Anda di halaman 1dari 13

BAHAN AJAR

Mata Pelajaran : IPA


Kelas / Semester : IX / Ganjil
KI / KD : 3 / 3.4 Menjelaskan konsep listrik statis dan
gejalanya dalam kehidupan sehari-hari,
termasuk kelistrikan pada sistem saraf dan
hewan yang mengandung listrik

Pertemuan ke- : 1 (Satu)


A. Konsep Listrik Statis
1. Pengertian Listrik Statis
Listrik statis adalah suatu kumpulan muatan listrik dalam jumlah
tertentu yang tidak mengalir atau tetap (statis), tapi jika terjadi
pengosongan muatan akan memakan waktu yang cukup singkat.
Listrik statis merupakan suatu fenomena kelistrikan dimana muatan
listriknya tidak bergerak.
Listrik statis timbul karena adanya fenomena dimana benda-benda
yang memiliki aliran listrik saling berpautan tanpa adanya sumber daya
listrik atau dengan kata lain benda tersebut dapat menghasilkan proton
maupun elektron tanpa menggunakan elemen pembangkit energi
listrik. Listrik statis dapat ditimbulkan oleh dua benda yang memiliki
muatan listrik berbeda.

2. Konsep Atom
Atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas inti atom
serta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom
terdiri atas proton yang bermuatan positif, dan neutron yang
bermuatan netral. Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti
atom oleh gaya elektromagnetik. Atom yang mengandung jumlah
proton dan elektron yang sama bersifat netral, sedangkan yang
mengandung jumlah proton dan elektron yang berbeda bersifat positif
atau negatif dan disebut sebagai ion. Atom dikelompokkan
berdasarkan jumlah proton dan neutron yang terdapat pada inti atom
tersebut. Jumlah proton pada atom menentukan unsur kimia atom
tersebut, dan jumlah neutron menentukan isotop unsur tersebut.
Dalam pengamatan sehari-hari, secara relatif atom dianggap sebuah
objek yang sangat kecil yang memiliki massa yang secara proporsional
kecil pula.

Gbr 1 : Struktur Atom


3. Muatan Listrik
Muatan listrik timbul disebabkan adanya perpindahan elektron dari
satu benda ke benda lain
Muatan listrik ada 2 macam yaitu muatan positif (proton) dan muatan
negatif (elektron). Benda yang memiliki muatan positif dan negatifnya
sama disebut dengan benda netral. Benda disebut bermuatan positif
jika benda tersebut memiliki jumlah proton lebih banyak daripada
jumlah elektron, dan sebuah benda dikatakan bermuatan negatif jika
benda tersebut memiliki jumlah elektorn lebih banyak daripada jumlah
proton.
Benda yang mempunyai muatan yang sejenis akan saling tolak-
menolak jika didekatkan satu sama lain, tidak sama dengan benda
yang memiliki  muatan yang berbeda akan saling tarik-menarik.

4. Peristiwa listrik statis


Beberapa contoh gejala listrik statis dalam kehidupan sehari-hari,
antara lain :
a. saat kita menyisir rambut maka tanpa kita sadari terkadang rambut
kita akan terbawa berdiri sendiri seiring dengan gerakan sisir. Hal
seperti ini dapat terjadi karena adanya interaksi muatan antara sisir
dengan rambut kita.

b. kain sutera yang digosok-gosok pada batang kaca. Setelah


keduanya saling digosok-gosokan akan terjadi loncatan elektron
dari batang kaca ke kain sutera sehingga mengakibatkan batang
kaca bermuatan positif sedangkan
kain sutera bermuatan negatif.

c. penggaris plastik yang digosok-gosokan pada kain woll. Kedua


benda tersebut umumnya memiliki muatan netral, tapi saat
keduanya digosok-gosokan akan terjadi loncatan elektron yang
berasal dari kain woll ke penggaris plastik dan penggaris plastik
menjadi bermuatan negatif sedangkan kain woll menjadi bermuatan
positif.

d. Ketika mendekatkan tangan ke layar TV yang baru dimatikan.


Pada peristiwa ini jika di perhatikan bulu-bulu atau rambut yang ada
pada tangan akan berdiri, hal seperti itu diakibatkan karena adanya
listrik statis.

Elektroskop
Elektroskop adalah alat yang digunakan untuk mengetahui muatan
listrik sebuah benda. Elektroskop juga dapat digunakan untuk
menentukan jenis muatan suatu benda. Elektroskop bekerja
berdasarkan prinsip induksi listrik.

Bagian bagian Elektroskop


Elektroskop terdiri dari dua bagian penting yaitu bola logam dan daun-
daun elektroskop. Bagian elektroskop terdiri dari tabung kaca, dua buah
daun elektroskop, insulator, dan bola logam. Daun-daun elektroskop
diletakkan di dalam tabung kaca dan terhubung dengan bola logam
yang berada di luar tabung kaca.

