Anda di halaman 1dari 21

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Oleh : Aisyah,S.Pd

Satuan Pendidikan : SMK Islamiyah Sapugarut


Mata Pelajaran : IPAS
Kelas/Semester : X/1
Tema : Makhluk Hidup dan Lingkungannya
Sub Tema : Ciri makhluk hidup dan lingkungan hidup
Pembelajaran ke :1
Alokasi Waktu : 10 menit

A. Tujuan Pembelajaran
Melalui model Problem Based Learning, peserta didik mengamati gambar/demonstrasi,
kemudian berkolaborasi untuk menggali dan mengolah informasi dari berbagai literasi untuk
menumbuhkan sikap disiplin, responsif dan proaktif dalam Memahami pengertian dan ciri-ciri
makhluk hidup, mengelompokkan makhluk hidup dengan benar, mendeskripsikan lingkungan biotik
dan abiotik dengan tepat, membandingkan konsep individu, populasi, komunitas, ekosistem dan
biosfer dengan benar, serta menganalisis interaksi makhluk hidup dalam ekosistemnya secara tepat
sehingga dapat termotivasi untuk menjaga keseimbangan makhluk hidup dan alam sekitar kemudian
bertanggung jawab dalam menyampaikan pendapat dan atau mengkomunikasikan data hasil
diskusi kelompok tentang materi ikatan kimia.

B. Kegiatan Pembelajaran

PERTEMUAN 1

PENDAHULUAN 1. Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam


(2 menit) dan berdoa bersama
2. Guru mengecek kehadiran peserta didik dan menanyakan
kabar/ kondisi peserta didik
3. Guru melakukan Ice Breaking sebagai cara
mengkondisikan suasana belajar di kelas
4. Guru Memberi pertanyaan pemantik sesuai tujuan
pembelajaran
 Apa saja yang termasuk ke dalam makhluk hidup?
 Apa perbedaan lingkungan biotik dan abiotik?
 Permasalahan lingkungan apa saja yang kalian ketahui
5. Guru Menyampaikan tujuan pembelajaran
6. Peserta didik mengerjakan diagnostic kognitif atau non
kognitif di awal pembelajaran sebagai cara untuk
memetakan pemahaman setiap peserta didik (mulai diri)

KEGIATAN INTI 1. Pengenalan Masalah / Penentuan Pertanyaan


7 Menit
Mendasar (Essential Question)
a. Guru menyampaikan topik tentang Mahluk Hidup dan
Lingkungannya.
b. Guru menayangkan video dari Youtube dan peserta
didik mempelajari hubungan mahluk hidup dengan
lingkungannya dengan mengamati contoh yang ada
PERTEMUAN 1
dengan link: https://youtu.be/oTFo4UVNPMA
c. Berdasarkan pengamatan video guru dan peserta didik
memunculkan permasalahan dengan menanyakan:
 Bagaimana mahluk hidup bergantung satu sama
lain?
 Bagaimana lingkungan mempengaruhi
keberlangsungan hidup mahluk hidup?
d. Guru mengajukan pertanyaan bagaimana cara
memecahkan masalah:
 Bagaimana cara menjaga hubungan antara mahluk
hidup dengan lingkungannya?
e. Peserta didik dibantu oleh guru menghubungkan
keterkaitan lingkungan bagi mahluk hidup (Critical
Thinking)
f. Peserta didik mengajukan pertanyaan mendasar apa
yang harus dilakukan peserta didik terhadap topik/
pemecahan masalah.
g. Guru menyiapkan bahan ajar untuk dapat dipelajari
peserta didik sebagai bahan informasi yang
mendukung.
2. Penyusunan Rancangan Proyek (Plan)
a. Guru mengorganisir siswa dalam kelompok yang
terdiri dari 3-4 siswa
b. Guru memastikan setiap peserta didik dalam
kelompok memilih dan mengetahui prosedur
pembuatan proyek/produk yang akan dihasilkan
dengan cara mengamati “ hubungan mahluk hidup
dengan lingkungannya” di lingkungan sekitar
tempat tinggalnya masing-masing.
c. Peserta didik berdiskusi menyusun rencana
pembuatan proyek pemecahan masalah meliputi
pembagian tugas, persiapan alat, bahan, media,
sumber yang dibutuhkan.(Critical Thinking,
Creative, Collaboration, Communication)
d. Peserta didik mencoba membuat rancangan proyek
berupa artikel tentang Hubungan Mahluk Hidup
dengan Lingkungannya.
e. Peserta didik mengkomunikasikan hasil rancangan
dengan teman dalam kelompoknya dan Guru
3. Penyusunan Rencana Kerja (Schedule)
a. Guru dan peserta didik membuat kesepakatan
tentang jadwal pembuatan proyek (tahapan-tahapan
dan pengumpulan).
b. Peserta didik menyusun jadwal penyelesaian proyek
dengan memperhatikan batas waktu yang telah
ditentukan bersama.
c. Rencana Proyek dan Jadwal penyelesaian dilaporkan
kepada guru sebagai laporan awal.
PERTEMUAN 1
PENUTUP 1. Peserta didik dapat melakukan/memberikan penilaian
(1 Menit) baik dalam bentuk narasi/gambar/emotikon tertentu
untuk menunjukkan pemahaman tentang topik hari ini.
2. Peserta didik dapat menuliskan pertanyaan yang ingin
diketahui lebih lanjut dalam kolom komentar.
3. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi
selama pembelajaran.
4. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru

C. Penilaian
Aspek Teknik Bentuk Instrumen
Pengetahuan Tes Tertulis Soal Uraian
Sikap Observasi/Pengamatan/Jurnal Jurnal Penilaian sikap
Ketrampilan Diskusi dan Presentasi Lembar penilaian
ketrampilan

Pekalongan, Juli 2022


Mengetahui,

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

H.Muhammad Saiful Jauhari,S.T Aisyah,S.Pd


Assesmen
1. Assesmen Diagnostik Non Kognitif
Coba amati lingkungan rumahmu saat ini, lalu pilih emoji berikut yang mewakili perasaanmu.

A B C

a. Berikan pendapatmu tentang bagaimana kondisi lingkungan akan berdampak pada semangat
belajarmu?
b. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk menciptakan kenyamanan lingkungan belajar di rumah?
c. Apa yang kamu rasakan saat mengunjungi lingkungan terkait makhuk hidup dan lingkungannya yang
indah sehat ?
d. Apa harapanmu saat kamu mempelajari makhluk hidup dan lingkungannya?

2. Assesmen Formatif
1. SOAL LATIHAN PERTEMUAN 1 ( TES FORMATIF 1)
1. Jelaskan Pengertian istilah:
a. Mahluk Hidup
b. Lingkungan
2. Sebutkan 2 Komponen Lingkungan dan berikan contohnya masing-masing!
3. Berikan contoh interaksi antara Mahluk Hidup dan Lingkungannya!
KUNCI JAWABAN:
1. a. Mahluk Hidup : Makhluk hidup merupakan suatu organisme yang memiliki kemampuan
untuk bernapas, berpindah tempat, merespon perubahan diri dan lingkungannya
b. Lingkungan : lingkungan adalah keseluruhan faktor biotik (hidup) dan abiotik (tak hidup)
yang terdapat di sekeliling organisme (makhluk hidup) dan berpotensi memengaruhi
organisme tertentu atau disebut juga habitat organisme.
2. Lingkungan biotik adalah keseluruhan organisme yang berpotensi memengaruhi kehidupan
organisme yang lain, sedangkan lingkungan abiotik adalah keseluruhan unsur tak hidup baik
bersifat fisika maupun kimia (fisika-kimia) yang berpotensi mengenali kehidupan organisme
tertentu
3. Misalnya, hubungan antara tanah dan pohon. Pohon memperoleh unsur hara yang diperlukan
untuk tumbuh dari dalam tanah. Disisi lain daun, ranting pohon yang telah kering dan
dibusukkan dapat menambah unsur hara yang ada di dalam tanah.

2. SOAL LATIHAN PERTEMUAN 2 (TES FORMATIF 2)


1. Di dalam ekologi terdapat tingkatan - tingkatan organisasi kehidupan dari yang terendah sampai
tertinggi yaitu individu – populasi – komunitas – ekosistem dan biosfer. Coba Anda jelaskan
pengertian dari masing - masing tingkatan organisasi kehidupan tersebut.
2. Sebutkan 3 macam adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya.
3. Coba uraikan oleh Anda komponen - komponen ekosistem.
4. Pada kolom di bawah ini terdapat jenis - jenis makhluk hidup. Coba isilah oleh Anda dengan
tanda V (cek) untuk membedakan individu, populasi dan komunitas.
Pengertian
No Jenis Mahluk Hidup
individu populasi komunitas

a. Sebatang pohon jambu


b.
c. Sekumpulan kelinci di kandang

Populasi padi, populasi belalang, populasi siput,


populasi ikan kecil di sawah
d.
e. Seekor kucing
f. Sekumpulan murid di kelas Sekumpulan ikan
mas di kolam

5. Orang yang pertama kali menyampaikan definisi ekologi adalah....berkebangsaan....


KUNCI JAWABAN
1. a) Individu adalah makhluk hidup tunggal. b) Populasi adalah sekelompok individu sejenis yang
berada di suatu tempat. c) Komunitas adalah berbagai populasi dari spesies yang berbeda yang
hidup ber sama di suatu tempat. d) Ekosistem merupakan kumpulan semua organisme yang
membentuk komunitas bersama lingkungan abiotiknya atau ekosistem adalah kesatuan dari
komunitas dengan lingkungannya dimana terjadi interaksi. e) Biosfer adalah kumpulan atau
kesatuan ekosistem yang ada di bumi.
2. Ada 3 macam adaptasi a) adaptasi morfologi merupakan bentuk tubuh untuk kelangsungan
hidupnya. b) Adaptasi fisiologi merupakan penyesuaian fungsi fisiologi tubuh untuk
mempertahankan hidupnya. c) Adaptasi tingkah laku merupakan adaptasi yang didasarkan pada
tingkah laku.
3. Ada 4 komponen pada ekosistem a) Produsen, sebagai produsen adalah tumbuhan hijau yang
dapat membuat makanan sendiri (autotrof) dengan berfotosintesis. b) Konsumen yaitu organisme
heterotrof, misalnya hewan dan manusia yang makan organisme lain. c) Abiotik (benda - benda
mati) d) Pengurai atau dekomposer atau jasad renik yaitu organisme heterotrofik yang
menguraikan organisme mati dan hasil penguraiannya dapat dimanfaatkan oleh produsen atau
tumbuhan.
4. a) Individu d) Individu b) Populasi e) Populasi c) Komunitas f) Populasi
5. Definisi ekologi pertama kali disampaikan oleh Ernest Haeckel bangsa jerman

3. SOAL LATIHAN PERTEMUAN 3 (TES FORMATIF 3)


Petunjuk : Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling tepat.
1. Hubungan timbal balik antara faktor biotik dan abiotik disebut . . . .
A. Ekologi
B. Vegetasi
C. Ekosistem
D. Adaptasi
E. Habitat
2. Ilmu yang mempelajari hubungan timbal antara komunitas dengan lingkungannya disebut....
A. Fisiologi
B. Etiologi
C. Sitologi
D. Ekologi
E. Biologi
3. Interaksi yang terjadi antara serangga, ayam, burung, dan rumput baik secara langsung maupun
tidak langsung menunjukkan adanya interaksi . . . .
A. Antar individu
B. Antara komunitas
C. Antar populasi
D. Jenis biotik dan abiotik
E. Jaring jarring makanan
4. Seekor belalang hijau menempel pada dahan sehingga belalang terhindar dari serangan seekor
burung. Adaptasi pada belalang dalam meniru warna dan bentuk daun disebut adaptasi . . . .
A. Fisiologi
B. MimikrI
C. Morfologi
D. Fungsi alat - alat
E. Tingkah laku
5. Hubungan yang terjadi antara lembu dan kambing yang hidup bersama pada lapangan rumput
menunjukkan adanya simbiosis yang tergolong . . . .
A. Mutualisme
B. Kompetisi
C. Komensalisme
D. Antibiosa
E. Predasi
6. Berikut adalah faktor yang menyebabkan terjadinya dinamika populasi, yaitu . . . .
A. Kelahiran
B. Kelahiran, kematian, dan migrasi
C. Kematian
D. Kelahiran dan kematian
E. Migrasi
7. Sekelompok lembu yang hidup di suatu daerah, secara konsep ekologi disebut . . .
A. Komunitas
B. Populasi
C. Ekosistem
D. Individu
E. Spesies
8. Makhluk hidup dengan faktor abiotik membentuk kesatuan yang disebut . . . .
A. Habitat
B. Komunitas
C. Bioma
D. Ekosistem
E. Nisia
9. Komponen yang membangun suatu ekosistem terdiri dari . . . .
A. Tumbuhan, tanah, hewan, dan air
B. Udara, tanah, serta komponen abiotik lainnya
C. Komponen biotik, produsen, air, dan tanah
D. Tumbuhan, pengurai, dan komponen biotik
E. Hewan, tumbuhan, dan komponen abiotik
10. Kumpulan dari berbagai ekosistem di dunia secara makro membentuk sistem yang disebut....
A. Bioma
B. Habitat
C. Biosfer
D. Biomassa
E. Biologi
KUNCI JAWABAN
1. B. Ekosistem merupakan hubungan timbal balik antara faktor biotik dan abiotik
2. C. Ekologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan timbal antara komunitas dengan
lingkungannya
3. B. Interaksi antar populasi berlangsung antar kelompok species pada suatu tempat tertentu.
4. A. Adaptasi belalang meniru warna daun merupakan adaptasi fungsi fisiologi tubuh dalam
mempertahankan hidupnya
5. D. Terjadi simbiosis kompetisi dalam memperoleh bahan makanan berupa rumput
6. D. Faktor yang menyebabkan dinamika populasi adalah kematian, kelahiran dan migrasi
7. D. Populasi merupakan sekelompk species yang sama pada suatu tempat
8. E. Kesatuan komponen biotik dan abiotik merupakan ekosistem
9. E. Komponen ekosisitem adalah biotik dan abiotik
10. C. Kumpulan ekositem di dunia merupakan Biosfir

3.Assesmen Kognitif Sumatif


Rencana
Identifikasi materi Kemung-kinan Skor
Pertanyaan Tindak
yang akan diujikan Jawaban (Kategori)
Lanjut
 Peserta didik Jelaskan sesuatu yang bisa Paham Pembelajaran
mampu memahami pengertian memanfaatkan energi utuh dapat
pengertian makhluk makhluk dari lingkungannya dan dilanjutkan
hidup dengan tepat hidup? merubahnya dari satu ke unit
bentuk energi ke bentuk selanjutnya
energi yang lain, dapat
beradaptasi dengan
lingkungannya, bisa
merespon bila ada
rangsangan, bersifat
homeostatis, kompleks
dan terorganisir dengan
baik, dapat bereproduksi
atau berkembang biak
serta dapat tumbuh dan
berkembang.
 Peserta didik Jelaskan 9 Bernafas, bergerak, Paham Pembelajaran
mampu menjelaskan ciri-ciri peka terhadap utuh dapat
ciri – ciri makhluk makhluk rangsangan,memerlukan dilanjutkan
hidup hidup? makanan, tumbuh dan ke unit
berkembang, selanjutnya
mengeluarkan zat
sisa,berkembang biak,
beradaptasi, dapat
melakukan metabolisme

Bernafas, bergerak, Paham Memberikan


peka terhadap sebagian pembelajaran
rangsangan,memerlukan remedial
makanan, tumbuh dan
berkembang,
 Peserta didik Jelaskan Lingkungan Biotik Paham Pembelajaran
mampu menjelaskan perbedaan Yaitu Lingkungan yang utuh dapat
Lingkungan Biotik lingkungan di dalamnya berisi dilanjutkan
dan Abiotik biotik dan Makhluk Hidup. ke unit
abiotik? Lingkungan Abiotik selanjutnya
Yaitu Lingkungan yang
di dalamnya bukan
berisi Makhluk Hidup.
Lingkungan Biotik Paham Memberikan
Yaitu Lingkungan yang sebagian pembelajaran
di dalamnya berisi remedial
Makhluk Hidup
 Peserta didik Berdiskusi
mampu menganalisis dan praktek
Lingkungan Biotik tentang
dan Abiotik analisis
Lingkungan
biotik dan
abiotik

1. Pengayaan
Siswa mengamati perbedaan habitat makhluk hidup di sekitar
2. Remidial
Siswa membuat: makalah tentang mahluk hidup dan lingkungannya

1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?


2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada kegiatan pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan dapat teratasi dengan baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan pembelajaran ini?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam pelaksanaan pembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan kompetensi?
1. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
NAMA SISWA :
OBSERVER :
TEMA OBSERVASI :

Petunjuk :
Anda dapat melakukan pengamatan
Hasil observasi
No Makhluk Hidup Jumlah
Kondisi yang ada
1 pohon
2 Burung
3 bunga
4 rumput

2. TUGAS PROYEK
TUGAS KELOMPOK:

Buatlah artikel tentang mahluk hidup dan ekosistemnya di sekitar tempat tinggalmu serta
hubungan mahluk hidup dengan lingkungannya.

3. RUBRIK ASESMEN PRESENTASI HASIL OBSERVASI/LKPD


INSTRUMEN PENILAIAN: PROSES dan HASIL

ASPEK Cukup
Belum Sangat
Kompeten (6- Kompeten (8-9)
Kompeten (0-6) Kompeten (10)
7)
Proses Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
mengam tidak hanya mengamati mengamati
ati mengamati mengamati seluruh seluruh
<3
makhluk komponen komponen dan
komponen
hidup namun tidak lengkap
lengkap dalam menuliskan
menuliskan pada pada lembar
lembar observasi observasi
Proses Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
presenta tidak mampu mampu mampu mampu
si hasil mempresentas mempresentas mempresenta mempresentas
ikan hasil ikan hasil sikan hasil ikan hasil
observasi observasi observasi observasi
namun dengan dengan sikap dengan sikap
sikap yang yang baik yang baik dan
kurang baik namun tidak mampu
mampu berdiskusi
berdiskusi
Hasil Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
pengama mampu mampu mampu mampu
tan mendapatkan mendapatka mendapatkan mendapatkan
makhluk n informasi
informasi <3 informasi 4 informasi 5
hidup 3 komponen
komponen dengan tepat komponen komponen
dengan tepat dengan tepat
Hasil Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
pengama mampu mampu mampu mampu
tan mendapatkan mendapatka mendapatkan mendapatkan
makhluk informasi <3 n informasi informasi 4 informasi 5
hidup komponen 3 komponen komponen komponen
dengan tepat dengan tepat dengan tepat
Keterangan :
Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi.
Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga
mencapai level kompeten.

4. RUBRIK PENILAIAN PRESENTASI HASIL OBSERVASI(LKPD) DAN PROYEK


INSTRUMEN PENILAIAN: PROSES DAN PRODUK
ASPEK 0-5 5-6 7-8 9-10
Proses Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
mengamat tidak hanya mengamati 3 mengamati
i mengamati mengamati <3 komponen seluruh
komponen
komponen
Proses Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
presentasi tidak mampu mampu mampu mampu
hasil mempresentasi mempresentasi mempresentasi mempresentasi
kan hasil kan hasil kan hasil kan hasil
observasi observasi observasi observasi
namun dengan dengan sikap dengan sikap
sikap yang yang baik yang baik dan
kurang baik namun tidak mampu
mampu berdiskusi
berdiskusi
Hasil Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
pengamat tidak mampu tidak mampu tidak mampu mampu
an mendapatkan mendapatkan mendapatkan mendapatkan
Lingkung informasi >4 informasi 3-4 informasi 1-2 informasi
an biotik sub komponen sub komponen sub komponen seluruh sub-
dan dengan tepat dengan tepat dengan tepat komponen
Abiotik dengan tepat
Hasil Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
pengamat tidak mampu tidak mampu tidak mampu mampu
an mendapatkan mendapatkan mendapatkan mendapatkan
Lingkung informasi >7 informasi 4-6 informasi 1-3 informasi
an biotik sub komponen sub komponen sub komponen seluruh sub-
dan dengan tepat dengan tepat dengan tepat komponen
Abiotik dengan tepat
Pembuata Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
n Artikel mampu mampu mampu mampu
membuat membuat membuat membuat
artikel tentang artikel tentang artikel tentang artikel tentang
mahluk hidup mahluk hidup mahluk hidup mahluk hidup
di sekitar di sekitar di sekitar di sekitar
tempat tempat tempat tempat
tinggalnya tinggalnya dan tinggalnya dan tinggalnya dan
mampu mampu mampu
menjelaskan menjelaskan menjelaskan
hubungan hubungan hubungan
dengan dengan dengan
lingkungannya lingkungannya lingkungannya
serta mampu serta mampu
menganalisis menganalisis
masalah yang masalah yang
timbul dalam timbul dalam
hubungan hubungan
tersebut tersebut beserta
cara mengatasi
masalah
tersebut
Keterangan :
Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi.
Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga
mencapai level kompeten.

