Anda di halaman 1dari 55

MODUL AJAR

KURIKULUM MERDEKA

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Kajen


Mata Pelajaran : Biologi
Fase/Kelas/Semester :E/X/1
Materi Pokok : Keanekaragaman Makhluk Hidup
Alokasi Waktu : 14 JP (14 × 45 menit)

A. Profil Pelajar Pancasila


Mandiri, bernalar kritis, kreatif

B. Sumber dan Media Pembelajaran


1. Sumber Belajar
1. Campbell, N.A, dan Reece, J.B. 2008. Biologi Edisi 8 Jilid 2. Jakarta : Erlangga
2. Aryulina, Diah dkk. 2007. Biologi 1 SMA dan MA untuk Kelas X. Jakarta :
Erlangga.
3. Irnaningtyas. 2014. Biologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Erlangga.
4. https://www.youtube.com/
5. https://google.com/

2. Alat, Bahan, dan Media Pembelajaran


1. Bunga bougenvil, tanaman lumut, paku, melinjo, jangung, mangga
2. PPT Keanekaragaman Hayati, Klasifikasi dan Identifikasi Makhluk Hidup, dan
Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati.
3. Lembar Pengamatan Keanekaragaman Tingkat Gen, Jenis, dan Ekosistem
4. LKPD Keanekaragaman Hayati di Indonesia
5. LDS Persebaran Keanekaragaman Hayati di Indonesia
6. LDS Identifikasi dan Klasifikasi Makhluk Hidup
7. LDS Ancaman dan Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati

C. Metode dan Model Pembelajaraan


Pendekatan : Scientific Approach
Pertemuan Model Metode
Pertemuan 1 Jelajah Alam Sekitar Pengamatan dan studi literatur
Pertemuan 2 Discovery Learning Pengamatan, diskusi, dan tanya jawab
Pertemuan 3 Cooperative Learning Studi literatur dan diskusi
Pertemuan 4 Discovery Learning Pengamatan, diskusi, dan tanya jawab
Pertemuan 5 Problem Based Learning Diskusi, studi literatur, dan tanya jawab

D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu mengamati keanekaragaman hayati di lingkungan sekitar dan
mengelompokkannya ke dalam jenis tingkat keanekaragaman makhluk hidup (gen,
jenis, dan ekosistem) melalui kegiatan observasi dan studi literatur.
2. Peserta didik mampu menganalisis data keanekaragaman hayati Indonesia baik flora
dan fauna melalui observasi dan studi literatur.
3. Peserta didik mampu mengelompokkan data keanekaragaman hayati berdasarkan
pembagian wilayah dalam bentuk tabel melalui studi literatur.
4. Peserta didik mampu mengidentifikasi dan mengelompokan keanekaragaman hayati
berdasarkan klasifikasi alami melalui diskusi kelompok dan studi literatur.
5. Peserta didik mampu menyajikan usulan upaya pelestarian keanekaragaman
makhluk hidup, dalam berbagai bentuk media melalui studi literatur dan tayangan
power point.

E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (3JP x 45’)
Tujuan : Peserta didik mampu mengamati keanekaragaman hayati di lingkungan sekitar
dan mengelompokkannya ke dalam jenis tingkat keanekaragaman makhluk
hidup (gen, jenis, dan ekosistem).
I. Pendahuluan (15 menit)
1. Peserta didik menyiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar
mengajar, kerapian, dan kebersihan ruangan.
2. Peserta didik memimpin doa bersama.
3. Peserta didik memperhatikan penjelasan tujuan yang harus dikuasai di akhir
pembelajaran dan skenario penilaian selama proses pembelajaran.
4. Peserta didik mengamati bunga bougenvil warna merah, pink, ungu, putih yang
dibawa oleh guru.
5. Guru memberikan pertanyaan seperti, “apa ini?’, “apa perbedaanya?”, “apa yang
menyebabkan berbeda?”.

II. Kegiatan Inti (90 menit)


1. Peserta didik berkelompok secara heterogen, setiap kelompok terdiri atas 3 siswa.
2. Peserta didik secara berkelompok mengamati keanekaragaman makhluk hidup di
lingkungan sekitar sekolah lalu mencatat makhluk hidup apa saja yang ditemukan
ke dalam LDS yang telah disediakan oleh guru.
3. Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatan.
4. Peserta didik mengelompokkan makhluk hidup yang ditemukan ke dalam
tingkatan/jenis yang terdiri dari gen, jenis, dan ekosistem.
5. Guru mendampingi siswa dengan memberikan konsep selama kegiatan observasi.
6. Guru memberikan umpan balik materi.

III. Penutup (30 menit)


1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan kegiatan observasi keanekaragaman
makhluk hidup di lingkungan sekolah.
2. Guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk membuat laporan identifikasi
tertulis sesuai format yang diberikan.
3. Peserta didik mengerjakan post test.
4. Peserta didik melakukan kegiatan refleksi dengan self assessment test.
5. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa dan memberi salam.

Pertemuan 2 (3JP x 45’)


Tujuan : Peserta didik mampu menganalisis data keanekaragaman hayati flora dan fauna
di Indonesia.
I. Pendahuluan (15 menit)
1. Peserta didik menyiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar
mengajar, kerapian, dan kebersihan ruangan.
2. Peserta didik memimpin doa bersama.
3. Peserta didik memperhatikan penjelasan tujuan yang harus dikuasai di akhir
pembelajaran dan skenario penilaian selama proses pembelajaran.
4. Guru memberikan pertanyaan seperti, “ada yang tahu tumbuhan atau hewan apa
saja yang ada di daerahmu?”.

II. Kegiatan Inti (100 menit)


1. Peserta didik berkelompok secara heterogen, setiap kelompok terdiri atas 3 siswa.
2. Peserta didik secara berkelompok mengamati LKPD yang diberikan.
3. Guru mengajak peserta didik memperhatikan gambar / tayangan keanekaragaman
hayati kemudian mengarahkan agar peserta didik mengidentifikasi hewan dan
tumbuhan apa saja yang merupakan khas daerah tempat tinggalnya.
4. Peserta didik bertanya menggunakan “apa”, “mengapa”, dan “di mana” dan
mencatatnya di LKPD
5. Guru mengarahkan untuk memilih 3 pertanyaan paling penting yang berhubungan
dengan tujuan pembelajaran dan mengutarakan bahwa pertanyaan tersebut akan
dijawab oleh masing-masing kelompok.
6. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru tentang karakteristik letak wilayah
Indonesia dan persebaran flora-fauna di Indonesia untuk membantu menemukan
jawaban dari pertanyaan.
7. Peserta didik berdiskusi dan menyimpulkan jawaban lalu mencatatnya dalam
LKP.
8. Guru mengarahkan peserta didik dalam membuat laporan sesuai format yang
disediakan.
9. Peserta didik mengkomunikasikan hasil diskusi melalui presentasi.
10. Guru mendampingi siswa dengan memberikan konsep selama kegiatan
presentasi.
11. Guru memberikan umpan balik materi.

III. Penutup (20 menit)


1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan keanekaragaman hayati Indonesia
yang khas terdapat di tempat tinggal masing-masing. kegiatan observasi
keanekaragaman makhluk hidup di lingkungan sekolah.
2. Peserta didik mengerjakan post test.
3. Guru meminta peserta didik untuk membaca materi yang akan dipelajari
berikutnya yaitu persebaran keanekaragaman hayati di Indonesia.
4. Peserta didik melakukan kegiatan refleksi dengan pertanyaan,
a. Dari proses belajar hari ini, hal yang saya pahami adalah …
b. Dari proses belajar hari ini, hal yang belum saya pahami adalah …
c. Saya ingin mengetahui lebih dalam tentang ….
d. Dari proses belajar hari ini, hal yang akan saya lakukan dalam kehidupan
sehari-hari ...
5. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa dan memberi salam

Pertemuan 3 (2JP x 45’)


Tujuan : Peserta didik mampu mengelompokkan data keanekaragaman hayati di
Indonesia berdasarkan pembagian wilayah.
I. Pendahuluan (10 menit)
1. Peserta didik menyiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar
mengajar, kerapian, dan kebersihan ruangan.
2. Peserta didik memimpin doa bersama.
3. Peserta didik memperhatikan penjelasan tujuan yang harus dikuasai di akhir
pembelajaran dan skenario penilaian selama proses pembelajaran.
4. Guru memberikan pertanyaan seperti, “ada yang tahu tumbuhan atau hewan khas
apa saja yang ada di Indonesia?”.

II. Kegiatan Inti (70 menit)


1. Peserta didik berkelompok secara heterogen, setiap kelompok terdiri atas 3 siswa.
2. Peserta didik secara berkelompok mengamati LDS Persebaran Keanekaragaman
Hayati di Indonesia.
3. Peserta didik memperhatikan data kekayaan keanekaragaman hayati Indonesia
yang ditampilkan.
4. Guru membimbing siswa untuk membuat pertanyaan.
5. Peserta diidk mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi melimpahnya
keanekaragaman hayati di Indonesia.
6. Peserta didik mendengarkan penjelasan guru tentang karakteristik letak wilayah
Indonesia dan persebaran flora-fauna di Indonesia berdasarkan pembagian
wilayah biogeografi Indonesia.
7. Peserta didik berdiskusi dan membuat diagram venn tentang karakteristik flora
dan fauna pada tiap wilayah biogeografi Indonesia.
8. Guru mendampingi siswa dengan memberikan konsep selama kegiatan
presentasi.
9. Guru memberikan umpan balik materi.

III. Penutup (10 menit)


1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan kegiatan hari ini.
2. Peserta didik melakukan kegiatan refleksi dengan pertanyaan,
a. Dari proses belajar hari ini, hal yang saya pahami adalah …
b. Dari proses belajar hari ini, hal yang belum saya pahami adalah …
c. Saya ingin mengetahui lebih dalam tentang ….
d. Dari proses belajar hari ini, hal yang akan saya lakukan dalam kehidupan
sehari-hari ...
3. Guru memberi tugas untuk membuat makalah mengenai fungsi dan manfaat salah
satu kenekaragaman hayati di Indonesia dalam aspek pangan, sandang, obat-
obatan, dan social ekonomi.
4. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa dan memberi salam.

Pertemuan 4 (3JP x 45’)


Tujuan : Peserta didik mampu mengidentifikasi dan mengelompokan keanekaragaman
hayati berdasarkan klasifikasi alami.
I. Pendahuluan (10 menit)
1. Peserta didik menyiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar
mengajar, kerapian, dan kebersihan ruangan.
2. Peserta didik memimpin doa bersama.
3. Peserta didik memperhatikan penjelasan tujuan yang harus dikuasai di akhir
pembelajaran dan skenario penilaian selama proses pembelajaran.
4. Peserta didik mengamati tanaman lumut, paku, melinjo, rumput, dan mangga.
5. Guru memberikan pertanyaan seperti, “pernahkah kalian ke supermarket?, “apa
yang membuat kita mudah menemukan barang yang kita cari?”.

II. Kegiatan Inti (105 menit)


1. Guru memberikan LDS Identifikasi Makhluk Hidup kepada setiap kelompok.
2. Peserta didik berkelompok mengidentifikasi karakteristik lumut (A), paku (B),
melinjo (C), rumput (D), mangga (E).
3. Peserta didik membuat pertanyaan tentang persamaaan dan perbedaan tanaman A,
B, C, D, dan E.
4. Peserta didik memahami cara mengidentifikasi makhluk hidup melalui slide
presentasi.
5. Peserta didik berkelompok membuat kunci determinasi sederhana melalui
pengamatan ciri morfologi dengan melengkapi tabel dan diagram alir dikotom
pada LDS.
6. Peserta didik memahami tahap pembuatan kladogram melalui tayangan video dan
slide presentasi.
7. Peserta didik berkelompok membuat kladogram melalui data pada tabel
persamaan karakteristik dan diagram venn.
8. Guru mendampingi peserta didik dengan memberikan konsep selama kegiatan
presentasi.
9. Guru memberikan umpan balik materi.

III. Penutup (20 menit)


1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan kegiatan hari ini.
2. Peserta didik mengerjakan posttest.
3. Peserta didik melakukan kegiatan refleksi dengan pertanyaan,
a.Dari proses belajar hari ini, hal yang saya pahami adalah …
b.Dari proses belajar hari ini, hal yang belum saya pahami adalah …
c.Saya ingin mengetahui lebih dalam tentang ….
d.Dari proses belajar hari ini, hal yang akan saya lakukan dalam kehidupan
sehari-hari ...
4. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa dan memberi salam.

Pertemuan 5 (3JP x 45’)


Tujuan : Peserta didik mampu menyajikan usulan upaya pelestarian keanekaragaman
makhluk hidup dalam berbagai bentuk media.
I. Pendahuluan (10 menit)
1. Peserta didik menyiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar
mengajar, kerapian, dan kebersihan ruangan.
2. Peserta didik memimpin doa bersama.
3. Peserta didik memperhatikan penjelasan tujuan yang harus dikuasai di akhir
pembelajaran dan skenario penilaian selama proses pembelajaran.
4. Peserta didik mengamati gambar ekosistem yang rusak.
5. Guru memberikan pertanyaan seperti, “apa yang terjadi jika hal seperti ini terus
berlanjut?”.

II. Kegiatan Inti (85 menit)


1. Peserta didik berkelompok mengamati LDS yang diberikan guru mengenai
kematian gajah.
2. Guru membimbing peserta didik dalam membuat pertanyaan mengenai keadaan
tersebut.
3. Peserta didik mengumpulkan informasi dari berbagai sumber tentang
permasalahan kematian gajah di Indonesia.
4. Peserta didik menghubungkan keadaan keanekaragaman hayati pada gajah
dengan kegiatan manusia.
5. Guru mendampingi peserta didik dengan memberikan konsep selama kegiatan
presentasi.
6. Guru memberikan umpan balik materi.

III. Penutup (30 menit)


1. Peserta didik bersama guru menyimpulkan kegiatan hari ini.
2. Peserta didik mengerjakan post test.
3. Guru memberi penugasan pembuatan poster upaya pelestarian keanekaragaman
hayati pada masing-masing kelompok.
4. Peserta didik melakukan kegiatan refleksi dengan pertanyaan,
e. Dari proses belajar hari ini, hal yang saya pahami adalah …
f. Dari proses belajar hari ini, hal yang belum saya pahami adalah …
g. Saya ingin mengetahui lebih dalam tentang ….
h. Dari proses belajar hari ini, hal yang akan saya lakukan dalam kehidupan
sehari-hari ...
5. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan berdoa dan memberi salam.

E. Asesmen

Aspek yang Pertemuan Teknik Bentuk


Waktu Lampiran
dinilai ke- penilaian instrumen
Non tes Saat
1 Self assessment
pembelajaran
Non tes Lembar Saat
Sikap 2
observasi pembelajaran
Non tes Lembar Saat
4
observasi pembelajaran
Non tes Lembar
1 penilaian Penugasan
laporan
Non tes Lembar
Saat
2 penilaian
pembelajaran
laporan
Performa
Non tes Lembar
3 penilaian Penugasan
makalah
Non tes Lembar
Saat
5 penilaian
pembelajaran
poster
Test Akhir
1 Post test
pembelajaran
Test Akhir
2 Post test
pembelajaran
Tertulis
Test Akhir
4 Post test
pembelajaran
Test Akhir
5 Post test
pembelajaran

F. Pengayaan dan Remedial


Pertemuan 1
a) Pengayaan
Amati ekosistem unik yang ada di sekitar tempat tinggalmu, silahkan memilih danau,
tepi pantai, kebun, sawah, atau bukit. Kemudian identifikasi ada berapa banyak jenis
tanaman dan hewan yang dikenali melalui observasi. Hasil observasi dituliskan pada
tabel berikut.

Tabel Hasil Observasi Keanekaragaman Mahluk Hidup

Nama: ………………………. Kelas: ……………


Jenis Habitat: ……………….

Keanekaragaman Nama Spesies/Famili Nama Daerah


Gen

Jenis

Ekosistem

a. Materi
Keanekaragaman hayati merupakan istilah yang berkenaan dengan berbagai
kehidupan di bumi. Keanekaragaman hayati adalah kekayaan hidup di bumi, jutaan
tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme, genetika yang dikandungnya, dan
ekosistem dimana mereka melangsungkan kehidupannya. Setiap tingkatan
organisme tersebut penting bagi manusia karena merupakan sumber daya yang
memiliki nilai ekonomis dan ekologis yang cukup tinggi. Ekosistem hutan sebagai
contoh, keanekaragaman spesies menghasilkan berbagai macam flora dan fauna
yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber pangan, tempat bernaung, obat- obatan dan
kebutuhan hidup lainnya (Primack et al., 1998 dalam Sunarmi, 2014).
Keanekaragaman hayati dapat di- kelompokkan menjadi tiga, yaitu: 1) ke-
anekaragaman spesies, hal ini mencakup semua spesies di bumi, termasuk bakteri
dan protista, 2) keanekaragaman hayati, variasi genetik dalam satu spesies, 3)
keaneka- ragaman komunitas. Komunitas biologi yang berbeda serta asosiasinya
dengan lingkungan fisik (ekosistem) masing- masing.
Ketiga tingkatan keanekaragaman hayati itu diperlukan untuk kelanjutan
hidup di bumi dan penting bagi manusia. Sebagai negara mega-biodiversity,
berdasarkan keanekaragaman jenis menurut Supriatna (2008:15, dalam Sumarni,
2014), Indonesia menempati papan atas, yaitu urutan kedua dunia setelah Brazil
untuk mamalia, urutan keempat dunia untuk reptil, urutan kelima dunia untuk
burung, urutan keenam untuk amfibi, urutan keempat dunia untuk dunia tumbuhan,
urutan pertama dunia untuk tumbuhan palmae, urutan ketiga dunia untuk ikan air
tawar setelah Brazil dan Columbia.

b. Rubrik dan Indikator


Jumlah organisme yang diidentifikasi Skor
1–5 50
6 – 10 dan atau lebih dari 10 100

b) Remedial
a) Membimbing secara individu, bila ada beberapa anak yang mengalami kesulitan
yang berbeda-beda, sehingga memerlukan bimbingan secara individual.
Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang dialami
oleh peserta didik.
b) Membimbing secara kelompok, bila dalam pembelajaran klasikal ada beberapa
peserta didik yang mengalami kesulitan sama.
c) Pemberian pembelajaran ulang dengan menyederhankan materi, cara
penyampaian, atau soal post test. Pembelajaran ulang dilakukan bila semua
peserta didik mengalami kesulitan.
d) Tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang telah mencapai
KKM, baik secara individu maupun kelompok.
e) Asesmen remedial
Menggunakan soal post test yang sebelumnya telah diberikan, atau soal yang
setara dengan post test.

Pertemuan 2
c) Pengayaan
Lakukan kajian Pustaka di perpustakaan daerahmu atau melalui penelusuran Pustaka
di internet mengenai berapa banyak tumbuhan dan hewan khas Indonesia di Indonesia
bagian Barat, Tengah, dan Timur. Minimal Anda tuliskan 5 nama hewan dan
tumbuhan khas untuk setiap wilayah tersebut!. Hasil penelusuran pustaka dapat
dituliskan pada tabel berikut.

Berbagai keanekaragaman Flora dan Fauna di Indonesia

Nama: __________________ Kelas: ________________

Judul Pustaka yang dibaca:


______________________________________________

Jenis Hewan Jenis Tumbuhan


Indonesia Bagian
Nama Daerah Nama Latin Nama Daerah Nama Latin
1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. 3. 3. 3.
Barat
4. 4. 4. 4.
5. 5. 5. 5.
… … … …
1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. 3. 3. 3.
Tengah
4. 4. 4. 4.
5. 5. 5. 5.
… … … …
1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
Timur
3. 3. 3. 3.
4. 4. 4. 4.
5. 5. 5. 5.
… … … …

Bisakah Anda analisis, mengapa Fauna yang ada di daerah Barat mirip dengan fauna
yang ada di Asia; dan mengapa yang ada di daerah Timur mirip dengan Fauna yang
ada di Australia? Anda boleh analisis mengenai hal tersebut melalui web ini ya,
https://slideplayer.info/slide/11937756/

Rubrik dan Indikator


Jumlah organisme yang diidentifikasi Skor
1–5 50
6 – 10 dan atau lebih dari 10 100

d) Remedial
a) Membimbing secara individu, bila ada beberapa anak yang mengalami kesulitan
yang berbeda-beda, sehingga memerlukan bimbingan secara individual.
Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang dialami
oleh peserta didik.
b) Membimbing secara kelompok, bila dalam pembelajaran klasikal ada beberapa
peserta didik yang mengalami kesulitan sama.
c) Pemberian pembelajaran ulang dengan menyederhankan materi, cara
penyampaian, atau soal post test. Pembelajaran ulang dilakukan bila semua
peserta didik mengalami kesulitan.
d) Tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang telah mencapai
KKM, baik secara individu maupun kelompok.
e) Asesmen remedial
Menggunakan soal post test yang sebelumnya telah diberikan, atau soal yang
setara dengan post test.

Pertemuan 4
e) Pengayaan
Silahkan Anda isi, kunci determinasi jenis daun dari A. hingga H. berikut ini
Penilaian : (Jumlah kunci determinasi yang benar) x 1,25 = Nilai

• Remedial
a) Membimbing secara individu, bila ada beberapa anak yang mengalami kesulitan
yang berbeda-beda, sehingga memerlukan bimbingan secara individual. Bimbingan
yang diberikan disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta
didik.
b) Membimbing secara kelompok, bila dalam pembelajaran klasikal ada beberapa
peserta didik yang mengalami kesulitan sama.
c) Pemberian pembelajaran ulang dengan menyederhankan materi, cara penyampaian,
atau soal post test. Pembelajaran ulang dilakukan bila semua peserta didik
mengalami kesulitan.
d) Tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang telah mencapai
KKM, baik secara individu maupun kelompok.
e) Asesmen remedial
Menggunakan soal post test yang sebelumnya telah diberikan, atau soal yang setara
dengan post test.
Pekalongan, 28 Juni 2022
Mengetahui
Kepala SMA N 1 Kajen Guru Mata Pelajaran

Ircham Junaidi, S.Pd, M.Pd Mutia Imtihana, S.Pd


NIP. 19681017 199403 1 007 NIP. -
Lampiran

Pertemuan 1

KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP

Biologi mengenal keanekaragaman mahluk hidup ke dalam tiga tingkatan yaitu


tingkat gen, tingkat jenis, dan tingkat ekosistem.
A. Keanekaragaman Genetik
Perhatikan Gambar berikut.

https://images.app.goo.gl/v1Wwc4Um1EVuXAsS6 https://images.app.goo.gl/NwxEKQBXrjnkNWQ17

Kita barangkali pernah melihat atau sengaja mengamati keanekaragaman bentuk,


penampilan dan sifat-sifat lain pada suatu makhluk hidup. Misalnya, pada durian untuk
tumbuhan dan ayam untuk hewan, yang ternyata dalam jenis yang sama kita temukan banyak
keragaman, baik dalam bentuk, penampilan, ukuran maupun sifat-sifatnya. Kita mengenal
adanya durian petruk, durian montong, durian lampung, durian limau, durian timas dan
sebagainya. Demikian juga pada hewan, seperti ayam, ada ayam cemani, ayam pelung, ayam
bangkok, dan ayam serama, dan ayam negeri. Ini merupakan bukti terdapatnya
keanekaragaman di dalam lingkungan jenis. Keanekaragaman ini dinamakan
keanekaragaman genetik atau keanekaragaman plasma nutfah.
Pada keanekaragaman genetik, setiap jenis pada umumnya terdiri atas beberapa
populasi yang tersusun dari sekumpulan individu yang banyak sekali jumlahnya. Seperti yang
telah kita pelajari bersama bahwa seluruh warga suatu jenis itu memiliki kerangka dasar
komponen genetik yang sama. Akan tetapi, setiap dasar tadi tersusun oleh ribuan faktor
penyusun kebakaan. Faktor inilah yang menentukan apakah seekor ayam itu berbulu putih,
berjengger tunggal, berparuh tajam, dan berbadan besar atau sifat lainnya. Untuk setiap yang
tampak tadi atau yang tidak jelas terlihat, ada faktor pengaturnya yang disebut dengan gen.
Sekalipun individu-individu satu jenis itu memiliki kerangka dasar komponen genetik yang
sama, setiap individu ternyata memiliki komponen faktor yang berbeda, tergantung pada
tetuanya. Susunan perangkat faktor genetik ini menentukan sifat yang disandang individu
yang bersangkutan. Keanekaragaman genetik suatu jenis ditentukan oleh keanekaragaman
susunan faktor genetik yang terkandung dalam jenis yang bersangkutan.
Jadi, masing-masing individu dalam suatu jenis mempunyai susunan faktor genetik
yang tidak sama dengan susunan genetik individu yang lain, meskipun dalam jenis yang
sama. Tetapi, walaupun masing-masing individu itu memiliki susunan genetik yang berbeda,
di dalam tingkat jenisnya akan terdapat pengelompokan yang memungkinkan adanya kisaran
kesamaan dalam taraf-taraf tertentu, membentuk lungkang (pool) individu yang mempunyai
kesamaan dalam kisaran lingkungan itu.
Keanekaragaman gen dapat terjadi secara alami akibat perkawinan seksual maupun
secara buatan dengan proses budi daya manusia. Hewan dan tumbuhan tertentu
dibudidayakan untuk diambil manfaatnya, misalnya persilangan antara tanaman anggrek atau
persilangan antara bunga kamboja jepang (Adenium) akan menghasilkan warna dan bentuk
bunga yang beraneka ragam.

Berbagai jenis Adenium


(https://images.app.goo.gl/vHUH9CJLUALRYRzb9)

B. Keanekaragaman Jenis
Keanekaragaman tingkat jenis adalah perbedaan-perbedaan pada berbagai species
makhluk hidup di suatu tempat. Keanekaragaman hayati tingkat ini dapat ditunjukkan
dengan adanya beraneka macam jenis mahluk hidup baik yang termasuk kelompok
hewan, tumbuhan dan mikroba. misalnya :
Variasi dalam satu famili antara padi, sereh, jagung, dan rumput. Mereka termasuk dalam
satu kelompok Gramineae walaupun ada perbedaan fisik, tingkah laku dan habitat. jika
dilihat bentuk fisiknya memang ada beberapa jenis tumbuhan yang menyerupai
rerumputan ini tapi sebenarnya inidividu mereka berbeda.

Perhatikan Gambar berikut.

https://images.app.goo.gl/GTNiAmkhSDbfHyZw9
https://images.app.goo.gl/V8MeNz2zYxt4k7mj6
Padi
Sereh
https://images.app.goo.gl/RQU99ja1uKFs8Swd7 https://images.app.goo.gl/KmGnu9scRoR347ir5

Rumput Jagung
C. Keanekaragaman Ekosistem
Setiap ekosistem memiliki ciri khasnya tersendiri, keragaman ini menggambarkan
jenis individu apa saja yang ada di sebuah lingkungan atau ekosistem. Faktor interaksi abiotik
dan biotik komposisi jenis populasi organisme, menjadi penunjuk adanya keanekaragaman
tingkat ekosistem ini. Jika kita lihat dari komponen biotanya, jenis yang dapat hidup dalam
satu ekosistem ditentukan oleh hubungannya dengan jenis yang tinggal dalam ekosistem
tersebut. Selain itu keberadaannya ditentukan pula oleh lingkungan fisik dan kimia di
sekitarnya. Dengan demikian, interaksi antarorganisme ditentukan oleh keseluruhan jenis,
faktor-faktor fisik, dan kimia yang menyusun ekosistem itu.
Karena ekosistem terdiri atas perpaduan berbagai jenis, dengan berbagai macam
kombinasi lingkungan fisik dan kimia yang berbeda, ekosistem yang dihasilkan pun akan
berbeda pula. Perbedaan ini juga terlihat pada gatra pencirian ekosistem, yaitu perbedaan
energitika, pendauran hara, dan produktivitasnya. Dari kenyataan di atas, memberikan
kejelasan kepada kita adanya keanekaragaman ekosistem karena tidak mungkin suatu
ekosistem yang ada itu tersusun dari jenis-jenis yang sama dengan unsur-unsur lingkungan
fisik dan kimia yang sama pula. Dengan demikian, suatu tipe ekosistem tentu akan terdiri dari
kombinasi jenis dan unsur lingkungan yang khas, yang berbeda dengan susunan kombinasi
ekosistem yang lain. Paling sedikit terdapat 47 ekosistem di Indonesia.
Di daratan mulai dari pantai sampai ke dataran tinggi (pegunungan) kita menjumpai
berbagai ekosistem. Contoh ekosistem, antara lain Ekosistem gurun, ekosistem hutan hujan
tropis, ekosistem pesisir, ekosistem sungai, ekosistem laut, dan ekosistem danau. Masing-
masing ekosistem tersebut memiliki jenis tumbuhan dan hewan yang berbeda. Pada
ekosistem gurun kita akan menemukan beberapa jenis hewan melata, serangga, dan beberapa
tumbuhan seperti tumbuhan gurun, kaktus, rumput liar. Pada ekosistem danau kita akan
menemukan beberapa jenis hewan seperti, berbagai jenis ikan, dan hewan invertebrata, dan
beberapa tanaman air, seperti eceng gondok, ganggang, dan kiambang.
LEMBAR PENGAMATAN
KEANEKARAGAMAN TINGKAT GEN, JENIS, DAN EKOSISTEM

TUJUAN
Melalui pengamatan lingkungan sekitar sekolah, siswa dapat mengidentifikasi dan mengelompokkan
makhluk hidup ke dalam tingkatan gen, jenis, dan ekosistem.

DASAR TEORI CARA KERJA


Keanekaragaman hayati adalah 1. Amati makhluk hidup di lingkungan sekolah secara
keanekaragaman pada makhluk hidup berkelompok.
yang menunjukkan adanya variasi 2. Tentukan makhluk hidup yang akan kalian amati.
bentuk, penampilan, ukuran, serta ciri- 3. Lakukan observasi terhadap ciri morfologi makhluk
ciri lainnya. Keanekaragaman hayati hidup misalnya warna dan bentuk daun untuk
disebut juga biodiversitas (biodiversity), tumbuhan, jumlah kaki dan ada tidaknya sayap untuk
meliputi keseluruhan berbagai variasi hewan, dll.
yang terdapat pada tingkat gen, jenis, 4. Konsultasikan dengan guru jika menemukan
dan ekosistem di suatu daerah. kesulitan dalam pengamatan.
Keanekaragaman ini terjadi karena 5. Catat data hasil observasi kalian dalam bentuk table
adanya pengaruh faktor genetik dan berikut.
lingkungan yang mempengeruhi fenotip
(ekspresi gen). Secara garis besar
keanekaragaman hayati dibagi menjadi 3 Ciri morfologi yang diamati Makhluk hidup ke
tingkatan yaitu tingkat gen, jenis, dan 1 2 3 dst
ekosistem.

ALAT DAN BAHAN


Alat : kertas, puplen, mistar
Bahan : semua jenis makhluk hidup di
lingkungan sekolah

PERTANYAAN
1. Jelaskan pendapatmu tentang jumlah persamaan sifat pada tanaman / hewan sejenis, bandingkan
pula perbedaannya.
2. Jelaskan pendapatmu tentang jumlah persamaan pada tanaman / hewan yang berbeda jenis,
bandingkan pula dengan perbedaannya.
3. Faktor apakah yang menyebabkan perbedaan sifat yang sejenis.
4. Buatlah kesimpulan dari hasil pengamatan dan diskusi.
Nama :
Kelas :
No absen :

SELF ASSESSMENT TEST

Petunjuk pengisian!
Pilihlah salah satu jawaban di bawah ini dengan menghitamkan salah satu lingkaran pada tiap
item pertanyaan. Jawab dengan jujur sesuai denga napa yang terjadi selama kegiatan
pemngamatan!

Apakah kamu membaca prosedur pengamatan dengan cermat sebelum melakukan pengamatan?
o Saya membaca sekilas o Saya membaca dengan cermat o Saya tidak membacanya
Sebelum melakukan pengamatan, apa yang kamu lakukan?
o Saya mempersiapkan alat o Saya Bersama teman o Saya diam saja
dan bahan dengan mempersiapkan alat dan bahan
mandiri
Pada saat kegiatan pengamatan, apa yang kamu lakukan?
o Saya mengamati semua o Saya mengamati sesuai dengan o Saya mengamati beberapa
obyek yang ada lembar panduan pengamatan obyek yang menurut saya
penting
Apakah kamu paham tujuan dari kegiatan pengamatan yang kamu lakukan?
o Saya sedikit paham o Saya paham o Saya tidak paham
Saat gurumu berkeliling untuk memantau kegiatan pengamatan, apa yang kamu lakukan?
o Saya meminta pejelasan o Saya meminta beberapa o Saya tidak meerspon
tentang semua yang saya penjelasan yang saya kurang
temui jelas
Jika kamu sebagai ketua kelompok, bagaimana bentuk kerja kelompok yang kamu lakukan?
o Saya membebaskan o Saya sebagai leader dan saya o Saya tidak ikut campur atas data
anggota kelompok untuk menyeragamkan hasil yang ditulis masing-masing
menulis sesuai denga pengamatan anggota
napa yang mereka amati
Setelah melakukan pengamatan, apa yang kamu lakukan?
o Saya mengumpulkan data o Saya berdiskusi dan mentabulasi o Saya langsung mengumpulkan
dari teman kelompok data dengan semua anggota hasil pengamatan saya sendiri
kelompok kepada guru
Apa yang kamu peroleh dari kegiatan pembelajaran ini?
o Saya mendapat 50% - o Saya mendapat 80% - 100% o Saya mendapat 20% - 40%
70% pengetahuan baru pengetahuan baru pengetahuan baru
Seberapa paham kamu dengan materi setelah melakukan pengamatan?
o Saya paham 50% - 70% o Saya paham 80% - 100% o Saya paham 20% - 40%

Rubrik Penilaian Self Assessment Test


- Jawaban A, skor 2
- Jawaban B, skor 3
- Jawaban C, skor 1
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 = 𝑥 100%
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
RUBRIK PENILAIAN LAPORAN

No Item Kriteria Skor Skor


Laporan Maksimal
1 Judul Mencantumkan judul dengan tepat 2 2
pengamatan Mencamtumkan judul tidak tepat 1
Tidak mencantumkan judul 0
2 Tujuan Mencantumkan tujuan dengan tepat 2 2
pengamatan Mencamtumkan tujuan tidak tepat 1
Tidak mencantumkan tujuan 0
3 Dasar teori Menuliskan pengertian keanekaragaman hayati dan 3 3
tingkatan pada keanekaragaman hayati
Hanya ada 1 komponen yang terpenuhi 2
Tidak ada komponen yang terpenuhi tetapi 1
menuliskan dasar teori
Tidak menulis dasar teori 0
4 Alat dan Menuliskan alat dan bahan dengan lengkap 3 3
Bahan Menuliskan minimal 2-3 alat dan bahan 2
Menuliskan minimal alat dan bahan 1
Tidak menuliskan alat dan bahan 0
5 Cara kerja Cara kerja sistematis dan lengkap 3 3
Hanya ada 1 komponen yang terpenuhi 2
Tidak ada komponen yang terpenuhi tetapi 1
menuliskan cara kerja
Tidak menulis cara kerja 0
6 Data hasil Penulisan data sesuai tablel dan data benar 6 6
pengamatan Hanya ada 1 komponen yang terpenuhi 4
Tidak ada komponen yang terpenuhi tetapi 2
menuliskan hasil pengamatan
Tidak menulis hasil pengamatan 0
7 Jawaban 4 soal dijawab tepat sesuai kunci jawaban 5 5
pertanyaan Hanya menjawab 3 soal dengan tepat 4
Hanya menjawab 2 soal dengan tepat 3
Hanya menjawab 1 soal dengan tepat 2
Tidak ada jawaban yang tepat 1
Tidak mengerjakan soal 0
8 Lampiran Mencantumkan laporan sementara yang 2 2
(laporan ditantangani guru
sementara) Mencantumkan laporan sementara tepai belum 1
ditandatangani guru
Tidak mencantumkan laporan sementara 0
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 = 𝑥 100%
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
POST TEST

No Pertanyaan Jawaban Skor


1 Pilih contoh keanekaragaman hayati tingkat gen yang paling tepat C 20
dari pasangan organisme berikut ini!
A. Ayam hutan – Burung
B. Ayam hutan – Burung unta
C. Singa jantan – Singa betina
D. Kucing – Tikus
E. Cicak – Tokek
2 Ekosistem danau yang terbentuk dari keanekaragaman hayati gen D 20
dan jenis juga komponen abiotik lainnya adalah kekayaan
lingkungan untuk bisa menunjang kehidupan di sekitarnya. Apa
hal paling penting yang menyebabkan ekosistem memiliki nilai
kebermafaatan tinggi seperti itu?
A. Adanya faktor biotik dan abiotik khas danau seperti alga air
tawar dan ikan sehingga keanekaragaman hayati semakin tinggi
B. Adanya faktor biotik khas danau seperti ikan dan ganggang
yang menyebabkan ekosistem danau menjadi luas dan jadi
sumber air
C. Jenis-jenis hewan dan tumbuhan yang berbeda juga jenis airnya
yang tawar sehingga bisa digunakan untuk sumber air sehari-
hari
D. Faktor biotik seperti ikan, ganggang, kerang air tawar; yang
berinteraksi dengan faktor abiotik seperti air, tanah, udara, dan
iklim
E. Adanya keadaan iklim dari ekosistem danau yang khas
sehingga berbagai organisme bisa tumbuh dan berkembang
3 Mana contoh keanekaragaman hayati tingkat jenis dari pilihan- B
pilihan di bawah ini?

A. B.

C. D.
E.
4 Apakah Anda setuju bahwa Gambar yang ditampilkan berikut D 20
merupakan keanekaragaman tingkat gen?

A. Setuju, karena memiliki bentuk yang hampir sama dan berasal


dari kelompok rimpang (Zingiberaceae)
B. Setuju, karena memiliki fungsi yang hampir sama yaitu sebagai
bumbu dari kelompok rimpang (Zingiberaceae)
C. Setuju, karena bentuk dan fungsinya hampir sama, juga berasal
dari kelompok rimpang (Zingiberaceae)
D. Tidak Setuju, karena berasal dari kelompok rimpang
(Zingiberaceae) dan bukan berasal dari satu spesies yang sama
E. Tidak Setuju, karena fungsinya ada yang digunakan untuk obat
dan ada yang digunakan untuk bumbu masakan

5 Hal apa yang paling menentukan bahwa organisme di bawah ini A 20


adalah contoh keanekaragaman hayati tingkat jenis?

A. Memiliki famili yang sma


B. Memiliki kingdom yang sama
C. Memiliki genus yang sama
D. Memiliki variasi yang sama
E. Memiliki spesies yang sama

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 = 𝑥 100%
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
PENILAIAN SIKAP SISWA

Indikator sikap mandiri:


1) Mengajukan pertanyaan
2) Mengidentifikasi dengan panca indera
3) Mengolah informasi dan gagasan
4) Merefleksi pemikirannya sendiri

Rubrik:
Skor Deskripsi
4 Jika peserta didik menunjukkan 4 indikator tersebut
3 Jika peserta didik menunjukkan 3 dari 4 indikator
2 Jika peserta didik menunjukkan 2 dari 4 indikator
1 Jika peserta didik menunjukkan 1 dari 4 indikator
0 Jika peserta didik tidak menunjukkan satupun dari indikator

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 = 𝑥 100%
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Petemuan 2
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Materi : Keanekaragaman Hayati di Indonesia

Nama : ____________ Kelas : _____________


Kelompok : ____________ Tanggal. : _____________

A. TUJUAN
Anda mampu mendeskripsikan keanekaragaman hayati Indonesia di tempat tinggal/daerah masing-
masing melalui kegiatan observasi.

B. KEGIATAN
Anda akan dipandu oleh Guru untuk melakukan pengamatan di lingkungan tempat tinggal.
Kesimpulan hasil pengamatan akan dibuat menjadi laporan, kemudian ditampilkan dan didiskusikan
bersama Guru dan rekan-rekan sekelas.

C. PETUNJUK
Ikuti dan isi langkah-langkah pembelajaran berikut ini.
1. Setelah Anda melakukan pengamatan, buatlah 3 buah pertanyaan yang terkait dengan pengamatan
yang dilakukan menggunakan kata tanya “apa”, “mengapa”, dan “di mana”.

a. ______

b. ______

c. ______

2.Dari pertanyaan yang Anda tulis, diskusikan bersama-sama dengan anggota kelompok untuk memilih
3 (tiga) pertanyaan paling penting yang akan membantu mendeskripsikan keanekaragaman hayati
Indonesia di daerah tempat tinggal Anda.

a. ______

b. ______

c. ______
1.Tulis Judul:
LAPORAN PENGAMATAN KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA YANG ADA DI
……………………………………………………….

2.Latar Belakang
Alinea 1 mohon dijawab pertanyaan berikut: “mengapa Anda tertarik mencari informasi
mengenai berbagai jenis mahluk hidup yang khas dimiliki daerah Anda?”

Alinea 2, berdasarkan ketertarikan Anda tersebut, apa tujuan utama Anda melakukan
pengamatan?”

3.Metode Pengamatan : pengamatan langsung, studi bacaan, wawancara *)

4.Waktu dan Lokasi


Nama Daerah (boleh Alamat) :

Waktu (hari dan tanggal) :


5.Data Hasil Pengamatan

Jenis Hewan Jenis Tumbuhan


Nama Daerah Nama Latin Nama Daerah Nama Latin

….

Jika menelusuri bacaan, tuliskan sumber bacaan yang Anda gunakan di bawah ini.

6.Kesimpulan
RUBRIK PENILAIAN LAPORAN

Indikator (ada enam) :


a. Adanya latar belakang (alasan) yang mendasari dilakukannya pengamatan
b. Adanya tujuan dilakukannya pengamatan
c. Adanya waktu, metode, dan lokasi pengamatan
d. Isi dari laporan sesuai dengan pengamatan
e. Adanya hasil pengamatan berupa tabel atau paparan
f. Adanya kesimpulan sesuai dengan tujuan

Skor Deskriptor
6 Menuliskan 6 indikator
5 Menuliskan 5 indikator
4 Menuliskan 4 indikator
3 Menuliskan 3 indikator
2 Menuliskan 2 indikator
1 Menuliskan 1 indikator
0 Tidak menuliskan indikator

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 = 𝑥 100%
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
PENILAIAN SIKAP
Indikator Berpikir Kritis (ada empat):
a. Mengajukan pertanyaan
b. Mengidentifikasi dengan panca indera
c. Mengolah informasi dan gagasan
d. Merefleksi pemikirannya sendiri

Rubrik:
Skor Deskriptor
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 indikator tersebut
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari 4 indikator
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 4 indikator
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 4 indikator
0 Jika Peserta didik tidak menunjukkan satupun dari indikator

Indikator bekerja sama/gotong royong (ada empat):


a. Bekerja sama
b. Berkomunikasi positif
c. Tanggap terhadap keadaan
d. Mau berbagi hal-hal positif

Rubrik:
Skor Deskriptor
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 indikator tersebut
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari 4 indikator
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 4 indikator
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 4 indikator
0 Jika Peserta didik tidak menunjukkan satupun dari indikator

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 = 𝑥 100%
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
POST TEST

No Pertanyaan Skor
1 Berapa banyak jenis tumbuhan khas yang dimiliki oleh daerah Anda? 20
Sebutkan sebanyak mungkin yang Anda ketahui! Boleh nama daerahnya saja,
dan atau nama latinnya akan menambah poin nilai.
2 Berapa banyak jenis hewan khas yang dimiliki oleh daerah Anda? Sebutkan 20
sebanyak mungkin yang Anda ketahui! Boleh nama daerahnya saja, dan atau
nama latinnya akan menambah poin nilai.
3 Bagaimana keadaan tumbuhan dan hewan khas daerah Anda tersebut? Apakah 20
jumlahnya masih banyak atau sudah berstatus langka atau punah?
4 Penyebab apa yang menjadikan tumbuhan dan hewan khas di daerah Anda 20
menjadi langka/punah?
5 Ide apa yang Anda usulkan agar tanaman dan hewan yang sudah berstatus 20
langka menjadi lestari kembali?

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 = 𝑥 100%
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Pertemuan 3

Keanekaragaman Hayati di Indonesia

Keanekaragaman hayati atau disebut juga keanekaragaman biologi merupakan istilah


yang berkenaan dengan berbagai kehidupan yang ada di bumi. Istilah ini sering dikaitkan
dengan jenis (spesies). Keanekaragaman kehidupan di bumi sampai saat ini telah dipertelakan
sekitar 1,4 juta jenis tumbuhan dan hewan. Indonesia merupakan negara dengan
keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Indonesia juga merupakan rumah bagi berbagai
flora dan fauna endemik yang tidak dapat ditemukan di tempat-tempat lain.
Dilihat dari segi wilayah biogegografis, Indonesia terjepit diantara dua wilayah, yaitu
Indo-Malaya atau Oriental dan Australis. Lokasi ini sangat strategis, senada dengan lokasi
geografis Indonesia yang juga terletak pada jalur perdagangan antara asia dengan afrika dan
australia. Keanekaragaman hayati Indonesia yang sangat besar ini merupakan salah satu
sumber daya alam unggulan milik Indonesia. Selain dapat dimanfaatkan untuk wisata dan
kegiatan kebudayaan, keanekaragaman hayati ini juga dapat dimanfaatkan menjadi obat atau
bahan industri lainnya.
Keanekaragaman hayati yang tinggi di Indonesia disebabkan oleh adanya dangkalan
sahul dan dangkalan sunda yang dahulu memfasilitasi migrasi flora, fauna, dan manusia
purba antara Asia dengan Australia. Namun, kini dangkalan tersebut sudah berubah menjadi
laut transgresi yaitu laut Arafuru dan laut Jawa. Secara garis besar, flora dan fauna di
Indonesia terbagi menjadi 3 yaitu flora dan fauna Asiatis, Peralihan, dan Australis. Sebelum
kita membahas mengenai tiap-tiap jenis flora dan fauna, kita akan membahas dulu mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna serta garis-garis yang
membatasi persebaran flora dan fauna tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran Flora dan Fauna di Indonesia
adalah: 1) Faktor Iklim, karakteristik iklim suatu lokasi sangat mempengaruhi karakteristik
makhluk hidup yang tinggal di wilayah tersebut; 2) Faktor Tanah, memiliki kandungan
mineral dan nutrisi yang dapat mempengaruhi kesuburan tanaman yang tumbuh di lokasi
tersebut. Tentu saja, daerah dengan tanah yang subur seperti delta sungai atau dataran aluvial
akan memiliki keanekaragaman hayati yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tanah
gersang seperti gurun pasir; 3) Faktor Biotik, Faktor biotik yang dimaksud disini adalah
keberadaan hewan, tumbuhan, dan makhluk hidup lainnya seperti bakteri dalam suatu
ekosistem; 4) Faktor Topografi, Selain mempengaruhi kondisi iklim lokal, topografi dan
bentukan relief muka bumi juga mempengaruhi sedimentasi serta erosi yang terjadi di
permukaan bumi. Sehingga mempengaruhi komposisi tanah yang ada di wilayah tersebut; 5)
Garis Wallace, Weber, dan Lydekker, khusus mengenai pembagian imajiner ini akan dibahas
sebagai berikut.
Gambar yang menunjuukan Garis Imajiner Wallace, Weber, dan Lydekker.
http://www.starfish.ch/Zeichnung/Karten/Wallaceline.gif

A. Garis Wallace dan Garis Weber


Jika Anda pernah mendengar mengenai kedua garis ini, Anda tidak perlu
membayangkan bahwa garis tersebut nyata ada dan nampak oleh indera mata. Kedua garis ini
merupakan garis khayal atau tidak nyata yang hanya ditampilkan pada peta saja. Garis ini
membagi dan memisahkan Indonesia menjadi tiga wilayah bagian. Garis-garis ini bahkan
sangat rekat dengan persebaran flora dan fauna pada wilayah Indonesia. Karena Indonesia
dibagi menjadi tiga bagian maka garis yang membaginya terdiri dari dua garis.
Garis ini merupakan sebuah garis khayal yang memisahkan Indonesia pada bagian
Tengah dan Indonesia pada bagian Timur. Garis ini dibuat karena kedua daerah di Indonesia
ini memiliki karakteristik flora dan fauna yang sangat berbeda. Penemu garis ini adalah
seorang ilmuwan bernama Alfred Russel Wallace. Wallace mulai menyadari bahwa ada
perbedaan flora fauna pada kedua daerah tersebut setelah mengunjungi Hindia Timur sekitar
abad ke 19. Seperti penemunya, garis ini kemudian diberi nama yang sama yaitu garis
Wallace. Alfred Russel Wallace membuat sebuah penelitian yang menunjukkan hasil adanya
perbedaan hewan di Indonesia bagian Timur dan Indonesia bagian barat.
Sedangkan Garis Weber juga membagi Indonesia menjadi dua bagian. Jika garis
sebelumnya membagi Indonesia bagian timur dan juga bagian barat, maka garis weber ini
membagi Indonesia menjadi bagian tengah dan bagian timur. Karena garis weber membagi
Indonesia menjadi timur dan tengah maka letaknya juga tepat membelah Indonesia bagian
timur dan Indonesia bagian tengah. Secara lebih tepat, garis ini terletak diantara pulau Papua
dan pulau Sulawesi.
Garis Wllace diletakkan pada dua pulau yaitu antara pulau Sulawesi dengan pulau
Kalimantan. Selain itu, Anda juga bisa menemukan garis ini berada diantara pulau Lombok
dan pulau Bali. Garis ini membagi wilayah Sulawesi dan Nusa Tenggara menjadi beberapa
wilayah yaitu Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, Sumba, Sumbawa, Lombok dan juga
Timor. Wilayah-wilayah ini masuk pada tipe Asiatis atau tipe peralihan. Wilayah-wilayah ini
memiliki ciri khas tersendiri pada jenis faunanya. Salah satu wilayah yang mempunyai jenis
fauna paling khas adalah Pulau Sulawesi. Contoh binatang atau fauna khas Sulawesi adalah
sapi hutan.
Membahas lebih lanjut mengenai jenis flora dan fauna yang dibagi oleh garis-garis
Wallace terdiri dari dua jenis tipe yaitu tipe peralihan dan tipe asiatis. Tipe yang paling khas
adalah tipe asiatis. Flora dan fauna tipe ini tersebar di wilayah Indonesia khususnya bagian
barat yang terdiri dari pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan. Tipe asiatis diberi nama
demikian karena memiliki kemiripan dengan binatang dan tanaman yang tumbuh di benua
Asia.

B. Garis Lydekker
Pada tahun 1895, Richard Lydekker yang dilahirkan di Tavistock Square di London.
menetapkan batas biogeografi yang melalui Indonesia, yang dikenal sebagai Garis Lydekker,
yang memisahkan Wallacea di sebelah barat dengan Australia-Nugini di sebelah timur. Garis
ini bertujuan untuk memisahkan antara wilayah Wallacea dengan Indonesia bagian timur
yang ditinggali oleh flora dan fauna bercorak australis. Daerah yang ada di barat garis
Lydekker merupakan daerah peralihan yang kita kenal sebagai Wallacea, sedangkan daerah
yang berada di bagian timur garis Lydekker merupakan daerah dengan flora dan fauna
australis.

f) Kekayaan Flora
Tidak disangsikan lagi bahwa daerah tropik merupakan tempat keanekaragaman
di planet bumi ini, keanekaragaman ekosistem dan jenis yang dimiliki tak dapat
dibandingkan dengan daerah lainnya. Indonesia, Filipina, Malaysia dan Papua Nugini
merupakan kawasan geografi tumbuhan Malesiana. Kawasan ini memiliki flora yang
sangat kaya, diperkirakan terdapat sekitar 25.000 jenis tumbuhan berbunga ( sekitar 10%
flora dunia) dan sebagian besar diantaranya terdapat di Indonesia. Sekitar 40% marga di
Malesiana adalah endemik dan memiliki persentase yang lebih besar lagi untuk tingkat
jenis suku Orchidaceae (keluarga anggrek-anggrekan) memiliki sekitar 3000 – 4000 jenis.
Pada tumbuhan berkayu suku Dipterocarpaceae merupakan salah satu suku yang besar
memiliki sekitar 386 jenis. Kekayaan flora di Malesiana khususnya di Indonesia antara
lain disebabkan oleh struktur vegetasinya yang kompleks. Pohon-pohon yang tinggi
dengan berbagai lapisan stratanya menciptakan kondisi lingkungan yang memungkinkan
tumbuhnya berbagai jenis tumbuhan lain seperti lumut, liana, dan perdu dapat hidup di
bawahnya.
Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan flora, dibandingkan dengan
apa yang terdapat di dunia sehingga dikenal dengan negara megadiversitas. Indonesia
memiliki 11% jenis tumbuhan berbunga dan 10% jasad renik. Jumlah bakteri dan
Cyanophyceae (ganggang biru) mencapai 300 jenis, jamur 12.000 jenis dan algae 1800
jenis. Jumlah tanaman yang dibudidayakan mencakup 400 jenis tanaman penghasil buah-
buahan, 360 jenis tanaman sayuran, 70 jenis tanaman umbi, 60 jenis tanaman penyegar
dan 50 jenis tanaman rempah. Sementara tanaman obat-obatan tradisional mencapai
sekitar 940 jenis di mana 74% diantaranya masih hidup liar.
Flora atau tumbuhan dengan yang dibelah oleh garis Wallace ini terdiri dari
beberapa tipe. Tipe pertama adalah tipe meranti-merantian. Tanaman meranti-merantian
memiliki nama latin Dipterocarpus. Tanaman ini banyak tumbuh di wilayah Asia.
Tanaman meranti-merantian merupakan jenis tanaman epifit sebagai tanaman khas
wilayah Asia. Tanaman meranti termasuk dalam kelompok pepohonan yang berkayu keras.
Berbagai jenis rotan juga menjadi salah satu tumbuhan tipe Asiatis yang berada di
Indonesia bagian barat. Rotan ini banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk
memproduksi barang-barang menarik. Berbagai jenis nangka dan amoldi juga menghiasi
tipe ini. Berbagai jenis bunga yang ada, Anggrek menjadi tumbuhan jenis bunga satu-
satunya yang merupakan tipe Asiatis atas hasil pembagian dari garis Wallace. Bunga
Anggrek banyak ditemukan di hutan-hutan di Indonesia. Bunga ini tumbuh dengan
menempel pada tumbuhan-tumbuhan yang lain. Namun meskipun bergantung pada
tumbuhan lain namun tidak menjadi parasit bagi tumbuhan tersebut. Anggrek mampu
melakukan fotosintesis secara mandiri. Selain Anggrek, ada pula lumut, cendawan, paku-
pakuan dan pohon jati yang mendiami flora tipe asiatis.

g) Kekayaan Fauna
Indonesia mempunyai beraneka ragam jenis fauna. Kepulauan Indonesia yang
termasuk kawasan Malesiana secara geografis memiliki dua zona. Pertama zona orientalis
di bagian barat mencakup Kepulauan Sunda Besar yang terdiri dari Pulau Sumatra,
Kalimantan, Jawa, Madura, dan Bali. Zona ini bersama-sama daratan Asia tropis memiliki
fauna, seperti harimau, macan kumbang, orang utan, banteng, gajah, babi hutan, dan
musang. Jenis-jenis ini merupakan fauna khas zona oriental. Kedua, zona Australia yang
meliputi Pulau Irian dan Kepulauan Aru yang terletak di paparan benua Australia. Dengan
demikian, di kedua pulau tersebut dapat dijumpai hewan menyusui berkantung, burung
kasuari, dara mahkota, kakatua, dan cendrawasih.
Di antara kedua zona tersebut (orientalis dan australis) terdapat zona peralihan
yang disebut Kepulauan Wallacea yang meliputi Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan
Nusa Tenggara. Di Sumatra dan Maluku sebelah barat dijumpai anoa, babirusa, maleo, dan
monyet hutan Sulawesi. Sedangkan di Nusa Tenggara sebelah Timur dijumpai jenis hewan
yang satu-satunya terdapat di dunia, yaitu biawak komodo di pulau Komodo, dan berbagai
jenis burung parkit. Secara keseluruhan daratan di Kepulauan Indonesia memiliki paling
sedikit 40 ribu jenis fauna dan di dalamnya terdapat lebih dari 800 jenis hewan menyusui.
Macam-macam fauna yang banyak ditemukan tinggal dan berkembang biak
dengan baik di benua Asia khususnya di Indonesia adalah Gajah memang banyak
ditemukan di benua Asia. Di Indonesia gajah yang terkenal adalah gajah Sumatera.
Selanjutnya yang juga terkenal sebagai binatang khas Sumatera adalah harimau Sumatera.
Namun sayangnya, kedua hewan ini sekarang banyak diburu untuk diambil bagian tertentu
dari tubuhnya kemudian selanjutnya dijual. Fauna selanjutnya yang dipisahkan
berdasarkan garis Wallace adalah badak bercula satu dan banteng. Beberapa tipe flora dan
fauna ini mungkin bisa juga dilihat sedang mendiami sebuah wilayah tertentu yang ada di
negeri ini.

h) Pentingnya Keanekaragaman Hayati untuk Kehidupan Masyarakat


Keanekaragaman hayati Indonesia memiliki berbagai fungsi yang dapat
dikembangkan untuk menunjang kehidupan manusia antara lain sebagai sumber pangan,
sumber obat-obatan, sumber kosmetik, sumber sandang, sumber papan, sumber
perekonomian, sosial dan budaya.
LEMBAR DISKUSI SISWA
Persebaran Keanekaragaman Hayati di Indonesia

Kelompok :
Anggota :
Kelas :

Persebaran flora dan fauna di Indonesia dikelompokan menjadi tiga wilayah, yaitu wilayah
Oriental (asiatis), wilayah peralihan dan wilayah Australia (australis). wilayah Asiatis dengan
peralihan dibatasi oleh satu garis imajiner yang disebut sebagai garis Wallace, sedangkan
antara peralihan dengan australis dipisahkan dengan garis imajiner yang disebut garis
Webber. Flora dan fauna di tiga daerah tersebut memiliki jenis spesies dan karakteristik
tersendiri yang membedakannya dengan daerah yang lainnya.

Amatilah daftar fauna beserta persebarannya di Indonesia di bawah ini !


a. Fauna Wilayah Oriental (Indonesia Bagian Barat)
Harimau Sumatra Tapir Julang Emas Tarsius

Gajah Badak Kera Orangutan


b. Fauna Wilayah Peralihan (Indonesia Bagian Tengah)
Komodo Burung Maleo Babirusa Anoa

Kakaktua putih
Julang Sulawesi
jambul merah

c. Fauna Wilayah Australis (Indonesia Bagian Timur)


Kakaktua jambul
Walabi Kanguru Pohon Cendrawasih
kuning

Berdasarkan contoh fauna penyusunnya. Identifikasi dan jelaskanlah karakteristik


serta ciri-ciri fauna penyusun tiap wilayah biogeografi di Indonesia dengan
menggunakan diagram venn di bawah ini!

Fauna Oriental Fauna Peralihan Fauna Australis


Kuci Jawaban dan Rubrik Penilaian

Berdasarkan contoh fauna penyusunnya. Identifikasi dan jelaskanlah karakteristik serta ciri-
ciri fauna penyusun tiap wilayah biogeografi di Indonesia menggunakan diagram venn! (Skor
total 50)

- Memiliki
berbagai
spesies
endemik yang
- Memiliki beragam khas
- Memiliki jenis
jenis primata (skor 5)
- Memiliki - Memiliki jenis mamalia
(skor 5) berkantong
beberapa jenis burung
- Memiliki beragam
mamalia kakaktua (skor 5)
jenis mamalia - Didominasi oleh
berukuran (skor 5)
predator seperti mamalia berukuran
besar (anoa,
harimau dan macan kecil
rusa)
(skor 5) (skor 5) (skor 5)
- Tampilan burung- - Memiliki jenis - Didominasi oleh
burungnya kurang burung jenis burung yang
berwarna rangkong memiliki tampilam
(skor 5) yang berwarna-
(skor 5)
- - warni
(skor 5)

Fauna Oriental Fauna Peralihan Fauna Australis

Penilaian :

𝑵𝒊𝒍𝒂𝒊 = 𝑱𝒖𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒙 𝟐


PENILAIAN PRESENTASI DAN MAKALAH

Penilaian
Makalah mengenai fungsi dan manfaat
Mengkomunikasikan keanekaragaman hayati di Indonesia dalam
laporan hasil diskusi aspek pangan, sandang, obat-obatan dan
Nama sosial ekonomi
No.
Siswa Penguasaan Tulisan Keluasan Penulisan
konsep sains Penampila Pandangan Kesimpulan
yang n
disampaikan
K C B SB K C B SB K C B SB K C B SB K C B SB
1.
2.
dst

Rubrik Penilaian

Aspek yang Penilaian


No
dinilai K C B SB
A. Mengomunikasikan hasil diskusi
1. Penguasaan tidak menguasai kurang menguasai konsep menguasai konsep
konsep sains konsep IPA menguasai IPA dengan baik, IPA dengan
yang dengan sangat konsep IPA, istilah-istilah sangat baik,
disampaikan baik, istilah- istilah-istilah yang digunakan istilah-istilah
istilah yang yang digunakan benar, yang digunakan
digunakan tidak kurang tepat benar dan tepat
tepat
2. Penampilan Penyampaian penyampaian penyampaian penyampaian
tidak mudah tidak mudah mudah dipahami, mudah dipahami,
dipahami, tidak dipahami, komunikatif sangat
komunikatif kurang dengan audiens, komunikatif
dengan audiens, komunikatif kurang memberi dengan audiens,
tidak memberi dengan audiens, kesempatan memberi
kesempatan kurang audiens untuk kesempatan
audiens untuk memberi berpikir audiens untuk
berpikir kesempatan berpikir
audiens untuk
berpikir
B. Makalah mengenai fungsi dan manfaat keanekaragaman hayati di Indonesia dalam aspek
pangan, sandang, obat-obatan dan sosial ekonomi
3. Tulisan Tulisan tidak Penulisan Penulisan cukup Penulisan sangat
berhubungan kurang rapi rapi, mudah rapi, mudah
dengan materi sehingga sulit dibaca, kurang dibaca, runtut dan
yang dibahas dibaca, runtut sehingga saling kalimat
penjelasan sulit dipahami maupun paragraf
kurang runtut saling
Aspek yang Penilaian
No
dinilai K C B SB
berhubungan
4. Keluasan Tulisan tidak Pandangan Pandangan cukup Pandangan luas
Pandangan bermakna dan terbatas dan luas dan kurang dan logis,
tidak dapat sempit, tidak lengkap dalam menjelaskan
menjelaskan menjelaskan menjelaskan tentang fungsi
peranan fungsi dan fungsi dan dan
keanekaragaman kebermanfaatan kebermanfaatan kebermanfaatan
hayati bagi keanekaragaman keanekaragaman keanekaragaman
manusia hayati hayati sehingga hayati sehingga
memiliki peran memiliki peran
dalam dalam
memecahkan memecahkan
masalah masalah
kehidupan kehidupan
manusia menurut manusia menurut
aspek pangan, aspek pangan,
sandang, obat- sandang, obat-
obatan dan sosial obatan dan sosial
ekonomi ekonomi
5. Penulisan Tidak Dituliskan Kesimpulan Kesimpulan
Kesimpulan mencantumkan kesimpulan kurang lengkap, lengkap dan
kesimpulan namun tidak hanya mencakup merangkum
berhubungan sebagian inti bahasan
dengan inti bahasan makalah keseluruhan
bahasan dalam makalah
Pertemuan 4

Identifikasi dan Klasifikasi Makhluk Hidup

1) Sistem klasifikasi
a. Sistem alamiah: dasar yang digunakan adalah adanya persamaan sifat, terutama sifat
morfologinya.
b. Sistem artifisial (buatan): berdasarkan kegunaan makhluk hidup
c. Sistem filogenetik: didasarkan pada jauh dekatnya hubungan kekerabatan
antarorganisme atau kelompok organisme, dengan melihat kesamaan ciri morfologi,
struktur anatomi, fisiologi, dan ekologi (perilaku).
d. Sistem modern: didasarkan hubungan kekerabatan organisme (filogenetik), ciri-ciri gen
atau kromosom, serta ciri-ciri biokimia.
2) Tingkatan Takson dalam klasifikasi
Adalah tingkatan unit atau kelompok makhluk hidup yang disusun mulai dari tingkat
tertinggi hingga tingkat terendah.
Tingkatan takson: Kingdom- Phylum atau Divisi- Kelas- Ordo- Famili- Genus- Spesies.
3) Sistem Tata Nama Makhluk Hidup
Sistem tata nama ganda (binomial nomenclature) yaitu pemberian nama spesies
menggunakan dua kata yang mendeskripsikan organisme tersebut.
Kaidah sistem tata nama binomial nomenclature:
- Menggunakan bahasa latin
- Terdiri atas dua kata, kata pertama merupakan nama genus, sedangkan kata kedua
merupakan nama petunjuk spesies.
- Nama genus dan nama spesies dicetak miring atau digarisbawahi secara terpisah.
- Nama atau singkatan deskriptor dapat dituliskan di belakang nama spesies, dengan
menggunakan huruf tegak dan tanpa garis bawah.
4) Perkembangan Klasifikasi Makhluk Hidup
Sistem klasifikasi makhluk hidup selalu mengalami perkembangan dari masa ke masa.
Ada beberapa sistem klasifikasi yang pernah digunakan secara internasional yaitu:
a. Sistem 2 Kingdom
b. Sistem 3 Kingdom
c. Sistem 4 Kingdom
d. Sistem 5 Kingdom
e. Sistem 3 Domain
5) Identifikasi Makhluk Hidup
Langkah-langkah identifikasi :
a. Mengamati ciri morfologi
b. Membandingkan dengan organisme acuan yang sudah dikenal
c. Acuan bisa berupa ingatan, bantuan orang lain, spesies acuan, pustaka, komputer.
Kunci determinasi merupakan petunjuk praktis untuk mengidentifikasi dan
mengklasifikasikan suatu organisme ke dalam suatu tingkatan takson dengan
menggunakan kunci dikotom.
Kladogram adalah diagram yang menggambarkan hubungan antara kelompok takson yang
berbeda berdasarkan hubungan kekerabatan (filogeentik).
Kelompok :
Anggota : 1.
2.
3.
Kelas :

LEMBAR DISKUSI SISWA


IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

Petunjuk
Amati 5 jenis tanaman kemudian tuliskan ciri-ciri morfologi dan buatlah kunci determinasi
sehingga kamu dapat menemukan kelompok masing-masing tanaman tersebut.

Ciri-ciri morfologi
Perbedaan Tumbuhan Tumbuhan Tumbuhan Tumbuhan Tumbuhan
A B C D E
1. Akar sejat/tidak,
batang sejati/tidak,
daun sejati/tidak
2. Punya tidaknya
spora
3. Alat
perkembangbiakan
4. Bentuk daun

A. Diagram Alir Kunci Dikotom

Tumbuhan

1a 1b
Memiliki akar batang daun sejati

2a 2b
Daun tidak berspora

3a 3b
Bunga sebagai alat
perkembangbiakan

4a 4b
Daun sejajar

Bryophyta Pterydophyta Gymnospermae Monokoti Dikotil


l
B. Kunci Determinasi
1. a. ......................................................................................................................
b. .......................................................................................................................
2. a. .......................................................................................................................
b. .......................................................................................................................
3. a. .......................................................................................................................
b. .......................................................................................................................
4. a. .......................................................................................................................
b. .......................................................................................................................

C. Hasil Pengamatan

Nama Ilmiah Urutan Kunci Determinasi Kelompok


Kunci Jawaban, Rubrik, dan Skor Penilaian

Ciri-ciri morfologi
Perbedaan Tumbuhan Tumbuhan B Tumbuhan Tumbuhan D Tumbuhan
A (lumut) (paku) C (melinjo) (rumput) E (mangga)
1. Akar sejati/tidak, tidak sejati sejati sejati sejati
batang sejati/tidak,
daun sejati/tidak
2. Punya tidaknya punya punya tidak tidak tidak
spora
3. Alat spora spora strobilus bunga bunga
perkembangbiakan
4. Bentuk daun - - - sejajar menyirip

A. Diagram Alir Kunci Dikotom

Tumbuhan

1a 1b
akar, batang, daun tidak Akar, batang, daun dapat dibedakan
dapat dibedakan
2a 2b
Daun berspora Daun tidak berspora

3a 3b
Alat Alat
perkembangbiakan perkembangbiakan
strobilus bunga

4a 4b

Daun Daun
sejajar menyirip
p

Bryophyta Pterydophyta Gymnospermae Monokotil Dikotil

B. Kunci Determinasi
1. a. Akar, batang, daun tidak dapat dibedakan Bryophyta
b. Akar, batang, daun dapat dibedakan 2
2. a. Daun berspora Pterydophyta
b. Daun tidak berspora 3
3. a. Alat perkembangbiakan berupa strobilus Gymnospermae
b. Alat perkembangbiakan berupa bunga 4
4. a. Daun sejajar Monokotil
b. Daun menyirip Dikotil
C. Hasil Pengamatan

Nama Ilmiah Urutan Kunci Determinasi Keterangan


Mangivera indica 1b, 2b, 3b, 4b Dikotil
Cyperus sp 1b, 2b, 3b, 4a Monokotil
Adiantum sp 1b, 2a Pterydophyta
Gnetum gnemon 1b, 2b, 3a Gymnospermae
Musci sp 1a Bryophyta

Rubrik Penilaian

No Deskriptor Skor
1. Ciri morfologi 25
2. Diagram alir kunci dikotom 25
3. Kunci determinasi 25
4. Hasil pengamatan 25
Total skor 100

Penilaian

skor yang diperoleh


Nilai = x 100
Skor maksimal
POST TEST

Perhatikan Gambar dua hewan di bawah ini.

https://images.app.goo.gl/uYyFjmKv9aF28Vpi8 https://images.app.goo.gl/pwqZWGPWgbL618VF8

https://images.app.goo.gl/dznK5uZeH7uU97ns6 https://images.app.goo.gl/6xgujHQeZsDnQvjr8

Buatlah kunci dan diagram determinasi kedua hewan tersebut berdasarkan kunci dikotom
yang dapat Anda perhatikan berikut ini.

1 a. Bertulang belakang lanjut ke nomor 2


b. Tidak bertulang belakang Echinodermata
2 a. Melahirkan lanjut ke nomor 4
b. Bertelur lanjut ke nomor 3
3 a. Ditutupi sisik Reptil
b. Tidak ditutupi sisik lanjut ke nomor 4
4 a. Ditutupi rambut lanjut ke nomor 5
b. Ditutupi Bulu lanjut ke nomor 6
5 a. Memiliki kelenjar mamae Mamalia
b. Tidak memiliki kelenjar mamae lanjut ke nomor 6
6 a. Bergerak dengan sayap Aves
b. Bergerak dengan sirip Pisces
Diagram Kunci Determinasi

Bertulang Belakang

Rubrik Penilaian

No Deskriptor Skor
1. 4 hewan dijawab dengan urut dan tepat 20
2. 3 hewan dijawab dengan urut dan tepat 15
3. 2 hewan dijawab dengan urut dan tepat 10
4. 1 hewan dijawab dengan urut dan tepat 5
5. Tidak ada jawaban yang tepat 0
Total skor 100

Penilaian

skor yang diperoleh


Nilai = x 100
Skor maksimal
PENILAIAN SIKAP

Indikator Berpikir Kritis (ada empat):


a. Mengajukan pertanyaan
b. Mengidentifikasi dengan panca indera
c. Mengolah informasi dan gagasan
d. Merefleksi pemikirannya sendiri

Rubrik:
Skor Deskriptor
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 indikator tersebut
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari 4 indikator
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 4 indikator
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 4 indikator
0 Jika Peserta didik tidak menunjukkan satupun dari indikator
KLADOGRAM

Ubahlah tabel berikut ke dalam diagram Venn kemudian buatlah kladogram dari berbagai
organisme berikut!

Traits Kangaroo Lamprey Rhesus Bullfrog Human Snapping Tuna


monkey turtle

Dorsal nerve cord X X X X X X X


notochord
Paried appendages X X X X X X
vertebral column
Paired legs X X X X X
Amnion (amniotic X X X X
sac)
Mammary glands X X X
Placenta X
Canine teeth short X
Foramen magnum
fwd
Total Traits 5 1 6 3 7 4 2
Diagram Venn

Kladogram

Rubrik Penilaian
No. Kategori Penilaian Skor
1. Kesesuaian diagram venn dengan tabel 50
2. Kesesuaian kladogram dengan diagram venn 50
Total Skor 100

Penilaian

skor yang diperoleh


Nilai = x 100
Skor maksimal
Pertemuan 5

Usaha Pelestarian Keanekaragaman Hayati

a. Materi Fakta
a) Satwa liar yang dilindungi, contoh: anoa atau kerbau pendek(Bubalus depressicornis),
kakatua hitam (Probosciger aterrimus), paus biru (Balaenoptera musculus), banteng
(Bos sondaicus), landak (Hystrix brachiura), harimau Jawa (Panthera tigris sondaica),
buaya air tawar papua (Crocodylus novaeguineae), kupu-kupu raja (Troides
amphrysus) dan lain-lain.
b) Tumbuhan liar yang dilindungi, contoh: bunga bangkai raksasa (Amorphophallus
titanum), korma Jawa (Phoenix paludosa), pinang Jawa (Pinanga javana), anggrek
hitam (Coelogyne pandurata), kantong semar (Nephenthes sp.), palem kipas Sumatera
(Livistona sp.), dan lain-lain.

