Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN

GAGAL GINJAL AKUT

DISUSUN OLEH :
VERA MEI KURNINGSIH 201440136

DOSEN PENGAMPU :
NS. Eny Erlinda Widyaastuti, M.Kep.,Sp.Kep.MB

PRODI DIII KEPERAWATAN


POLTEKKES KEMENKES PAGKALPINANG
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
A. PENGKAJIAN
1. Identitas pasien
Nama : Tn. N
Usia : 52 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Kakap RT 08 Juata laut
No. Telp :-
Suku / Bangsa : Bugis
Agama : Islam
Pekerjaan : Nelayan
Diagnosa Medik : Gagal ginjal akut
No. RM : 3C-5
Tanggal MRS : 27 Mei 2019

2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Saat mengkaji tanggal 27 Mei 2019 pukul 10:03 Wite klien mengeluh nyeri
seperti tertusuk-tusuk. Nyeri bertambah bila melakukan aktivitas ringan seperti
berpindah tempat. Lokasi nyeri berada di kuadran kiri bawah. Skala sedang (5)
dengan durasi ± 10 menit.

b. Riwayat Kesehatan sekarang


Klien mengatakan masuk ke RSUD Tarakan karena perutnya yang besar dan
nyeri serta tidak ada selera makan. Makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh
pasien dirasa pahit di lidah. Pengaruh penyakit terhadap pasien ialah tidak merasa
nyaman karena merasa nyeri dan tidak dapat makan ataupun minum yang
disukainya. Sulit beraktivitas berat seperti bernelayan dan mengangkat jaring.
Harapan pasien akan pelayanan kesehatan yakni bisa cepat pulih dari penyakitnya
dan dapat pulang ke rumah. Klien terlihat lemas, dan klien mengatakan lemas,
terlihat meringis dan klien mengatakan tidak mengetahui tenatang penyakitnya.
Klien terlihat bingung ketika ditanya tentang penyakitnya.
c. Riwayat Kesehatan dahulu
Klien mengatakan awal mula penyakit muncul secara tiba-tiba dengan keluhan
perut kembung pada Oktober 2018. Klien pergi ke puskesmas dan mendapat
pengobatan namun, keluhan yang dirasakan masih sama dan dirujuk ke RSAL
Tarakan dengan kondisi penyakit yang sama. Penyakit masa 43 kanak-kanak klien
adalah malaria yang diidapnya sejak umur 8 tahun hingga sekarang. Klien
mengatakan tidak mendapatkan imunisasi. Tidak ada alergi makanan maupun
obat. Pernah dirawat sebelumnya di RSAL dengan kasus seperti saat ini selama 2
hari pada Januari 2019. Riwayat penyakit yang diderita sebelumnya ialah perut
kembung dan sakit yang diderita sudah 7 bulan lamanya, pasien melakukan
pemeriksaan kesehatannya bila dirasa sudah sakit parah, obat yang dikonsumsi
hanya dari dokter dan obat bebas. Bila obat dari dokter telah habis, klien tidak
kembali ke dokter.

d. Riwayat Kesehatan keluarga


Klien mengatakan tidak ada penyakit keturunan, Kecenderungan alergi dalam
keluarga tidak ada. Penyakit menular akibat kontak langsung maupun tidak
langsung antar anggota keluarga tidak ditemukan pada keluarga pasien.

Genogram :
Keterangan :
: laki-laki : meninggal

: perempuan ? : tidak diketahui pasien

: garis pernikahan -------- : tinggal serumah

: garis keturunan : klien

3. Pola Fungsi Kesehatan


a. Pola Aktivitas
1) Keadaan sebelum sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit bisa berkerja sebagai nelayan dan beraktivitas
secara mandiri.
2) Keadaan saat sakit
Pasien mengatakan saat sakit Sebagian aktivitasnya dibantu oleh keluarga.

b. Pola Nutrisi dan Metabolisme


1) Keadaan sebelum sakit
Frekuensi makan 3x sehari dengan selera makan ada. Menu makanan nasi putih,
ikan yang diasinkan lalu digoreng, ayam yang digoreng, dan sayur bening yang
direbus. Porsi makan dihabiskan dengan 1 porsi penuh. Makanan yang disukai
adalah pisang, makanan pantangan ialah makanan yang pedas dan bersantan.
Pembatasan pola makan tidak ada. Cara makan menggunakan kedua tangan dan
piring. Keluhan tidak ada.
2) Keadaan saat sakit
Frekuensi makan 3x sehari dengan selera makan kurang. Jenis makan bubur putih,
kecap dan telur rebus dengan 1 porsi makan penuh. Namun pasien hanya mampu
menghabiskan 4 sendok saja. Makanan yang disukai ialah pisang. Makanan
pantangan yakni makanan pedas dan bersantan. Pembatasan pola makan dengan
makanan yang lunak dan tidak memiliki 46 banyak rasa. Cara makan dengan
sendok. Keluhan hanya tidak selera makan karena makanan yang masuk ke mulut
diarasa pahit oleh klien. Mendapatkan diet bubur kecap dan telur rebus.

