TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian
I. Biodata
A. Identitas pasien
Nama : Ny.s
Umur : 41 th
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Agama : Islam
Alamat : Kaplongan lor
Diagnosa medis : Ckd on HD
No.rm : 030310
Tanggal masuk : 15-09-19
Tanggal kaji : 16-09-19
B. Identitas penanggung jawab
Nama : Tn.R
Umum : 43 tahun
Pendidikan : Sd
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Alamat : kaplongan lor
Hubungan dengan klien : Suami
Sumber biaya :BPJS kelas 2
G. Sistem Pancaindra
Bentuk mata kanan dan kiri simetris, tidak ada lesi, reflek pupil pada cahaya
mengecil, ketajaman penglihatan baik, keadaan telinga simetris, tidak ada lesi,
tidak ada nyeri, tidak ada pembengkakan, fungsi pendengaran baik.
H. Sistem Muskuloskeletal
Tidak ada kelainan, tidak ada rasa nyeri, tonus otot baik, kekuatan otot
terbatas.
4 4 atas : siku, sikut, pergelangan dan jari.
Pkl 08.00 volume cairan R/ TD 220/100 mmHg, R:
wib b.d retensi 28x/mnt,
cairan dan N: 85x/mnt, S : 37⁰C Nosi
natrium 2. Memnkaji ulang adanya edema
sekunder pada ekstremitas.
Pkl 10.00 terhadap R/ adanya edema pada kaki
wib penurunan (grade 1)
fungsi 3. Menimbang BB pasien secara
teratur.
R/ BB terakhir 57,7 kg, BB
sekarang 59 kg
4. Membatasi asupan cairan
R/ pasien mengatakan dirinya
melakukan pembatasan asupan
Pkl 11.00 cairan yang di anjurkan oleh
wib dokter.
5. Memasang kateter ( DC )
R/ pasien menolak untuk
dilakukan pemasangan selang
kateter (DC)
6. Kolaborasi dalam pemberian
terapi obat diuretik
2 18-09-19 Pola nafas 1. Monitor TTV
Pkl : 09.00 tidak efektif R/ TD : 160/90 mmHg, menjadi kn
wib b.d 130/80, R : 28x/mnt, menjadi
hiperventilasi 24x/mnt, N : 85x/mnt, S : 37⁰C.
paru 2. Mengatur posisi pasien semi Nosi
fowler
Pkl : 10.00 R/ Pasien merasa nyaman
wib 3. Kolaborasi dengan dokter
pemberian O2
R/ pasien terapasang O2 (5L)
3 16-09-19 Nutrisi kurang 1. Mengobservasi status nutrisi
Pkl : 10.00 dari pasien dan keefektifan diet
wib kebutuhan R/ pasien mengatakan makan
tubuh b.d sedikit ( 3-5 sendok), tidak Nosi
mual muntah menghabiskan porsi
makanannya.
2. Memberikan hygiene oral yang
baik sebelum dan sesudah
makan.
R/ pasien melakukan hygiene
oral sebelum dan sesudah makan.
17-09-19 3. Memberikan makanan dalam
Pkl : 12.00 porsi kecil tapi sering.
wib R/ Pasien makan sedikit demi
sedikit tapi sering untuk
memenuhi nutrisinya.
4. Menganjurkan pasien makan
makanan selagi hangat.
R/ pasien mau makan makanan
selagi hangat untuk
mengurangi/menstimulasikan
terjadinya mual muntah
Pkl : volume cairan pembatasan cairan
12.00 b.d retensi - Pasien mengatakan menolak
cairan dan melakukan pemasangan kateter. Nosi
natrium O : - Pasien tampak edema pada bagian
sekunder ekstremitas bawah(kaki)
terhadap - BB terakhir 57,7kg, BB sekarang
penurunan 59kg
fungsi - Td : terjadi penurunan TD dari
220/100mmHg menjadi 160/90
mmHg, R 28x/mnt, N 85x/mnt, S
37⁰C
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi
2 18-09-19 Pola nafas tidak S : Pasien mengatakan masih sesak, dada
Pkl : efektif b.d seperti tertindih benda berat.
11.00 hiperventilasi O : Pasien tampak sesak, masih terdengar
paru suara nafas ronchi, dypsnea TD Nosi
terjadi penurunan tekanan darah
160/90 mmhg, menjadi 130/80,
respirasi terjadi penurunan dari
28x/mnt menjadi 24x/mnt N
85x/mnt, terpasang O2 terapi (5L)
permenit
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
3 17-09-19 Nutrisi kurang S : - Pasien mengatakan makannya
Pkl : dari kebutuhan sedikit hanya 3-5 sendok
12.15 tubuh b.d mual - Pasien mengatakan tidak
muntah menghabiskan porsi makannya Nosi
O : Pasien tampak lemah, bibir kering,
turgor kulit tidak elastis, masih
terdengar suara timpani dan masa
dulnes. HB 7,9. TD 160/90 mmhg. S
37⁰C, N 85x/mnt, R 28x/mnt, bising
usus 10x/mnt
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutka