Kelompok :
1. Adelia Khansa P (22001)
2. Adi Sulistiyo P (22002)
3. Adrian Aulia R (22003)
4. Adi Sulistiyo P (22002)
5. Aida Komala S (22004)
6. Aida Mardinata (22005)
7. Ainahaq Luisa P (22006)
8. Akhsanu Nadiya N (22007)
9. Alfina Windriani R (22008)
10. Aliyah Nadhira N P (22009)
11. Amanda Dewi K (22010)
12. Arya Deni V (22017)
13. Dwi Wahyu S (22041)
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2 Tujuan………………........................................................................................... 1
1.3 Manfaat……………........................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penilitian Terdahulu
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Aplikasi materi dalam keperawatan
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas kehendakn-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ Prinsip-prinsip Biomekanika dan Biolistrik
Sebagai Suatu pendekatan Dalam Masalah Keperawatan”
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pengetahuan tentang prinsip-prinsip
biomekanika dan biolistrik sebagai suatu pendekatan dalam masalah keperawatan dan
sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas mahasiswa yang mengikuti mata kuliah “Ilmu
Dasar Keperawatan 1” makalah ini disusun pada tanggal 14 Oktober 2022.
Tim penulis menyadari bahwa dalam penulisan, maupun isi materi makalah ini masih
banyak kekurangan. Sehingga kami sebagai tim penulis mengharapkan bagi setiap pembaca
untuk menyampaikan kritik dan saran yang bersifat membangun guna penyempurnaan
makalah kedepannya.
Kaami mengucaapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam
penulisan makalah ini.
2.1 Atom, Ion, Muatan Listrik, Potensial, Arus & Hambatan Listrik
a. Atom
Tubuh, layaknya semua materi lain terdiri dari atom. Atom merupakan susunan materi
pembangun. Walaupun awalnya ketika atom berarti suatu partikel yang tidak dapat
dipotong-potong lagi menjadi partikel yang lebih kecil. Dalam terminologi ilmu pengetahuan
modern, atom tersusun atas berbagai partikel sub-atom. Partikel-partikel penyusun atom ini
adalah elektron, proton, dan neutron. Namun hidrogen-1 tidak mempunyai neutron.
Demikian pula halnya pada ion hidrogen positif H+.
Dari kesemua partikel sub-atom ini, elektron adalah yang palin ringan dengan masa elektron
sebesar 9,11 × 10-31 kg dan mempunyai muatan negatif .1 Ukuran elektron sangatlah kecil
sedemikiannya tiada teknik pengukuran yang dapat digunakan untuk mengukur ukurannya.
Proton memiliki muatan positif dan massa 1.836 kali lebih berat daripada elektron (1,6726 ×
10-27 kg).2 Neutron tidak bermuatan listrik dan bermassa bebas 1.839 kali masa elektron
atau (1,6929 × 10-27 kg).3
Atom dari unsur kimia yang sama memiliki jumlah proton yang sama, disebut
nomor atom. Suatu unsur dapat memiliki jumlah neutron yang bervariasi. Variasi ini disebut
sebagai isotop.
b. Ion
Ion adalah atom atau sekumpulan atom yang bermuatan listrik. Ion bermuatan negatif, yang
menangkap satu atau lebih elektron disebut Anion. Disebut anion karena ion tersebut
tertarik menuju anoda.4 Ion bermuatan positif yang kehilangan satu atau lebih elektron,
disebut kation , karena tertarik ke katoda.5 Proses pembemtukan ion disebut ionisasi. Ion
juga merupakan pembawa muatan sehingga mampu menghantarkan listrik. Hal itulah yang
menyebabkan tubuh kita tersengat listrik. Karena arus listrik yang dihantarkan oleh tubuh
kita jauh lebih besar daripada arus listrik yang kita perlukan untuk menjalankan fungsi
normal tubuh di jantung.
c. Muatan Listrik
Muatan Listrik (Q) adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda. Satuan Q adalah coulomb
yang merupakan 6.24 × 1018 muatan dasar.6 Q adalah sifat dasar dimiliki oleh suatu materi,
baik berupa proton (muatan positif) maupun elektron (muatan negatif). Muatan listrik total
suatu atom atau materi ini bisa positif, jika atomnya kekurangan elektron. Sementara atom
yang kelebihan elektron, akan bermuatan negatif. Besarnya muatan suatu atom/materi
bergantung pada jumlah proton dan atau elektron.7 Oleh karena itu, muatan materi/atom
merupakan kelipatan dari satuan Q dasar. Dalam atom yang netral, jumlah proton akan sama
dengan jumlah elektron yang mengelilinginya (membentuk muatan total yang netral atau tak
bermuatan).
Muatan listrik dalam tubuh dibagi menjadi 2:
1) Muatan listrik negatif terdapat di permukaan dalam membran.
2) Muatan listrik negatif terdapat di permukaan luar membran.
d. Arus Listrik
Arus listrik adalah aliran yang terjadi akibat jumlah muatan listrik dari satu titik ke titik lain
dalam suatu rangkaian dalam setiap waktu . Arus listrik juga terjadi akibat adanya beda
potensial atau tegangan pada media penghantar antara dua titik. Semakin besar nilai
tegangan antara kedua titik tersebut, maka akan semakin besar pula nilai arus yang mengalir
pada kedua titik tersebut. Satuan arus listrik dalam internasional yaitu A (ampere), yang
dimana dalam penulisan rumus arus listrik ditulis dalam simbol I (current). Contoh arus
listrik dalam kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan
mikroAmpere (μ A) seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200
kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada petir. Arus listrik mengalir dari muatan positif
menuju muatan negatif, atau bisa pula diartikan bahwa arus listrik mengalir dari potensial
tinggi menuju potensial rendah. Berdasarkan arah alirannya, arus listrik dibagi menjadi 2
(dua) kategori, yakni :
1. Arus Searah (Direct Current/DC), dimana arus ini mengalir dari titik berpotensial tinggi
menuju titik berpotensial rendah.
2. Arus Bolak-Balik (Alternating Current/AC), dimana arus ini mengalir secara berubah-
ubah mengikuti garis waktu.
Besarnya arus listrik (disebut kuat arus listrik) sebanding dengan banyaknya muatan listrik
yang mengalir. Kuat arus listrik adalah suatu kecepatan aliran muatan listrik. Dengan
demikian, yang dimaksud dengan kuat arus listrik ialah jumlah muatan listrik yang melalui
penampang suatu penghantar setiap satuan waktu. Jika jumlah muatan q melalui
penampang penghantar dalam waktu t, maka kuat arus I secara matematis dapat ditulis
sebagai berikut :
Keterangan :
I : kuat arus listrik (A)
q : muatan listrik yang mengalir (C)
t : waktu yang diperlukan (s)
e. Hambatan Listrik
Hambatan listrik ialah sebuah perbandingan antara tegangan listrik dari suatu komponenen
elektronik (misalnya resistor) dengan arus listrik yang melewatinya. Ada dua hukum dalam
hambatan listrik yaitu :
a. Hukum Ohm menyatakan bahwa “Perbedaan potensial antara ujung konduktor
berbanding langsung dengan arus yang melewati, dan berbanding terbalik dengan tahanan
dari konduktor”
Rumusnya yaitu :
R=V/I
keterangan:
R : hambatan (Ω)
V : Tegangan (V)
I : Kuat arus (A)
b. Hukum Joule menyatakan bahwa :
“Arus listrik yang melewati konduktor dengan beda potensial (V), dalam waktu tertentu akan
menimbulkan panas”
Rumusnya yaitu :
Q=V.I.t
Keterangan:
Q : energi panas yang ditimbulkan (joule)
I : kuat arus (ampere)
V :tegangan (Volt)
f. Potensial Listrik
Potensial listrik dapat didefinisikan sebagai usaha yang diperlukan untuk memindahkan
muatan positif sebesar 1 satuan dari tempat tak terhingga ke suatu titik tertentu. Potensial
listrik dapat pula diartikan sebagai energi potensial listrik per satuan muatan penguji.
Rumusnya yaitu:
Keterangan :
3.1 Kesimpulan
Prinsip-prinsip biomekanika dan biolistrik sebagai suatu pendekatan dalam
menyelesaikan masalah keperawatan. Konsep Biolistrik meliputi atom, ion, muatan listrik,
potensial, arus dan hambatan listrik. Ada pula potensial listrik pada berbagai keadaan sel
(Transduksi sinyal, potensial membran istirahat, depolarisasi, hiperpolarisasi, potensial aksi).
Selain itu juga ada enghantaran impuls di dalam tubuh & transmisi sinaps : potensial end
plate, pembentukan Excitarory Post Synaptic Potensial (EPSP) dan Inhibitory PostSynaptic.
Dari konsep biolistrik tersebut dapat dijadikan dasar dalam menyelesaikan berbagai
masalah dalam keperawatan.
3.2 Saran
Harapan kedepannya prinsip-prinsip biomekanika dan biolistrik tersebut dapat dimanfaatkan
perawat sebagai suatu pendekatan dalam menyelesaikan berbagai masalah dalam
keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA