KURIKULUM MERDEKA
D. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik mampu mengamati keanekaragaman hayati di lingkungan sekitar dan
mengelompokkannya ke dalam jenis tingkat keanekaragaman makhluk hidup (gen,
jenis, dan ekosistem) melalui kegiatan observasi dan studi literatur.
2. Peserta didik mampu menganalisis data keanekaragaman hayati Indonesia baik flora
dan fauna melalui observasi dan studi literatur.
3. Peserta didik mampu mengelompokkan data keanekaragaman hayati berdasarkan
pembagian wilayah dalam bentuk tabel melalui studi literatur.
4. Peserta didik mampu mengidentifikasi dan mengelompokan keanekaragaman hayati
berdasarkan klasifikasi alami melalui diskusi kelompok dan studi literatur.
5. Peserta didik mampu menyajikan usulan upaya pelestarian keanekaragaman
makhluk hidup, dalam berbagai bentuk media melalui studi literatur dan tayangan
power point.
E. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (3JP x 45’)
Tujuan : Peserta didik mampu mengamati keanekaragaman hayati di lingkungan sekitar
dan mengelompokkannya ke dalam jenis tingkat keanekaragaman makhluk
hidup (gen, jenis, dan ekosistem).
I. Pendahuluan (15 menit)
1. Peserta didik menyiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar
mengajar, kerapian, dan kebersihan ruangan.
2. Peserta didik memimpin doa bersama.
3. Peserta didik memperhatikan penjelasan tujuan yang harus dikuasai di akhir
pembelajaran dan skenario penilaian selama proses pembelajaran.
4. Peserta didik mengamati bunga bougenvil warna merah, pink, ungu, putih yang
dibawa oleh guru.
5. Guru memberikan pertanyaan seperti, “apa ini?’, “apa perbedaanya?”, “apa yang
menyebabkan berbeda?”.
E. Asesmen
Jenis
Ekosistem
a. Materi
Keanekaragaman hayati merupakan istilah yang berkenaan dengan berbagai
kehidupan di bumi. Keanekaragaman hayati adalah kekayaan hidup di bumi, jutaan
tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme, genetika yang dikandungnya, dan
ekosistem dimana mereka melangsungkan kehidupannya. Setiap tingkatan
organisme tersebut penting bagi manusia karena merupakan sumber daya yang
memiliki nilai ekonomis dan ekologis yang cukup tinggi. Ekosistem hutan sebagai
contoh, keanekaragaman spesies menghasilkan berbagai macam flora dan fauna
yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber pangan, tempat bernaung, obat- obatan dan
kebutuhan hidup lainnya (Primack et al., 1998 dalam Sunarmi, 2014).
Keanekaragaman hayati dapat di- kelompokkan menjadi tiga, yaitu: 1) ke-
anekaragaman spesies, hal ini mencakup semua spesies di bumi, termasuk bakteri
dan protista, 2) keanekaragaman hayati, variasi genetik dalam satu spesies, 3)
keaneka- ragaman komunitas. Komunitas biologi yang berbeda serta asosiasinya
dengan lingkungan fisik (ekosistem) masing- masing.
Ketiga tingkatan keanekaragaman hayati itu diperlukan untuk kelanjutan
hidup di bumi dan penting bagi manusia. Sebagai negara mega-biodiversity,
berdasarkan keanekaragaman jenis menurut Supriatna (2008:15, dalam Sumarni,
2014), Indonesia menempati papan atas, yaitu urutan kedua dunia setelah Brazil
untuk mamalia, urutan keempat dunia untuk reptil, urutan kelima dunia untuk
burung, urutan keenam untuk amfibi, urutan keempat dunia untuk dunia tumbuhan,
urutan pertama dunia untuk tumbuhan palmae, urutan ketiga dunia untuk ikan air
tawar setelah Brazil dan Columbia.
b) Remedial
a) Membimbing secara individu, bila ada beberapa anak yang mengalami kesulitan
yang berbeda-beda, sehingga memerlukan bimbingan secara individual.
Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang dialami
oleh peserta didik.
b) Membimbing secara kelompok, bila dalam pembelajaran klasikal ada beberapa
peserta didik yang mengalami kesulitan sama.
c) Pemberian pembelajaran ulang dengan menyederhankan materi, cara
penyampaian, atau soal post test. Pembelajaran ulang dilakukan bila semua
peserta didik mengalami kesulitan.
d) Tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang telah mencapai
KKM, baik secara individu maupun kelompok.
e) Asesmen remedial
Menggunakan soal post test yang sebelumnya telah diberikan, atau soal yang
setara dengan post test.
Pertemuan 2
c) Pengayaan
Lakukan kajian Pustaka di perpustakaan daerahmu atau melalui penelusuran Pustaka
di internet mengenai berapa banyak tumbuhan dan hewan khas Indonesia di Indonesia
bagian Barat, Tengah, dan Timur. Minimal Anda tuliskan 5 nama hewan dan
tumbuhan khas untuk setiap wilayah tersebut!. Hasil penelusuran pustaka dapat
dituliskan pada tabel berikut.
Bisakah Anda analisis, mengapa Fauna yang ada di daerah Barat mirip dengan fauna
yang ada di Asia; dan mengapa yang ada di daerah Timur mirip dengan Fauna yang
ada di Australia? Anda boleh analisis mengenai hal tersebut melalui web ini ya,
https://slideplayer.info/slide/11937756/
d) Remedial
a) Membimbing secara individu, bila ada beberapa anak yang mengalami kesulitan
yang berbeda-beda, sehingga memerlukan bimbingan secara individual.
Bimbingan yang diberikan disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang dialami
oleh peserta didik.
b) Membimbing secara kelompok, bila dalam pembelajaran klasikal ada beberapa
peserta didik yang mengalami kesulitan sama.
c) Pemberian pembelajaran ulang dengan menyederhankan materi, cara
penyampaian, atau soal post test. Pembelajaran ulang dilakukan bila semua
peserta didik mengalami kesulitan.
d) Tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang telah mencapai
KKM, baik secara individu maupun kelompok.
e) Asesmen remedial
Menggunakan soal post test yang sebelumnya telah diberikan, atau soal yang
setara dengan post test.
Pertemuan 4
e) Pengayaan
Silahkan Anda isi, kunci determinasi jenis daun dari A. hingga H. berikut ini
Penilaian : (Jumlah kunci determinasi yang benar) x 1,25 = Nilai
• Remedial
a) Membimbing secara individu, bila ada beberapa anak yang mengalami kesulitan
yang berbeda-beda, sehingga memerlukan bimbingan secara individual. Bimbingan
yang diberikan disesuaikan dengan tingkat kesulitan yang dialami oleh peserta
didik.
b) Membimbing secara kelompok, bila dalam pembelajaran klasikal ada beberapa
peserta didik yang mengalami kesulitan sama.
c) Pemberian pembelajaran ulang dengan menyederhankan materi, cara penyampaian,
atau soal post test. Pembelajaran ulang dilakukan bila semua peserta didik
mengalami kesulitan.
d) Tutor sebaya, yaitu peserta didik dibantu oleh teman sekelas yang telah mencapai
KKM, baik secara individu maupun kelompok.
e) Asesmen remedial
Menggunakan soal post test yang sebelumnya telah diberikan, atau soal yang setara
dengan post test.
Pekalongan, 28 Juni 2022
Mengetahui
Kepala SMA N 1 Kajen Guru Mata Pelajaran
Pertemuan 1
https://images.app.goo.gl/v1Wwc4Um1EVuXAsS6 https://images.app.goo.gl/NwxEKQBXrjnkNWQ17
B. Keanekaragaman Jenis
Keanekaragaman tingkat jenis adalah perbedaan-perbedaan pada berbagai species
makhluk hidup di suatu tempat. Keanekaragaman hayati tingkat ini dapat ditunjukkan
dengan adanya beraneka macam jenis mahluk hidup baik yang termasuk kelompok
hewan, tumbuhan dan mikroba. misalnya :
Variasi dalam satu famili antara padi, sereh, jagung, dan rumput. Mereka termasuk dalam
satu kelompok Gramineae walaupun ada perbedaan fisik, tingkah laku dan habitat. jika
dilihat bentuk fisiknya memang ada beberapa jenis tumbuhan yang menyerupai
rerumputan ini tapi sebenarnya inidividu mereka berbeda.
https://images.app.goo.gl/GTNiAmkhSDbfHyZw9
https://images.app.goo.gl/V8MeNz2zYxt4k7mj6
Padi
Sereh
https://images.app.goo.gl/RQU99ja1uKFs8Swd7 https://images.app.goo.gl/KmGnu9scRoR347ir5
Rumput Jagung
C. Keanekaragaman Ekosistem
Setiap ekosistem memiliki ciri khasnya tersendiri, keragaman ini menggambarkan
jenis individu apa saja yang ada di sebuah lingkungan atau ekosistem. Faktor interaksi abiotik
dan biotik komposisi jenis populasi organisme, menjadi penunjuk adanya keanekaragaman
tingkat ekosistem ini. Jika kita lihat dari komponen biotanya, jenis yang dapat hidup dalam
satu ekosistem ditentukan oleh hubungannya dengan jenis yang tinggal dalam ekosistem
tersebut. Selain itu keberadaannya ditentukan pula oleh lingkungan fisik dan kimia di
sekitarnya. Dengan demikian, interaksi antarorganisme ditentukan oleh keseluruhan jenis,
faktor-faktor fisik, dan kimia yang menyusun ekosistem itu.
Karena ekosistem terdiri atas perpaduan berbagai jenis, dengan berbagai macam
kombinasi lingkungan fisik dan kimia yang berbeda, ekosistem yang dihasilkan pun akan
berbeda pula. Perbedaan ini juga terlihat pada gatra pencirian ekosistem, yaitu perbedaan
energitika, pendauran hara, dan produktivitasnya. Dari kenyataan di atas, memberikan
kejelasan kepada kita adanya keanekaragaman ekosistem karena tidak mungkin suatu
ekosistem yang ada itu tersusun dari jenis-jenis yang sama dengan unsur-unsur lingkungan
fisik dan kimia yang sama pula. Dengan demikian, suatu tipe ekosistem tentu akan terdiri dari
kombinasi jenis dan unsur lingkungan yang khas, yang berbeda dengan susunan kombinasi
ekosistem yang lain. Paling sedikit terdapat 47 ekosistem di Indonesia.
Di daratan mulai dari pantai sampai ke dataran tinggi (pegunungan) kita menjumpai
berbagai ekosistem. Contoh ekosistem, antara lain Ekosistem gurun, ekosistem hutan hujan
tropis, ekosistem pesisir, ekosistem sungai, ekosistem laut, dan ekosistem danau. Masing-
masing ekosistem tersebut memiliki jenis tumbuhan dan hewan yang berbeda. Pada
ekosistem gurun kita akan menemukan beberapa jenis hewan melata, serangga, dan beberapa
tumbuhan seperti tumbuhan gurun, kaktus, rumput liar. Pada ekosistem danau kita akan
menemukan beberapa jenis hewan seperti, berbagai jenis ikan, dan hewan invertebrata, dan
beberapa tanaman air, seperti eceng gondok, ganggang, dan kiambang.
LEMBAR PENGAMATAN
KEANEKARAGAMAN TINGKAT GEN, JENIS, DAN EKOSISTEM
TUJUAN
Melalui pengamatan lingkungan sekitar sekolah, siswa dapat mengidentifikasi dan mengelompokkan
makhluk hidup ke dalam tingkatan gen, jenis, dan ekosistem.
PERTANYAAN
1. Jelaskan pendapatmu tentang jumlah persamaan sifat pada tanaman / hewan sejenis, bandingkan
pula perbedaannya.
2. Jelaskan pendapatmu tentang jumlah persamaan pada tanaman / hewan yang berbeda jenis,
bandingkan pula dengan perbedaannya.
3. Faktor apakah yang menyebabkan perbedaan sifat yang sejenis.
4. Buatlah kesimpulan dari hasil pengamatan dan diskusi.
Nama :
Kelas :
No absen :
Petunjuk pengisian!
Pilihlah salah satu jawaban di bawah ini dengan menghitamkan salah satu lingkaran pada tiap
item pertanyaan. Jawab dengan jujur sesuai denga napa yang terjadi selama kegiatan
pemngamatan!
Apakah kamu membaca prosedur pengamatan dengan cermat sebelum melakukan pengamatan?
o Saya membaca sekilas o Saya membaca dengan cermat o Saya tidak membacanya
Sebelum melakukan pengamatan, apa yang kamu lakukan?
o Saya mempersiapkan alat o Saya Bersama teman o Saya diam saja
dan bahan dengan mempersiapkan alat dan bahan
mandiri
Pada saat kegiatan pengamatan, apa yang kamu lakukan?
o Saya mengamati semua o Saya mengamati sesuai dengan o Saya mengamati beberapa
obyek yang ada lembar panduan pengamatan obyek yang menurut saya
penting
Apakah kamu paham tujuan dari kegiatan pengamatan yang kamu lakukan?
o Saya sedikit paham o Saya paham o Saya tidak paham
Saat gurumu berkeliling untuk memantau kegiatan pengamatan, apa yang kamu lakukan?
o Saya meminta pejelasan o Saya meminta beberapa o Saya tidak meerspon
tentang semua yang saya penjelasan yang saya kurang
temui jelas
Jika kamu sebagai ketua kelompok, bagaimana bentuk kerja kelompok yang kamu lakukan?
o Saya membebaskan o Saya sebagai leader dan saya o Saya tidak ikut campur atas data
anggota kelompok untuk menyeragamkan hasil yang ditulis masing-masing
menulis sesuai denga pengamatan anggota
napa yang mereka amati
Setelah melakukan pengamatan, apa yang kamu lakukan?
o Saya mengumpulkan data o Saya berdiskusi dan mentabulasi o Saya langsung mengumpulkan
dari teman kelompok data dengan semua anggota hasil pengamatan saya sendiri
kelompok kepada guru
Apa yang kamu peroleh dari kegiatan pembelajaran ini?
o Saya mendapat 50% - o Saya mendapat 80% - 100% o Saya mendapat 20% - 40%
70% pengetahuan baru pengetahuan baru pengetahuan baru
Seberapa paham kamu dengan materi setelah melakukan pengamatan?
o Saya paham 50% - 70% o Saya paham 80% - 100% o Saya paham 20% - 40%
A. B.
C. D.
E.
4 Apakah Anda setuju bahwa Gambar yang ditampilkan berikut D 20
merupakan keanekaragaman tingkat gen?
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 = 𝑥 100%
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
PENILAIAN SIKAP SISWA
Rubrik:
Skor Deskripsi
4 Jika peserta didik menunjukkan 4 indikator tersebut
3 Jika peserta didik menunjukkan 3 dari 4 indikator
2 Jika peserta didik menunjukkan 2 dari 4 indikator
1 Jika peserta didik menunjukkan 1 dari 4 indikator
0 Jika peserta didik tidak menunjukkan satupun dari indikator
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 = 𝑥 100%
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Petemuan 2
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Materi : Keanekaragaman Hayati di Indonesia
A. TUJUAN
Anda mampu mendeskripsikan keanekaragaman hayati Indonesia di tempat tinggal/daerah masing-
masing melalui kegiatan observasi.
B. KEGIATAN
Anda akan dipandu oleh Guru untuk melakukan pengamatan di lingkungan tempat tinggal.
Kesimpulan hasil pengamatan akan dibuat menjadi laporan, kemudian ditampilkan dan didiskusikan
bersama Guru dan rekan-rekan sekelas.
C. PETUNJUK
Ikuti dan isi langkah-langkah pembelajaran berikut ini.
1. Setelah Anda melakukan pengamatan, buatlah 3 buah pertanyaan yang terkait dengan pengamatan
yang dilakukan menggunakan kata tanya “apa”, “mengapa”, dan “di mana”.
a. ______
b. ______
c. ______
2.Dari pertanyaan yang Anda tulis, diskusikan bersama-sama dengan anggota kelompok untuk memilih
3 (tiga) pertanyaan paling penting yang akan membantu mendeskripsikan keanekaragaman hayati
Indonesia di daerah tempat tinggal Anda.
a. ______
b. ______
c. ______
1.Tulis Judul:
LAPORAN PENGAMATAN KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA YANG ADA DI
……………………………………………………….
2.Latar Belakang
Alinea 1 mohon dijawab pertanyaan berikut: “mengapa Anda tertarik mencari informasi
mengenai berbagai jenis mahluk hidup yang khas dimiliki daerah Anda?”
Alinea 2, berdasarkan ketertarikan Anda tersebut, apa tujuan utama Anda melakukan
pengamatan?”
….
Jika menelusuri bacaan, tuliskan sumber bacaan yang Anda gunakan di bawah ini.
6.Kesimpulan
RUBRIK PENILAIAN LAPORAN
Skor Deskriptor
6 Menuliskan 6 indikator
5 Menuliskan 5 indikator
4 Menuliskan 4 indikator
3 Menuliskan 3 indikator
2 Menuliskan 2 indikator
1 Menuliskan 1 indikator
0 Tidak menuliskan indikator
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 = 𝑥 100%
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
PENILAIAN SIKAP
Indikator Berpikir Kritis (ada empat):
a. Mengajukan pertanyaan
b. Mengidentifikasi dengan panca indera
c. Mengolah informasi dan gagasan
d. Merefleksi pemikirannya sendiri
Rubrik:
Skor Deskriptor
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 indikator tersebut
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari 4 indikator
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 4 indikator
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 4 indikator
0 Jika Peserta didik tidak menunjukkan satupun dari indikator
Rubrik:
Skor Deskriptor
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 indikator tersebut
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari 4 indikator
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 4 indikator
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 4 indikator
0 Jika Peserta didik tidak menunjukkan satupun dari indikator
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 = 𝑥 100%
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
POST TEST
No Pertanyaan Skor
1 Berapa banyak jenis tumbuhan khas yang dimiliki oleh daerah Anda? 20
Sebutkan sebanyak mungkin yang Anda ketahui! Boleh nama daerahnya saja,
dan atau nama latinnya akan menambah poin nilai.
2 Berapa banyak jenis hewan khas yang dimiliki oleh daerah Anda? Sebutkan 20
sebanyak mungkin yang Anda ketahui! Boleh nama daerahnya saja, dan atau
nama latinnya akan menambah poin nilai.
3 Bagaimana keadaan tumbuhan dan hewan khas daerah Anda tersebut? Apakah 20
jumlahnya masih banyak atau sudah berstatus langka atau punah?
4 Penyebab apa yang menjadikan tumbuhan dan hewan khas di daerah Anda 20
menjadi langka/punah?
5 Ide apa yang Anda usulkan agar tanaman dan hewan yang sudah berstatus 20
langka menjadi lestari kembali?
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 = 𝑥 100%
𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Pertemuan 3
B. Garis Lydekker
Pada tahun 1895, Richard Lydekker yang dilahirkan di Tavistock Square di London.
menetapkan batas biogeografi yang melalui Indonesia, yang dikenal sebagai Garis Lydekker,
yang memisahkan Wallacea di sebelah barat dengan Australia-Nugini di sebelah timur. Garis
ini bertujuan untuk memisahkan antara wilayah Wallacea dengan Indonesia bagian timur
yang ditinggali oleh flora dan fauna bercorak australis. Daerah yang ada di barat garis
Lydekker merupakan daerah peralihan yang kita kenal sebagai Wallacea, sedangkan daerah
yang berada di bagian timur garis Lydekker merupakan daerah dengan flora dan fauna
australis.
f) Kekayaan Flora
Tidak disangsikan lagi bahwa daerah tropik merupakan tempat keanekaragaman
di planet bumi ini, keanekaragaman ekosistem dan jenis yang dimiliki tak dapat
dibandingkan dengan daerah lainnya. Indonesia, Filipina, Malaysia dan Papua Nugini
merupakan kawasan geografi tumbuhan Malesiana. Kawasan ini memiliki flora yang
sangat kaya, diperkirakan terdapat sekitar 25.000 jenis tumbuhan berbunga ( sekitar 10%
flora dunia) dan sebagian besar diantaranya terdapat di Indonesia. Sekitar 40% marga di
Malesiana adalah endemik dan memiliki persentase yang lebih besar lagi untuk tingkat
jenis suku Orchidaceae (keluarga anggrek-anggrekan) memiliki sekitar 3000 – 4000 jenis.
Pada tumbuhan berkayu suku Dipterocarpaceae merupakan salah satu suku yang besar
memiliki sekitar 386 jenis. Kekayaan flora di Malesiana khususnya di Indonesia antara
lain disebabkan oleh struktur vegetasinya yang kompleks. Pohon-pohon yang tinggi
dengan berbagai lapisan stratanya menciptakan kondisi lingkungan yang memungkinkan
tumbuhnya berbagai jenis tumbuhan lain seperti lumut, liana, dan perdu dapat hidup di
bawahnya.
Indonesia merupakan negara yang sangat kaya akan flora, dibandingkan dengan
apa yang terdapat di dunia sehingga dikenal dengan negara megadiversitas. Indonesia
memiliki 11% jenis tumbuhan berbunga dan 10% jasad renik. Jumlah bakteri dan
Cyanophyceae (ganggang biru) mencapai 300 jenis, jamur 12.000 jenis dan algae 1800
jenis. Jumlah tanaman yang dibudidayakan mencakup 400 jenis tanaman penghasil buah-
buahan, 360 jenis tanaman sayuran, 70 jenis tanaman umbi, 60 jenis tanaman penyegar
dan 50 jenis tanaman rempah. Sementara tanaman obat-obatan tradisional mencapai
sekitar 940 jenis di mana 74% diantaranya masih hidup liar.
Flora atau tumbuhan dengan yang dibelah oleh garis Wallace ini terdiri dari
beberapa tipe. Tipe pertama adalah tipe meranti-merantian. Tanaman meranti-merantian
memiliki nama latin Dipterocarpus. Tanaman ini banyak tumbuh di wilayah Asia.
Tanaman meranti-merantian merupakan jenis tanaman epifit sebagai tanaman khas
wilayah Asia. Tanaman meranti termasuk dalam kelompok pepohonan yang berkayu keras.
Berbagai jenis rotan juga menjadi salah satu tumbuhan tipe Asiatis yang berada di
Indonesia bagian barat. Rotan ini banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk
memproduksi barang-barang menarik. Berbagai jenis nangka dan amoldi juga menghiasi
tipe ini. Berbagai jenis bunga yang ada, Anggrek menjadi tumbuhan jenis bunga satu-
satunya yang merupakan tipe Asiatis atas hasil pembagian dari garis Wallace. Bunga
Anggrek banyak ditemukan di hutan-hutan di Indonesia. Bunga ini tumbuh dengan
menempel pada tumbuhan-tumbuhan yang lain. Namun meskipun bergantung pada
tumbuhan lain namun tidak menjadi parasit bagi tumbuhan tersebut. Anggrek mampu
melakukan fotosintesis secara mandiri. Selain Anggrek, ada pula lumut, cendawan, paku-
pakuan dan pohon jati yang mendiami flora tipe asiatis.
g) Kekayaan Fauna
Indonesia mempunyai beraneka ragam jenis fauna. Kepulauan Indonesia yang
termasuk kawasan Malesiana secara geografis memiliki dua zona. Pertama zona orientalis
di bagian barat mencakup Kepulauan Sunda Besar yang terdiri dari Pulau Sumatra,
Kalimantan, Jawa, Madura, dan Bali. Zona ini bersama-sama daratan Asia tropis memiliki
fauna, seperti harimau, macan kumbang, orang utan, banteng, gajah, babi hutan, dan
musang. Jenis-jenis ini merupakan fauna khas zona oriental. Kedua, zona Australia yang
meliputi Pulau Irian dan Kepulauan Aru yang terletak di paparan benua Australia. Dengan
demikian, di kedua pulau tersebut dapat dijumpai hewan menyusui berkantung, burung
kasuari, dara mahkota, kakatua, dan cendrawasih.
Di antara kedua zona tersebut (orientalis dan australis) terdapat zona peralihan
yang disebut Kepulauan Wallacea yang meliputi Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan
Nusa Tenggara. Di Sumatra dan Maluku sebelah barat dijumpai anoa, babirusa, maleo, dan
monyet hutan Sulawesi. Sedangkan di Nusa Tenggara sebelah Timur dijumpai jenis hewan
yang satu-satunya terdapat di dunia, yaitu biawak komodo di pulau Komodo, dan berbagai
jenis burung parkit. Secara keseluruhan daratan di Kepulauan Indonesia memiliki paling
sedikit 40 ribu jenis fauna dan di dalamnya terdapat lebih dari 800 jenis hewan menyusui.
Macam-macam fauna yang banyak ditemukan tinggal dan berkembang biak
dengan baik di benua Asia khususnya di Indonesia adalah Gajah memang banyak
ditemukan di benua Asia. Di Indonesia gajah yang terkenal adalah gajah Sumatera.
Selanjutnya yang juga terkenal sebagai binatang khas Sumatera adalah harimau Sumatera.
Namun sayangnya, kedua hewan ini sekarang banyak diburu untuk diambil bagian tertentu
dari tubuhnya kemudian selanjutnya dijual. Fauna selanjutnya yang dipisahkan
berdasarkan garis Wallace adalah badak bercula satu dan banteng. Beberapa tipe flora dan
fauna ini mungkin bisa juga dilihat sedang mendiami sebuah wilayah tertentu yang ada di
negeri ini.
Kelompok :
Anggota :
Kelas :
Persebaran flora dan fauna di Indonesia dikelompokan menjadi tiga wilayah, yaitu wilayah
Oriental (asiatis), wilayah peralihan dan wilayah Australia (australis). wilayah Asiatis dengan
peralihan dibatasi oleh satu garis imajiner yang disebut sebagai garis Wallace, sedangkan
antara peralihan dengan australis dipisahkan dengan garis imajiner yang disebut garis
Webber. Flora dan fauna di tiga daerah tersebut memiliki jenis spesies dan karakteristik
tersendiri yang membedakannya dengan daerah yang lainnya.
Kakaktua putih
Julang Sulawesi
jambul merah
Berdasarkan contoh fauna penyusunnya. Identifikasi dan jelaskanlah karakteristik serta ciri-
ciri fauna penyusun tiap wilayah biogeografi di Indonesia menggunakan diagram venn! (Skor
total 50)
- Memiliki
berbagai
spesies
endemik yang
- Memiliki beragam khas
- Memiliki jenis
jenis primata (skor 5)
- Memiliki - Memiliki jenis mamalia
(skor 5) berkantong
beberapa jenis burung
- Memiliki beragam
mamalia kakaktua (skor 5)
jenis mamalia - Didominasi oleh
berukuran (skor 5)
predator seperti mamalia berukuran
besar (anoa,
harimau dan macan kecil
rusa)
(skor 5) (skor 5) (skor 5)
- Tampilan burung- - Memiliki jenis - Didominasi oleh
burungnya kurang burung jenis burung yang
berwarna rangkong memiliki tampilam
(skor 5) yang berwarna-
(skor 5)
- - warni
(skor 5)
Penilaian :
Penilaian
Makalah mengenai fungsi dan manfaat
Mengkomunikasikan keanekaragaman hayati di Indonesia dalam
laporan hasil diskusi aspek pangan, sandang, obat-obatan dan
Nama sosial ekonomi
No.
Siswa Penguasaan Tulisan Keluasan Penulisan
konsep sains Penampila Pandangan Kesimpulan
yang n
disampaikan
K C B SB K C B SB K C B SB K C B SB K C B SB
1.
2.
dst
Rubrik Penilaian
1) Sistem klasifikasi
a. Sistem alamiah: dasar yang digunakan adalah adanya persamaan sifat, terutama sifat
morfologinya.
b. Sistem artifisial (buatan): berdasarkan kegunaan makhluk hidup
c. Sistem filogenetik: didasarkan pada jauh dekatnya hubungan kekerabatan
antarorganisme atau kelompok organisme, dengan melihat kesamaan ciri morfologi,
struktur anatomi, fisiologi, dan ekologi (perilaku).
d. Sistem modern: didasarkan hubungan kekerabatan organisme (filogenetik), ciri-ciri gen
atau kromosom, serta ciri-ciri biokimia.
2) Tingkatan Takson dalam klasifikasi
Adalah tingkatan unit atau kelompok makhluk hidup yang disusun mulai dari tingkat
tertinggi hingga tingkat terendah.
Tingkatan takson: Kingdom- Phylum atau Divisi- Kelas- Ordo- Famili- Genus- Spesies.
3) Sistem Tata Nama Makhluk Hidup
Sistem tata nama ganda (binomial nomenclature) yaitu pemberian nama spesies
menggunakan dua kata yang mendeskripsikan organisme tersebut.
Kaidah sistem tata nama binomial nomenclature:
- Menggunakan bahasa latin
- Terdiri atas dua kata, kata pertama merupakan nama genus, sedangkan kata kedua
merupakan nama petunjuk spesies.
- Nama genus dan nama spesies dicetak miring atau digarisbawahi secara terpisah.
- Nama atau singkatan deskriptor dapat dituliskan di belakang nama spesies, dengan
menggunakan huruf tegak dan tanpa garis bawah.
4) Perkembangan Klasifikasi Makhluk Hidup
Sistem klasifikasi makhluk hidup selalu mengalami perkembangan dari masa ke masa.
Ada beberapa sistem klasifikasi yang pernah digunakan secara internasional yaitu:
a. Sistem 2 Kingdom
b. Sistem 3 Kingdom
c. Sistem 4 Kingdom
d. Sistem 5 Kingdom
e. Sistem 3 Domain
5) Identifikasi Makhluk Hidup
Langkah-langkah identifikasi :
a. Mengamati ciri morfologi
b. Membandingkan dengan organisme acuan yang sudah dikenal
c. Acuan bisa berupa ingatan, bantuan orang lain, spesies acuan, pustaka, komputer.
Kunci determinasi merupakan petunjuk praktis untuk mengidentifikasi dan
mengklasifikasikan suatu organisme ke dalam suatu tingkatan takson dengan
menggunakan kunci dikotom.
Kladogram adalah diagram yang menggambarkan hubungan antara kelompok takson yang
berbeda berdasarkan hubungan kekerabatan (filogeentik).
Kelompok :
Anggota : 1.
2.
3.
Kelas :
Petunjuk
Amati 5 jenis tanaman kemudian tuliskan ciri-ciri morfologi dan buatlah kunci determinasi
sehingga kamu dapat menemukan kelompok masing-masing tanaman tersebut.
Ciri-ciri morfologi
Perbedaan Tumbuhan Tumbuhan Tumbuhan Tumbuhan Tumbuhan
A B C D E
1. Akar sejat/tidak,
batang sejati/tidak,
daun sejati/tidak
2. Punya tidaknya
spora
3. Alat
perkembangbiakan
4. Bentuk daun
Tumbuhan
1a 1b
Memiliki akar batang daun sejati
2a 2b
Daun tidak berspora
3a 3b
Bunga sebagai alat
perkembangbiakan
4a 4b
Daun sejajar
C. Hasil Pengamatan
Ciri-ciri morfologi
Perbedaan Tumbuhan Tumbuhan B Tumbuhan Tumbuhan D Tumbuhan
A (lumut) (paku) C (melinjo) (rumput) E (mangga)
1. Akar sejati/tidak, tidak sejati sejati sejati sejati
batang sejati/tidak,
daun sejati/tidak
2. Punya tidaknya punya punya tidak tidak tidak
spora
3. Alat spora spora strobilus bunga bunga
perkembangbiakan
4. Bentuk daun - - - sejajar menyirip
Tumbuhan
1a 1b
akar, batang, daun tidak Akar, batang, daun dapat dibedakan
dapat dibedakan
2a 2b
Daun berspora Daun tidak berspora
3a 3b
Alat Alat
perkembangbiakan perkembangbiakan
strobilus bunga
4a 4b
Daun Daun
sejajar menyirip
p
B. Kunci Determinasi
1. a. Akar, batang, daun tidak dapat dibedakan Bryophyta
b. Akar, batang, daun dapat dibedakan 2
2. a. Daun berspora Pterydophyta
b. Daun tidak berspora 3
3. a. Alat perkembangbiakan berupa strobilus Gymnospermae
b. Alat perkembangbiakan berupa bunga 4
4. a. Daun sejajar Monokotil
b. Daun menyirip Dikotil
C. Hasil Pengamatan
Rubrik Penilaian
No Deskriptor Skor
1. Ciri morfologi 25
2. Diagram alir kunci dikotom 25
3. Kunci determinasi 25
4. Hasil pengamatan 25
Total skor 100
Penilaian
https://images.app.goo.gl/uYyFjmKv9aF28Vpi8 https://images.app.goo.gl/pwqZWGPWgbL618VF8
https://images.app.goo.gl/dznK5uZeH7uU97ns6 https://images.app.goo.gl/6xgujHQeZsDnQvjr8
Buatlah kunci dan diagram determinasi kedua hewan tersebut berdasarkan kunci dikotom
yang dapat Anda perhatikan berikut ini.
Bertulang Belakang
Rubrik Penilaian
No Deskriptor Skor
1. 4 hewan dijawab dengan urut dan tepat 20
2. 3 hewan dijawab dengan urut dan tepat 15
3. 2 hewan dijawab dengan urut dan tepat 10
4. 1 hewan dijawab dengan urut dan tepat 5
5. Tidak ada jawaban yang tepat 0
Total skor 100
Penilaian
Rubrik:
Skor Deskriptor
4 Jika Peserta didik menunjukkan 4 indikator tersebut
3 Jika Peserta didik menunjukkan 3 dari 4 indikator
2 Jika Peserta didik menunjukkan 2 dari 4 indikator
1 Jika Peserta didik menunjukkan 1 dari 4 indikator
0 Jika Peserta didik tidak menunjukkan satupun dari indikator
KLADOGRAM
Ubahlah tabel berikut ke dalam diagram Venn kemudian buatlah kladogram dari berbagai
organisme berikut!
Kladogram
Rubrik Penilaian
No. Kategori Penilaian Skor
1. Kesesuaian diagram venn dengan tabel 50
2. Kesesuaian kladogram dengan diagram venn 50
Total Skor 100
Penilaian
a. Materi Fakta
a) Satwa liar yang dilindungi, contoh: anoa atau kerbau pendek(Bubalus depressicornis),
kakatua hitam (Probosciger aterrimus), paus biru (Balaenoptera musculus), banteng
(Bos sondaicus), landak (Hystrix brachiura), harimau Jawa (Panthera tigris sondaica),
buaya air tawar papua (Crocodylus novaeguineae), kupu-kupu raja (Troides
amphrysus) dan lain-lain.
b) Tumbuhan liar yang dilindungi, contoh: bunga bangkai raksasa (Amorphophallus
titanum), korma Jawa (Phoenix paludosa), pinang Jawa (Pinanga javana), anggrek
hitam (Coelogyne pandurata), kantong semar (Nephenthes sp.), palem kipas Sumatera
(Livistona sp.), dan lain-lain.
Coelogyne pandurata
Amorphophallus titanum Pinanga javana
Gambar 2. Keanekaragaman tumbuhan di Indonesia
b. Materi Konsep
Konservasi keanekaragaman hayati dapat dilakukan secara:
1. Insitu adalah usaha pelestarian (konservasi) yang dilakukan di habitat aslinya.
Contoh : cagar alam, taman nasional, suaka margasatwa, taman hutan raya, dan taman
laut.
2. Eksitu adalah usaha pelestarian yang dilakukan di luar habitat aslinya.
Contoh : kebun raya, taman safari, kebun koleksi, dan kebun binatang.
Pengembangan kawasan konservasi menjadi cagar biosfer. Cagar biosfer adalah
kawasan dengan ekosistem terestrial dan pesisir yang melaksanakan konservasi
biodiversitas melalui pemanfaatan ekosistem yang berkelanjutan.
c. Materi Prinsip
Menghilangnya keanekaragaman hayati
1. Hilangnya habitat
Bertambahnya jumlah penduduk menyebabkan semakin bertambah pula kebutuhan
yang harus dipenuhi. Lahan yang tersedia untuk kehidupan tumbuhan dan hewan
semakin sempit karena digunakan untuk tempat tinggal penduduk, dibabat digunakan
sebagai lahan pertanian atau dijadikan lahan industri.
2. Pencemaran tanah, udara, dan air
Zat pencemar (polutan) dapat mencemari air, tanah, dan udara. Nitrogen dan sulfur
oksida yang dihasilkan dari kendaraan bermotor jiak bereaksi dengan air maka akan
membentuk hujan asam yang merusak ekosistem.
3. Perubahan iklim
d. Materi Prosedural
Membuat poster himbauan untuk menjaga kelestarian keanekaragaman hayati
LEMBAR DISKUSI SISWA
Kelompok :
Anggota : 1.
2.
3.
Kelas :
Tujuan
1. Siswa dapat menganalisis permasalahan keanekaragaman hayati di Riau Indonesia.
2. Siswa dapat mengidentifikasi tentang upaya pelestarian keanekaragaman hayati di
Indonesia.
Lebih Dari 100 Individu Gajah Sumatera Mati di Riau
Riau, Sumatera, 4 Juni 2013. Data WWF-Indonesia menunjukkan bahwa sudah lebih
dari 100 individu Gajah Sumatera (Elephas maximus) ditemukan mati di wilayah Riau,
Sumatera, sejak 2004. Selama tahun 2012 lalu saja, di Riau ditemukan 15 individu gajah mati.
Angka ini ternyata terus bertambah. Pada 31 Mei 2013 Tim Pemasangan GPS Collar
WWF-Indonesia menemukan lagi dua Gajah Sumatera mati di kawasan Tesso Nilo. Temuan
dua ekor bangkai gajah tersebut, masing-masing seekor jantan dewasa di lahan konsesi Hutan
Tanaman Industri (HTI) Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Sektor Ukui yang tumpang-
tindih dengan Taman Nasional Tesso Nilo, dan seekor betina dewasa ditemukan di dalam batas
wilayah Taman Nasional Tesso Nilo. Tim menduga gajah tersebut mati tak wajar akibat racun,
dan kematian diperkirakan sudah terjadi sejak 3-4 hari sebelum ditemukan. Balai Taman
Nasional Tesso Nilo mengamankan gading dari bangkai gajah jantan yang ditemukan tersebut.
Sebelumnya, pada 6 Mei 2013 tim monitoring WWF-Indonesia menemukan satu
bangkai gajah jantan dengan gading yang telah hilang di kawasan hutan Tesso Nilo, tepatnya di
lahan konsesi HTI RAPP Sektor Baserah. Hasil otopsi menemukan plastik bungkus deterjen di
dalam usus yang diduga dicampur racun.
Sedikitnya total gajah mati yang terdata mencapai 29 ekor pada 2012, yang mencakup
temuan di Riau, Aceh, dan Lampung.
Di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam sedikitnya terdapat 14 kematian gajah yang
terdata pada 2012 mencakup Aceh Jaya, Aceh Selatan, Aceh Barat, Aceh Timur, Aceh Utara,
dan Bireuen.
Kajian WWF-Indonesia menunjukkan bahwa populasi Gajah Sumatera kian hari makin
memprihatinkan. Dalam 25 tahun, Gajah Sumatera telah kehilangan sekitar 70% habitatnya,
serta populasinya menyusut hingga lebih dari separuh.
Langkah Kerja:
Perhatikan artikel dan diagram lingkaran serta diagram batang di atas!
1. Permasalahan apakah yang ada pada studi kasus berkaitan dengan kematian gajah
dihubungkan dengan diagram lingkaran dan diagram batang diatas?
2. Hubungkanlah penayangan video tentang gajah mengamuk di lingkungan warga
dengan studi kasus kematian pada gajah!
3. Bagaimana upaya dalam pelestarian hayati agar kematian gajah dapat diminimalisir?
Jawaban
1. ............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
.................
2. ……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………............
............
3. ……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………................
........
POST TEST
1. Apa yang terjadi bila hutan diubah menjadi perkebunan kelapa sawit?
2. Mengapa keanekaragaman hayati Indonesia perlu dibuat undang-undang?
3. Apakah perbedaan konservasi keanekaragaman hayati insitu dengan eksitu?
Rubrik Penilaian:
Skor
No. Jawaban
Maksimal
1. Apabila hutan diubah menjadi perkebunan kelapa sawit akibat 2
perbuatan manusia maka hutan akan menjadi satu jenis
keanekaragaman dan spesies-spesies akan mati.
Skor
Aspek
4 3 2 1
Isi poster Poster sesuai tema, Poster sesuai Poster tidak Poster tidak
teknologi yang tema, teknlogi sesuai tema, sesuai tema,
diangkat baru dan yang diangkat teknologi yang teknlogi yang
belum banyak sudah umum diangkat baru diangkat sudah
diketahui digunakan di dan belum umum
masyarakat masyarakat banyak diketahui digunakan di
masyarakat masyarakat
Cara penyajian Menampilkan poin Menampilkan Penjelasan Penjelasan tidak
penting saja, banyak poin, lengkap, lengkap,
didominasi gambar didominasi didominasi didominasi
gambar tulisan tulisan
Desain poster Desain sesuai tema Desain sesuai Desain tidak Desain tidak
yang diusung, tema yang sesuai tema yang sesuai tema
warna kontras diusung, warna diusung, warna yang diusung,
tidak kontras kontras warna tidak
kontras
Abiotik : komponen penyusun ekosistem yang terdiri atas makhluk tak hidup.
Adaptasi : sifat makhluk hidup untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.
Bioma : kumpulan ekosistem yang meliputi suatu wilayah yang sangat luas dan memiliki
iklim tertentu. Bioma memiliki tipe tumbuhan dan hewan yang khas.
Biosfer : kumpulan berbagai ekosistem di dunia.
Biotik : komponen penyusun ekosistem yang terdiri atas makhluk hidup.
Ekosistem : hubungan timbal balik antara komponen biotik dan abiotik.
Fauna : komunitas hewan yang mendiami suatu daerah atau pulau.
Fenotip : sifat yang tampak atau terlihat pada suatu organisme. Fenotip merupakan hasil
interaksi antara genotip dengan lingkungan.
Flora : komunitas tumbuhan suatu daerah.
Gen : unit dasar pewarisan sifat.
Genom : jumlah kromosom atau materi genetik dalam susunan haploid dalam sel setiap
individu suatu spesies.
Genotip : sifat yang tidak tampak pada suatu organisme.
Habitat : tempat suatu organisme mempertahankan kehidupannya.
Hibrida : perkawinan atau persilangan dua individu yang berbeda karakter genetisnya.
Keberagaman : totalitas variasi gen, spesies, dan ekosistem yang menunjukkan berbagai
variasi bentuk, penampakan, frekuensi, ukuran, serta sifat lainnya.
Komunitas : kumpulan populasi yang mendiami wilayah tertentu dan terjadi interaksi.
Kultivar diartikan sebagai sekelompok tanaman yang memiliki satu atau lebih ciri yang
dapat dibedakan secara jelas, dan tetap mempertahankan ciri-ciri khas ini ini jika
direproduksi (secara seksual maupun aseksual). Yang dapat disebut kultivar dengan
demikian adalah populasi terseleksi, galur, klon, atau hibrida
Mutasi : perubahan materi genetik (DNA) yang dapat diwariskan secara genetis pada
keturunannya.
Mutasi somatik : mutasi yang terjadi pada sel-sel soma (tubuh).
Plasma Nutfah : sumber sifat keturunan (gen) yang dapat dimanfaatkan dan
dikembangkan untuk menciptakan jenis unggul.
Spesies : organisme yang dapat melakukan perkawinan dengan sesamanya dan
menghasilkan keturunan yang fertil.
Takson : setiap unit tertentu dalam klasifikasi, misalnya spesies, genus, famili.
Variasi : perbedaan sifat dalam satu jenis (spesies).
Varietas : suatu populasi tanaman dalam satu spesies yang menunjukkan ciri berbeda
yang jelas.
Vegetatif : bagian atau jaringan tubuh yang bekerja untuk kegiatan sehari-hari, bukan
untuk berbiak.
Daftar Pustaka
https://www.usd.ac.id/fakultas/pendidikan/f1l3/PLPG2017/Download/materi/ipa/BAB-
XII_BIOTEKNOLOGI.pdf
http://repository.ut.ac.id/4340/1/PEBI4426-M1.pdf
https://www.edutafsi.com/2016/09/peran-biotenologi-di-bidang-pelestarian-lingkungan.html
https://www.itb.ac.id/berita/detail/57565/bioteknologi-untuk-solusi-pencemaran-lingkungan-
akibat-tumpahan-minyak