Panthera tigris Balaenoptera Bos sondaicus


sondaica musculus
Gambar 1. Keanekaragaman hewan di Indonesia

Coelogyne pandurata
Amorphophallus titanum Pinanga javana
Gambar 2. Keanekaragaman tumbuhan di Indonesia
b. Materi Konsep
Konservasi keanekaragaman hayati dapat dilakukan secara:
1. Insitu adalah usaha pelestarian (konservasi) yang dilakukan di habitat aslinya.
Contoh : cagar alam, taman nasional, suaka margasatwa, taman hutan raya, dan taman
laut.
2. Eksitu adalah usaha pelestarian yang dilakukan di luar habitat aslinya.
Contoh : kebun raya, taman safari, kebun koleksi, dan kebun binatang.
Pengembangan kawasan konservasi menjadi cagar biosfer. Cagar biosfer adalah
kawasan dengan ekosistem terestrial dan pesisir yang melaksanakan konservasi
biodiversitas melalui pemanfaatan ekosistem yang berkelanjutan.

c. Materi Prinsip
Menghilangnya keanekaragaman hayati
1. Hilangnya habitat
Bertambahnya jumlah penduduk menyebabkan semakin bertambah pula kebutuhan
yang harus dipenuhi. Lahan yang tersedia untuk kehidupan tumbuhan dan hewan
semakin sempit karena digunakan untuk tempat tinggal penduduk, dibabat digunakan
sebagai lahan pertanian atau dijadikan lahan industri.
2. Pencemaran tanah, udara, dan air
Zat pencemar (polutan) dapat mencemari air, tanah, dan udara. Nitrogen dan sulfur
oksida yang dihasilkan dari kendaraan bermotor jiak bereaksi dengan air maka akan
membentuk hujan asam yang merusak ekosistem.
3. Perubahan iklim
d. Materi Prosedural
Membuat poster himbauan untuk menjaga kelestarian keanekaragaman hayati
LEMBAR DISKUSI SISWA

Kelompok :
Anggota : 1.
2.
3.
Kelas :

ANCAMAN DAN USAHA PELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI


INDONESIA

Tujuan
1. Siswa dapat menganalisis permasalahan keanekaragaman hayati di Riau Indonesia.
2. Siswa dapat mengidentifikasi tentang upaya pelestarian keanekaragaman hayati di
Indonesia.
Lebih Dari 100 Individu Gajah Sumatera Mati di Riau
Riau, Sumatera, 4 Juni 2013. Data WWF-Indonesia menunjukkan bahwa sudah lebih
dari 100 individu Gajah Sumatera (Elephas maximus) ditemukan mati di wilayah Riau,
Sumatera, sejak 2004. Selama tahun 2012 lalu saja, di Riau ditemukan 15 individu gajah mati.
Angka ini ternyata terus bertambah. Pada 31 Mei 2013 Tim Pemasangan GPS Collar
WWF-Indonesia menemukan lagi dua Gajah Sumatera mati di kawasan Tesso Nilo. Temuan
dua ekor bangkai gajah tersebut, masing-masing seekor jantan dewasa di lahan konsesi Hutan
Tanaman Industri (HTI) Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Sektor Ukui yang tumpang-
tindih dengan Taman Nasional Tesso Nilo, dan seekor betina dewasa ditemukan di dalam batas
wilayah Taman Nasional Tesso Nilo. Tim menduga gajah tersebut mati tak wajar akibat racun,
dan kematian diperkirakan sudah terjadi sejak 3-4 hari sebelum ditemukan. Balai Taman
Nasional Tesso Nilo mengamankan gading dari bangkai gajah jantan yang ditemukan tersebut.
Sebelumnya, pada 6 Mei 2013 tim monitoring WWF-Indonesia menemukan satu
bangkai gajah jantan dengan gading yang telah hilang di kawasan hutan Tesso Nilo, tepatnya di
lahan konsesi HTI RAPP Sektor Baserah. Hasil otopsi menemukan plastik bungkus deterjen di
dalam usus yang diduga dicampur racun.
Sedikitnya total gajah mati yang terdata mencapai 29 ekor pada 2012, yang mencakup
temuan di Riau, Aceh, dan Lampung.
Di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam sedikitnya terdapat 14 kematian gajah yang
terdata pada 2012 mencakup Aceh Jaya, Aceh Selatan, Aceh Barat, Aceh Timur, Aceh Utara,
dan Bireuen.
Kajian WWF-Indonesia menunjukkan bahwa populasi Gajah Sumatera kian hari makin
memprihatinkan. Dalam 25 tahun, Gajah Sumatera telah kehilangan sekitar 70% habitatnya,
serta populasinya menyusut hingga lebih dari separuh.
Langkah Kerja:
Perhatikan artikel dan diagram lingkaran serta diagram batang di atas!

1. Permasalahan apakah yang ada pada studi kasus berkaitan dengan kematian gajah
dihubungkan dengan diagram lingkaran dan diagram batang diatas?
2. Hubungkanlah penayangan video tentang gajah mengamuk di lingkungan warga
dengan studi kasus kematian pada gajah!
3. Bagaimana upaya dalam pelestarian hayati agar kematian gajah dapat diminimalisir?

Jawaban

1. ............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
.................

2. ……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………............
............

3. ……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………................
........
POST TEST

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan benar!

1. Apa yang terjadi bila hutan diubah menjadi perkebunan kelapa sawit?
2. Mengapa keanekaragaman hayati Indonesia perlu dibuat undang-undang?
3. Apakah perbedaan konservasi keanekaragaman hayati insitu dengan eksitu?

Rubrik Penilaian:
Skor
No. Jawaban
Maksimal
1. Apabila hutan diubah menjadi perkebunan kelapa sawit akibat 2
perbuatan manusia maka hutan akan menjadi satu jenis
keanekaragaman dan spesies-spesies akan mati.

2. Keanekaragaman hayati Indonesia perlu dibuat undang-undang untuk 5


melindungi, menjaga, dan melestarikan keanekaragaman hayati
Indonesia.
3. Perbedaan konservasi keanekaragaman hayati insitu dengan eksitu: 3
Konservasi insitu adalah usaha pelestarian yang dilakukan di habitat
aslinya.
Konservasi eksitu adalah usaha pelestarian yang dilakukan di luar
habitat aslinya.

Total skor maksimal 10


Kriteria penilaian

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = × 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
RUBRIK PENILAIAN POSTER

Skor
Aspek
4 3 2 1
Isi poster Poster sesuai tema, Poster sesuai Poster tidak Poster tidak
teknologi yang tema, teknlogi sesuai tema, sesuai tema,
diangkat baru dan yang diangkat teknologi yang teknlogi yang
belum banyak sudah umum diangkat baru diangkat sudah
diketahui digunakan di dan belum umum
masyarakat masyarakat banyak diketahui digunakan di
masyarakat masyarakat
Cara penyajian Menampilkan poin Menampilkan Penjelasan Penjelasan tidak
penting saja, banyak poin, lengkap, lengkap,
didominasi gambar didominasi didominasi didominasi
gambar tulisan tulisan
Desain poster Desain sesuai tema Desain sesuai Desain tidak Desain tidak
yang diusung, tema yang sesuai tema yang sesuai tema
warna kontras diusung, warna diusung, warna yang diusung,
tidak kontras kontras warna tidak
kontras

Rumus Perhitungan Nilai Akhir Poster:


Skor yang diperoleh
Nilai Akhir = x 100
Skor Maksimal
Glossarium

Abiotik : komponen penyusun ekosistem yang terdiri atas makhluk tak hidup.
Adaptasi : sifat makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Bioma : kumpulan ekosistem yang meliputi suatu wilayah yang sangat luas dan memiliki
iklim tertentu. Bioma memiliki tipe tumbuhan dan hewan yang khas.
Biosfer : kumpulan berbagai ekosistem di dunia.
Biotik : komponen penyusun ekosistem yang terdiri atas makhluk hidup.
Ekosistem : hubungan timbal balik antara komponen biotik dan abiotik.
Fauna : komunitas hewan yang mendiami suatu daerah atau pulau.
Fenotip : sifat yang tampak atau terlihat pada suatu organisme. Fenotip merupakan hasil
interaksi antara genotip dengan lingkungan.
Flora : komunitas tumbuhan suatu daerah.
Gen : unit dasar pewarisan sifat.
Genom : jumlah kromosom atau materi genetik dalam susunan haploid dalam sel setiap
individu suatu spesies.
Genotip : sifat yang tidak tampak pada suatu organisme.
Habitat : tempat suatu organisme mempertahankan kehidupannya.
Hibrida : perkawinan atau persilangan dua individu yang berbeda karakter genetisnya.
Keberagaman : totalitas variasi gen, spesies, dan ekosistem yang menunjukkan berbagai
variasi bentuk, penampakan, frekuensi, ukuran, serta sifat lainnya.
Komunitas : kumpulan populasi yang mendiami wilayah tertentu dan terjadi interaksi.
Kultivar diartikan sebagai sekelompok tanaman yang memiliki satu atau lebih ciri yang
dapat dibedakan secara jelas, dan tetap mempertahankan ciri-ciri khas ini ini jika
direproduksi (secara seksual maupun aseksual). Yang dapat disebut kultivar dengan
demikian adalah populasi terseleksi, galur, klon, atau hibrida
Mutasi : perubahan materi genetik (DNA) yang dapat diwariskan secara genetis pada
keturunannya.
Mutasi somatik : mutasi yang terjadi pada sel-sel soma (tubuh).
Plasma Nutfah : sumber sifat keturunan (gen) yang dapat dimanfaatkan dan
dikembangkan untuk menciptakan jenis unggul.
Spesies : organisme yang dapat melakukan perkawinan dengan sesamanya dan
menghasilkan keturunan yang fertil.
Takson : setiap unit tertentu dalam klasifikasi, misalnya spesies, genus, famili.
Variasi : perbedaan sifat dalam satu jenis (spesies).
Varietas : suatu populasi tanaman dalam satu spesies yang menunjukkan ciri berbeda
yang jelas.
Vegetatif : bagian atau jaringan tubuh yang bekerja untuk kegiatan sehari-hari, bukan
untuk berbiak.
Daftar Pustaka

https://www.usd.ac.id/fakultas/pendidikan/f1l3/PLPG2017/Download/materi/ipa/BAB-
XII_BIOTEKNOLOGI.pdf

http://repository.ut.ac.id/4340/1/PEBI4426-M1.pdf

https://www.edutafsi.com/2016/09/peran-biotenologi-di-bidang-pelestarian-lingkungan.html

https://www.itb.ac.id/berita/detail/57565/bioteknologi-untuk-solusi-pencemaran-lingkungan-
akibat-tumpahan-minyak

Irnaningtyas. 2019. Biologi untuk SMA/ MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai