Daftar Isi
Kata Pengantar
BAB III . KOMPONEN PASIF DAN AKTIF RANGKAIAN ELEKTRONIKA (kd 3 dan 5)
A. Komponen Pasif
B. Komponen Aktif
Glosarium
Indeks
Daftar Pustaka
Daftar Gambar
Daftar Tabel
KONSEP ARUS LISTRIK DAN BEDA POTENSIAL LISTRIK
BAB I
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi tentang konsep arus listrik dan potensial listrik, peserta didik mampu menerap
PETA KONSEP
Kata kunci : Atom – Muatan Listrik – Hukum Coulomb – Gaya Coulomb – Medan Listrik –
Potensial Listrik – Energi - Usaha
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah lepas dari yang namanya listrik. Dengan
adanya listrik dapat mempermudah manusia dalam melakukan berbagai kegiatan, misalnya
penggunaan lampu untuk menerangi ruangan, komputer untuk melakukan pekerjaan kantor,
handphone yang memudahkan komunikasi, dan lain-lain. Selain fenomena listrik yang dapat
kita temukan pada peralatan elektronik sekitar kita adapula fenomena listrik yang dihasilkan
oleh alam yang sering kita lihat ketika mendung atau hujan, yaitu petir. Ketika di bangku SD
atau SMP pernahkah melakukan percobaan menggosok-gosokkan penggaris ke rambut
kemudian penggaris yang sudah digosokkan didekatkan ke kertas yang dipotong kecil-kecil,
kemudian kertas-kertas kecil akan menempel pada penggaris. Petir dan percobaan penggaris
dan kertas tersebut merupakan contoh dari fenomena listrik statis. Listrik statis adalah gejala
tentang interaksi muatan listrik yang tidak bergerak atau tidak bergerak secara permanen.
Untuk memahami konsep listrik salah satu hal yang harus kita pahami adalah arus
listrik. Nah, apa itu arus listrik? Bagaimana bisa ada arus listrik? Sebelum mengetahui apa
itu arus listrik, marilah kita pelajari bebeberapa materi di bawah ini terlebih dahulu.
1. Atom
Semua benda baik padat, gas, dan cair, terdiri dari partikel-partikel kecil yang
disebut molekul-molekul. Molekul-molekul sendiri terbentuk oleh partikel-partikel yang
lebih kecil lagi yang disebut atom-atom.
Atom berasal dari kata atomos, yang artinya tidak dapat dibagi-bagi lagi. Tetapi,
dalam perkembangannya ternyata atom ini masih dapat diuraikan lagi. Atom terdiri atas
dua bagian, yaitu inti atom dan kulit atom. Inti atom bermuatan positif, sedangkan kulit
atom terdiri atas partikel-partikel bermuatan negatif yang disebut elektron. Inti atom
tersusun dari dua macam partikel, yaitu proton yang bermuatan positif dan netron yang
tidak bermuatan (netral).
Nukleus terletak pada pusat atom, oleh karena itu sering disebut sebagi inti atom.
Nukleus terdiri dari proton dan neutron. Muatan listrik yang dimiliki oleh proton sama
dengan muatan yang dimiliki oleh elektron tetapi berbeda polaritas. Elektron bermuatan
negatif, sedang proton bermuatan positif. Jumlah proton pada nukleus yang
membedakan unsur satu dengan unsur lainnya.
Suatu atom terdiri atas:
a. Nukleus atau inti atom. Nuklues terdiri dari dua partikel yang berkaitan dengan erat,
yaitu proton yang berluatan positif dan neutron yang tidak bermuatan.
b. Elektron yang bermatan negatif, elektron bergerak mengitari inti atom pada
lintasannya yang berbentuk elip. Elektron yang terletak pada lintasan paling luar
disebut elektron bebas.
Cakrawala
nnya difokuskan ke tabung yang dimuati listrik statis. Muatan statis tersebar dan melekat pada tabung dengan menyesuaikan
3. Hukum Coulomb
Dua muatan yang sejenis yang didekatkan akan tolak menolak, namun seberapa
besar gaya tolak menolak tersebut?
Besarnya gaya oleh suatu muatan terhadap muatan lain telah dipelajari oleh
Charles Augustin Coulomb. Peralatan yang digunakan pada eksperimennya adalah
neraca puntir yang mirip dengan neraca puntir yang digunakan oleh Cavendish pada
percobaan gravitasi. Bedanya, pada neraca puntir Coulomb massa benda digantikan oleh
bola kecil bermuatan. Hasil eksperimen Coulomb tersebut kemudian dinyatakan sebagai
hukum Coulomb dan dirumuskan sebagai berikut.
1
𝑞1𝑞2
𝑘 = 4𝜋Ɛ0
𝐹 = 𝑘 𝑟2
Keterangan: Keterangan:
F : gaya Coulomb Ɛ0 : permisivitas ruang hampa yang
q1 dan q2 (N) besarnya 8,854.10-12 C2/N.m2
: muatan (C)
Jika terdapat dua muatan yang sejenis maka gaya bekerja bersifat tolak-menolak.
Sedangkan jika kedua muatan tidak sejenis (berlawanan jenis) maka gaya yang bekerja
akan bersifat tarik-menarik. Perhatikan kedua gambar di bawah untuk lebih jelasnya.
Contoh Soal
Dua buah muatan titik masing-masing bermuatan +4 μC dan -6 μC terpisah 12 cm satu sama lain. T
Penyelesaian:
Diketahui: q1= +4 μC q2= -6 μC
r = 12 cm
Ditanyakan: F = ... ?
Jawaban:
𝑞1𝑞2
𝐹=𝑘
𝑟2
−6−6
𝐹 = 9. 109 4.10. 6.10
(12.10−2)2
24.10−12
𝐹 = 9. 109
12.10−4
𝐹 = 9. 109. 2.10−8
𝐹 = 180 N
Contoh Soal
Pada suatu penghantar mengalir muatan listrik sebesar 60 Coulomb selama 2 menit. Tentukan besar k
Penyelesaian:
Diketahui:
q = 60 C
t = 2 menit = 120 detik
𝐼 = 0,5 𝐴𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒
Arus listrik yang mengalir di dalam suatu bahan listrik dapat menimbulkan suatu
usaha atau energi sebagai berikut.
a. menimbulkan energi panas
b. menimbulkan energi magnet
c. menimbulkan energi cahaya, dan
d. menimbulkan reaksi kimia.
Ada dua jenis arus listrik, yaitu arus searah (direct current) dan arus bolak- balik
(alternating current). Arus searah mengalir dalam satu arah. Arus searah meruakan arus
listrik yang dihasilkan oleh batere kering dan batere akumulator.
Arus bolak-balik selalu berbalik arah pada setiap interval tertentu. Arus bolak-balik
merupakan jenis arus yang banyak digunakan untuk mengoperasikan peralatan listrik baik
untuk keperluan rumah tangga maupun untuk keperluan komersial dan industri.
B. ENERGI POTENSIAL LISTRIK DAN POTENSIAL LISTRIK
Potensial listrik lazim juga disebut sebagai tegangan listrik. Akan mudah
menganalogikan aliran listrik dengan aliran air. Misalkan kita mempunyai dua tabung yang
dihubungkan dengan pipa seperti pada gambar. Jika kedua tabung ditaruh di atas meja
maka permukaan air pada kedua tabung akan sama dan dalam hal ini tidak ada aliran air
dalam pipa. Jika salah satu tabung diangkat maka dengan sendirinya air akan mengalir dari
tabung tersebut ke tabung yang lebih rendah. Makin tinggi tabung diangkat makin deras
aliran air yang melalui pipa.
𝑞𝑛
𝑉𝑝 = ∑ 𝑉𝑛 = 𝑘 ∑ 𝑟
𝑛
𝑉=𝑘
𝑟
6.10−6C
𝑉 = 9.109
2.10−2
𝑉 = 9.109. 3. 10−4
𝑉 = 27.105 𝑉𝑜𝑙𝑡
Jelajah Internet
Untuk menambah wawasan lebih jauh mengenai konsep arus dan potensial listrik kalian juga dapat me
atau dengan menggunakan QR code di atas.
Rangkuman
Atom tersusun atas elektron yang bermuatan negatif dan nukleus (inti atom) yang terdiri dari neutron yan
Jika dua buah muatan yang sama jenisnya didekatkan akan terjadi gaya tolak- menolak, sedangkan jia dua
Hukum Coulomb menyatakan bahwa gaya tarik atau tolak antara dua muatan
berbanding terbalik dengan besar muatan dan berbanding lurus dengan kuadrat jarak kedua muatan.
𝑞1𝑞2
𝐹 = 𝑘 𝑟2
4. Medan listrik adalah ruang yang masih mendapat pengaruh sistem muatan.
𝑞1 𝑞2 𝑞3
𝑉𝑝 = 𝑘 [𝑟 − 𝑟 + 𝑟 ]
1 2 3
Tugas Mandiri
Salah satu alat yang dapat menghasilkan muatan sejenis dalam jumlah besar adalah generator van der Gra
Penilaian Harian
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik dan benar!
Jelaskan perbedaan antara arus listrik dengan potensial listrik!
Tentukan banyaknya muatan listrik yang dipindahkan jika sebuah aki memberikan arus 2 A ke sebuah mot
Muatan listrik q1 = +5 μC dan muatan listrik q2 = +12 μC terpisah 10 cm. Tentukan besar gaya Coulomb y
Sebutkan minimal 3 contoh penerapan dari pemanfaatan muatan listrik!
Sebuah muatan q (q=2.10-6 C) digerakkan menuju sebuah inti atom yang bermuatan
Q. Jarak awal kedua partikel tersebut adalah 4.10-9 m dan jarak akhirnya adalah 2.10-9 m. Jika usaha yang
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi tentang bahan-bahan komponen kelistrikan, peserta didik mampu memahami b
PETA KONSEP
Sumber: bisnisukm.com
Gambar 2.1 Benda-benda di Lingkungan Sekitar
Perhatikan benda-benda di sekitar kalian, mulai dari cincin, gelas, pot bunga, sendok
dan sebagainya. Terbuat dari apakah benda-benda tersebut? Dari berbagai benda-benda di
sekitar kalian tersebut manakah yang dapat dialiri listrik dan yang tidak dapat dialiri listrik?
Kemudian bahan-bahan penyusun benda di sekitar kalian tersebut adakah yang dimanfaatkan
untuk bidang kelistrikan atau komponen elektronika?
Berdasarkan materi BAB I yang telah kalian pelajari, elektron yang tidak terikat atau
disebut dengan elektron bebas dapat bergerak meninggalkan atom dan mengambang dalam
vakum maupun benda-benda di sekitar kita. Benda-benda di sekitar kita tersebut dapat terbuat
dari bahan konduktor, isolator, dan semikonduktor. Dari bahan-bahan tersebut manakah yang
paling mudah dilalui elektron bebas? Sehingga dari penerapan antara bahan-bahan tersebut
dapat dimanfaatkan untuk pembuatan komponen elektronika. Maka dari itu pada BAB II ini
kita akan mempelajari lebih lanjut tentang bahan-bahan konduktor, isolator, dan
semikonduktor yang dimanfaatkan pada komponen-komponen kelistrikan atau elektronika.
A. KONDUKTOR
Kemampuan suatu benda untuk menghantarkan arus listrik berbeda-beda baik benda
padat, cair, maupun gas. Hal terebut dipengaruhi oleh jenis bahan pembentuk benda tersebut,
dilihat dari kemampuannya menghantarkan arus listrik bahan-bahan kelistrikan dibedakan
menjadi konduktor, isolator atau penyekat, dan semikonduktor. Mari pelajari materi di bawah
untuk mengetahui lebih detail ketiga jenis bahan tersebut.
Contoh Soal
1. Tentukan hambatan sebuah penghantar aluminium yang panjangnya 20 meter dan luas penampangny
2. Klasifikasi Penghantar
Konduktor/penghantar dapat dibedakan menurut berbagai klasifikasinya.
Diantaranya sebagai berikut.
a. Klasifikasi penghantar padat menurut bahannya adalah sebagai berikut.
1) Kawat logam biasa, contoh: BBC (bare copper conductor) dan AAC (all aluminium
conductor)
2) Kawat logam campuran (alloy), contoh : AAAC (all aluminium alloy conductor).
Sumber: indiamart.com
Gambar 2.4 All Aluminium Alloy Conductor
3) Kawat logam paduan (composite), contoh: kawat baja berlapis tembaga (copper clad
steel).
Sumber: deangeliprodotti.com
Gambar 2.6 Kabel ACSR
b. Klasifikasi konduktor menurut konstruksinya:
1) Kawat pada (solid wire) berpenampang bulat.
2) Kawat berlilit (stranded wire) terdiri dari 7 sampai 61 kawat padat yang dililit
menjadi satu.
3) Kawat berongga (hollow conductor) adalah kawat berongga yang dibuat untuk
mendapatkan diameter yang besar.
Sumber: bronmetal.com
Gambar 2.8 Kabel Telanjang (Bare Cable)
2) Kawat berisolasi, yang merupakan kawat telanjang dan pada bagian luarnya diisolasi
sesuai dengan peruntukan tegangan kerja, diantaranya:
a) Kabel twisted
Sumber: en.wikipedia.org
Gambar 2.9 Kabel Twisted
b) Kabel NYY
Sumber: globalcablesupplay.com
Gambar 2.11 Kabel NYCY
d) Kabel NYFGBY
Sumber: monotaro.id
Gambar 2.12 Kabel NYFGBY
3. Penamaan Konduktor
Dalam memberikan nama pada sebuah konduktor atau penghantar memiliki
standar yang digunakan, diantaranya sebagai berikut.
a. Penghantar
N : tembaga
NA : alumunium
b. Isolasi
Y : isolasi PVC
2Y : isolasi XLPE
Sumber: kritilims.com
Gambar 2.13 Minyak Transformator
c. Bentuk Gas
Penyekat dalam bentuk gas ini dapat dikelompokkan dalam bentuk udara dan gas-
gas lain, seperti nitrogen, hidrogen dan karbondioksida (CO2), dan lain-lain.
Sumber: china-power-transformer.com
Gambar 2.14 Instalasi Isolasi Gas pada GIS (Gas Insulated Switchgear)
Berdasarkan penelitian, sifat listrik beberapa bahan dapat berubah tergantung pada
kondisi. Gelas sebagai contoh adalah isolator yang baik pada suhu ruangan, tetapi akan
menjadi konduktor ketika dipanaskan pada suhu yang tinggi. Gas-gas dalam udara, secara
normal merupakan bahan isolasi juga akan menjadi konduktif jika dipanaskan pada suhu
yang tinggi. Beberapa logam menjadi konduktor yang buruk ketika dipanaskan, dan
menjadi konduktor yang baik ketika didinginkan. Banyak bahan konduktif menjadi
konduktif sempurna dan disebut superkonduktivitas pada suhu yang sangat rendah.
Selain konduktor dan isolator seperti yang telah diuraikan di atas, dikenal pula satu
jenis bahan listrik yang memiliki sifat unik yaitu semi konduktor. Nilai resistansi bahan
semikonduktor adalah di atas nilai resistansi bahan konduktor tetapi di bawah nilai
resistansi bahan isolator. Itulah sebabnya mengapa bahan ini disebut sebagai bahan
semikonduktor.
Sumber: electronics.howstuffworks.com
Gambar 2.16 Contoh Komponen Elektronika yang Terbuat dari Bahan Semikonduktor
Semikonduktor juga merupakan bahan dasar dari komponen elektronika seperti
dioda,
transistor, IC (Integrated Circuit), solar sel, dan komponen-komponen lain. Bahan yang
biasa dipakai sebagai semikonduktor yaitu silikon (Si) dan germanium (Ge). Tahanan jenis
semikonduktor tergantung dari jenis bahan dan suhunya. Apabila nilai tahanannya
bertambah ketika suhunya naik, bahan semikonduktor seperti ini memiliki koefisien suhu
positif. Apabila nilai tahanannya berkurang ketika suhunya naik, bahan semikonduktor
seperti ini memiliki koefisien suhu negatif.
Untuk memproses bahan-bahan semikonduktor tersebut menjadi komponen
elektronika, perlu dilakukan proses “Doping” yaitu proses untuk menambahkan
ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor yang murni (semikonduktor intrinsik)
sehingga dapat merubah sifat atau karakteristik kelistrikannya. Beberapa bahan yang
Cakrawala
Superkonduktor
Jelajah Internet
Untuk menambah wawasan lebih jauh mengenai bahan konduktor, isolator, semikonduktor maupun sup
Tugas Mandiri
Transistor merupakan salah satu komponen elektronika yang terbuat dari bahan semikonduktor. Bersama k
Penilaian Harian
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik dan benar!
Jelaskan perbedaan konduktor, isolator, dan semikonduktor!
Sebutkan contoh komponen elektronik yang terbuat dari bahan semikonduktor!
Diketahui sebuah penghantar tembaga memiliki panjang 15 meter dengan luas penampang 0,5 cm2. Tentu
Refleksi
Setelah mempelajari bab kedua ini, Anda tentu menjadi lebih paham tentang bahan pembentuk benda-bend
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
Ketika kalian mendengar kata elektronik dan elektronika, apa yang kalian tangkap?
Elektronika merupakan ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan
dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat seperti
komputer, peralatan elektronik, termokopel, semikonduktor, dan lain sebagainya. Sedangkan
elektronik adalah alat yang dibuat berdasarkan prinsip elektronika. Contoh peralatan
elektronik tersebut adalah TV, kipas angin, handphone, DVD player, dan sebagainya.
Sumber: solarmio.com
Gambar 3.1 Peralatan Elektronik Rumah Tangga
Pernahkan kalian membongkar atau melihat isi dari TV, DVD player, kipas angin, dan
peralatan elektronik lainnya? Jika pernah, ada apa di dalamnya? Pasti banyak komponen-
komponen elektronika bukan? Peralatan elektronik di rumah kalian tersusun dari berbagai
komponen elektronika yang menjadi satu kesatuan sehingga peralatan elektronik tersebut
dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Ketika kalian membongkar peralatan elektronik kalian
akan menemui berbagai komponen yang ditunjukkan Gambar 3.
Sumber: thebetterindia.com
Gambar 3.2 Komponen Elektronika
A. KOMPONEN PASIF
Komponen yang akan dibahas pada materi ini terbatas pada elemen atau komponen yang
memiliki dua buah terminal atau kutub pada kedua ujungnya. Komponen pasif adalah
komponen yang tidak dapat menghasilkan energi. Komponen pasif dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu komponen yang hanya dapat menyerap energi dan komponen yang dapat
menyimpan energi.
Elemen yang hanya menyerap energi adalah resistor atau lazim juga disebut sebagai
tahanan atau hambatan dengan simbol R. Komponen pasif yang dapat menyimpan energi juga
diklasifikasikan menjadi dua yaitu komponen atau elemen yang menyerap energi dalam
bentuk medan magnet dalam hal ini induktor atau sering juga disebut sebagai lilitan, belitan
atau kumparan dengan simbol L, dan komponen pasif yang menyerap energi dalam bentuk
medan listrik dalam hal ini adalah kapasitor atau sering juga disebut dengan kondensator
dengan simbol C.
Pada suatu peralatan elektronik, komponen pasif tersebut terhubung antara satu
komponen ke komponen lain dalam suatu rangkaian tertutup. Yang dimaksud rangkaian
tertutup merupakan satu lintasan saat kita mulai dari titik yang dimaksud akan kembali lagi
ketitik tersebut tanpa terputus dan tidak memandang seberapa jauh atau dekat lintasan yang
kita tempuh.
Sumber: fisikazone.com
Gambar 3.3 Rangkaian Tertutup
Berikut ini dijelaskan mengenai resistor, induktor, kapasitor secara lebih rinci.
1. Resistor
Sumber: istockphoto
Gambar 3.5 Lampu Pijar
a. Karakteristik Resistor
Dalam ilmu elektronika, beban resistif dapat diwakili oleh resistor murni yang
memiliki karakteristik sebagai berikut. Pada umumnya, resistor tidak mempunyai
Keterangan: 𝑅
b. Konstruksi Resistor
1) Komposisi Karbon
Resistor komposisi karbon terdiri dari sebuah unsur resistif berbentuk tabung
dengan kawat atau tutup logam pada kedua ujungnya. Badan resistor dilindungi
dengan cat atau plastik. Resistor komposisi karbon lawas mempunyai badan yang
tidak terisolasi, kawat penghubung dililitkan disekitar ujung unsur resistif dan
kemudian disolder. Resistor yang sudah jadi dicat dengan kode warna sesuai dengan
nilai resistansinya.
Unsur resistif dibuat dari campuran serbuk karbon dan bahan isolator (biasanya
keramik). Resin digunakan untuk melekatkan campuran. Resistansinya ditentukan
oleh perbandingan dari serbuk karbon dengan bahan isolator. Resistor komposisi
karbon sering digunakan sebelum tahun 1970-an, tetapi sekarang tidak terlalu
populer karena resistor jenis lain mempunyai karakteristik yang lebih baik, seperti
toleransi, kemandirian terhadap tegangan (resistor komposisi karbon berubah
resistansinya jika dikenai tegangan lebih), dan kemandirian terhadap
tekanan/regangan. Selain itu, jika
Sumber: efxkits.co.uk
Gambar 3.7 Simbol dan Wujud Resistor Tetap
(1) Kode Warna Resistor
Untuk menyatakan nilai resistansi dan toleransi resistor tetap pada
kemasannya dibubuhi gelang-gelang warna. Tiap-tiap gelang warna memiliki
harga sesuai dengan warna seperti yang ditentukan dalam tabel kode warna
resistor. Pada resistor tetap ada yang menggunakan empat gelang warna, lima
gelang warna, dan bahkan enam gelang warna. Adapun arti dari kode warna
pada resistor empat gelang warna sebagai berikut.
Gelang 1 menyatakan angka pertama.
Gelang 2 menyatakan angka kedua.
Gelang 3 menyatakan faktor pengali.
Gelang 4 menyatakan toleransi.
Tabel 3.1 Kode Warna Resistor Empat Gelang Warna
Sumber: menghitung.com
Arti dari kode warna pada resistor lima gelang warna adalah sebagai berikut.
Gelang 1 menyatakan angka pertama.
Gelang 2 menyatakan angka kedua.
Gelang 3 menyatakan angka ketiga.
Gelang 4 menyatakan faktor pengali.
Gelang 5 menyatakan toleransi.
Gelang 6 menyatakan koefisien suhu.
Tabel 3. Kode Warna Resistor Enam Gelang Warna
Sumber: m.inkuiri.com
Gambar 3.8 Resistor dengan Kode Angka dan Huruf
Sumber: niguru.com
Gambar 3.9 Simbol dan Contoh Resistor Variabel
Gambar di atas memperlihatkan bentuk fisik potensiometer dan trimpot yang
bahan hambatannya terbuat dari karbon. Dari gambar tersebut dapat dilihat jika
tuas pemutar diputar, nilai resistansi antara kaki tengah dengan kaki-kaki ujung
akan berubah sesuai dengan gerakan kontak putar. Untuk memutarkan kontak
putar pada trimpot dapat dilakukan dengan menggunakan obeng kecil (obeng
trimer). Resistor variabel disimbolkan seperti pada gambar berikut.
2. Induktor
Induktor adalah sebuah elemen pasif rangkaian yang dapat menyimpan energi.
Induktor berbentuk sebuah lilitan yang terbuat dari bahan konduktor (tembaga) yang
dililitkan pada suatu bahan fero magnetik. Sebagai contoh belitan transformator, belitan
motor dan alat-alat lain yang serupa.
a. Karakteristik Induktor
Sebuah induktor (kebanyakan berbentuk torus) yang dapat menyimpan energi
pada medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melintasinya. Kemampuan
induktor untuk menyimpan energi magnet ditentukan oleh induktansinya (L), yang
diukur dalam satuan Henry. Biasanya sebuah induktor adalah sebuah kawat penghantar
yang dibentuk menjadi kumparan, lilitan membantu membuat medan magnet yang kuat
di dalam kumparan dikarenakan hukum induksi Faraday. Induktor adalah salah satu
komponen elektronik dasar yang digunakan dalam rangkaian yang arus dan
tegangannya berubah-ubah dikarenakan kemampuan induktor untuk memproses arus
bolak-balik.
Sebuah induktor ideal memiliki induktansi, tetapi tanpa resistansi atau kapasitansi,
dan hanya menyerap daya disipatif relatif kecil. Beban listrik yang hanya memiliki
induktansi murni tersebut disebut dengan beban induktif. Sebuah induktor pada
kenyataanya memiliki induktansi dan resistansi. Contoh beban induktif antara lain
motor listrik, relay, transformator, speaker, dan alat lainnya yang menggunakan belitan
kawat.
Nilai resistansi dari induktor yang dipasang pada tegangan searah ditentukan oleh
panjang kawat, luas penampang kawat, dan tahanan jenis kawat seperti yang telah
dibahas sebelumnya tentang tahanan listrik.
a. Konstruksi Induktor
Induktor dengan
perubahan inti
Sumber: http://m-edukasi.kemdikbud.go.id/online/2008/kapasitor/macamind.html
2) Berdasarkan Frekuensinya
Jenis-jenis induktor berdasarkan frekuensinya sebagai berikut.
a) Pada frekuensi tinggi: spul antena, spul osilator.
b) Pada frekuensi menengah: spul MF (Middle Frequency).
c) Pada frekuensi rendah: trafo input (IT), trafo output (OT), spul speaker, trafo
tenaga (step up/step down), motor listrik, spul relay, dan spul penyaring (filter).
d. Komponen Listrik yang Menggunakan Induktor sebagai Bagian Utamanya
Tabel 3. Komponen Listrik yang Menggunakan Induktor sebagai Bagian Utamanya
Nama Simbol Bentuk Fisik Kegunaan
Relay Untuk
menghubungkan/
memutuskan
kontak-kontak
sakelar secara
elektromagnetik.
Transformator Untuk menaikkan
atau menurunkan
tegangan listrik.
Sumber: m-edukasi.kemdikbud.go.id/online/2008/kapasitor/kodenikap.html
Gambar 3.13 Kondensator dengan Kode Warna
Kondensator dengan kode warna: cokelat, hitam, kuning, putih, merah.
Cokelat menyatakan angka ke-1 =1
Hitam menyatakan angka ke-2 =0
Kuning menyatakan pengali = 104
Putih menyatakan toleransi = 10 %
Merah menyatakan tegangan kerja = 250 V
Jadi, C = 10 x 104, toleransi 10 %, tegangan kerja 250 V
C = 100.000 pF, 10 %, 250 V
C = 100 nF, 10 %, 250 V
e. Kode Angka dan Huruf pada Kondnsator
Tabel 3. Kode Angka dan Huruf pada Kondensator
Sumber: http://m-edukasi.kemdikbud.go.id/online/2008/kapasitor/kodenikap.html
Gambar 3.14 Kondensator dengan kode angka dan huruf
Kode terbaca: 150 J
1 menyatakan karakter 1 = angka 1
5 menyatakan karakter 2 = angka 2
0 menyatakan karakter 3 = pengali 100
J menyatakan karakter 4 = toleransi 5%
Jadi, kondensator tersebut memiliki kapasitas:
C = 15 x 100 toleransi 5%
C = 15 pF 5%
Contoh lain pembacaan kode kondensator:
Sumber: http://m-edukasi.kemdikbud.go.id/online/2008/kapasitor/kodenikap.html
Gambar 3.15 Kondensator dengan nilai ditulis langsung
Kode terbaca: 4.700, 250 V artinya kondensator tersebut memiliki kapasitas:
C = 4.700 pf, tegangan kerja 250 V
B. KOMPONEN AKTIF
Setelah kalian mengetahui tentang komponen pasif, ada komponen elektronika yang
dikategorikan sebagai komponen aktif. Komponen aktif merupakan sumber tegangan atau
arus yang mampu menyalurkan energi ke rangkaian listrik.
1. Sumber Tegangan (Voltage Source)
Sumber tegangan ideal adalah suatu sumber yang menghasilkan tegangan yang tetap,
tidak tergantung pada arus yang mengalir pada sumber tersebut. Nilai hambatan dalam (Rd)
sumber tegangan idealnya bernilai 0.
b. Sumber Tegangan Bebas/Independent Voltage Source
Sumber yang menghasilkan tegangan tetap tetapi mempunyai sifat khusus yaitu
harga tegangannya tidak bergantung pada harga tegangan atau arus lainnya, artinya nilai
tersebut berasal dari sumber tegangan dia sendiri.
Sumber: hardware-pro.com
Gambar 3.20 Aki
b. Sumber tegangan listrik bolak-balik/AC (Alternating Current)
Sumber tegangan listrik bolak-balik/AC di antaranya generator AC dan jaringan PLN.
Sumber: karatec.co.au
Gambar 3.21 Generator AC
Praktikum
Pengisian dan Pengosongan Kapasitor
Tujuan
Melakukan pengisian dan pengosongan kapasitor secara sederhana.
Alat dan Bahan
Multimeter analog
Kapasitor
Sumber: teknikelektronika.com
2. Tunggu kapasitor dalam waktu beberapa detik sampai jarum diam. Catat berapa
lama waktu yang dibutuhkan sampai jarum diam.
3. Perhatikan “pukulan” jarum ketika pengisian dimulai. Dan lepaskan hubungan kaki
kapasitor dengan alat.
4. Set multimeter ke 10 VDC. Hubungkan kapasitor yang terisi itu ke multimeter
(voltmeter) dengan menghubungkan test lead hitam (terminal (-) pada terminal
negatif kapasitor, sedang test lead merah (+) dihubungkan dengan terminal positif
kapasitor dan lihatlah penunjuk tegangan dari beberapa volt turun ke nol.
5. Catat berapa lama waktu yang dibutuhkan sampai jarum diam.
6. Diskusikan dengan kelompokmu mengenai hasil praktikum yang telah dilaksanakan.
7. Buatlah laporan dan kesimpulan, kemudian kumpulkan pada guru pengampumu.
Cakrawala
Baterai
elektron
yang ketika disambungkan dengan rangkaian eksternal akan mengalir dan memberikan
energi ke peralatan eksternal. Ketika baterai dihubungkan dengan rangkaian eksternal,
elektrolit dapat berpindah sebagai ion didalamnya, sehingga terjadi reaksi kimia pada kedua
kutubnya. Perpindahan ion dalam baterai akan mengalirkan arus listrik keluar dari baterai
sehingga menghasilkan kerja. Meski sebutan baterai secara teknis adalah alat dengan
beberapa sel, sel tunggal juga umumnya disebut baterai.
Baterai primer (satu kali penggunaan) hanya digunakan sekali dan dibuang; material
elektrodanya tidak dapat berkebalikan arah ketika dilepaskan. Pengunaannya umumnya
adalah baterai alkaline digunakan untuk senter dan berbagai alat portabel lainnya. Baterai
sekunder (Baterai dapat diisi ulang) dapat digunakan dan diisi ulang beberapa kali;
komposisi awal elektroda dapat dikembalikan dengan arus berkebalikan. Contohnya adalah
baterai timbal-asam pada kendaraan dan baterai ion litium pada elektronik portabel.
Baterai terdiri dari berbagai bentuk dan ukuran, dari sel berukuran mini untuk alat
bantu pendengaran dan jam tangan hingga bank baterai seukuran ruangan yang bisa
memberikan tenaga untuk pertukaran telepon dan pusat data komputer.
Baterai memiliki energi spesifik (energi per satuan massa) yang jauh lebih rendah
daripada bahan bakar biasa seperti bensin. Namun, biasanya hal ini ditutup dengan efisiensi
motor listrik yang lebih tinggi daripada motor bakar dalam menghasilkan kerja mekanik.
https://id.wikipedia.org/wiki/Baterai
Jelajah Internet
https://physicsranggaagung.wordpress.com/2017/06/26/induktansi/
Tugas Mandiri
Pada bab ini kalian sudah mengetahui tentang komponen pasif, yaitu resistor (R), induktor (L), dan kapasit
Rangkuman
Komponen pasif adalah komponen yang tidak dapat menghasilkan energi.
Komponen pasif dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu komponen yang hanya dapat menyerap energi d
Resistor atau tahanan adalah bahan listrik yang mempunyai daya hantar listrik rendah atau mempunyai res
Induktor adalah sebuah kawat penghantar yang dibentuk menjadi kumparan, lilitan membantu membuat m
Kapasitor adalah komponen listrik/elektronika yang digunakan untuk menyimpan muatan listrik, dan secar
Komponen aktif merupakan sumber tegangan atau arus yang mampu menyalurkan energi ke rangkaian list
Contoh komponen aktif adalah suber tegangan dan sumber arus.
Refleksi
Setelah mempelajari bab ketiga ini, semestinya kalian sudah mulai paham mengenai komponen aktif dan p
PETA KONSEP
Kata kunci : Hukum Ohm – hukum I Kirchoff – Hukum II Kirchoff – Jembatan Wheatstone
– Transformasi Star-Delta
Sumber: autodesk.com
Gambar 4.1 Rangkaian Elektronika pada PCB
Pada bab-bab sebelumnya kalian sudah mempelajari tentang tegangan, arus, dan
hambatan atau resistansi, namun kalian belum menggunakan pemahaman tentang tegangan,
arus, hambatan untuk meyelesaikan masalah pada suatu rangkaian elektronika. Nah, pada bab
IV ini kalian akan belajar menerapkan pengetahuan-pengetahuan dari bab-bab sebelumnya
untuk menyelesaikan suatu permasalahan pada rangkaian listrik. Mulai dari hukum ohm,
hukum kirchoff arus dan tegangan, dan teorama-teorema lainnya dalam menganalisis
rangkaian listrik arus searah.
A. HUKUM OHM
Contoh Soal
Sebuah lampu diberi tegangan 24 V sehingga mengalir arus listrik sebesar 0,3 Ampere. Tentukan bes
Penyelesaian:
Diketahui: V = 24 V I = 0,3 A
Ditanyakan: R = ... ?
Dijawab:
𝑉
𝑅=
𝐼
𝑅= 24 = 80 Ω
0,3
Jadi, hambatan lampu tersebut adalah 80 Ω.
B. HUKUM KIRCHOFF
Pada subbab ini, kalian akan mempelajari rangkaian seri, paralel maupun campuran
komponen elektronika. Peralatan listrik di rumah kalian dirangkai sedemikian rupa sehingga
membentuk suatu rangkaian tertutup yang disuplai oleh suatu sumber tegangan (PLN).
Peralatan-peralatan listrik tersebut dapat dirangkai seri, paralel, maupun campuran. Nah,
bagaimana perilaku tegangan dan arus pada rangkaian listrik tersebut? Untuk mempelajari
hal- hal tersebut mari kita pelajari hukum Kirchoff lebih lanjut. Terdapat dua hukum Kirchoff
yang akan kita pelajari, yaitu hukum Kirchoff I tentang arus dan hukum Kirchoff II tentang
tegangan. Supaya mudah dalam mempelajari materi ada batasan beban listrik yang akan
digunakan, yaitu menggunakan resistor sebagai beban listriknya.
1. Hukum I Kirchoff
Hukum I Kirchoff berbunyi jumlah arus listrik yang masuk pada suatu titik
percabangan sama dengan jumlah arus listrik yang keluar dari titik cabang tersebut. Hukum
ini merupakan pernyataan lain dari hukum kekekalan muatan yang menyatakan bahwa
2. Hukum II Kirchoff
Hukum II Kirchoff atau disebut juga aturan loop didasarkan pada hukum kekekalan
energi. Energi pada suatu rangkaian tertutup adalah kekal. Hukum II Kirchoff menyatakan
bahwa jumlah aljabar perubahan tegangan yang mengelilingi suatu rangkaian tertutup
(loop) sama dengan nol. Hukum II Kirchoff juga disebut dengan hukum Tegangan
Kirchoff (Kirchoff Voltage Law/KVL).Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.
∑𝑉 = 0
Sumber: Dokumen pribadi penulis Gambar 4.6 Contoh Hukum II Kirchoff Dua Loop
Tentukan kuat arus yang mengalir dalam hambatan 1 Ω, 2,5 Ω, dan 6 Ω!
Penyelesaian:
Diketahui:
1 = 1+ 1+ 1+ ⋯ + 1
𝑅𝑡𝑜𝑡 𝑅1 𝑅2 𝑅3 𝑅𝑛
Rn = untuk n buah resistor
Seperti yang sudah kalian pelajari pada hukum I Kirchoff, pada Gambar 4. jika kuat
arus yang mengalir pada R1, R2, R3 adalah I1, I2, dan I3, maka kuat arus yang masuk ke
dalam tiga resistor sama dengan yang keluar. Sehingga kuat arus antara titik a dan b (I)
adalah penjumlahan dari I1, I2, dan I3. Maka dapat dikatakan bahwa rangkaian paralel
adalah pembagi arus.
𝐼 = 𝐼1 + 𝐼2 + 𝐼3
Oleh karena 𝑉𝑎𝑏 𝑉𝑎𝑏 𝑉𝑎𝑏
𝐼 = ; = ; dan 𝐼 = ; maka:
𝐼
1
𝑉𝑆12
𝐼= == 0,5 𝐴
𝑅𝑡𝑜𝑡 24
b. Transformasi Delta-Star
3. Jembatan Wheatstone
Jembatan Wheatstone merupakan sebuah metode yang digunakan untuk mengukur
hambatan yang belum diketahui. Selain itu, jembatan wheatstone digunakan untuk
mengoreksi kesalahan yang dapat terjadi dalam pengukuran hambatan menggunakan
hukum Ohm. Susunan rangkaian jembatan ditunjukkan pada Gambar 4.19
Ɛ 1,5
𝐼 = 𝑅𝑡𝑜𝑡 + 𝑟𝑡𝑜𝑡 = = 0,6 𝐴
(2 + 1)
2
Jadi, kuat arus yang mengalir adalah 0,6 A
b. Tegangan jepit setiap baterai
1
𝐼1 = 𝐼2 = 2 𝐼 = 0,3 𝐴
𝑉𝑗𝑒𝑝𝑖𝑡 = Ɛ − 𝐼𝑟 = 1,5 − (0,3 𝑥 1) = 1,2 𝑉
Jadi, tegangan jepit setiap baterai adalah 1,2 V.
Praktikum
Hukum I Kirchoff
A. Tujuan
Membuktikan hukum I Kirchoff tentang arus.
B. Alat dan Bahan
1. Amperemeter DC
2. Kabel penghubung
3. Resistor
4. Baterai atau suber tegangan DC lainnya
C. Petunjuk Praktik
1. Lakukan kegiatan praktik dengan hati-hati dan memperhatikan K3!
2. Jaga kebersihan lingkungan praktik dan alat praktik!
3. Bertanyalah pada guru jika ada hal yang tidak dimengerti!
4. Setelah selesai, kembalikan peralatan praktik ke tempat semula dengan rapi!
D. Langkah Percobaan
Cakrawala
Jelajah Internet
Untuk menambah wawasan lebih jauh mengenai teorema- teorema rangkaian listrik arus searah dan contoh
https://fisikakontekstual.com/materi-rangkaian-arus-searah/
Tugas Mandiri
Kalian sudah mempelajari tentang bagaimana menyelesaikan rangkaian yang kompleks seperti star, delta,
Rangkuman
Hukum Ohm berbunyi kuat arus yang mengalir melalui penghantar sebanding dengan tegangan atau beda p
Hukum I Kirchoff berbunyi jumlah arus listrik yang masuk pada suatu titik percabangan sama dengan jum
Hukum II Kirchoff menyatakan bahwa jumlah aljabar perubahan tegangan yang mengelilingi suatu rangka
Disebut rangkaian seri jika dalam rangkaian tersebut hanya ada satu lintasan yang dilalui arus listrik.
Rangkaian seri merupakan rangkaian embagi tegangan.
Penilaian Harian
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik dan benar!
Jelaskan perbedaan hukum I Kirchoff dan hukum II Kirchoff!
Diketahui nilai hambatan R1=5 Ω, R2=10 Ω, R3=20 Ω, dan VS=24 V. Tentukan nilai tegangan pada m
PETA KONSEP
Kata kunci : Energi listrik – daya listrik - daya aktif – daya semu – daya reaktif – konsumsi
energi
Sumber: plcdroid.com
Gambar 5.1 Nameplate Motor
Listrik
Tahukah berapa daya TV, kulkas, pompa air, dan lampu yang ada di rumah? Pernahkan
kalian melihat nameplate suatu peralatan listrik yang tertulis keterangan daya-nya seperti
Gambar 5.1? Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah terlepas dari yang namanya
peralatan elektronik. Mulai dari sekedar untuk penerangan, untuk transportasi, sampai
melakukan pekerjaan kantor maupun di sekolah. Peralatan-peralatan elektronik tersebut dapat
bekerja karena adanya energi listrik. Nah, apa yang kalian ketahui tentang energi listrik? Dan
apa hubungannya dengan peralatan listrik tersebut dan nominal daya yang sering tertulis di
peralatan listrik? Pada bab ini kalian akan mempelajari tentang energi listrik, daya listrik.
sampai mempelajari perhitungan tentang biaya tagihan listrik di rumah kalian.
A. ENERGI LISTRIK
Energi listrik berguna untuk kita karena dapat diubah menjadi bentuk energi lain. Pada
alat-alat listrik seperti pemanas listrik, kompor listrik, dan pengering rambut, energi listrik
diubah menjadi energi panas pada hambatan kawat yang dikenal dengan nama “elemen
pemanas”.
Kalian telah mengetahui bahwa arus listrik mengalir dari potensial tinggi ke potensial
rendah. Selain itu, elektron sebagai pembawa muatan listrik memerlukan energi untuk
berpindah, yakni energi potensial yang besarnya muatan dikali potensial listriknya.
𝐸𝑝 = 𝑞. 𝑉
Contoh Soal
Sebuah peralatan listrik dipasang pada sumber tegangan 24 Volt dan arus yang mengalir adalah 250 mA. T
Penyelesaian
Diketahui:
V = 24 V
I = 250 mA = 0,25 A
T = 2 menit = 120 detik Ditanyakan:
W = ... ?
Jawab:
W = V.I.t
= 24.0,25.120
= 720 Joule
Jadi, energi yang dibutuhkan peralatan listrik tersebut selama 2 menit adalah 720 Joule.
Ketika elektron bergerak dari suatu ujung bermuatan negatif ke ujung bermuatan positif
pada suatu konduktor, berarti telah dilakukan suatu usaha listrik. Daya listrik merupakan laju
dari elektron mengerjakan suatu usaha listrik. Ini berarti, daya listrik merupakan kapasitas di
mana suatu usaha listrik digunakan. Daya listrik (P) diukur dalam satuan Watt (W). Berkaitan
dengan hubungan daya listrik dengan energi listrik, daya listrik merupakan jumlah energi per
satuan waktu. Secara matematis dituliskan sebagai berikut.
𝑊
𝑃=
Atau di mana daya listrik sebesar satu 𝑡watt listrik diperlukan untuk menyalurkan arus
sebesar satu amper pada tekanan listrik sebesar satu volt. Atau secara matematik
pesrsamannya dapat dituliskan sebagai berikut:
𝑃 = 𝑉. 𝐼
Pada rangkaian arus bolak-balik, tegangan dan arus tidak sefasa. Maka untuk
memperoleh daya listrik yang sebenarnya (daya aktif) dalam suatu rangkaian arus bolak-balik,
perkalian tegangan dan arus masih harus dikalikan dengan nilai faktor daya. Di mana faktor
daya merupakan perbandingan antara daya aktif (diukur dengan wattmeter) dan perkalian
antara tegangan dan arus (daya semu). Lazimnya faktor daya atau cos phi (cos φ) dinyatakan
dalam persentase. Secara matematis, faktor daya dapat dinyatakan sebagai berikut.
𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓
𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑑𝑎𝑦𝑎 (cos 𝜑) = 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑠𝑒𝑚𝑢 𝑥100%
Oleh karena itu, daya listrik pada arus bolak-balik dibedakan menjadi tiga, yaitu daya
semu, daya aktif atau nyata, dan daya reaktif. Perhatikan Gambar 5.2 tentang segitiga daya di
bawah.
Pada rangkaian arus searah, perkalian antara tegangan dan arus memberikan nilai daya
listrik yang diperlukan oleh rangkaian tersebut, di mana faktor daya tidak diperlukan dalam
rangkaian ini.
Contoh Soal
Sebuah motor listrik dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik 220 V, jika arus yang mengalir ada
Penyelesaian
Diketahui: V = 220 V I = 2 A
cos φ = 0,7 Ditanya:
P = ... ?
Dijawab:
P = V.I.cos φ
Contoh Soal
Sebuah rumah mempunyai 6 lampu dengan daya masing-masing 40 watt, sebuah TV 150
watt, dan sebuah kulkas 170 watt. Jika kulkas dinyalakan sehari penuh, lampu dinyalakan
12 jam per hari dan TV 5 jam per hari, tentukan berapa besar biaya listrik dalam sebulan
pada ruah tersebut! Di mana biaya per kWh adalah Rp 1.200,00.
Penyelesaian
Diketahui:
Pemakaian Energi (W) dalam satu hari:
6 lampu x 40 watt x 12 jam
= 2880 Wh
1 TV x 150 watt x 5 jam
= 750 Wh
1 kulkas x 170 watt x 24
= 4080 Wh +
jam
Jumlah = 7710 Wh
= 7,71 kWh
Supaya lebih memahami perhitungan biaya energi listrik yang digunakan di rumah
kalian, selama satu bulan cobalah menghitung energi listrik yang digunakan di ruah kalian
kemudian bandingkan dengan tagihan bulanan dari PLN.
Praktikum
Menghitung Biaya Penggunaan Energi Listrik
A. Tujuan
Memeriksa penggunaan energi listrik di rumah tangga
B. Alat dan Bahan
1. Alat tulis
2. Peralatan listrik rumah tangga
C. Petunjuk Percobaan
1. Lakukan percobaan dengan hati-hati dan memperhatikan K3
2. Saat mencari tahu nilai daya yang digunakan peralatan listrik pastikan tidak
terhubung ke kotak kontak.
3. Bertanyalah pada guru pengampu jika ada hal yang kurang dimengerti.
D. Langkah Percobaan
1. Catat peralatan-peralatan listrik yang di rumah Anda, kemudian masukkan data yang
diminta pada tabel di bawah.
2. Catat daya peralatan-peralatan listrik.
Cakrawala
James Watt
James Watt (lahir di Greenock, Skotlandia, 19 Januari 1736-meninggal di Birmingham, Inggris, 19 Agust
yang mendorong terjadinya Revolusi Industri, khususnya di
Jelajah Internet
Kalian dapat menambah referensi belajar kalian melalui internet. Salah satu situs web yang dapat kalian k
Daya-Listrik-Pelajaran-IPA-SMP-MTs-Kelas- IX.html#Daya%20Listrik
Manfaatkan smartphone kalian untuk mencari referensi lebih banyak lagi, berupa video dan animasi agar l
Tugas Mandiri
Di setiap rumah terpasang daya listrik dari PLN, daya listrik yang terpasang pada masing-masing rumah be
Rangkuman
Energi listrik adalah usaha untuk memindahkan muatan listrik.
Daya listrik merupakan laju dari elektron mengerjakan suatu usaha listrik.
Daya listrik pada arus bolak-balik dibedakan menjadi tiga, yaitu daya semu, daya aktif atau nyata, dan day
Pada rangkaian arus searah, perkalian antara tegangan dan arus memberikan nilai daya listrik yang diperlu
Penilaian Harian
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik dan benar!
Jelaskan hubungan energi listri dengan daya listrik!
Jelaskan perbedaan daya semu, daya aktif, dan daya reaktif!
Sebuah peralatan listrik dipasang pada sumber tegangan 220 Volt dan menyerap energi sebesar 800 Joule.
Lampu TL 40 W dipasang pada sumber tegangan yang bernilai 110 V dan mengalirkan arus listrik 40 mA.
Pada suatu rumah terdapat 3 lampu 20 Watt yang dinyalakan rata-rata 8 jam perhari dan 3 lampu 30 Watt y
Refleksi
Setelah mempelajari bab kelima ini, semestinya kalian sudah mulai paham mengenai energi listrik, daya lis
A. PILIHAN GANDA
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang (x)!
1. Tarik menarik atau tolak menolak dari muatan listrik disebabkan oleh....
a. gaya magnetik
b. gaya listrik
c. gaya pegas
d. gaya gravitasi
e. gaya gesek
2. Jika dua muatan dengan jenis yang sama didekatkan, maka akan terjadi...
a. saling dorong
b. tolak-menolak
c. tarik menarik
d. diam
e. tidak bereaksi
3. Suatu muatan selalu menghasilkan gaya ke segala arah dalam ruangan. Ruang yang
masih mendapat pengaruh sistem muatan disebut....
a. medan listrik
b. medan magnet
c. ggl induksi
d. ruang vakum
e. ruang gerak
4. Nama lain inti atom adalah....
a. elektron bebas
b. neutron
c. nukleus
d. elektron
e. proton
5. Pada suatu penghantar mengalir muatan listrik sebesar 30 Coulomb selama 1 menit, maka
kuat arus yang mengalir adalah....
a. 2 A
b. 180 A
R1=6 Ω dan R2=8 Ω disuplai tegangan VS = 4 V. Maka kuat arus yang mengalir pada R1
adalah....
a. 2 A
b. 0,67 A
c. 0,5 A
d. 1,5 A
e. 24 V
23. Metode yang digunakan untuk mengukur hambatan yang belum diketahui adalah....
a. menghubungkan seri
b. menghubungkan paralel
c. jembatan wheatstone
d. transformasi star-delta
e. transformasi delta-star
24. Berdasarkan gambar pada nomor 22, hambatan total yang resistor adalah....
a. 3,43 Ω
B. URAIAN
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
1. Jelaskan pengertian arus listrik dan tegangan listrik!
2. Sebutkan contoh bahan yang termasuk konduktor dan isolator, masing-masing 5!
3. Jelaskan perbedaan antara resistor, induktor, dan kapasitor!
4. Perhatikan gambar rangkaian di bawah ini!
PETA KONSEP
PENDAHULUAN
Alat ukur umumnya dibuat dengan dasar sebuah ‟meter‟. Meter didefinisikan sebagai
Sumber: studylibid.com
7. Multimeter
Multimeter adalah alat ukur listrik yang dapat mengukur lebih dari satu besaran listrik,
multimeter setidaknya mempunyai tiga fungsi pengukuran, yaitu voltmeter, amperemeter,
dan ohmmeter. Oleh karena itu, multimeter sering disebut juga dengan AVO meter.
Multimeter tediri dari multimeter analog dan digital yang ditunjukkan pada Gambar 6.9.
Sumber: multimeterexpert.com
Sumber: otospeedcar.com
Gambar 6.10 Bagian-bagian Multimeter
Keterangan label pada gambar dapat dilihat pada Tabel 6.2.
Tabel 6.2 Keterangan Label Multimeter Analog
Label Keterangan Label Keterangan
1 Skala 6 Zero ohm adjusment
2 Pointer/jarum penunjuk 7 Selector range
3 Skrup kalibrasi pointer 8 Terminal positif
Dalam melakukan pengukuran tahanan atau hambatan peralatan ukur yang digunakan
adalah ohmmeter. Ohmmeter digunakan untuk memeriksa nilai resistan listrik. Tetapi karena
karakteristiknya yang khusus, maka ohmmeter dapat digunakan juga untuk memeriksa adanya
elemen yang putus dalam suatu rangkaian listrik atau adanya hubungan elemen rangkaian
dengan tanah (ground).
Berikut penjelasan masing-masing alat pengukur daya, energi, dan faktor daya.
1. Wattmeter
Sumber: adinstruments.es
Gambar 6.19 Wattmeter Analog
Alat yang digunakan untuk mengukur daya listrik adalah wattmeter. Pengukuran
daya pada sistem arus balik dibedakan menjadi tiga janis daya, yaitu
a. Daya semu ( S ) yang diukur dalam satuan VA atau kVA
b. Daya Aktif ( P ) yang diukur dalam satuan watt atau kW
c. Daya Reaktif ( Q ) yang diukur dalam satuan VAR atau kVAR
Susunan wattmeter untuk mengukur daya yang dikeluarkan oleh suatu hambatan R
ditunjukkan pada Gambar 6.20 Gambar 6.20 merupakan pengukuran daya semu.
silang.
Sumber: alatsmk.com
Gambar 6.26 Cosphimeter Analog
Untuk pemasangan cosphimeter ke beban adalah sebagai berikut.
Sumber: elektronika-dasar.web.id
Gambar 6.28 Pengawatan Cosphimeter Satu Fase dan Tiga Fase
Osiloskop merupakan alat ukur, dimana bentuk gelombang sinyal listrik yang diukur,
tergambar pada layar tabung sinar katoda (cathode ray tube). Osiloskop selanjutnya disebut
CRO (cathode ray oscilloscope) adalah instrumen laboratorium yang sangat bermanfaat untuk
pengukuran, analisa bentuk-bentuk gelombang, dan gejala lain dalam rangkaian-rangkaian
listrik/elektronik. Pada dasarnya CRO adalah alat pembuat grafik X-Y yang sangat cepat
berupa tampilan sebuah sinyal masukan terhadap sinyal lain atau terhadap waktu. Tampilan
tersebut adalah sebuah bintik cahaya yang bergerak di permukaan layar sebagai respon
terhadap tegangantegangan masukan.
1. Bagian-bagian Osiloskop
Osiloskop merupakan alat ukur kelistrik yang kompleks, banyak parameter-
parameter yang perlu diperhatikan ketika akan menggunakan. Sebelum belajar cara
penggunaan, perhatikan gambar di bawah ini untuk mengenal bagian-bagian pada
osiloskop.
3. Pengukuran Tegangan DC
Vrms = 6 V/√2
= 4,2 V
T = 2 ms/div.10 div
= 20 ms
f = 1/T
= 50 Hz
Praktikum
Menggunakan Peralatan Ukur Listrik
A. Tujuan
Peserta didik mampu menggunakan berbagai alat ukur untuk mengukur besaran listrik.
B. Alat dan Bahan
1. Ohmmeter
2. Voltmeter AC
3. Amperemeter AC
4. Wattmeter AC
5. Kabel penghubung
6. Lampu pijar (4 buah dengan daya yang berbeda-beda)
7. Power supply AC
C. Petunjuk Praktik
1. Lakukan kegiatan praktik dengan hati-hati dan memperhatikan K3.
2. Jaga kebersihan lingkungan praktik dan alat praktik.
3. Bertanyalah pada guru jika ada hal yang tidak dimengerti.
4. Sebelum dihubungkan dengan tegangan mintalah guru untuk memeriksa rangkaian.
5. Setelah selesai, kembalikan peralatan praktik ke tempat semula dengan rapi.
D. Rangkaian Prercobaan
Pada praktikum kali ini, kalian akan melakukan pengukuran besaran listrik
berdasarkan rangkaian pada Gambar 6.35.
Cakrawala
Hans Christian Oersted
Jelajah Internet
Untuk mempelajari lebih jauh mengenai cara penggunaan alat ukur listrik kalian dapat mengunjungi link d
https:/- instruments
Tugas Mandiri
Carilah informasi di berbagai sumber belajar mengenai pengukuran kapasitansi dan induktansi. Adakah ala
Penilaian Harian
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik dan benar!
1. Jika ketika mengukur suatu arus listrik ditampilkan penunjukkan jarum dan selector seperti pada g
Refleksi
Setelah mempelajari bab keenam ini, Anda sekarang sudah lebih mengetahu dan memahami bagaimana m
PETA KONSEP
Kata kunci : Medan Magnetik – Induksi Magnetik – Gaya Magnetik –Gaya Lorentz – Hukum
Faraday – Hukum Lenz
Sumber: directindustry.de
Gambar 7.1 Alat Penarik Magnetik
Pernahkah kalian melihat alat pemisah besi di tempat pembuangan akhir atau di tempat
lain seperti yang diperlihatkan gambar di atas? Magnet pada alat di atas dapat diaktifkan dan
dinonaktifkan untuk dapat menarik logam-logam besi untuk dipindahkan ke tempat terpisah
dari sampah non logam. Bagaimana hal tersebut dapat terjadi? Bagaimana prinsip alat
tersebut? Apa hubungan magnet dengan listrik? Untuk memahami pertanyaan-pertanyaan
tersebut mari kita pelajari materi tentang kemagnitan pada bab 7 ini.
A. MEDAN MAGNET
Medan magnetik didefinisikan sebagai ruangan di sekitar magnet yang masih terpengaruh
gaya magnetik. Seperti pada gaya listrik, kita menganggap gaya magnetik tersebut
dipindahkan oleh sesuatu, yaitu medan magnetik. Muatan yang bergerak menghasilkan medan
magnetik dan medan ini selanjutnya, memberikan suatu gaya pada muatan bergerak lainnya.
Karena muatan bergerak menghasilkan arus listrik, interaksi magnetik dapat juga dianggap
sebagai interaksi di antara dua arus. Kuat dan arah medan magnetik dapat juga dinyatakan
oleh garis gaya magnetik. Jumlah garis gaya per satuan penampang melintang adalah ukuran
kuat medan magnetik.
1. Medan Magnetik di Sekitar Magnet Permanen
Di sekitar magnet permanen terdapat medan magnetik yang dapat digambarkan
dengan garis-garis gaya magnetik. Garis-garis gaya magneti selalu keluar dari kutub utara
magnet dan masuk ke kutub selatan magnet. Di dalam magnet, garis-garis gaya magnetik
memiliki arah dari selatan ke utara. Daerah yang memiliki medan magnetik kuat
digambarkan dengan garis-garis gaya yang rapat, sedangkan daerah yang mean
Contoh Soal
Tentukan kuat medan magnetik yang dihasilkan oleh fluks magnetik 90 weber yang menembus bidang s
Penyelesaian
Diketahui: Ф = 90 Wb A = 0,5 m2
Ditanya: B = ... ?
Dijawab:
ф
𝐵=
𝐴
90
𝐵 == 180 𝑊𝑏/𝑚2
0,5
Jadi, kuat medan magnetik yang dihasilkan adalah 180 Wb/m2
𝑑𝐵 = 𝑘 𝐼. 𝑑𝑙 sin 𝜃
𝑟2
dengan I menyatakan kuat arus listrik yang mengalir dalam kawat (A), dl menyatakan
elemen kawat penghantar, r adalah jarak titik terhadap kawat (m), dB menyatakan kuat
medan magnetik (Wb/m2), dan k adalah suatu konstanta yang memenuhi hubungan:
𝜇0
𝑘=
4𝜋 udara yang besarnya 4π x 10-7 Wb/A.m.
dengan μ0 menyatakan permeabilitas hampa
Praktikum
Medan Magnetik di Sekitar Kawat Berarus
A. Tujuan Percobaan
Mengamati medan magnet yang disebabkan oleh kawat atau penghantar berarus listrik.
B. Alat dan Bahan
1. Baterai atau power supply DC lainya
2. Kabel penghubung
3. Saklar
4. Kawat penghantar
5. Kompas kecil
C. Petunjuk Praktik
1. Lakukan kegiatan praktik dengan hati-hati dan memperhatikan K3.
2. Jaga kebersihan lingkungan praktik dan alat praktik.
3. Bertanyalah pada guru jika ada hal yang tidak dimengerti.
4. Setelah selesai, kembalikan peralatan praktik ke tempat semula dengan rapi.
D. Langkah Praktik
1. Susunlah peralatan sehingga terlihat seperti Gambar 7.6.a. Dalam keadaan saklar S
terbuka, letakkan kawat penghantar di atas kompas dengan arah memanjang sejajar
dengan jarum kompas.
2. Perhatikan arah penunjukkan jarum kompas.
terletak pada sumbu solenoida dan disebabkan oleh elemen solenoida sepanjang dx adalah:
𝜇0. 𝑛. 𝐼. 𝑎
𝑑𝐵 = 2𝑟2 sin 𝑎. 𝑑. 𝑎
a adalah sudut antara r dan x.
Besarnya induksi magnetik di P oleh seluruh panjang kawat solenoida:
𝜇0. 𝑛. 𝐼
𝐵= 2 (cos 𝑎2 − cos 𝑎1)
Jika solenoida tersebut sangat panjang sehingga a1 = 0o dan a2 = 180o, besar
induksi magnetik di pusat solenoida adalah:
𝜇0. 𝐼. 𝑁
𝐵 = 𝜇0. 𝐼. 𝑛 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐵 =𝑙
Besar induksi magnetik di ujung solenoida dengan a1 = 0o dan a2 = 90o, adalah
𝜇0. 𝐼. 𝑛𝜇0. 𝐼. 𝑁
𝐵 =𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐵 =
22𝑙
6. Induksi Magnetik di Sumbu Toroida
Gaya Lorentz merupakan gaya yang bekerja pada sebuah penghantar berarus listrik dalam
medan magnet.
1. Gaya Lorentz pada Penghantar Berarus di Medan Magnet
Arus merupakan kumpulan muatan-muatan yang bergerak. Kita telah mengetahui
bahwa arus listrik memberikan gaya pada magnet, seperti pada jarum kompas. Eksperimen
yang dilakukan Oersted membuktikan bahwa magnet juga akan memberikan gaya pada
kawat pembawa arus.
F = 𝐵. 𝐼. 𝑙 sin 𝛼
= 1.8.4 sin 300
1
= 24 ( ) = 12,5 𝑛𝑒𝑤𝑡𝑜𝑛
2
Jadi, besarnya gaya Lorentz yang dialami kawat adalah 12,5 N.
2. Suatu muatan bermassa 8 x 10-38 kg bergerak memotong secara tegak lurus medan magnetik 4 T. Jik
Penyelesaian
Diketahui:
m = 8 x 10-38
B=4T
q = 2 x 10-9 C
R = 2 cm = 2 x 10-2 cm Ditanya:
v = ... ?
Dijawab:
𝑚. 𝑣
𝑅=
𝑞. 𝐵
𝑣= 𝑅. 𝑞. 𝐵
𝑚
=(2.10−2)(2.10−9)(4)
(8.10−38) 16.10−11
= 8.10−38 = 2.1027𝑚/𝑠
1. Galvanometer
Sumber: fisikazone.com
Gambar 7.23 Galvanometer
Tangen
Galvanometer berperan sebagai komponen dasar pada beberapa alat ukur, antara lain
amperemeter, voltmeter, serta ohmmeter. Peralatan ini digunakan untuk mendeteksi dan
mengukur arus listrik lemah. Sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 7.23, galvanometer
Sumber: rundles.co.uk
Gambar 7.24 Motor Listrik
Sebuah motor listrik merupakan alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Mesin ini tidak bising, bersih, dan memiliki efisiensi tinggi. Alat ini bekerja
dengan prinsip bahwa arus yang mengalir melalui kumparan di dalam medan magnet akan
mengalami gaya yang digunakan untuk memutar kumparan. Pada motor induksi, arus
bolak- balik diberikan pada kumparan tetap (stator), yang menimbulkan medan magnetik
sekaligus menghasilkan arus di dalam kumparan berputar (rotor) yang mengelilinginya.
Keuntungan motor jenis ini adalah arus tidak harus diumpankan melalui komutator ke
bagian mesin yang bergerak. Pada motor serempak (synchronous motor), arus bolak-balik
yang hanya diumpankan pada stator akan menghasilkan medan magnet yang berputar dan
terkunci dengan medan rotor. Dalam hal ini magnet bebas, sehingga menyebabkan rotor
berputar dengan kelajuan yang sama dengan putaran medan stator. Rotor dapat berupa
magnet permanen atau magnet listrik yang diumpani arus searah melalui cincin geser.
3. Relai
Sumber: phys.org
Gambar 7.26 Kereta Maglev
Maglev merupakan kereta api yang menerapkan konsep magnet listrik untuk
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Kata “Maglev” berasal dari magnetic
levitation. Kereta api ini dipasangi magnet listrik di bawahnya yang bergerak pada jalur
bermagnet listrik. Magnet tolak-menolak sehingga kereta api melayang tepat di atas jalur
lintasan. Gesekan kereta api dengan jalur lintasan berkurang sehingga kereta api bergerak
lebih cepat.
A. Tujuan Percobaan
Menciptakan magnet sederhana dengan dialiri arus listrik.
B. Alat dan Bahan
1. Baterai atau power supply DC lainya
2. Kawat penghantar
3. Paku
4. Logam kecil (penjepit kertas logam)
C. Petunjuk Praktik
1. Lakukan kegiatan praktik dengan hati-hati dan memperhatikan K3.
2. Jaga kebersihan lingkungan praktik dan alat praktik.
3. Bertanyalah pada guru jika ada hal yang tidak dimengerti.
4. Setelah selesai, kembalikan peralatan praktik ke tempat semula dengan rapi.
D. Langkah Praktik
1. Lilitkan kawat penghantar pada paku seperti gambar di bawah ini.
Sumber: berpendidikan.com
Gambar 7.27 Percobaan Pembuatan Magnet Sederhana
2. Hubungkan kedua ujung kawat penghantar dengan baterai atau power supply DC lain.
3. Dekatkan logam kecil diujung-ujung paku.
4. Amati dan catat apa yang terjadi pada logam kecil tersebut.
5. Diskusikan hasil praktikum dengan kelompok kalian, kemudian buatlah laporan
disertai kesimpulan dan dikumpulkan kepada guru pengampu.
Gaya gerak listrik induksi adalah timbulnya gaya gerak listrik di dalam kumparan yang
mencakup sejumlah fluks garis gaya medan magnetik, bilamana banyaknya fluks garis gaya
itu divariasi. Dengan kata lain, akan timbul gaya gerak listrik di dalam kumparan apabila
kumparan itu berada di dalam medan magnetik yang kuat medannya berubah-ubah terhadap
waktu.
1. Hukum Faraday
Ɛ = −𝑁 ∆ф𝐵
∆𝑡
Yang dikenal dengan Hukum Induksi Faraday, yang berbunyi: “gaya gerak listrik
(ggl) induksi yang timbul antara ujung-ujung suatu loop penghantar berbanding lurus
dengan laju perubahan fluks magnetik yang dilingkupi oleh loop penghantar tersebut”.
Keterangan:
Ɛ = ggl induksi (volt)
N = banyaknya lilitan kumparan
∆фB = perubahan fluks magnetik (weber)
∆t = selang waktu (s)
2. Hukum Lenz
Apabila ggl induksi dihubungkan dengan suatu rangkaian tertutup dengan hambatan
tertentu, maka mengalirlah arus listrik. Arus ini dinamakan dengan arus induksi. Arus
induksi dan ggl induksi hanya ada selama perubahan fluks magnetik terjadi. Hukum Lenz
menjelaskan mengenai arus induksi, yang berarti bahwa hukum tersebut berlaku hanya
kepada rangkaian penghantar yang tertutup. Hukum ini dinyatakan oleh Heinrich Friedrich
Lenz (1804 - 1865), yang sebenarnya merupakan suatu bentuk hukum kekekalan energi.
Hukum Lenz menyatakan bahwa:“ggl induksi selalu membangkitkan arus yang medan
magnetnya berlawanan dengan asal perubahan fluks”.
Perubahan fluks akan menginduksi ggl yang menimbulkan arus di dalam kumparan,
dan arus induksi ini membangkitkan medan magnetnya sendiri.
(a) (b)
Sumber: Joko Budiyanto, 2009
Gambar 7.30 (a) Generator AC (b) GGL Diinduksi pada Potongan a – b dan c - d
Gambar 7.30 (a) menunjukkan skema sebuah generator AC, yang memiliki
beberapa kumparan yang dililitkan pada angker yang dapat bergerak dalam medan
magnetik. Sumber diputar secara mekanis dan ggl diinduksi pada kumparan yang
berputar. Keluaran dari generator tersebut berupa arus listrik, yaitu arus bolak-balik.
Skema induksi gaya gerak listrik dapat diamati pada Gambar 7.30 (b), yang
menunjukkan kecepatan sesaat sisi a - b dan c - d, ketika loop diputar searah jarum
jam di dalam medan magnet seragam B. Ggl hanya dibangkitkan oleh gaya-gaya
yang bekerja pada bagian a - b dan c - d. Dengan menggunakan kaidah tangan kanan,
dapat ditentukan bahwa arah arus induksi pada a - b mengalir dari a ke b. Sementara
itu, pada sisi c - d, aliran dari c ke d, sehingga aliran menjadi kontinu dalam loop.
Besarnya ggl yang ditimbulkan d alam a - b adalah:
Ɛ = 𝐵. 𝑙. 𝑣
Persamaan tersebut berlaku jika komponen v tegak lurus terhadap B. Panjang a -
b dinyatakan oleh l. Dari gambar diperoleh v = v sin θ, dengan θ merupakan sudut
antara
2) Generator DC
Sumber: solar.pl
Gambar 7.32 Transformator
Transformator merupakan alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan
tegangan AC. Piranti ini memindahkan energi listrik dari suatu rangkaian arus listrik
bolak-balik ke rangkaian lain diikuti dengan perubahan tegangan, arus, fase, atau
impedansi. Transformator terdiri atas dua kumparan kawat yang membungkus inti besi,
yaitu kumparan primer dan sekunder. Transformator dirancang sedemikian rupa
sehingga hampir seluruh fluks magnet yang dihasilkan arus pada kumparan primer
dapat masuk ke kumparan sekunder.
Ada dua macam transformator, yaitu transformator step-up dan transformator step-
down. Transformator step-up digunakan untuk memperbesar tegangan arus bolak-balik.
Pada transformator ini jumlah lilitan sekunder (N S) lebih banyak daripada jumlah lilitan
primer (NP). Transformator step-down digunakan untuk menurunkan tegangan listrik
arus bolak-balik, dengan jumlah lilitan primer (NP) lebih banyak daripada jumlah lilitan
sekunder (NS).
Apabila tegangan bolak-balik diberikan pada kumparan primer, perubahan medan
magnetik yang dihasilkan akan menginduksi tegangan bolak-balik berfrekuensi sama
pada kumparan sekunder. Tetapi, tegangan yang timbul berbeda, sesuai dengan jumlah
lilitan pada tiap kumparan. Dengan menganggap tidak ada kerugian daya di dalam inti,
maka diperoleh:
𝑉𝑆𝑁𝑆
=
𝑉𝑃𝑁𝑃
𝑉𝑆= 𝑁𝑆= 𝐼𝑆
𝑉𝑃 𝑁𝑃 𝐼𝑃
Transformator ideal (efisiensi η = 100%) adalah transformator yang dapat
memindahkan energi listrik dari kumparan primer ke kumparan sekunder dengan tidak
ada energi yang hilang. Namun, pada kenyataannya, terdapat hubungan magnetik yang
tidak lengkap antarkumparan, dan terjadi kerugian pemanasan di dalam kumparan itu
sendiri, sehingga menyebabkan daya output lebih kecil dari daya input. Perbandingan
antara daya output dan input dinyatakan dalam konsep efisiensi, yang dirumuskan:
𝑃𝑆 𝑉𝑆. 𝐼𝑆
ƞ =𝑥100% = 𝑥100%
𝑃𝑃
𝑉𝑃. 𝐼𝑃 listrik. Listrik yang dihasilkan
Transformator berperan penting dalam transmisi
generator di dalam pembangkit mencapai rumah-rumah melalui suatu jaringan kabel
atau “jaringan listrik”. Hambatan menyebabkan sebagian daya hilang menjadi panas.
Untuk menghindari hal tersebut, listrik didistribusikan pada tegangan tinggi dan arus
yang rendah untuk memperkecil hilangnya daya. Pusat pembangkit mengirim listrik ke
gardu- gardu induk, di mana transformator step-up menaikkan tegangan untuk
distribusi. Sementara itu, pada gardu-gardu step-down, tegangan dikurangi oleh
transformator untuk memasok tegangan yang sesuai baik untuk industri maupun
perumahan.
Contoh Soal
1. Sebuah generator armaturnya berbentuk bujur sangkar dengan sisi 8 cm dan terdiri atas 100 lilitan. Jika
Penyelesaian
Diketahui:
A = 8 cm x 8 cm = 64 cm2 = 64.10-4 m2 B = 0,5 T
N = 100 lilitan
Ditanya:
f = ... ?
Dijawab:
Ɛ𝑚 = 𝑁. 𝐵. 𝐴. 𝜔 = 𝑁. 𝐵. 𝐴. 2𝜋𝑓
Ɛ𝑚
𝑓=
𝑁. 𝐵. 𝐴. 2𝜋
= 20
100.0,5. 64.10−4. 2.3,14
20
=
20096.10−4
= 9,95 𝐻𝑧
Jadi, fekuensi putarnya supaya menimbulkan tegangan maksimum 20 volt adalah 9,95 Hz.
2. Sebuah transformator dapat digunakan untuk menghubungkan radio transistor 9 volt
AC, dari tegangan sumber 120 volt. Kumparan sekunder transistor terdiri atas 30 lilitan.
Jika kuat arus yang diperlukan oleh radio transistor 400 mA, tentukan:
a. jumlah lilitan primer
b. kuat arus primer
Penyelesaian
Diketahui:
VP = 120 V
VS = 9 V
NS = 30
IS = 400 mA = 0,4 A
Ditanya:
a. NP = ... ?
b. IP = ... ?
Dijawab:
a. Jumlah lilitan primer
𝑉𝑆 𝑁𝑆
𝑉𝑃 =
𝑁𝑃
Cakrawala
Hendrik Antoon Lorentz
Jelajah Internet
Kalian dapat menambah referensi belajar kalian melalui internet. Salah satu situs web yang dapat kalian k
Kalianpun dapat mencari referensi lain tentang dijelaskan lebih detail dan rinci mengenai cara kerja masing
Tugas Mandiri
Kalian sudah mengetahui tentang penerapan alat-alat di sekitar kita yang menerapkan hukum-hukum kema
Rangkuman
1. Medan magnetik adalah ruangan di sekitar magnet yang masih terpengaruh gaya magnetik.
Refleksi
Setelah mempelajari bab ketujuh ini, Anda tentu menjadi lebih paham tentang hukum- hukum kemagnitan,
Setelah mempelajari materi tentang rangkaian listrik arus bolak-balik, peserta didik mampu memahami prin
PETA KONSEP
PENDAHULUAN
Energi listrik adalah sebuah asset yang sangat berharga dan dibutuhkan oleh semua
orang pembangkitan dan penggunaan energi listrik menjadi ilmu penting untuk dipelajari.
Pembangkitan listrik ada disebuah bendungan yang jauh iutara dapat disalurkan kesebuah
desa terpencil disebelah selatan dengan mentranfer energi listrik dalam bentuk AC. Sesampai
di desa itu energy listrik AC dirubah menjadi cahaya melalui media lampu, menjadi sumber
informasi melalui media TV dan radio, serta dapat digunakan untuk menjalankan alat-alat
Pembangkitan tenaga listrik arus bolak-balik adalah yang paling banyak digunakan
dalam proses pembangkitan energy listrik, prinsip ini dilakukan dengan cara memutar
generator sinkron sehingga didapatkan tenaga listrik arus bolak-balik. Teanaga untuk
menggerakan generator banyak didapat dari Air, batubara, udara, panas bumi, uap, cahaya
matahari dan minyak bumi. Untuk lebih jelasnya akan dibahas pada bagian berikut ini.
1. Jenis-jenis Pusat Pembangkit Listrik
Untuk membangkitkan listrik AC memiliki berbagai cara dan metode pada umumnya
metode dan cara yang dipilh adalah yang paling sesuai dengan lingkungan dan
perhitungan teknis lainnya. Setiap pembangkitan memiliki karakteristik yang berbeda
dan untuk lebih jelasnya mari kita pelajari materi berikut ini.
a. Pusat Listrik Tenaga Thermo
Pusat pembangkit listrik tenaga thermo menggunakan bahan bakar yang berbentuk
padat, cair, dan gas. Pusat pembangkit listrik thermo terdiri dari :
1) Pusat Listrik Tenaga Uap ( PLTU )
Pada PLTU bahan bakar yang digunakan adalah batu bara,minyak, atau gas
sebagai sumber energy primer. Setelah itu bahan bakar tersebut diggunakan untuk
memanaskan ketel uap dan uap yang dihasilkan digunakan untuk memutar
generator.
2. Pengertian Arus AC
Arus bolak balik adalah GGL (Gaya Gerak Listrik) yang dibangkitkan oleh
kumparan berputar dalam suatu medan mangnet yang serupa dengan yang tampak pada
gambar berikut ini.
𝑖0
𝐼 = 𝐼𝑟𝑚𝑠 = = 0,707 𝑖0
√2
Praktikum
Mengidentifikasi Bentuk Gelombang AC
Tujuan
Mengukur besaran tegangan AC dengan CRO.
Alat dan Bahan
CRO
Kabel penghubung
Volt meter
Alat dan/atau bahan di sekitar
Petunjuk Praktik
Lakukan kegiatan praktik dengan hati-hati dan memperhatikan K3!
Jaga kebersihan lingkungan praktik dan alat praktik!
Kembalikan peralatan praktik ke tempat semula dengan rapi!
Langkah Percobaan
Rangkailah seperti gambar berikut ini ( Power supply pada posisi Nol )!
(Dokumentasi Pribadi )
Isolator adalah bahan yang tidak bisa atau sulit melakukan perpindahan muatan
listrik. Isolator juga disebut dengan penyekat, karena bertujuan untuk memisahkan bagian-
bagian yang bertegangan dengan yang tidak bertegangan untuk alasan keamanan. Dalam
bahan isolator, valensi elektronnya terikat kuat pada atom-atomnya. Sehingga untuk bahan
penyekat ini perlu diperhatikan mengenai sifat-sifat dari bahan tersebut, sepeti: sifat listrik,
sifat mekanis, sifat termal, ketahanan terhadap bahan kimia, dan lain-lain.
1. Hukum Ohm pada rangkaian AC
Jika sebuah penghantar/hambatan/resistansi dilewati oleh sebuah arus maka pada kedua
ujung penghantar tersebut akan muncul beda potensial ( Tegangan ). Atau huku Ohm
menyatakan bahwa tegangan yang melintasi berbagai jenis bahan penghantar adalah
berbanding lurus dengan arus yang mengalir melalui bahan tersebut. Secara matematis :
V = I. R
Gambar 8.25. Beda potensial pada resistor
Ramdhani, Mohammad. 2008. Rangkaian Listrik. Jakarta :
Erlangga
3. Impedansi
Misalnya suatu arus sinusoida dengan frekuensi f dengan nilai rms I mengalir
pada sebuah resistor murni R, atau sebuah inductor murni L, atau sebuah kapasitor
murni C. Maka sebuah voltmeter arus bolak-balik yang ditempatkan pada elemen yang
ditanyakan akan membaca tegangan rms V sebagai berikut
Rumus
Jenis Beban Keterangan Gambar rangkaian
Vrms
V = Tegangan ( Volt)
I = Arus ( Ampere )
Resistor Murni V = I. R
R = Resistor ( Ohm )
V = Tegangan ( Volt )
I = Arus ( Ampere )
Induktor Murni V = I. XL XL =Reaktan induktif ( Ohm )
𝑋𝐿 = 2 𝜋𝑓𝐿
tan Ø =𝑿𝑳−𝑿𝑪
𝑹 atau bisa juga dengan rumus cos Ø = 𝑹
𝒁
4. Resonansi
a. Resonansi Seri
Resonansi terjadi pada rangkaian R-L-C seri jika 𝑋𝐿 = 𝑋𝐶 . Pada kondisi ini 𝑍 = 𝑅
minimum. Sehingga I maksimum untuk nilai V yang diketahui. Dengan
menyertakan 𝑋𝐿 𝑑𝑎𝑛 𝑋𝐶 , untuk frekuensi resonansi ( alami ) dari rangkaian dapat
diperoleh :
1
𝑓0 =
2𝜋 √𝐿𝐶
Pada umumnya banyak sekali yang masih bingung dengan perbedaan antara listrik AC
dengan listrik DC. Padahal dua hal ini sangatlah berbeda dan meiliki karakteristik yang
berbeda pula. Untuk memahami hal tersebut mari kita pelajari materi berikut ini
Jika melihat secara penamaan maka arus DC memiliki kepanjangan Direct Current
dimana memiliki aliran arus hanya pada satu arah saja. Sedangkan AC memiliki
kepanjangan Alternating Current yang memiliki perbedaan aliran aru secara periodic
(berubah-ubah).
Sebagian besar alat elektronik menggunakan listrik DC seperti Hanphone ataupun
Laptop sedangkan listrik yang disedikan oleh PLN adalah listrik AC, oleh sebab itu
disetiap benda elektronik seperti Hanphone selalu memliki alat yang merubah arus AC
Gelombang Penuh
Rangkaian Penyearah
Input Output
Jelajah Internet
Untuk menambah wawasan lebih jauh mengenai perbedaan listrik AC dan DC serta materi pendukung lain
Tugas Mandiri
Listrik AC maupun DC sangat sering dan selalu kita gunakan. Bersama kelompok Anda, coba carilah inform
Rangkuman
Pembangkitan listrik AC adalah GGL (Gaya Gerak Listrik) yang dibangkitkan oleh kumparan berputar
Gelombang arus dan tegangan AC berbentuk sinusoida
Gelombang arus dan tegangan DC selalu positif
Setiap beban memiliki sifat resiftif ( Kapasitif, Induktif )
Resonansi adalah kondisi dimana nilai Rc sama dengan nilai RL
Refleksi
Setelah mempelajari bab kedelapan ini, Anda tentu menjadi lebih paham tentang listrik AC maupun DC dim
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari materi tentang elektronika daya, peserta didik mampu memahami prinsip konversi day
PETA KONSEP
Ketika anda sampai disini selamat anda telah mencapai tahap yang lebih tinggi dari
materi-materi sebelumnya, jika anda belum membaca materi sebelumnya disarankan untuk
membacanya terlebih dahulu. Pada materi listrik AC kita sudah mempelajari karakteristik dan
nilai-nilai yang berlaku serta perbedaanya dengan listrik DC. Pada bab ini akan dibahas
penerapan listrik AC dalam berbagai macam rangkaian elektronika yang sering kita temui
sehari-hari.
1. Diode
Diode merupakan komponen elektronika daya yang memiliki dua terminal, yaitu :
Anoda ( A ) dan Katoda ( K ). Sebuah diode dalam sistem elektronika daya akan
difungsikan sebagai saklar.
(https://binaryupdates.com/what-are-
different-types-of-diode/)
Simbol Diode Bentuk nyata
Jika transistor dalam kondisi ideal, ketika transistor dalam kondisi ON memiliki
karakteristik tegangan pada terminal emitor dan kolektor ( 𝑉𝐶𝐸 ) sama dengan nol dan
arus yang mengalir sama dengan arus bebannya. Sebaliknya, ketika transistor dalam
kondisi OFF memiliki karakteristik tegangan pada transistor sama dengan tegangan
sumbernya ( 𝑉𝐶𝐶 ) dan arus yang mengalir sama dengan nol. Dalam kondisi transistor
ON dan OFF ini dapat dinyatakan tidak terjadi kerugian daya pada transistor sebagai
sakelar.
(Djatmiko, I.W (2010). Bahan Ajar Elektronika Daya: Universitas Negeri Yogyakarta )
Pada proses penyearahan setengah gelombang dengan beban resistif akan
menghasilkan tegangan luaran (𝑉𝐿 ) sebesar tegangan setengah periode pertama (𝑉𝑚
). Selanjutnya, pada setengah siklus kedua dengan polaritas negative, diode pada
rangkaian penyearah akan OFF karena polaritas tegangan pada anoda lebih negative
dibandingkan pada katoda. Pada proses ini menghasilkan tegangan luaran sama
dengan Nol ( 0 ). Proses ON dan OFF diode ini berlangsung secara cepat
berdasarkan frekuensi tegangan sumber masukan.
Gambar 9.25Tegangan
pada diode dua ( D2 )
(Djatmiko, I.W (2010). Bahan Ajar Elektronika Daya: Universitas Negeri Yogyakarta )
(Djatmiko, I.W (2010). Bahan Ajar Elektronika Daya: Universitas Negeri Yogyakarta )
Jumlah diode pada rangkaian diatas berjumlah empat buah, yaitu : D1, D2, D3, dan
D4. Prinsip kerja rangkaian diatas adalah :
a) Pada setengah siklus pertama dengan polaritas positif diode D1 dan D2 pada
rangkaian penyearah akan ON sedangkan diode D3 dan D4 dalam kondisi
OFF.
b) Selanjutnya, pada setengah siklus kedua dengan polaritas negative, D3 dan D4
pada rangkaian penyearah akan ON sedangkan D1 dan D2 dalam kondisi
OFF.
𝑉𝑚
Tegangan Keluaran efektif ( rms ) = 𝑉= = 0.707 𝑉
𝐿 𝑚
√2
𝑉𝐿
Arus keluaran efektif ( rms ) = 𝐼 =
𝐿 𝑅
Gambar 9.30.
Gelombang
inputan
Gambar 9.31.
Tegangan
Keluaran
Gambar 9.32.
Arus keluaran
Gambar 9.33.
Tegangan
Diode
Gambar 9.36.
Gelombang
Keluaran
Gambar 9.37.
Arus Keluaran
(Djatmiko, I.W (2010). Bahan Ajar Elektronika Daya: Universitas Negeri Yogyakarta )
= 3√3
Tegangan Keluaran ( Output ) =𝑉 = 1,654 𝑉
𝑉
𝑑𝑐 𝑚 𝜋 𝑚
Jika SCR digunakan dalam sebuah rangkaian tertutup dengan sumber masukan berupa
tegangan DC, maka SCR akan OFF jika arus beban dilawan ( dipaksa sama dengan
)dengan arus komutasi yang dibangkitkan dari rangkaian komutasi. Proses inilah yang
disebut komutasi paksa.
Ketika SCR OFF dan S di-ON terjadi proses pengisian C. Ketika S dalam kondisi OFF
dan SCR di-ON kan, maka mengalir arus beban I L =IT =E/R. Ketika S di-ON kembali,
maka SCR akan OFF karena arus IC melawan IT ( IC = IT )
4. Konverter
a. Konverter Satu-Fasa
1) Konverter Setengah Gelombang Satu Fasa
a) Beban Resistif ( R )
Gambar berikut adalah contoh dari rangkaian converter dengan beban
Resistif.
(a)
Gambar 9.43 Rangakain
Proses pemicuan pada rangkaian ini, SCR T 1 dan T2 serta SCR T3 dan T4
masing-masing dioperasikan secara serempak. Komponen SCR T 1 dan T2
bekerja pada setengah periode pertama ( 0 sampai π ), dan komponen SCR
T3 dan T4 bekerja pada setengah periode kedua (π sampai 2π ).
Jika SCR T1 dan T2 serta SCR T3 dan T4 masing-masing dipicu sebesar α ,
maka nilai tegangan searah rerata ( Vdc ) dan nilai tegangan searah efektif (
root mean-square –rms ).
5. AC Regulator
AC Regulator adalah rangkaian elektronika yang memiliki fungsi mengubah sumber
tegangan bolak-balik ( AC ) menjadi sumber tegangan AC yang dapat diatur luarnya
dengan frekuensi tetap. Komponen yang biasa digunakan adalah SCR , AC Regulator
dapat dilakukan dalam bentuk AC Regulator setengah gelombang (Unidirectional) dan
gelombang penuh (Bidirectional) dengan sumber masukan satu fasa atau tiga fasa.
a. AC Regulator Satu Fasa
1) AC Regulator Unidirectional Satu Fasa
6. Chopper
Chopper( pemangkas ) merupakan suatu rangkaian yang digunakan untuk mengubah
sumber masukan DC tetap menjadi sumber keluaran DC yang dapat dikendalikan/diatur.
Komponen semikonduktor daya yang digunakan dapat berupa SCR, transistor, dan
MOSFET yang beroperasi sebagai sakelar dan pengatur.
Ditinjau dari proses pengaturan, chopper dapat dibedakan dalam tiga jenis, yaitu :
chopper penurun tegangan ( step down ), chopper penaik tegangan ( step-up ), dan
chopper penaik-penurun tegangan ( step up-down ).
a. Chopper Penurun Tegangan ( Step Down )
Gambar berikut ini aalah prinsip dasar kerja chopper penurun tegangan, jika sakelar
S di ON kan sampai dengan DT, maka tegangan masukan VS akan dipindahkan ke
𝑬𝑶 = 𝟏
𝑬𝒅𝒄
𝟏− 𝑎
c. Chopper penaik-penurun Tegangan ( Step up-down )
Gambar berikut merupakan chopper penaik-penurun tegangan. Jika chopper di ON
kan, inductor ( L ) akan terhubung dengan tegangan sumber dan inductor akan
menyimpan energi selama periode Ton. Selanjutnya, jika chopper di OFF kan,
inductor melepaskan energy ke diode ( D ) dan ke beban. Jika energi yang disimpan
saat Ton,Wi, sama dengan energy yang dilepaskan saat Toff, Wo, maka tegangan
luaran pada beban ( EO ) dapat ditentukan dengan persamaan berikut :
𝛼
𝐸𝑜 = 𝐸𝑑𝑐
1−𝛼
Persamaan di atas dapat dinyatakan bahwa jika siklus kerja chopper (𝛼) lebih besar
atau sama dengan 0,5 akan dihasilkan chopper penaik tegangan, dan jika siklus kerja
chopper (𝛼)lebih kecil atau sama dengan 0,5 akan dihasilkan chopper penurun
tegangan.
7. Inverter
Dalam rangkaian diatas diperlukan dua buah kapasitor untuk menghasilkan titik
N agar tegangan pada setiap kapasitor Vi/2 dapat dijaga konstan. Sakelar S+ dan
S- menggambarkan sakelar elektronis yang mencerminkan komponen
semikonduktor daya sebagaimana diuraikan diawal. Sakelar S+ dan S- tidak boleh
dioperasikan dalam waktu bersamaan karena akan menjadi hubung singkat
rangkaian.
Kondisi ON dan OFF dari sakelar S+ dan S- , ditentukan dengan teknik modulasi,
dalam hal ini menggunakan prinsip PWM. Prinsip PWM dalam rangkaian ini
membandingkan antara sinyal modulasi Vc ( dalam hal ini tegangan bolak balik
berikut ini :
berikut :
3) Tegangan Efektif
𝑉𝐿 = 0.707 𝑉𝑚 = 0,707. 220 = 155 𝐴𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒
4) Arus efektif
𝑉𝐿 155
𝐼 = = = 3.1 𝐴𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒
𝐿 𝑅 50
httpsfluidsim.id.uptodown.comwindowsdownload
Ikuti langkah-langkah untuk melakukan penginstalan
b. Langkah penggunaan
3) Buat halaman baru dengan memilih pada menu File-New- atau dengan
Praktikum
Rangkaian Penyearah Setengah Gelombang
A. Tujuan
Peserta didik dapat memiliki kompetensi :
Merangkai rangkaian penyearah gelombang-penuh satu fasa dengan beban resistif
(R) dan resistif-induktif (RL).
Mengoperasikan, mengukur, dan menganalisis rangkaian penyearah gelombang- penuh satu fasa dengan beban R dan RL
Merangkai rangkaian penyearah setengah-gelombang tiga fasa dengan beban R dan RL
(Djatmiko, I.W (2010). Bahan Ajar Elektronika Daya: Universitas Negeri Yogyakarta )
(Djatmiko, I.W (2010). Bahan Ajar Elektronika Daya: Universitas Negeri Yogyakarta )
E. Langkah Kerja
1. Lakukan pengukuran untuk mengetahui nilai resistansi dari lampu (R) dengan
PWM
Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Pulse-width_modulation
Tugas Mandiri
Penggunaan rangkaian elektronika daya sangat beragam dan tersebar dilingkuan kita coba anda amati dan tu
Rangkuman
Komponen elektronika daya yang digunakan sebagai Penyearah, kendali, dan pengubah adalah bersifat sem
Penyearah tak terkendali, yaitu rangkaian yang mengubah tegangan arus bolak-balik ( AC) menjadi teganga
Penyearah terkendali ( converter AC-DC), yakni suatu rangkaian yang mengubah tegangan AC menjadi DC
Pengatur tegangan arus bolak-balik (converter AC-AC ) yakni suatu rangkaian yang dapat mengubah tegang
Pemangkas arus searah ( chopper DC ), yakni suatu rangkaian yang digunakan untuk mengubah sumber teg
Inverter ( converter DC – AC ) yakni suatu rangkaian yang digunakan untuk mengubah sumber tegangan D
Penilaian Harian
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik dan benar!
Jelaskan prinsip kerja dioda, SCR, transistor, MOSFET sebagai sakelar !
Jelaskan perbedaan karakteristik penyulutan pada SCR dan transistor !
Jelaskan proses penyearahan pada rangkaian penyearah setengah-gelombang satu fasa!
Refleksi
Setelah mempelajari bab kesembilan ini, Anda tentu menjadi lebih paham macam- macam fungsi dari rangk
A. PILIHAN GANDA
Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberikan tanda silang (x)!
1. Amperemeter merupakan alat untuk mengukur....
a. daya listrik
b. arus listrik
c. tegangan listrik
d. hambatan listrik
e. frekuensi listrik
2. Jika menemukan simbol seperti di bawah pada suatu alat ukur listrik, maka alat ukur
listrik tersebut merupakan alat ukur....
a. elektrodinamik
b. elektrostatis
c. piringan putar
d. kumparan putar
e. besi putar
3. Alat ukur listrik yang menerapkan piringan putar adalah....
a. ohmmeter
b. amperemeter
c. frekuensimeter
d. kWh meter
e. voltmeter
4. Perhatikan gambar multimeter di bawah ini!
a. amperemeter
b. voltmeter
c. ohmmeter
d. frekuensimeter
e. wattmeter
6. Alat ukur listrik yang menampilkan gelombang sinyal listrik yang diukur adalah....
a. earth tester
b. testpen
Maka nilai hambatan komponen tersebut jika selector diarahkan ke x10K adalah....
a. 26 K Ω
b. 260 K Ω
c. 2,6 K Ω
d. 240 K Ω
e. 24 K Ω
9. Ruangan di sekitar magnet yang masih terpengaruh gaya magnetik disebut....
a. medan magnetik
a. 2,05 √3
b. 2,05
c. 2,05 √2
d. 2 √2
e. 4 √3
22. Di bawah ini yang merupakan kelebihan arus AC dibanding arus DC adalah....
a. frekuensi nol
b. besarnya arus tetap terhadap waktu
c. faktor daya selalu 1
d. mengalir dalam satu arah rangkaian
e. lebih sedikit mengalai rugi tegangan
23. Rangkaian listrik yang dapat mengubah, mengatur dan memotong gelombang tertentu
dengan menggunakan piranti semikonduktor daya adalah rangkaian....
a. elektronika analog
b. elektronika daya
c. paralel
a. thyristor
b. LED
c. SCR
d. transistor
e. dioda
25. Komponen elektronika daya yang berfungsi sebagai switching adalah....
a. transistor
b. dioda
c. mosfet
d. SCR
e. LED
26. Gambar di bawah ini merupakan penyearah....
B. URAIAN
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
1. Perhatikan gambar multimeter di bawah ini!
Bueche, Frederick J. dan Hecth, Eugene 2006. Fisika Universitas, Edisi ke 10. Jakarta :
Erlangga.
Dickson Kho. . Prinsip Dasar dan Pengertian Semikonduktor (Semiconductor). Diakses
dari https://teknikelektronika.com/prinsip-dasar-dan-pengertian-semikonduktor-
semiconductor/ pada 24 Desember 2018 pukul 15.30 WIB.
Djatmiko, I.W (2010). Bahan Ajar Elektronika Daya: Universitas Negeri Yogyakarta
Dudi Indrajit. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Fisika untuk Kelas X Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Giancoli, Douglas C. 2000. Physics, 3rd Edition. USA: PsrenticeHall International.
Hart,D.W. (1997). Introduction to Power Electronics.Indiana: Prentice-Hall International,
Inc. http://elektronika-dasar.web.id/faktor-daya-dan-alat-ukur-faktor-daya/
http://repository.ut.ac.id/4409/1/PEFI4206-M1.pdf
https://id.wikipedia.org/wiki/Elektronik#cite_note-kbbi-1
https://id.wikipedia.org/wiki/Elektronika
https://teknikelektronika.com/bagian-bagian-osiloskop-kontrol-dan-indikator-osiloskop/
https://teknikelektronika.com/cara-mengukur-tegangan-ac-dan-menghitung-frekuensi-dengan-
osiloskop/
https://www.belajarbaik.com/2017/09/belajar-baik-transformasi-delta-wye.html
https://www.tneutron.net/elektro/pengukuran-sinyal-tegangan-arus-dengan-oskiloskop/
https://www.tneutron.net/elektro/transformasi-star-delta/
Ismunandar dan Cun Sen. 2004. Mengenal Superkonduktor. Diakses dari
http://www.fisikanet.lipi.go.id/utama.cgi?artikel&1100396563 pada 24 Desember 2018
pukul 19.30 WIB.
Joko Sumarsono. 2009. Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidian Nasional.
Kemdikbud RI. 2014. Dasar dan Pengukuran Listrik. Jakarta: Kemdikbud.
Purwanto Fadjar dan Dwa Desa Warnana. . Alat Ukur Listrik. .
Riwayat Pekerjaan:
1. Guru Teknik Instalasi Tenaga Listrik (2018-sekarang)
Riwayat Pendidikan:
1. Pendidikan Profesi Guru (PPG) Teknik Elektro-UNY (2017-2018)
2. Pendidikan Teknik Elektro S1-UNY (2012-2017)