Dosen pembimbing:
Ns. Netty Isnawati. M.Kep
Disusun Oleh :
Pina (4338114401210030)
I. PENGKAJIAN
A. Identitas
1. Pasien
Nama : Tn. H
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 31 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Sunda
Pendidikan terakhir : SD sederajat
Pekerjaan : Petani
Tgl Masuk RS : 30 Mei 2022
No. Register : 00545408
Diagnosa Medis : Silikonoma penis
Tanggal Pengkajian : 31 Mei 2022
2. Penanggung Jawab
Nama Ibu : Ny.Y
Pendidikan terakhir : SD sederajat
Alamat Rumah : Dusun Tanjungsari
B. Riwayat Keperawatan
1. Keluhan Utama
Wajah klien tampak lemas, klien mengatakan nyeri pada bagian genetalia pasca
operasi pemasangan silikonoma penis klien mengeluh aktivitas terbatas dan klien
mengatakan susah untuk tidur.
P (penyebab) = Timbul karena adanya iritasi
Q (Qualitas) = Nyeri seperti di tusuk tusuk
R (penyebaran) = Menetap di area genetalia
S (Skala) = Skala nyeri 5
T (time) = Karakteristik nyeri hilang timbul
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Masih terasa sakit seperti ditusuk-tusuk namun sakitnya tidak seperti awal sebelum
operasi.
C. Pola Kebiasaan/ADL
H. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
a. Kesadaran : composmentis (sadar penuh)
b. Penampilan : pasien terlihat lesuh, lemas dan meringis kesakitan
c. TTV : TD : 110/75 mmHg
Suhu : 36,6 C
Nadi : 78 x/menit
RR : 19 x/menit
d. BB : 65 kg
e. TB :175 cm
2. Integumen
a. Kulit
Inpeksi: Kulit berwarna sawo matang, tidak ada lesi, turgor kulit kurang
elastic, tidak tampak edema.
Palpasi: turgor kulit kurang elastis.
b. Rambut & kuku
Rambut klien tampak beruban, tidak berketombe, rambut sebahu. Kuku
tampak bersih dan tidak panjang
4. Mata
Inspeksi : posisi mata simetris, tidak ada kelainan bentuk, keadaan penglihatan
normal, warna pupil hitam, warna iris hitam, reaksi pupil saat ada cahaya miosis
(mengecil saat ada cahaya), dan konjungtiva anemis.
5. Telinga
Inspeksi : bentuk daun telinga normal, posisi simetris, canalis bersih, tidak ada
tinnitus, dan pendengaran normal.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, dan tidak terdapat pembengkakan pada
tulang mastoid.
6. Hidung
Inspeksi : Keadaan hidung bersih, tidak terdapat polip atau sinusitis, tidak ada
epistakis (mimisan), dan penciuman normal.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan.
7. Mulut
Mulut dan Kerongkongan
Inspeksi : mulut simetris, bibir berwarna akecoklata, ada caries gigi, gigi sehat
berwarna agak kuning, gusi berwarna pink tidak ada edema, tidak ada sariawan,
lidah simetris.
Palpasi : tidak terdapat pembesaran limfe, tidak terasa nyeri.
8. Thorax
Dada, Thorax, dan paru-paru
Inpeksi : klien tidak menggunakan alat bantu pernafasan, bentuk dada Barrel
chest, tidak terdapat lesi, kulit bewarna sawo matang.
Palpasi : Tidak ada nyari tekan dan tidak ada massa
Perkusi : bunyi paru sonor
Aulkutasi: pernapasan pasien hiperventilasi
9. Jantung
a. Jantung
Inpeksi : Tidak ada pitting udem, tidak adanya massa, dan tidak ada
tanda-tanda pembesaran jantung.
Palpasi : Iktus kordis teraba, tidak terdapat nyeri tekan, tidak ada
distensi.
Perkusi : Dullness
Auskultasi : Irama detak jantung normal.
b. Capillary Refill Time (CRT)
Kembali dalam waktu kurang dari 3 detik.
10. Abdomen
Inspeksi : Kulit berwarna sawo matang, tidak terlihat asites, tidak ada lesi,
abdomen simetris, terdapat jaringan parut bekas oprasi.
Auskultasi : Bising usus normal (15 x / menit). Tidak ada bunyi bruit pada ginjal.
Palpasi : Ekspansi paru kanan dan kiri sama. Tidak terdapat nyeri tekan di
hepar, lambung, ginjal, dan kantung kemih. Tidak terdapat asites di rongga perut.
Perkusi : Suara jantung: dullnes, kantung kemih: timpani, nepar: dullnes,
lambung : timpani, paru: resonan.
11. Ekstremitas
a. Atas : warnanya sawo matang, tidak ada lesi, tidak ada jaringan
parut dan terpasang infus
Kekuatan Otot :
5 5
5 5
Keterangan:
0 : otot tidak mampu bergerak.
1 : tampak sedikit gerakan dan ada tahanan sewaktu jatuh.
2 : mampu menahan gravitasi, tapi jika disentuh akan jatuh.
3 : mampu menahan tegak, sedikit didorong, tetapi tidak mampu melawan tahanan
4 : kekuatan kurang.
5 : kekuatan utuh
b. Bawah : warnanya sawo matang, tidak ada lesi, tidak ada jaringan parut
12. Genitalia
Anus : Klien mengatakan tidak sakit saat BAB.
Genitalia : Tidak terpasang kateter.
13. Refleks :
a. Fisiologis
- Biceps : Normal
- Brachioradialis : Normal
- Achilles : Normal
- Triceps : Normal
- Patela : Normal
- Plantar : Normal
b. Patologis
- Babinsky : Normal
- Chadock : Normal
- Oppenheim : Normal
- Gordon : Normal
I. Pemeriksaan Penunjang
1. Laboratorium :
- Hemoglobin 12,6 g/dl
- Eritrosit 4,28 x10^6/uL
- Leukosit 6,85 x10^3/uL
- Trombosit 246 x^3/uL
- Henatokrit 38,9%
- Basofil 0%
- Eosinofil 3%
- Neutrofil 72%
- Limposit 16%
- Monosit 10%
- MCV 91 fL
- MCH 29 pg
- MCHC 32 g/dL
- RDW CV 14,2 %
2. Rontgent :-
3. Lainnya : Hasil PA : Peradangan granulomatosa benda asing mengarah
pada silikonoma
J. Riwayat Pengobatan
1. Obat : Antrain, Ceftriaxone, Asam Traneksamat
2. Infus : Roger Laktat (RL)
I. Analisa Data
Analisa data hasil Pengkajian pada Tn. H (31 tahun) di Ruang Telukjambe
RSUD Karawang
Data Obyektif
- TD : 190/90 mmHg
- Suhu : 37 C
- Nadi: 120x/mt
- RR : 40 x/mt
Data Subyektif : Kehilangan cairan Hipovolemia
Pasien mengakatan lemas aktif (D.0003)
Data Obyektif :
Kekurangan cairan elektrolit
Data Subyektif : - Restraint fisik Gangguan pola tidur
Pasien mengatakan susah - Hambatan (D.0055)
untuk tidur lingkungan
Data Obyektif :
Pasien terlihat lemas,
kantung mata pasien tampak
hitam
II. PERENCANAAN
a. Prioritas Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri akut b.d Agen pencedera fisik
2) Hipovolemia b.d Kehilangan cairan aktif
3) gangguan pola tidur b.d Hambatan lingkungan
b. Rencana Tindakan Keperawatan
Rencana Tindakan Keperawatan pada Tn. H (31 tahun) di Ruang RSUD
Karawang
Edukasi
1. Jelaskan
penyebab,
periode, dan
pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
3. Anjurkan
memonitor nyeri
secara mandiri
4. Anjurkan
menggunakan
analgetik secara
tepat
5. Ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk
mengurangi rasa
nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian
analgetik, jika
perlu
31 Mei Hipovolemia Setelah Manajemen cairan Obervasi
2022 b.d dilakukan 1. Memantau proses di
Kehilangan tindakan mana ion dikelilingi
cairan aktif keperawatan Observasi oleh molekul-
dua kali 24 1. Monitor status molekul air yang
jam hidrasi (mis. tersusun dalam
keseimbanga frekuensi nadi, keadaan tertentu,
n cairan kekuatan nadi, mulai dari
meningkat akral, pengisian pengecekan nadi dan
dengan kapiler, lain lain
kriteria hasil : kelembapan 2. Menganalisis
- Perasaan mukosa, turgor perbandingan berat
lemah kulit, tekanan badan sebelum
membaik: 5 darah) dilakukan tindakan
- Keluhan manajemen cairan
haus 2. Monitor berat dan setelah
membaik : 5 badan harian dilakukan tindakan
3. Monitor berat manajemwn cairan
badan sebelum 3. Melihat hasil
dan sesudah perkembangan
dialisis dengan cara
4. Monitor hasil memantau hasil
pemeriksaan laboratorium
laboratorium
(mis. Terapeutik
hematokrit, Na, 1. Agar mencegah
K, Cl, berat terjadinya
jenis urine, komplikasi dan
BUN) Monitor tercapainya
status pemenuhan
hemodinamik kebutuhan sel dan
(mis, MAP, jaringan
CVP, PAP, 2. Untuk melancarakan
PCWP jika aliran darah
tersedia) 3. Untuk menggati
kekurangan cairan
Terapeutik atau elektrolit dalam
1. Catat intake- tubuh
output dan
hitung balans Kolaborasi
cairan 24 jam 1. Untuk membuang
2. Berikan asupan kelebihan garam dan
cairan, sesuai air dalam tubuh
kebutuhan
3. Berikan cairan
intravena, jika
perlu
Kolaborasi
1. Kolaborasi
pemberian
diuretik, jika
perlu
Edukasi
1. Jelaskan
pentingnya
melakukan
aktivitas fisik
2. Anjurkan
menyusun
jadwal aktivitas
dan istirahat
3. Anjurkan cara
mengidentifikasi
target dan jenis
aktivitas sesuai
kemampuan
I. PELAKSANAAN
Catatan Pelaksanaan Tindakan Keperawatan pada Tn. H (31 tahun)
di Ruang Telukjambe RSUD Karawang
Suhu : 37˚C
Nadi : 120x/menit
RR : 40x/menit
Senin, 01 08.30 Melakukan tindakan pemberian
Juni 2022 II cairan infus berupa RL
PINA
Respon :
Pasien bersedia dilakukan tindakan
pemberian cairan infus
Senin, 01 09.00 III Menjelaskan pentingnya tidur cukup
Juni 2022 selama sakit dan menganjurkan pasir
untuk menepati waktu tidur
Respon : PINA
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
03 Juni 2022 II S : Pasien mengatakan sudah tidak lemas
10.30 WIB lagi
O : Pasien terlihat segar PINA
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
03 Juni 2022 III S : Pasien mengatakan pola tidurnya
10.50 WIB sudah kembali normal
O : Pasien terlihat nyaman saat tidur PINA
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan