Anda di halaman 1dari 10

Pengertian Listrik

Listrik merupakan aliran elektron dari atom ke atom pada sebuah penghantar atau
suatu energi yang berpengaruh terhadap kehidupan manusia sehari-hari. Energi listrik
ini dimanfaatkan untuk menggerakkan alat-alat elektronik seperti komputer dan
lainnya yang berfungsi untuk mempermudah kegiatan atau pekerjaan manusia.
Secara umum, Listrik diartikan sebagai suatu daya yang muncul karena adanya suatu
gesekan atau dikarenakan sebab lain dari suatu proses kimia.
Listrik tersebut terbagi menjadi dua, yaitu listrik statis & listrik dinamis.
Listrik Statis
Merupakan energi yang dikandung didalam benda yang bermuatan listrik. Muatan
listrik benda tersebut dapat positif bisa juga bermuatan negatif. Bila diperinci lebih
jauh lagi, semua zat tersebut dibentuk dari sejumlah atom. Setiap atom memiliki inti
atom yang terdiri dari elektron dan proton yang meliputinya. Proton bermuatan listrik
positif, sementara elektron bermuatan listrik yang negatif.
Disaat 2 zat atau benda contohnya seperti ketika tangan kita dan balon saling digesek-
gesekan, material yang memiliki daya tarik lebih lemah yaitu tangan akan ditarik
elektronnya dan menempel pada benda yang daya tariknya lebih kuat yakni balon.
Dengan demikian maka kedua zat tersebut memiliki muatan listrik, yang mana
material yang elektronnya hilang akan memiliki muatan positif dan material yang
mendapat elektron menjadi bermuatan negatif.
Listrik Dinamis
Adalah listrik yang bisa bergerak. Cara mengukur kuat arus pada listrik dinamis yakni
dengan cara muatan listrik dibagai waktu dengan satuan muatan listrik merupakan
coulumb dan satuan waktu ialah detik. Kuat arus pada rangkaian bercabang dengan
kuat arus yang masuk dengan kuat arus yang keluar.
Sementara itu, rangkaian seri, kuat arus tetap sama di pada tiap ujung-ujung
hambatan. Sebaliknya, tegangan berbeda hambatan. Pada rangkaian seri, tegangan
bergantung terhadap hambatan. Namun, pada rangkaian bercabang tegangan tidak
berpengaruh pada hambatan. Yang mana semua itu telah dikemukakan dalam hukum
Kirchoff yang berbunyi “Jumlah kuat arus listrik yang masuk sama dengan jumlah
kuat arus listrik yang keluar”.
Besaran-besaran Listrik
Dalam praktiknya, energi listrik dinyatakan dengan menggunakan besaran – besaran
listrik tertentu seperti beberapa diantaranya seperti berikut ini :
1.Tegangan Listrik
Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik yang terjadi pada 2 titik yang ada
dalam satu rangkaian listrik. Tegangan listrik dinyatakan dengan satuan volt
kemudian dihitung atau pun diukur dengan menggunakan voltmeter.
2.Hambatan Listrik
Hambatan listrik adalah perbandingan tegangan suatu alat elektronik listrik dengan
arus listrik yang melaluinya. Hambatan listrik dinyatakan dalam satuan ohm
kemudian diukur dengan menggunakan ohmmeter.
3.Arus Listrik
Arus listrik adalah jumlah muatan listrik yang muncul karena pergerakan elektron –
elektron dalam satu rangkaian listrik yang diukur dalam satu satuan waktu tertentu.
Besaran arus listrik dinyatakan dengan menggunakan satuan amphere dan kemudian
diukur dengan menggunakan ampheremeter.
4.Gaya Gerak Listrik
Gaya Gerak Listrik adalah besarnya energi listrik yang bisa diubah menjadi bukan
listrik atau pun besaran energi lainnya yang bisa diubah menjadi energi listrik.
Besarnya gaya gerak listrik dinyatakan dalam satuan volt dan kemudian diukur
dengan menggunakan voltmeter.
5.Kapasitansi
Kapasitansi adalah takaran jumlah muatan listrik yang bisa dicadangkan sebagai
potensial listrik yang jumlahnya sudah ditentukan sebelumnya.
6.Muatan Listrik

1
Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki oleh sebuah benda mengandung
listrik yang bisa membuatnya mengalami gaya tertentu terhadap benda listrik yang
ada disekitarnya. Satuan muatan listrik dinyatakan menggunakan satuan colomb.
7.Induktansi
Induktansi adalah sifat rangkaian elektronika yang bisa membuat timbulnya potensial
listrik secara proporsional kepada arus listrik yang ada dalam rangkaian listrik
tersebut. Adapun besaran induktansi dinyatakan dengan menggunakan satuan
internasional weber per ampere atau satuan henry.

