Anda di halaman 1dari 18

M8KP1 Laporan wajib 10

KELISTRIKAN

1. TUJUAN PERCOBAAN
1. Tujuan Praktikum 1 ( Percobaan Muatan Listrik)
1) Menunjukan adanya muatan listrik pada suatu benda, akibat yang timbul
dari sifat muatan
2) Memperlihatkan adanya gaya elektrostatika dua buah benda bermuatan.
2. Tujuan Praktikum 2 ( Percobaan Arus dan Tegangan Listrik)
1) Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik
2) Menjelaskan pengaruh tengangan terhadap suatu rangkaian
3. Tujuan Praktikum 3 ( Percobaan Energi Listrik)
Menjelaskan proses perubahan energi listrik mejadi kalor

2. ALAT DAN BAHAN


1. Praktikum 1 ( Percobaan Muatan Listrik)
a. Bola pingpong 2 buah.
b. Benang jahit secukupnya
c. Lembaran wool dan nilon
d. Tas plastik
e. Isolasi
f. Sisir plastik.
g. Potongan kertas yang kecil-kecil.
2. Praktikum 2 ( Percobaan Arus dan Tegangan Listrik)
a. Baterai 1,5 volt 3 buah.
b. Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam)
c. Bola lampu 2,5 volt – 3,6 volt/ 0,007 A 3buah.
d. AVO meter 1 buah.
e. Dudukan baterai 3 buah.
3. Praktikum 3 ( Percobaan Energi Listrik)
a. Kayu
b. Soder dan timah
c. Baterai ABC 1,5 volt 4 buah
d. Kabel
e. Dudukan baterai 4 buah
f. Kawat email
g. Korek api
h. Termometer
i. Buku dan alat tulis
j. Handphone

3. LANDASAN TEORI
Studi tentang kelistrikan dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu : listrik statis
dan listrik dinamis. Listrik statis mempelajari tentang muatan listrik yang diam,
sedangkan listrik dinamis mempelajari tentang muatan listrik bergerak.1
Muatan listrik adalah muatan dasar yang terdapat pada benda, sehingga
mengalami gaya pada benda lain yang berdekatan dan juga memiliki muatan listrik. 2
Suatu benda bermuatan listrik negatif jika benda tersebut mendapatakan tambahan
elektron dari benda lain, dan bermuatan listrik positif jika benda itu mengalami
pengurangan elektron. karena itu pada pristiwa penggosokan benda-benda dapat
dijelaskan dengan 2 cara3 :
1. Pada penggosokan ebonit yang digosok dengan kain wol. Sebelum proses
penggosokkan, baik kain wol sebagai penggosok maupun ebonit sebagai benda,
yang digosok adalah sama-sama netral. Berarti pada keadaan netral jumlah muatan
listrik positif sama dengan jumlah muatan listrik negatif, atau jumlah proton sama
dengan jumlah elektron. Ketika proses penggosokkan berlangsung, terjadilah
perpindahan elektron dari kain wol ke ebonit. Jadi setelah proses penggosokkan,
kai wol mengalami pengurangan elektron sehinnga bermuatan positif.
Sedangakan batang ebonit mengalami penambahan elektron, sehingga bermuatan
negatif.
2. Proses penggosokkan batang kaca dengan kain sutra. Mula – mula baik batang
kaca maupun kain sutra masih netral yang berarti bahwa jumlah muatan listrik
negatif adalah seimbang. Tetapi akibat penggosokkan batang kaca dengan kain
sutra, maka terjadila perpindahan elektron dari kaca ke sutra. Sehingga setelah
proses penggosokkan, kain sutra mendapat tambahan elektron hingga bermuatan
negatif. Sebaliknya pada batang kaca karena pada proses penggosokkan itu
mengalami pengurangan elektron, dimana elektron-elektron batang kaca
menempel pada kain sutra, menjadi bermuatan listrik positif.

1
Rumanta, Maman. DKK. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka
2
https://www.kompas.com/skola/read/2020/04/20/200000169/muatan-dan-medan-listrik?page=all
3
Rumanta, Maman. DKK. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari pergerakan
elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu.
Arus listrik dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere. Contoh arus
listrik dalam kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan
mikroAmpere. Seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200
kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada petir. Dalam kebanyakan sirkuit arus
searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah konstan sehingga
besar arus yang mengalir dalam sirkuit bergantung pada voltase dan resistansi sesuai
dengan hukum Ohm4.
Arus listrik merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan internasional.
Satuan internasional untuk arus listrik adalah Ampere (A). Secara formal satuan
Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan, akan
menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7 Newton/meter di antara dua penghantar lurus
sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain
dalam ruang hampa udara.
Tegangan listrik adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam
rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi
potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam
sebuah konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensial listriknya, suatu
tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra
tinggi. Secara definisi tegangan listrik menyebabkan obyek bermuatan listrik negatif
tertarik dari tempat bertegangan rendah menuju tempat bertegangan lebih tinggi.
Sehingga arah arus listrik konvensional didalam suatu konduktor mengalir dari
tegangan tinggi menuju tegangan rendah.5
Listrik dapat menimbulkan panas atau kalor. Melalui alat pengkonversi energi,
energi listrik dapat diubah. Contohnya, pada bola pijar, setrika listrik, dan kompor
listrik. Disini energi listrik diubah menjadi energi kalor6.
4. PROSEDUR PERCOBAAN
4.1 Praktikum 1 ( Percobaan Muatan Listrik)
1. Gantungkan sebuah bola pinpong pada bagian pinggir meja dengan menggunakan
benang dan isolasi. Menggosokan tas plastic pada baju beberapa kali, kemudian
mendekatkannya pada bola pingpong dan mengamati apa yang terjadi?

4
https://www.ilmiahku.com/2019/12/laporan-praktikum-kelistrikan.html
5
http://catatanyusufjabung.blogspot.com/2015/12/pdgk4109-laporan-praktikum-ipa-modul.html
6
Rumanta, Maman. DKK. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
2. Gosokan sisir pada rambut beberapa kali, kemudian mendekatkannya pada
potongan-potongan kertas yang terletak diatas meja dan mengamati apa yang
terjadi?
3. Apa yang terjadi apabila percobaan (2) dibiarkan dalam waktu yang cukup lama.
Berikan penjelasan .
4. Ikatlah kedua bola pinpong dengan benang, kemudian gantungkan ke bagian
pinggir mela (tempel dengan isolasi. Dekatkan kedua bola (jangan sampai
bersentuhan). Amati apa yang terjadi.
5. Gosoklah bola kiri dan kanan dengan kain wool, setelah itu mendekatkan keduanya
dan mengamati yang terjadi?
6. Lengkapi tabel pada hasil pengamatan anda. Apakah hasilnya “tolak-menolak”
atau “tarik-menarik”.

4.2 Praktikum 2 ( Percobaan Arus dan Tegangan Listrik)


4.2.1 Percobaan Arus Listrik
1. Susunlah 3 buah baterai secara seri! Kemudian membuat gambar
rangkaiannya.
2. Hubungkan kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada kutub (-).
3. Salah satu ujung kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola lampu
(pilih salah satu dari bola lampu 2,5 volt – 5,6 volt). Jika lampu menyala
menandakan adanya aliran arus listrik dari kutub (+) menuju kutub (-).
Tetapi jika belum menyala langgsung memeriksa sebabanya.
4. Catat besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dengan
menggunakan amperemeter yang dipasang secara seri, tetapi jika tidak
tersedia AVO meter, nyala lampu sudah cukup membuktikan adanya
arus yang mengalir.
5. Susun rangkaiannya seperti gambar berikut.

Tentukan apakah jenis bahan yang digunakan termasuk konduktor,


dengan cara mengisi hasil pengamatan Anda pada table berikut ini.
4.2.2 Percobaan Tegangan Listrik
1. a) Buatlah rangkaian seperti pada gambar!

Tutuplah saklar S, kemudian amatilah apakah lampu menyala?


Mengapa demikian?
b) Kemudian buatlah rangkaian seperti pada gambar!

Setelah saklar S ditutup, apakah lampu (tidak menyala, menyala


redup, menyala lebih terang, menyala sangat terang). Mengapa
demikian?
c) Lanjutkan dengan membuat rangkaian seperti gambar berikut.

