DISUSUN OLEH :
VERA MEI KURNINGSIH 201440136
DOSEN PENGAMPU :
NS. Eny Erlinda Widyaastuti, M.Kep.,Sp.Kep.MB
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Saat mengkaji tanggal 27 Mei 2019 pukul 10:03 Wite klien mengeluh nyeri
seperti tertusuk-tusuk. Nyeri bertambah bila melakukan aktivitas ringan seperti
berpindah tempat. Lokasi nyeri berada di kuadran kiri bawah. Skala sedang (5)
dengan durasi ± 10 menit.
Genogram :
Keterangan :
: laki-laki : meninggal
1. Kepala
a) Inspeksi : Kepala simetris kiri dan kanan, bentuk kepala bulat, warna rambut
hitam, lurus, penyebaran rambut merata, rambut tampak bersih, tidak berminyak,
tidak rontok dan tidak ada kelainan.
b) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba masa pada kepala
2. Mata
a) Inspeksi : Mata simetris kiri dan kanan, tidak ada oedema, konjungtiva anemis,
skelera ikterik, tidak ada secret pada mata, tidak ada gangguan penglihatan.
b) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
3. Hidung
a. Inspeksi : Hidung simetris kiri dan kanan, hidung tidak bersih, tidak ada gangguan
penciuman
b. Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
4. Mulut
a) Inspeksi : Bibir tidak sianosis, mukosa kering, gigi lengkap, tidak ada karies, tidak
ada kesulitan menelan, tidak ada sariawan.
5. Telinga
a) Inspeksi : Telinga simetris kiri dan kanan, tampak bersih, tidak ada secret, tidak
ada gangguan pendengaran.
b) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan tidak ditemukan nodul
6. Leher
a) Inspeksi : Keadaan bersih, warna kulit sawo matang, tidak terlihat pembesaran
kelenjar tyroid, tidak ada pembesaran kelenjar lymfe, tidak ada peningkatan vena
jugularis.
b) Palpasi : posisi trakea tepat berada di tengah, tidak teraba pembesaran kelenjar
getah bening.
7. Thorak
a) Inspeksi : bentuk dada normochest, pola napas cepat dalam, pergerakan dinding
dada normal, irama regular simetris.
b) Palpasi : temperature hangat, vocal premitus terdapat getaran kuat di daerah
thorax.
c) Perkusi : lapang paru kanandan kiri terdengar sonor, batas jantung ictus cordis di
ICS 3 midline kiri.
d) Auskultasi : Suara jantung S1 (lup) S2 (dup), irama regular suara lapang paru
terdengar vesikuler di mulai dari ICS 2 sampai ICS 4.
8. Jantung
a) Inspeksi : Ictus cordis di ICS 3 dan 4
b) Palpasi : Nadi 70x/menit, ictus cordis di ICS 3 dan 4.
c) Perkusi : Posisi jantung di ICS 3 dan 4, terdengar redup
d) Auskultasi : Terdengar S1 lup dan S2 dup, regular.
9. Abdomen
a) Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, pembesaran pada perut bagian kiri bawah,
bentuk umbilikus kedalam
b) Auskultasi : Bising usus 10x/menit.
c) Palpasi : Nyeri tekan di kuadran kiri bawah. Turgor kulit elastis dan lembab.
Teraba keras
d) Perkusi : terdengar pekak
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
Pemeriksaaan Hasil Nilai Rujukan
Indeks Eritrosit
Hitung Jenis
b. Terapi
Terapi Dosis Rute
Allopurinol 100 mg/12 jam Oral
Antasida sirup 1 sendok the/6 jam Oral
Laxadyn sirup 1 sendok the/6 jam Oral
HCT 12.5 mg/12 jam Oral
NaCl 0,9 % 20 tpm Intravena
Omeprazole 40 mg/12 jam Intravena
Metoclopramin 10 mg/ 8 jam Intravena
Mecobalamin 1 ml/12 jam Intravena
Ranitidine 2 ml/12 jam Intravena
Fleet enema 133 ml/8 jam Rectal
Analisa data
Data Etiologi Masalah keperawatan
DS : Mekanisme Hipervolemia
- klien mengatakan lemas regulasi
- klien mengatakan minum hanya
2 gelas saja berukuran 300
ml/hari. klien mengatakan tidak
ada selera makan
- buang air kecil dengan frekuensi
± 10x dalam sehari dan jumlah ±
20 cc/jam
DO :
- tekanan darah 100/60 mmhg
- hematokrit 32.1 % ureum 79.0
mg/dl
- kreatinin 2.70 mg/dl
- klien terlihat lemas gfr 21.275
ml/min
- total produksi urin ± 500 cc
dalam sehari
2. Diagnosa keperawatan
1. Hipervolemia berhubungan dengan gangguan mekanisme regulasi
3. Intervensi keperawatan
Diagnosa keperawatan Tujuan/kriteria hasil Intervensi
Hipervolemia berhubungan Setelah dilakukan intervensi 1. Pertahankan catatan
dengan gangguan mekanisme keperawatan selama 3x24 intake dan output
regulasi jam, hipervolemia dapat yang akurat
teratasi, Kriteria Hasil : 2. Monitor hasil lab yang
- Terbebas dari edema, sesuai dengan retensi
efusi, anasarca cairan (BUN dan Ht)
- Terbebas dari distensi 3. Monitor indikasi
vena jugularis retensi cairan (krakles,
- Terbebas dari edema, distensi vena
kelelahan, kecemasan jugularis, asites)
atau kebingungan 4. Monitor masukan
- Hematokrit dalam makanan/cairan
batas normal yaitu 5. Monitor elektrolit
40 % 6. Kolaborasi pemberian
diuretik sesuai
instruksi
4. Implementasi keperawatan
Waktu Diagnosa keperawatan Tindakan keperawatan
08.00 Hipervolemia berhubungan dengan a. Tatalaksana pemberian obat
gangguan mekanisme regulasi aminefron 1 tablet melalui oral
b. pertahankan catatan intake dan
output yang akurat
c. monitor hasil lab yang sesuai
dengan retensi cairan
d. monitor elektrolit
e. monitor indikasi retensi cairan
(recacles, edema, distensi vena
jugularis, asites)
f. monitor masukan
makanan/cairan
g. Tatalaksana pemberian obat
Allopurinol 100 mg melalui oral.
5. Evaluasi keperawatan
Tanggal/waktu Evaluasi
27 Mei 2019 S : Klien mengatakan tidak mengalami penurunan berat
21.00 WIB badan
O : Tidak ditemukan adanya penurunan berat badan yang
berarti maupun tanda-tanda malnutrisi pada klien dan
juga klien mampu mengetahui makanan yang bernutrisi
seperti susu, roti, daging, dll.
A : Masalah teratasi
P : intervensi dipertahankan
28 Mei 2019
S : Klien mengatakan tidak lemas, cemas maupun
21. 30 WIB
bingung
O : tidak ditemukan adanya cracles, edema, distensi vena
jugularis, efusi maupun anasarca pada klien. Intake 1350
ml output 1700 ml
A : masalah teratasi
P : intervensi dipertahankan
29 Mei 2019
15.12 WIB S : Klien mengatakan tidak nyeri dengan skala ringan (3)
O : terlihat rileks dan nyaman
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan