Anda di halaman 1dari 24

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 5 Tambun Selatan


Mata Pelajaran : Biologi
Kurikulum : 2013
Kelas/ Semester : X/ Ganjil
Tema : Keanekaragaman Hayati
Sub Tema : Keanekaragaman Tingkat Gen dan Jenis
Pertemuan Ke :2
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit (1 x pertemuan) – RPP Luring, Untuk Simulasi
CGP Angkatan 7 (10 menit)

A. Kompetensi Inti
KI – 3: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI – 4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis data hasil obervasi tentang berbagai tingkat
keanekaragaman hayati (gen, jenis dan ekosistem) di
Indonesia.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.5.1 Menganalisis data hasil pengamatan tentang keanekaragaman tingkat gen
dan jenis

D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegitan diskusi siswa mampu menganalisis berbagai tingkat
keanekaragaman tingkat gen dan jenis dengan teliti.
2. Melalui kegiatan presentasi siswa dapat menyajikan dan
mengkominikasikan berbagai tingkat keanekaragaman baik ditingkat gen
dan jenis yang sudah mereka teliti.

E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Discovery Learning
3. Metode : Diskusi, tanya jawab, studi literasi
F. Langkah – Langkah Kegiatan Pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan
No. Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
1. Guru dan peserta didik saling memberi salam, untuk memulai kegiatan pembelajaran guru
meminta ketua kelas untuk memimpin doa;
2. Guru mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan (mengecek kehadiran peserta
didik);
3. Guru membangun apersepsi dengan menanyakan materi yang terkait dengan materi yang
akan dibahas sekarang
4. Guru memberi motivasi siswa dengan mengajukan pertanyaan tentang lingkungan
sekolah, seperti:“meminta siswa untuk mengamati wajah teman disebelahnya”
kemudian “bertanya informasi apa yang kalian dapat sampaikan terkait wajah teman
yang kalian amati?” kemudian bertanya”apa perbedaan antara keanekaragaman tingkat
gen dan tingkat jenis?”
5. Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai beserta tujuan pembelajarannya dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan komponen-komponen
ekosistem dan interaksi antar komponen ekosistem tersebut;
6. Guru menyampaikan metode pembelajaran, tujuan pembelajaran dan teknik penilaian
yang akan digunakan saat membahas materi keanekaragaman hayati
7. Guru membagi peserta didik menjadi 6 kelompok (dengan setiap anggota kelompok
berjumlah 6 orang).

b. Kegiatan Inti
No Sintaks/Tahapan Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
1 Stimulation Guru menyajikan bahan kajian berupa gambar – gambar dan
(memberi stimulus) LKPD yang berkaitan dengan keanekaragaman tingkat gen dan
tingkat jenis
2 Problem statement Peserta didik mengidentifikasi bentuk, permukaan, warna,
(mengidentifikasi ukuran,dan penampakan kulit buah berdasarkan buah-buahan
masalah) yang telah dibawa dari rumah
3 Data collecting Peserta didik mencari dan mengumpulkan data/ informasi dengan
(mengumpulkan melakukan literasi dari sumber lain (buku paket) atau internet
data) tentang komponen ekosistem dan interaksi antar komponen
ekosistem
4 Data processing Peserta didik dalam kelompok menyelesaikan permasalahan
(mengolah data) yang ada berdasarkan data yang dikumpulkan
5 Verification Peserta didik membandingkan hasil diskusi antar kelompok
(memverifikasi) untuk menganalisa tentang berbagai keanekaragaman tingkat gen
dan tingkat jenis, guru mendorong siswa untuk mengumpulkan
informasi yang sesuai sebagai strategi untuk memecahkan
masalah
6 Generalization Peserta didik dapat menyimpulkan hasil diskusi di depan kelas,
(menyimpulkan) selanjutnya diberikan penguatan oleh guru

c. Kegiatan Penutup
No. Deskripsi kegiatan Pembelajaran
1 Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari.
2 Peserta didik merefleksi penguasaan materi yang telah dipelajari dengan membuat
catatan penguasaan materi.
3 Guru memberikan evaluasi kepada peserta didik.
4 Peserta didik saling memberikan umpan balik hasil evaluasi pembelajaran yang telah
dicapai.
5 Peserta didik mengumpulkan hasil kerja.
6 Peserta didik diberikan tugas untuk mengerjakan LKPD 2 secara mandiri dirumah

G. Teknik Penilaian
No. Aspek No. IPK IPK Teknik Bentuk Instrumen Rubrik
Penilaian Penilaian Penilaian Penilaian
1. Pengetahuan 3.10.1 Mengklasifika Tes Tertulis Essay Terlampir Terlampir
si komponen-
komponen
ekosistem
3.10.2 Menentukan Tes Tertulis Essay Terlampir Terlampir
interaksi antar
komponen
ekosistem
2. Keterampilan Pengamatan Terlampir Terlampir Terlampir
Proses
3. Sikap Pengamatan Terlampir Terlampir Terlampir
Proses

H. Program Tindak Lanjut


1. Remedial
 Peserta didik yang belum mencapai KKM (75) diberi tugas untuk
mengulang kembali materi ekositem yang belum dipahami dengan
bantuan tutor teman sebaya (yang sudah ditugaskan oleh guru) selama
satu minggu. Setelah satu minggu guru mengevaluasi kemajuan
kompetensi peserta didik, kemudian guru melaksanakan penilaian
remedial.
2. Pengayaan
 Bagi peserta didik mempunyai nilai di atas 75 diberi pengayaan berupa
tugas mandiri untuk menelaah interaksi antar komponen ekosistem di
lingkungan rumah mereka masing – masing.

Bekasi, Januari 2022


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Biologi,

Dhayu Selasi Pangestuningsih, S.Pd., M.Pd Diliana Susilowati, S.P, M.Pd


NIP. 197507262003111001 NIP. 197810012014092003
Lampiran 1. Bahan Ajar (https://dilianabiologi.blogspot.com/2021/08/bab-2-keanekaragaman-
hayati.html)

BAB 2
Keanekaragaman Hayati
A. Pengertian Keanekaragaman hayati

Keanekaragaman Hayati (Biodiversitas) merupakan keanekaragaman organisme yang

menunjukkan keseluruhan atau totalitas variasi gen, jenis, dan ekosistem pada suatu daerah.

B. Tingkat Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati dapat dilihat dari tiga tingkat, yaitu keanekaragaman hayati
tingkat gen, jenis, dan ekosistem.

1. Keanekaragaman Gen

Keanekaragaman hayati tingkat genetic/gen mempunyai arti bahwa keanekaragaman

tersebut merupakan keanekaragaman yang disebabkan oleh variasi genetik. Gen adalah

substansi kimia sebagai faktor penentu sifat keturunan. Gen terdapat di dalam lokus

kromosom.

Keanekaragaman Tingkat Gen merupakan variasi yang terdapat dalam satu spesies

baik dalam satu populasi ataupun di antara banyak populasi atau variasi gen yang terjadi

dalam suatu jenis atau spesies makhluk hidup.

Contohnya:

 Bunga Mawar Merah (Rosa Hiproida atau Rosa sp.), Bunga Mawar putih (Rosa
sericea Lindl.), Bunga Mawar Kuning dan lain-lain.
 Pada Manusia adalah variasi bentuk hidung, warna kulit, golongan darah dan bentuk
rambut pada manusia.
 Pada Hewan Misalnya: Variasi Bentuk Pial Ayam yaitu Gerigi, biji, bilah dan sumpel.
Variasi jenis anjing: anjing bulldog, doberman, Collie, herder, anjing kampung, dan
sebagainya.
Agar lebih jelas, mari kita amati keanekaragaman tingkat genetik ini pada makhluk hidup

yang masih ada dalam satu jenis.

2. Keanekaragaman Spesies
Keanekaragaman hayati tingkat spesies/jenis merupakan keanekaragaman yang
terjadi sebagai akibat dari adanya variasi berbagai jenis makhluk hidup. Dengan kata lain
keanekaragaman ini dapat kita amati mulai dari tingkat marga.
Keanekaragaman tingkat spesies adalah variasi antarspesies di dalam ekosistem.Variasi
antarspesies, misalnya dalam satu genus, famili atau tingkatan taksonomi lebih tinggi
lainnya mudah diamati dari pada variasi dalam satu spesies.
Contohnya:
 Keanekaragaman Tingkat Jenis dalam satu genus Panthera yaitu Harimau ( Panthera
tigris) dan macam tutul (Panthera pardus). Kedua jenis tersebut memiliki ukuran, bentuk
tubuh, warna bulu, tipe loreng dan lingkungan hidup yang berbeda.
 Keluarga kacang –kacangan, ada kacang kapri (Pisum sativum L.), kacang kedelai
(Glycine max (L.) Merr.), kacang tanah (Arachis hypogeae L.) dan sebagainya.

3. Keanekaragaman Ekosistem

Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem merupakan keanekaragaman yang terbentuk


sebagai akibat dari adanya variasi interaksi kelompok makhluk hidup dengan
lingkungannya. Variasi interaksi tersebut akan menghasilkan tipe lingkungan yang berbeda-
beda pula.
Ekosistem adalah interaksi atau hubungan timbal balik antara makhluk hidup yang

satu dengan makhluk hidup lainnya dan juga antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

Komponen abiotik yang beragam menyebabkan jenis makhluk hidup (biotik) yang dapat

beradaptasi dengan lingkungan tersebut berbeda – beda. Akibatnya akan

terbentuk keanekaragaman ekosistem. Keanekaragaman tingkat Ekosistem merupakan

variasi beragam Ekosistem di lapisan Biosfer.Variasi tersebut terjadi karena komponen biotik

dan kondisi abiotik setiap ekosistem berbeda. Misalnnya: Posisi Geografi dan Iklim
berpengaruh terhadap Biodiversitas pada suatu daerah. Contoh keanekaragaman hayati

tingkat ekosistem adala Hutan Hujan Tropis, hutan Gurun, Ekosistem Laut.

Jenis organisme yang menyusun setiap ekosistem berbeda- beda. Ekosistem hutan

hujan tropis.Misalnya: diisi pohon- pohon tinggi berkanopi, rotan,

Anggrek (Orchidaceae), Paku- Pakuan, Burung, Harimau (Panthera tigris), Monyet


(Macaca fascicularis), Orang Utan (Mawas Pongo pygmaeus), Kambing hutan, Ular

(Aerochordus granulatus), Rusa (Cervus timorensis), Babi (Artamus leucorynchus) dan

Berbagai Jenis Serangga.

Pada ekosistem sungai terdapat ikan, kepiting, udang, ular dan ganggang air tawar.
Keanekaragaman ekosistem di suatu wilayah ditentukan oleh berbagai faktor antara lain
posisi tempat berdasarkan garis lintang, ketinggian tempat, iklim, cahaya matahari,
kelembapan, suhu dan kondisi tanah.
C. Sebaran Keanekaragaman Hayati di Muka Bumi
Setiap organisme tinggal dan beradaptasi di habitat yang sesuai dengan karakteristik hidupnya.
Di bumi, terdapat beraneka ragam ekosistem yang memiliki karakteristik yang beda- beda.
Beranekaragamannya ekosistem merupakan salah satu faktor yang sangat memengaruhi pola sebaran
makhluk hidup.

1. Wilayah Sebaran Makhluk hidup

Wilayah sebaran makhluk hidup disebut Biogeografi. Wilayah sebaran mahkluk hidup
dibedakan menjadi 2 jenis berdasarkan jenis makhluk hidupnya yaitu zoogeografi dan
fitogeografi. Zoogeografi adalah peta wilayah persebaran untuk hewan,
sedangkan fitogeografi adalah peta wilayah persebaran untuk tumbuhan.

a) Zoogeografi
Pada tahun 1876, seorang ilmuwan inggris bernama Alfred Russel Wallace melakukan
penelitian tentang sebaran hewan di permukaan bumi.Berdasarkan penlitiannya, setiap
wilayah memiliki hewan dengan kekhasan tersendiri sesuai dengan letak geografisnya. Wallace
membagi wilayah persebaran hewan di permukaan bumi menjadi 6 wilayah utama yaitu
Oriental, Paleartik, Ethiopia, Neartik, Neotropik dan Australasia.

b) Zona Oriental
Zona ini secara esensial membentuk wilayah Asia dengan kepulauan- kepulauan yang
berdekatan, seperti India, Srilanka, Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Kepulauan
Formosa dan Filiphina. Contoh hewan yang hidup di daerah oriental antara lain harimau,
gajah, orangutan, badak bercula satu dan dua, antilop dan tapir. Zona ini mempunyai barier
berupa samudra atau gurun pasir.

c) Zona Paleartik
Zona ini meliputi hampir seluruh Eurasia, Himalaya, Persia, Afganistan, Afrika, Inggris dan
Jepang.Zona ini merupakan wilayah yang memiliki perbedaan dan perubahan suhu yang
tinggi serta perbedaan curah hujan dan keanekaraman yang tinggi.Contoh hewan yang hidup
di wilayah ini seperti landak, bison, kucing kutub, beruang dan menjangan.

d) Zona Ethiopia
Zona ini meliputi Afrika di sebelah Selatan Sahara, Madagaskar dan Arab.Contoh hewan yang
hidup di wilayah Ethiopia yaitu Jerapah, Zebra, Unta, Badak Afrika, Primata seperti Lemur,
Gorila dan Simpanse.

e) Zona Neartik
Zona ini meliputi Amerika Utara dan Seluruh daerah Greenland. Kondisi fisik lingkungan
bersalju, hutan gugur, padang rumput atau hutan konifer. Hewan yang hidup di zona ini ada
kesamaan dengan wilayah Paleartik, contohnya : Kalkun, Salamander, bison, dan Caribou.

f) Zona Neotropik
Zona ini meliputi meksiko bagian selatan hingga Amerika bagian tengah dan Amerika
selatan.Kondisi lingkungan sebagian besar beriklim tropis dan sebagian beriklim subtropis.
Hewan yang hidup di wilayah tersebut antara lain Armadilo, Giant anteaater dan Ungulata
(Hewan berkuku) seperti menjangan, babi, antilop dan kuda.

g) Zona Autralasia
Zona ini meliputi Autralia, Selandia Baru, Papua, Maluku dan pulau di sekitarnya. Kondisi
lingkungan di wilayah ini sebagian besar beriklim tropis dan sebagia lagi subtropis. Beberapa
hewan yang hidup di zona ini antara lain kangguru, koala, burung kasuari dan cendrawasih.

h) Fitogeografi
Persebaran tumbuhan di permukaan bumi sangat dipengaruhi oleh iklim, seperti temperatur,
kelembapan, curah hujan, dan intensitas cahaya.Selain itu, persebaran tumbuhan dipengaruhi
pula oleh kondisi tanah dan letak geografisnya.

2. Faktor yang memengaruhi


sebaran makhluk hidup
a) Faktor Geografi
Faktor geografi ini sangat memengaruhi sebaran makhluk hidup. Suatu organisme akan
terhambat persebarannya karena terhalang oleh bebrapa faktor geografis seperti terhalang
laut atau gunung yang tinggi. Kondisi tersebut menyulitkan suatu organisme untuk berpindah
karena tidak bisa melampaui halangan tersebut.

b) Faktor Reproduksi
Faktor lain yang dapat terhambat persebaran suatu organisme adalah faktor reproduksi.
Faktor ini menyebabkan tidak terjadinya perkawinan interspesies. Hal ini dapat terajdi
karena beberapa faktor antara lain :

c) Faktor Prezigotik
Faktor Prezigotik yaitu hambatan saat dan sebelum perkawinan atau fertilisasi. Contohnya :
pada pohon jenis Platanus occidentalis di bagian timur amerika dan Platanus orientalis di
bagian timur laut tengah. Kedua spesies ini sebenarnya dapat disilangkan dan menghasilkan
hibrid yang fertil, namun karena keduanya hidup di dua tempat yang berjauhan, maka
fertilisasi kedua spesies tersebut tidak mungkin terjadi.
d) Faktor Post Zigotik
Faktor Post Zigotik yaitu hambatan yang terjadi setelah terjadi fertilisasi atau saat
perkembangan menuju dewasa. Contohnya : beberapa spesies katak dalam genus Rana bisa
hidup pada habitat yang sama dan kadang terjadi fertilisasi. Akan tetapi, keturunan yang
dihasilkan umumnya tidak berkembang kemudian mengalami kematian.
e) Faktor Endemisme
Faktor endemisme dapat menyebabkan kekhasan suatu organisme yang dipengaruhi oleh
kekhasan habitatnya sehingga organisme tersebut hanya terdapat pada habitat tertentu saja.

C. Keanekaragaman Hayati Indonesia


Dalam kajian keanekaragaman hayati di dunia, Indonesia selalu termasuk ke dalam negara
yang diperbincangkan karena merupakan negara yang sangat kaya akan sumber daya hayatinya. Hal
ini disebabkan Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, sehingga menjadi negara
yang sangat diperhitungkan dalam hal biodiversitas di dunia.

Indonesia merupakan salah satu dari 17 negara yang termasuk ke dalam negara
megabiodiversitas, yaitu negara yang mempunyai tingkat keanekaragaman hayati yang sangat tinggi.
Negara-negara tersebut adalah Afrika Selatan, Amerika Serikat, Australia, Brasil, Cina, Ekuador,
Filipina, India, Indonesia, Kolombia, Kongo, Madagaskar, Malaysia, Meksiko, Papua Nugini, Peru, dan
Venezuela. Fakta-fakta ini mendorong kita untuk lebih mencintai tanah air dan mengapresiasi
kekayaan negeri Indonesia.

Negara megabiodiversitas dihuni oleh sedikitnya 2/3 dari semua spesies vertebrata non-
ikan dan 3/4 dari semua spesies tumbuhan tinggi di dunia. Konsep negara megabiodiversitas
disusun atas 4 premis, yaitu:
a) Keanekaragaman hayati setiap negara sangat penting bagi kelangsungan hidup negara
itu, dan harus menjadi komponen dasar setiap strategi pembangunan nasional atau
regional;
b) Keanekaragaman hayati tidak merata di bumi, dan beberapa negara, terutama di daerah
tropis, memiliki konsentrasi biodiversitas yang jauh lebih besar daripada negara-negara
lain;
c) Beberapa negara yang paling kaya spesies dan keanekaragaman hayati juga memiliki
ekosistem yang berada di bawah ancaman paling parah.
Indonesia merupakan negara yang terletak di daerah tropis, berada di antara dua benua yaitu
benua Asia dan Autralia.

1. Persebaran Fauna (Hewan) di Indonesia


Berdasarkan letak Geografisnya, wilayah Indonesia dilewati oleh dua garis khayal yaitu Garis
Wallace dan Garis Weber.Kedua garis khayal ini menyebabkan terjadinya perbedaan persebaran
hewan di Indonesia.

a) Daerah sebelah barat garis Wallace


Wilayah Indonesia termasuk ke dalam daerah di sebelah barat Garis Wallace meliputi Pulau
Sumatera, Jawa, dan Kalimantan.Di daerah ini ditemukan berbagai jenis fauna
oriental.Jenis–jenis fauna tersebut adalah Gajah (Elephas maximus), Tapir (Acrocodia
indica), Badak Bercula Satu (Rhinoceros sundaicus), Harimau Sumatera (Panthera tigris-
sumatranus), Orang Utan (Mawas Pongo pygmaeus) dan Beruang Madu (Helarctos
malayanus).Tipe fauna Oriental dicirikan dengan hewan menyusui yang berukuran besar,
berbagai macam Kera dan Ikan Air Tawar.
Jenis Fauna di bagian Barat Indonesia

b) Daerah sebelah Timur Garis Wallace


Wilayah Indonesia yang ada di sebelah timur Garis Wallace memiliki berbagai jenis fauna
Autralian yaitu berbagai jenis burung dengan warna bulu yang
mencolok. Misalnya: Kasuari (Casuariuscasuarius), Cenderawasih, Kakaktua (Cacatua
galerita), Nuri (Tanygnathus sumatranus)dan Parkit. Jenis fauna lainnya yaitu Komodo
(Varanus komodoensis), Babi Rusa (Babyrousa babyrussa)dan Kuskus (Phalanger spp.).

Jenis Fauna di bagian Timur Indonesia

c) Daerah Peralihan (wilayah Wallacea)


Daerah peeralihan adalah daerah di antara dua garis Wallace dan Weber.Disebut juga wilayah
Wallacea.Semakin ke timur dari garis Wallace, jumlah fauna Oriental semakin
berkurang.Sebaliknya semakin ke barat dari garis Weber fauna Australian semakin
berkurang.Sementara itu hewan- hewan oriental. Misalnya: Burung Hantu (Otus migicus
beccarii), Bajing (Callosciurus nigrevitatus) dan Babi (Artamus leucorynchus) melintasi Garis
Wallace sampai ke Sulawesi. Hewan Australian yang lainnya.Misalnya : Anoa (Anoa
depressicornis), Maleo (Macrocephalon maleo).
Jenis Fauna Bagian Daerah Peralihan

2. Persebaran Tumbuhan (Flora) di Indonesia


Indonesia merupakan salah satu negara terkaya di dunia dalam hal tumbuh- tumbuhan.
Daerah di Indonesia yang memiliki jenis Tumbuhan terkaya adalah hutan hujan primer dataran
rendah kalimantan dengan 34% dari 100.000 jenis tumbuhan berbiji endemik.

Flora Indonesia termasuk flora kawasan Malesiana yang meliputi Malaysia, Filipina, Indonesia
dan Papua Nugini. Indonesia memiliki 2 di antara lima bioma di dunia yaitu bioma hutan hujan
tropis dan bioma savana. Bioma hutan hujan tropis memiliki keanekaragaman tumbuhan yang
sangat tinggi.Di dalama bioma tersebut terdapat 10% jenis tumbuhan yang ada di dunia.

Tumbuhan khas Malesiana yang terkenal adalah Raflesia arnoldi (Bunga Raflesia).Tumbuhan
ini merupakan tumbuhan parasit yang hidup melekat pada akar atau batang tumbuhan pemanjat
Tetrasigma.Penyebaran Raflesia meliputi Sumatera (Aceh dan Bengkulu), Malaysia, Kalimantan
dan Jawa.

Selain itu, terdapat juga Amorphophallus titanum yang sering disebut Bunga
Bangkai.Amorphophallus merupakan flora khas Indonesia yang terdapat di
Sumatera. Keanekaragaman tumbuhan lainnya yang bernilai ekonomi dan dapat dimanfaatkan
antara lain tumbuhan berbuah seperti Durian (Durio Zibethinus), Rambutan (Nephellium
lappacium), Kedondong (Spondias dulcis), Salak (Salacca edulis),
dan masih banyak buah- buahan khas tropis lainnya.

a) Keanekaragaman Tumbuhan Di Hutan Hujan Tropis


 Hutan Hujan Tropis menunjukkan terbentuknya berbagai jenis ekosistem dann keragaman
luar biasa tumbuhan, dilihat dari ukuran, bentuk, pola pertumbuhan dan perawakan.Sifat
mencolok dari hutan ini adalah ditemukannya Liana.Liana merupakan tumbuhan berakar
ke tanah mempunyai batang panjang, agak ramping, berkelok- kelok, menjalar, dan
membelit atau mengait dalam susunan khas. Contohnya Talas- Talasan, Pandan merambat,
Palem dan Rotan.
 Ciri hutan Hujan Tropis lainnya adalah ditemukannya herba besar seperti Jahe, Pisang dan
Marantaceae. Epifit merupakan bentuk kehidupan lain yang berlimpah- limpah di hutan
tropis basah. Epifit tidak berakar di tanah tetapi menempel pada tumbuhan lain terutama
pohon. Contohnya: Paku-Pakuan dan Anggrek.

 Tumbuhan lain yang tumbuh di hutan tropis basah adalah tumbuhan yang tidak mempunyai
klorofil sehingga hidupnya bersifat saprofit dan parasit. Contohnya : Rafflesia Arnoldi.
b) Keanekaragaman Tumbuhan Di Hutan Musim
 Hutan musim berbeda dengan hutan tropis basah dalam hal keragaman
tumbuhannya.Beberapa palem terdapat di hutan ini, sedangkan jenis Liana, Paku, dan
anggrek tidak ditemukan.
 Persebaran hutan musim di Indonesia membentuk kelompok hutan kecil yang berada di
antara tipe vegetasi lainnya.
 Contoh hutan musim: di Taman Nasional Baluran, Jawa Timur. Banyak jenis pohon hutan
musim Indonesia yang menghasilkan Kayu, Minyak dan Makanan seperti Pohon Jati ( Tectona
grandis L.f), Cendana (Saltanum album), Kayu Putih (Melaleuca
leucadendra), Kemiri (Aleurites moluccanus) dan Asam Jawa (Tamarindus indica).
c) Keanekaragaman Tumbuhan Di Lahan Hutan Savana
 Savana ditemukan di daeraah kering di Indonesia, umumnya digunakan sebagai tempat
berburu dan menggembala.Jenis tumbuhan yang mendominasi adalah Rumput- Rumputan
dan Herba, sedangkan pohon jarang ditemukan.Umumnya tumbuhan yang banyak
ditemukan adalah tumbuhan Xerofit.
A. DAFTAR PUSTAKA
Endah Sulistyowati dkk, 2016, Buku Siswa Biologi untuk SMA Kelas X, Jakarta. Penerbit Intan
Pariwara.
Irnaningtyas, 2016, Biologi untuk SMA/MA Kelas X, Jakarta. Penerbit Erlangga.
Campbell, Reece, Mitchell, 2002, Biology (terjemahan), Jakarta. Penerbit Erlangga.
https://www.aanwijzing.com/2019/07/ekosistem-materi-pelajaran-biologi-sma-ma-kelas-10.html,
diakses 03 Januari 2022 pukul 12.15
https://dilianabiologi.blogspot.com/2021/08/bab-2-keanekaragaman-hayati.html
https://dilianabiologi.blogspot.com/2021/09/lks-keanekaragaman-hayati.html
Lampiran 2. Lembar Kerja Peserta Didik (https://dilianabiologi.blogspot.com/2021/09/lks-
keanekaragaman-hayati.html)

LKPD

keanekaragaman

HAYATI
Untuk siswa kelas X SMA/MA

Nama :
Kelas :
Sekolah :
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 1

(KEANEKARAGAMAN HAYATI)

Nama : ………………………………………………………………
No. Absen : ………………………………………………………………
Kelas : ………………………………………………………………
Judul : Keanekaragaman gen dan spesies
Model : Pengamatan Lingkungan (experimen)
Kelas/semester :X/1

A. Kajian Pestaka
Keberagaman mahluk hidup dan ekosistemnya membentuk keanekaragaman hayati. Mahluk
hidup dan lingkungan saling bergantung satu sama lain, misalnya untuk memperoleh makanan, untuk
mendapatkan air dan lain sebagainya.

Keanekaragaman hayati menunjukan pada semua jenis tumbuhan,hewan dan jasad renik
(mikroorganisme),serta proses ekosistem dalam ekologis dimana kita berada. Keanekaragaman
hayati dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan organisme,mulai dari tingkat organisme yang
rendah sampai organisme tingkat tinggi.

Keanekaragamn hayati menggambarkan berbagai fariasi sifat dan ciri pada setiap tingkat
keanekaragaman . Secara umum keanekaragaman hayati terbagi menjadi tiga tingkat, yaitu
keanekaragamn gen,keanekaragaman jenis, dan keanekaragamn spesies

B. Alat/bahan
1. Macam-macam buah-buahan atau bunga atau binatang peliharaan
2. Alat tulis
3. Kamera

C. Cara kerja
1. Lakukan observasi terhadap ciri morfologi setiap buah: warna, panjang, diameter, bentuk, rasa
dan sifat permukaan.
2. Lakukan observasi terhadap ciri morfologi setiap bunga: warna, panjang, diameter, bentuk, dan
sifat permukaan.
3. Lakukan observasi terhadap ciri morfologi setiap binatang: warna bulu/rambut, ciri-ciri yang
tampak pada organ lainnya, jenis makanannya dan sifat/perilaku binatang tersebut.
4. Catatlah hasil pengamatan kalin ke dalam tabel pengamatan!
5. Konsultasikan dengan guru jika menemukan kesulitan dalam mengerjakan tugas
6. Setelah mengerjakan tugas, maka presentasikan tugas yang telah kalian kerjakan didepan kelas
dan yang lain menanggapi
D. Hasil Pengamatan
Table pengamatan

CIRI BUAH KE …
MORFOLOGI
YANG DIAMATI 1 2 3 4 5

Warna

Panjang

Diameter

Bentuk

Sifat permukaan

CIRI BUNGA KE …
MORFOLOGI
YANG DIAMATI 1 2 3 4 5

Warna

Panjang

Diameter

Bentuk

Sifat permukaan

CIRI BINATANG KE …
MORFOLOGI
YANG DIAMATI 1 2 3 4 5

Warna bulu/rambut

Ciri-ciri lain

Jenis makanan

Bentuk

Sifat permukaan

E. Pertanyaan
1. Jelaskan pendapatmu tentang jumlah persamaan sifat pada tanaman sejenis, Bandingkan pula
perbedaanya
Persamannya :
Perbedaanya :

2. Jelaskan pendapatmu tentang jumlah persamaan sifat pada tanaman yang berbeda Jenis,
bandingkan pula dengan perbedaannya
Persamannya :

Perbedaanya :

3. Faktor apakah yang menyebabkan perbedaan sifat yang sejenis

4. Buatlah kesimpulan!
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 2

(KEANEKARAGAMAN HAYATI)

Nama : ………………………………………………………………
No. Absen : ………………………………………………………………
Kelas : ………………………………………………………………
Judul : Keanekaragaman gen dan spesies
Model : Pengamatan Lingkungan (experimen)
Kelas/semester :X/1

A. Cermati gambar-gambar berikut!


1. 2. 3.

4. 5
1.

6 7.
.

Gambar-gambar di atas merupakan contoh dari keanekaragaman hayati. Diketahui bahwa


keanekaragaman hayati berupa tumbuhan dan hewan yang ada di lingkungan sekitar. Setelah
melakukan pembelajaran sebelumnya diketahui tingkat keanekaragaman hayati dibagi menjadi tiga.
Coba anda diskusikan dengan teman kelompok anda untuk menentukan gambar-gambar tadi
berdasarkan tingkatan keanekaragaman hayatinya.

B. Pertanyaan
1. Mengidentifikasi gambar sesuai dengan tingkat keanekaragaman hayatinya dengan cara
mengisi tabel di bawah ini!

No. Tingkat keanekaragaman hayati Nomor gambar Alasan


1.

2.

3.

2. Buatlah kesimpulan dari hasil pengamatan yang telah anda lakukan!


Lampiran 3. Penilaian

A. PENILAIAN SIKAP (KI 1 DAN KI 2)


INSTRUMEN PENILAIAN OBSERVASI

1. PENILAIAN SPIRITUAL
Aspek yang dinilai
Nama Peserta
No Mensyukuri Berdo’a Toleran Taat Beribadah Skor
Didik
Nikmat
1
2
3

Keterangan: Dengan Predikat :


1 = tidak pernah
2 = kadang – kadang Predikat Nilai
3 = sering SB 91 – 100
4 = selalu
B 83 – 90
FORMAT PENILAIAN C 75 – 82
Nilai : Jumlah Skor X 100
K < 75
16

2. PENILAIAN SOSIAL
No Nama Aspek yang dinilai Skor
Peserta
Jujur Disiplin Santun Bertanggung Proaktif Responsif
Didik
jawab
1
2
3

Keterangan:
1 = tidak pernah Dengan Predikat :
2 = kadang – kadang
3 = sering Predikat Nilai
4 = selalu SB 91 – 100
B 83 – 90
FORMAT PENILAIAN
Nilai : Jumlah Skor X 100 C 75 – 82
24
K < 75

INSTRUMEN PENILAIAN JURNAL


Tanda Tangan
Hari/ Masalah/ Tindak
No Nama Kelas Peserta Wali BK Ket
Tanggal Prestasi Lanjut
Didik Kelas
1.
2.
3.

B. PENILAIAN PENGETAHUAN (KI 3)


1. Tujuan Pembelajaran

2. Kisi-kisi Penilaian Pengetahuan


Proses Kognitif yang Diukur
Materi Pembelajaran Jumlah
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Keanekaragaman tingkat gen No. 1 1
Keanekaragaman tingkat jenis No. 2 1
Jumlah 2

3. Instrumen Penilaian
No. Soal Kunci Jawaban
1.
2.

4. Rubrik Pedoman Penskoran:


Soal no. 1:
skor 30 jika definisi komponen biotik dan abiotik benar dan contohnya tepat
skor 25 jika definisi komponen biotik dan abiotik benar, contohnya kurang tepat
skor 20 jika definisi komponen biotik benar dan contohnya tepat, namun
komponen abiotik kurang benar dan contohnya tidak tepat atau sebaliknya
skor 15 jika definisi komponen benar, namun tidak ada contohnya
skor 10 jika hanya ada contohnya, namun definisi tidak benar
skor 0 jika definisi tidak benar dan alasan tidak tepat

Soal no. 2:
skor 20 jika jawaban dan alasan tepat
skor 10 jika jawaban benar, namun alasan kurang tepat
skor 0 jika jawaban tidak benar dan alasan tidak tepat

Total Skor Penuh : 50


Pedoman Penilaian
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 100
Skor Total

C. PENILAIAN KETERAMPILAN (KI 4)


1. Tujuan Pembelajaran
Melalui pengamatan proses peserta didik diharapkan dengan berkerja sama dan berfikir
kreatif dapat mensimulasikan interaksi antar komponen ekosistem
2. Penilaian pengamatan proses
Ketrampilan Proses
Jumlah
No Nama (Kecepatan dan ketepatan Ketrampilan Proses
score
siswa dalam mengerjakan (Mempresentasikan hasil
LKPD) diskusi)
1 2 3 4 1 2 3 4 8
1.
2.
3.
4. Dst
Catatan : Isi kolom dengan tanda  (cheklist)

Ketepatan dalam mengamati dan mengklasifikasikan untuk mengisi LKPD


Deskripsi Skor
LKPD dikumpulkan setelah waktu yang diberikan habis dan tanpa ada yang salah 1
LKPD dikumpulkan tepat sesuai waktu yang diberikan dan tanpa ada yang salah. 2
LKPD dikumpulkan sebelum waktu yang diberikan guru habis dan sebelum teman
3
yang lain mengumpulkan dan tanpa ada yang salah.
LKPD dikumpulkan sebelum waktu yang diberikan guru habis dan sebelum teman
4
yang lain mengumpulkan dan tanpa ada yang salah.

2. Terampil dalam menyajikan hasil diskusi


Deskripsi Skor
Peserta didik sangat kurang konsisten dalam menyampaikan pendapat,
1
menanggapi, dan mempertahankan argumentasi
Peserta didik kurang konsisten dalam menyampaikan pendapat, menanggapi,
2
dan mempertahankan argumentasi
Peserta didik mulai konsisten dalam menyampaikan pendapat, menanggapi,
3
dan mempertahankan argumentasi
Peserta didik konsisten dalam menyampaikan pendapat, menanggapi, dan
4
mempertahankan argumentasi

Total Skor Penuh : 8


Pedoman Penilaian
Nilai = Jumlah skor yang diperoleh x 100
Skor Total

Anda mungkin juga menyukai