Anda di halaman 1dari 34

MODUL AJAR

MERDEKA BELAJAR – SEKOLAH PENGGERAK

TEMA : KEANEKARAGAMAN HAYATI

PENYUSUN : TIM MGMPS BIOLOGI

SMA NEGERI 20 SURABAYA


TAHUN PELAJARAN 2022-2023
INFORMASI UMUM

A. Identitas Modul
Tim Penyusun : Tim MGMPS Biologi
Institusi : SMA Negeri 20 Surabaya
Tahun Penyusunan : 2022
Mata Pelajaran : Biologi
Jenjang : Sekolah Menengah Atas (SMA)
Kelas :X
Alokasi Waktu : 14 x 45 menit
Topik Modul : keanekaragaman Hayati

B. Kompetensi Awal
No Kemampuan Siswa Keterangan
.
1. Mahir Peserta didik sudah memahami semua materi prasyarat pada
tujuan pembelajaran
2. Cukup Peserta didik memahami sebagian materi prasyarat pada
tujuan pembelajaran
3. Perlu Intervensi Peserta didik belum memahami semua materi prasyarat pada
(pendampingan khusus) tujuan pembelajaran

Materi prasyarat
 Peserta didik telah mempelajari ciri-ciri makhluk hidup.
 Peserta didik telah mempelajari organisasi kehidupan.
 Peserta didik cenderung mengalami miskonsepsi pada keanekaragaman hayati tingkat gen.
 Peserta didik telah mempelajari pengelompokan makhluk hidup

C. Profil Pelajar Pancasila


Bernalar Kritis
Peserta didik mengembangkan kemampuan berpikir kritisnya terkait keanekaragaman hayati

Mandiri
Peserta didik mengeksplor dirinya secara mandiri untuk memahami tentang tingkatan
keanekaragaman hayati

Kreatif
Peserta didik mengembangkan kemampuan kreatifnya dalam mengaplikasikan konsep
keanekaragaman hayati dan klasifikasi makhluk hidup

Gotong Royong
Peserta didik mampu bekerjasama dalam menerapkan dan menganalisa peranan
keanekaragaman hayati dalam kehidupan sehari-hari

D. Sarana dan Prasarana


Komputer / Laptop / ipad / handphone
Jaringan internet
Slide presentasi powerpoint
Link bahan ajar
Lembar kerja
Buku teks
Lingkungan sekitar (taman sekolah)
E. Target Peserta Didik
No Kemampuan Siswa Target Kompetensi
.
1. Mahir Peserta didik mampu menggeneralisasi dan mampu
menerapkan semua konsep keanekaragaman hayati dalam
kehidupan sehari-hari
2. Cukup Peserta didik mampu menggeneralisasi dan mampu
menerapkan beberapa konsep keanekaragaman hayati dalam
kehidupan sehari-hari
3. Perlu Intervensi Peserta didik mampu menggeneralisasi dan mampu
(pendampingan khusus) menerapkan beberapa konsep keanekaragaman hayati dalam
kehidupan sehari-hari dengan pendampingan khusus

F. Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran Discovery Learning & Problem
Based Learning
KOMPONEN INTI
A. Tujuan Pembelajaran
10.1 Peserta didik dapat mengidentifikasi tingkatan keanekaragaman hayati
10.2 Peserta didik dapat mendeskripsikan keanekaragaman hayati Indonesia dan peranannya
10.3 Peserta didik dapat menganalisis penyebab-penyebab menghilangnya keanekaragaman hayati
10.4 Peserta didik dapat merumuskan upaya pelestarian keanekaragaman hayati
10.5 Peserta didik dapat mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan ciri-cirinya

B. Pemahaman Bermakna
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terbentamg di antara Benua Asia dan Australia
serta di antara Samudra Pasifik dan Hindia. Indonesia juga merupakan salah satu negara
dengan jumlah gunung api serta hutan hujan terbanyak di dunia. Selain itu, Indonesia termasuk
sebagai negara kepulauan yang dikelilingi oleh perairan. Hal tersebut membuat Indonesia
memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi.

C. Pertanyaan Pemantik
1. Bagaimana keanekaragaman fauna di Indonesia?
2. Bagaimana keanekaragaman flora di Indonesia?
3. Apakah perbedaan keaneragaman flora dan fauna di Indonesia dengan di negara lain?

D. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-1 s/d ke-3 (10.1) Tingkatan Keanekaragaman Hayati.

Pendahuluan (15 menit)


1. Guru menyapa peserta didik dengan mengucapkan salam, kemudian berdoa sesuai
dengan agama yang dianutnya.
2. Guru bersama dengan peserta didik menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan
dengan membaca kitab suci sesuai dengan agama yang dianutnya.
3. Guru mengecek kehadiran siswa
4. Guru mengingatkan untuk menjaga kesehatan
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
6. Guru mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dipelajari.
7. Guru memotivasi peserta didik dengan memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari

Kegiatan Inti (100 menit)


1. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
 Guru membagi peserta didik menjadi kelompok (tiap kelompok anggotanya 4
sampai 5 orang)
 Guru menayangkan gambar tentang berbagai tingkatan keanekaragaman hayati
( tingkat gen, species, dan ekosistem)
2. Problem statemen (pertanyaan/ identifikasi masalah)
 Guru membagi lembar kerja (LK) kepada peserta didik.
 Guru memberi tugas kepada peserta didik untuk mengamati tumbuhan yang ada
disekitar sekolah maupun kajian literatur.
 Pengamatan dilakukan sesuai petunjuk di lembar kerja (LK)
 Guru memberi kesempatan pada peserta didik untuk menentukan tingkat
keanekaragaman sesuai dengan pengamatannya.
3. Data Collection (Pengumpulan Data)
 Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan dari berbagai literatur untuk
menjawab pertanyaan yang sudah diidentifikasi.
 Guru membimbing peserta didik melakukan diskusi melalui kegiatan peserta didik
mencari informasi dari berbagai literatur tentang keanekaragaman hayati tingkat gen,
species, dan ekosistem.
 Guru melakukan penilaian sikap
4. Data Processing (Pengolahan Data)
 Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya, mengolah data hasil pengamatan dengan
cara : mengolah data hasil pengamatan dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada
lembar kerja.
5. Verification (Pembuktian)
 Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil
pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber.
6. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
 Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan pengertian keanekaragaman hayati, ciri-
ciri keanekaragaman hayati tingkat gen, species, dan ekosistem.

Kegiatan Penutup (20 menit)


1. Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang sudah menyelesaikan tugas dengan
baik.
2. Guru memberi tugas kepada peserta didik untuk belajar materi pada pertemuan berikutnya
yaitu tentang keanekaragaman hayati di Indonesia, manfaat keanekaragaman hayati, dan
usaha-usaha pelestarian keanekaragaman hayati.
3. Guru menginformasikan bahwa Penilaian Harian Bab Keanekaragaman hayati akan
dilaksanakan setelah materi keanekaragaman hayati selesai. Guru menjelaskan kembali
bahwa ulangan harian materinya nanti tentang keanekaragaman hayati dan klasifikasi
makhluk hidup.
4. Guru mengucapkan salam.

Pertemuan ke-4 s/d ke-5 (10.2) keanekaragaman hayati Indonesia dan peranannya.

Pendahuluan (15 menit)


1. Guru dan peserta didik melakukan do’a di awal pelajaran, dilanjutkan menyanyikan lagu
Indonesia Raya dan membaca kitab suci.
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik, dilanjutkan mengecek kebersihan kelas
3. Guru memotivasi dan memberi apersepsi dengan menanyakan kepada siswa perbedaan
suhu antara daerah hutan hujan tropis dan daerah gurun pasir.
4. Apa hubungannya dengan keanekaragaman makhluk hidup di kedua wilayah tersebut?
5. Guru mengajak siswa mengidentifikasi tujuan pembelajaran

Kegiatan Inti (65 menit)


1. Orientasi peserta didik
 Siswa diminta untuk mengamati gambar peta dan gambar beberapa contoh hewan dan
memberi pertanyaan:

2. Mengorganisasikan peserta didik


 Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok 4-5 orang
secara heterogen.
 Guru membantu peserta didik mendefenisikan dan mengorganisasi tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut?
 Masing-masing kelompok mengkaji konsep-konsep yang harus didiskusikan dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam LKPD.
3. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
 Peserta didik berdiskusi dalam kelompok, mengumpulkan informasi untuk
menciptakan dan membangun ide mereka sendiri dalam merumuskan masalah terkait
materi dalam LKPD.
 Peserta didik mengidentifikasi alternative solusi terkait masalah yang dirumuskan.
 Guru membimbing siswa dalam memecahkan masalah.
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
 Peserta didik menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam lembar kerja
 Peserta didik mempresentasikan laporan pembahasan hasil temuan dan menarik
kesimpulan.
5. Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
 Peserta didik dibimbing guru melakukan analisis terhadap pemecahan masalah yang
telah ditemukan siswa
 Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatan dengan memperhatikan pertanyaan pada
LK.
 Guru dan peserta didik menyimpulkan hasil pembahasan materi pada pertemuan ini.
 Guru melakukan evaluasi hasil belajar mengenai materi yang telah dipelajari peserta
didik

Kegiatan Penutup (10 menit)


 Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang sudah menyelesaikan tugas dengan
baik
 Guru menjelaskan rencana untuk pertemuan berikutnya, guru memberi tugas peserta
didik untuk membaca materi klasifikasi makhluk hidup.
 Mengucapkan salam

Pertemuan ke-6 s/d ke-7 (10.3) Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati.

Pendahuluan (15 menit)


1. Guru menyapa peserta didik dengan mengucapkan salam, kemudian berdoa sesuai dengan
agama yang dianutnya.
2. Guru bersama dengan peserta didik menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan
dengan membaca kitab suci sesuai dengan agama yang dianutnya.
3. Guru mengecek kehadiran siswa
4. Guru mengingatkan untuk menjaga kesehatan
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
6. Guru mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dipelajari.
7. Guru memotivasi peserta didik dengan memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari

Kegiatan Inti (65 menit)


1. Orientasi peserta didik
 Siswa diminta untuk mengamati gambar/video dan bacaan hewan yang hampir punah
2. Mengorganisasikan peserta didik
 Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok 4-5 orang
secara heterogen.
 Guru membantu peserta didik mendefenisikan dan mengorganisasi tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut.
 Masing-masing kelompok mengkaji konsep-konsep yang harus didiskusikan dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam LKPD.
3. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
 Peserta didik berdiskusi dalam kelompok, mengumpulkan informasi untuk
menciptakan dan membangun ide mereka sendiri dalam merumuskan masalah terkait
materi dalam LKPD.
 Peserta didik mengidentifikasi alternative solusi terkait masalah yang dirumuskan.
 Guru membimbing siswa dalam memecahkan masalah.
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
 Peserta didik menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam lembar kerja
 Peserta didik mempresentasikan laporan pembahasan hasil temuan dan menarik
kesimpulan.
5. Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
 Peserta didik dibimbing guru melakukan analisis terhadap pemecahan masalah yang
telah ditemukan siswa
 Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatan dengan memperhatikan pertanyaan
pada LK.
 Guru dan peserta didik menyimpulkan hasil pembahasan materi pada pertemuan ini.
 Guru melakukan evaluasi hasil belajar mengenai materi yang telah dipelajari peserta
didik

Kegiatan Penutup (10 menit)


 Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang sudah menyelesaikan tugas dengan
baik
 Guru menjelaskan rencana untuk pertemuan berikutnya, guru memberi tugas peserta
didik untuk membaca materi klasifikasi makhluk hidup.
 Mengucapkan salam

Pertemuan ke-8 s/d ke-9 (10.4) Menganalisis penyebab-penyebab menghilangnya


keanekaragaman hayati.

Pendahuluan (15 menit)


1. Guru menyapa peserta didik dengan mengucapkan salam, kemudian berdoa sesuai dengan
agama yang dianutnya.
2. Guru bersama dengan peserta didik menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan
dengan membaca kitab suci sesuai dengan agama yang dianutnya.
3. Guru mengecek kehadiran siswa
4. Guru mengingatkan untuk menjaga kesehatan
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
6. Guru mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dipelajari.
7. Guru memotivasi peserta didik dengan memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari

Kegiatan Inti (65 menit)


1. Orientasi peserta didik
 Siswa diminta untuk membaca wacana / melihat video tentang menghilangnya
keanekaragaman hayati.
2. Mengorganisasikan peserta didik
 Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok 4-5 orang
secara heterogen.
 Guru membantu peserta didik mendefenisikan dan mengorganisasi tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut.
 Masing-masing kelompok mengkaji konsep-konsep yang harus didiskusikan dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam LKPD.
3. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
 Peserta didik berdiskusi dalam kelompok, mengumpulkan informasi untuk
menciptakan dan membangun ide mereka sendiri dalam merumuskan masalah terkait
materi dalam LKPD.
 Peserta didik mengidentifikasi alternative solusi terkait masalah yang dirumuskan.
 Guru membimbing siswa dalam memecahkan masalah.
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
 Peserta didik menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam lembar kerja
 Peserta didik mempresentasikan laporan pembahasan hasil temuan dan menarik
kesimpulan.
5. Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
 Peserta didik dibimbing guru melakukan analisis terhadap pemecahan masalah yang
telah ditemukan siswa
 Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatan dengan memperhatikan pertanyaan
pada LK.
 Guru dan peserta didik menyimpulkan hasil pembahasan materi pada pertemuan ini.
 Guru melakukan evaluasi hasil belajar mengenai materi yang telah dipelajari peserta
didik

Kegiatan Penutup (10 menit)


 Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang sudah menyelesaikan tugas dengan
baik
 Guru menjelaskan rencana untuk pertemuan berikutnya, guru memberi tugas peserta
didik untuk membaca materi klasifikasi makhluk hidup.
 Mengucapkan salam

Pertemuan ke-10 s/d ke-12 (10.4) Mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan ciri-
cirinya
Pendahuluan (15 menit)
1. Guru menyapa peserta didik dengan mengucapkan salam, kemudian berdoa sesuai dengan
agama yang dianutnya.
2. Guru bersama dengan peserta didik menyanyikan lagu Indonesia Raya, dilanjutkan
dengan membaca kitab suci sesuai dengan agama yang dianutnya.
3. Guru mengecek kehadiran siswa
4. Guru mengingatkan untuk menjaga kesehatan
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
6. Guru mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dipelajari.
7. Guru memotivasi peserta didik dengan memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari

Kegiatan Inti (65 menit)


1. Orientasi peserta didik
 Siswa diminta untuk mengamati gambar hewan yang ada di kebun binatang.
 Guru mengajukan pertanyaan yang terkait dengan klasifikasi makhluk hidup.
2. Mengorganisasikan peserta didik
 Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok 4-5 orang
secara heterogen.
 Guru membantu peserta didik mendefinisikan dan mengorganisasi tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut.
 Masing-masing kelompok mengkaji konsep-konsep yang harus didiskusikan dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam LKPD.
3. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
 Peserta didik berdiskusi dalam kelompok, mengumpulkan informasi untuk
menciptakan dan membangun ide mereka sendiri dalam merumuskan masalah terkait
materi dalam LKPD.
 Peserta didik mengidentifikasi alternatif solusi terkait masalah yang dirumuskan.
 Guru membimbing siswa dalam memecahkan masalah.
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
 Peserta didik menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam lembar kerja
 Peserta didik mempresentasikan laporan pembahasan hasil temuan dan menarik
kesimpulan.
5. Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
 Peserta didik dibimbing guru melakukan analisis terhadap pemecahan masalah yang
telah ditemukan siswa
 Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatan dengan memperhatikan pertanyaan
pada LK.
 Guru dan peserta didik menyimpulkan hasil pembahasan materi pada pertemuan ini.
 Guru melakukan evaluasi hasil belajar mengenai materi yang telah dipelajari peserta
didik.
Kegiatan Penutup (10 menit)
 Guru memberi penghargaan kepada kelompok yang sudah menyelesaikan tugas dengan
baik
 Guru menjelaskan rencana untuk pertemuan berikutnya, guru memberi tugas peserta
didik untuk membaca materi klasifikasi makhluk hidup.
 Mengucapkan salam

E. Asesmen
 Asesmen sebelum pembelajaran (Diagnostik)
 Apa yang Anda ketahui tentang keanekaragaman hayati?
 Bagaimana cara mengklasifikasikan makhluk hidup yang beranekaragam ini?

 Asesmen Formatif berupa:


 Kinerja kelompok (LKPD 1-5)
 Penilaian Harian
 Kinerja kelompok dalam presentasi
 Penilaian diri
 Penilaian antar teman
 Penilaian sikap (observasi)

 Asesmen Sumatif berupa:


 Penilaian Akhir Semester (PAS)
 Penilaian Akhir Tahun (PAT)

F. Pengayaan dan Remidial


 Guru memberikan pengayaan kepada peserta didik yang cukup kompeten sesuai dengan
fase dan level capaian pembelajaran yaitu mengerjakan soal pengayaan
 Guru memberikan kesempatan remedial kepada peserta didik yang belum kompeten
yaitu berupa mengulangi kembali beberapa soal

G. Refleksi Peserta Didik dan Guru


 Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
 Apakah semua peserta didik aktif dalam pembelajaran?
 Apa saja kesulitan peserta didik yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
 Apakah peserta didik yang mengalami kesulitan dapat teratasi dengan baik?
 Apakah peserta didik dianggap kompeten dalam pelaksanaan pembelajaran?
 Apa strategi agar peserta didik dapat menuntaskan kompetensi?
LAMPIRAN
Lembar Kerja Peserta Didik

LEMBAR KERJA 1
Mendeskripsikan Konsep Keanekaragaman Hayati dan Jenis-jenis Keanekaragaman Hayati

A. Amati ciri-ciri morfologi 3 pohon mangga yang berbeda yang terdapat di halaman sekolah. Tulislah
hasil pengamatan Anda dalam tabel di bawah ini :

Tabel hasil pengamatan


Pohon mangga di halaman sekolah

No Ciri-ciri
Pohon mangga 2 Pohon mangga 3
Pohon mangga 1

Akar
1
(serabut/tunggang)

Batang (beruas /
tidak), berkayu /
2
tidak

Pertulangan daun
3

4 Luas daun

Jumlah mahkota
5 bunga

Berdasarkan hasil pengamatan jawablah pertanyaan di bawah ini :


1. Persamaan ciri apa sajakah yang tampak pada ketiga pohon mangga yang Anda amati?
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________

2. Perbedaan ciri apa sajakah yang tampak pada pohon mangga yang Anda amati ?
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________

3. Mana yang lebih banyak, persamaannya ataukah perbedaannya ? jelaskan !


_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________

4. Mengapa di antara pohon mangga Anda amati terdapat ciri yang berbeda ?
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
5. Keanekaragaman apakah yang terjadi adanya keanekaragaman gen dalam satu jenis (species) ?
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________

Kesimpulan
_____________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________

B. Pergilah ke halaman sekolah, pilihlah 5 (lima) macam tanaman yang berbeda


Amati warna dan tekstur daun dari kelima macam tanaman tadi
Ukurlah luas permukaan daun dari masing-masing daun tersebut
Tulislah hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan

Tabel Hasil Pengamatan

Tanaman

No Ciri-ciri Daun
A B C D E

Warna daun
1

Pertulangan daun
2

Tekstur daun
3

Luas daun
4

Ciri lainnya (tepi


daun bergerigi,
5
bergelombang,
berduri)

Berdasarkan hasil pengamatan Anda, jawablah pertanyaan di bawah ini !


1. Persamaan ciri apa sajakah yang tampak pada kelima macam daun tanaman tersebut ?
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________

2. Perbedaan ciri apa sajakah yang tampak pada kelima macam daun tanaman tersebut ?
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
3. Mana yang lebih banyak, persamaannya ataukah perbedaannya ? jelaskan !
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________

4. Keanekaragaman apakah yang terjadi akibat adanya perbedaan ciri tersebut ?


_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________

5. Dapatkah kelima jenis tanaman itu disilangkan satu sama lain? Jelaskan !
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_______________________________________________________________________________

Kesimpulan
_____________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________
_____________________________________________________________________________________

C. Carilah tiga macam ekosistem yang berbeda dari berbagai sumber.


 Lengkapi tiga macam ekosistem tersebut dengan foto atau gambar, gambar boleh ambil dari net
kemudian diprint atau gambar sendiri.
 Tulislah ciri-ciri dari masing-masing ekosistem tersebut ( keadaan lingkungan, seperti iklim, curah
hujan, macam-macam organisme yang hidup di dalamnya (tumbuhan maupun hewan)).
 Tulislah hasil kerja Anda dalam bentuk tabel.

Tabel macam-macam ekosistem

No. Nama Ekosistem Gambar Ciri-ciri

2
3

 Berdasarkan informasi yang Anda peroleh, jawablah pertanyaan di bawah ini :


- Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman ekosistem?
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________
___________________________________________________________________________

- Jelaskan faktor yang memengaruhi adanya keanekaragaman ekosistem!


____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________

LEMBAR KERJA 2

1. Carilah informasi tentang organisme, manfaat, serta nilai yang dimilikinya (nilai ekonomi, religius,
biologi, estetika, budaya, pendidikan, dll)
Carilah 5 (lima) macam hewan dan 5 (lima) macam tumbuhan yang ada di Indonesia, tuliskan produk
yang dihasilkan, manfaat, serta nilai yang dimiliki seperti contoh dalam tabel di bawah ini!
Nama hewan /
Produk Manfaat Nilai
tumbuhan
Bunga 1. Tanaman hias 1. Estetika
2. Ziarah 2. Religius
3. Upacara 3. Religius
keagamaan 4. Budaya
1. Tanaman mawar 4. Diperjual belikan,
untuk karangan
bunga, ucapan
selamat

dst

2. Jelaskan pendapatmu tentang masalah : jika ada keanekaragaman hayati yang hingga saat ini tidak
bermanfaat, perlukah diadakan penelitian?
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________________

LEMBAR KERJA 3

Tujuan:
 Menganalisis penyebab menghilangnya keanekaragaman hayati.

Cara kerja:
 Kerjakan tugas ini secara berkelompok.
 Siapkan literatur dari berbagai sumber untuk mengerjakan LKPD ini.

Bacalah wacana berikut dan jawablah pertanyaannya.

Pemanasan Global dan Pemutihan Karang (Coral Bleaching)


Terumbu karang banyak terdapat di laut tropis dengan kedalaman laut kurang dari 90 meter yang
masih dapat ditembus sinar matahari. Sinar matahari diperlukan untuk berfotosintesis oleh alga bersel
satu Zooxanthellae yang hidup bersimbiosis pada jaringan polip koral. Zooxanthellae berfungsi
memberikan warna pada polip karang, menghasilkan energi dari fotosintesis, dan mempermudah
pembentukan mangkuk karang. Koloni karang berbentuk kubah atau datar dapat menimbun lapisan
CaCO3 setebal 1-2 cm per tahun, sedangkan yang berbentuk bercabang-cabang dapat tumbuh memanjang
sekitar 10 cm di ujung cabangnya. Akumulasi endapan kapur terumbu karang hasil kerja dari berbagai
jenis organisme lebih cepat, yaitu sekitar 2,5 cm per tahun, tetapi pertumbuhannya sangat dipengaruhi
oleh kondisi lingkungan, misalnya perubahan suhu, salinitas, dan kekeruhan air laut.
Pada dekade terakhir, suhu bumi telah banyak mengalami peningkatan sebagai akibat dari
aktivitas manusia yang menyumbang produksi gas rumah kaca, antara lain karbon dioksida ke atmosfer.
Salah satu dampak pemanasan global adalah terjadinya pemutihan karang (coral bleaching) yang ditandai
warna terumbu karang menjadi pudar atau berwarna putih salju sebagai akibat degenerasi/hilangnya
koloni Zooxanthellae. Kenaikan suhu yang ekstrem mengganggu kemampuan Zooxanthellae untuk
berfotosintesis sehingga mengalami kematian. Pemutihan karang yang berkepanjangan dapat
menyebabkan rusaknya ekosistem terumbu karang yang sangat merugikan manusia karena berpengaruh
terhadap menurunnya hasil produksi ikan.

Pertanyaan:
1. Apakah pemanasan global yang berdampak pada pemutihan terumbu karang akan menyebabkan
penurunan keanekaragaman hayati? Jelaskan.
2. Mengapa pemanasan global juga berdampak pada penurunan hasil tangkapan ikan oleh para nelayan?
3. Jika terjadi kerusakan koloni koral yang berbentuk bercabang-cabang setinggi dua meter akibat
perbuatan manusia, seperti penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak, berapa tahun
waktu yang diperlukan untuk pemulihan kembali?
4. Tuliskan usulan-usulan Anda terkait usaha pencegahan terjadinya degradasi terumbu karang yang
berakibat pada penurunan keanekaragaman hayati.

LEMBAR KERJA 4

Tujuan:
 Merumuskan upaya pelestarian keanekaragaman hayati

Cara kerja:
 Kerjakan tugas ini secara berkelompok.
 Siapkan literatur dari berbagai sumber untuk mengerjakan LKPD ini.

Bacalah wacana berikut.

Konflik antara Manusia dan Orang Utan di Perkebunan Kelapa Sawit

Permintaan global untuk minyak kelapa sawit


melonjak dari tahun ke tahun. UNEP (United Nations
Environment Programme) melaporkan bahwa
perkebunan kelapa sawit merupakan faktor utama
perusakan hutan tropis di Malaysia dan Indonesia.
Pengalihan fungsi hutan menjadi perkebunan
kelapa sawit berdampak pada penurunan drastis jumlah
satwa penghuni hutan, termasuk orang utan, dalam
beberapa tahun terakhir. UNEP mengategorikan orang
utan kalimantan (Pongo pygmaeus) berada dalam
status bahaya (jumlahnya saat ini sekitar 57.000 ekor), artinya risiko kepunahan dapat terjadi dalam
waktu dekat. Sementara orang utan sumatra (Pongo abelii) dikategorikan kritis (jumlahnya saat ini sekitar
6.600 ekor), artinya risiko kepunahannya sangat tinggi.
Orang utan yang kehilangan habitat dan sumber makanan akibat konversi hutan menjadi
perkebunan kelapa sawit. Kehadirannya sering dianggap hama karena orang utan memakan buah sawit
muda. Menurut perlindungan orang utan, setidaknya 1.500 orang utan mati di tahun 2006 akibat serangan
yang disengaja oleh pekerja perkebunan dan kehilangan habitat akibat perluasan perkebunan kelapa sawit.
WWF (World Wildlife Fund) Indonesia mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya
konservasi orang utan. Sebagai salah satu upayanya, WWF Indonesia meluncurkan program “Sahabat
Orang Utan” sebagai wadah bagi masyarakat luas yang memiliki kepedulian terhadap kelestarian orang
utan dan ingin berkontribusi secara langsung dalam upaya penyelamat satwa tersebut.

Setelah membaca wacana tersebut, bagaimanakah perasaanmu? Sedih bukan? Selain orang utan, ada
beberapa jenis fauna lainnya yang terancam punah akibat diburu atau dibunuh, misalnya macan tutul,
gajah, cenderawasih, walabi dan lain-lainnya. Menurut Anda, Bagaimana cara melestarikan hewan
tersebut agar tidak punah?

LEMBAR KERJA 5

Tujuan:
 Mengklasifikasikan makhluk hidup berdasarkan ciri-cirinya.

Cara kerja:
 Kerjakan tugas ini secara berkelompok.
 Siapkan literatur dari berbagai sumber untuk mengerjakan LKPD ini.

Lakukan pengelompokan organisme pada gambar berikut dan jawablah pertanyaan berikut ini.

1 2 3 4

5 6 7 8

9 10 11 12

13 14 15 16

Pertanyaan :

1. Berapa kelompok hasil klasifikasi seluruh hewan tersebut? Jelaskan.


2. Apa dasar yang digunakan dalam pengelompokan hewan-hewan tersebut?
3. Tulis Phylum/Filum, Kelas, dari masing-masing hewan tersebut.
4. Tulis nama ilmiah hewan-hewan tersebut sesuai dengan kaidah penulisan nama ilmiah.
5. Apa yang Anda ketahui tentang klasifikasi 5 (lima ) kingdom, jelaskan dan berikan contohnya pada masing-
masing kingdom.
KISI-KISI PENULISAN SOAL
PENILAIAN HARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI

Mata Pelajaran : Biologi


Guru Mapel : TIM MGMPS Biologi
KELAS / BENTUK NOMER
TUJUAN PEMBELAJARAN MATERI INDIKATOR BUTIR SOAL LEVEL SKOR
SEMESTER SOAL SOAL
Mengidentifikasi tingkatan Keanekaragaman X (Sepuluh) / Disajikan gambar tanaman L2 20 Uraian 1
keanekaragaman hayati Makhluk Hidup dan Ganjil graminae, peserta didik dapat
Peranannya menjelaskan tingkat
keanekaragaman hayati pada ketiga
hewan tersebut.
Mendeskripsikan keanekaragaman Disajikan narasi seorang ibu yang L2 15 Uraian 2
hayati Indonesia dan peranannya rambutnya rontok akibat
penggunaaan sampo yang tidak
cocok, peserta didik dapat
menjelaskan bahan-bahan alamiah
yang dapat dipilih untuk perawatan
rambutnya.
Menganalisis penyebab-penyebab Disajikan pernyataan tentang L3 20 Uraian 3
menghilangnya keanekaragaman konservasi keanekaragaman hayati,
hayati peserta didik dapat menganalisis
perbedaan dari konsevasi tersebut
Merumuskan upaya pelestarian Disajikan narasi tentang burung L3 20 Uraian 4
keanekaragaman hayati bondol yang merupakan burung
yang dianggap sebagai hama oleh
petani, selain itu juga langka
keberadaannya, peserta didik dapat
merumuskan upaya pelestarian
keanekaragaman hayati
Mengklasifikasikan makhluk hidup Disajikan pernyataan tentang narasi L2 10 Uraian 5
berdasarkan ciri-cirinya tentang jumlah species makhluk
hidup, peserta didik dapat
menjelaskan tentang dasar
klasifikasinya.
Disajikan gambar kemasan kiranti L2 15 Uraian 6
datang bulan, peserta didik dapat
menuliskan nama ilmiah sesuai
aturan penulisan nama ilmiah dari
nama tumbuhan yang tertera
dikemasan tersebut
PENILAIAN HARIAN
KEANEKARAGAMAN HAYATI

Jawablah Pertanyaan ini dengan benar.


1. Perhatikan gambar berikut ini.

Gambar di atas adalah tanaman yang tergolong dalam famili Graminiae.


a. Berdasarkan pengamatan ketiga gambar tersebut, mana yang lebih banyak persamaannya
ataukah perbedaannya? Jelaskan !
b. Keanekaragaman apakah yang terjadi pada ketiga gambar tersebut di atas?
c. Dapatkah ketiga jenis tanaman itu disilangkan satu sama lain dan menghasilkan keturunan yang
fertil ? Jelaskan !

KUNCI
a. Ketiga gambar tersebut lebih banyak perbedaannya daripada persamaannya, karena ketiga
tanaman tersebut tidak satu species.
b. Keanekaragaman hayati tingkat species
c. Tidak dapat karena keetiga tanaman tersebut tidak dalam satu species. Makhluk hidup yang bisa
dikawinkan dan menghasilkan keturunan yang fertil bila makhluk hidup tersebut dalam satu
species.

2. Ibu Rana berusia 30 tahun dan mengalami kerontokan rambut. Dia menduga bahwa kerontokan rambutnya
akibat penggunaan sampo yang tidak cocok. Dia teringat pelajaran biologi SMA tentang pemanfaatan
keanekaragaman hayati , dan yakin bahwa rambutnya dapat tumbuh lebat kembali. Tuliskan bahan-bahan
alamiah yang dapat dipilih dan digunakan untuk perawatan rambutnya.
KUNCI
Pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai sumber kosmetik khususnya untuk perawatan rambut, antara
lain lidah buaya, buah kelapa, daun orang-aring, tangkai padi, daun rosemari, dauan seledri, dan daun
geranium. Bahan tersebut ada yang diproses menjadi minyak (contohnya kelapa, rosemari, geranium);
untuk keramas (contoh abu merang); atau dioleskan langsung pada kulit kepala(contohnya, lidah buaya dan
seledri).

3. Konservasi keanekaragaman hayati dapat dilaksanakan, baik secara in situ maupun ex situ. Konservasi
secara ex situ, contohnya taman safari dan kebun binatang. Tuliskan hasil analisis perbedaan antara
keduanya.
KUNCI
4. Burung bondol jawa (Lonchura leucogastroides) merupakan salah satu species burung yang mudah
dijumpai di sekitar kita. Burung yang juga dikenal dengan nama burung emprit ini sering terlihat hinggap di
pepohonan sekitar rumah, bertengger di kabel listrik, hingga makan bulir padi di sawah sehingga kerap
dianggap sebagai hama oleh petani. Burung bondol jawa juga sering terlihat bergerombol dengan bondol
peking (Lonchura punctulata) dan bondol haji (Lonchura maja). Di Indonesia terdapat sekitar 23 species
burung dari genus Lonchura. Saat ini, salah satu burung dari genus Lonchura, yaitu Lonchura oryzivora
atau yang dikenal dengan nama lokal gelatik jawa, keberadaannya di alam liar makin jarang ditemukan.
Apabila jumlah populasinya makin menurun dapat berakibat terjadinya kepunahan. Untuk mencegah
terjadinya kepunahan perlu dilakukan upaya pelestarian. Bagaimana cara pelestarian yang tepat dilakukan
mengingat burung ini juga dianggap sebagai hama tanaman padi?
KUNCI
Pelestarian burung bondol jawa bisa dilakukan secara exsitu, yaitu dilestarikan di luar habitatnya. Hal ini
dilakukan mengingat burung bondol jawa ini juga merupakan hama tanaman padi, sehingga bila burung
bondol ini banyak dibunuh oleh petani maka keberadaannya tetap terjaga.
5. Jumlah species makhluk hidup yang sudah diidentifikasi dan diberi nama sampai tahun 2012 kira-kira 1,4
juta species. Jumlah tersebut hanya sebagian dari makhluk hidup di bumi, masih banyak lagi species
makhluk hidup yang belum ditemukan dan teridentifikasi. Seiring berjalannya waktu, jumlah species yang
ditemukan dan diberi nama akan semakin banyak sehingga menimbulkan kesulitan.
a. Kesulitan apakah yang dialami ilmuwan biologi jika ingin mempelajari seluruh keanekaragaman
makhluk hidup tersebut?
b. Apakah dengan dikelompokkan (klasifikasi) dapat membantu mengatasi kesulitan tersebut? Mengapa?
KUNCI
a. Mempelajari seluruh makhluk hidup secara langsung tidak dapat dilakukan karena banyak makhluk
hidup berkerabat jauh namun memiliki ciri yang sama dan ada juga yang berkerabat dekat namun ciri-
cirinya sangat berbeda. Hal tersebut sangat menyulitkan proses identifikasi makhluk hidup.
b. Dengan melakukan klasifikasi atau pengelompokkan, ilmuwan akan menjadi lebih mudah dalam
mengidentifikasi dan mempelajari makhluk hidup karena tiap-tiap makhluk hidup memiliki kelompok
yang jelas.
6. Dalam kemasan Kiranti Datang Bulan tercantum komposisi ekstrak tanaman dan bahan lainnya yang
terkandung di dalamnya sebagai berikut.

Kiranti Datang Bulan


Komposisi :

Nama Latin Massa


Curcumae domesticae Rhizoma 30g
Tamarindi Pulpa 6g
Kaempferiae Rhizoma 2g
Fructose 2.5g
Zingiberis Rhizoma 0.8g
Paulinia Cupana 0.23g
Cinnamomi Cortex 0.1 g
(sumber : www.komposisiproduk.com/minuman/kiranti)

Apakah penulisan nama latin dari jenis tanaman tersebut sudah sesuai dengan binomial nomenklatur? Jika belum
benar, perbaiki sesuai dengan tata cara penulisan yang benar.
KUNCI
Penulisan nama ilmiah tersebut belum benar, penulisan sesuai dengan kaidah penulisan nama ilmiah adalah
sebagai berikut;
a. Menggunakan bahasa latin atau bahasa lain yang dilatinkan
b. Terdiri atas dua kata, kata pertama merupakan nama genus, sedangkan kata kedua merupakan nama species.
c. Huruf pertama pada kata pertama ditulis dengan huruf besar, huruf selanjutnya ditulis dengan huruf kecil.
d. Nama genus dan nama species dicetak miring, bila dicetak dengan huruf tegak maka digaris bawahi secara
terpisah.
Maka penulisan nama latin tersebut adalah sebagai berikut;
Curcumae domesticae rhizoma atau Curcuma domesticae rhizoma
Tamarindi pulpa atau Tamarindi pulpa
Kaempferiae rhizoma atau Kaempferiae rhizoma
Fructose atau Fructose
Zingiberis rhizoma atau Zingiberis rhizoma
Paulina cupana atau Paulina cupana
Cinnamomi cortex atau Cinnamomi cortex

PENGAYAAN
Untuk pengayaan lakukan tugas berikut ini.
Judul : Membuat kladogram dan kunci determinasi sederhana.
Tujuan : Menyusun kladogram beberapa jenis hewan berdasarkan ciri-ciri yang diamati
Cara kerja:
1. Tuliskan tanda centang (√ = ada) atau tanda setrip (- = tidak ada) pada tabel berikut.
Hasil Pengamatan Kladogram
Nama Hewan
Ciri-ciri yang diamati
Ikan Kakap Belalang Sapi Katak Singa
Multiseluler
Bertulang belakang
Berkaki empat
Melahirkan
Bergigi taring

2. Lengkapilah kladogram berikut dengan nama hewan dan ciri-ciri yang sesuai.

Pertanyaan:
1. Hewan apakah yang paling kompleks atau memiliki ciri-ciri paling banyak? Jelaskan
2. Hewan apakah yang paling sederhana atau memiliki atau memiliki ciri-ciri paling sedikit? Jelaskan
3. Mengapa hewan singa dituliskan pada garis kladogram paling kanan? Jelaskan
4. Hewan apakah yang dituliskan pada garis kladogram paling kiri? Jelaskan
5. Berdasarkan kladogram, hewan apakah yang paling dekat kekerabatannya dengan singa? Jelaskan
alasannya.
6. Berdasarkan kladogram, hewan apakah yang paling dekat kekerabatannya dengan ikan kakap? Jelaskan
alasannya.
7. Berdasarkan kladogram, di antara ikan kakap dengan sapi dan ikan kakap dengan belalang manakah yang
paling dekat kekerabatannya? Jelaskan alasannya.
8. Berdasarkan hasil identifikasi ciri-ciri (tabel hasil identifikasi hewan tersebut), buatlah kunci determinasi
sederhana dari hewan-hewan tersebut.

REMIDI
1. Bila mana makhluk hidup yang termasuk keanekaragaman hayati tingkat gen?
2. Tuliskan minimal 3 contoh keanekaragaman gen!
3. Perhatikan gambar berikut ini!
Dapat dikelompokkan ke dalam keanekaragaman hayati tingkat apakah ketiga tumbuhan tersebut? Jelaskan
alasan Anda!
4. Sumber daya hayati yang dimanfaatkan secara tidak seimbang berdampak pada makin langkanya beberapa
jenis flora dan fauna. Sebutkan usaha-usaha untuk melestarikan flora dan fauna langka di Indonesia.
5. Tuliskan masing-masing ciri kingdom pada sistem klasifikasi lima kingdom!
RUBRIK PENILAIAN SIKAP

Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru selama proses diskusi kelompok. Lembaran ini mencatat antusiasme peserta didik
secara perorangan.

Instrumen Penilaian Sikap


No. Nama Kritis Mandiri Kreatif Gotong Royong Nilai
1
2
3
4
5
6
7
8
Dst.

Rubrik Penilaian Sikap


Indikator Deskripsi Kriteria Skor
Kritis 1. Berani bertanya 4 = jika empat indikator terpenuhi
2. Berani mengutarakan pendapat 3 = jika tiga indikator terpenuhi
3. Berani menjawab pertanyaan 2 = jika dua indikator terpenuhi
4. Berani tampil di depan kelas 1 = jika satu indikator terpenuhi
Mandiri 1. Mempunyai rasa percaya diri tinggi 4 = jika empat indikator terpenuhi
2. Tidak mencontek pekerjaan teman 3 = jika tiga indikator terpenuhi
3. Tidak bergantung pada orang lain 2 = jika dua indikator terpenuhi
4. Tanggung jawabnya tinggi 1 = jika satu indikator terpenuhi
Kreatif 1. Ide-idenya cemerlang 4 = jika empat indikator terpenuhi
2. Selalu memiliki gagasan baru 3 = jika tiga indikator terpenuhi
3. Karyanya selalu inovatif 2 = jika dua indikator terpenuhi
4. Menerima pendapat atau ide orang 1 = jika satu indikator terpenuhi
lain
Gotong-royong 1. Berperan aktif dalam diskusi 4 = jika empat indikator terpenuhi
kelompok 3 = jika tiga indikator terpenuhi
2. Aktif dalam mengerjakan tugas- 2 = jika dua indikator terpenuhi
tugas kelompok 1 = jika satu indikator terpenuhi
3. Membantu temannya yang belum
jelas tentang materi
4. Tanggung jawab terhadap kerja
kelompok

Nilai akhir sikap diperoleh berdasarkan modus (skor yang sering muncul) dari ke empat aspek sikap di
atas.
Kategori nilai sikap:
Sangat baik : apabila memperoleh nilai akhir 4
Baik : apabila memperoleh nilai akhir 3
Cukup : apabila memperoleh nilai akhir 2
Kurang : apabila memperoleh nilai akhir 1

PENILAIAN PRESENTASI
Indikator Jumlah
No. Nama siswa Nilai
1 2 skor
1
2
3
4
5
Dst.

Rubrik Penilaian

No. Indikator Deskripsi kriteria Skor


1. Penguasaan Materi Sangat menguasai materi 4
Menguasai materi 3
Cukup menguasai materi 2
Kurang menguasai materi 1
2. Penyampaian/Performance Sangat menarik 4
Menarik 3
Cukup menarik 2
Kurang menarik 1

Rentangan angka Rubrik penilaian Kategori


85 - 100 A Sangat baik
70 - 84 B Baik
55 - 69 C Cukup
˂ 54 D Kurang

BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK


KEANEKARAGAMAN HAYATI
Pengertian keanekaragaman hayati.
Keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah keanekaragaman organisme yang menunjukkan keseluruhan
variasi gen, jenis dan ekosistem suatu daerah. Keanekaragaman hayati terbentuk karena adanya keseragaman dan
keberagaman sifat makhluk hidup. Keseluruhan gen, jenis dan ekosistem merupakan dasar kehidupan di bumi.
Mengingat pentingnya keanekaragaman hayati bagi kehidupan maka keanekaragaman hayati perlu dipelajari dan
dilestarikan. Keanekaragaman hayati melingkupi berbagai perbedaan atau variasi bentuk, penampilan, jumlah,
dan sifat-sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan, baik tingkatan gen, tingkatan spesies maupun tingkat
ekosistem.

TINGKAT KEANEKARAGAMAN HAYATI

A. Keanekaragaman Gen
Gen adalah bagian tertentu pada kromosom yang mengatur sifat tertentu suatu jenis makhluk hidup. Gen setiap
jenis makhluk hidup memiliki bahan dasar kimia yang sama namun susunannya berbeda. Perbedaan susunan
dan jumlah faktor dalam kerangka dasar gen akan menyebabkan keanekaragaman gen. Jadi, keanekaragaman
gen adalah variasi susunan gen dalam satu spesies. Perbedaan sifat dalam satu spesies disebut variasi. Variasi
makhluk hidup secara alami dapat terjadi karena perkawinan dan interaksi gen dengan lingkungan. Variasi
makhluk hidup juga dapat terjadi secara buatan, yaitu hasil inseminasi atau hibridisasi. Misalnya, pada bunga
mawar, ada mawar merah, mawar kuning, mawar pink, dan mawar biru.

B. Keanekaragaman Jenis
Keanekaragaman jenis adalah perbedaan-perbedaan yang ditemukan pada makhluk hidup di suatu tempat yang
mudah diamati karena perbedaannya mencolok. Perbedaan tersebut meliputi perbedaan morfologi, anatomi,
fisiologi, tingkah laku dan sebagainya. Misalnya, keanekaragaman antara kelapa, aren, pinang yang termasuk
dalam famili Palmae.

C. Keanekaragaman Ekosistem
Ekosistem dapat diartikan sebagai hubungan atau interaksi timbal balik antara makhluk hidup yang satu dengan
makhluk hidup lainnya dan juga antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Perbedaan kondisi komponen
abiotik (tidak hidup) pada suatu daerah menyebabkan jenis makhluk hidup (biotik) yang dapat beradaptasi
dengan lingkungan tersebut berbeda-beda. Akibatnya, permukaan bumi dengan variasi kondisi komponen
abiotik yang tinggi akan menghasilkan keanekaragaman ekosistem. Ada ekosistem hutan hujan tropis, hutan
gugur, padang rumput, padang lumut, gurun pasir, sawah, ladang, air tawar, air payau, laut, dan lain-lain.

Sumber : http://akromyuwavfi.blogspot.com
Gambar 4. Keanekaragaman tingkat ekosistem

Komponen biotik dan abiotik di berbagai daerah bervariasi baik mengenai kualitas komponen tersebut maupun
kuantitasnya. Hal inilah yang menyebabkan terbentuknya keanekaragaman ekosistem di muka bumi ini. Antar
komponen ekosistem hidup berdampingan tanpa saling mengganggu, dan apabila terjadi kepunahan atau
gangguan terhadap salah satu anggotanya maka akan mengganggu kelangsungan hidup organisme lainnya. Suatu
perubahan yang terjadi pada komponen-komponen ekosistem ini akan berpengaruh terhadap keseimbangan
(homeostatis) ekosistem tersebut. Sebagai suatu sistem, di dalam setiap ekosistem akan terjadi proses yang
saling terkait. Misalnya, pengambilan makanan, perpindahan energi atau energetika, daur zat atau materi, dan
produktivitas atau hasil keseluruhan ekosistem. Contoh keanekaragaman hayati tingkat ekosistem adalah pohon
kelapa banyak tumbuh di daerah pantai, pohon aren tumbuh di pegunungan, sedangkan pohon palem dan pinang
tumbuh dengan baik di dataran rendah.
Beberapa contoh keanekaragaman ekosistem antara lain:
a. Ekosistem pantai, didominasi oleh formasi pes-caprae dan formasi baringtonia.
b. Ekosistem padang rumput, didominasi oleh tumbuhan rumput.
c. Ekosistem gurun, didominasi oleh tumbuhan kaktus.
d. Ekosistem hutan hujan tropis : ditumbuhi oleh berbagai macam pohon, terutama tumbuhan epifit dan liana (
misalnya rotan ).

MANFAAT KEANEKARAGAMAN HAYATI

Keanekaragaman hayati bermanfaat karena berperan dalam kehidupan manusia. Beberapa manfaat
keanekaragaman hayati di kehidupan dibedakan menjadi tiga kelompok sebagai berikut:
1. Manfaat produktif : artinya nilai produk keanekaragaman hayati yang diolah secara besar-besaran dan
bersifat komersial. Contoh: pabrik jaket kulit memerlukan kulit sapi sebagai bahan baku produknya.
2. Manfaat konsumtif : artinya nilai produk keanekaragaman hayati yang langsung dikonsumsi. Contoh:
bahan pangan, bahan bangunan, bahan obat-obatan.
3. Manfaat non-konsumtif : artinya nilai produk keanekaragaman selain produktif dan konsumsif, antara lain
sebagai plasma nutfah memberikan keindahan alam, manfaat ilmiah dan manfaat mental dan spiritual.

PERSEBARAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI INDONESIA


Sumber : https://kadarsah.wordpress.com
Gambar 5. Pembagian Wilayah berdasarkan Garis Wallace, Weber dan Lydekker

Indonesia terkenal sebagai negara yang memiliki banyak kekayaan alam, oleh sebab itu dijuluki Mega Divercity
Country. Hal ini disebabkan negara kita terletak di daerah tropis. Keanekaragaman yang tinggi di Indonesia bisa
dijumpai dalam hutan hujan tropis yang di dalamnya banyak ditemukan berbagai jenis hewan dan tumbuhan.
Ada juga tumbuhan yang bersifat endemik, yaitu hanya terdapat di Indonesia dan tidak dijumpai di negara lain.

A. Persebaran Fauna di Indonesia


Indonesia terletak di antara benua Asia dan Australia sehingga fauna di Indonesia mencerminkan karateristik
fauna yang ada di antara kedua benua tersebut. Tipe fauna di Indonesia bagian barat mirip dengan fauna di Asia
Tenggara (oriental) meliputi Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan sedangkan fauna di kawasan Indonesia
bagian timur mirip dengan fauna di benua Australia (Australis) meliputi Papua, Maluku, Sulawesi dan Nusa
Tenggara. Seorang ahli zoologi bernama Weber melakukan penelitian di Indonesia. Persebaran fauna di
Indonesia dibagi menjadi tiga kawasan , yaitu :
a) Kawasan Indonesia bagian barat
Kawasan ini dibatasi oleh garis imajiner Wallace yang terletak di antara Kalimantan dengan Sulawesi dan
antara Bali dengan Lombok. Jenis fauna di kawasan Indonesia bagian barat antara lain :
1) Sumatera : Gajah (Elephas maximus), orang utan (Pongo pygmaeus), tapir (Tapirus indicus),
harimau (Panthera tigris).
2) Jawa : badak jawa (Rhinoceros sondaicus),
3) Bali : jalak bali (Leucopsar rothschidi) dan macam-macam kera
4) Kalimantan : biawak (Varanus salvator), bekantan (Nasalis larvatus).
b) Kawasan Indonesia bagian timur
Kawasan Indonesia timur dibatasi oleh garis Lydekker yang meliputi Papua dan pulau-pulau kecil di
sekitarnya. Jenis fauna kawasan Indonesia bagian timur antara lain kanguru pohon (Dendrolagus ursinus),
walabi kecil (Dorcopsulus vanheurni), burung kasuari gelambir ganda (Casuarius casuarius), burung
cendrawasih ekor pita (Astrapia mayeri), kasturi raja (Psittrichas fulgidus) dan buaya Irian (Crocodylus
novaeguineae)
c) Kawasan peralihan
Kawasan peralihan ini dibatasi oleh garis Wallace di sebelah barat dan garis Lydekker di sebelah timur. Di
antara kedua garis ini, terdapat garis keseimbangan Weber yang terletak di sebelah timur Sulawesi. Pada
kawasan ini, terdapat peluang pencampuran antara unsur fauna oriental dengan fauna australis. Jenis fauna
kawasan peralihan antara lain anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis), babi rusa (Babyrousa
babyrussa), komodo (Varanus komodoensis), duyung (Dugong dugong), dan maleo (Macrocephalon
maleo).

Elephas maximus Astrapia mayeri Varanus komodoensis


Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki
Gambar 6. Contoh fauna di kawasan Indonesia bagian barat, timur dan peralihan
B. Persebaran Flora di Indonesia
Flora Indonesia termasuk flora kawasan Malesiana yang meliputi Malaysia, Filipina, Indonesia dan Papua
Nugini. Flora Malesiana terbagi menjadi flora dataran Sunda, flora dataran Sahul, dan flora di daerah tengah
(Wallace) yang sangat khas dan endemik.
Flora dataran Sunda antara lain :
- Tumbuhan dari famili Dipterocarpaceae contohnya pohon keruing (Dipterocarpus applantus) yang kayunya
sering digunakan untuk bahan bangunan
- Tumbuhan dari famili Nephenteceae, contohnya kantong semar (Nepenthes gymnamphora) sebagai
tumbuhan pemangsa serangga.
Flora dataran Sahul antara lain sagu (Metroxylon sagu) dan pala (Myristica fragrans).
Flora kawasan Wallace antara lain leda (Eucalyptus deglupta) yang memiliki batang berwarna-warni. Daerah
flora terkaya di Indonesia adalah hutan hujan tropis di Kalimantan. Persebaran flora endemik di Indonesia antara
lain sebagai berikut:
a. Bengkulu : Rafflesia arnoldi
b. Kalimantan : Meranti (Shorea sp.), rotan (Calamus caesius), anggrek hitam (Coelogyne pandurata)
c. Papua : Matoa (Pometia pinnata), bunga Irian (Mucuna bennettii)
d. Jawa : Pohon Jati (Tecnosa grandis), mahoni (Swietenia mahogoni)

HILANGNYA KEANEKARAGAMAN HAYATI

Keanekaragaman gen, spesies dan ekosistem di Indonesia dan dunia mengalami pengurangan terus menerus
hingga berada pada tingkat kepunahan. Berkurangnya keanekaragaman hayati menunjukkan ketidakseimbangan
antara kebutuhan manusia dan kapasitas alam. Hal ini menyebabkan keanekaragaman hayati semakin punah jika
tidak bisa ditanggulangi dengan baik oleh kita. Penyebab hilangnya keanekaragaman hayati dapat dijelaskan
sebagai berikut.

1. Hilangnya Habitat
Daftar Merah IUCN (International Union for Conservation of Nature) menunjukkan bahwa hilangnya habitat
yang diakibatkan manajemen pertanian dan hutan yang tidak berkelanjutan menjadi penyebab terbesar hilangnya
kenekaragaman hayati. Bertambahnya jumlah penduduk menyebabkan semakin bertambah pula kebutuhan yang
harus dipenuhi. Lahan yang tersedia untuk kehidupan tumbuhan dan hewan semakin sempit karena digunakan
untuk tempat tinggal penduduk, dibabat untuk digunakan sebagai lahan pertanian atau dijadikan lahan industri.
Pada ekosistem air tawar, pembuatan bendungan justru merusak sebagian besar habitat sungai. Pada ekosistem
laut, pembangunan di daerah pinggir pantai telah menghilangkan komunitas terumbu karang. Pada hutan tropis,
penyebab utama hilangnya hutan adalah ekstensifikasi pertanian maupun penebangan hutan. Keduanya untuk
tujuan komersial misalnya untuk bahan bangunan, pembuatan kertas, pensil dan tisu.

2. Introduksi Spesies
Introduksi spesies adalah suatu upaya mendatangkan spesies asing ke suatu wilayah yang telah memiliki spesies
lokal. Masuknya spesies dari luar ke suatu daerah seringkali mendesak spesies lokal yang sebenarnya
merupakan spesies penting dan langka di daerah tersebut. Beberapa spesies asing tersebut dapat menjadi spesies
invasif yang menguasai eksosistem. Pada ekosistem yang terisolasi, adanya predator, kompetitor, atau patogen
dapat mengancam spesies yang sebelumnya sudah ada. Misalnya ikan pelangi (Melanotaenia ayamaruensis)
merupakan spesies endemik Danau Ayamaru, Papua Barat. Ikan pelangi terancam punah karena dimangsa oleh
ikan mas (Cyprinus carpio) yang dibawa dari Jepang dan menjadi spesies invasif di danau tersebut.

3. Eksploitasi Berlebihan pada Spesies Hewan dan Tumbuhan


Eksploitasi hewan dan tumbuhan secara besar-besaran biasanya dilakukan terhadap komoditas yang memiliki
nilai ekonomi tinggi, misalnya kayu hutan yang digunakan untuk bahan bangunan dan ikan tuna sirip kuning
yang harganya mahal dan banyak diminati oleh pecinta makanan laut. Eksploitasi yang berlebihan dapat
menyebabkan kepunahan spesies-spesies tertentu, apalagi bila tidak diimbangi dengan usaha
pengembangbiakannya.

4. Pencemaran Tanah, Air dan Udara


Zat pencemar (polutan) adalah produk buangan yang dihasilkan
dari aktivitas manusia. Polutan tersebut dapat mencemari air,
tanah, dan udara. Beberapa polutan berbahaya bagi organisme.
Nitrogen dan sulfur oksida yang dihasilkan dan kendaraan
bermotor jika bereaksi dengan air akan membentuk hujan asam
yang merusak ekosistem. Penggunaan chlorofluorocarbon
(CFC) yang berlebihan menyebabkan lapisan ozon di atmosfer
berlubang. Akibatnya intensitas sinar ultraviolet yang masuk ke
bumi meningkat dan menyebabkan banyak masalah, antara lain
berkurangnya biomassa fitoplankton di lautan yang
menyebabkan terganggunya keseimbangan rantai makanan
Sumber : https://hamparan.net
organisme. Gambar 9. Pencemaran udara

5. Perubahan Iklim Global


Salah satu penyebab perubahan iklim adalah pencemaran udara oleh gas karbon dioksida (CO 2) yang
menimbulkan efek rumah kaca. Menurut Raven (1995), efek rumah kaca meningkatkan suhu udara 1-3°C
dalam kurun waktu 100 tahun. Kenaikan suhu tersebut menyebabkan pencairan es di kutub dan kenaikan
permukaan air laut sekitar 1-2 m yang berakibat terjadinya perubahan struktur dan fungsi ekosistem lautan.
Sedangkan tiap kenaikan 1°C akan menggantikan batas toleransi beberapa spesies di daratan sekitar 125 km ke
arah kutub atau 150 m vertikal ke arah gunung.

6. Industrialisasi Kehutanan dan Pertanian


Para petani cenderung menanam tumbuhan atau memelihara hewan yang bersifat unggul dan menguntungkan
sedangkan tumbuhan dan hewan yang kurang unggul dan kurang menguntungkan akan disingkirkan. Selain itu,
suatu lahan pertanian atau hutan industri umumnya hanya ditanami satu jenis tanaman (monokultur), misalnya
teh, karet, dan kopi. Hal ini dapat menurunkan keanekaragaman hayati tingkat spesies.

UPAYA PELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI

Keanekaragaman hayati di Indonesia perlu di lestarikan


sebagaimana di atur dalam UU No 23. Tahun 1997 tentang
pengelolaan lingkungan hidup. Pelestarian keanekaragaman
hayati di Indonesia dilakukan dengan 2 cara, yaitu :

1. Pelestarian in situ: upaya pelestarian langsung di alam.


Metode insitu adalah bentuk konservasi cagar alam, yang
langsung dilakukan di daerah tersebut. Ada beberapa bentuk
pelestarian hayati memakai metode insitu, yaitu suaka marga
satwa, taman nasional, cagar alam dan hutan suaka alam.
a. Suaka marga satwa adalah upaya perlindungan pada ekosistem yang dinilai memiliki keunikan. Keunikan
itu juga berisi berbagai macam jenis flora dan fauna yang harus dilindungi.
b. Taman nasional adalah sebidang tanah yang mendapatkan perlindungan mutlak dari pemerintah. Tanah
ini berisi ekosistem-ekosistem yang dilindungi.
c. Cagar alam adalah keadaan alam yang mempunyai sifat yang khas melalui flora dan fauna yang ada di
dalamnya. Cagar alam juga memiliki ekosistem yang harus dilindungi.
d. Hutan suaka alam adalah hutan yang memiliki ekosistem dilindungi di dalamnya. Hutan suaka alam
juga bisa disebut hutan lindung.
Beberapa daerah konsevasi metode insitu di indonesia adalah:
a. Taman nasional ujung kulon yang melindungi badak bercula satu dan badak jawa
b. Taman nasional kerinci adalah taman nasional terbesar di indonesia dengan luas 15000 km. Taman
nasional ini khusus melindungi hewan endemik Sumatra.
c. Taman nasional komodo yang melindungi hewan komodo
d. Taman nasional gunung lauser yang memiliki 1000 jenis flora dan 4000 jenis fauna. Taman nasional ini
memegang sebagai taman nasional dengan jenis flora fauna terbanyak se-Asia Tenggara.
e. Pemerintah Indonesia menetapkan 326 kawasan cagar alam diantaranya, Cagar Alam Kerinci Seblat
dan Gunung Leuser di Sumatera, Cagar Alam Tanjung Puting di Kalimantan, dan Cagar Alam Pulau
Komodo di Nusa Tenggara Timur.
2. Pelestarian ex situ : upaya pelestarian keanekaragaman hayati yang dilakukan dengan cara mengambil
fauna dan flora dari wilayah aslinya, dengan tujuan melakukan konservasi, perlindungan, serta
pengembangbiakan. Upaya ini juga dilakukan saat ekosistem tempat flora maupun fauna tersebut tinggal,
telah hancur total atau rusak, dan membutuhkan waktu untuk dapat layak diinggali kembali. Ex situ juga
sebagai upaya konservasi dengan cara mengoleksi spesies langka, sehingga masa hidup mereka bisa sedikit
lebih lama. Upaya pelestarian secara ex situ, dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain dengan
kebun binatang, taman safari, dan taman hutan raya.
a. Kebun binatang adalah salah satu bentuk konservasi dengan memakai lingkungan alam buatan, yang
terpisah- pisah pada setiap jenis spesies. Setiap spesies akan berada di dalam kandang yang terpisah
dengan spesies lain. Kekurangan dari kebun binatang adalah ruang gerak menjadi sangat terbatas,
akibat berada dalam kandang.
b. Taman safari adalah upaya pelestarian flora dan fauna melalui pembuatan lingkungan buatan. Berbeda
dengan kebung binatang yang setiap spesies berada dalam satu kandang, pada taman safari, beberapa
spesies berada dalam satu wilayah besar.
c. Taman hutan raya adalah taman hutan yang sebagian masih habitat asli, dan sebagian telah di perbarui
dengan lingkungan buatan. Taman hutan raya mengkhususkan pada konservasi koleksi tumbuhan. Ciri-
ciri hutan raya adalah mempunyai koleksi tumbuhan yang banyak serta unik, mempunyai wilayah yang
luas, serta masih memiliki keindahan habitat aslinya.
Beberapa daerah konservasi ex situ yang ada di indonesia adalah:
a. Taman Safari Prigen Jawa Timur
b. Taman Hutan Raya Purwodadi Jawa Timur
c. Taman Hutan Raya Bogor
d. Kebun Binatang Ragunan Jakarta

KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

Di dunia ini terdapat tidak kurang dari 500 juta macam organisme. Organisme tersebut memiliki ciri-ciri
yang berbeda-beda. Begitu banyak ragam organisme ini sehingga menuntut adanya suatu sistem untuk mengenal
dan mempelajarinya. Beberapa ahli biologi kemudian menciptakan suatu sistem untuk mempermudah mengenal
dan mempelajari organisme melalui cara pengklasifikasian.
Klasifikasi makhluk hidup dilakukan dengan mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan
ciri, cara hidup, tempat hidup, dan daerah penyebaran. Pengelompokan makhluk hidup juga dapat dilakukan
berdasarkan persamaan, perbedaan, manfaat, ciri morfologi dan anatom, dan ciri biokomia.

Tujuan dan Manfaat Klasifikasi


1. Mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup untuk membedakan tiap-tiap jenis, agar udah dikenal.
2. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-cirinya.
3. Mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup.
4. Mempelajari evolusi makhluk hidup atas dasar kekerabatannya.

Manfaat Klasifikasi Makhluk Hidup


1. Pengelompokan memudahkan kita mempelajari organisme yang beraneka ragam.
2. Klasifikasi dapat digunakan untuk melihat hubungan kekerabatan antara makhluk hidup yang satu dengan
yang lain. sebagai contoh: kuda memiliki hubungan kekerabatan yang lebih dekat dengan keledai daripada
dengan komodo, karena harimau dan kucing memiliki banyak persamaan ciri-ciri, misalnya: kuda dan
keledai sama-sama menyusui, bertulang belakang, berkaki empat, herbivora, dan berambut. Sedangkan
komodo bertelur, berkaki empat, kulit bersisik, dan melata.

Macam-macam Klasifikasi
Klasifikasi makhluk hidup dibedakan menjadi tiga kelompok berikut.
a. Klasikasi buatan, yaitu pengelompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri morfologi yang
mudah dilihat.
Contohnya pada klasifikasi hewan, berdasarkan tempat hidup, hewan dapat dikelompokkan menjadi hewan
hidup di air dan hewan hidup di darat.
b. Klasifikasi alami, yaitu pengelompokan makhluk hidup berdasarkan ciri morfologi, anatomi, dan fisiologi.
Klasifikasi ini didasarkan pada sistem alami, artinya pengelompokan didasarkan pada ciri morfologi/bentuk
takson-takson yang alami, misalnya hewan berkaki empat, hewan bersirip, hewan tidak berkaki, dan
sebagainya. Pada tumbuhan misalnya tumbuhan berdaun menyirip, tumbuhan berdaun seperti pita, dan
sebagainya.
c. Klasifikasi filogeni, yaitu pengelompokan makhluk hidup berdasarkan pada jauh dekatnya hubungan
kekerabatan antara takson yang satu dan takson yang lain.
Makin dekat hubungan kekerabatan, makin banyak persamaan morfologi dan antomi antartakson. Makin
sedikit persamaannya (makin besar perbedaannya), makin jauh hubungan kekerabatannya.
Contohnya, berdasarkan tes biokimia, gorila lebih dekat kekerabatannya dengan orang utan dibandingkan
dengan manusia. Oleh sebab itu, gorila dan orang utan dimasukkan dalam kelompok yang sama, sedangkan
manusia dimasukkan dalam kelompok yang berbeda.

 Tingkat Takson
Tingkat takson adalah jenjang kelompok yang dibentuk pada proses klasifikasi makhluk hidup. Urutan
tingkat takson dari jenjang yang tinggi ke rendah, yaitu: Kingdom (kerajaan / dunia), Phylum / Divisio
(filum/divisi), Classis (kelas), Ordo (bangsa), Family (famili/suku), Genus (marga), Species (spesies/jenis).

 Tata Nama
Cara pemberian nama uuuntuk spesies makhluk hidup biasa dikenal sebagai tata nama ganda (binomial
nomenclature). Secara prinsip, nama spesies diatur dengan ketentuan sebagai berikut.
- Terdiri atas dua kata bahasa latin
- Kata pertama ditulis dengan awalan huruf kapital.
- Kata pertama menunjukkan nama genus
- Kata kedua ditulis awalan huruf kecil.
- Kata kedua merupakan penunjuk spesies.
- Kedua kata dicetak miring atau diberi garis bawah.
- Nama penemu dapat ditulis di belakang nama spesies.
Contoh : Penulisan nama ilmiah kacang polong, yaitu Pisum sativum L, atau Pisum sativum L. (L.
merupakan singkatan dari nama penemunya, yaitu Linnaeus).

 Sistem Klasifikasi
Terdapat beberapa sistem klasifikasi makhluk hidup, yaitu sebagai berikut.
a. Sistem 2 kingdom: Animalia dan Plantae.
b. Sistem 3 kingdom: Animalia, Plantae, dan Protista.
c. Sistem 4 kingdom: Animalia, Plantae, Protista, dan Monera.
d. Sistem 5 kingdom: Animalia, Plantae, Fungi, Protista, dan Monera.
e. Sistem 6 kingdom: Animalia, plantae, Fungi, Protista, Eubacteria, dan Archaebacteria.

 Kunci Determinasi
Kunci determinasi adalah kunci yang dipergunakan untuk menentukan filum atau divisi, kelas, ordo,
famili, genus, dan spesies. Kunci determinasi disusun secara berpasang-pasangan setiap penyataan
mengandung ciri-ciri yang berlawanan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan kunci determinasi antara lain adalah:
1. Kunci harus dikotom
2. Kata pertama dari setiap pernyataan dalam satu kuplet harus identik, contoh:
a. Tumbuhan berumah satu ....
b. Tumbuhan berumah dua ....
3. Kedua pilihan atau bagian dari kuplet harus kontradiktif sehingga satu bagian bisa diterima dan yang
lain ditolak
4. Hindari pemakaian kisaran yang tumpang tindih atau hal-hal yang bersifat relatif dalam kuplet,
contoh: panjang daun 4-8 cm, daun besar atau kecil.
5. Pernyataan dari dua kuplet yang berurutan jangan dimulai dengan kata yang sama
6. Setiap kuplet diberi nomor
7. Kalimat pernyataan dibuat pendek.

Cara penggunaan kunci determinasi adalah sebagai berikut:


1. Bacalah sifat makhluk hidup pada nomor 1.A.
2. Jika ciri makhluk hidup sesuai dengan pernyataan 1.A., lihat nomor yang ditunjuk pada akhir 1.A.
Misalnya nomor 2.A. dan seterusnya hingga diperoleh nama makhluk hidup.
3. Jika ciri makhluk hidup tidak sesuai dengan nomor 1.A., langsung lihat nomor 1.B. Jika sesuai dengan
pernyataan nomor 1.B., langsung lihat kalimat yang sesuai dengan nomor yang ditunjuk pada akhir
kalmat 1.B., misalnya 3.A. dan seterusnya.

 Kladogram
Sistematika pengelompokan makhluk hidup ke dalam berbagai komponen berdasarkan kemiripan
karakteristiknya disebut kladistika. Produk dari kladistika yang pokok adakah kladogram (cladisticts
dendrogram), yaitu suatu diagram percabangan yang dianggap mewakili hubungan kekerabatan diantara
makhluk hidup yang dikelompokkan, tiap cabangnya disebut klade. Kladogram dapat dianggap sebagai
pohon evolusi.
Kladogram menunjukkan hubungan evolusi makhluk hidup, menunjukkan evolusi dari sifat yang sama,
cabang yang menunjukkan spesies turunan baru. Kekebatan burung dan buaya lebih dekat dibandingkan
buaya dan ikan.
Spesies diorganisasikan berdasarkan kompleksitas, dengan spesies yang paling kompleks berevolusi ke
kanan atas, dan spesies paling kompleks di kiri bawah. Contoh lebih jelas terlihat pada gambar di bawah
ini

https://d3i71xaburhd42.cloudfront.net/a0fd0c4f1e704b167981291fc6da019e5dff38ee/2-Figur
e1-1.png

https://id-static.z-dn.net/files/d14/47e1b3a7edff443691eca64d34653c74.jpg

Berikut langkah-langkah membuat kladogram.


1. Mengidentifikasi makhluk hidup yang akan dibuat kladogram terkait struktur kemiripan.
2. Menentukan jenis dari nenek moyang yang sama dan memiliki kekerabatan yang dekat
3. Menentukan ciri dan karakter masing-masing kelompok.
4. Menyusun kladogram berdasarkan ciri dan karakter dalam bentuk percabangan.

Glosarium
Biodiversitas : keanekaragaman hayati
Eksitu : makhluk hidup di luar habitat aslinya
Eksploitasi : makhluk hidup: penggunaan makhluk hidup untuk kepentingan tertentu
Fauna : Hewan
Flora : tumbuhan
insitu : makhluk hidup di habitat aslinya
Konservasi : pemeliharaan makhluk hidup untuk melindungi/mencegah dari kepunahan

Daftar Pustaka
Irnaningtyas.2016. Biologi untuk SMA /MA kelas X. Jakarta: Erlangga.
Evi Luvina Dwisang. 1001 Ulasan Biologi SMA untuk kelas X. Jakarta: Scientific Press
Yani Riana., dkk. 2009. Biologi 1 Kelas X SMA dan MA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
https://www.kibrispdr.org/dwn-0/gambar-terumbu-karang.html
https://www.kompas.com/sains/read/2022/03/24/113100623/ilmuwan-soroti-pemutihan-karang-di-great-barrier-
reef-bagaimana-ini?page=all
https://agrozine.id/mengenal-orang-utan-kerabat-dekat-manusia/
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?
q=tbn:ANd9GcTA0depsp55PzjzraAITtiHqXfW29PdOdaa6A&usqp=CAU
https://i.ytimg.com/vi/WaojxdNslao/hqdefault.jpg
https://asset.kompas.com/crops/Xp29TEyfu6wLfZ6bq8c2IwBAWeA=/200x75:800x675/340x340/data/photo/
2021/05/25/60ac6b0a8be74.jpg

Anda mungkin juga menyukai