Anda di halaman 1dari 35

Listrik Statis 64

Bab

3 Listrik Statis

Pokok Bahasan :
Muatan Listrik
Pengosongan Muatan Listrik
Elektroskop
Hukum Coulomb
Medan Listrik
Beda Potensial dan Energi Listrik
Kelistrikan pada sel saraf
Hantaran Listrik
Hewan-Hewan Penghasil Listrik
Penggunaan Teknologi Listrik di Lingkungan Sekitar

Kompetensi Inti :
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

Kompetensi Dasar :
3.4 Menjelaskan Konsep Listrik Statis Dan Gejalanya Dalam Kehidupan
Sehari-Hari, Termasuk Kelistrikan Pada Sistem Syaraf Dan Hewan
Yang Mengandung Listrik.
Listrik Statis 65

Materi Pelajaran :Listrik Statis


Betapa luar biasa anugerah Tuhan yang memberikan rahmat
dan hidayah pada manusia berupa pikiran. Dengan pikiran, manusia
dapat terus melakukan inovasi yang dapat menunjang kesejahteraan
kehidupan manusia, salah satunya adalah listrik. Coba amati
lingkungan sekitar kita, apakah sudah ada listrik? Jika ada,
digunakan untuk apa sajakah listrik tersebut? Pada sebagian daerah,
listrik sudah menjadi penunjang utama kehidupan. Listrik digunakan
untuk menyalakan lampu, televisi, mengisi baterai telepon genggam,
dan bahkan untuk menanak nasi. Listrik yang mengalir pada kabel
atau sebuah rangkaian yang digunakan untuk berbagai peralatan
elektronik tersebut akan dipelajari lebih lanjut pada pembahasan
listrik dinamis. Pada bab ini akan membahas tentang konsep listrik
statis, yaitu sifat kelistrikan yang dimiliki benda. Mari kita pelajari
bab ini dengan semangat !

Teori dan Eksperimen Tentang Kelistrikan dan Teknologi Listrik di


Lingkungan

Pelajaran listrik statis merupakan


pelajaran yang membahas tentang
muatan listrik yang untuk sementara
diam pada suatu benda. Kajian tentang
listrik statis pertama kali dilakukan oleh
seorang matematikawan Yunani kuno
bernama Thales of Miletus (625-574
SM). Ia menggosokkan batu ambar pada
kain wol dan mendekatkannya pada
benda ringan, seperti bulu ayam. Saat Sumber:
itu, bulu ayam tersebut terbang dan http://www.iep.utm.edu/thales
Gambar 3.1 Thales of Miletus
menempel pada batu ambar. Dari kata
batu ambar inilah istilah listrik berasal.
Listrik (electricity) diambil dari kata
elektron, yang dalam bahasa Yunani
berarti batu ambar.
Listrik Statis 66

3.1 • Muatan Listrik

Atom sebagai unsur penyusun zat pada dasarnya tersusun


dari partikel-partikel yang sangat kecil, disebut partikel subatom.
Terdapat tiga jenis partikel subatom yang penting dan perlu kita
kenali, yaitu proton, neutron, dan elektron. Sub partikel atom yang
memiliki sifat sama, yaitu proton dan elektron, kemudian disebut
sebagai muatan listrik. Muatan listrik ibarat udara yang tidak bisa
dilihat, tetapi bisa dirasakan. Akibatnya, penelitian mengenai
muatan listrik hanya bisa dilakukan berdasarkan efek reaksi yang
diberikannya. Alat yang digunakan untuk mengetahui adanya
muatan listrik disebut elektroskop.
Besar muatan listrik proton dan elektron adalah sama, tetapi
jenisnya berbeda. Muatan listrik ini pertama kali ditemukan oleh
Benjamin Franklin. Ia kemudian memberikan tanda (+) atau (-)
pada muatan listrik yang tak mengandung arti fisis. Jenis muatan
listrik proton adalah positif (+), neutron adalah netral, dan elektron
adalah (-). Untuk dapat mengamati efek dari muatan listrik,
lakukanlah kegiatan berikut.

Kegiatan Penyelidikan
Lakukan kegiatan berikut dengan temanmu.
Tujuan : Mengamati keberadaan muatan listrik.
Alat dan bahan : Sisir plastik, kertas tisu, rambut.
Langkah kerja:
1. Buatlah potongan-potongan kecil kertas tisu atau kertas tipis di
atas meja masing - masing.
2. Gosokkan sebuah sisir plastik atau penggaris plastik pada
rambut untuk memberikan muatan listrik.
3. Dekatkan sisir itu pada potongan kertas tisu. Catat pengamatan
terhadap perilaku kertas tisu tersebut.

Apabila Kegiatan Penyelidikan dilakukan dengan benar,


tampak bahwa ketika sisir plastik didekatkan pada sobekan kertas,
Listrik Statis 67

sobekan kertas akan menempel pada sisir plastik yang telah digosok-
gosok kan pada rambut, tetapi tidak menempel pada sisir plastik yang
belum digosokkan. Sebelum sisir plastik digosokkan, muatan listrik
pada sisir tersebut berada dalam keadaan netral, seperti terlihat pada
Gambar 3.2a. Saat digosokkan, terjadi perpindahan muatan listrik
dari rambut ke sisir. Muatan listrik yang berpindah adalah elektron,
seperti terlihat pada Gambar 3.2b. Dengan demikian, sisir plastik
tersebut bermuatan negatif (-) sehingga dapat menarik sobekan
kertas untuk menempel padanya.

Gambar 3.2a Sebelum menyisir rambut

Gambar 3.2b Setelah menyisir rambut, elektron berpindah dari rambut ke sisir

INGAT
Sifat-sifat yang dimiliki muatan listrik adalah:
a) Muatan listrik yang sejenis (negatif dengan negatif atau positif
dengan positif) jika didekatkan akan saling tolak menolak.
b) Muatan listrik yang tidak sejenis (negatif dengan positif) jika
didekatkan akan saling tarik-menarik.
Listrik Statis 68

Pada umumnya jumlah elektron dan proton pada atom-atom


sebuah benda adalah sama, sehingga atom-atom pada benda tersebut
tidak bermuatan listrik atau netral. Jika benda tersebut netral,
dapatkah sebuah benda diubah menjadi bermuatan listrik?
Bagaimana caranya? Salah satu cara untuk mengubah benda menjadi
bermuatan listrik adalah dengan menggosokkan benda seperti pada
kegiatan penyelidikan di atas. Untuk lebih memahami cara membuat
muatan listrik pada benda perhatikan Tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1 Cara Membuat Muatan Listrik


Menggosok Cara ini dapat dilakukan dengan
menggosokkan dua benda dalam satu arah.
Cara ini disebut juga metode gesekan. Jenis
muatan yang diperoleh dengan metode
gesekan, di antaranya :
1. Benda berbahan plastik akan bermuatan
negatif jika digosokkan pada kain wol.
2. Benda berbahan ebonit akan bermuatan
negatif jika digosokkan pada kain wol
3. Benda berbahan kaca akan bermuatan
negatif jika digosokkan pada kain sutra.
Induksi Metode ini dilakukan untuk memisahkan
muatan listrik di dalam suatu penghantar
dengan cara mendekatkan benda lain yang
bermuatan listrik pada penghantar tersebut.
Dengan cara induksi, muatan listrik yang
dihasilkan akan berbeda jenis dengan muatan
listrik pada benda yang digunakan untuk
menginduksi. Contohnya adalah pemisahan
muatan listrik pada elektroskop yang didekati
oleh mistar plastik yang telah digosokkan pada
kain wol. Pada induksi ini, muatan listrik yang
dihasilkan elektroskop adalah muatan positif
karena muatan listrik dari mistar plastik
sebagai penghantar adalah muatan negatif.
Listrik Statis 69

Konduksi Metode ini hanya dapat dilakukan pada benda


yang terbuat dari bahan-bahan tertentu. Dalam
metode ini, untuk menghasilkan muatan listrik,
kedua benda harus mengalami kontak langsung
agar sejumlah elekton mengalir dari satu benda
ke benda yang lainnya. Bahan yang dapat
mengalirkan sejumlah elektron secara bebas
pada bahan lain disebut konduktor.
Berdasarkan kekuatannya, bahan konduktor
terbagi dua, yaitu konduktor baik dan
konduktor kurang baik. Bahan yang termasuk
konduktor baik adalah logam, khususnya
aluminium, tembaga, dan perak. Sedangkan,
bahan yang termasuk konduktor kurang baik
adalah air, badan manusia, dan tanah.
Sementara itu, bahan yang tidak dapat
mengalirkan elektron pada bahan lain disebut
isolator. Bahan yang termasuk isolator di
antaranya karet, plastik-plastik seperti PVC,
politen, dan perspek.

3.2 • Pengosongan Muatan Listrik

Loncatan muatan listrik terjadi pada saat muatan listrik


bergerak secara bersama-sama. Kejadian ini disebut pengosongan
listrik statis. Petir merupakan salah satu contoh proses pengosongan.
Pengosongan itu ditunjukkan oleh sambaran petir pada Gambar
3.3.
Pengosongan terjadi apabila tersedia suatu jalan bagi elektron-
elektron untuk mengalir dari suatu benda bermuatan ke benda lain.
Perpindahan muatan listrik statis dari satu benda ke benda lain
disebut penetralan atau pengosongan muatan statis. Pengosongan itu
Listrik Statis 70

lazim juga disebut pentanahan, karena muatan itu sering


dikosongkan dengan cara menyalurkan ke tanah.
Pengosongan muatan statis di udara dapat terjadi sangat besar
sehingga menimbulkan suara dahsyat yang kita sebut petir. Proses
terjadinya petir dijelaskan dalam Gambar 3.4a, 3.4b, dan 3.4c.
Bacalah keterangan ketiga gambar tersebut.

Sumber :fisikazone.com
Gambar 3.3 Petir adalah contoh loncatan muatan listrik statis yang besar

Gambar 3.4a Gambar 3.4b Gambar 3.4c


Sebelum terjadi petir, Kemudian terjadi Terjadi sambaran
muatan listrik pemisahan muatan di petir dari awan ke
terbentuk di dalam dalam awan. tanah ketika muatan
awan ketika butiran – Bagian bawah awan negatif (elektron)
butiran air saling menjadi bermuatan meloncat dari awan
menggosok satu lebih negatif, bagian bawah ketitik
sama lain menyebabkan tertinggi di atas
muatan – muatan positif tanah yang
Sumber :fisikazone.com
terinduksi ke permukaan bermuatan positif.
tanah
Listrik Statis 71

Pengosongan tanpa Menimbulkan Kerusakan

Batang logam penangkal petir sering


dipasang di atas atap rumah bertingkat
atau di atas bangunan tinggi, dan
dihubungkan ke dalam tanah melalui kabel
logam. Penangkal petir, melindungi rumah
dan bangunan tinggi tersebut dari
kerusakan oleh energi listrik yang besar di
dalam petir. Penangkal petir ini
menyediakan suatu jalan aman, melalui
pentanahan, agar arus listrik petir
mengalir masuk ke dalam tanah, bukan Sumber:123RF.com
melewati rumah atau bangunan lain. Gambar 3.5 Pada saat terjadi
petir, pengosongan listrik statis
Pernahkah kalian melihat bangunan tinggi dari bagian bawah awan yang
yang dilengkapi dengan penangkal petir bermuatan ke bumi akan
seperti Gambar 3.5. Penangkal petir itu melewati batang penangkal petir
ini. Muatan listrik akan mengalir
merupakan contoh pengosongan muatan ke bawah dengan aman melalui
listrik statis yang tidak menimbulkan kabel logam tersebut, dan masuk
kerusakan. ke dalam tanah.

3.3 • Elektroskop
Listrik Statis 72

Elektroskop adalah alat yang


digunakan untuk mengetahui adanya
muatan listrik pada suatu benda. Salah
satu jenis elektroskop yang sering
digunakan adalah elektroskop daun.
Bagian penting elektroskop daun adalah
sebuah tangkai logam dari bagian logam
kuningan dengan ujung bawah berbentuk
pipih. Pada ujung ini ditempatkan dua
helai logam sangat tipis yang terbuat dari
bahan aluminium atau emas, biasa disebut
dengan bagian daun. Ujung atas berbentuk
cakram atau bola yang berfungsi sebagai
penghantar muatan dan kotak kaca. Gambar 3.6 Elektroskop
Sederhana

3.4 • Hukum Coulomb

Ilmuwan Perancis, Charles Augustin


Coulomb (1736 – 1806), menyelidiki
hubungan gaya tolak-menolak atau gaya
tarik-menarik dua benda bermuatan listrik
terhadap besar muatan listrik dan jaraknya
menggunakan alat neraca puntir Coulomb
seperti pada Gambar 3.7.
Berdasarkan percobaan ini, Coloumb
mengemukakan suatu aturan atau hukum
yang berbunyi:
“Gaya listrik (tarik-menarik atau tolak-
menolak) antara dua muatan sebanding
dengan besar muatan listrik masing- Sumber: Google.com
masing dan berbanding terbalik dengan Gambar 3.7 Neraca Puntir
kuadrat jarak pisah antara kedua muatan
listrik.”
Listrik Statis 73

Gambar 3.8 Gaya Coulomb pada Muatan Listrik


Secara matematis, rumusan Gaya Coulomb (Fc) dapat dituliskan
sebagai berikut.

𝑸𝟏 𝑸𝟐 𝑸𝟏 𝑸𝟐 𝟏 𝑸𝟏 𝑸𝟐
𝑭≈ 𝟐
→𝑭 =𝒌 𝟐
𝒂𝒕𝒂𝒖 𝑭 = ∙ (3.1)
𝒓 𝒓 𝟒𝝅𝜺𝟎 𝒓𝟐

Keterangan:
F = gaya Coulomb (Newton = N)
Q1, Q2 = muatan listrik benda 1 dan 2 (Coulomb = C)
r = jarak antara dua muatan listrik (m)
k = konstanta pembanding = konstanta gaya Coulomb
= 9 × 109 Nm2C-2
ε0 = permitivitas ruang hampa= 8,854 × 10-12 C2N-1m-2

Pada umumnya, nilai permitivitas (ε) medium selain udara


atau ruang hampa atau zat lainnya, lebih besar dari pada permitivitas
ruang hampa (ε0), dinotasikan ε > ε0. Perbandingan antara ε dan ε0
disebut konstanta dielektrik suatu zat dan diberi lambang k. Jadi,
k = ε /ε0 dan gaya Coloumb benda itu adalah :

𝟏 𝑸𝟏 𝑸𝟐
𝑭 = ∙ (3.2)
𝟒𝝅𝜺𝟎 𝒓𝟐
Listrik Statis 74

Satuan Muatan: Coulomb (C)


Muatan suatu benda sangat sulit diukur secara langsung. Akan
tetapi, Coulomb menunjukkan bahwa besarnya muatan dapat
dikaitkan dengan besarnya gaya. Dengan demikian, ia dapat
menentukan besarnya muatan yang terkait dengan besarnya gaya
yang dihasilkan. Satuan muatan dalam SI adalah Coulomb (C). Satu
Coulomb adalah muatan dari 6,25 x 1018 elektron atau proton. Ingat
bahwa muatan proton dan elektron adalah sama. Muatan yang
dihasilkan ledakan petir besarnya sekitar 10 Coulomb. Muatan pada
satu elektron hanya 1,60 x10-19 C. Besarnya muatan suatu elektron
disebut muatan elementer. Dengan demikian, benda sekecil apapun
seperti uang logam mengandung lebih dari satu juta Coulomb muatan
negatif. Muatan yang dihasilkan dengan jumlah yang sangat besar ini
hampir tidak ada efek eksternalnya sebab diimbangi dengan jumlah
muatan positif yang sama. Akan tetapi jika muatan tidak seimbang,
muatan yang kecilpun seperti 10-9 C dapat mengakibatkan gaya yang
besar.
Konstanta dielektrik beberapa zat dapat kita lihat pada Tabel
3.2 berikut.
Tabel 3.2 Konstanta Dielektrik Bahan
Listrik Statis 75
Listrik Statis 76
Listrik Statis 77

3.5 • Medan Listrik

Tahukah kamu mengapa benda-benda yang berada di


permukaan bumi selalu ditarik menuju pusat bumi? Seluruh benda
yang ada di permukaan bumi atau sekitarnya akan ditarik menuju
pusat bumi karena memiliki massa yang jauh lebih kecil daripada
massa bumi. Hal serupa ternyata juga terjadi pada muatan-muatan
listrik. Muatan – muatan listrik memiliki medan listrik sehingga
dapat mempengaruhi muatan lain yang berada tidak jauh darinya.
Medan listrik dapat didefinisikan sebagai daerah di sekitar muatan
yang masih kuat menimbulkan gaya listrik terhadap muatan lain.
Medan listrik digambarkan oleh serangkaian garis gaya listrik
yang arahnya keluar atau masuk ke dalam muatan. Arah garis gaya
listrik ke dalam digunakan untuk menunjukkan muatan negatif dan
arah garis medan listrik ke luar digunakan untuk menunjukkan
muatan positif.

Gambar 3.9 Garis Medan Listrik Dua Muatan

Selain melalui gambar, medan listrik suatu muatan dapat


ditentukan besarnya dengan cara menghitung. Bagaimana cara
menghitung besar kuat medan listrik? Agar dapat memahami cara
menghitung besarnya medan listrik (E) perhatikan Gambar 3.10 dan
penjelasan berikut.
Listrik Statis 78

Gambar 3.10 Muatan Q didekati Muatan Tes q0

Agar mengetahui besar kuat medan listrik muatan Q, sebuah


muatan uji positif (qo) yang muatannya jauh lebih kecil diletakkan di
dekat muatan tersebut dengan jarak r. Berdasarkan hukum Coulomb,
muatan qo tersebut akan mendapatkan gaya tolak dari muatan Q
sebesar,

𝑸. 𝒒𝟎
𝑭 =𝒌∙ (3.3)
𝒓𝟐

karena kuat medan listrik (E) didefinisikan sebagai besarnya gaya


listrik (F) yang bekerja pada satu satuan muatan uji (q o), maka
besarnya kuat medan listrik yang dialami oleh muatan uji tersebut:
𝑸.𝒒
𝑭 𝒌 ∙ 𝒓𝟐𝟎 𝑸
𝑬 = → 𝑬 = → 𝑬 =𝒌 (3.4)
𝒒𝟎 𝒒𝟎 𝒓𝟐

Sehingga dapat disimpulkan bahwa besar kuat medan listrik


pada suatu titik yang berjarak r dari muatan Q adalah :
𝑸
𝑬 =𝒌 𝟐 (3.5)
𝒓
Keterangan,
E = medan listrik (N/C)
F = gaya Coulomb (Newton)
q = besar muatan listrik (Coulomb)
Listrik Statis 79

3.6 • Beda Potensial dan Energi Listrik

Tahukah kalian, mengapa petir


berbahaya? Apa sebenarnya petir itu?
Orang yang pertama kali menyatakan
bahwa petir terjadi akibat adanya gejala
listrik statis adalah Benjamin Franklin
(1706 – 1790). Menurutnya, petir adalah
kilatan cahaya yang muncul akibat
perpindahan muatan negatif (elektron)
antara awan dan awan, atau antara awan
dan bumi. Petir dapat terjadi karena
adanya perbedaan potensial yang sangat
besar antara dua awan yang berbeda, atau Sumber :Biography.com
antara awan dengan bumi, sehingga akan Gambar 3.11 Benjamin
terjadi lompatan muatan listrik, atau Franklin
perpindahan elektron secara besar-besaran
dari awan ke bumi, atau dari awan ke awan
lainnya.
Perpindahan muatan listrik (elektron) tersebut disebabkan
oleh adanya perbedaan potensial listrik (beda potensial listrik).
Besarnya beda potensial listrik dapat dihitung dengan
membandingkan besar energi listrik yang diperlukan untuk
memindahkan sejumlah muatan listrik. Secara matematis dituliskan
sebagai berikut.

𝑾
∆𝑽 = (3.6)
𝑸

Keterangan:
ΔV = beda potensial listrik (Volt)
W = energi listrik (Joule)
Q = muatan listrik (Coulomb)
Listrik Statis 80

3.7 • Kelistrikan pada Sel Saraf

Selain pada kabel, ternyata tubuh kita juga dialiri oleh arus
listrik, khususnya pada syaraf yaitu dengan adanya impuls listrik.
Bidang yang khusus mempelajari tentang aliran impuls listrik pada
tubuh manusia disebut biolistrik. Tegangan pada tubuh berbeda
dengan yang kita bayangkan seperti listrik rumah tangga. Kelistrikan
pada tubuh hanya berkaitan dengan komposisi ion yang terdapat
dalam tubuh, bukan listrik yang mengalir seperti pada kabel listrik di
rumah-rumah.
Bagaimanakah cara sel saraf menghantarkan impuls listrik?
Bagaimana keadaan sel saraf saat tidak menghantarkan listrik?
Muatan yang ada di luar dan di dalam sel saraf tidak dapat saling
tarik menarik dengan sendirinya karena ada pemisah berupa
membran sel saraf (perhatikan Gambar 3.12). Tarik menarik antar
muatan akan terjadi jika ada rangsangan dari neuro transmitter.

Sumber : Dokumen Kemdiknas

Gambar 3.12 Ilustrasi Muatan Listrik pada Sel Saraf Tidak Bermyelin
Listrik Statis 81

Saat sel saraf tidak menghantarkan impuls, muatan positif Na+


melingkupi bagian luar membran sel. Pada kondisi demikian,
membran sel saraf bagian luar bermuatan listrik positif dan membran
sel bagian dalam bermuatan listrik negatif (Cl-). Lebih jelasnya,
perhatikan Gambar 3.14.

Gambar 3.14 Impuls Listrik pada Saraf Manusia

Setiap manusia memiliki sistem saraf yang dapat mengontrol


gerak otot. Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf berfungsi untuk
menerima, mengolah, dan mengirim rangsangan yang diterima panca
indera. Rangsangan ini disebut impuls. Setiap sel saraf terdiri atas 3
bagian, yaitu badan sel saraf, dendrit, dan akson atau neurit. Selain
ketiga bagian tersebut, pada sel saraf juga terdapat bagian tambahan
berupa selubung myelin. Myelin sebetulnya bukan bagian sel saraf,
tetapi terdiri dari sel pembentuk myelin yang berfungsi menyelubungi
akson. Berdasarkan keberadaan myelin, terdapat dua macam neuron,
yaitu neuron yang berselubung myelin dan neuron yang tidak
berselubung myelin.
Listrik Statis 82

3.8 • Hantaran Listrik

Sering kita mendengar bahwa listrik dapat mengalir pada


kabel. Apa yang mengalir dan bahan apa yang dapat mengalirkan
listrik? Pernyataan bahwa listrik mengalir sebenarnya berkaitan
dengan muatan yang berpindah, sebab perpindahan elektron pada
bahan akan menghasilkan arus listrik yang arahnya berlawanan
dengan arah perpindahan elektron tersebut. Bahan-bahan apakah
yang dapat menghantarkan listrik dengan baik dan yang tidak dapat
menghantarkan listrik?
Kabel biasanya terdiri dari bahan tembaga atau perak di bagian
dalamnya dan dilapisi bahan plastik atau karet di bagian luarnya.
Mengapa demikian? Hal ini berkaitan dengan kemampuan bahan
untuk menghantarkan listrik. Setiap bahan memiliki daya hantar
listrik yang berbeda-beda. Tembaga dan perak merupakan bahan
yang paling baik untuk menghantarkan listrik, sedangkan plastik dan
karet merupakan bahan yang tidak dapat menghantarkan listrik.

a. Konduktor listrik
Mengapa kabel digunakan untuk
mengalirkan arus listrik dari sumber
listrik ke peralatan elektronik? Agar arus
listrik dapat disalurkan dengan baik,
maka dibutuhkan bahan yang mampu
menghantarkan arus listrik dengan baik
pula. Pada bahan ini, elektron dapat
mengalir dengan mudah. Bahan-bahan
yang dapat digunakan untuk
menghantarkan listrik disebut dengan
konduktor listrik. Contoh dari konduktor
listrik adalah tembaga, perak, dan emas.
Meskipun perak dan emas merupakan
konduktor yang sangat baik, tetapi karena
harganya yang sangat mahal, kabel Gambar 3.15
rumah tangga biasanya menggunakan Kabel Listrik dari Tembaga
Listrik Statis 83

bahan dari tembaga. dengan Pelapis Plastik

b. Isolator listrik
Mengapa kabel listrik perlu dilapisi dengan plastik atau karet?
Pemberian plastik atau karet sebagai pelapis kabel bertujuan agar
kabel lebih aman digunakan. Sifat plastik dan karet yang sangat buruk
dalam menghantarkan arus listrik membuat kedua bahan tersebut
masuk ke dalam kelompok bahan isolator. Bahan isolator adalah
bahan yang sangat buruk untuk menghantarkan listrik karena di
dalam bahan ini elektron sulit mengalir.

c. Semikonduktor listrik
Listrik Statis 84

Bahan-bahan yang berada padasuhu


rendah bersifat sebagai isolator,
sementara pada suhu tinggi bersifat
sebagai konduktor disebut bahan
semikonduktor listrik. Contoh bahan
semikonduktor listrik ada lah karbon,
silikon, dan germanium. Pada bidang
elektronika, karbon biasa digunakan
untuk membuat transistor yang
kemudian dirangkai menjadi IC seperti Gambar 3.16
Bebrapa Jenis Semikonduktor:
pada Gambar 3.16. Resistor, Diode, Transistor, dan
IC

Setiap bahan memiliki kemampuan untuk menghantarkan


listrik yang ber beda-beda tergantung nilai hambatan jenisnya.
Semakin kecil hambatan jenis suatu bahan, maka akan semakin baik
kemampuan bahan tersebut untuk menghantarkan listik. Tabel 3.3
menyajikan beberapa nilai hambatan jenis bahan.

Tabel 3.3 Hambatan Jenis Bahan


Bahan Hambatan Jenis
Konduktor
Alumunium 2,82 x 10-8
Tembaga 1,72 x 10-8
Emas 2,44 x 10-8
Besi 9, 71 x 10-8
Konstantan 49 x 10-8
Nikrom 100 x 10-8
Listrik Statis 85

Platina 10,6 x 10-8


Perak 1,59 x 10-8
Tungsen 5,65 x 10-8
Semikonduktor
Karbon (Grafit) 3,5 x 10-5
Germanium (murni) 5 x 10-4
Silikon (murni) 6,4 x 102
Isolator
Kaca 1010 - 1014
Kuarsa 7,5 x 1017
Sumber : Serway, dkk., 2004

Bagaimanakah cara menghitung besarnya hambatan listrik


dalam sel saraf ? Agar dapat menghitung besarnya hambatan listrik
dalam sel saraf, kita dapat mengibaratkan sel saraf sebagai kabel
listrik.
Besar hambatan setiap jenis kawat yang panjangnya satu
satuan panjang per satu satuan luas penampang disebut hambatan
jenis (). Besar hambatan jenis berbeda-beda untuk setiap jenis kawat
(lihat Tabel 3.3). Besar hambatan kawat (R) yang panjangnya (L) dan
luas penampangnya (A) adalah :

𝑳
𝑹 = 𝝆. (3.7)
𝑨

Keterangan :
R = hambatan kawat (Ω)
Ρ = hambatan jenis kawat (Ωm)
L = panjang kawat (m)
A = luas penampang kawat (m2)
Listrik Statis 86

Tidak hanya benda padat seperti tembaga dan perak, zat cair
pun ada yang dapat menghantarkan arus listrik dan ada juga yang
tidak dapat menghantarkan arus listrik, contohnya larutan garam dan
larutan gula. Larutan garam merupakan salah satu jenis elektrolit
karena dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan larutan gula
disebut sebagai non elektrolit karena tidak dapat menghantarkan
arus listrik seperti tampak pada Gambar 3.17 di bawah ini.

Gambar 3.17 Larutan Garam dan Larutan Gula

3.9 • Hewan-hewan Penghasil Listrik


Seperti manusia, hewan menghasilkan listrik sebagai impuls
rangsang dalam tubuhnya untuk menanggapi rangsangan, bergerak,
berburu mangsa, melawan predator, atau bahkan navigasi. Meskipun
pada umumnya arus listrik yang dihasilkan sangat lemah, namun ada
beberapa hewan yang dianugerahi keistimewaan oleh Tuhan Yang
Maha Esa sehingga mampu menghasilkan arus listrik yang sangat
kuat. Hewan apa sajakah yang mampu menghasilkan arus listrik yang
kuat? Bacalah informasi berikut dengan teliti.
Listrik Statis 87

a. Ikan Belalai Gajah


Ikan belalai gajah memiliki mulut yang
panjang menyerupai bentuk belalai gajah.
Ikan ini dilengkapi dengan organ khusus,
yang disusun oleh ribuan sel electropax,
pada bagian ekor yang mampu
menghasilkan listrik statis bertegangan
tinggi. Sel electroplax merupakan sel yang
menghasilkan muatan negatif pada bagian
dalam dan muatan positif pada bagian luar
saat ikan belalai gajah dalam keadaan
beristirahat. Arus listrik akan muncul pada Gambar 3.18
saat otot ikan berkontraksi, pada saat itu Ikan Belalai Gajah
pula ikan mampu mendeteksi keberadaan
predator dan mangsa.

b. Ikan Pari Elektrik

Ikan pari elektrik mampu mengendalikan


tegangan listrik yang ada pada tubuhnya.
Kedua sisi kepala ikan pari elektrik mampu
menghasilkan listrik hingga sebesar 220
volt. Besar tegangan ini sama seperti besar Gambar 3.19
tegangan listrik yang ada di rumah. Ikan Pari Elektrik

c. Hiu Kepala Martil

Hiu kepala martil memiliki ratusan ribu


elektroreseptor atau sel penerima rangsang
listrik. Hiu kepala martil mampu menerima
sinyal listrik hingga setengah milyar volt.
Hiu kepala martil biasa menggunakan
kemampuan mendeteksi sinyal listrik untuk
mengetahui letak mangsa di bawah pasir,
Gambar 3.20
menghindari keberadaan predator, dan Hiu Kepala Martil
untuk mendeteksi arus laut yang bergerak
Listrik Statis 88

sesuai medan magnet bumi.

d. Echidnas

Echidnas memiliki moncong memanjang


yang berfungsi sebagai pengirim sinyal-
sinyal listrik untuk menemukan serangga
(mangsa). Elektroreseptor Echidnas terus
menerus dibasahi agar lebih mudah untuk
menghantarkan listrik. Hal inilah yang
menyebabkan kebanyakan hewan yang Gambar 3.21
Echidnas
memiliki sistem elektroreseptor berasal dari
perairan.

e. Belut Listrik

Penelitian menunjukkan bahwa belut listrik


dapat menghasilkan kejutan tanpa lelah
selama satu jam. Besarnya jumlah energi
listrik yang dihasilkan tersebut diyakini
dapat membunuh manusia dewasa.
Gambar 3.22
Belut Listrik
Listrik Statis 89

f. Lele Elektrik

Lele air tawar yang berasal dari perairan


tropis di Afrika ini memiliki kemampuan
untuk menghasilkan listrik hingga sebesar
350 volt. Besarnya energi yang dihasilkan
lele elektrik sama seperti energi listrik yang
diperlukan untuk menyalakan komputer Gambar 3.23
selama 45 menit. Lele Elektrik

• Penggunaan Teknologi Listrik di


3.10 Lingkungan Sekitar

a. Pengecatan Mobil

Butiran cat mobil akan bermuatan listrik


ketika bergesekan dengan mulut pipa
semprot dan udara. Butiran cat tersebut
akan tertarik ke badan mobil apabila
badan mobil diberi muatan yang
berlawanan dengan muatan cat. Gambar 3.24
Alat Pengecatan Mobil

b. Mesin Fotokopi
Selain menerapkan konsep optik, mesin
fotokopi juga menerapkan konsep listrik
statis. Komponen utama pada mesin
fotokopi yang menerapkan listrik statis
adalah penggunaan toner atau tempat
bubuk hitam halus. Toner sengaja dibuat Gambar 3.25
bermuatan negatif sehingga mudah ditarik Mesin Fotokopi
oleh kertas.
Listrik Statis 90

c. Pengendap Elektrostatis
pada Cerobong Asap

Pengendap elektrostatis berfungsi


untuk membersihkan gas buang yang
keluar melalui cerobong asap agar tidak
mengandung partikel-partikel kotor yang
dapat mencemari udara. Komponen utama
yang ada pada alat ini adalah kawat yang
bermuatan negatif dan pelat logam yang
bermuatan positif.
Saat asap kotor melewati kawat,
maka beberapa partikel abu juga akan
bermuatan negatif. Setelah itu, pelat logam
yang bermuatan positif akan menarik
partikel abu tersebut hingga membentuk
Gambar 3.26
jelaga yang mudah dibersihkan. Cerobong Asap

d. Elektrosepalogram (EEG)

Elektrosepalogram adalah alat uji


kedokteran yang digunakan untuk menilai
kerja otak. Sama seperti sel saraf lainnya,
sel-sel otak saling terhubung satu sama
lain melalui sinyal-sinyal listrik. Sistem
kerja elektrosepalogram mirip dengan
elektrokardiograf. Sinyal-sinyal listrik dari
otak akan diterima elektrosepalogram
untuk mencitrakan aktivitas otak dan
mendeteksi penyakit-penyakit akibat
kelainan fungsi kerja otak, misalnya Gambar 3.27
Penggunaan EEG
epilepsi.

e. Elektrokardiograf (ECG)
Listrik Statis 91

Elektrokardiograf adalah alat dalam


bidang kedokteran yang biasa digunakan
untuk merekam aktivitas otot jantung. Alat
ini mampu merekam sinyal- sinyal listrik
dari aktivitas jantung. Elektrokardiograf
memiliki 10 logam yang masing-masing
sebanyak 6 logam dipasang di dada dan 4
lainnya dipasang di pergelangan kaki dan
tangan. Seluruh logam tersebut
dihubungkan pada kabel. Kabel inilah yang
akan menghantarkan sinyal listrik dari
jantung ke alat perekam medis yang
berupa osiloskop untuk kemudian dicetak
pada kertas kardiogram. Osiloskop adalah
alat yang biasa digunakan untuk
menggambarkan bentuk gelombang listrik Gambar 3.28
pada layar. Penggunaan ECG

3.11
• Contoh Soal

1. Dua buah partikel bermuatan berjarak R satu sama lain dan


terjadi gaya tarik-menarik sebesar F. Jika jarak antara kedua
muatan dijadikan 4 R, tentukan nilai perbandingan besar gaya
tarik-menarik yang terjadi antara kedua partikel terhadap kondisi
awalnya!

Pembahasan

𝑸𝟏 𝑸𝟐
𝑭=𝒌
𝒓𝟐

Sehingga
Listrik Statis 92

𝐹2 𝑟1
=( )
𝐹1 𝑟2

Atau

2. Tiga buah muatan A,B dan C tersusun seperti gambar berikut !

Jika QA = + 1 μC, QB = − 2 μC ,QC = + 4 μC dan k = 9 x 109 N m2 C− 2


tentukan besar dan arah gaya Coulomb pada muatan B !

Pembahasan
Pada muatan B bekerja 2 buah gaya, yaitu hasil interaksi antara muatan
A dan B sebut saja FBA yang berarah ke kiri dan hasil interaksi antara
muatan B dan C sebut saja FBC yang berarah ke kanan. Ilustrasi seperti

gambar berikut:
Listrik Statis 93

Karena kedua gaya segaris namun berlawanan arah maka untuk mencari
resultan gaya cukup dengan mengurangkan kedua gaya, misalkan
resultannya kasih nama Ftotal :

F total = FBC - FBA

F total = 72 X 10 - 3 - 18 x 10 -3 = 54 x 10 -3 N

Arah sesuai dengan FBC yaitu ke kanan.

3. Dua buah muatan tersusun seperti gambar berikut!

Jika Q1 = + 1 μC, Q2 = − 2 μC dan k = 9 x 109 N m2 C− 2 tentukan besar


dan arah kuat medan listrik pada titik P yang terletak 4 cm di kanan Q1 !

