Anda di halaman 1dari 16

LKPI-9 BIMBINGAN

MODUL 8 : LISTRIK DAN MAGNET

KP.1 KELISTRIKAN

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM


MODUL 8 LISTRIK DAN MAGNET
KP 1. KELISTRIKAN
PERCOBAAN 1 MUATAN LISTRIK

A. JUDUL PERCOBAAN
Muatan Listrik

B. TUJUAN
1) Menunjukkan adanya muatan listrik pada suatu benda, akibat yang timbul dari
sifat muatan.
2) Memperlihatkan adanya gaya elektrostatika dua buah benda bermuatan.

C. ALAT DAN BAHAN


1) Bola pingpong 2 buah.
2) Benang jahit secukupnya.
3) Lembaran wool dan nilon.
4) Tas plastik.
5) Isolasi.
6) Sisir plastik.
7) Potongan kertas yang kecil-kecil.

D. LANDASAN TEORI
Muatan listrik merupakan sifat ataupun muatan dasar yang dibawa partikel dasar
sehingga menimbulkan partikel dasar tersebut hadapi style tarik menarik serta
tolak menolak. Muatan listrik suatu partikel dasar dapar berjenis positif serta
negatif. Bila 2 barang mempunyai muatan yang sama akan tolak menolak serta
kedua barang akan tarik menarik bila mempunyai muatan yang berbeda jenis.
Butuh dikenal, partikel dasar serta subatomik seperti elektron serta proton
mempunyai muatan listrik. Elektron bermuatan negatif serta proton bermuatan
positif.
Muatan listrik merupakan muatan dasar yang dimiliki sesuatu barang, yang
buatnya menghadapi style pada barang lain yang bersebelahan serta pula
mempunyai muatan listrik. Simbol Q kerap digunakan untuk menggambarkan
muatan. Sistem Satuan Internasional (Sang) dari satuan Q merupakan coulomb,
yang ialah 6,24 x 1018 muatan dasar.
Jenis Muatan Listrik
Ada pula jenis muatan listrik antara lain yaitu :

 Muatan Listrik Positif (Proton)


Menurut Benyamin Franklin, Muatan Listrik Positif biasanya bersifat saling tolak
menolak dengan sesuatu barang yang bermuatan, serta dalam perihal ini terjalin
sebab muatan positif itu sejenis sehingga akan beraksi saling tolak menolak.

 Muatan Listrik Negatif( Elektron)


Menurut Benyamin Franklin, Muatan Listrik Negatif pada sesuatu barang bisa
ditentukan bila ada barang yang mempunyai muatan negatif serta saling tolak
menolak dengan plastik yang mempunyai muatan, hingga bisa ditentukan kalau
muatan barang tersebut negatif.
Uraian lebih lengkapnya yaitu :

 Muatan 1 elektron=- 1,6. 10-19 coulomb


 Muatan 1 proton= +1,6. 10-19 coulomb
Muatan listrik sesuatu barang ditetapkan oleh jumlah proton serta elektron yang
dikandung barang tersebut.
 Bila suatu barang kelebihan elektron = kekurangan proton (Σ elektron

Σ Proton), hingga barang tersebut bermuatan negatif


 Bila suatu barang kekurangan elektron = kelebihan proton (Σ

elektron<Σ Proton), hingga barang tersebut bermuatan positif


 Bila jumlah elektron = jumlah proton (Σ proton=Σ elektron) hingga

barang tersebut tidak bermuatan (muatan netral)


Sifat – sifat Muatan Listrik
Benda – benda yang bermuatan listrik, apabila saling didekatkan bisa
menghadapi gaya tarik ataupun gaya tolak.
Gaya tarik terjadi apabila barang yang didekatkan mempunyai muatan listrik
yang berbeda (muatan positif serta negatif).

Gaya tolak terjadi apabila barang yang didekatkan mempunyai muatan listrik
yang sejenis ataupun sama (muatan positif dengan positif ataupun muatan negatif
dengan negatif).

Dengan demikian, sifat – sifat barang bermuatan listrik bisa disimpulkan sebagai
berikut :

 Benda – benda yang mempunyai muatan listrik sejenis akan saling tolak
menolak.

 Benda – benda yang mempunyai muatan listrik tidak sejenis akan saling
tarik menarik.

E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Menggantung sebuah bola pingpong pada bagian pinggir meja dengan
menggunakan benang dan isolasi. Gosoklah tas plastik pada baju Anda
beberapa kali, kemudian dekatkan pada bola pingpong. Amatilah apa yang
terjadi!
2. Mengosok sisir pada rambut Anda beberapa kali, kemudian dekatkan pada
potongan-potongan kertas yang terletak di atas meja. Amatilah apa yang
terjadi!
3. Apa yang terjadi apabila percobaan (2) dibiarkan dalam waktu yang cukup
lama. Berikan penjelasan!.
4. Ikatlah kedua bola pingpong dengan benang, kemudian gantungkan ke
bagian pinggir meja (tempelkan dengan isolasi). Dekatkanlah kedua bola
(jangan sampai bersentuhan). Amati apa yang terjadi!
5. Menggosok bola kiri dan kanan dengan kain wool, dekatkan keduanya.
Amati apa yang terjadi!
6. Melengkapi tabel di bawali ini dengan hasil pengamatan Anda. Apakah
hasilnya "tolak-menolak" atau "tarik-menarik".

Bola pingpong kiri Bola pingpong kanan digosok dengan


digosok dengan
wool Plastik nilon
wool
Plastik
nilon

F. HASIL PENGAMATAN

1) Terjadi gaya tarik menarik antara tas plastik dengan bola pingpong.

2) Ada muatan listrik

3) Potongan kertas sudah tidak tertarik oleh sisir, karena gaya listrik pada sisir

sudah habis.

4) Tidak terjadi reaksi sama sekali diantara kedua bola pingpong.

5) Saling menolak karena kedua bola pingpong bermuatan listrik sejenis

akibat gosokan dengan kain wool.

6) Tabel hasil pengamatan

Bola pingpong kiri Bola pingpong kanan digosok dengan

digosok dengan wool Plastik nilon

wool Tarik menarik Tarik menarik Tarik menarik

Plastik Tarik menarik Tolak menolak Tarik menarik

nilon Tarik menarik Tarik menarik Tolak menolak

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1) Mengapa pada langkah (6) antara 2 bola tidak ada interaksi?
Jawab : Kedua bola pingpong tidak ada reaksi karena tidak mengandung
muatan listrik.
2) Apakah bola pingpong pada langkah (6) memiliki muatan yang sejenis atau
berlawanan?
Jawab: Kedua bola pingpong bermuatan sejenis, sehingga saling menolak.

3) Jika terdapat 4 buah benda masing-masing A, B, C, dan D. Bila di


diketahui benda A menarik B, B menarik C, sedangkan C menarik D. Bila A
bermuatan negatif, tentukanlah jenis muatan B, C, dan D!
Jawab: Terdapat 4 benda yaitu: A, B, C, dan D.Jika A menarik B, B menarik
C, C menarik D. Diketahui A bermuatan negatif maka:
a) B bermuatan positif
b) C bermuatan negatif
c) D bermuatan positif

4) Apa yang dapat Anda simpulkan dari interaksi muatan yang sejenis maupun
muatan yang berlawanan?
Jawab: Interaksi muatan sejenis adalah tolak menolak dan muatan
berlawanan adalah tarik menarik.

H. PEMBAHASAN
a) Ketika tas plastik digosokkan pada baju selama beberapa kali kemudian

didekatkan pada bola pingpong, maka terjadi gaya tarik menarik antara tas
plastik dengan bola pingpong.
b) Ketika sisir digosokkan pada rambut selama beberapa kali kemudian
didekatkan pada potongan-potongan kertas, maka beberapa potongan kertas
akan menempel pada permukaan sisir yang digosokkan pada rambut. Hal ini
menunjukkan adanya muatan listrik.
c) Jika sisir dibiarkan dalam waktu yang cukup lama kemudian baru ditempelkan
pada potongan-potongan kertas, maka potongan kertas tidak bisa menempel
pada permukaan sisir karena gaya listrik pada sisir sudah habis.
d) Ketika dua bola pingpong diikatkan pada bagian pinggir meja lalu dua bola
tersebut didekatkan, maka tidak terjadi reaksi sama sekali diantara kedua bola
pingpong.
e) Ketika bola kiri dan bola kanan digosokkan dengan kain wool lalu keduanya
didekatkan, maka keduanya akan saling menolak karena kedua bola pingpong
bermuatan listrik sejenis akibat gosokan dengan kain wool.

I. KESIMPULAN
Kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan sebagai berikut :
a) Benda netral memiliki jumlah proton yang sama dengan jumlah elektron,
benda yang netral dapat bermuatan listrik positif atau negatif dengan cara
melepas atau menangkap elektron.
b) Pemberian muataan pada benda dapat dilakukan dengan menggosok suatu
benda dengan benda yang lain.
c) Listrik statis terjadi akibat adanya dua benda yang bermuatan listrik.
d) Muatan listrik yang sejenis akan tolak menolak, sedangkan muatan listrik
yang tidak sejenis akan tarik menarik.
J. KENDALA
Tidak ditemukan kendala yang berarti dalam praktikum ini.

K. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. (2019). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: PT.
Gramedia.
https://www.seputarpengetahuan.co.id/2020/04/muatan-listrik-pengertian-jenis-
sifat-sifat-persamaan-rumus-muatan-dan-contoh-soal.html. Diakses
pada Rabu, 18 November 2020.

L. LAMPIRAN

Dokumentasi Pecobaan Muatan Listrik

Tahap
Awal
Menyiapkan alat dan bahan percobaan

Tahap
Kegiatan
Tahap
Akhir

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM


MODUL 8 LISTRIK DAN MAGNET
KP 1. KELISTRIKAN

PERCOBAAN 2 ARUS DAN TEGANGAN LISTRIK

A. JUDUL PERCOBAAN
Arus dan Tegangan Listrik

B. TUJUAN
1. Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.
2. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Baterai 1,5 volt 3 buah.
2. Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam).
3. Bola lampu 2,5 volt - 3,6 volt/0,007A 3 buah.
4. AVO meter 1 buah.
5. Dudukan baterai 3 buah.

D. LANDASAN TEORI
Arus Listrik
Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir dalam
rangkaian tiap satuan waktu. Arus listrik disimbolkan dengan huruf "I" dan
satuannya adalah Coulomb/detik atau Ampere (A).
I=Q/t
Selain itu besarnya arus listrik adalah proporsional dengan tegangan yang
diberikan dan juga besarnya tahanan pada penghantar.
I=V/R
V = Tegangan, R = Tahanan/resistansi

Tegangan
Tegangan adalah beda potensial antara dua titik rangkaian listrik yang
memberi tekanan ke arus listrik untuk mengalir. Tegangan disimbolkan
dengan "V" dan satuannya adalah Volt.

V=IxR

Hambatan
Elektron-elektron yang mengalir di penghantar cenderung mengalami
gesekan dan perlawanan. Perlawanan ini lah yang disebut dengan
"Resistansi atau Hambatan". Sesuai dengan namanya, hambatan bersifat
menghambat arus listrik (laju elektron yang mengalir) dan efek dari
penghambatan ini bisa menimbulkan energi lain seperti panas, cahaya.
Hambatan disimbolkan dengan huruf "R" dan memiliki satuan "Ohm".

R=V/I

Hukum Ohm
Arus listrik akan mengalir dalam pengahantar jika memenuhi dua syarat
yaitu adanya tegangan dan rangkaiannya tertutup.
Jumlah arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dipengaruhi oleh
besarnya tegangan yang diberikan dan juga besarnya hambatan. Jika
tegangan dinaikkan, maka arus listrik akan meningkat. Namun, jika
hambatannya juga dinaikkan maka arus akan melemah.

E. PROSEDUR PERCOBAAN

Percobaan 1: Arus Listrik


1. Menyusun 3 buah baterai secara seri! Buatlah gambar rangkaiannya.
2. Menghubungkan kabel merah pada kutub (+) dan kabel hitam pada kutub
(-).
3. Salah satu ujung kabel merah dan hitam yang telah terpasang bola lampu
(dipilih salah satu dari bola lampu 2,5 volt - 5,6 volt). Jika lampu menyala
menandakan adanya aliran anus dari kutub (+) menuju kutub (-). Tetapi
jika belum menyala periksalah sebabnya.
4. Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian dapat menggunakan
amperemeter yang dipasang secara seri, catat besarnya. Tetapi jika tidak

tersedia AVO meter, nyala lampu sudah cukup membuktikan adanya arus
yang mengalir.
5. Menyusun rangkaian seperti gambar berikut.
Tentukan apakah jenis bahan yang digunakan termasuk konduktor, dengan
cara mengisi hasil pengamatan Anda pada tabel berikut ini.

Berilah tanda cek (v) pada tabel berikut ini

No Bahan Lampu Konduktor


Menyala Tidak Ya Tidak
1 Kawat besi √ √
2 Kawat tembaga √ √
3 Sendok perak √ √
4 Kayu √ √
5 Karet penghapus √ √
6 Grafit (mata pensil) √ √
7 Kertas √ √
8 Tas plastik √ √
9 Air keran √ √
10 Air garam √ √

Percobaan 2: Tegangan Listrik


1) a. Membuat rangkaian seperti gambar dibawah ini

b. Kemudian membuat rangkaian seperti gambar berikut.

c. Melanjutkan dengan membuat rangkaian seperti gambar berikut.

Setelah saklar S ditutup, apakah nyala lampu (tidak menyala,menyala


redup ,nyala lebih terang,nyala sangat terang). Mengapa demikian?

d. Melakukan hal yang sama pada langkah a,b,c dengan menggunakan 3 buah
baterai yang dirangkai secara seri. Amatilah dan berikan penjelasan!
2. Percobaan 2: Muatan listrik
a. Membuat rangkaian listrik

Saklar (s) ditutup, lampu tidak menyala. Karena rangkaian tersebut tidak
ada tegangan listrik

b. Membuat rangkaian listrik


Menutup Saklar (s, ternyata lampu menyala agak terang karena muatan
listrik yang mengalir lebih besar.

c. Membuat rangkaian

Setelah menutup saklar ditutup ternyata lampu menyala lebih terang


karena muatan listrik yang mengalir lebih besar lagi. Hal ini karena
disebabkan jumlah baterainya juga lebih banyak
d. Setelah menutup saklar, lampu menyala sangat terang karena jumlah
baterai banyak, sehingga muatan listrik yang mengalir juga besar.

G. PERTANYAAN
1. Dari hasil penagamatan anda, jelaskan pengertian arus listrik dan tegangan
listrik?
Jawab:
Arus listrik adalah muatan yang mengalir dari potensial tinggi ke potensial
rendah. Tegangan listrik selalu berbanding lurus antara arus listrik dengan
hambatan listrik.
2. Mengapa pada percobaan 1, baterai disusun secara seri?
Jawab :
Pada percobaan I, baterai disusun seri agar nyala lampu bersinar terang.
3. Jelaskan hubungan antara arus listrik dengan tegangan listrik?
Jawab :

Keterangan:
I = arus listrik (ampere)
V = tegangan listrik (volt)
R = hambatan listrik (ohm)

4. Tentukanlah mana yang lebih tahan lama dengan menggunakan 3 buah


baterai ya ng disusun secara seri atau parallel? Mengapa demikian?
Jawab :
Paralel baterainya lebih tahan lama karena muatan listrik yang mengalir
lebih sedikit sehingga menyebabkan nyala lampu redup.

5. Dari hasil percobaan 1 dan 2, buatlah kesimpulan anda tentang:


a) Arus listrik.
b) Tegangan listrik.
Jawab :
a) Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang disebabkan dari
pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit
listrik tiap satuan waktu, arus listrik dapat diukur dalam satuan
Coulomb/detik atau Ampere.

H. PEMBAHASAN
a) Saat bahan yang digunakan kawat besi, kawat tembaga, sendok perak, grafit,

air keran, dan air garam, lampu dapat menyala. Hal ini menunjukkan muatan
listrik dapat mengalir melalui bahan-bahan tersebut sehingga bahan tersebut
termasuk bahan konduktor.
b) Saat bahan yang digunakan kayu, karet penghapus, kertas, dan tas plastik,
lampu tidak menyala. Hal ini menunjukkan muatan listrik tidak dapat
mengalir melalui bahan-bahan tersebut sehingga bahan tersebut bukan bahan
konduktor atau biasa disebut bahan isolator.
c) Pada rangkaian gambar 1 menunjukkan rangkaian listrik terbuka sehingga
muatan listrik tidak dapat mengalir dan lampu tidak menyala.
d) Pada rangkaian gambar 2, 3, dan 4 menunjukkan rangkaian listrik tertutup
sehingga muatan listrik dapat mengalir dan lampu menyala. Semakin banyak
jumlah baterai yang disusun seri semakin besar tegangan yang dihasilkan
sehingga muatan yang mengalir semakin besar dan nyala lampu semakin
terang.

H. KESIMPULAN
1. ARUS LISTRIK
Tidak semua bahan dapat dialiri arus listrik (menjadi konduktor), dari
bahan bahan yang telah disediakan maka bahan yang dapat dijadikan
sebagai konduktor adalah : kawat besi, kawat tembaga, sendok perak,
grafit, air kran, dan air garam dan bahan yang tidak dapat dialiri listrik
(isolator) adalah : kayu, karet penghapus, kertas, dan tas plastik.
2. TEGANGAN LISTRIK
Untuk menghasilkan arus harus ada muatan yang mengalir sehingga
lampu dapat menyala pada rangkaian listrik tertutup dan tidak menyala pada
rangkaian listrik terbuka. Semakin besar sumber tegangan maka nyala lampu
akan semakin terang.

I. KENDALA
Tidak ditemukan kendala yang berarti dalam praktikum ini.
J. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. (2019). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: PT.
Gramedia.
https://munarohwaroh96.wordpress.com/kegiatan/data-data-ipa/materi-
fisika/pengertian-hambatan-arus-tegangan-dan-bunyi-hukum-ohm/ .
Diakses pada hari senin, 16 November 2020.

K. LAMPIRAN
Dokumentasi Percobaan Arus dan Tegangan Listrik

Tahap
Awal

Alat dan Bahan

Tahap
Kegiatan
Tahap
Akhir

PERCOBAAN 3 ENERGI LISTRIK

A. JUDUL
Energi Listrik

B. TUJUAN
1. Menjelaskan aliran arus dalam suatu rangkaian listrik.
2. Menjelaskan pengaruh tegangan terhadap suatu rangkaian.

C. ALAT DAN BAHAN


1. Baterai 1,5 volt 3 buah.
2. Kabel penjepit secukupnya (merah dan hitam).
3. Bola lampu 2,5 volt - 3,6 volt/0,007A 3 buah.
4. AVO meter 1 buah.
5. Dudukan baterai 3 buah.

D. LANDASAN TEORI
Pengertian Energi Listrik
Energi atau tenaga adalah kemampuan suatu benda untuk melakukan usaha atau
kerja. Menurut hukum kekekalan energi, energi tidak dapat diciptakan dan tidak
dapat dimusnahkan.
Ini berarti bahwa energi hanya dapat diubah dari satu bentuk energi ke bentuk
energi yang lain. Contoh energi listrik berubah ke energi panas, cahaya, gerak,
dan bunyi.
Tentu tidak ada hal yang ideal dari perubahan satu bentuk energi ke bentuk energi
yang lain, hal ini disebabkan dalam satu perubahan tidak hanya satu wujud
perubahan namun diikuti oleh perubahan yang lain, misal saat energi listrik
berubah ke energi cahaya, juga akan diikuti oleh perubahan energi panas.
Energi listrik adalah energi utama yang dibutuhkan bagi peralatan listrik/energi
yang tersimpan dalam arus listrik dengan satuan amper (A) dan tegangan listrik
dengan satuan volt (V) dengan ketentuan kebutuhan konsumsi daya listrik dengan
satuan Watt (W) untuk menggerakkan motor, lampu penerangan, memanaskan,
mendinginkan ataupun untuk menggerakkan kembali suatu peralatan mekanik
untuk menghasilkan bentuk energi yang lain. (Wikipedia)
Maka pengertian energi listrik adalah kemampuan untuk melakukan atau
menghasilkan usaha listrik (kemampuan yang diperlukan untuk memindahkan
muatan dari satu titik ke titik yang lain).
Kalian telah mempelajari bahwa arus listrik terjadi karena aliran elektron di dalam
suatu penghantar. Elektron bergerak dari potensial rendah ke potensia yang tinggi.
Pada saat terjadinya pergerakan elektronelektron, tidak menutup kemungkinan
terjadinya saling bertumbukan. Akibat tumbukan ini bisa menimbulkan energi
panas, bukan?
Hal ini dapat diterangkan jika energi yang dialirkan dari sumber tegangan pada
penghantar diperbesar, maka jumlah elektron yang bergerak makin besar dan
cepat sehingga tumbukan antara elektron yang satu dengan yang lain dalam atom-
atom mempunyai probabilitas yang bertambah besar.
Oleh karena itu, bahan suatu penghantar yang digunakan selain mempunyai sifat
konduktor yang baik juga diperhatikan titik leburnya.
Ingat konduktor yang baik merupakan penghantar panas yang baik pula, sehingga
penghantar tersebut akan menyebarkan panas ke seluruh bagian penghantar secara
merata dan cepat.
Rumus dan Satuan Energi Listrik
Apabila di dalam sebuah rangkaian diberi beda potensial V sehingga mengalirkan
muatan listrik sejumlah Q dan arus listrik sebesar I, maka energi listrik yang
diperlukan,

W = Q V dengan Q = I t

Keterangan :
W = Energi listrik ( Joule)
Q = Muatan listrik ( Coulomb)
V = Beda potensial ( Volt )
W adalah energi listrik dalam satuan joule, di mana 1 joule adalah energi
diperlukan untuk memindahkan satu muatan sebesar 1 coulomb dengan beda
potensial 1 volt. Sehingga 1 joule = coulomb × volt.

Sedangkan muatan per satuan waktu adalah kuat arus yang mengalir maka energi
listrik dapat ditulis, Karena I = Q/t maka diperoleh perumusan
W = (I.t).V
W=VIt
Apabila persamaan tersebut dihubungkan dengan hukum Ohm ( V = I.R) maka
diperoleh perumusan

Dari persamaan-persamaan menunjukkan bahwa besarnya energi listrik


tergantung pada muatan, beda potensial, arus listrik, hambatan, dan waktu.
Semakin besar muatan, kuat arus, beda potensial dan waktu, semakin besar pula
energinya. Sedang untuk hambatan, semakin besar hambatan, energi semakin
kecil.
E. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Merangkai alat seperti gambar di bawah ini (3 baterai dirangkai secara seri)
2. Menutup saklar S, kemudian biarkan beberapa saat.
a. Amati apa yang terjadi pada lilitan kawat
b. Setelah ± 2 menit letakkan pentul korek api itu pada lilitan kawat, apa yang
terjadi?
3. Membuka saklar S, letakkan pa a ujung termometer pa a lilitan ka at atat
skala ang itunjukkan termometer ( C)
4. enutup saklar , kemu ian setelah menit men atat skala ang itunjukkan
termometer ( C)
5. Apakah ada kenaikan suhu pada skala termometer setelah saklar ditutup?
Mengapa demikian?

F. HASIL PENGAMATAN
1. Menutup saklar S, kemudian biarkan beberapa saat.
a. Lilitan menjadi panas.
b. Korek api akan terbakar.
2. Membuka saklar S, letakkan pada ujung termometer pada lilitan kawat.
Catat skala yang ditunjukkan termometer 36oC
3. Menutup saklar S, kemudian setelah 2 menit mencatat skala yang
ditunjukkan termometer 74oC
4. Ada kenaikan karena perubahan energi listrik menjadi energi panas.

G. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1) Perubahan energi apakah yang terjadi jika kita menggunakan setrika
listrik?
Jawab: Perubahan energi yang terjadi saat menggunakan setrika adalah
perubahan energi listrik menjadi energi kalor.
2) Dua buah batrai masing-masing besarnya 1,5 Volt, 0,5 Ohm dirangkai
secara seri kemudian dihubungkan dengan sebuah lampu yang mempunyai
tahanan 2 Ohm. Hitunglah:
a. Besarnya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian
b. Daya listriknya
c. Energi yang digunakan selama 1 menit
Jawab:
Diketahui:
V = 1,5 V + 1,5 V = 3V
R = 0,5 x = 1 Ohm (Ω)
t = 1 menit = 60 detik
Ditanya: Kuat arus = … ?
Da a = … ?
Energi = … ?
Jawab:

a) Kuat arus yang mengalir


I = V / (r + R) = 3 / (1+ 2)
I=3/3
I=1A
Kuat Arus total = 1 A+ 3 A = 4 A
b) Daya listrik

c) Energi selama satu menit

W = 180 Joule

3) Kesimpulan apa yang dapat diambil tentang percobaan energi lisrtik?


Jawab : Energi listrik dapat diubah menjadi energi yang lain, misalnya
energi kalor.

H. PEMBAHASAN
a) Energi listrik adalah energi yang berasal dari muatan listrik yang
menyebabkan medan listrik statis atau gerakan elektron dalam konduktor.
b) Energi listrik dapat diubah menjadi bentuk energi yang lain.

I. KESIMPULAN
Energi listrik dapat diubah menjadi panas. Hal tersebut ditunjukkan oleh
perbedaan suhu ketika saklar dibuka dan di tutup. Ketika saklar ditutup
terdapat peningkatan suhu dari 36oC menjadi 74oC hal tersebut terbukti
dengan terbakarnya korek api ketika saklar ditutup.

J. KENDALA
Tidak ditemukan kendala yang berarti dalam praktikum ini.

K. DAFTAR PUSTAKA
Rumanta, Maman dkk. (2019). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: PT.
Gramedia.
https://www.berpendidikan.com/2015/10/pengertian-dan-rumus-energi-listrik-
beserta-satuannya.html. Diakses pada hari Selasa, 17 November 2020.

L. LAMPIRAN

Dokumentasi Percobaan Energi Listrik


Bekasi, 6 Juni 2023
TUTOR PRAKTIKAN

Lien Erwiyati, M.Pd. Heni Yudi Kuswati, S.Pd


NIP: 196703112002122023 NIM:859515992

Anda mungkin juga menyukai