Cara Kerja Elektroskop

Cara kerja elektroskop dibedakan menjadi dua yaitu induksi dan


konduksi.  
a. Memberi Muatan Elektroskop dengan Induksi
Cara memberi muatan listrik pada elektroskop dengan induksi
dilakukan pada sebuah elektroskop netral. Elektroskop netral yang
didekati oleh benda bermuatan negatif akan menarik muatan positif dari
daun ke bola logam yang terletak di atas.
Muatan negatif pada bola logam akan tolak-menolak dengan muatan
benda yang didekati dan menuju daun-daun elektroskop. Sehingga
kedua daun elektroskop memiliki kelebihan elektron (bermuatan
negatif) dan saling menjauh karena sama-sama bermuatan negatif.
Semakin besar muatannya, semakin jauh jarak antar kedua daun kaki
elektroskop. Kondisi serupa juga akan terjadi saat benda bermuatan
positif diinduksi pada elektroskop. Cara kerja elektroskop secara
induksi tidak dapat digunakan untuk menentukan jenis muatan suatu
benda. Elektroskop Netral didekati benda bermuatan negatif
 
Elektroskop Netral didekati benda bermuatan positif

 
 

b. Memberi Muatan Elektroskop Dengan Konduksi

Untuk menentukan muatan suatu benda dapat dilakukan dengan


cara konduksi.
Cara kerja elektroskop secara konduksi dilakukan pada elektroskop
yang tidak netral,. bola logam dan daun-daun elektroskop memiliki
suatu jenis muatan.
Muatan pada bola logam tersebut diperoleh dengan cara konduksi
oleh konduktor logam. Sebuah elektroskop dikonduksi sehingga
bermuatan negatif. Kondisi yang dapat terjadi saat benda bermuatan
didekatkan pada bola logam adalah sebagai berikut.
1. Jika benda bermuatan negatif didekatkan pada logam: elektron akan
turun menuju daun kaki sehingga kedua daun kaki akan semakin
saling menjauh.
2. Jika benda bermuatan positif didekatkan pada bola logam: elektron
akan tertarik dari daun kaki menuju bola logam sehingga kedua daun
elektroskop akan saling mendekat.
3. Demikian juga untuk kondisi sebaliknya. 
Elektroskop Awal Bermuatan Negatif
     
     
 
 
 
 
 
 
 
     

Elektroskop Awal Bermuatan Positif

Elektroskop dari alat dan bahan sederhana


      
BAHAN AJAR

Mata Pelajaran : IPA


Kelas / Semester : IX / Ganjil
KI / KD : 3 / 3.4 Menjelaskan konsep listrik statis
dan gejalanya dalam kehidupan sehari-
hari, termasuk kelistrikan pada sistem saraf
dan hewan yang mengandung listrik
Pertemuan ke- : 2 (Dua )

HUKUM COULOMB
Hukum Coulomb adalah hukum yang menjelaskan hubungan
antara gaya yang timbul antara dua titik muatan, yang terpisahkan pada
jarak tertentu, dengan nilai muatan dan jarak pisah keduanya. Muatan
sejenis akan saling tolak-menolak, sedangkan muatan berbeda jenis
akan saling tarik-menarik. Hukum Coulomb merupakan Hukum yang
menjelaskan hubungan antara gaya yang timbul antara dua titik muatan,
yang terpisahkan pada jarak tertentu dengan nilai muatan dan jarak
pisah keduanya.

F = Gaya interaksi/gaya coulomb


(Newton)
K = konstanta 9. 10 9 Nm2 / C2
q1, q2 = Muatan listrik (Coulomb)
r = Jarak antar muatan

Contoh soal :
Dua benda bermuatan listrik masing-masing +4 µC dan -2 µC berada
pada jarak pisah 3 cm. Tentukanlah besar gaya tarik menarik antara
kedua benda jika diketahui
k = 9 x 109 Nm2/C2
Penyelesaian :
Diketahui : Q1 = +4 µC
Q2 = -2 µC
r = 3 cm
k = 9 x 109 Nm2/C2
Ditanya : F =………..?
Jawab :

4 . 10—6 . 2 . 10--6
= 9 x 109 .
(3.10 –2) 2

4 . 10 —6 . 2 . 10--6
= 9 x 10 9
.
9.10 –4
= 8. 10 1

= 80 N

Latihan soal terlampir

Beda Potensial Listrik

Bagaimana petir terjadi?

Petir adalah salah satu contoh pembebasan muatan listrik dalam


jumlah yang cukup besar. Pembebasan ini bisa terjadi antara awan dan
awan atau antara awan dan bumi. Kenapa ke bumi? Karena bumi
merupakan suatu tempat yang mampu menampung berapapun
besarnya muatan listrik.  Ketika awan bergerak dari satu tempat ke
tempat lain untuk membentuk hujan, maka awan akan mengalami
polarisasi akibat pengaruh suatu tempat di permukaan bumi, biasanya
tempat yang lebih tinggi terhadap sekitarnya. Polarisasi muatan ini
menyebabkan terjadinya perbedaan potensial yang sangat tinggi yang
bisa  mengakibatkan terjadinya loncatan bunga api kita dikenal dengan
nama petir.

Petir merupakan kilatan cahaya yang muncul akibat perpindahan


muatan listrik negatif (elektron) antara awan dan awan atau antara
awan dan bumi. Petir dapat terjadi karena adanya beda potensial yang
sangat besar antara dua awan yang berbeda atau antara awan dan
bumi, akibatnya akan terjadi lompatan muatan listrik atau perpindahan
electron secara besar-besaran dari awan ke awan dan dari awan ke
bumi.

Jika perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup besar, maka
akan terjadi pembuangan muatan negatif (elektron) dari awan ke bumi
atau sebaliknya untuk mencapai kesetimbangan. Pada proses
pembuangan muatan ini, media yang dilalui elektron adalah udara.
Pada saat elektron mampu menembus ambang batas isolasi udara
inilah terjadi ledakan suara. Petir lebih sering terjadi pada musim hujan,
karena pada keadaan tersebut udara mengandung kadar air yang lebih
tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus lebih mudah mengalir.
Karena ada awan bermuatan negatif dan awan bermuatan positif, maka
petir juga bisa terjadi antar awan yang berbeda muatan.

Besarnya beda
potensial listrik dapat dihitung dengan membandingkan besar energi
listrik yang diperlukan dengan jumlah muatan listrik yang dipindahkan,
yaitu :
V = Beda potensial listrik ( Volt)
W = Energi Listrik (Joule )
Q = Muatan Listrik (Coulomb)

MEDAN LISTRIK

Medan listrik merupakan daerah disekitar muatan yang menimbulkan


gaya listrik terhadap muatan lain. Medan listrik digambarkan oleh
serangkaian garis gaya listrik yang arahnya keluar atau ke dalam
muatan. Arah garis gaya listrik ke dalam digunakan untuk menunjukkan
muatan negatif dan arah garis medan listrik ke luar digunakan untuk
menunjukkan muatan positif.

Kuat medan listrik ( E )


didefinisikan sebagai besarnya gaya listrik ( F ) yang bekerja pada satu
satuan muatan uji (qo ), maka besarnya kuat medan listrik pada tempat
muatan uji dapat dihitung dengan
persamaan
BAHAN AJAR

Mata Pelajaran : IPA


Kelas / Semester : IX / Ganjil
KI / KD : 3 / 3.4 Menjelaskan konsep listrik
statis dan gejalanya dalam
kehidupan sehari-hari, termasuk
kelistrikan pada sistem saraf dan
hewan yang mengandung listrik
Pertemuan ke- : 3 dan 4 (empat )

1. Gejala Listrik pada Mesin Fotocopy


Prinsip kerja mesin fotocopy selain menerapkan konsep optic juga
menerapkan konsep listrik statis. Komponen utama mesin fotocopy
adalah penggunaan toner atau tempat bubuk hitam halus. Toner
dibuat bermuatan negative sehingga mudah ditarik oleh kertas.

2. Kelistrikan pada Sel Saraf


Tubuh manusia dapat menunjukkan adanya gejala kelistrikan
khususnya pada saraf yang disebabkan adanya impuls (sinyal pada
sel saraf)
Tegangan ( beda potensial ) pada tubuh berbeda dengan tegangan
pada listrik dalam rumah. Kelistrikan pada tubuh hanya berkaitan
dengan komposisi ion yang terdapat dalam tubuh.
Sel saraf menghantarkan impuls karena terjadi pertukaran ion-ion di
dalam dan di luar membran sel saraf. Pertukaran ion tersebut dapat
terjadi karena adanya rangsangan yang cukup kuat sehingga dapat
mengaktifkan pompa
ion.

1. Neurotransmitter dilepaskan
dari suatu sel saraf
mengakibatkan impuls
diteruskan ke sel
sarafberikutnya.
Neurotransmitter tersebut
mengakibatkan muatan positif
Na+ masuk ke dalam sel saraf
berikutnya.
2. Saat muatan positif Na +
masuk ke dalam sel saraf melalui
membrane sel maka terjadilah aliran impuls
3. Saat impuls telah mencapai ujung sel saraf, neurotransmitter akan
dilepaskan kembali
Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang berfungsi untuk menerima,
mengolah, dan mengirim rangsangan yang diterima panca indera.
Setiap sel saraf terdiri atas tiga bagian, yaitu badan sel saraf, dendrit,
dan akson atau neurit.

3. Hewan Penghasil Listrik


Hewan yang mampu menghasilkan arus listrik sangat kuat antara
lain :

a. Ikan belalai
gajah c.
Echidna

b. Belut listrik d. Hiu Kepala Martil

Anda mungkin juga menyukai