c. Pola Eliminasi dan status kebutuhan Cairan


1) Keadaan sebelum sakit
Frekuensi 4 sampai 5 kali dalam sehari, pancaran lurus dan lancar. Jumlah ± 30
cc/jam dengan bau urin amoniak dengan warna kuning jernih. Perasaan setelah
BAK ialah lega karena dapat buang air namun sering. Tetapi produksi urin ± 800
cc. Kesulitan dalam hal buang air kecil ialah polyuria.
2) Keadaan saat sakit
Frekuensi ± 10x dalam sehari. Pancaran lurus dan lancar. Jumlah ± 20 cc/jam
dengan bau urin amoniak dan bewarna kuning jernih. Perasaan setelah BAK
adalah lega karena mampu mengosongkan kandung kemihnya walaupun bolak-
balik ke toilet. Total produksi urin ± 500 cc. Kesulitan buang air kecil polyuria.

d. Pola Istirahat dan Tidur


1) Keadaan sebelum sakit
Pola istirahat klien tidak teratur. Jam tidur siang pukul 14.00 sampai 16.00 dengan
waktu tidur 2 jam dengan kualitas tidur nyenyak tanpa adanya gangguan. Tidur
malam pukul 23.00 sampai 05.00 dengan waktu tidur 6 jam dengan kualitas
terbangun ± 5 menit ingin buang air kecil di toilet
2) Keadaan saat sakit
Pola istirahat klien teratur. Jam tidur siang pukul 14.00 sampai 16.00 dengan
waktu tidur 2 jam dengan kualitas tidur nyenyak tanpa terbangun. 48 Tidur malam
pukul 23.00 sampai 05.00 dengan waktu tidur 6 jam dengan kualitas nyenyak
tanpa terbangun.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
1) Tekanan darah : 100/60 mmHg
2) Nadi : 70 x/menit
3) Pernafasan : 18 x/menit
4) Suhu : 36,5 0 C

1. Kepala
a) Inspeksi : Kepala simetris kiri dan kanan, bentuk kepala bulat, warna rambut
hitam, lurus, penyebaran rambut merata, rambut tampak bersih, tidak berminyak,
tidak rontok dan tidak ada kelainan.
b) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba masa pada kepala
2. Mata
a) Inspeksi : Mata simetris kiri dan kanan, tidak ada oedema, konjungtiva anemis,
skelera ikterik, tidak ada secret pada mata, tidak ada gangguan penglihatan.
b) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
3. Hidung
a. Inspeksi : Hidung simetris kiri dan kanan, hidung tidak bersih, tidak ada gangguan
penciuman
b. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
4. Mulut
a) Inspeksi : Bibir tidak sianosis, mukosa kering, gigi lengkap, tidak ada karies, tidak
ada kesulitan menelan, tidak ada sariawan.
5. Telinga
a) Inspeksi : Telinga simetris kiri dan kanan, tampak bersih, tidak ada secret, tidak
ada gangguan pendengaran.
b) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan tidak ditemukan nodul
6. Leher
a) Inspeksi : Keadaan bersih, warna kulit sawo matang, tidak terlihat pembesaran
kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran kelenjar lymfe, tidak ada peningkatan vena
jugularis.
b) Palpasi : posisi trakea tepat berada di tengah, tidak teraba pembesaran kelenjar
getah bening.
7. Thorak
a) Inspeksi : bentuk dada normochest, pola napas cepat dalam, pergerakan dinding
dada normal, irama regular simetris.
b) Palpasi : temperature hangat, vocal premitus terdapat getaran kuat di daerah
thorax.
c) Perkusi : lapang paru kanandan kiri terdengar sonor, batas jantung ictus cordis di
ICS 3 midline kiri.
d) Auskultasi : Suara jantung S1 (lup) S2 (dup), irama regular suara lapang paru
terdengar vesikuler di mulai dari ICS 2 sampai ICS 4.
8. Jantung
a) Inspeksi : Ictus cordis di ICS 3 dan 4
b) Palpasi : Nadi 70x/menit, ictus cordis di ICS 3 dan 4.
c) Perkusi : Posisi jantung di ICS 3 dan 4, terdengar redup
d) Auskultasi : Terdengar S1 lup dan S2 dup, regular.
9. Abdomen
a) Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, pembesaran pada perut bagian kiri bawah,
bentuk umbilikus kedalam
b) Auskultasi : Bising usus 10x/menit.
c) Palpasi : Nyeri tekan di kuadran kiri bawah. Turgor kulit elastis dan lembab.
Teraba keras
d) Perkusi : terdengar pekak
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
Pemeriksaaan Hasil Nilai Rujukan

Hemoglobin L 10.8 g/dL 14.0-18.0

Leukosit 9.50x103/𝜇𝐿 4.00-12.00

Eritrosit L 3.85 x106/𝜇𝐿 4.50-6.00

Hematokrit L 32.1 % 40.0-48.0

Trombosit H 515 x103/𝜇𝐿 150-450 ribu

Indeks Eritrosit

MCV 83.4 fL 82.0-96.0

MCH 28.1 pg 27.0-31.0

MCHC 33.6 g/L 32.0-37.0

Hitung Jenis

Neutrofil 62.9 % 50-


70
Limfosit 25 % 20.0-40.0

MXD H 12.1 % 2.0-8.0

b. Terapi
Terapi Dosis Rute
Allopurinol 100 mg/12 jam Oral
Antasida sirup 1 sendok the/6 jam Oral
Laxadyn sirup 1 sendok the/6 jam Oral
HCT 12.5 mg/12 jam Oral
NaCl 0,9 % 20 tpm Intravena
Omeprazole 40 mg/12 jam Intravena
Metoclopramin 10 mg/ 8 jam Intravena
Mecobalamin 1 ml/12 jam Intravena
Ranitidine 2 ml/12 jam Intravena
Fleet enema 133 ml/8 jam Rectal
Analisa data
Data Etiologi Masalah keperawatan
DS : Mekanisme Hipervolemia
- klien mengatakan lemas regulasi
- klien mengatakan minum hanya
2 gelas saja berukuran 300
ml/hari. klien mengatakan tidak
ada selera makan
- buang air kecil dengan frekuensi
± 10x dalam sehari dan jumlah ±
20 cc/jam
DO :
- tekanan darah 100/60 mmhg
- hematokrit 32.1 % ureum 79.0
mg/dl
- kreatinin 2.70 mg/dl
- klien terlihat lemas gfr 21.275
ml/min
- total produksi urin ± 500 cc
dalam sehari

2. Diagnosa keperawatan
1. Hipervolemia berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi
3. Intervensi keperawatan
Diagnosa keperawatan Tujuan/kriteria hasil Intervensi
Hipervolemia berhubungan Setelah dilakukan intervensi 1. Pertahankan catatan
dengan gangguan mekanisme keperawatan selama 3x24 intake dan output
regulasi jam, hipervolemia dapat yang akurat
teratasi, Kriteria Hasil : 2. Monitor hasil lab yang
- Terbebas dari edema, sesuai dengan retensi
efusi, anasarca cairan (BUN dan Ht)
- Terbebas dari distensi 3. Monitor indikasi
vena jugularis retensi cairan (krakles,
- Terbebas dari edema, distensi vena
kelelahan, kecemasan jugularis, asites)
atau kebingungan 4. Monitor masukan
- Hematokrit dalam makanan/cairan
batas normal yaitu 5. Monitor elektrolit
40 % 6. Kolaborasi pemberian
diuretik sesuai
instruksi

4. Implementasi keperawatan
Waktu Diagnosa keperawatan Tindakan keperawatan
08.00 Hipervolemia berhubungan dengan a. Tatalaksana pemberian obat
gangguan mekanisme regulasi aminefron 1 tablet melalui oral
b. pertahankan catatan intake dan
output yang akurat
c. monitor hasil lab yang sesuai
dengan retensi cairan
d. monitor elektrolit
e. monitor indikasi retensi cairan
(recacles, edema, distensi vena
jugularis, asites)
f. monitor masukan
makanan/cairan
g. Tatalaksana pemberian obat
Allopurinol 100 mg melalui oral.
5. Evaluasi keperawatan
Tanggal/waktu Evaluasi
27 Mei 2019 S : Klien mengatakan tidak mengalami penurunan berat
21.00 WIB badan
O : Tidak ditemukan adanya penurunan berat badan yang
berarti maupun tanda-tanda malnutrisi pada klien dan
juga klien mampu mengetahui makanan yang bernutrisi
seperti susu, roti, daging, dll.
A : Masalah teratasi
P : intervensi dipertahankan
28 Mei 2019
S : Klien mengatakan tidak lemas, cemas maupun
21. 30 WIB
bingung
O : tidak ditemukan adanya cracles, edema, distensi vena
jugularis, efusi maupun anasarca pada klien. Intake 1350
ml output 1700 ml
A : masalah teratasi
P : intervensi dipertahankan
29 Mei 2019
15.12 WIB S : Klien mengatakan tidak nyeri dengan skala ringan (3)
O : terlihat rileks dan nyaman
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai