
tanda dan gejala infeksi
sistemik dan local,
Lakukan perawatan luka
dengan teknik steril )
8. Tingkatkan intake nutrisi
yang tepat
9. Berikan terapi antibiotic
yang sesuai
10. Ajarkan pasien dan
keluarga mengenai tanda
dan gejala infeksi
Resiko cidera jatuh Setelah dilakukan tindakan 9. Kaji adanya kegelisahan
berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 jam pasien
factor usia yang ditandai diharapkan cidera data 10.Kaji area pemasangan
Ibu klien mengatakan dicegah atau pasien tidak alat-alat invasive dan
nyeri yang dirasakan jatuh, dengan Kriteria Hasil: luka operasi
anaknya jika anaknya 1. Pasien mengenal 11.Observasi tanda-tanda
terlalau banyak bergerak, lingkungannya vital, tingkat kesadaran,
klien mengatakan 2. Tidak terjatuh adanya kejang, kuku
usianya 6 thn , terpasang 3. Tidak gelisah kuduk, sakit kepala
Infus KAEN 3B 20 Tpm, 4. Pasien atau keluarga 12.Keselamat lingkungan :
Pasien didampingi orang memahami prosedur yang a. Hindari ruangan yang
tua, Terpasang akan dilakukan kacau balau
penghalang tempat tidur, 5. Tanda-tanda vital dalam b. Dekatkan bel dan
aktifitas dibantu keluarga batas normal telepon
c. Biarkan pintu terbuka
d. Gunakan lampu
malam hari
e. Pasang pagar tempat
tidur
f. Jaga lantai kamar
mandi dengan karpet
anti slip/ tidak llicin
13. Edukasi pasien atau
keluarga tentang perilaku
untuk mencegah jatuh
14. Menempatkan pasien
didekat nurse station
15. Damping pasien bila ke
kmar mandi, jangan
tinggalkan sendiri
ditoilet, informasikan
cara memnggunakan el
di toilet untuk
memanggil perawat,
pintu kamar mandi
jangan dikunci
16. Libatkan keluarga dalam
Tindakan keperawatan.

D. Pelaksanaan Keperawatan
E. Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai