Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ETIKA PROFESI

Tentang

Kompetensi personal

Di bidang akutansi dan keuangan

GURU PEMBIMBING

Nursamsiah, s.pd.

DISUSUN OLEH:

Rahmawati

Septy awalia

Ira rianti

Putri Firda Naila

Tanaya Kamil

Ima Nuraini

Moh irfan

Ahdiyatullah saputra

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang sudah melimpahkan rahmat, taufik, dan
hidayah- Nya sehingga kami bisa menyusun tugas etika profesi ini dengan baik serta tepat
waktu. Seperti yang sudah kita tahu "Kompetensi di bidang akutansi dan keuangan" itu sangat
penting untuk di pelajari, apalagi bagi kita anak-anak jurusan akutansi yang tentunya harus
menguasai dasar-dasar keakuntansian dan keuangan.

Makalah ini kami buat untuk memberikan ringkasan tentang materi yang akan kami bahas kali
ini yaitu "kompetensi personal di bidang akuntansi dan keuangan" Mudah-mudahan makalah
yang kami buat ini bisa membuat teman-teman sedikit atau bahkan memahami semua materi
yang akan kami sampaikan.Kami menyadari kalau masih banyak kekurangan dalam menyusun
makalah ini.

Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna
kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu. Guru mata pelajaran
etika profesi.Kepada pihak yang sudah menolong turut dan dalam penyelesaian makalah ini.
Atas perhatian serta waktunya, kami sampaikan banyak terima kasih

2
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Tahukah Anda mengenai kecakapan yang dimiliki seseorang untuk keperluan dunia kerja
memerlukan pengetahuan tersendiri? Seseorang yang bekerja, khususnya kantoran wajib
memiliki kompetensi tertentu dalam menjalani profesinya. Hal itu bukanlah tanpa alasan,
kompetensi yang tinggi akan menunjang produktivitas seorang karyawan. Lantas seperti apa
pengetahuan kompetensi personal khusus bidang akuntansi dan keuangan? Cermatilah dalam
bab ini dengan baik!

1.2 Rumusan masalah

Di dalam makalah ini kita akan membahas sedikit tentang

 Menganalisis kompetensi personal dalam bidang akutansi dan keuangan.

 Melakukan identifikasi kompetensi personal dalam bidang akutansi dan keuangan.

1.3 Tujuan Masalah

Bersumber pada rumusan permasalahan yang disusun oleh penulis di atas, hingga tujuan dalam
penyusunan makalah ini merupakan bagaikan berikut:

 Untuk mengenali apa itu kompetensi

 Jenis kompetensi

 Apa saja manfaatnya

 Serta mengelola kompetensi personal

3
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian kompetensi

Mengenal Kompetensi Kompetensi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah


kemampuan atau kecakapan, sedangkan berdasarkan Surat Keputusan Mendiknas Nomor
045/U/2002, kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggung jawab yang
dimiliki seseorang sebagai kemampuan dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan
tertentu. Dengan demikian, kompetensi berkaitan dengan karakteristik yang mendasari
kemampuan seseorang dalam bekerja. Dalam rumusan yang lain kompetensi merujuk pada
keahlian atau pengetahuan sehingga dapat meningkatkan kinerja yang unggul. Kompetensi
sendiri terbentuk melalui individu/organisasi, kemampuan dan keterampilan untuk
membedakan antara kinerja yang rendah dengan kinerja benar. Kompetensi dapat diterapkan
pada organisasi, individu tim, dan pekerjaan serta tingkat fungsional. Kompetensi merupakan
kunci untuk efektivitas dalam pekerjaan.

Ada juga beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian kompetensi yaitu sebagai berikut;

Stephen Robbin

Stephen Robbin berpendapat bahwa kompetensi adalah suatu keahlian atau kapasitas setiap
orang untuk mengerjakan tugas-tugas dalam suatu pekerjaan, yang mana kemampuan tersebut
didasarkan pada faktor fisik dan faktor intelektual.

Van Looy, Van Dierdonck, dan Gemmel

Ketiga ahli tersebut menjelaskan bahwa pengertian kompetensi adalah suatu karakteristik yang
dimiliki oleh manusia untuk bisa saling berhubungan dengan efektivitas suatu performa yang
bisa dilihat dari bagaimana mereka bertindak, berpikir dan berperilaku.

Sedarmayanti

Sedarmayanti menyatakan bahwa pengertian kompetensi adalah suatu karakter yang membuat
seseorang untuk bisa saling berhubungan dengan efektivitas performa individu dalam
melakukan pekerjaannya.

A.A. Anwar Prabu Mangkunegara

Menurut Mangkunegara, pengertian kompetensi merupakan sebuah faktor utama yang terdapat
pada diri seseorang yang memang mempunyai kemampuan lebih dan membuatnya berbeda
dengan orang lain dalam hal kemampuan

4
2.2 Jenis Kompetensi

Kompetensi dapat dibagi menjadi beberapa kategori berikut ini. a. Core


Competencies/Kompetensi Utama Kompetensi utama merupakan sebuah kompetensi yang
didefinisikan sebagai kemampuan internal yang sangat penting bagi keberhasilan bisnis.
Kompetensi ini menjadi kompetensi yang diharapkan dimiliki semua individu dalam organisasi.
Kompetensi ini mendefinisikan tentang nilai-nilai organisasi yang paling dipahami oleh
kebanyakan orang. Tujuan kompetensi bagi individu adalah agar ia dapat bekerja dalam
beragam posisi di dalam organisasi. b. Threshold Competencies Threshold competencies
adalah karakteristik setiap pemegang pekerjaan, sehingga dapat melakukan pekerjaan secara
efektif, tetapi tidak dapat digunakan oleh seseorang yang berkinerja tinggi, rata-rata, atau
rendah. Contohnya, penjual yang cerdas harus mempunyai pemahaman yang memadai tentang
produk yang mereka tawarkan, tetapi pemahaman tersebut tidak selalu cukup untuk
memastikan cara mereka menawarkan dagangannya. c. Differentiating Competencies
Differentiating competencies adalah karakteristik yang membedakan individu berkinerja
superior dengan yang rata-rata. Differentiating competencies tidak ditemu kan dalam individu
yang berkinerja rata-rata. Contohnya, seseorang yang bekerja di bidang desain grafis memiliki
differentiating competencies, ketika bekerja dia memiliki keahlian khusus yang lebih unggul dari
orang lain.

Di kutip juga dari sarjana dari situs ekonomi.co.id, jenis kompetensi di bagi menjadi beberapa
yaitu;

1. Kompetensi Kepribadian

Kompetensi kepribadian yaitu sebuah personal yang mencerminkan kepribadian yang arif, stabil,
dewasa, mantap dan berwibawa menjadi teladan bagi peserta didik serta mempunyai akhlak
mulia.

Kompetensi kepribadian memiliki sub kompetensin yaitu seperti berikut :

Kepribadian yang stabil dan mantab

Kepribadian yang arif

Kepribadian yang dewasa

Kepribadian yang berwibawa

Menjadi teladan dan berakhlak mulia

2. Kompetensi Pedagogik

Ialah salah satu kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk
menunjukan berbagai potensi yang dimiliki.

5
Sub kompetennsinya yakni sebagai berikut :

Memahami peserta didik dengan mendalam

Membuat rancangan pembelajaran

Melaksanakan pembelajaran

Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran

Mengembangkan peserta didik untuk menunjukan berbagai potensinya

3. Kompetensi Profesional

Yakni suatu penguasaan terhadap materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang
meliputi penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang
membawahi materinya, serta penguasan terhadap struktur dan metodologi keilmuannya.

Sub kompetensinya diantaranya ialah :

Menguasai substansi keilmuan yang berkaitan dengan bidang studi

Menguasai struktur dan metode keilmuan

4. Kompetensi Sosial

Merupakan berbagai kompetensi guru untuk berkomunikasi dan bergaul dengan murid atau
peserta didik, tenaga kependidikan, orang tua/wali murid dan masyarakat.

Kompetensi ini yakni :

Kompetensi Intelektual yaitu berbagai perangkat pengetahuan yang ada pada diri individu yang
diperlukan sebagai penunjang kinerja.

Kompetensi Fisik ialah suatu perangkat kemampuan fisik yang dibutuhkan untuk melaksakan
tugas

Kompetensi Pribadi yakni salah satu perangkat perilaku yang berhubungan dengan kemampuan
seseorang dalam mewujudkan diri, transformasi diri, identitas diri dan memahami diri.

Kompetensi Sosial adalah beberapa perangkat tertentu yang menjadi dasar dari pemahaman
diri sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dari lingkungan sosial.

Kompetensi Spiritual merupakan sebuah pemahaman, penghayatan dan pengamalan kaidah-


kaidah keagamaan.

Ada juga menurut beberapa para ahli yang saya kutip dari beberapa web online seperti;

1. Dean Lyle Spencer dan Matthew Lyle Spencer

6
Kedua ahli tersebut berpendapat bahwa kompetensi bisa terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu

Kompetensi Dasar, yaitu suatu ciri khas yang wajib dimiliki oleh seseorang agar mampu
melakukan berbagai tugas pekerjaannya.

Kompetensi Pembeda,yaitu berbagai faktor yang mampu membedakan performa kerja pada
tiap individu.

2. Charles E. Jhonson

Charles E. Jhonson membagi kompetensi menjadi tiga bagian, yaitu:

Personal Competency, adalah keahlian setiap orang dalam berbagai hal yang berkaitan dengan
perkembangan kepribadian seseorang.

Professional Competency, adalah keahlian seseorang dalam berbagai hal yang erat kaitannya
dengan pelaksanaan serta penyelesaian berbagai tugas tertentu di dalam pekerjaannya.

Social Competency, adalah keahlian seseorang dalam berbagai hal yang berkaitan dengan
kehidupan dan juga kepentingan sosial.

3. Kunandar

Kunandar dalam bukunya yang diterbitkan pada tahun 2007 mengatakan bahwa kompetensi
terbagi menjadi lima jenis, yaitu:

Kompetensi Intelektual, adalah seperangkat pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaannya.

Kompetensi Fisik, adalah kemampuan fisik seseorang untuk menyelesaikan berbagai tugasnya.

Kompetensi Pribadi, adalah seperangkat perilaku yang erat kaitannya dengan keahlian
seseorang dalam memahami, mewujudkan, identitas dan transformasi diri.

Kompetensi Sosial, adalah seperangkat perilaku khusus yang menjadi acuan dasar pemahaman
diri sebagai bagian dari kehidupan sosial.

Kompetensi Spiritual, adalah kemampuan seseorang dalam memahami, menghayati, serta


melakukan berbagai ajaran keagamaan.

2.3 Manfaat Kompetensi

Dalam kaitannya dengan pekerjaan kompetensi harus ada karena beberapa alasan untuk
menunjang kinerja. Berikut beberapa alasannya.

 a. Cara terbaik untuk mengukur dan memprediksi kinerja adalah dengan menilai apakah
individu memiliki kompetensi yang diharapkan.

7
 b. Kompetensi merupakan cara terbaik untuk memahami kinerja dengan cara
mengamati apa yang sebenarnya orang lakukan untuk berhasil daripada mengandalkan
asumsi-asumsi yang tidak jelas.

 c. Kompetensi dapat dilihat dan diakses

 d. Kompetensi dapat dipelajari dan dikembangkan Manfaat kompetensi dapat dirasakan


oleh beberapa pihak, yaitu oleh pihak karyawan, perusahaan, dan dalam lingkup yang
lebih luas lagi, yaitu oleh pihak industri dan ekonomi daerah/nasional.

a. Karyawan

Manfaat kompetensi dilihat dari sisi karyawan adalah sebagai berikut.

 1) Kompetensi yang ada sekarang dan manfaatnya akan dapat memberikan nilai tambah
pada pembelajaran dan pertumbuhan.

 2) Meningkatnya keterampilan dan marketability sebagai karyawan.

 3) Karyawan akan mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan dan


pelatihan berdasarkan standar.

 4) Kejelasan relevansi pembelajaran sebelumnya, kemampuan untuk mentransfer


keterampilan, nilai, dari kualifikasi yang diakui dan potensi pengembangan karier.

 5) Kompetensi yang dimiliki sekarang akan menjadi bahan pertimbangan ketika


melakukan perubahan karier yang lebih jelas atau jabatan baru.

 6) Penilaian kinerja yang lebih objektif dan umpan-balik berbasis standar kompetensi

 yang ditentukan dengan jelas.

 7) Penempatan sasaran sebagai sarana pengembangan karier

b. Organisasi/Perusahaan

Dengan adanya kompetensi, organisasi/perusahaan akan memperoleh manfaat sebagai berikut.

1. Penilaian terhadap hasil pendidikan dan pelatihan akan lebih handal dan konsisten.

2. Meningkatkan efektivitas rekrutmen dengan cara menyesuaikan kompetensi yang


diperlukan dalam pekerjaan dengan yang dimiliki pencari kerja.

3. Pendidikan dan pelatihan dapat difokuskan pada kompetensi yang diinginkan


perusahaan/organisasi.

4. Mempermudah terjadinya perubahan melalui identifikasi kompetensi yang diperlukan

8
untuk mengelola perubahan.

5. Pengambil keputusan dalam organisasi akan lebih percaya diri karena karyawan telah
memiliki keterampilan yang akan diperoleh dari pendidikan dan pelatihan.

c. Industri

Dengan adanya kompetensi, industri akan memperoleh manfaat sebagai berikut.

1. 1) Mendorong pengembangan keterampilan yang luas dan relevan di masa depan.

2. Identifikasi dan penyesuaian yang lebih baik atas keterampilan yang dibutuh hak ha kan
untuk industri.

3. Kesempatan yang lebih besar untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan sektor
publik yang relevan dengan industri.

4. Ditetapkannya dasar pemahaman yang umum dan jelas atas hasil pendidikan dan
percaya diri yang lebih besar karena kebutuhan industri telah terpenuhi sebagai hasil
penilaian berbasis standar.

5. Pelatihan industri yang disertai sertifikasi untuk pencapaian kompetensi individu yang
lebih baik.

d. Ekonomi Daerah dan Nasional

Ekonomi nasional dan daerah memperoleh manfaat sebagai berikut.

1. Mendorong investasi internasional baru pada industri di mana angkatan kerja terampil
sangat diperlukan.

2. Meningkatnya bentuk keterampilan untuk bersaing di pasar domestik dan internasional.

3. Meningkatkan efisiensi perekonomian karena adanya SDM yang berkompeten.

2.4 Mengelola kompetensi personal

Kompetensi personal merupakan kemampuan seseorang untuk menggunakan keahliannya


pada saat berkinerja. Kinerja menjadi bukti hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
jawab/Keefektivan kerja sangat dipengaruhi oleh luas tidaknya pengetahuan, keterampilan,
serta perilaku yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan.

1. Menjaga Kepribadian Kepribadian merupakan kebiasaan seseorang untuk melakukan tingkah


laku sosial tertentu, baik berupa bersikap, perasaan, berpikir, dan berkehendak maupun
perbuatan Corak perilaku dan kebiasaan ini merupakan kesatuan fungsional yang khas pada

9
seseorang. Kepribadian seseorang dapat mengalami perkembangan selama individu tersebut
masih bertambah pengetahuan dan menambah pengalaman dan keterampilan.

a. Menjaga Kepribadian yang Baik

Kepribadian merupakan ciri, karakteristik, gaya atau sifat-sifat yang memang khas dikaitkan
dengan diri seseorang. Menjaga kepribadian yang baik di antaranya, dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut.

1. Bersikap mawas diri dan introspeksi diri.

2. Mengendalikan diri.

3. Jujur dalam sikap dan perbuatan.

b. Faktor-Faktor yang Membentuk Kepribadian Kepribadian seseorang dibentuk oleh beberapa


faktor berikut ini. Dari keluarga seseorang belajar interaksi dengan orang lain, belajar mengenal
etika, budaya, norma-norma, dan nilai-nilai tradisi yang berlaku dalam

1. Faktor Keluarga kehidupan bermusyawarah.

2. Faktor Biologis Faktor biologi berperan penting dalam membentuk otot, rangka, anggota
tubuh nalar dan fungsinya, warna kulit, tinggi atau pendeknya seseorang, kemampuan
dan kecerdasan, serta kemampuan berpikir dan menganalisasi.

3. Faktor Sosial dan Lingkungan Status sosial seseorang dalam lingkungannya, seperti
keluarga, tempat tinggal, adat istiadat, sekolah, budaya, juga mempunyai pengaruh yang
besar dalam pembentukan kepribadian orang tersebut.

4.

5. Faktor Pendidikan Pendidikan merupakan indikator yang mencerminkan kemampuan


seseorang

6. Faktor Kultural dan Peradaban untuk dapat menyelesaikan permasalahan. Faktor


peradaban dan kebudayaan yang menyangkut kumpulan konsep-konsep, nilai-nilai,
pengetahuan dan kebiasaan manusia dalam hidup bermasyarakat yang dapat
memengaruhi kepribadian seseorang.

C. Tipe-Tipe Kepribadian

Kepribadian memiliki beberapa tipe seperti berikut ini.

1. Kepribadian Introvert Kepribadian introvert merupakan kepribadian yang berorientasi


kepada diri sendiri dan bersifat tertutup, sehingga sifatnya pendiam, suka menyendiri,
jarang bergaul, dan tidak suka menyesuaikan diri. Pada saat bekerja ia sangat
individualistis, tetapi orang yang introvert biasanya dapat bekerja dengan baik dan tidak

10
mengecewakan serta dapat diandalkan.

2. Kepribadian Ekstrovert Kepribadian ekstrovert merupakan kepribadian yang berorientasi


ke dunia luar dan bersifat terbuka, sehingga sifatnya senang bergaul, ramah, dan mudah
menyesuaikan diri. Pada saat bekerja orang ini lebih suka bekerja dengan banyak orang,
aktif mengeluarkan ide-ide, suka berterus-terang, dan pandai memengaruhi orang lain.

3. Kepribadian Ambivert Kepribadian ambivert adalah kepribadian campuran yang tidak


dapat digolongkan ke dalam kedua tipe tersebut di atas oleh karena sifatya bervariasi.

4. Tipe Realistik Orang berkepribadian realistik merupakan orang yang mempunyai


aktivitas di luar ruangan. Mereka menganggap tidak begitu penting bersosialisasi dan
lebih suka bekerja sendiri.

5. Tipe Sosial Orang yang berorieritasi untuk dan dengan orang lain. Tipe ini cenderung
mempuyai orientasi untuk menolong, memelihara, dan mengembangkan orang lain.

6. Tipe Artistik Orang dengan tipe ini senang ide-ide dan materi untuk diekspresikan
dengan cara yang unik. Tipe ini sangat menghargai kebebasan.

7. Tipe Konvensional Orang ini biasanya berfungsi dengan baik dalam lingkungan dan
pekerjaan yang terstruktur dengan baik dan memerlukan ketelitian.

8. Tipe Investigatif Orang selalu tertarik pada gagasan dan ide-ide. Ia merasa membuang
waktu dengan masalah yang melibatkan emosi. Tipe ini sering berkonflik dengan orang
yang biasa bergosip.

9. Tipe Wiraswasta Orang dengan tipe ini lebih berorientasi pada orang lain daripada
gagasan. Ia mendominasi orang lain mencapai tujuannya. Ia pintar mengatur kerja orang
lain, memengaruhi orang lain ketika bernegosiasi.

Ada pula pengaruh Pengaruh Kompetensi di Lingkungan Kerja serta cara meningkatkan
kompetensi kerja

Perlu kita ketahui bahwa kompetensi mempunyai peranan yang sangat penting di dalam dunia
kerja. Hal tersebut dikarenakan kompetensi selalu berbanding lurus dengan perkembangan
suatu perusahaan. Jadi, semakin tinggi nilai kompetensi yang dimiliki perusahaan, maka akan
semakin tinggi pula perkembangan perusahaan agar mampu mencapai tujuan utamanya.

Kompetensi juga bisa membantu perusahaan dalam mengetahui sejauh mana karyawan
tersebut mampu memberikan yang terbaik sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

Cara Meningkatkan Kompetensi Kerja

Perusahaan juga harus turut membantu meningkatkan kompetensi kerja karyawannya karena

11
hal tersebut saling mempengaruhi antara karyawan dan perusahaan. Terdapat berbagai macam
kegiatan untuk bisa meningkatkan kompetensi karyawan.

Namun, kegiatan yang dilakukan tersebut harus dilakukan secara kontinyu, sehingga mampu
menjaga kompetensi karyawan didalamnya, mengevaluasi jika ada performa yang masih kurang,
atau mengembangkan kualitas performa karyawan agar menjadi lebih baik. Berikut ini adalah
cara terbaik untuk meningkatkan kompetensi kerja karyawan.

1. Pelatihan Skill Secara Profesional

Program pelatihan kerja adalah suatu agenda penting yang harus diadakan oleh perusahaan
agar bisa meningkatkan kompetensi kerja karyawannya. Program pelatihan kerja juga dilakukan
untuk bisa mempertahankan sekaligus meningkatkan produktivitas serta performa perusahaan.

2. Job Enrichment

Job enrichment adalah suatu kegiatan memberikan jobdesk dan tanggung jawab yang lebih
besar kepada karyawan. Peningkatan jobdesk ini bisa berbentuk kompleksitas sistem atau
kuantitas dari jobdesk itu sendiri.

Didalamnya, karyawan akan merasa tertantang untuk bisa melakukan berbagai tugas dan
tanggung jawab yang baru, sehingga kompetensi mereka pun akan meningkat secara otomatis.

3. Studi Banding

Studi banding adalah aktivitas yang bisa dilakukan oleh perusahaan untuk bisa meningkatkan
pengetahuan dalam penerapannya di perusahaan agar penerapan tersebut bisa dilakukan
dengan baik dan kompetensi karyawan bisa meningkat. Studi banding ini biasa dilakukan
perusahaan yang bergerak dengan bidang industri yang sejenis ataupun dengan kompetitornya.

Selain itu, studi banding juga akan memotivasi karyawan agar bisa lebih inovatif dan lebih
kreatif lagi dalam bekerja. Nantinya, kompetensi karyawan akan berkembang secara otomatis
karena adanya motivasi tersebut.

4. Promosi Jabatan

Promosi Jabatan adalah pemindahan tugas dari suatu jabatan ke jabatan lain yang tingkatannya
lebih tinggi dengan penghasilan, tunjangan, tanggung jawab, jobdesk, dan potensi yang lebih
besar lagi untuk bisa meningkatkan karirnya. Sekumpulan tugas baru yang diberikan oleh
karyawan nantinya akan memotivasi mereka untuk bisa bekerja lebih rajin daripada biasanya.

5. Rotasi Kerja

Rutinitas kerja yang itu-itu saja tentunya akan membuat karyawan menjadi cepat bosan dan
jenuh, sehingga akan menurunkan produktivitasnya. Hal tersebut pun akan menurunkan
kompetensi karyawan. Untuk itu diperlukanlah rotasi kerja.

12
Rotasi kerja adalah pemindahan karyawan dari cabang atau tempat lain sesuai dengan jobdesk
dan divisi yang sama dengan yang sebelumnya.

Nantinya, karyawan akan memiliki rutinitas baru yang tentunya tidak membosankan, sehingga
akan mendorong mereka untuk bisa bekerja lebih efektif dan lebih efisien lagi.

6. Membangun Team Work

Dalam suatu perusahaan pastinya akan terdiri dari berbagai macam latar belakang individu yang
berbeda. Walaupun begitu, membangun team work sangat diperlukan guna memudahkan dan
mempercepat perusahaan dalam merealisasikan tujuannya.

Kerjasama yang dilakukan oleh masing-masing individu dalam suatu team work yang baik akan
menciptakan solusi yang lebih cepat dan juga tepat dalam menghadapi tantangan perusahaan.

7. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Menyenangkan

Lingkungan kerja yang menyenangkan bisa diraih dalam berbagai cara, seperti penataan
fasilitas yang cukup yang diperlukan oleh karyawan, atau membangun suasana kerja yang
harmonis antar sesama karyawan. Fasilitas yang memudahkan karyawan akan membuat
mereka bisa bekerja lebih fokus.

Sementara itu, suasana kerja yang harmonis antar tiap karyawan akan membuat karyawan

menjadi lebih betah dan akan menumbuhkan rasa memiliki perusahaan. Gabungan dari cara ini
bisa membuat lingkungan kerja yang lebih menyenangkan untuk karyawan.

8. MeLakukan Kegiatan di Luar Rutinitas

Kegiatan diluar rutinitas kerja ini bisa berbentuk makan bersama atau rekreasi apapun.
Walaupun tidak sering dilakukan, namun ini adalah cara yang baik untuk membuat karyawan
menjadi betah di lingkungan kerjanya. Saat mereka lebih betah, maka mereka pun akan lebih
terdorong untuk meningkatkan kompetensi kerjanya secara otomatis.

9. Personal Development

Kepribadian individu adalah suatu hal yang tidak mungkin bisa dipisahkan oleh setiap orang.
Untuk itu, tim HRD harus bisa menciptakan suatu kegiatan yang mampu membangun
kepribadian personal setiap karyawan dengan baik. Kepribadian yang baik tersebut akan
membuat relasi kerja antar setiap karyawan menjadi semakin kompak

13
BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari ringkasan di atas kita dapat menyimpulkan bahwa "Kompetensi dalaam bidang
masingmasing" yang dikuasai itu sangat penting.

Karena setiap orang memilih ke keahlian di bidangnya masing masing, karena seseorang yang

bekerja, khususnya kantoran wajib memiliki kompetensi tertentu dalam menjalani


profesinya.Semakin dewasa ini persaingan bisnis makin keras dan perubahan iklim kerja yang
menuntutsumber daya manusia wajib memiliki kompetensi di bidangnya, sehingga dapat
memberikanoutput yang terbaik bagi organisasi/perusahaan. Dengan kata lain perusahaan
tidak hanyamampu memberikan pelayanan yang memuaskan, tetapi juga berorientasi pada
nilai.Kompetensi yang baik akan memengaruhi kemampuan seseorang salam
menyelesaikanpekerjaannya dengan hasil akhir berdasarkan pada mutu standar yang
diharapkan.

14

Anda mungkin juga menyukai