Contoh lainnya dari listrik statis adalah:


1. Saat sisir atau penggaris yang sudah digosok-gosokkan ke rambut atau ke
tangan yang kering diletakkan diatas potongan kertas kecil-kecil, sisir atau
penggaris tersebut akan menarik potongan kertas kecil.
2. Saat layar TV baru dimatikan, jika tangan kita didekatkan pada layar tersebut
maka bulu-bulu halus pada tangan kita akan berdiri.
3. Kain sutra yang digosok dengan kaca akan saling tarik menarik. Hal ini terjadi
karena elektron yang ada pada batang kaca berpindah kepada kain sutera.
4. Percikan api pada ban truk dan jalan raya saat ban truk mengerem. Adanya
gesekan atara ban mobil atau ban truk pada jalan saat mengerem mendadak
menghasilkan muatan listrik negatif, sedangkan badan logam mobil yang
berdekatan dengan ban memiliki muatan positif karena induksi sehingga dapat
muncul percikan api yang dapat membakar muatan mobil.

Dalam listrik, muatan menghasilkan medan elektromagnetik yang dilakukan ke


muatan lainnya. Listrik muncul akibat adanya beberapa tipe fisika:

 muatan listrik: sifat beberapa partikel subatomik yang menentukan interaksi


elektromagnetik. Substansi yang bermuatan listrik menghasilkan dan
dipengaruhi oleh medan elektromagnetik
 medan listrik (lihat elektrostatis): tipe medan elektromagnetik sederhana yang
dihasilkan oleh muatan listrik ketika diam (maka tidak ada arus listrik). Medan
listrik menghasilkan gaya ke muatan lainnya
 potensial listrik: kapasitas medan listrik untuk melakukan kerja pada sebuah
muatan listrik, biasanya diukur dalam volt
 arus listrik: perpindahan atau aliran partikel bermuatan listrik, biasanya
diukur dalam ampere
 elektromagnet: Muatan berpindah menghasilkan medan magnet. Arus listrik
menghasilkan medan magnet dan perubahan medan magnet menghasilkan arus
listrik

Pada teknik elektro, listrik digunakan untuk:

 tenaga listrik yang digunakan untuk menghidupkan peralatan


 elektronik yang berhubungan dengan sirkuit listrik yang melibatkan
komponen listrik aktif seperti tabung vakum, transistor, dioda dan sirkuit
terintegrasi

Fenomena listrik telah dipelajari sejak zaman purba, meskipun pemahaman secara
teoritisnya berkembang lamban hingga abad ke-17 dan 18. Meski begitu, aplikasi
praktisnya saat itu masih sedikit, hingga di akhir abad ke-19 para insinyur dapat
memanfaatkannya pada industri dan rumah tangga. Perkembangan yang luar biasa
cepat pada teknologi listrik mengubah industri dan masyarakat. Fleksibilitas listrik
yang amat beragam menjadikan penggunaannya yang hampir tak terbatas seperti
transportasi, pemanasan, penerangan, telekomunikasi, dan komputasi. Tenaga listrik
saat ini adalah tulang punggung masyarakat industri modern

Muatan listrik

2
Artikel utama: Muatan listrik
Lihat pula: elektron, proton, dan ion

Muatan pada elektroskop berdaun-emas menyebabkan daunnya akan terlihat tolak-


menolak satu sama lain

Adanya muatan akan menghasilkan gaya elektrostatis: muatan memberikan gaya pada
muatan lainnya, sebuah efek yang diketahui sejak zaman kuno. Sebuah bola ringan
yang digantung dari senar dapat diberi muatan dengan menyentuhkannya dengan
pengaduk kaca yang telah dimuati dengan menggosokkannya pada kain. Jika ada bola
yang sama dimuati dengan pengaduk kaca yang sama, maka akan menolak bola
pertama: muatan bekerja pada kedua bola. Dua bola yang dimuati dengan batang
amber yang digosok juga menolak satu sama lain. Namun, jika satu bola dimuati oleh
pengaduk kaca, dan lainnya dengan batang amber, kedua bola ini akan tarik menarik.
Fenomena ini kemudian diinvestigasi di akhir abad ke-18 oleh Charles-Augustin de
Coulomb. Penemuan ini kemudian memunculkan aksiom yang terkenal: muatan
sejenis akan tolak-menolak dan muatan berlawanan jenis akan tarik-menarik.[16]

Gaya yang bekerja pada partikel akan memberi muatan pada partikel itu sendiri, maka
muatan akan memiliki kecenderungan untuk tersebar berlipat ganda pada permukaan
berkonduksi. Besarnya gaya elektromagnetik, entah tarik-menarik atau tolak-menolak,
dituliskan dalam Hukum Coulomb, yang menghubungkan gaya dengan hasil kali
muatan dan memiliki hubungan kuadrat terbalik dengan jarak antar keduanya. Gaya
elektromagnetik sangat kuat, hanya berada di belakang gaya nuklir kuat, namun ia
bergerak ke semua arah. Sebagai perbandingan dengan gaya gravitasi yang jauh lebih
lemah, gaya elektromagnetik akan mendorong kedua elektron terpisah 1042 kali
daripada gaya tarik-menarik gravitasi yang saling menarik mereka.

Studi telah menunjukkan bahwa sumber muatan adalah dari tipe partikel subatomik
tertentu yang memiliki sifat muatan listrik. Muatan listrik menimbulkan dan
berinteraksi dengan gaya elektromagnetik, satu dari empat interaksi dasar di alam.
Pembawa paling umum dari muatan listrik adalah elektron dan proton. Penelitian
menunjukkan bahwa muatan adalah kekekalan kuantitas, artinya muatan bersih antara
sebuah sistem terisolasi akan selalu konstan tanpa memperhatikan perubahan yang
terjadi pada sistem tersebut. Dalam sistem, muatan dapat berpindah antar tubuh, entah
melalui kontak langsung atau dilewatkan material berkonduksi seperti kawat.[23]:2–5
Sebutan listrik statis merujuk pada adanya muatan bersih pada suatu benda, biasanya
disebabkan oleh kedua material berbeda yang digosok bersamaan, menyebabkan
perpindahan muatan dari satu benda ke benda lainnya.

Muatan pada elektron dan proton berlainan tanda, maka jumlah muatan dapat
diekspresikan negatif atau positif. Dengan konvensi, muatan yang dibawa elektron
ditulis negatif, dan proton positif, sebuah kesepakatan yang berasal dari kerja
Benjamin Franklin. Jumlah muatan biasanya diberi simbol Q dan satuannya coulomb;
tiap elektron membawa muatan yang sama kira-kira −1.6022×10−19 coulomb. Jika
proton memiliki muatan yang sama dan berlainan, maka muatannya +1.6022×10−19
coulomb. Muatan tidak hanya dimiliki oleh materi, tetapi juga antimateri, tiap
antipartikel memiliki hubungan muatan yang sama dan berlawanan dengan partikel
lainnya.

Muatan dapat diukur dengan beberapa cara, salah satu instrumen awal adalah
elektroskop berdaun-emas, yang saat ini masih digunakan untuk demonstrasi di kelas,
telah digantikan oleh elektrometer elektronik.[

Arus listrik

3
Perpindahan muatan listrik dikenal dengan nama arus listrik, besarnya diukur dalam
ampere. Arus dapat terdiri dari partikel bermuatan apapun yang berpindah; biasanya
adalah elektron, tetapi muatan apapun yang berpindah menghasilkan arus.

Menurut konvensi lama, arus positif didefinisikan sebagai yang memiliki arah yang
sama dari aliran muatan positif yang dikandungnya, atau aliran dari bagian paling
positif dari sirkuit ke bagian paling negatif. Saat ini disebut dengan arus konvensional.
Gerakan elektron bermuatan negatif di sekitar sirkuit listrik, maka dianggap positif
pada arah "berlawanan" dari elektron tersebut. Meski begitu, tergantung kondisinya,
arus listrik dapat terdiri dari aliran partikel bermuatan dari salah satu arah, atau
bahkan bersamaan dari kedua arah. Konvensi positif ke negatif digunakan luas untuk
menyederhanakan kondisi ini.

Api listrik memberikan demonstrasi energi dari arus listrik

Proses ketika arus listrik melewati material disebut konduksi listrik, dan sifatnya
bervariasi tergantung dari partikel bermuatan dan material yang mereka lewati.
Contoh arus listrik misalnya konduksi logam, di mana elektron mengalir melalui
konduktor listrik seperti logam, dan elektrolisis, di mana ion (atom bermuatan)
mengalir melalui cairan atau plasma. Ketika partikel itu sendiri dapat berpindah agak
lambat, medan listrik yang menggerakkan mereka dapat memperbanyak dengan
kecepatan mendekati kecepatan cahaya, memungkinkan signal lsitrik untuk lewat
dengan cepat pada kawat.

Arus akan menyebabkan beberapa pengaruh. Air bisa terdekomposisi melalui arus
dari tumpukan volta, ditemukan oleh Nicholson dan Carlisle tahun 1800, proses ini
sekarang dikenal dengan elektrolisis. Hasil karya mereka kemudia dikembangkan
Michael Faraday tahun 1833. Arus yang melalui resistansi listrik akan menyebabkan
panas, efek yang dipelajari matematis oleh James Prescott Joule tahun 1840.[23]:23–24
Salah satu penemuan terpenting dalam ilmu tentang arus oleh Hans Christian Ørsted
tahun 1820, ketika ia menyaksikan arus dalam kawat menganggu kerja jarum kompas
magnet. Ia menemukan elektromagnetisme, interaksi dasar antara listrik dan magnet.
Tingkat keluaran elektromagnetik yang dihasilkan api listrik cukup tinggi untuk
menghasilkan gangguan elektromagnet yang bisa menganggu kerja alat.[34]

Pada teknik atau aplikasi rumah tangga, arus sering kali dijelaskan dalam arus searah
(DC) atau arus bolak-balik (AC). Sebutan ini merujuk pada bagaimana arus bervariasi
terhadap waktu. Arus searah, diproduksi sebagai contoh dari baterai dan diperlukan
oleh hampir seluruh peralatan elektronik, adalah aliran dari bagian positif sirkuit ke
bagian negatif. Aliran ini biasanya dibawa oleh elektron, mereka akan berpindah
melalui arah berlawanan. Arus bolak-balik adalah arus yang berbalik arah berulang-
ulang; hampir selalu membentuk gelombang sinus. Arus bolak-balik akan bergetar
bolak-balik dalam konduktor tanpa tanpa muatan berpindah tiap jarak seiring waktu.
Nilai waktu rata-rata arus bolak balik adalah nol, tetapi energi akan dikeluarkan pada
satu arah, kemudian kebalikannya. Arus bolak-balik dipengaruhi oleh sifat-sifat listrik
yang tidak dapat dilihat pada arus searah keadaan tunak, seperti induktansi dan
kapasitansi. Sifat-sifat ini menjadi penting ketika rangkaian ditujukan pada respon
transien, seperti ketika pertama kali diberi energi.

Medan listrik

Artikel utama: Medan listrik


Lihat pula: Elektrostatis

Konsep medan listrik pertama kali diperkenalkan oleh Michael Faraday. Medan listrik
tercipta dari benda bermuatan di ruang yang mengelilinginya, dan menghasilkan gaya

4
yang diberikan pada muatan manapun yang berada pada cakupan medan tersebut.
Medan listrik bekerja di antara 2 muatan dengan perilaku yang serupa dengan medan
gravitasi bekerja di antara 2 massa, dan akan berbanding kuadrat terbalik dengan
jarak. Namun, ada perbedaan di antara keduanya. Gravitasi selalu bekerja tarik
menarik, menarik kedua massa bersama, sedangkan medan listrik bisa menghasilkan
tarikan atau tolakan. Ketika objek besar seperti planet umumnya tidak membawa
muatan bersih, medan listrik pada jarak tertentu nilainya nol. Oleh karena itu gravitasi
menjadi dominan di alam semesta, meskipun jauh lebih lemah.

Garis gaya keluar dari muatan positif diatas bidang konduktor

Sebuah medan listrik umumnya beragam pada suatu ruang, dan kekuatannya pada
satu titik didefiniskan sebagai gaya (per satuan muatan) yang mengenai muatan diam
imajiner jika diletakkan pada titik tersebut. Konsep ini, dinamai 'muatan tes', haruslah
sangat kecil untuk menghindari medan listriknya sendiri menganggu medan utama
dan juga harus diam untuk menghindari efek medan magnet. Karena medan listrik
didefiniskan dalam gaya, dan gaya adalah vektor, maka medan listrik juga vektor,
memiliki besaran dan arah. Secara spesifik, medan listrik adalah medan vektor.

Studi mengenai medan listrik diciptakan oleh muatan diam yang disebut elektrostatis.
Medan dapat divisualisasikan dengan set garis imajiner yang arahnya pada semua titik
adalah sama dengan medan tersebut. Konsep ini pertama kali diperkenalkan Faraday,
di mana kata 'garis gaya' terkadang masih digunakan. Garis medan adalah jalur-jalur
titik tempat muatan positif akan terlihat seperti dipaksa untuk berpindah di dalam
medan tersebut; namun ini hanyalah konsep imajiner tanpa keberadaan yang
sesungguhnya. Medan menembus semua ruang di antara garis-garis tersebut. Garis
gaya terpancar dari muatan diam memiliki beberapa sifat: pertama, mereka berawal
dari muatan positif dan berakhir pada muatan negatif. Kedua, mereka harus masuk ke
konduktor manapun pada sudut yang benar, ketiga, mereka tidak boleh memotong
atau berdekatan antara satu sama lain.

Objek berkonduksi berongga membawa semua muatannya pada permukaan. Maka


medan di dalam objek bernilai nol.[23]:88 Ini merupakan prinsip operasi sangkar
Faraday, kerangka logam berkonduksi yang mengisolasi dalamnya dari efek listrik
dari luar.

Prinsip elektrostatis sangat penting ketika mendesain peralatan dengan voltase tinggi.
Ada batas medan listrik tertentu yang dapat ditahan oleh medium apapun. Diatas titik
ini, akan terjadi kegagalan listrik dan percikan api dan terjadi flashover di antara
bagian yang bermuatan. Udara, misalnya, cenderung akan muncul percikan di
sepanjang celah kecil pada medan listrik diatas 30 kV per sentimeter. Jika celahnya
diperbesar, maka kekuatan breakdown juga melemah, sekitar 1 kV per sentimeter.
Paling mudah bisa dilihat pada kilat, terjadi ketika muatan menjadi terpisah di awan
dengan naiknya kolom udara dan menaikkan medan listrik di udara hingga lebih besar
dari yang bisa ditahan. Voltase dari awan kilat yang besar bisa mencapai 100 KV dan
bisa mengeluarkan energi hingga 250 kWh.

Kekuatan medan sangat dipengaruhi oleh objek berkonduksi di dekatnya, terutama


menjadi besar ketika dipaksa untuk melekuk disekitar titik objek. Asas ini kemudian
dipelajari pada konduktor kilat, ujung tajam yang di mana mendorong kilat untuk
terarah kesitu, dan bukan ke gedung yang dilindunginya.

Hubungan antara Arus, Tegangan dan Hambatan

5
Jika kita diperintah untuk mengukur arus, tegangan atau hambatan sebuah rangkaian
listrik mungkin saja kita sudah bisa melakukannya. Namun tidak sedikit juga orang
yang masih kebingungan jika ditanya apa itu arus, apa itu tegangan dan apa itu
hambatan? Sedangkan ketiga hal tersebut memiliki hubungan yang erat di dalam
rangkaian listrik. Kali ini tidak ada salahnya jika kita flashback mempelajari materi-
materi dasar tersebut.
Arus Listrik
Arus listrik juga merupakan aliran elektron dari atom ke atom yang terjadi pada
sebuah penghantar dengan kecepatan dalam waktu tertentu. Timbulnya arus listrik
dikarenakan adanya beda potensial pada kedua ujung penghantar yang terjadi karena
mendapatkan suatu tenaga untuk mendorong elektron-elektron tersebut berpindah-
pindah tempat.
Gerakan aliran elektron ini akan menuju tempat yang lebih lemah tekanannya. Besar
kecilnya arus listrik yang terjadi bergantung pada pembangkit listrik yang
mengeluarkan tenaga tersebut.
Tenaga dorong listrik dibutuhkan agar kita bisa memanfaatkan energi listrik, namun
tenaga ini haruslah mencukupi dan sesuai jumlahnya. Berdasarkan hal tersebut, arus
listrik harus dapat dialirkan dan diputuskan dengan kecepatan yang stabil.
Kecepatan perpindahan arus listrik disebut dengan laju arus yang dapat ditulis dengan
I dengan satuan Ampere. Arus listrik tersebut terjadi jika muatan listrik tersebut
mengalir setiap detik, sehingga terdapat persamaan muatan listrik, arus listrik, dan
waktu, dengan rumus sebagai berikut:

Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir dalam rangkaian tiap
satuan waktu. Arus listrik disimbolkan dengan huruf "I" dan satuannya adalah
Coulomb/detik atau Ampere (A).
I=Q/t

Aliran arus listrik dari sumber arus listrik dibedakan menjadi dua macam, yakni arus
searah dan arus bolak-balik. Simak di bawah ini penjelasan dan contoh-contohnya!
1. Arus searah (direct current)
Arus searah merupakan arus listrik yang nilainya tidak berubah yaitu positif atau
hanya negatif saja, dan mempunyai nilai tetap atau konstan terhadap satuan waktu.
Sumber arus searah diperoleh dari elemen-elemen yang memberikan energi listrik
yang mengalir secara merata setiap saat, seperti elemen volta, baterai, dan akumulator
(Dasar Teknik Elektro, H. Ponto: 2018).
2. Arus bolak-balik (alternating current)
Arus bolak-balik merupakan arus listrik yang memiliki arah arus yang berubah-ubah
dengan bolak-balik.
Sifat arus listrik bolak-balik berbentuk gelombang sinusoida sehingga memungkinkan
pengaliran energi secara efisien. Umumnya arus AC ini adalah arus yang digunakan
dalam kehidupan sehari-hari seperti alat-alat elektronik yang dimanfaatkan untuk
kebutuhan manusia. Arus listrik bolak-balik dihasilkan oleh pembangkit tenaga listrik
yang bernama generator pada pembangkit listrik.

Selain itu besarnya arus listrik adalah proporsional dengan tegangan yang diberikan
dan juga besarnya tahanan pada penghantar.
I=V/R

V = Tegangan, R = Tahanan/resistansi
Tegangan
Tegangan adalah beda potensial antara dua titik rangkaian listrik yang memberi
tekanan ke arus listrik untuk mengalir. Tegangan disimbolkan dengan "V" dan
satuannya adalah Volt.
V=IxR

Hambatan

6
Hambatan listrik adalah perbandingan yang ada di antara aliran arus listrik dengan
tegangan sebuah komponen elektronik yang disebut resistor. Selain itu, hambatan juga
dapat dimaknai sebagai perlawanan atau penahanan oleh molekul yang diterima
electron di mana alirannya melalui suatu penghantar.

Hambatan listrik disebut juga dengan istilah resistansi listrik. Besarnya hambatan
listrik dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya luas penampang, panjang
penghantar, jenis bahan, dan suhu.

Ketika suhu, panjang penghantar, dan luas penambang semakin besar, maka akan
menyebabkan hambatan yang semakin besar pula. Contoh bahan penghantar listrik
yang baik yakni besi dan tembaga.

Elektron-elektron yang mengalir di penghantar cenderung mengalami gesekan dan


perlawanan. Perlawanan ini lah yang disebut dengan "Resistansi atau Hambatan".
Sesuai dengan namanya, hambatan bersifat menghambat arus listrik (laju elektron
yang mengalir) dan efek dari penghambatan ini bisa menimbulkan energi lain seperti
panas, cahaya. Hambatan disimbolkan dengan huruf "R" dan memiliki satuan "Ohm".

R=V/I

Macam – Macam Hambatan Listrik


Hambatan Sesuai Jenis Penghantarnya
1. Konduktor
Konduktor adalah bahan yang memiliki resistivitas yang rendah, sehingga mampu
menghantarkan listrik dengan baik. Contoh konduktor antara lain perak, emas,
tembaga, dan besi.
2. Isolator
Berbanding terbalik dengan konduktor, isolator merupakan bahan-bahan yang tidak
dapat menghantarkan listrik karena memiliki nilai resistivitas yang sangat tinggi.
Contoh bahan yang masuk dalam kelompok isolator antara lain kertas, kain, plastik,
karet, dan kaca.
3. Semikonduktor
Bahan semikonduktor memiliki sifat di antara konduktor dan isolator. Nilai
resistivitasnya lebih rendah dibanding isolator, namun tidak serendah konduktor.
Contoh dari bahan yang memiliki sifat semi konduktor antara lain germanium dan
silikon.
Hambatan Sambungan
Hambatan sambungan pada sebuah sambungan atau rangkaian listrik yang
diakibatkan oleh penyambungan antar komponen di dalam rangkaian tersebut.
Contohnya adalah ketika terjadi kelonggaran pada sambungan antara kabel dengan
terminal baterai. Hal ini mengakibatkan panas pada rangkaian tersebut.
Hambatan Karena Panas
Seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa hambatan listrik sangat dipengaruhi oleh
suhu. Ketika suhu naik, nilai hambatan listrik juga akan mengalami peningkatan.
Contohnya ketika mengecas smartphone, bertambahnya persentase baterai akan lebih
lambat ketika terjadi overheat.

Hukum Ohm
Arus listrik akan mengalir dalam pengahantar jika memenuhi dua syarat yaitu adanya
tegangan dan rangkaiannya tertutup.

Jumlah arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dipengaruhi oleh besarnya
tegangan yang diberikan dan juga besarnya hambatan. Jika tegangan dinaikkan, maka

7
arus listrik akan meningkat. Namun, jika hambatannya juga dinaikkan maka arus akan
melemah.

Hubungan Hambatan Listrik dengan Tegangan dan Arus Listrik

Satuan hambatan listrik adalah Ω (Ohm) yang dipakai untuk menyatakan nilainya.
Satuan Ohm sendiri diambil dari nama seorang ahli fisika asal Jerman, yaitu Georg
Simon Ohm.

Fisikawan satu ini yang meneliti dan membuktikan bahwa tegangan dan arus listrik
berhubungan langsung dengan hambatan. Hasil penelitian tersebut kini dikenal
sebagai hukum Ohm.

Berikut ini bunyi Hukum Ohm:

“Tegangan listrik di antara dua titik berbanding lurus dengan besarnya kuat arus yang
mengalir dari titik pertama menuju titik kedua.”

Sementara itu, arus listrik justru berbanding terbalik dengan hambatan listrik di antara
dua titik tersebut. Sehingga hukum Ohm di atas bisa dinyatakan dalam rumus berikut
ini:

Tak sedikit orang yang merasa bingung dalam memahami perbedaan arus dan
tegangan listrik. Tegangan adalah perbedaan nilai potensial listrik di antara titik
pertama dan titik kedua di dalam sebuah rangkaian. Satuan tegangan listrik adalah
Volt dan dilambangkan dengan huruf V besar.

Sedangkan pengertian arus listrik adalah laju atau kecepatan muatan listrik yang
mengalir dari satu titik ke titik lain di dalam rangkaian listrik.

8
Satuan-satuan SI listrik
edit Unit-unitelektromagnetisme SI
Simbol Nama kuantitas Unit turunan Unit dasar
I Arus ampere A A
Q Muatan listrik, Jumlah listrik coulomb C A·s
V Perbedaan potensial volt V J/C = kg·m2·s−3·A−1
R, Z Tahanan, Impedansi, Reaktansi ohm Ω V/A = kg·m2·s−3·A−2
ρ Ketahanan ohm meter Ω·m kg·m3·s−3·A−2
P Daya, Listrik watt W V·A = kg·m2·s−3
C/V =
C Kapasitansi farad F
kg−1·m−2·A2·s4
Elastisitas reciprocal farad F−1 V/C = kg·m2·A−2·s−4
ε Permitivitas farad per meter F/m kg−1·m−3·A2·s4
χe Susceptibilitas listrik (tak berdimensi) - -
Konduktansi, Admitansi,
siemens S Ω−1 = kg−1·m−2·s3·A2
Susceptansi
siemens per
σ Konduktivitas S/m kg−1·m−3·s3·A2
meter
Medan magnet, Kekuatan medan ampere per
H A/m A·m−1
magnet meter
Φm Flux magnet weber Wb V·s = kg·m2·s−2·A−1
Kepadatan medan magnet,
B Induksi magnet, Kekuatan medan tesla T Wb/m2 = kg·s−2·A−1
magnet
ampere-turns
Reluktansi A/Wb kg−1·m−2·s2·A2
per weber
Wb/A = V·s/A =
L Induktansi henry H
kg·m2·s−2·A−2
μ Permeabilitas henry per meter H/m kg·m·s−2·A−2
χm Susceptibilitas magnet (tak berdimensi) - -
Macam-Macam Sumber Daya Alternatif untuk Menghasilkan Energi Listrik
Listrik dibutuhkan oleh manusia untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Tanpa adanya
listrik, kita pasti akan kesulitan melakukan kegiatan sehari-hari.
Apalagi, jika waktu malam hari tiba, lampu di rumah kita membutuhkan energi listrik
agar dapat menyala dan tidak membuat gelap gulita.
Lalu, bagaimana caranya kita bisa menghasilkan energi listrik? Saat ini untuk
menghasilkan listrik kita masih bergantung sekali dengan bahan bakar fosil.
Bahan bakar fosil kian hari makin berkurang dan membutuhkan waktu yang lama
sekali untuk menghasilkannya kembali.
Oleh karena itu, kita harus segera memanfaatkan sumber daya alternatif untuk
menghasilkan listrik.
Lalu, kenapa kita harus memanfaatkan sumber daya alternatif? Hal ini karena, sumber
daya alternatif ini selalu terbarukan dan lebih ramah lingkungan karena tidak
melepaskan polusi.
Berikut beberapa sumber daya alternatif yang bisa dikembangkan untuk menghasilkan
listrik.
Sumber Daya Alternatif untuk Menghasilkan Listrik
1. Pembangkit Listrik Tenaga Angin
Pembangkitan listrik ini memanfaatkan angin sebagai sumber energi untuk
menghasilkan energi listrik.
Cara memanfaatkan angin untuk menghasilkan energi listrik adalah dengan
menggunakan kincir angin.

9
Angin yang selalu ada sepanjang hari akan memutar turbin atau bagian dari baling-
baling kincir angin tersebut.
Hasil baling-baling yang berputar, akan menggerakkan generator yang ada di
belakang kincir angin.
Listrik pun mengalir dan di simpan di dalam baterai untuk nantinya digunakan.
Pembangkit listrik tenaga angin dianggap lebih stabil, karena angin tidak pernah habis
dan selalu ada.
2. Pembangkit Listrik Tenaga Matahari
Alternatif energi lainnya untuk menghasilkan listrik adalah dengan memanfaatkan
matahari. Pembangkit listrik jenis ini akan mengubah sinar matahari menjadi energi
listrik
Energi dari matahari juga seperti angin, keberadaannya selalu ada dan bisa disimpan
di dalam panel matahari untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Pembangkit listrik jenis ini bisa menghasilkan listrik dari dalam bumi. Di dalam bumi
ini ada energi panas yang dihasilkan oleh inti bumi.
Lapisan-lapisan inti bumi ini bisa mengeluarkan batuan cair yang sangat panas.
Panas itulah yang nantinya kita manfaatkan untuk membentuk energi listrik, karena
panas tersebut bertekanan tinggi dan bisa menggerakkan generator.
4. Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa
Biomassa adalah sumber energi untuk menghasilkan listrik yang berasal dari bahan-
bahan organik, seperti tumbuhan dan binatang.
Ketika tumbuh-tumbuhan melakukan fotosintesis mereka akan menghasilkan glukosa
dan oksigen.
Glukosa dan oksigen itu bisa diolah menjadi panas dan digunakan untuk memanaskan
air. Sedangkan, uap air nantinya akan menggerakkan turbin untuk menghasilkan
listrik.
5. Pembangkit Listrik Tenaga Air
Pembangkit listrik jenis ini memanfaatkan air yang mengalir. Untuk mendapatkan air
yang mengalir itu, kita bisa memanfaatkan air sungai yang dibendung.
Nantinya, gerakan dari air yang tersebut akan dialirkan le lubang-lubang untuk dan
dialirkan ke turbin untuk menggerakkan generator dan menghasilkan energi listrik.
Pembangkit listrik tenaga air ini ramah lingkungan karena tidak menghasilkan polusi
ke udara.
Itulah, teman-teman sumber-sumber energi alternatif yang bisa kita manfaatkan untuk
menghasilkan listrik yang lebih ramah lingkungan dan tenaganya juga selalu
terbarukan seperti pembangkit listrik tenaga angin.

10

Anda mungkin juga menyukai