Anda di halaman 1dari 23

i

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan modul dengan judul
“Kiat Sukses Menuju Dunia Kerja” dengan tujuan sebagai salah satu tugas mata
kuliah Bimbingan Vokasional. Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan
proposal ini masih jauh dari kategori sempurna, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Selanjutnya dalam kesempatan ini penyusun tidak lupa untuk menyampaikan
ucapan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah
membantu, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam menyelesaikan
proposal ini. Semoga modul ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan peserta didik
untuk menghadapi dunia kerja.

25 Februari 2022

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PERSIAPAN DIRI DALAM HARD SKILL.......................................................1
A. Pengertian Hard Skill..................................................................................1
B. Peran Hard Skill..........................................................................................1
C. Cara Meningkatkan Hard Skill..................................................................2
BAB II.....................................................................................................................4
A. Pengertian Soft skill....................................................................................4
B. Pentingnya Soft Skill...................................................................................5
BAB III....................................................................................................................7
A. Hal – hal yang Dipersiapkan Melamar Kerja..........................................7
B. Hal-Hal Yang Dibutuhkan Dari Dunia Kerja..........................................8
BAB IV..................................................................................................................12
A. Bagian – bagian Surat Lamaran Kerja...................................................12
B. Cara Membuat Surat Lamaran Pekerjaan............................................13
C. Tips Membuat Surat Lamaran Pekerjaan.............................................14
D. Persyaratan yang Dilampirkan................................................................15
E. Cara Sukses Menghadapi Test Wawancara...........................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................20
BAB I

PERSIAPAN DIRI DALAM HARD SKILL

Dalam dunia kerja, tingkat pendidikan tidak selalu menjadi hal utama sebuah
perusahaan mempertimbangkan karyawan yang akan direkrut. Ada hal yang
penting yang menjadi tolak ukur keberhasilan kamu dalam dunia kerja. Salah
satunya adalah soft skill yang menyertai keterampilan atau hard skill. Untuk itu,
meningkatkan soft skill menjadi modal penting mahasiswa sebelum mereka lulus
dan terjun ke dalam dunia kerja.

A. Pengertian Hard Skill


Hard skill adalah kemampuan yang dimiliki oleh individu baik ilmu
pengetahuan, ilmu teknologi, maupun keahlian/keterampilan yang dapat diasah
dan dipelajari melalu pendidikan dan pelatihan. Dalam dunia kerja, hard skill
adalah keterampilan wajib yang harus dimiliki oleh seorang individu/pekerja
sesuai dengan bidangnya. Menurut Suhardjono (2014:49) menyatakan
mengenai yang berhubungan dengan kemampuan teknikal yang dapat
diterjemahkan menjadi dua hal sebagai berikut:
a. Pure technical knowledge or functional skill, yang memiliki arti berupa
pengetahuan teknis murni atau keterampilan fungsional
b. Skill to improve the efficiency of technology, that is improvement or
problem solving skill, yang memiliki arti sebuah keterampilan yang
digunakan dalam meningkatkan efisiensi teknologi, yang terdiri dari
peningkatan keterampilan ataupun keterampilan dalam memecahkan
sebuah masalah.

B. Peran Hard Skill


Hard skill memiliki peran yang sangat penting untuk dikembangkan sebagai
bekal dalam dunia kerja. Maksud dari peran tersebut adalah seseorang akan
melakukan sebuah pekerjaan dengan baik dan benar sesuai dengan hard skill yang
dimiliki.

1
Berikut beberapa peran hard skill:
a. Dapat mendukung individu dalam mempersiapkan untuk menghadapi
dunia kerja
b. Dapat membantu individu dalam usaha mengembangkan bisnis yang
dibangun atau dijalankan.
c. Berperan penting bagi individu dalam menghadapi masalah atau tekanan
di dunia kerja atau dunia bisnis.
d. Berperan penting untuk membantu individu dalam melihat peluang kerja
yang ada, karena semakin banyak hard skill yang dimiliki maka semakin
besar peluang kerja yang dapat diambil
Dilihat dari pentingnya peran hard skill bagi individu, maka penting juga
bagi individu untuk meningkatkan dan menambah hard skill yang dimiliki. Dunia
kerja saat ini menuntut seseorang untuk memiliki lebih dari satu kemampuan atau
kompetensi, dengan kata lain individu harus memiliki multi kompetensi dalam
dirinya.

C. Cara Meningkatkan Hard Skill


Terdapat berbagai cara bagi individu dalam meningkatkan hard skill, antara
lain:
a. Mempraktekkan secara konsisten
Individu dapat melakukan ataupun mempraktekkan kemampuan (hard
skill) yang telah dimiliki secara rutin atau konsisten secara terus menerus.
Hal tersebut bisa melatih individu dalam mendalami kemampuan yang
dimilikinya sehingga dapat terus berkembang.
b. Meminta kritik dan saran dari orang lain
Cara berikutnya untuk meningkatkan hard skill yakni meminta kritik dan
saran yang membangun dari orang lain. Usahakan meminta kritik dan
saran kepada orang yang sudah ahli (expert) dalam bidangnya dan juga
dari rekan kerja, sahabat atau keluarga agar dapat mengembangkan
kemampuan yang dimiliki.
c. Mengikuti kursus atau pelatihan

2
Dalam mengembangkan hard skill ini, individu dapat mengikuti kursus
ataupun pelatihan baik secara daring maupun luring. Pada masa seperti
ini, kursus dapat dilakukan secara terbuka dan tak terbatas karena dapat
dilakukan secara daring atau melalui beberapa video pembelajaran yang
dapat dilihat dari internet, sehingga dapat diputar berulang kali.
d. Melanjutkan pendidikan tinggi sesuai kejuruan
Individu dapat mengembangkan hard skill dengan cara melanjutkan
pendidikan tinggi sesuai kejuruan atau bidang kehlian yang diminati
sehingga dengan bimbingan pendidik, individu dapat menggali banyak
ilmu dalam mengembangkan keampuan atau kompetensi yang dimiliki.
e. Meningkatkan motivasi dan semangat
Motivasi dan semangat juga sangat diperlukan bagi individu dalam usaha
meningkatkan hard skill. Dengan motivasi yang tinggi, individu akan
lebih mudah mendalami suatu keahlian karena memiliki semangat dalam
belajar sehingga akan lebih cepat untuk menguasai kompetensi tersebut.

3
BAB II
PENINGKATAN KEMAMPUAN SOFT SKILL

A. Pengertian Soft skill


Soft skill merujuk pada sekelompok kualitas pribadi, kebiasaan, sikap dan
social graces yang membuat seseorang baik dan kompatibel untuk bekerja.
Keterampilan tersebut menurut Kamus Oxford adalah “Kemampuan untuk
melakukan sesuatu dengan baik”. Soft skill yang didefinisikan sebagai
‘sekelompok ciri-ciri kepribadian’ dapat dikatakan menggabungkan semua aspek
keterampilan generik yang meliputi unsur-unsur kognitif yang terkait dengan
keterampilan non – akademik. Soft skill diidentifikasi sebagai keterampilan yang
paling penting dalam pasar kerja global saat ini terutama di era teknologi yang
pesat.
Sebuah perbedaan menunjukkan antara soft skill dan hard skill. Hardskill
mengacu pada keterampilan teknis dan akademis, sedangkan softskill mengacu
pada keterampilan pribadi dan interpersonal. Keterampilan akademis dan teknis
dapat lebih mudah didefinisikan, diamati dan diukur. Namun, pengukuran
keterampilan pribadi dan interpersonal membutuhkan faktor-faktor kompleks.
Faktual sangat sulit mendefinisikan, mengamati dan mengukurnya dan karena soft
skill sesuatu yang tidak berwujud. Upaya riset dan penelitian ahli telah mencari
pendapat dalam upaya menentukan soft skill yang spesifik untuk diterapkan dan
digunakan di lembaga-lembaga pendidikan tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian disepakati terdapat tujuh soft skill telah
diidentifikasi dan dipilih untuk diterapkan di lembaga pendidikan tinggi. Ketujuh
soft skill dimaksud yaitu:

1. Keterampilan Komunikasi

2. Keterampilan Berpikir dan pemecahan masalah

3. Kerja Tim dan keterampilan manajemen

4. Long-Life Learning dan Manajemen Informasi


5. Keterampilan usaha/Entrepreneur

6. Etika, moral dan profesionalisme

7. Keterampilan Kepemimpinan
B. Pentingnya Soft Skill
Soft skill sangat penting untuk kemajuan karir. Jika seseorang tidak dapat
berkomunikasi dengan baik dengan rekan atau klien, mungkin dianggap tidak
kompeten, meskipun kemampuan teknis jauh lebih unggul dari orang lain. Tetapi
ketika seseorang berinteraksi lebih baik dengan mitra kerjanya, maka kesan positif
akan mereka bawa. Arti kesan positif tentunya berdampak pada lebih banyak
kesempatan, dan lebih banyak tanggung jawab.
Dengan demikian, manfaat utama sof tskill adalah pemberdayaan. Soft skill
berguna untuk menciptakan dan memanfaatkan peluang pekerjaan, karir maupun
bisnis. Mengembangkan keterampilan soft skill harus diasah merupakan long life
learning. Langkah pertama yang baik adalah melupakan sifat negatif. Kedua,
bertahan untuk menempatkan keterampilan yang dipelajari dalam praktek
sehingga menjadi kebiasaan dan merembes ke dalam perilaku.

C. Peningkatan Soft Skill


Meskipun tidak dapat dipelajari menggunakan rumus, catatan, dan lain
sebagainya, tetapi softskill dapat dibangun seiring berjalannya waktu. Namun,
tentu saja hal itu tetap membutuhkan usaha dan kemauan yang kuat. Berikut
adalah beberapa cara membangun soft skill:
1. Aktif Ikut Organisasi
Cara membangun soft skill yang pertama adalah dengan mengikuti
berbagai organisasi sejak dini. Saat ini, sekolah sudah menyediakan
banyak kegiatan yang dapat meningkatkan soft skill. Dari organisasi
ini,banyak hal yang dapat dipelajari mulai dari cara berkomunikasi yang
baik, bekerja sama, menghargai pendapat orang lain, mendapat relasi,
dan lain sebagainya.
2. Rajin Mengikuti Seminar

5
Kebanyakan karyawan malas untuk mengikuti seminar. Bahkan,
beberapa diantaranya hanya mengikuti seminar karena ingin
sertifikatnya saja. Padahal, seminar memiliki banyak manfaat dalam
pelatihan soft skill. Melalui seminar, kita dapat belajar mengenai suatu
hal secara langsung dari ahlinya. Bahkan juga dapat mengajukan
pertanyaan sekaligus mendapat jawaban. Alhasil, kemampuan
komunikasi akan meningkat dengan sendirinya. Tak hanya itu saja,
dengan mengikuti seminar, kita juga bisa mendapat inspirasi sekaligus
motivasi agar dapat sukses seperti para narasumber.
3. Belajar Mengatur Waktu
Sebagai orang yang berkarir nantinya tentu saja kita harus pandai
mengatur waktu. Meskipun ada banyak pekerjaan yang menumpuk, tapi
hal itu tidak akan terasa berat jika mampu me-manage waktu dengan
baik. Melakukan pekerjaan secara terburu-buru akan mengakibatkan
hasil kerja menjadi berantakan. Untuk itu, kita harus bisa menyesuaikan
waktu bekerja agar tidak bertabrakan dengan kegiatan lain. Dengan
adanya pelatihan soft skill ini, kita akan belajar bagaimana cara
membedakan hal-hal primer, sekunder, dan tersier. Alhasil, kegiatan
akan lebih teratur dan terjadwal dengan baik.
4. Mengendalikan Emosi
Ada sebuah kalimat “diri kita adalah pemilik emosi”, kalimat ini
rasanya sangat tepat untuk menggambarkan cara membangun soft skill.
Jika ingin soft skill berkembang, maka kita harus mengatur berbagai
emosi yang dimiliki. Meskipun tidak mudah, tapi kita harus berusaha
sebaik mungkin untuk mengendalikan emosi. Dalam hal ini,
pengendalian diri sangat dibutuhkan. Jika menjadi sosok yang pemarah,
maka rekan kerja akan merasa tidak nyaman atau bahkan ketakutan saat
bekerja bersama.
5. Perbanyak Interaksi
Cara yang terakhir adalah dengan membangun interaksi dan komunikasi
dengan orang lain. Dengan begitu, akan memberi kesempatan bagi diri
sendiri untuk memahami sikap dan perilaku orang lain. Selain itu, juga
dapat mengoreksi sikap dan perilaku kita jika kiranya kurang berkenan
di hati orang lain. Dari berbagai tanggapan rekan kerja, kita bisa belajar
dan memperbaiki diri. Secara tidak langsung soft skill akan berkembang
pesat.

BAB III
PELATIHAN PERSIAPAN MELAMAR PEKERJAAN

A. Hal – hal yang Dipersiapkan Melamar Kerja


Dalam dunia kerja, skill tambahan, baik itu hard skill maupun soft skill, dan
keterampilan digital milenial menjadi salah satu persiapan kerja yang harus
diperhatikan.
Persiapan kerja yang wajib dilakukan mahasiswa baru lulus
1. CV Semenarik Mungkin
Persiapan kerja untuk lulusan baru atau fresh graduated yang pertama
adalah membuat CV atau daftar riwayat hidup semenarik mungkin.
HRD dan perusahaan besar kini lebih banyak tertarik dengan pelamar
yang memiliki desain curriculum vitae menarik dan tidak lebih dari satu
lembar. Jangan buat daftar riwayat hidup yang terlalu sederhana atau
polos. Anda bisa menggunakan jasa pembuatan CV jika memang tidak
bisa membuatnya sendiri. Anda juga bisa belajar dengan ikut kursus
online tentang cara membuat CV dan resume menarik, perusahaan
melirik.
2. Miliki Skill Tambahan
Jika ingin mendaftar sebagai pekerja yang sanggup bersaing di dunia
kerja bagi, sebagai fresh graduated Anda harus memiliki skill
tambahan. Skill tambahan tersebut meliputi kemampuan bahasa asing.
Misalnya bahasa Inggris, Jerman, Perancis atau lainnya. Tak hanya itu,
anda bisa pula melengkapinya dengan keterampilan sukses milenial,
keterampilan digital milenial, juga menambah skill mengenai
komunikasi efektif, digital marketing, kemampuan bahasa
pemrograman Java, Python, atau keamanan website. Prinsipnya, anda

7
mau berusaha mengubah soft skill menjadi power skill yang
memperbesar peluang anda mendapatkan pekerjaan.
3. Miliki Sertifikat atau Dokumen Hasil Pelatihan yang Mendukung
Keterampilan
Strategi memasuki dunia kerja yang bisa menjadi perhatian fresh
graduated berikutnya adalah memiliki sertifikat atau pelatihan,
sertifikat kompetensi, atau dokumen pelatihan lainnya yang menjadi
bukti bahwa anda memang memiliki keterampilan mumpuni. Apa pun
pengalaman kursus atau seminar yang pernah anda ikuti, cantumkan
saja dalam daftar lamaran kerja anda dan lengkapi dengan sertifikatnya
jika ada. Terutama, yang sesuai dan relevan dengan posisi yang
dilamar. Biasanya perusahaan tertentu memiliki kecenderungan
memperhatikan calon pelamar yang memiliki banyak pengalaman
pelatihan.
4. Memperhatikan Posisi yang Akan Dilamar
Sebagai pelamar fresh graduated, anda harus memperhatikan
kecocokan antara posisi yang dilamar dengan pendidikan dan
kemampuan anda. Ini akan lebih memudahkan anda untuk mendapatkan
pekerjaan. Karena mahasiswa lulusan baru cenderung tidak memiliki
pengalaman, jika ingin melamar ke pada posisi di luar skill dan
pendidikan, biasanya akan lebih sulit untuk diterima oleh perusahaan
atau tim HRD.
5. Perluas Jaringan dan Relasi
Tips menjadi fresh graduated yang sukses di dunia kerja, anda harus
memiliki pola pikir pengusaha sukses dengan terus membangun relasi
serta jaringan luas. Pengusaha sukses memiliki kecenderungan senang
untuk memiliki banyak rekan, teman atau pengalaman di berbagai
bidang untuk kemudian mengembangkan usahanya. Nah, anda juga bisa
menerapkan pandangan semacam ini agar tak terjebak dalam satu
kemungkinan saja.

B. Hal-Hal Yang Dibutuhkan Dari Dunia Kerja


Memiliki pekerjaan tetap dengan gaji yang lebih dari cukup adalah impian
setiap orang. Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan hidup dan hidup yang
lebih baik, diperlukan keseriusan dalam menempuh karir dan merencanakan masa
depan. Untuk mencapai kesuksesan ini, usaha dan kerja keras saja tidaklah cukup,
dibutuhkan juga mental yang kuat dan pemikiran yang matang. Sebelum
memasuki dunia kerja yang sesungguhnya, berikut adalah hal-hal yang perlu
diketahui dan butuhkan dari dunia kerja.
1. Keahlian / Skill
Skill adalah hal mutlak yang harus dimiliki sebelum melamar pekerjaan.
Dengan keahlian yang dimiliki, seseorang dapat menentukan pekerjaan
apa yang cocok dan sesuai dengan apa yang bisa dilakukan. Memang
dunia kerja merupakan tempat yang bisa membuat kita belajar dan
mendapatkan pengalaman.
Tetapi poinnya bukan itu. Dunia kerja merupakan sebuah persaingan, di
mana seseorang harus berkembang dari kemampuan yang dimiliki
sebelumnya untuk mencapai kesuksesan.
2. Karakter
Dalam dunia kerja sering ditemui istilah workforce diversity, yaitu
perbedaan-perbedaan yang terjadi di dalam dunia kerja berdasarkan
umur, latar belakang, budaya, ras, agama, jenis kelamin, dan
sebagainya. Di dalam perbedaan-perbedaan itu, terdapat juga perbedaan
karakter. Dalam dunia kerja, kita harus memahami karakter setiap orang
dengan seksama agar dapat beradaptasi dengan mudah di tempat kerja
baru. Selain karakter orang lain, seseroang juga perlu memiliki karakter
yang baik, ramah, serta terbuka akan segala situasi dan kondisi.
Karakter setiap orang di dunia kerja sangatlah beragam, maka
diperlukan mental yang kuat untuk menghadapinya.
3. Lingkungan Kerja
Sebagian besar waktu seseroang yang bekerja di suatu instansi atau
perusahaan dihabiskan di tempat kerjanya. Oleh karena itu, tempat kerja
semestinya dapat diperlakukan sebagai rumah kedua. Selain itu, tempat
kerja juga harus bisa menjadi tempat yang nyaman untuk bekerja,

9
karena kenyamanan seseorang di tempat kerjanya sedikit banyak
berdampak pada prestasi dan kinerja seseorang.
4. Bekerja Keras
Saat memasuki dunia kerja, hidup terasa sedikit berbeda dari biasanya.
Bekerja menjadi kegiatan yang paling membosankan. Walaupun begitu,
kita tidak boleh langsung menyerah, melainkan harus mampu
beradaptasi agar diri terbiasa dengan suasana kerja.
5. Sikap Profesional
Pekerja yang baik itu tidak selalu harus pintar, tapi juga harus
profesional. Sikap profesional ditunjukkan dari keseharian di kantor.
Secara tidak langsung, sikap seseorang dalam bekerja akan
menunjukkan profesionalitas dirinya. Jika ingin dianggap sebagai
pekerja profesional, bekerjalah secara maksimal. Dapat menghargai
waktu dan mengontrol emosi menjadi dua hal penting terkait
profesionalitas.
6. Open Minded
Nilai plus seorang pekerja akan bertambah jika kamu open minded atau
berpikiran terbuka. Sikap ini ditunjukkan jelas dari cara pandang
mengenai suatu hal. Orang yang open minded biasanya tidak menutup
dirinya pada perubahan. Namun, berusaha untuk beradaptasi pada
perubahan yang ada. Open minded juga ditunjukkan dari tingkat
kepedulian pada lingkungan sekitar.
7. On Time
Mematuhi setiap peraturan di tempat kerja menjadi suatu keharusan.
Misalnya, datang tepat pada waktunya. Banyak pekerja yang lalai dan
mengabaikan poin yang ini. Sekilas memang terlihat sepele. Namun,
poin ini sangat berpengaruh pada masa depan di dunia kerja nantinya.
8. Integritas
Kejujuran merupakan poin yang harus dijunjung tinggi di dunia kerja.
Perusahaan membutuhkan seseorang yang punya integritas tinggi dalam
menyelesaikan pekerjaan.
9. Social Life
Social life di kantor secara tidak langsung akan memengaruhi mind set
seseorang terhadap suatu hal. Dalam lingkup social life yang positif dan
open minded, seseorang yang mungkin dulunya berpikir tradisional,
kini akan lebih open minded dan profesional untuk menghadapi
masalah.
10. Tidak Ada yang Instan
Untuk menduduki jabatan tertentu di sebuah perusahaan, butuh waktu
dan perjalanan yang panjang. Tidak mungkin dalam kurun waktu satu
tahun saja, seseorang bisa duduk di kursi manajer. Bersabar, kerja
keras, dan lakukan yang terbaik merupakan kunci untuk mencapai
keberhasilan.
11. Bangun Sisi Positif dalam Diri
Agar semakin kompeten dan sukses di dunia kerja, perlu untuk
membangun sisi positif dalam diri.

11
BAB IV
PELATIHAN MEMBUAT SURAT LAMARAN PEKERJAAN

Pelatihan ini merupakan usaha untuk memasuki dunia kerja bagi lulusan
dari dunia pendidikan. Pembuatan surat lamaran kerja sangat dibutuhkan untuk
menarik perusahaan yang akan kita lamar agar tertarik dan merekrut kita sebagai
tenaga di perusahaan tersebut. Perusahaan akan membaca surat lamaran pekerjaan
tersebut sebelum menengok CV (Curriculum Vitae). Untuk pembuatan surat
lamaran pekerjaan dibutuhkan beberapa tips dan trik untuk menuliskan surat
tersebut.

A. Bagian – bagian Surat Lamaran Kerja


Surat lamaran pekerjaan biasanya cukup ditulis dalam satu halaman dengan
jumlah paragraf maksimal 4. Setidaknya, ada 3 bagian besar dari surat lamaran
pekerjaan, yakni pembukaan, isi, dan penutup.
1. Pembukaan (terangkum dalam satu paragraf)
 Memperkenalkan nama dan posisi yang hendak dilamar.
 Menyebutkan sumber informasi lowongan pekerjaan.
 Memberikan pernyataan bahwa pelamar ingin bergabung di
perusahaan tersebut.
2. Isi (terangkum dalam 1-2 paragraf)
 Menuliskan ringkasan singkat mengenai kualifikasi yang sesuai
dengan posisi yang dituju, seperti pengalaman, pelatihan,
pendidikan, dan minat.
 Menyampaikan nilai-nilai positif diri, seperti keinginan belajar
yang kuat, kerja keras, disiplin, mudah bersosialisasi, dan lain-lain.
 Mencantumkan data pribadi, seperti nama lengkap, alamat tempat
tinggal, nomor telepon, alamat email.
3. Penutup
 Menyatakan kembali bahwa pelamar berkeinginan kuat bergabung
di perusahaan.
 Menyatakan kesediaan siap dihubungi untuk mengikuti tes dan
wawancara.
 Mengucapkan terima kasih.

B. Cara Membuat Surat Lamaran Pekerjaan


Untuk membuat surat lamaran pekerjaan, yang harus diperhatikan seperti
format berikut :
1. Tempat dan tanggal pembuatan surat lamaran kerja
2. Yang terhormat (Yth)
3. Nama orang beserta gelar dan jabatannya atau perusahaan yang dituju
4. Alamat perusahaan/kantor yang dituju
5. Perihal/Hal
6. Lampiran
7. Salam pembuka
8. Kata pengantar/pembukaan
Saat menuliskan kata pengantar atau pembuka dalam surat lamaran
kerja, cantumkan di mana mendapatkan informasi mengenai lowongan
kerja yang dibuka pada perusahaan yang dituju. Baik dari surat kabar
maupun internet, ataupun teman serta sebutkan posisi jabatan
pekerjaan yang dipilih jika dalam perusahaan tersebut membutuhkan
banyak sekali karyawan baru.
9. Isi surat lamaran (biodata pelamar)
Tuliskan nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, alamat lengkap,
nomor telepon atau nomor handphone, e-mail, dan pendidikan terakhir
serta pengalaman kerja dan kemampuannya. Jika sebelumnya Anda
pernah bekerja, tuliskan pekerjaan sebelumnya. Jika belum pernah

13
bekerja (fresh-graduate) tidak usah. Tulis juga kemampuan pribadi
yang sekiranya dibutuhkan dalam perusahaan tersebut.
10. Salam penutup
Selalu menuliskan bahwa mempunyai keinginan besar agar diterima di
perusahaan tersebut dan jangan lupa mengucapkan terima kasih.
11. Lampiran surat lamaran kerja
Agar perusahaan yang dituju semakin yakin untuk menerima,
lampirkan juga hal-hal yang dapat menambah nilai. Hal yang
sebaiknya ada sebagai lampiran adalah :
a. Pas foto (foto terbaru)
b. Fotokopi KTP
c. Daftar riwayat hidup
d. Fotokopi ijazah terakhir
e. Fotokopi sertifikat kompetensi (kursus atau pelatihan yang pernah
Anda ikuti)
12. Nama dan tanda tangan calon pelamar
 Berikan salam hormat saya, nama lengkap,dan tanda tangan.
 Dari uraian cara membuat surat lamaran pekerjaan tersebut maka
haruslah dibuat yang sederhana, langsung pada poinnya, detail,
singkat, dan jelas dalam memberikan informasi.

C. Tips Membuat Surat Lamaran Pekerjaan


Setelah memahami struktur dan format dalam membuat surat lamaran
pekerjaan, berikut ini adalah tips untuk membuat surat lamaran pekerjaan agar
diterima kerja :
1. Penulisan menggunakan bahasa yang baik dan benar
2. Format penulisan tersusun rapi, pemilihan bahasa yang tidak bertele-
tele
3. Surat lamaran kerja ditulis secara manual dan memang kita sendiri yang
membuatnya
4. Lengkapi data-data yang dibutuhkan oleh perusahaan tempat anda
melamar kerja
5. Lampirkan surat pendukung lainnya seperti sertifikat dan pengalaman
kerja

D. Persyaratan yang Dilampirkan


Berikut adalah persyaratan persyaratan yang harus terlampir dalam surat
lamaran pekerjaan :
1. Daftar riwayat hidup/CV
2. KTP
3. Sertifikat
4. Dokumen-dokumen pendukung lainnya

E. Cara Sukses Menghadapi Test Wawancara


Pada umumnya, setiap orang yang akan melamar pekerjaan akan melalui
tahap wawancara. Setelah lulus seleksi dokumen (surat lamaran
kerja dan CV) dan psikotest, tes wawancara merupakan tes yang paling
menentukan diterima atau tidaknya si pelamar kerja di perusahaan. Tes
wawancara sering dikatakan sebagai momok dalam melamar pekerjaan karena
cenderung menegangkan untuk orang-orang yang baru pertama kali melamar
pekerjaan. Sehingga sering kali bagi pelamar kerja pemula mengalami kegagalan
pada tahap tes ini.
Salah satu penyebab kegagalan dalam tes wawancara adalah kurangnya
persiapan sang pelamar kerja terkait materi wawancara dan perilaku sebelum tes
wawancara dimulai. Sehingga, ketika wawancara kerja berlangsung, peserta akan
merasa gugup dalam menjawab pertanyaan, dan performa saat wawancara pun
menjadi kurang baik.
Tes wawancara biasanya terdiri dari dua tahap, yaitu wawancara tim HRD
dan tim User. Pada tahapan tes ini, kita akan bertemu langsung dengan pihak
perusahaan. Oleh karena itu, sebaiknya kita melakukan persiapan dengan matang
agar bisa memberikan jawaban dan performa terbaik. Beberapa persiapan yang
dapat dilakukan sebelum menghadapi wawancara kerja antara lain.
1. Berikan Penampilan Terbaik

15
Sebelum melakukan wawancara, pilihlah pakaian yang bersih dan rapi.
Selain itu, rapikan penampilan kamu, seperti memotong rambut, serta mencukur
jenggot dan kumis. Bagi perempuan, kamu dapat menata rambut
dan menggunakan make up sederhana. Dalam tes wawancara, prinsip don’t judge
a book by its cover alias “jangan menilai seseorang dari penampilannya” ini tidak
berlaku. Hal ini karena pewawancara tidak mempunyai banyak waktu untuk
mengenal dan menggali secara jauh tentang pribadimu dalam waktu yang singkat.
Oleh karena itu, hal utama yang akan diperhatikan oleh pewawancara,
bahkan sebelum wawancara dimulai, adalah penampilan. Penampilan menentukan
segalanya. Logikanya, apabila kamu tidak dapat mengurus diri sendiri, bagaimana
bisa mengurus pekerjaan dengan baik? Oleh karena itu, persiapkan diri sebaik
mungkin untuk memberikan kesan pertama yang baik.
2. Datang Lebih Awal
Usahakan untuk datang lebih awal pada saat jadwal tes wawancara. Dengan
datang lebih awal, kamu akan memiliki waktu yang dapat digunakan untuk
mengatur emosi, mengontrol stres yang tidak perlu, mengumpulkan pikiran agar
tetap fokus, dan menyempurnakan persiapan lainnya, seperti merapikan pakaian
dan make up.
Selain itu, dengan datang lebih awal, kamu dapat mengetahui lokasi tes
wawancara dan tempat-tempat tertentu yang diperlukan, seperti toilet dan tempat
sholat. Dengan begitu kamu tidak membutuhkan banyak waktu untuk menuju
tempat-tempat tersebut. 
3. Menetapkan Harapan
Pada umumnya, sebelum melakukan tes wawancara kamu akan diberi
formulir wawancara. Biasanya isinya adalah informasi tambahan yang dibutuhkan
oleh pihak perusahaan, seperti gaji yang diharapkan, lingkungan pekerjaan yang
diinginkan, kesediaan untuk ditempatkan di luar kota/provinsi, fasilitas yang
diharapkan, dan lain sebagainya.
Jangan mematok gaji atau fasilitas yang tidak rasional. Lebih baik kamu
mengukur dan mempertimbangkan terlebih dahulu kemampuan kamu, bukan
hanya mengikuti keinginan semata. Kemudian kamu dapat menyimpulkan
seberapa layak kamu untuk mendapatkan gaji tertentu dan segala fasilitas yang
akan diberikan perusahaan padamu kelak.
Sebelumnya, lebih baik kamu sudah menentukan jenis pekerjaan yang kamu
inginkan, fasilitas apa saja yang kamu harapkan dari perusahaan tempat kamu
bekerja, dan informasi standar gaji perusahaan bagi berbagai gelar kelulusan.
Semakin banyak informasi yang kamu dapatkan, semakin matang persiapan kamu
untuk melakukan tes wawancara.
4. Ketuk Pintu dan Bersalaman dengan Pewawancara Saat Memasuki
Ruang Wawancara
Setelah nama kamu dipanggil untuk memasuki ruang wawancara, ketuklah
pintu ruang wawancara terlebih dahulu, dan buka perlahan sambil memberi salam
dengan senyum yang hangat. Setelah kamu dipersilakan duduk, jabatlah tangan
pewawancara untuk mencairkan suasana yang tegang saat proses wawancara.
Pewawancara akan mengetahui karakter kamu melalui cara kamu berjabat tangan,
oleh karena itu jabatlah tangan mereka dengan penuh keyakinan.
5. Saat Wawancara Dimulai, Lakukan Kontak Mata
Saat wawancara dimulai, pandanglah kedua mata pewawancara. Kemudian
berilah kesempatan pada pewawancara untuk memulai pembicaraan. Misalnya,
menanyakan nama kamu dan menjelaskan tugas kamu di posisi yang kamu lamar.
Hal ini akan memberikan kesempatan untuk kamu mencerna informasi dari
pewawancara. Saat kamu menjawab pertanyaan pewawancara, usahakan tatapan
mata tidak kosong atau melamun. Hal ini berguna agar pewawancara berpikir
bahwa kamu orang yang sangat serius untuk mendapatkan pekerjaan yang
ditawarkan oleh perusahaan mereka.
6. Tersenyum Selama Wawancara Berlangsung
Tersenyum selama tes wawancara berlangsung dapat memberikan kesan
bahwa kamu menikmati percakapan dengan pewawancara. Selain itu, dengan
tersenyum kamu akan memberikan energi positif pada diri sendiri, sehingga dapat
mengontrol emosi. Pewawancara pun akan berpikir bahwa kamu tidak gugup dan
percaya diri karena selalu memberikan senyuman hangat pada saat tes wawancara.
7. Menjawab Pertanyaan dengan Jelas dan Singkat

17
Dalam sebuah wawancara, ada beberapa pertanyaan kunci yang sebaiknya
dijawab dengan singkat namun jelas. Beberapa contoh pertanyaan yang diajukan
adalah “Apa yang menjadi kelebihan dan kekuranganmu?”, “Apa yang menjadi
latar belakang kamu memilih pekerjaan ini?”, “Mengapa perusahaan kami harus
memilih kamu untuk bergabung?” dan lain sebagainya. Usahakan kamu
menjawab pertanyaan sesuai dengan jalur, dan jangan memberikan jawaban yang
dapat menimbulkan pertanyaan baru atau membingungkan pewawancara.
Berikanlah jawaban yang tegas dan tidak bertele-tele. Karena jika kamu
ragu-ragu dan bertele-tele dalam menjawab, pewawancara akan menilai kamu
sebagai orang yang tidak bisa fokus pada satu masalah. Berikanlah jawaban yang
jelas dan relevan.
8. Aktif dalam Percakapan
Ciptakan hubungan yang akrab dengan pewawancara dan ajukan beberapa
pertanyaan yang berhubungan dengan pekerjaan yang kamu harapkan. Misalnya
tentang peraturan perusahaan, kebijakan perusahaan, hak dan kewajiban kamu
apabila diterima bekerja.
Dengan aktif dalam percakapan dan mengajukan pertanyaan, kamu
mendapatkan informasi yang lengkap juga akan memberikan kesan positif kepada
pewawancara.
9. Tetap Rendah Hati
Walaupun kamu sudah cukup berpengalaman dalam bidang pekerjaan yang
kamu lamar, tetaplah bersikap rendah hati. Permasalahan yang sering dihadapi
oleh seorang fresh graduate adalah kurangnya kontrol terhadap emosi pada saat
diwawancarai, terlebih lagi mereka yang selama kuliah selalu meraih Indeks
Prestasi (IP) cumlaude. Jangan pernah merasa terlalu pandai hanya karena IP
yang tinggi, karena dunia kerja sangatlah berbeda dengan saat kamu masih
kuliah.
Jangan sampai kamu meremehkan persyaratan dan pertanyaan yang
diajukan oleh pewawancara. Jawab pertanyaan dengan senyuman dan jawaban
yang mengesankan. Sikap rendah hati yang kamu miliki akan sangat disukai,
meskipun kamu memiliki pengalaman yang lebih dan merupakan lulusan terbaik
sekali pun. Hal inilah yang akan menjadi cermin sikap kamu jika kamu diterima
bekerja nanti.
10. Perlihatkan Minat dan Semangat
Tetaplah terlihat ekspresif selama proses wawancara berlangsung. Ekspresi
wajah akan sangat berpengaruh terhadap mood pewawancara. Ekspresi yang
monoton tidak akan membuat pewawancara berminat dan yakin dengan
kemampuanmu.
Jawablah pertanyaan dan ceritakan tentang pengalaman kamu dengan penuh
semangat. Yakinkanlah pewawancara dengan semangat yang kamu sampaikan
ketika menjawab. Tunjukkanlah bahwa kamu benar-benar menginginkan posisi
yang ditawarkan dan yakinkanlah pewawancara bahwa kamu pantas untuk
mendapatkan posisi tersebut. Ekspresi yang bersemangat akan menambah
keyakinan pewawancara bahwa kamu akan sukses melakukan pekerjaan baru
yang akan diberikan kepadamu nantinya.
11. Mengucapkan Terima Kasih
Setelah tes wawancara selesai, jangan langsung meninggalkan ruangan
begitu saja. Ucapkanlah terima kasih terlebih dahulu kepada pewawancara, karena
kamu telah diberi kesempatan untuk diwawancarai. Lalu jabat tangan mereka
dengan mantap. Secara tidak langsung, perilaku ini akan memberikan kesan
kepada pewawancara bahwa kamu orang yang memiliki good manner dan serius
dalam memperjuangkan posisi pekerjaan tersebut.

19
DAFTAR PUSTAKA

Neff, J. Thomas, dan James M. Citrin. 1999. Lessons From The Top.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu.2001. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. Bandung: Rosda. Halaman 11
Sofyan Heminanto.2000. Kesiapan Kerja STM Se-Jawa untuk Memasuki
Lapangan Kerja. Jurnal Pendidikan Lembaga Penelitian IKIP Yogyakarta
halaman 60.
Suryaman, Maman dkk. 2018. Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII -
Kurikulum 2013 - Edisi revisi 2018. Jakarta: Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Tautan : https://www.anakui.com/tips-interview-wawancara-kerja/ (diakses
tanggal 21 Februari 2022).
Tautan: https://codemi.co.id/cara-meningkatkan-kemampuan-softskill-di-dunia-
kerja/ (Diakses tanggal 25 Februari 2022)
Tautan: https://www.educenter.id/meningkatkan-soft-skill-bekal-sukses-sebelum-
memasuki-dunia-kerja-2/ (Diakses tanggal 25 Februari 2022)
Tautan : https://www.liputan6.com/bisnis/read/555482/10-cara-menekan-rasa-
gugup-saat-wawancara-kerja (diakses tanggal 21 Februari 2022).
Tautan : https://www.merdeka.com/gaya/9-langkah-cara-membuat-surat-lamaran-
kerja-yang-efektif-agar-mudah-diterima-kln.html (diakses tanggal 21
Februari 2022).
Tautan : https://www.ruangguru.com/blog/menulis-surat-lamaran-kerja-sederhana
(diakses tanggal 21 Februari 2022).

Anda mungkin juga menyukai