Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Tindakan Prevensif Dalam Pengelolaan Kelas Yang Bersifat Fisik


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas yang terstruktur dalam matakuliah
Pengelola Kelas

Kelompok : 4
Disusun Oleh :

Estella Fiola : 2622169


Alfiani Aulia Putri : 2622170
Mita Rahmi : 2622171

Kelas BK-2E
Dosen Pengampu:
M. ARIF S.Pd, M.Ed, Ph.D

PROGRAM STUDI S1 BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS TARBIYAH DA ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SJECH M. DJHAMIL DJAMBEK
BUKITTINGGI
TA. 2023 M

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah swt, Tuhan semesta alam yang menaungi
mahluknya penuh dengan kasih sayang. Yang memberikan nikmat tidak terhitung
jumlahnya, Pemilik kerajaan yang agung di sisinya, serta pemberi karunia nikmat
islam kepada dunia melalui utusanya yang suci Muhammad Saw.

Sholawat serta salam tak lupa kami hanturkan, kehadapan Nabi agung
Muhammad yang merupakan Nabi pembimbing seluruh alam, yang telah
menghantarkan kita dari kegelapan dunia, menuju terangnya Islam. Dalam
makalah ini kami membuat judul “Pengelolaan Keklas”. Kami akan membahas
materi tersebut dengan mendalam sehingga para pembaca dapat mendapatkan
manfaat yang maksimal dari hasil buah pikiran kami ini, berdasarkan data yang
kami peroleh. Pada pembahasan makah ini, penulis merujuk terhadap beberapa
referensi dan memberikan beberapa komentar atau beberapa pandangan penulis,
agar materi ini dapat dicerna dengan baik oleh pembaca.

Akhir kata, semoga tulisan sederhana kami dapat berguna untuk kita
semua, tak hanya bagi pembaca pada umumnya, namun juga dapat menjadi
refleksi bagi penulis makalah ini sendiri khususnya. Dan semoga manfaat bisa kita
petik, dan mendapatkan pelajaran berharga.

Bukittinggi, 29 Maret 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1. Latar Belakang ..................................................................................... 1


2. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
3. Tujuan Penulisan .................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 5

A. Karakteristik Iindividu ......................................................................... 5


B. Perbedaan Individu............................................................................... 7
C. Aspek-Aspek Perkembangan dan Pertumbuhan Individu.................... 9

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 15

A. Kesimpulan .......................................................................................... 15
B. Saran ..................................................................................................... 15

DAFTAR PUSATAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap individu adalah unik dan memiliki perbedaan baik dari sifat,
karakter,kecerdasan, maupun lainnya. Tidak ada dua individu yang
sama persis, tiap individuberbeda antara satu dengan yang lainnya.
Perbedaan pada individu merupakan suatukarunia dari Allah SWT
yang karena perbedaan tersebut dapat menghasilkan karakterdan
kecerdasan luar biasa pada setiap individu. Oleh karena itu sebagai
seorang pendidik,guru diharapkan mampu untuk mengenali dan
memahami perbedaan pada setiap siswadidiknya agar tahu bagaimana
cara untuk menangani setiap perbedaan tersebut ke arahyang baik.
Perbedaan individu penting untuk dipahami karena karakteristik
individuyang berbeda seringkali menimbulkan permasalahan.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan yang dimaksud dengan c?
2. Jelaskan yang dimaksud dengan perbedaan individu?
3. Apa saja aspek-aspek dalam perkembangan dan pertumbuhan
Individu?

C. Tujuan Masalah
1. Agar Masiswa mengetahui yang dimaksud dengan Karakteristik
Individu!
2. Agar Masiswa mengetahui yang dimaksud dengan Perbedaan
Individu!
3. Agar Masiswa mengetahui yang dimaksud dengan aspek-aspek
dalam perkembangan dan pertumbuhan Individu!

4
BAB II

PEMBAHSAN

A. Karakteristik Individu
Individu berasal dari kata yunani yaitu “individium” yang artinya
“tidak terbagi”.Dalam ilmu sosial paham individu, menyangkut tabiat
dengan kehidupan dan jiwayang majemuk, memegang peranan dalam
pergaulan hidup manusia. Individumerupakan kesatuan yang terbatas yaitu
sebagai manusia perseorangan bukan sebagaimanusia keseluruhan. Maka
dapat disimpulkan bahwa individu adalah manusia yangmemiliki peranan
khas atau spesifik dalam kepribadiannya1
Karakteristik individu merupakan penjabaran dari sikap, minat, dan
kebutuhan yang di bawa oleh seseorang atau individu dalam melaksanakan
kerja. Karakteristik juga merupakan perilaku atau karakter yang ada pada
diri seseorang karyawan, baik positif maupun negatif. 2
Karakteristik individu ini sangat beragam. Setiap perusahaan dapat
memilih karyawan yang mempunyai kriteria yang sesuai dengan apa yang
di inginkan perusahaan. Adapun karakteritik individu dapat diidentifikasi
melalui indikator-indikator berikut ini:
1) Keahlian
Keahlian yang terdiri atas pengetahuan kerja dan
kepemilikan sertifikat kompetensi. Keahlian teknis adalah
keahlian pokok pekerjaan dan kemampuan menerapkan teknik
dan prosedur mengenai bidang kegiatan tertentu. Keahlian
interaksi atau hubungan antarmanusia adalah keahlian untuk
bekerja sama dengan orang lain, mengenai pikiran dan
perasaan orang lain serta mampu merangsang dan mendorong
orang lain termasuk rekan sekerja. Keahlian konseptual adalah

1
Djaali, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2012) Hal 27
2
Ibid, Hal 29

5
keahlian mental dalam mendukung seluruh kegiatan
organisasi agar organisasi dapat mencapai tujuan.
2) Kemampuan
Kemampuan adalah suatu kapasitas individu untuk
melaksanakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan yang
terdiri dari kekuatan fisik, dan kemampuan intelektual.
Kemampuan fisik adalah kemampuan yang diperlukan untuk
melaksanakan tugas‐tugas yang menuntut stamina dan
kecekatan. Kemampuan intelektual adalah Analisis
Karakteristik Individu, Komitmen Organisasi Beban Kerja dan
kemampuan untuk menjalankan kegiatan mental. Kemampuan
intelektual didapat dari tes IQ dan dari pendidikan formal.
3) Kebutuhan
Kebutuhan adalah jumlah keperluan baik yang dapat
bersifat fisiologis, psikologis, maupun sosiologis yaitu tingkat
kebutuhan pangan, sandang, papan, rohani, dan tingkat sosial.
4) Sikap
Sikap adalah kesiapsiagaan mental yang dipelajari dan
diorganisasi melalui pengalaman dan memiliki pengaruh
tertentu atas cara tanggap terhadap objek dan situasi yang
berhubungan dengannya yaitu sikap dalam mendukung
usaha pencapaian tujuan organisasi. Sikap adalah pernyataan
evaluatif, baik menguntungkan atau tidak menguntungkan–
berhubungan dengan objek, orang, atau peristiwa. Sikap akan
difokuskan bagaimana seseorang merasakan atas pekerjaan,
kelompok kerja, penyedia dan organisasi.
Kepribadian individual melekat pada individu yang sifatnya
dapat berubah-ubah atau stabil. Kepribadian merupakan salah
satukepribadian individual yang bersifat stabil dari waktu ke
waktu. The big five factor merupakan konsep paling populer
dalam membagi dimensikepribadian. Istilah lain yang sering

6
digunakan adalah five factor model (FFM). Konsep ini paling
sering digunakan dalam berbagai penelitian tentang perilaku
keorganisasian dan sering dikaitkan dengan pencapain kinerja
atau prestasi seseorang. Hasil penelitian memang menunjukan
bahwa dimensi tertentu dari kepribadian memiliki pengaruh
yang signifikan dan konsisten dengan prestasi seseorang, baik
dalam bekerja maupun dalam proses pembelajaran. konsep
kepribadian dapat digunakan untuk beberapa tujuan seperti:
seleksi karyawan atau mahasiswa, pengembangan kepribadian,
team building, penelitian tentang kepribadian, bimbingan karir
dan proses pembelajaran.3
B. Perbedaan Individu
Perbedaan individu berkaitan dengan “psikologi pribadi” yang
menjelaskanperbedaan psikologis antara orang-orang serta berbagai
persamaanya. Psikologiperbedaan individu menguji dan menjelaskan
bagaimana setiap orang berbeda dalamberpikir, berperasaan, dan
bertindak. Menurut Lindgren makna “perbedaan” dan“perbedaan
individual” menyangkut tentang variasi yang terjadi, baik variasi dari
segifisik dan psikologis. Perbedaan individu menurut Chaplin adalah
“sebarang sifat atau perbedaan kuantitatif dalam suatu sifat, yang bisa
membedakan satu individudengan individu lainnya. Sedangkan menurut
Gerry (1963) dalam buku perkembanganpeserta didik karya Sunarto dan
Agung Hartono mengkategorikan perbedaanindividual seperti berikut:
a) Perbedaan fisik, tingkat dan berat badan, jenis kelamin,
pendengaran,penglihatan, dan kemampuan bertindak.
b) Perbedaan sosial termasuk status ekonomi, agama, hubungan
keluarga, dansuku.
c) Perbedaan kepribadian termasuk watak, motif, minat, dan
sikap.
d) Perbedaan intelegensi dan kemampuan dasar (skema).

3
Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta:Pustaka PelajarPrawira, 2015) Hal 43-46

7
e) Perbedaan kecakapan atau kepandaian di sekolah dalam
mencapai pengetahuanbaru.4

Adapun Bidang-Bidang dari Perbedaan Individu Yaitu:

a) Perbedaan Kognitif
Kemampuan kognitif merupakan kemampuan yang
berkaitan dengan penguasaanilmu pengetahuan dan
teknologi. Setiap orang memiliki persepsi tentang
hasilpengamatan atau penyerapan atas suatu obyek yang
berarti ia menguasai segala segalasesuatu yang di ketahui.
Dalam arti dirinya terbentuk suatu persepsi, dan
pengetahuan itudiorganisasikan secara sistematik untuk
menjadi miliknya.
b) Perbedaan Kecakapan Berbahasa
Bahasa merupakan salah satu kemampuan individu
yang sangatpenting dalamkehidupan. Kemampuan tiap
individu dalam berbahasa berbeda-beda.
Kemampuanberbahasa merupakan kemampuan seseorang
untuk menyatakan pemikirannya dalambentuk ungkapan
kata dan kalimat yang penuh makna, logis, dan sistematik.
Kemampuanberbahasa sangat di pengaruhi oleh faktor
kecerdasan dan faktor lingkungan serta faktorfisik( organ
bicara)
c) Perbedaan Kecakapan Motorik
Kecakapan motorik atau kemampuan psiko-motorik
merupakan kemampuanuntuk melakukan koordinasi
gerakan syarat motorik yang dilakukan oleh syaraf
pusatuntuk melakukan kegiatan.
d) Perbedaan Bakat

4
Purwa, Psikologi Pendidikan Dalam Perspektif Baru, (Jogjakarta: Ar-ruzzMedia, 2019)
Hal 123-125

8
Bakat merupakan kemampuan khusus yang dibawa
sejak lahir. Kemampuantersebut akan berkebang dengan
baik apabila mendapatkan rangsangan dan
pemupukansecara tepat sebaliknya bakat tidak berkembang
sama, maka lingkungan tidakmemberikan kesempatan
untuk berkembang dalam arti ada rangsangan dan
pemupukanyang menyentuhnya.
e) Perbedaan Jenis Kelamin dan Gender
Istilah jenis kelamin dan gender sering
dipertukarkan dan dianggap sama. Jeniskelamin merujuk
kepada perbedaan biologis dari laki-laki dan perempuan,
sementaragender merupakan aspek psikososial dari laki-
laki dan perempuan berupa perbedaanantara laki-laki dan
perempuan yang dibangun secara sosial budaya. Perbedaan
gendertermasuk dalam hal peran, tingkah laku,
kecenderungan, sifat, dan atribut lain yang menjelaskan arti
menjadi seorang laki-laki atau perempuan dalam
kebudayaan yang ada.5
C. Aspek-Aspek Pertumbuhan dan Perkembangan Individu
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari
proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal
pada anak yang sehat pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga
diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau
keadaan jasmaniah ) yang herediter dalam bentuk proses aktif secara
berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan
kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis.
Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah,
ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur

5
John W, Psikologi pendidikan edisi kelima buku 1, (Jakarta: Salemba Humanika, 2016)
Hal 56-57

9
dengan ukuran berat (gram, kilogram), ukuran panjang (centimeter,
meter), dan ukuran tulang.6
Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner
bahwa perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis, perkembangan
berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai ke
keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara
bertahap. Proses diferensiasi diartikan sebagai prinsip totalitas pada diri
anak. Dari penghayatan totalitas itu lambat laun bagian- bagiannya akan
menjadi semakin nyata dan bertambah jelas dalam kerangka keseluruhan.
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam
struktur dan fungsi yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan yang menyangkut
adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ
dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa, sehingga masing-
masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi,
intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.
Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran, baik volume,
bobot, dan jumlah sel yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke
asal). Sedangkan, perkembangan adalah perubahan atau diferensiasi sel
menuju keadaan yang lebih dewasa.7
Tumbuh kembang merupakan proses kontinu sejak dari konsepsi
sampai maturasi atau dewasa yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan
lingkungan. Anak merupakan individu yang unik, karena faktor bawaan
dan lingkungan yang berbeda, maka pertumbuhan dan pencapaian
kemampuan perkembangan juga berbeda.
Sejak- awal tahun 1980-an semakin diakuinya pengaruh
keturunan(genetik) terhadap perbedaan individu. Berdasarkan data yang
diperoleh dari penelitian perilaku genetik yang mendukung, pentingnya
pengaruh keturunanmenunjukkan tentang pentingnya pengaruh
6
Sugihartono, dkk, Psikologi Pendidikan., (Yogyakarta: UNY Press, 2018) Hal 65
7
Sunarto, Agung Harsono, Perkembangan Peserta Didik, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2016) Hal 23-24

10
lingkungan. Perilaku yang kompleksyang menarik minat para ahli
psikologi (misalnya temperamen, kecerdasan dankepribadian) mendapat
pengaruh yang sama kuatnya baik dari faktor-faktorlingkungan maupun
keturunan (genetik).

Secara garis besar ada tiga aspek dalam diri individu yang mengalami
pertumbuhan dan perkembangan, yaitu:

a. Aspek fisik
Merupakan aspek yang paling menonjol dan nampak dalam
diri individu. Hal ini terbukti dengan adanya perubahan fisik
individu yang terjadi sangat cepat sejak masa konsepsi hingga
masa kelahiran. Kemudian dilanjutkan pada masa bayi, anak-anak,
remaja dan dewasa. Proses perkembangan fisik ditandai dengan
perubahan ukuran organ fisik eksternal seperti tangan, kaki, badan
yang makin membesar, memanjang, melebar, atau makin tinggi.
Sedangkan perubahan organ internal ditandai dengan matangnya
sistem syaraf dan jaringan sel-sel yang makin kompleks, sehingga
mampu meningkatkan kapasitas fungsi hormon, kelenjar maupun
keterampilan motoriknya.
b. Aspek kognitif
Berhubungan dengan meningkatnya kemampuan berpikir,
memecahkan masalah, mengambil keputusan, kecerdasan dan
bakat. Optimalisasi perkembangan kognitif sangat dipengaruhi
oleh kematangan fisiologis terutama pada bayi dan anak-anak.
Seorang anak akan dapat melakukan koordinasai gerakan tangan,
kaki, maupun kepala secara sadar setelah syaraf-syaraf maupun
otot-otot bagian organ-organ tersebut telah berkembang secara
memadai. Artinya, kemampuan kognitif harus diiringi dengan
kematangan fisiologis, sehingga perkembangan kognitif makin
baik dan koordinatif.
c. Aspek psikososial

11
Berhubungan dengan ketergantungan seorang individu pada
orang lain. Artinya manusia tidak akan mampu hidup seorang diri,
karena secara kodrati manusia dikenal sebagai makhluk sosial.
Dalam menjalani kehidupan sosialnya, seseorang dituntut untuk
mengembangkan kemampuan menyesuaikan diri, yaitu dengan
berhubungan dan bergaul dengan lingkungan hidupnya. Pergaulan
dengan orang lain akanm mampu mengubah persepsi, pandangan,
sikap dan perilaku seseorang, sebab dalam pergaulan terjadi
interaksi antar individu, yang ditandai dengan pertukaran
informasi tentang pengetahuan, adat istiadat, budaya, dan
kebiasaan.
Pendapat lain mengenai aspek-aspek perkembangan
individu diungkapkan juga oleh Nana Syaodih dalam bukunya,
“Landasan Psikologi Proses Pendidikan” adalah : Secara garis
besar dapat dibedakan beberapa aspek perkembangan, yaitu: fisik-
motorik, intelektual, sosial-komunikasi, dan afektif yang meliputi
emosi, sikap, moral dan keagamaan. Perkembangan aspek-aspek
tersebut terbagi lagi atas aspek-aspek yang lebih kecil, yang di
dalam kenyataannya sering sukar sekali dipisahkan bahkan
dibedakan, karena terkait satu dengan yang lainnya, saling
pengaruh mempengaruhi, dan berintregrasi. Perkembangan setiap
aspek dipengaruhi oleh kondisi internal individu, baik yang
bersifat bawaan ataupun perolehan, kematangan serta pengaruh
faktor-faktor eksternal”. Sedangkan menurut Syamsu Yusuf
aspek-aspek perkembangan individu terdiri atas Perkembangan
fisik, perkembangan motorik, perkembangan bahasa,
perkembangan perilaku kognitif, perkembangan perilaku sosial,
perkembangan moralitas, perkembangan penghayatan keagamaan,

12
perkembangan perilaku konatif, perkembangan emosional,
8
perkembangan kepribadian, perkembangan karir.

8
Yusuf, Syamsu, Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. (Bandung: Rosda Karya,2018) Hal
35-37

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Manusia atau individu adalah makhluk yang dapat dipandang dari
berbagai sudutpandang. Individu adalah kata benda dari individual yang
berarti orang, perseorangan danoknum. Perbedaan individual secara umum
adalah hal-hal yang berkaitan dengan psikologipribadi yang menjelaskan
perbedaan psikologis antara orang-orang serta berbagaipersamaanya.
Sumber perbedaan individu disebabkan faktor bawaan dan faktor
lingkunganm,. Terdapat beberapa macam bidang perbedaan individu yaitu
perbedaan kognitif, perbedaankecakapan berbahasa, perbedaan kecakapan
motorik, perbedaan latar belakang, perbedaanbakat, perbedaan kesiapan
belajar, perbedaan jenis kelamin, perbedaan kepribadian, danperbedaan
gaya belajar. Perbedaan individu dapat diaplikasikan dalam beberapa cara
yaitumenggunakan pelayanan pendidikan sesuai dengan potensi
kecerdasan dan bakat istimewayang dimiliki oleh siswa. Siswa
menggunakan pendekatan pembelajaran ekletik dan
fleksible,menggunakan kombinasi cooperative learning, menggunakan
alat-alat multi sensori untukmempraktekan dan memperoleh informasi.

B. Saran
Demi kesempurnaan makalah ini Kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan, agar makalah ini dapat dijadikan suatu
pedoman untuk kalangan umum kami sebagai penyusun mohon maaf atas
segala kekurangan dalam penyusunan makalah ini.Atas kritik, saran, dan
perhatiannya kami ucapkan terimaksih.

14
DAFTAR PUSTAKA

Djaali. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara

Mustaqim.2015. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta:Pustaka PelajarPrawira

Purwa. 2019. Psikologi Pendidikan Dalam Perspektif Baru. Jogjakarta: Ar-


ruzzMedia

John W. 2016. Psikologi pendidikan edisi kelima buku 1. Jakarta: Salemba


Humanika

Sugihartono, dkk. 2018. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press

Sunarto. 2016. Agung Harsono. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT.


Rineka Cipta

Yusuf, Syamsu. 2018. Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung:


Rosda Karya

15

Anda mungkin juga menyukai