Setelah saklar S ditutup, apakah lampu (tidak menyala, menyala


redup, menyala lebih terang, menyala sangat terang). Mengapa
demikian?
d) Lakukan hal yang sama pada langah a,b,c dengan menggunakan 3
buah baterai yang dirangkai secara seri. Amatilah an beriakn
penjelasan!
2. Mengapa pada percobaan langkah b, c, d nyala lampu berbed?

4.3 Praktikum 3 ( Percobaan Energi Listrik)


1. Rangkaian alat seperti gambar dibawah ini (4 batrai dirangkai secara pararael)

2. Tutuplah saklar S, kemudian biarkan beberapa saat


a. Amati apa yang terjadi pada lilitan kawat.
b. Setelah ± 2 menit letakkan korek apa itu pada lilitan kawat, apa yang terjadi
3. Bukalah saklar S letakkan ujung termometer pada lilitan kawat. Catatlah
skala yang ditunjukan termometer (.....C)
4. Tutuplah saklat S, kemudian setelah 2 menit catatlah skala yang, ditunjukan
termometer (.....C)
5. Apakah ada kenaikan suhu pada skala termometer setelah saklar ditutup ?
mengapa demikian ?

5 DATA PENGAMATAN PRAKTIKUM


5.1 Praktikum 1 (Percobaan Muatan Listrik)
Tabel 1.1 Hail Percobaan Muatan Listrik
Bola Pinpong Kiri Bola Pinpong Kanan Digosok Dengan
Digosok Dengan Wool Plastik Nilon
Wool Tolak menolak Tarik menarik Tarik menarik
Plastik Tarik menarik Tolak menolak Tarik menarik
Nilon Tarik menarik Tarik menarik Tolak menolak

5.2 Praktikum 1 (Percobaan Arus dan Tegangan Listrik)


Percobaan arus listrik
Tabel 1.2 Hasil Pengamatan Terhadap Jenis Bahan
LAMPU KONDUKTOR
NO BAHAN
Menyala Tidak Ya Tidak
1 Kawat besi √ √
2 Kawat tembaga √ √
3 Sendok perak √ √
4 Kayu √ √
5 Karet penghapus √ √
6 Grafit (mata pensil) √ √
7 Kertas √ √
8 Tas plastic √ √
9 Air keran √ √
10 Air garam √ √
Percobaan Tegangan listrik
Berdasarkan hasil percobaan pada tegangan listrik yang terjadi adalah :
1. Ketika saklar (s) ditutup, lampu tidak menyala. Hal ini terjadi karena arus
listrik tidak terhubung ke rangkaian listrik
2. Ketika saklar (s) ditutup, yang terjadi adalah lampu menyala agak terang
(redup) karena sumber energi (baterai) hanya berjumlah satu buah.

3. Setelah saklar (s) ditutup yang terjadi adalah lampu dapat menyala lebih
terang. karena muatan listrik yang mengalir lebih besar lagi. Hal ini
disebabkan oleh sumber energi (baterai) berjumlah 2 buah.

4. Setelah saklar (s) ditutup yang terjadi adalah lampu dapat menyala lebih terang
lagi. karena muatan listrik yang mengalir lebih besar lagi. Hal ini disebabkan
oleh sumber energi (baterai) berjumlah 3 buah.

5.3 Praktikum 3 (Percobaan Energi Listrik)


Berdasarkan hasil percobaan energi listrik adalah :
1. Suhu awal lilitan kawat adalah 32,6 C.
2. Setelah saklar dihidupkan dan didiamkan selama 2 menit lebih, pentul korek
api yang diletakkan pada lilitan kawat terbakar.
3. Suhu lilitan kawat setelah dialiri listrik adalah HC (karena suhu yang
dihasilkan terlalu panas dan yang saya gunakan adalah termometer untuk
mengukur suhu badan, jadi melewati batas maksimal dari termometer).
4. Terjadi kenaikan suhu pada lilitan kawat setelah dialiri listrik.
6 PEMBAHASAN
6.1 Praktikum 1 (Percobaan Muatan Listrik)
Berdasarkan tabel diatas menujukan bahwa :

1. Saat plastik di gosok secara berulang-ulang pada kain dan di dekatkan pada bola
pingpong akan mengalami tarik menarik
2. Saat sisir plastik di gosokkan selama beberapa kali ke rambut dan didekatkan
pada potongan kertas, potongan kertas dapat menempel pada sisir plastik karena
adanya muatan listrik. Tapi saat di dibiarkan selama 3 menit potongan kertas akan
berjatuhan, hal ini terjadi karena muatan listrik pada sisir plastik sudah habis.
3. Saat dua bola pingpong di dekatkan tidak terjadi reaksi di antara keduanya.
4. Ketika proses penggosokan berlangsung terjadilah perpindahan electron dari kain
wool ke bola pingpong. Jadi setelah proses penggosokkan, kain wool mengalami
pengurangan elektron sehingga bermuatan positif, sedangkan bola pingpong
mengalami penambahan electron, sehingga bermuatan negatif.

6.2 Praktikum 2 (Percobaan Arus dan Tegangan Listrik)


Percobaan Arus Listrik
1. Kawat besi
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan kawat besi sebagai saklar,
yang terjadi adalah lampu menyala. Hal ini dapat terjadi karena kawat besi
merupakan benda penghantar listrik yang baik (bersifat konduktor).
2. Kawat tembaga
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan kawat tembaga sebagai
saklar, yang terjadi adalah lampu menyala. Hal ini dapat terjadi karena kawat
tembaga merupakan benda penghantar listrik yang baik (bersifat konduktor).
3. Sendok perak
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan sendok perak sebagai saklar,
yang terjadi adalah lampu menyala. Hal ini dapat terjadi karena sendok perak
merupakan benda penghantar listrik yang baik (bersifat konduktor).
4. Kayu
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan kayu sebagai saklar, yang
terjadi adalah lampu tidak menyala. Hal ini dapat terjadi karena kayu
merupakan benda yang bersifat isolator (bahan yang sulit atau tidak bisa
melakukan perpindahan muatan listrik)
5. Karet penghapus
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan karet penghapus sebagai
saklar, yang terjadi adalah lampu tidak menyala. Hal ini dapat terjadi karena
karet penghapus merupakan benda yang bersifat isolator (bahan yang sulit atau
tidak bisa melakukan perpindahan muatan listrik)
6. Grafit (mata pensil)
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan Grafit (mata pensil) sebagai
saklar, yang terjadi adalah lampu tidak menyala. Hal ini dapat terjadi karena
grafit (mata pensil) merupakan benda yang bersifat isolator (bukan penghantar
listrik)
7. Kertas
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan kertas sebagai saklar, yang
terjadi adalah lampu tidak menyala. Hal ini dapat terjadi karena kertas
merupakan benda yang bersifat isolator (bahan yang sulit atau tidak bisa
melakukan perpindahan muatan listrik) .
8. Tas plastik
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan tas plastik sebagai saklar,
yang terjadi adalah lampu tidak menyala. Hal ini dapat terjadi karena tas
plastik merupakan benda yang bersifat isolator (bahan yang sulit atau tidak
bisa melakukan perpindahan muatan listrik)
9. Air kran
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan kemudian dihubungkan ke
air kran, yang terjadi adalah lampu tidak menyala. Hal ini dapat terjadi karena
air merupakan benda yang bersifat isolator (bahan yang sulit atau tidak bisa
melakukan perpindahan muatan listrik)
10.Air garam
Setelah kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam ( - ) dirangkai dengan
lampu dan dihubungkan ke baterai menggunakan kemudian dihubungkan ke
air garam, yang terjadi adalah lampu menyala. Hal ini dapat terjadi karena
pada larutan garam mengandung NaCl yang mengakibatkan adanya
perpindahan elektron dari suatu atom ke atom yang lain.

Percobaan Arus Listrik


1. Pada percobaan yang pertama tanpa menggunakan baterai, yang terjadi adalah
lampu tidak dapat menyalah karena tidak ada sumber energi atau aliran listrik.
2. Pada percobaan yang kedua menggunakan satu baterai yang mana bagian
positif (+) di dihubungkan dengan kabel merah dan bagian negatif (-)
dihubungkan dengan kabel hitam yang terjadi pada lampu adalah menyala
redup. Hal ini disebabkan karena sumber energi baterai hanya sedikit (1 buah
baterai)
3. Pada percobaan ketiga dengan menggunakan dua baterai dimana bagian (+)
dihubungkan dengan keabel merah dan bagian negatif (-) dihubungan dengan
kabel berwarna hitam. Yang tarjadi pada lampu adalah menyala lebih terang
karena sumber energi berjumlah dua buah baterai
4. Pada percobaan ke empat dengan menggunakan tiga baterai dimana bagian (+)
baterai dihubungkan dengan kabel berwarna merah dan bagian (-)
dihubungkan dengan kabel berwarna hitam. Yang tarjadi pada lampu adalah
menyala lebih terang lagi karena sumber energi berjumlah tiga buah baterai

6.3 Praktikum 3 (Percobaan Energi Listrik)

Berikut merupakan hasil praktikum yang telah saya lakukan dari percobaan
energi listrik :

1. Sebelum saklar dihidupkan suhu awal pada lilitan kawat menujukan 32,6C .
2. Setelah dialiri listrik selama 2 menit lebih pentul korek api yang diletakkan pada
lilitan kawat terbakar, hal ini dapat terjadi karena aliran listrik dikawat berubah
menjadi energi panas.
3. Setelah dialiri listrik lilitan kawat menjadi sangat panas, skala pada termometer
menunjukan Hc (karena suhu yang dihasilkan terlalu panas dan yang saya
gunakan adalah termometer untuk mengukur suhu badan, jadi melewati batas
maksimal dari termometer)
4. Karena perubahan energi menjadi panas membuat lilitan kawat mengalami
kenaikan suhu.

Dalam kehidupan sehari-hari perubahan energi listrik menjadi panas bisa


terjadi pada benda-benda beriku :

1. Stelika listrik yang ketika dialiri listrik, permukaan stelika akan menjadi panas.
2. Soder yang dihubungkan dengan arus listrik akan berubah menjadi panas
3. Mejikom yang dihubungkan dengan arus listrik akan berubah menjadi panas
4. Catok rambut yang dihubungkan dengan arus listrik akan berubah menjadi
panas

7 KESIMPULAN
7.1 Praktikum 1 (Percobaan Muatan Listrik)
Berdasarkan percobaan yang dilakukan pada muatan listrik ini dapat ditarik
kesimpulan bahwa :
1. Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda.
2. Suatu benda bermuatan listrik negatif jika benda tersebut mendapatkan
tambahan elektron dari benda lain
3. Suatu benda bermuatan listrik positif jika benda itu mengalami pengurangan
elektron
4. Dua benda yang berbeda muatan di dekatkan akan terjadi tarik menarik, dan
jika dua benda memiliki muatan sama di dekatkan akan terjadi tolak menolak.

7.2 Praktikum 1 (Percobaan Arus dan Tegangan Listrik)


Percobaan Arus Listrik
Berdasarkan percobaan yang dilakukan pada arus listrik dapat ditarik
kesimpulan bahwa :
1. Arus listrik dalam suatu rangkaian dapat mengalir apabila kawat penghantar
tersebut merupakan penghantar listrik yang baik (bersifat konduktor).
2. Arus listrik dalam suatu rangkaian tidak mungkin dapat mengalir apabila
kawatnya bersifat isolator (bahan yang sulit atau tidak bisa melakukan
perpindahan muatan listrik)
3. Dari bahan yang telah diuji cobakan, bahan yang dapat dialiri listrik (memiliki
sifat konduktor) adalah : kawat besi, kawat tembaga, sendok perak, dan air
garam. Sedangkan bahan yang tidak dapat dialiri listrik (memiliki sifat
isolator) adalah : kayu, karet penghapus, grafit (mata pensil), kertas, tas
plastik, dan air kran.

Percobaan Tegangan Listrik


Berdasaran percobaan yang dilakukan pada tegangan listrik didapatkan
kesimpulan bahwa semakin besar sumber energi maka nyala lampu akan semakin
terang. Hal tersebut memperlihatkan bahwa besarnya arus listrik selalu
berbanding lurus dengan besarnya tegangan listrik dan berbanding terbalik
dengan besarnya hambatan. Tegangan listrik berbanding lurus antara arus listrik
dengan hambatan listrik.

7.3 Percobaan Energi Listrik


Berdasarkan percobaan yang dilakukan pada energi listrik dapat ditarik
kesimpulan bahwa : energi listrik dapat berubah mejadi energi panas atau kalor.
Perubahan energi listrik menjadi panas dapat dimanfaatkan dalam kehidupan
sehari-hari seperti setrika, solder, megic com, catok rambut, dan peralatan rumah
tangga yang lainnya.

8 JAWAB PERTANYAAN
8.1 Praktikum 1 (Percobaan Muatan Listrik)
Soal :
1. Mengapa pada langkah (6) antara 2 bola tidak saling berinteraksi?
2. Apakah bola pingpong pada langkah (6) memiliki muatan yang sejenis atau
berlawanan?
3. Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A,B,C dan D. bila diketahui benda
A menarik B, B menarik C, sedangkan C menarik . Bila A bermuatan negatife
maka tentukanlah jenis muatan benda B, C, dan D !
4. Apa yang dapat anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun
muatan yang berlawanan?

Jawab :
1. Karena antara nilon dan plastik memiliki muatan listrik yang sama
2. Pada langkah (6) bola pinpong memiliki muatan yang sama (Sejenis).
Sehingga membuat kedua bola pingpong saling tolak menolak.
3. Berdsarakan soal diatas dapat digambarkan sebagai berikut :
A B
B C

C D

Jadi: jika A bermuatan negatif (-) maka :


 B bermuatan positif (+)
 C bermuatan negatif (-)
 D bermuatan positif (+)
4. Dua benda yang memiliki muatan berlawanan akan saling tarik-menarik, dan
apabila dua benda memiliki muatan sejenis akan tolak menolak atau tidak
bereaksi.
8.2 Praktikum 2 (Percobaan Arus dan Tengangan Listrik)
Soal :
1. Dari hasil pengamatan anda, jelaskan pengertian arus listrik dan tegangan
listrik !
2. Mengapa pada percobaan 1, baterai disusun secara seri?
3. Jelaskan hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik !
4. Tentukan mana yang lebih tahan lama dengan menggunakan 3 buah baterai
yang disusun secara seri atau pararel ? mengapa demikian ?
5. Dari hasil percobaan 1 dan 2, buatlah kesimpulan anda tentang :
a) Arus listrik
b) Tegangan listrik

Jawab :
1. Arus listrik merupakan jumlah muatan yang mengalir dalam suatu penampang
melintang tiap interval waktu tertentu. Sedangkan tegangan listrik adalah kuat
arus yang mengalir pada arus listrik
2. Baterai disusun seri agar nyala lampu lebih terang .
3. Hubungan arus listrik dengan tegangan adalah bahwa tegangan listrik timbul
karena adanya arus listrik.
4. Yang lebih tahan lama adalah menggunakan 3 buah baterai yang disusun seri.
karena penyusunan secara pararel memanfaatkan 2 arah dari baterai sehingga
menghemat daya yang terdapat pada baterai
5. Arus listrik : jumlah muatan yang mengalir dalam suatu penampang
melintang tiap interval waktu tertentu.
Tegangan listrik : kuat arus yang mengalir pada arus listrik
8.3 Praktikum 3 (Percobaan Energi Listrik)
Soal :
1. Perubahan energi apakah yang terjadi jika kita menggunakan setrika listrik?
2. Dua buah baterai masing-masing besarnya 1,5 Volt, 0,5 Ohm dirangkai secara
seri kemudian dihubungkan dengan sebuah lampu yang mempunyai tahanan 2
Ohm.Hitunglah: :
a. Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian
b. Daya listriknya
c. Energi listrik yang digunakan selama 1 menit
3. Kesimpulan apa yang diambil tentang percobaan energi listrik ?

Jawab :
1. Perubahan yang terjadi pada setelika listrik adalah listrik menjadi panas
2. Diket V = 1,5 volt
r = 0,5 Ω
R =2 Ω

Ditanya:

V 3
a. Arus listrik (i) = I = = =1 , 5 A
R 2
b. Daya listrik (P) P=V × I =3× 1 ,5=4 ,5 W
c. W =V × I ×t=P × t=4 , 5 ×60=180 J
3. Semakin besar tegangan yang mengalir maka semakin besar pula kuat arus
yang mengalir.

9 DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman. DKK. 2019. Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka
https://www.kompas.com/skola/read/2020/04/20/200000169/muatan-dan-medan-listrik?
page=all. Diakses pada tanggal 24 Mei 2021 Pukul 19.10
https://www.ilmiahku.com/2019/12/laporan-praktikum-kelistrikan.html. Diakses pada tanggal
25 Mei 2021 Pukul 09.00
http://catatanyusufjabung.blogspot.com/2015/12/pdgk4109-laporan-praktikum-ipa-modul.html.
Diakses pada tanggal 25 Mei 2021 Pukul 9.45
10 KESULITAN, SOLUSI, KESAN DAN SARAN
10.1 Kesulitan
Percobaan Muatan Listrisk
Pada praktikum ini peneliti mengalami kesulitan saat menggosokan sisir ke
rambut, karena sisir sudah digosokakn beberapa kali kerambut dan kertas masih
belum bisa terangkat oleh sisir.
Percobaan Arus Listrisk
Pada praktikum ini peneliti mengalami kesulitan ketika melakukan percobaan
pada air garam sebagai saklar. Seharusnya air garam dapat mengaliri listrik atau
sebagai konduktor. Akan tetapi lampu tetap tidak menyalah, padahal air garam
memiliki sifat konduktor.
Percobaan Tegangan Listrisk
Pada percobaan ini peneliti mengalami kesulitan pada percobaan 4 lampu
menyala tidak terang, hal ini disebabkan baterai yang peneliti gunakan merupakan
batrai bekas remot TV dan jam diding.
Percobaan Energi Listrisk
Dalam percobaan ini peneliti mengalami kesulitan dalam proses pemanasan
kawat, setelah didiamkan sampai ± 5 menit kawat tidak berreaksi apapun, akan
tetapi baterai yang panas.

10.2 Solusi
Percobaan Muatan Listrisk
Untuk mengatasi kesulitan tersebut peneliti meminta bantuan teman untuk
gantian dalam menggosokan sisir ke rambut.
Percobaan Arus Listrisk
Untuk mengatasi kesulitan ini peneliti menambah jumblah garam dan
mengganti air dengan air sumur.
Percobaan Tegangan Listrisk
Untuk mengatasi kesulitan dalam penelitian, peneliti mengganti baterai dengan
yang baru, untuk menghasilkan energi yang lebih besar.
Percobaan Energi Listrisk
Untuk mengatasi kesulitan ini, peneliti mencari kawat yang mudah
menghatarkan listrik (kawat email). Serta mengganti kabel yang berukuran lebih
besar.
11 Kesan dan Saran
Dengan adanya percobaan mengenai kelistikan ini, peneliti dapat mebuktikan teori-
teori yang selama ini hanya dipelajari saja, dengan penelitian ini juga dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti.
Saran dari penelitian ini adalah, untuk teman-teman yang ingin melakukan
penelitian kelistrikan,gunakan peralatan yang baru sehingga hasil yang diperoleh bisa
memuaskan

12 FOTO KEGIATAN PRAKTIKUM


Praktikum 1 (Percobaan Muatan Listrik)

Foto persipan praktikum Kain wool – kain wool Wool – nilon Kain wool - plastik

Plastik – plastik Nilon – plastik 2 bola pingpong tarik- 2 bola pingpong tolak
menarik menolak

Praktikum 2 (Percobaan Arus dan Tegangan Listrik)


Percobaan arus listrik

Kawat besi (lampu menyala) Karet penghapus (lampu tdk nyala) Mata pensil (lampu tdk nyala)
Kertas (lampu tdk nyala) Sendok perak (lampu menyala) Kayu (lampu tdk nyala)

Percobaan tagangan listrik

Tanpa menggunakan baterai Menggunakan 1 buah baterai

Menggunakan 2 buah baterai Menggunakan 3 buah baterai

Praktikum 3 (Percobaan Muatan Listrik)

Persiapan praktikum Mengukur suhu awal lilitan kawat


Pentul korek api diletakan pada lilitan kawat Mengukur suhu akhir lilitan kawat

Suhu awal menunjukan 32,6C Pentul korek api terbakar

Suhu akhir menujukan HC

Anda mungkin juga menyukai