Anda di halaman 1dari 11

Asuhan Keperawatan Pada Tn.

K Dengan Masalah Gangguan Mobiltas Fisik Di Ruang


ICU RSUD Kota Mataram

1. Biodata
a. Identitas Klien
Nama : Tn.K
Umur : 46 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Alamat : Gerung Butun Timur
Status Perkawinan : Menikah
Pekerjaan : Kuli Bangunan
Tanggal masuk RS : Selasa, 25-Oktober-2022
Tanggal Pengkajian : 02- November-2022
Diagnosa Medis : P.O Repair A.Radial dan Repair Tendon

b. Identitas Penagungg Jawab


Nama : Safrudin
Umur : 42 Tahun
Alamat : Gerung Butun Timur
Hubungan dengan pasien : Saudara

2. Riwayat Penyakit
a. Keluhan utama saat masuk RS
Pasien mengatakan akibat perkelahian dengan saudaranya yang menyebabkan
tangannya di tebas parang, kepala dan pipinya juga sedikit tergores saat berkelahi di
jam 17.42 WITA.
b. Riwayat penyakit sekarang
Pasien datang ke IGD dengan keluhan nyeri dibagian tangan kiri dan kanan akibat di
tebas oleh saudaranya menggunakan parang, selain tangan, kepala dan pipinya juga
tergores oleh parang, dengan pemeriksaan tanda-tanda vital TD: 106/68 mmHg, RR:
22 x/mnt, Nadi: 94 x/mnt, Suhu: 30 oC dan GCS: 15 . Pada saat dilakukan pengkajian
Pasien mengatakan masih mengeluh merasakan nyeri pada bagian tangan kiri, kanan
dan kepala, serta tidak bisa menggerakan ekstremitas atas dengan baik seperti
biasanya.
c. Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keluarga seperti hipertensi
maupun diabetes mellitus.
d. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit dahulu seperti hipertensi maupun
diabetes mellitus.

3. Pengkajian saat ini


a. Pola Nutrisi
Intake Makanan
 Sebelum sakit : Dalam 1 hari, pasien makan 3x sehari dengan jenis makanan nasi,
sayur, ikan dan sesekali juga mengkonsumsi buah-buahan.
 Saat sakit : Diberikan diit khusus yaitu Diit TKTP
Intake Cairan
 Sebelum sakit : Dalam 1 hari, pasien minum sebanyak 6 gelas atau sebanyak
1.500 Liter
 Saat sakit : Dalam 1 hari pasien hanya mampu minum ± 3-4 gelas.
b. Pola Eliminasi
Sebelum Sakit
 Frekuensi BAK : 6-7 kali/hari
 Jumlah Urine : Jumlah urine yang dikeluarkan dalam 1 hari ± 2 botol
besar
 Warna : Kuning
 Frekuensi BAB : 2-3 kali/hari
 Konsistensi : Lembek dan terdapat ampas
 Warna : Kuning
Selama Sakit
 Frekuensi BAK : Terpasang Kateter
 Jumlah Urine : Urine yang sudah dibuang sebanyak 1.200 cc, dan urine
yang masih tersisa di urine bag sebanyak 750 cc.
 Warna : Kuning pekat
 Frekuensi BAB : BAB yang dikeluarkan dalam 1 hari ialah 1 kali/hari
 Konsistensi : Lembek dan menggunakan pampers
 Warna : Kuning sedikit hijau

c. Pola Aktivitas dan Latihan

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4


Makan/minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas di tempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi/ROM
d. Pola Tidur dan Istirahat
 Sebelum sakit : Pasien mengatakan tidur pada saat malam hari ± 6-7 jam
 Selama sakit : Pasien mengatakan pada saat malam hari ± 5-6 jam.
e. Pola Hubungan-Peran
 Sebelum sakit : Pasien berperan sebagai suami/ayah dan memiliki hubungan yang
harmonis dengan istri, keluarga dan mertuanya, tetapi pasien kurang berinteraksi
baik dengan salah saudaranya sendiri.
 Saat sakit : Pasien berperan sebagai suami/ayah dan memiliki hubungan yang
harmonis dengan istri, keluarga dan mertuanya, tetapi pasien kurang berinteraksi
baik dengan salah saudaranya sendiri.
f. Aktivitas dan Kebersihan diri
 Selama sakit : Pasien mengatakan melakukan aktivitas sehari-hari secara
mandiri dan mandi 2 kali dalam 1 hari.
 Saat sakit : Aktivitas dibantu oleh istri dan keluarga, untuk kebersihan diri
pasien mengatakan hanya dibersihkan menggunakan tissue basah agar tubuh
terasa segar.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Tingkat Kesadaran : Compos mentis dengan gcs (E1V5M4)
b. Pernafasan
1) Inspeksi
 Bentuk dada : Simetris
 Pola nafas : Reguler
Frekuensi nafas : 22 x/mnt
2) Palpasi
Tidak teraba adanya benjolan disekitar dada pasien.
3) Auskultasi
 Bunyi nafas : Normal tanpa adanya suara napas tambahan.
 Alat bantu pernapasan : Nasal kanul sebanyak 3 lpm.
c. Cardiovascular
1) Inspeksi
 Iktus kordis : Tampak

2) Perkusi
 Batas kanan: Linea parasternalis kanan atau pada ICS 2 kanan linea
parasternalis.
 Batas kiri : Intercostal space (ICS) 4-6 linea midklavikularis.
d. Persyarafan
Tingkat Kesadaran : Compos Mentis
 GCS:
Eye :4
Verbal :5
Motorik :4
Total GCS : 13
 Refleks : Normal
 Kejang : Tidak
e. Penginderaan
1) Mata
 Bentuk : Normal
 Pupil : Isokor
 Reflek Cahaya : Positif
 Medan penglihatan : Normal
 Buta warna : Tidak
2) Hidung
 Bentuk : Normal
 Gangguan penciuman : Tidak
3) Telinga
 Aurikel : Normal
 Gangguan pendengaran : Tidak
 Tinnitus : Tidak
4) Perasa : Normal
f. Perkemihan
 Masalah kandung kemih : Terpasang kateter
 Produksi urine : 1.200 ml/hari
 Warna : Kuning Pekat
g. Pencernaan
1) Mulut dan tenggorokan
 Tenggorokan : Tidak ada nyeri tekan dan tidak terdapat benjolan
disekitar tenggorakan
 Abdomen : Tidak ada nyeri tekan pada abdomen dan tidak terlihat
benjolan disekitar abdomen.
 Pembesaran hepar : Tidak
 Asites : Tidak
h. Otot, tulang dan integument
1) Otot dan tulang
 Kemampuan pergerakan sendi lengan dan tungkai (ROM): Terbatas
 Fraktur : Terdapat di tangan kiri pasien
2) Integument
Warna Kulit : Sawo Matang, dan tidak ada masalah pada kulit
Akral : Hangat
Turgor : Tidak Elastik.
5. Program Terapi
Terapi yang diberikan pada tanggal 02-November-2022
 Inj. Cefoperazone 1 gr/12 jam
 Inj. Lansoprazole 40 mg/24 jam
 Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam
 Inj. Pain loss 800 mg/24 jam
 Inj. Omeprazole 40 mg/24 jam
 Inf. Gabaxa 1 fsh/24 jam
 Inj. Fentanyl 300 mg/kgbb/mnt
 Inj. Antrain 100 mg/8 jam.
 Inf. Asering 2:1/24 jam
 Inf. B fluid 1:1/24 jam
 Inf. RL 1:1/20 tpm
 Inf. D5% 1:1/20 tpm.

6. Pemeriksaan Penunjang dan Laboratorium


Hasil pemeriksaan Laboratorium tanggal 31-Oktober-2022

Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan


HEMATOLOGI
Hematologi Lengkap
Heamoglobine L 9.4 g/dl 14.0 – 17.5
Jumlah Eritrosit L 3.40 10^6/uL 4.50 – 5.90
Hematokrit L 29.7 % 40.0 – 52.0
Jumlah Trombosit 189 10^3/uL 150 – 450
MCV, MCH, MCHC
MCV 87.5 fl 80.0 – 96.0
MCH 27,7 pg 26.0 – 32.0
MCHC L 31.7 g/dL 32.0 – 36.0
RDW-CV 12.9 % 11.5 – 14.5
Jumlah Lekosit 6.50 10^3/ul 4.50 – 11.50
HITUNG JENIS
Basofil% 0.1 % 0.0 – 2.0
Eosinofil% H 7.3 % 1.0 - 3.0
Neutrofil% 68.8 % 50.0 – 70.0
Limfosit% L 17.7 % 18.0 – 42.0
Monosit% 6.1 % 2.0 – 11.0
Basofil# 0.01 10^3/ul 0.00 – 0.10
Eosinofil# H 0.47 10^3/ul 0.00 – 0.40
Neutrofil# 4.5 10^3/ul 2.3 – 6.1
Limfosit# 1.15 10^3/ul 0.80 – 4.80
Monosit# L 0.40 10^3/ul 0.45 – 1.30
RATIO N / L H 3.91 < 3.13

7. Analisa Data

No Symptom Etiologi Problem


1 DS: Gangguan Mobilitas Gangguan Mobilitas
 Pasien mengatakan nyeri jika Fisik Fisik
memiringkan badannya atau
beraktivitas.
 Pasien mengatakan susah untuk
menggerakan kedua tangannya
DO:
 Pasien terlihat berbaring lemas di
tempat tidur.
 Tampak pemasangan gips pada
tangan kiri pasien.
 Terlihat semua aktivitas seperti:
makan dan minum masih dibantu
oleh keluarga atau istri pasien.
 Pemeriksaan tanda-tanda vital:
TD : 128/83 mmHg
Nadi : 96 x/mnt
Suhu : 36,4 OC
RR : 22 x/mnt
SPO2 : 99
2 DS: Defisit perawatan Defisit Perawatan
 Pasien mengatakan belum bisa diri Diri
mandi dan membersihkan
tubuhnya sendiri sejak pasca
operasi.
 Pasien mengatakan tidak bisa ke
kamar mandi sendiri
DO:
 Pasien terlihat berbaring ditempat
tidur.
 Pasien terlihat lemas

8. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot
b. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan.
9. Intervensi Keperawatan

Hr/tgl/waktu Diagnosa Tujuan dan Kriteria Intervensi (SIKI)


Keperawatan Hasil (SLKI)
(SDKI)
Selasa, 02- Gangguan Dilakukan tindakan Observasi
11-2022/ mobilitas fisik keperawatan selama 1 a. Monitoring TTV pasien.
11.35 Wita berhubungan x 24 jam, diharapkan b. Identifikasi adanya nyeri atau
dengan penurunan mobilitas fisik keluhan fisik lainnya.
kekuatan otot meningkat dengan c. Identifikasi toleransi fisik melakukan
KH: pergerakan.
 Pergerakan Terapeutik
ekstremitas a. Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan
meingkat. alat bantu (mis. Pagar tempat tidur).
 Kekuatan otot Edukasi
meningkat a. Jelaskan tujuan dan prosedur
 Rentang gerak mobilisasi.
(ROM) meningkat. b. Anjurkan melakukan mobilisasi dini

Selasa, 02- Defisit perawatan Dilakukan tindakan Observasi


11-2022/ diri berhubungan keperawatan selama 1 a. Monitoring TTV pasien
11.35 Wita dengan kelemahan x 24 jam, diharapkan b. Identifikasi kebiasaan aktivitas
kemampuan perawatan perawatan diri sesuai usia.
diri meningkat dengan c. Monitor tingkat kemandirian.
KH: d. Identifikasi kebutuhan alat bantu
 Kemampuan mandi kebersihan diri, berpakaian, dan
meningkat. berhias.
 Kemampuan Terapeutik
mengenakan a. Sediakan lingkungan yang terapeutik
pakaian. (mis. Suasana hangat, rileks dan
 Kemampuan privasi)
makan b. Siapkan keperluan pribadi (mis.
 Kemampuan ke Parfum, sikat gigi, dan sabun mandi).
toilet (BAK/BAB) c. Dampingi dalam melakukan
perawatan diri sampai mandiri.
Edukasi
a. Anjurkan melakukan perawatan diri
secara konsisten sesuai kemampuan.
10. Implementasi Keperawatan

Hr/tgl/waktu Diagnosa Keperawatan Implementasi


(SDKI)
Selasa, 02-11- Gangguan mobilitas fisik a. Memonitoring TTV pasien
2022/ 11.40 berhubungan dengan b. Mengidentifikasi adanya nyeri atau
Wita penurunan kekuatan otot keluhan fisik lainnya.
c. Mengidentifikasi toleransi fisik
melakukan pergerakan.
d. Menjelaskan tujuan dan prosedur
mobilisasi.
e. Menganjurkan melakukan mobilisasi
dini
Selasa, 02-11- Defisit perawatan diri a. Memonitoring TTV pasien
2022/ 12.15 berhubungan dengan b. Memonitor tingkat kemandirian.
Wita kelemahan c. Mengidentifikasi kebutuhan alat
bantu kebersihan diri.
d. Mendampingi dalam melakukan
perawatan diri sampai mandiri.
e. Menganjurkan melakukan perawatan
diri secara konsisten sesuai
kemampuan.

11. Evaluasi Keperawatan

Hr/tgl/waktu Diagnosa Evaluasi Keperawatan TTD


Keperawatan (SDKI)
Selasa, 02-11- Gangguan mobilitas S: Pasien mengatakan hanya mampu
2022/ 13.30 fisik berhubungan meggerakan tangan kanan, dan kedua
Wita dengan penurunan kakinya secara perlahan dengan
kekuatan otot pantauan keluarga.

O: Pasien tampak lebih baik, dan hanya


mampu menggerakan kedua
ekstermitas bawah tanpa beban dengan
kekuatan otot 4.

A: Masalah teratasi sebagian

P: Intervensi diberhentikan, karena


pasien pindah di R.3A pada tanggal 03-
11-2022.
Selasa, 02-11- Defisit perawatan S: Pasien mengatakan bisa mengurus
2022/ 13.40 diri berhubungan dirinya sendiri secara perlahan
Wita dengan kelemahan
O: Pasien terlihat mampu
membersihkan area wajah sampai
dengan leher dengan sendiri dan selalu
di awasi oleh keluarga

A: Masalah teratasi sebagian

P: Intervensi diberhentikan, karena


pasien pindah di R.3A pada tanggal 03-
11-2022.

Anda mungkin juga menyukai