Anda di halaman 1dari 17

ASPEK-ASPEK KEPRIBADIAN GURU

MAKALAH

Disusun dan Diajukan untuk Tugas Pengembangan Kepribadian Guru

Oleh:

Kelompok 4

1. Icha Putri NIM. 1910205043


2. Icmi Santry Nova NIM. 1910205016

Dosen Pembimbing :
Putri Yulia, M. Pd

MAHASISWA JURUSAN TADRIS MATEMATIKA


FALKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KERINCI
TAHUN AJARAN 2021 M/1443 H
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat Allah SWT, atas berkah dan
limpahan rahmat-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini dengan judul “ASPEK-ASPEK KEPRIBADIAN GURU”.

Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak lepas dari bimbingan
Ibuk Putri Yulia, M. Pd yang telah memberikan saran, waktu, bimbingan, semangat,
pengetahuan dan nasehat yang sangat bermanfaat kepada penulis. Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa laporan observasi ini masih jauh dari sempurna di karenakan
keterbatasan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh penulis.
Oleh karena itu penulis mengharapkan saran, dan masukan yang membangun
dari berbagai pihak. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis, pembaca dan
peneliti selanjutnya. Akhir kata dengan segala ketulusan dan kerendahan hati, penulis
mohon maaf apabila ada kesalahan dan kelemahan dalam makalah ini. Terima kasih.

Sungai Penuh, 30 September 2021

Penyusun,

Kelompok 4 (empat)

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................

A. Latar Belakang .................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................. 2
C. Tujuan ............................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................

A. Kepribadian ....................................................................................... 3
B. Aspek-aspek Kepribadian Guru ........................................................ 4
C. Pengembangan Kepribadian Guru .................................................... 11

BAB III PENUTUP ...........................................................................................


A. Kesimpulan ....................................................................................... 13
B. Saran .................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Faktor terpenting bagi seorang guru adalah kepribadiannya.
Kepribadian itulah yang akan menentukan apakah ia bisa menjadi pendidik
yang baik bagi anak didiknya atau justru ia menjadi perusak atau bahkan
penghancur anak didiknya. Anak didik merupakan generasi penerus, terutam
mereka yang masih duduk di sekolah Dasar dan Menengah, yang masih atau
sedang mengalami kegoncangan jiwa. Guru akan menjadi
panutan (teladan, contoh yang baik), yang akan ditiru oleh para siswanya.
Bukan hanya hal-hal yang baik, bahkan hal-hal yang burukpun akan mereka
tiru. Guru yang baik (bukan hanya guru yang profesional) tentu akan memiliki
kepribadian yang baik pula. Lalu apa yang disebut dengan kepribadian?
Dalam pembahasan ini akan dibahas mengenai Aspek-aspek Kepribadian
Guru yang meliputi kepribadian yang mantap dan stabil, dewasa, arif dan
bijaksana, berwibawa dan memiliki akhlak yang mulia.
Kepribadian guru yang baik dan bermoral patut
diteladani oleh semua lapisan masyarakat, tidak hanya didepan siswanya
tetapi juga masyarakat umum seringkali seorang guru dimasyarakat diberi
kepercyaan untuk menempati posisi tertentu yang bersifat administrative
seperti menjadi ketua RW, ketua RT dan Panitia Pemilu dan juga posisi lain
yang bersifat social keagamaan.
Keriteria bagi kepribadian yang baik yang harus dimiliki oleh guru
mengacu kepada standar Nasional pendidikan (SNP), yang mencantumkan
kompetensi kepribadian guru.

1
2

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Kepribadian ?
2. Apa saja aspek-aspek Kepribadian Guru ?
3. Bagaimana Pengembangan Kepribadian Guru ?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui definisi dariu Kepribadian
2. Untuk Mengetahui Aspek-Aspek Kepribadian Guru
3. Untuk Mengetahui Pengembangan Kepribadian Guru
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepribadian
Kartono (2005:9) menjelaskan bahwa kepribadian itu secara langsung
berhubungan dengan kapasitas psikis seseorang, berkaitan dengan nilai-nilai
etis atau kesusilaan dan tujuan hidup. Kepribadian manusia itu juga selalu
mengandung unsur dinamis, yaitu ada kemajuan-kemajuan atau progres
menuju suatu integrasi baru tapi sistem psikofisis tersebut tidak pernah akan
sempurna bisa terintegrasi dengan sempurna. Kepribadian ini mencakup
kemampuan adaptasi (menyesuaikan diri) yang karakteristik terhadap
lingkungan.
Kepribadian adalah suatu totalitas terorganisir dari disposisi-disposisi
psikis manusia yang individual yang memberi kemungkinan untuk
membedakan ciri-cirinya yang umum dengan pribadi yang lain.
Kepribadian individu ini merupakan satu struktur totalitas yang
mempunyai aspek-aspek yang saling berhubungan satu aspek dengan aspek
yang lain. Disposisi maksudnya adalah kesediaan kecenderungan-
kecenderungan untuk bertingkah laku tertentu yang bersifat tetap dan terarah
pada tujuan tertentu. Kepribadian itu akan selalu berkembang dan bersifat
dinamis, namun ada kecenderungan psikis dasar yang sifatnya konstan.
Individual artinya, bahwa setiap orang yang mempunyai kepribadian
sendiri yang khas, yang tidak identik dengan orang lain, memiliki sifat-sifat
individual pada aspek psikisnya, yang dapat membedakan dirinya dengan
orang lain.
Definisi-definisi lain yang menyatakan tentang kepribadian adalah
sebagaimana dijelaskan Kartono (2005:12-13) sebagai berikut ini :
1. Kepribadian adalah totalitas dari efek-efek yang ditimbulkan oleh
individu terhadap masyarakat.

3
4

2. Kepribadian itu terdiri atas kebiasaan-kebiasaan yang secara sukses


bisa mempengaruhi orang lain.
3. Kepribadian itu adalah respon-respon yang bisa dipakai sebagai
perangsang dari orang lain terhadap individu.
4. Kepribadian itu adalah apa yang terpikirkan oleh orang lain tentang
diri seseorang.
5. Kepribadian adalah efektiftas–sosial atau daya tarik seseorang.
6. Kepribadian adalah organisasi dinamis menyangkut sistem psikofisis
yang menentukan tingkah laku dan pikirannya seseorang dan
karakteristik sifatnya.

B. Aspek-aspek Kepribadian Guru


Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar
Nasional Pendidikan dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi
kepribadian adalah kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian.
Aspek-aspek kompetensi kepribadian yang harus dimiliki oleh seorang
guru yaitu :
1. Mantap dan stabil yang memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai
norma hukum, norma sosial, dan etika yang berlaku, dan bangga
sebagai guru.
2. Dewasa, yang berarti mempunyai kemandirian untuk bertindak
sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru.
3. Arif dan bijaksana, yaitu perilaku yang menunjukkan keterbukaan
dalam berpikir dan bertindak, menampilkan tindakan yang didasarkan
pada kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan masyarakat.
4. Berwibawa, yaitu perilaku guru yang disegani sehingga berpengaruh
positif terhadap peserta didik.
5

5. Memiliki akhlak mulia dan memiliki perilaku yang dapat diteladani


oleh peserta didik, bertindak sesuai norma religious, jujur, ikhlas, dan
suka menolong.

Penjabaran aspek aspek Kepribadian Guru :


1. Pribadi yang Mantap
Agar dapat menjalankan tugas profesional dengan baik,
seorang gurur harus memiliki kepribadian yang tenang dan mantap hal
ini penting karena banyak masalah yang muncul dalam dunia
pendidikan disebabkan oleh faktor kepribadian guru yang tidak tenang
dan mantap. Akibatnya, banyak guru yang bertindak tidak profesional,
bahkan melakukan tindakan-tindakan yang tidak terpuji.
Tindakan guru yang demikian selain akan menghambat proses
pembelajaran dan proses pendidikan siswa, juga akan menambahkan
citra yang kurang baik terutama bagi guru yang bersangkutan.guru
yang melakukan tindakan tidak terpuji menyebabkan dirinya tidak
terpuji dan tidak terhormat, baik dimata masyarakat maupun dimata
Tuhan.
Guru yang memiliki pribadi yang tenang, dan mantap itu
memiliki sikap “MANTAP” yang selalu tercermin dalam dirinya
diantaranya :
a. Mandiri : Seseorang yang ingin meraih kesuksesan harus
dimulai dari sikap mandiri yang ada di dalam dirinya.
b. Aktif : Guru harus memiliki sikap aktif, tidak pasif,. Akif
dalam melakukan inovasi pembelajaran, aktif dalam berkarya
dan berkarsa.
c. Tidak suka maksiat : Ciri pribadi yang mantap yang paling
penting adalah tidak suka maksiat.
6

d. Tenang : Guru yang baik adalah yang memiliki sikap tenang


dan stabil.
e. Anggun : Sikap anggun penting dimiliki oleh seorang guru.
Seseorang yang telah memiliki sikap anggun ini akan disukai
oleh orang-orang disekelilingnya, sehingga pintu-pintu
kesuksesan akan mudah terbuka.
f. Prima : Tampil prima itulah dambaan semua orang, termasuk
guru dalam melakukan tugasnya, ia ingin selalu tampil prima.
Dan ia akan merasa kecewa jika dalam penampilan
(mengajarnya) tidak prima akibat kesehatannya yang
terganggu.

Sepuluh langkah agar menjadi pribadi yang mantap, yang akan


menjadi energi yang kuat dalam menciptakan pribadi yang mantap
antara lain :
1) Perbaiki Image dan kualitas Diri
2) Biasakan berolahraga
3) Senyum, Salam, dan sapa
4) Selalu berfikir positif dan optimis
5) Selalu menambah ilmu-ilmu baru
6) Siap untuk berubah
7) Saling percaya dalam berteman
8) Cukup istirahat
9) Asah kreatifitas
10) Tegaskan Diri
7

2. Pribadi yang Stabil


Kesetabilan emosi bagi seorang guru adalah sangat penting
guru yang tidak pandai mengendalikan emosinya akan membawa
dampak yang tidak baik bagi siswanya.
Guru efektif yang memiliki stabilitas emosional akan
berpenampilan tenang, objektif, proforsional, dan tidak mudah hanyut
dengan suasana yang mempengaruhinya sehingga dapat melaksanakan
proses belajar-mengajar dengan baik.
Agar emosi kita tetap stabil, ada baiknya guru melakukan hal-
hal sebagai berikut :
a. Senantiasa mendekatkan diri kepada sang maha pencipta
Tuhan yang maha kuasa Allah SWT;
b. Curahkanlah segala perhatianpada pembelajaran. Lakukan
proses pembelajaran dengan penuh antusias dan sepenuh hati
(mengajar dengan hati);
c. Ciptakan suasana keakraban dengan semua siswa, dan
ciptakanlah rasa aman dan nyaman bagi mereka;
d. Jangan pernah menganggap tidak penting terhadap siswa anda,
anggaplah bahwa semua orang yang ada didepan kita adalah
orang penting yang harus mendapatkan layanan dari kita
termasuk siswa anda;
e. Berikanlah pujian pada mereka secara wajar dan jangan
berlebih-lebihan, walaupun pujian itu bisa saja hanya berupa
ucapan terimakasih;
f. Perlakukan mereka sebagai manusia yang memiliki banyak
potensi yang harus dikembangkan, jangan perlakukan mereka
seperti gelas kosan yang akan diisi dengan air.
8

3. Pribadi yang Dewasa


Pribadi dewasa menjadi salah satu persyaratan guru atau tenaga
pendidik dengan kata lain, bagi seseorang akan menerjunkan dirinya
kedunia guru (menjadi guru), salah satu persyaratannya adalah sudah
dewasa. Kemampuan yang dinilai adalah bagaimana guru
menampilkan diri sebagai telada bagi peserta didik dan masyarakat.
Guru dihormati oleh peserta didiknya dan oleh anggota masyarakat
sekitarnya, termasuk orang tua siswa.
Terdapat 5 (lima) indikator penilaian, yaitu sebagai berikut :
a. Guru bertingkah laku sopan dalam berbicara, berpenampilan,
dan berbuat terhadap semua peserta didik, orang tua, dan teman
sejawat;
b. Guru mau membagi pengalamannya dengan kolega, termasuk
mengundang mereka untuk mengobservasi cara mengajarnya
dan memberikan masukan;
c. Guru mampu mengelola pembelajaran yang membuktikan
bahwa guru dihormati oleh peserta didik, sehingga semua
peserta didik selalu memperhatikan dan berpartisipasi aktif
dalam pross pembelajaran;
d. Guru bersikap dewasa dalam menerima masukan dari peserta
didik dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
berpartisipasi dalam proses pembelajaran;
e. Guru berprilaku baik untuk mencitrakan nama baik sekolah.

Secara umum, orang yang memiliki kedewasaan memiliki ciri-


ciri perkembangan sebagai berikut :
1) Perkembangan fisik mencapai puncak
2) Perkembangan mental, kapasitas idealisme, mandiri,
berjiwa petualang;
9

3) Perkembangan sosial, berpusat pada keluarga dan


pekerjaan;
4) Perkembangan emosional, bertambah mantap;
5) Perkembangan spritual, menerapkan iman.

Sedangkan menurut Brikan Barky Al-Qurasyi, bahwa sifat-


sifat guru adalah sebagai berikut :
1) Dalam setiap tindakan mengajar harus bertujuan untuk
mencari keridhaan Allah SWT;
2) Menerapkan ilmunya dalam bentuk perbuatan;
3) Amanah dalam mentransformasikan ilmu;
4) Menguasai dan mendalami bidang ilmunya;
5) Mempunyai kemampuan mengajar
6) Bersikap lemah lembut dan kasih sayang terhadap peserta
didik, dan
7) Memahami tabiat, kemampuan dan kesiapan peserta didik.

4. Pribadi yang Arif dan Penyabar


Sikap sabar adalah hal yang penting dimiliki oleh seorang
guru, bahkan semua harus memiliki sikap sabar ini.
Untuk menembuhkan sikap dasar dalam dirinya, guru dituntut
memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas, serta memahami
kekurangan dan kelebihan diri dan siswanya. Ia harus mampu
memahami psikologi perkembangan, psikologi pembelajaran,
memiliki kemampuan didaktik, dan metodik yang baik, memiliki
stabilitas emosional, dan mampu berfikiran fositif, baik terhadap
dirinya, siswanya maupun terhadap keadaan yang terjadi.
10

5. Pribadi Berakhlak Mulia dan Terpuji (Berwibawa)


Dalam UUD No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS
dikatakan, guru adalah pendidik profesional. Sebagai pendidik, tentu
ia menginginkan dirinya berwibawa didepan anak didiknya. Semua
orang mengingankan dirinya memancarkan kewibawaan yang
digagumi oleh semua orang dalam bentuk sikap penerimaan terhdap
prilaku, perkataan dan tindakannya.
Tidak diragukan lagi kata yang baik dan tutur bahasa yang
bagus mampu memberikan pengaruh di jiwa, mendamaikan hati, serta
menghilangkan dengki dan dendam dari dada. Demikian juga raut
wajah yang tampak dari seseorang pengajar, ia mampu menciptakan
umpak balik positif atau negatif pada siswa, karena wajah yang riang
dan berseri merupakan sesuatu yang disenangi dan di sukai jiwa.
Untuk membangun kewibawaan, seorang guru hendaknya
memperhatikan beberapa hal berikut :
a. Kesesuaian kata dengan perbuatan
b. Jadilah orang yang pertama melakukan
c. Menjadikan kata sebagai ikatan;
d. Berpegang pada nilai hakiki.

Selayaknya para pendidik dan pengajar meniti jalan guru besar


dalam menghias diri dengan akhlak mulia dan adab tinggi, dan
merupakan edia paling sukses di dalam mengajar dan mendidik,
dimana siswa pada umunya akan terdorong dan berakhlak dengan
akhlak gurunya dan lebih banyak mau menerima darinya daripada
yang lain. Apabila seorang pengajar berakhlak dengan akhlak yang
terpuji, hal itu akan memberikan pengaruh positif terhadap siswanya,
serta akan memberikan reaksi di dalam jiwanya lebih dari reaksi yang
diberikan dengan puluhan nasihat dan pelajaran.
11

C. Pengembangan Kepribadian Guru


Kepribadian (personality) merupakan ciri-ciri khas seseorang yang
dimanifestasikan melalui pola tingkah laku atau cara dia merespon yang
konsisten dalam situasi-situasi termasuk relasinya dengan lingkungan.
Tingkah laku atau sikap ini akan lebih kelihatan dalam cara-cara mereka
berinteraksi dengan orang lain (peserta didik). Seperti menampilkan sikap
simpati, empati (merupakan sikap untuk dapat memahami apa yang sedang
dipikirkan dan dirasakan orang lain), terbuka, berwibawa, bertanggung jawab,
dan mampu membuat penilaian terhadap diri sendiri.
Semua sikap tersebut seharusnya dapat dikembangkan oleh guru
dalam bekerja dan dalam kehidupannya, untuk dapat memiliki kepribadian
yang sehat. Kepribadian yang sehat, akan dapat menghasilkan kepribadian
produktif. Kepribadian produktif sebagaimana dikemukakan oleh M.D.
Dahlan (Kartadinata, 2011: 40) mengemukakan bahwa kepribadian produktif
akan terwujud sebagai kecenderungan untuk :
1. Mampu bekerja keras dan sungguh-sungguh serta berusaha
memperoleh hasil karya yang sebaik-baiknya.
2. Mampu bekerja secara teratur dan tertib menurut urutan tertentu.
3. Mampu bekerja sendiri secara kreatif, tanpa menunggu perintah
sehingga mampu mengambil keputusan sendiri.
4. Mampu bekerja sama secara bersahabat dengan orang lain tanpa
merugikan dirinya ataupun orang lain.
5. Tanggap terhadap perubahan yang terjadi dilingkungan baru.
6. Ulet, dan tekun bekerja tanpa mengenallelah atau bosan.
7. Mampu bergaul dan berpartisipasi dalam kegiatan jenis lain.

Kepribadian guru merupakan titik tumpu sebagai penyeimbang


antara pengetahuan mengenai pendidikan dan keterampilan
melaksanakan profesi sebagai pendidik terutama dalam bidang
12

pembelajaran. Jika titik tumpu ini kuat, maka pengetahuan dan


keahlian bekerja secara seimbang dan dapat menimbulkan perubahan
perilaku yang positif dalam pembelajaran. Namun jika titik tumpu ini
lemah, yaitu dalam keadaan kepribadian guru tidak banyak membantu,
maka pengetahuan dan keterampilan guru tidak akan efektif
digunakan, bahkan dapat merusak keseluruhan proses dan hasil
pendidikan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aspek-aspek kompetensi kepribadian yang harus dimiliki oleh seorang
guru yaitu :
1. Mantap dan stabil yang memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai
norma hukum, norma sosial, dan etika yang berlaku, dan bangga
sebagai guru.
2. Dewasa, yang berarti mempunyai kemandirian untuk bertindak
sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru.
3. Arif dan bijaksana, yaitu perilaku yang menunjukkan keterbukaan
dalam berpikir dan bertindak, menampilkan tindakan yang didasarkan
pada kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan masyarakat.
4. Berwibawa, yaitu perilaku guru yang disegani sehingga berpengaruh
positif terhadap peserta didik.

B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang mendukung untuk perbaikan
makalah ini, silahkan sampaikan kepada kami. Apabila terdapat kesalahan
mohon dimaafkan dan dimaklumi. Karena kami adalah manusia yang tidak
luput dari kesalahan dan kekhilafan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Napitupulu, D. S. (2016). Kompetensi Kepribadian Guru PAI dalam


Mengembangkan Ranah Afektif Siswa di MAN 2 Model Medan. TAZKIYA,
5(2).
Nursyamsi, N. (2014). Pengembangan Kepribadian Guru. Al-Ta lim Journal, 21(1),
32-41.
Oktradiksa, A. (2012). Pengembangan kualitas kepribadian guru. Nadwa: Jurnal
Pendidikan Islam, 6(2), 231-248.
Roqib, M., & Nurfuadi, N. (2020). Kepribadian guru.

14

Anda mungkin juga menyukai