Pembahasan :

Rumus dasar yang dipakai untuk soal ini adalah

dimana E adalah kuat medan listrik yang dihasilkan suatu muatan, dan r
adalah jarak titik dari muatan sumber. Harap diingat lagi untuk
menentukan arah E : "keluar dari muatan positif" dan "masuk ke muatan
negatif"

Perhatikan ilustrasi pada gambar!


Listrik Statis 94

Langkah berikutnya adalah menghitung masing-masing besar kuat


medan magnet E1 dan E2 kemudian mencari resultannya. Ingat ubah
satuan centimeter menjadi meter. Supaya lebih mudah hitung secara
terpisah satu persatu saja.

Arah ke arah kanan

4. Sebuah partikel yang bermuatan negatif sebesar 5 Coulomb diletakkan


diantara dua buah keping yang memiliki muatan berlawanan.

Jika muatan tersebut mengalami gaya sebesar 0,4 N ke arah keping B,


tentukan besar kuat medan listrik dan jenis muatan pada keping A !

Pembahasan

F = QE

E = F / Q = 0,4 / 5 = 0,08 N/C

Untuk muatan negatif arah E berlawanan dengan F sehingga E berarah ke


kiri dan dengan demikian keping B positif, keeping Anegatif.

5. Tentukan besarnya usaha untuk memindahkan muatan sebesar positif


sebesar 10 μC dari beda potensial 230 kilovolt ke 330 kilovolt !
Listrik Statis 95

Pembahasan

W = q ΔV

W = 10μC x 100 kvolt = 1 joule

3.12
• Rangkuman

Listrik Statis
Listrik statis terjadi akibat adanya perbedaan muatan listrik. listrik statis
adalah gejala kelistrikan yang bersifat hanya sementara.
Contoh : Petir
Contoh lain gejala listrik statis :
Yang pertama, saat menyisir rambut tanpa kita sadari terkadang rambut kita
akan terbawa berdiri sendiri siring dengan gerakan sisir. Hal seperti ini dapat
terjadi karena adanya interaksi muatan antara sisir dengan rambut kita.
Yang kedua, kain sutra yang digosok-gosok pada batang kaca. Pada
peristiwa ini benda tersebut akan bereaksi saling tarik-menarik.
Yang ketiga, penggaris plastik yang digosok-gosokan pada kain wol. Kedua
benda tersebut umumnya memiliki muatan netral, tapi saat keduanya
digosok-gosokan akan terjadi perpindahan elektron yang berasal dari kain
wol ke penggaris plastik sehingga penggaris plastik menjadi bermuatan
negatif sedangkan kain wol menjadi bermuatan positif.

Hukum Coulomb
Listrik Statis 96

Gaya tarik-menarik atau gaya tolak-menolak antara dua muatan listrik


disebut gaya Coulomb (Fc). Apabila dua muatan yang berdekatan jenis
muatannya sama, maka akan tolak-menolak sedangkan jika dua muatan yang
berdekatan tidak sejenis maka akan tarik menarik.
Besar gaya Coulomb bergantung pada:
a. besar masing-masing muatan (Q1 dan Q2 ),
b. kuadrat jarak antara dua muatan (r2)

Arah gaya Coulomb dua muatan listrik yang sejenis

Arah gaya Coulomb dua muatan listrik yang tak sejenis


Bunyi Hukum Coulomb
besar gaya tolak-menolak atau gaya tarik-menarik antara dua benda
bermuatan listrik, berbanding lurus dengan besar masing-masing muatan
listrik dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda
bermuatan.
Rumus Hukum Coulomb

Dengan:
Listrik Statis 97

Fc = gaya tolak-menolak atau gaya tarik-menarik dalam satuan newton (N)


Q1 = besar muatan pertama dalam satuan coulomb (C)
Q2 = besar muatan kedua dalam satuan coulomb (C)
r = jarak antara dua benda bermuatan dalam satuan meter (m)
k = konstanta pembanding besarnya 9 x 109 Nm2/C2

Medan Listrik
Medan listrik adalah efek yang ditimbulkan oleh keberadaan muatan listrik,
seperti elektron, ion, atau proton, dalam ruangan yang ada di sekitarnya.
rumus mencari kuat medan listrik

Keterangan :
E = kuat medan listrik
F = gaya listrik
q = besar muatan uji

3.13
• Soal Latihan

1. Bagaimanakah bunyi hukum Coulomb ?


2. Kapan suatu benda dikatakan:
a. Bermuatan positif,
b. Bermuatan negatif,
c. Netral
Listrik Statis 98

3. Muatan +Q1 dan muatan -Q2 pada jarak R tarik menarik dengan gaya
sebesar F. Jika jarak kedua muatan dibuat menjadi 3/4 R berapa besar
gaya tarik menarik kedua muatan tersebut?
4. Dua buah muatan Q1 dan Q2 di udara terpisah pada jarak R dan tolak
menolak dengan gaya sebesar F. Jika gaya tariknya dijadikan ¼ F,
maka tentukan jarak pisahnya !
5. Dua buah muatan listrik Q1 = +2 mc dan Q2 = -5 mc di udara
terpisah pada jarak 3 cm. Berapa besar gaya tarik menarik antara
kedua muatan tersebut?

Anda mungkin juga menyukai