Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN DASAR PADA Tn.

J
DENGAN MASALAH KEPERAWATAN HIPERTERMIA
DENGAN DIAGNOSA MEDIS FEBRIS DAN SELULITIS
DIBANGSAL YUDISTHIRA A
RUMAH SAKIT BUDI SEHAT PURWOREJO

DISUSUN OLEH
1. Antonius Kevin Patrick Kountur (22013)

2. Priska Ari Noviana (22100)

3. Prita Yuliana Sari (22101)

4. Reffa Tria Agustin (22104)

5. Rina Wahyu Febriana (22109)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO
TAHUN AJARAN 2022/2023
LEMBAR PENGESAHAN

Lembar pengesahan ini digunaakan untuk mengesahkan ASUHAN KEPERAWATAN DASAR


TERMOLEGULASI , yang disahkan pada:

Hari :
Tanggal :

Mengetahui, Pembimbing Akademik

( )
Tanggal pengkajian : 14 Agustus 2023 NO. Register : 059941

Jam pengkajian : 21 : 54
Tanggal MRS : 14 Agustus 2023
Ruang : Yudhistira A( III)

I.IDENTITAS
1. Identitas pasien
Nama : Tn. J
Umur : 60 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : SIGAYANG, KALIGESING, 14/3. JATIREJO. PURWOREJO.
Gol Darah :B
2. Identitas penanggung jawab
Nama : Ny. R
Umur : 51 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : SIGAYANG, KALIGESING, 14/3. JATIREJO. PURWOREJO.
Gol Darah :=
Hubungan : Saudara
II.KELUHAN UTAMA
1. Keluhan Utama masuk RS :
Pasien mengatakan badan demam , Nyeri kaki sebelah kiri
2. Keluhan utama saat pengkajian :
Pasien mengeluh demam, badan panas, pusing, nyeri pada bagian kaki kiri kurang lebih 3
hari yang lalu.
III.DIAGNOSA MEDIS
FEBRIS
SELULITIS
1V. RIWAYAT KESEHATAN
1.Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan Demam, badan panas, nyeri pada kaki kiri.
2.Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan tidak pernah terkena penyakit berat sebelumnya, yang mengharuskan di Rawat
Inap seperti sekarang.
3.Riwayat penyakit keluarga
Pasien mengatakan tidak ada riwayat DM, Hipertensi dan penyakit turunan lainnya.

V. POLA AKTIFITAS SEHARI – HARI

ADL DI RUMAH DI RS
Pola pemenuhan Makan / Minum Makan / Minum
nutrisi & cairan Jumlah : 3 x sehari Jumlah : 3 x sehari
Minum : Air putih kurang lebih 4 Minum : Air putih kurang lebih 3
liter per hari liter per hari
Jenis : Padat Jenis : Lunak
Nasi : Nasi Nasi : Bubur
Lauk : Tempe , Tahu, Telor Lauk : Ayam
Sayur : Sop, Sayur Suring Sayur : Sop. Sayur bening
Pantangan : - Pantangan : -
Pola eliminasi BAK BAB
BAK dan BAB Jumlah : 7 – 8 x perhari Jumlah : 8 x sehari
Warna : Jernih Warna : Agak kekuningan
Bau : Amonia Bau : Amonia dan Obat
Masalah : - Masalah : -

Pola tidur
Pola istirahat : Normal Pola istirahat : Sering tertidur
Jumlah / Waktu : Tidak menentu Jumlah / Waktu : Kurang lebih 7 jam
kurang lebih 7 jam namun intesitas sering.
Pola kebersihan Mandi : 2 x sehari Mandi : 1 x sehari ( mengelap tubuh)
diri Keramas : 3 x dalam seminggu Keramas : -
Kebersihan kuku : Kuku pendek dan Kebersihan kuku : Kuku pendek dan
bersih bersih
1. RIWAYAT PSIKOLOGI
a) Status emosi
Pasien tampak lemas, dan lemah.
b) Gaya komunikasi
Suara lemah, pola komunikasi spontan, klien tidak menolak diajak komunikasi, komjnikasi jelas,
klien tidak menggunakam bahasa isyarat.
c) Pola pertahanan
Klien dibantu untuk berjalan ke kamar mandi.
d) Dampak dirawat
Pekerjaan terganggu, namun pasien mengatakan daoat beristirahat lebih banyak.
e) Dampak emosiKlien nampak sedih dan lemah.

2. PEMERIKSAAN FISIK
1. KEADAAN UMUM
Klien tampak lemah , Kesadaran ompos Mentis.
2. PEMERIKSAAN TTV
TD : 141/89 mmHg
N : 113 mmHg
S : 38,3 derajat
SpO2 : 99%
RR : 22 x / menit
3. PEMERIKSAAN WAJAH
 MATA
Mata simetris , lengkap, tidak terdapat oedem, tidak terdapat iritasi maupun luka, terdapat
kotoran mata.
 HIDUNG
Inspeksi & Palpasi : Bentuk tulang normal, tidak terdapat pembengkakan ataupun luka.
 MULUT
Mulut tampak kering dan kulit bibir pecah, tidak ada pembengkakan ataupun luka
 TELINGA
Kedua telinga normal, bentuk nromal, lengkap kanan & kiri, Tidak nyeri saat ditekan.
4. PEMERIKSAAN KEPALA DAN LEHER
 KEPALA
Inspeksi : Bentuk Bulat kelonjongan, Rambut lebat.
Palpasi : Tidak terdapat luka ataupun benjolan.
 LEHER
Inspeksi : Bentuk leher Normal.
Palpasi : Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid , tiak terdapat benjolan.

5. PEMERIKSAAN THORAKS / DADA


 PEMERIKSAAN PARU
Inspeksi : Bentuk dada normal, susunan ruas tulang belakang normal, Keadaan kulit normal.
Plapasi : Getaran Kanan dan Kiri sama.
Perkusi : Area Paru Sonor
Auskultasi : Suara nafas veskuler ( Bersih) , Bronchial ( Bersih). Bronkskuler ( Bersih )
Tidak terdapat suara tambahan
6. PEMERIKSAAN JANTUNNG
 Inspeksi : Ictus Cardis ( - )
Palpasi : Pada dinding thoraks teraba kuat.
Perkusi :
Auskultasi : Bunyi Jantung 1 terdengar
Bunyi Jantung 2 terdengar

7. PEMERIKSAAN ABDOMEN
 Inspeksi : Bentuk abdomen datar , tidak terdapat benjolan.
 Palpasi : Tidak nyeri saat ditekan
 Perkusi : Perut normal tidak ada gangguan
 Auskultasi : Frekuensi peristaltik usus 25 x / menit
8. PEMERIKSAAN GENERAL DAN REKTAL
 GENETALIA PRIA
Inspeksi
Pasien mengatakan tidak mengalami peradangan ataupun luka, bersih, tidak terdapat
gangguan pada alat genetalia.
9. PEMERIKSAAN PUNGGUNG DAN TULANG BELAKANG
Tidak terdapat gangguan atau kelainan pada punggung dan tulang belakang pasien.
10. PEMERIKSAAN FUNGSI PENDENGARAN
 Pendengaran klien normal, dapat membedakan bunyi jentikan tangan dan tepukan tangan
saat menutup mata.
11. PEMERIKSAAN FUNGSI PENGLIHATAN
 Penglihatan klien normal
12. PEMERIKSAAN FUNGSI NEUROLOGIS (GCS)
 Respon membuka mata : 4
 Respon verbal :5
 Respon motorik : 6
13. PEMERIKSAAN TANDA-TANDA RANGSANGAN OTAK
Terdapat peningkatan suhu tubuh (38,3 Derajat )
14. NERVOUS CRANIALIS
 Nervous I,II,III,IV,V,VI,VII,VIII,IX,X,XI,XII
15. PEMERIKSAAN FUNGSI SENSORIK DAN MOTORIK
 Sensorik : Kepekaan terhadap benda tajam dan panas.
 Motorik : Ukuran otot simetri, Dapat bergerak normal.
16. PEMERIKSAAN PENUNJANG / DIAGNOSTIK MEDIK
 Darah Lengkap
Leukosit : 9.16
Eritrosit : 4.3
Trombosit : 247
Haemoglobin : 12.6
Haematokrit : 35.8
 Kimia darah
( - )
 Analisa Elektrolit
( - )
VI. TINDAKAN DAN TERAPI

 INFUS RINGER LACTAT


 INJ CEFTAZIDIN 3 X 1
 INJ NETRONIDAZOL 3 X 500 MG
 INJ ONDAN 3 X 4 MG
 INJ PRACETAMOL 3 X1 GR
 INJ MECOBALAMIN 2 X 500
 KOMPRES NACL 2 X 30 MENIT
TTD PERAWAT
( )
II. ANALISA DATA

NO TANGGAL DATA ETIOLOGI MASALAH

1 14 Agustus DS : Pasien mengatakan demam, nyeri Proses Penyakit Hipertermia


2023 pada kaki bagian kiri sejak 3 hari yang (D.0130)
10.00 lalu.
DO : Kulit teraba panas, kulit memerah,
bibir kering dan pecah – pecah.

TD : 141/89 mmHg
S : 38,3 Derajat
N : 113 x/menit
RR : 22 x / menit
spO2 : 99%
11.00 Agen pencedera Nyeri akut
DS : Pasien mengatakan nyeri pada kaki fisiologis (D.0077)
bagian kiri
P: Nyeri tiba-tiba saat aktivitas/turun dari
tempat tidur.
Q: Nyeri seperti tertusuk tusuk
R: Nyeri pada kaki bagian kiri
S: Skala nyeri 5
T: Nyeri sekitar 7 menit hilang timbul

DO : Pasien tampak kesakitan


TD :129/77 mmHg
S: 36,6 derajat
N : 69 x/menit
RR : 20 x/menit
III. NURSING CARE PLAN

Tgl/Jam DX TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


14 Hipertermia Setelah dilakukan Manajemen hipertermia (I.15506) 1. Untuk
agustus b.d intervensi selama 3 mengetahui
2023 Proses x 24 jam, maka O : Identifikasi penyebab penyebab
Penyakit diharapkan Hipertermis hipertermia
hipertermia dapat Monitor suhu tubuh 2.memonitor
23. 40 menurun (L.14134) Monitor komplikasi akibat ttv klien agar
dengan kriteria Hipertermia klien
hasil: T : Sediakan Lingkungan yang dingin merasakan
 Suhu tubuh Lakukan pendinginan eksternal dingin
menurun
 Tidak E : Anjurkan tirah baring
nampak kulit K : Kolaborasi pemberian cairan dan
memerah elektrolit intravena jika perlu
 Kulit tidak
teraba panas
 Menggigil
menurun

Nyeri akut 1. Untuk


b.d agen Manajemen nyeri (I.08238)
Setelah dilakukan O: mengetahui
pencedera tindakan selama skala nyeri
fisiologis - Identifikasi
3x24 jam lokasi,karakteristik,frekuensi,intensitas pasien
diharapkan tingkat nyeri
nyeri menurun - identifikasi skala nyeri 2.memberikan
(L.08006) dengan - identifikasi faktor pemberat nyeri terapi untuk
kriteria hasil: T: mengurangi
- Keluhan - Berikan teknik nyeri
nyeri nonfakmakologis
menurun - Fasilitasi istirahat dan tidur 3. untuk
- Meringis - Kontrol lingkungan yang mengetahui
menurun memperberat nyeri penyebab
- Gelisah E: nyeri.
menurun - Jelaskan penyebab pemicu
- Kemampuan nyeri
menuntaskan - Jelaskan strategi meredakan
aktivitas nyeri
meningkat. - Anjurkan analgesik secara
tepat
K:
- Kolaborasi pemberian
analgesik
IV. IMPLEMENTASI

TGL NO.DX IMPLEMENTASI RESPON TTD


14 D.0130 Mengidentifikasi penyebab Hipertermis DS : Pasien setuju
Agustus Memonitor suhu tubuh dengan tindakan
2023 yang akan
dilakukan
perawat.

DO : Pasien
nampak Lemas,
kulit teraba panas,
Kulit nampak
memerah.
TD : 141/39
mmHg
S : 38,3 Derajat
N : 113 mmHg
RR : 22 x / menit
D.0077 Mengidentifikasi skala nyeri
DS : Pasien
mengatakan setuju
dengan tindakan
yang dilakukan
D.0077 DO : Pasien
Mengidentifikasi
tampak lemah
lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,intensitas
nyeri DS : pasien
mengatakan setuju
dengan tindakan
yang akan
dilkukan.
DO : pasien
D.0077 Mengolaborasikan pemberian analgesik tampak lemah.

DS : pasien
mengatakan setuju
dengan tindakan
yang dilakukan
DO : pasien
tambak membaik
15 D.0130 Mengidentifikasi penyebab Hipertermia DS : Pasien
Agustus memonitor suhu tubuh mengatakan
2023 demam
berkurang , pusing
berkurang.
DO : Pasien
nampak Lemas,
kulit teraba
hangat.
TD : 129/92
mmHg
S : 37,5 Derajat
N : 92mmHg
RR : 20 x / menit
spO2 : 99%

D.0077 DS : Pasien
Mengidentifikasi skala nyeri mengatakan setuju
dengan tindakan
yang dilakukan
DO : Pasien
tampak lemah

D.0077 DS : pasien
Mengidentifikasi mengatakan setuju
lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,intensitas dengan tindakan
nyeri yang akan
dilkukan.
DO : pasien
tampak lemah.

D.0077
Mengolaborasikan pemberian analgesik DS : pasien
mengatakan setuju
dengan tindakan
yang dilakukan
DO : pasien
tambah membaik
16 D.0130 DS : Pasien
Agustus Mengkolaborasi Injeksi Paracetamol 1GR mengatakan
2023 demam , pusing,
lemas , tidak dapat
tidur.

DO : Pasien
nampak Lemas,
kulit teraba panas.

D.0077 Mengidentifikasi skala nyeri DS : Pasien


mengatakan setuju
dengan tindakan
yang dilakukan
DO : Pasien
tampak lemah
D.0077 Mengidentifikasi DS : pasien
lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,intensitas mengatakan setuju
nyeri dengan tindakan
yang akan
dilkukan.
DO : pasien
tampak lemah

D.0077 Mengolaborasikan pemberian analgesik DS : pasien


mengatakan setuju
dengan tindakan
yang dilakukan
DO : pasien
tambah membaik

V. EVALUASI

TANGGA NO. DX EVALUASI TTD


L
14 Agustus D.0130 S : Pasien mengatakan demam menurun.
2023 O : Keadaan umum sedang , Kulit teraba hangat.
TD : 100/70 mmHg
N : 70 x / menit
S : 37,3 Derajat
RR : 22
A: Hipertermi b.d proses penyakit belum teratasi
P :Lanjutkan intervensi
D.0077 S : pasien megatakan nyeri pada kaki bagian kiri
P: Nyeri tiba-tiba saat aktivitas/turun dari tempat tidur.
Q: Nyeri seperti tertusuk tusuk
R: Nyeri pada kaki bagian kiri
S: Skala nyeri 5
T: Nyeri sekitar 7 menit hilang timbul

O : pasien tampak meringis kesakitan


TD: 129/77 mmHg
N : 69x/menit
S : 36,5 derajat
RR : 20x/menit

A : nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis belum teratasi


P : Lanjutkan intervensi,lanjutkan terapi.

D.0130 S : Pasien mengatakan demam menurun.


O : Keadaan umum sedang , Kulit teraba hangat.
TD : 120/80 mmHg
N : 84 x / menit
S : 36,9 Derajat
RR : 22
A:Hipertermia b.d proses penyakit belum teratasi
P:Lanjutkan intervensi
D.0077
S : pasien megatakan nyeri pada kaki bagian kiri
P: Nyeri tiba-tiba saat aktivitas/turun dari tempat tidur.
Q: Nyeri seperti tertusuk tusuk
R: Nyeri pada kaki bagian kiri
S: Skala nyeri 3
T: Nyeri sekitar 5 menit hilang timbul

O : pasien tampak meringis kesakitan


TD: 124/81 mmHg
N : 62x/menit
S : 36,0 derajat
RR : 20x/menit

A : nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis belum teratasi


P : Lanjutkan intervensi,lanjutkan terapi
D.0130 S : Pasien mengatakan demam menurun.
O : Keadaan umum sedang , Kulit teraba hangat.
TD : 120/90 mmHg
N : 81 x / menit
S : 37,9 Derajat
RR : 22
A: Masalah teratasi sebagian lanjutkan Intervensi
P: Lanjutkan Intervensi
D.0077
S : pasien megatakan nyeri pada kaki bagian kiri
P: Nyeri tiba-tiba saat aktivitas/turun dari tempat tidur(-)
Q: Nyeri seperti tertusuk tusuk
R: Nyeri pada kaki bagian kiri
S: Skala nyeri 1
T: Nyeri sekitar 1 menit hilang timbul

O : pasien tampak meringis kesakitan


TD: 110/70 mmHg
N : 70x/menit
S : 36,6 derajat
RR : 20x/menit

A : nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis teratasi


P : hentikan intervensi, pasien boleh pulang.

Anda mungkin juga menyukai