5. BAHAN AJAR
MAHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA

A. PENDAHULUAN
Cobalah Kalian perhatikan lingkungan di sekitar kalian. Kalian akan menemukan
bahwa satu jenis spesies akan tergantung pada spesies lainnya. Contohnya, lebah mengisap nektar
bunga untuk dijadikan madu, sedangkan tanaman memerlukan lebah untuk membantu proses
penyerbukan sehingga tanaman dapat memperbanyak diri melalui biji. Seperti itulah mahkluk hidup
dalam ekosistemnya. Mahkluk hidup harus berinteraksi dengan mahkluk hidup lainnya dan juga
dengan lingkungan sekitarnya untuk bertahan hidup.
Alam lingkungan manusia terdiri dari komponen - komponen makhluk hidup dan tak
hidup (benda - benda mati). Dalam mempelajari lingkungan hidup kita perlu memahami konsep -
konsep ekologi. Ekologi merupakan salah satu dasar ilmu lingkungan juga merupakan suatu cara
pendekatan dalam mempelajari makhluk - makhluk hidup, sedangkan kajian dasar adalah populasi
dan komunitas. Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik (interaksi) antara
makhluk hidup dan lingkungannya, baik biotik (makhluk hidup lainnya) maupun abiotik (benda -
benda mati). Ernest Haeckel (1834 - 1914) orang yang pertama kali mengemukakan definisi ekologi
tersebut.
Dalam ekologi kita mempelajari makhluk - makhluk hidup itu sebagai suatu kesatuan
atau sistem dengan lingkungannya. Di dalam lingkungan hidup ini terdapat saling hubungan antar
komponennya dan membentuk ekosistem. Sedangkan komponen penyusun ekosistem adalah
produsen (tumbuhan hijau), konsumen (herbivor, karnivor dan omnivor) dan dekomposer atau
pengurai (mikroorganisme). Di dalam suatu ekosistem senantiasa terjadi berbagai dinamika
kehidupan seperti rantai makanan, jaring - jaring makanan, pembentukan biomassa, piramida
makanan, siklus materi, aliran energi dan lain - lain.
Dalam mengembangkan kesimpulan rantai makanan yaitu dengan adanya produsen,
konsumen dan dekomposer maka dapat digunakan untuk membahas aliran energi dalam ekologi.
Pada rantai makanan masing - masing kelompok organisme yang mempunyai jarak transfer makanan
dari sumber energi akan menempati suatu tingkatan trofik tertentu. Pada umumnya produsen akan
mempunyai tingkat trofik yang paling rendah. Dengan demikian biomassa (berat total populasi) dari
setiap tingkatan trofik yang dinyatakan dalam perbandingan luas, akan disusun mulai dari tumbuhan
di tempat paling bawah dan tingkatan trofik yang lebih tinggi di atasnya, maka akan terbentuk sebuah
piramida makanan dan struktur trofik pada ekosistem dapat disajikan dalam bentuk piramida ekologi.

B. MAKHLUK HIDUP
1. PENGERTIAN MAKHLUK HIDUP
Makhluk hidup merupakan suatu organisme yang memiliki kemampuan untuk
bernapas, berpindah tempat, merespon perubahan diri dan lingkungannya. Makhluk hidup terbagi
menjadi tiga kelompok yang berbeda, yaitu manusia, hewan, dan tumbuhan.
2. CIRI-CIRI MAHLUK HIDUP
b. Makhluk Hidup Mampu Bernapas
Pernapasan yang juga dikenal sebagai respirasi adalah suatu sistem biologis yang terdiri
dari organ dan struktur lain yang digunakan dalam proses pertukaran gas pada hewan dan tumbuhan.
Pertukaran gas ini berupa penarikan O2 atau oksigen dan pembuangan CO2 atau karbon dioksida
dalam tubuh suatu makhluk hidup.
Tiap-tiap makhluk hidup diketahui memiliki berbagai jenis organ untuk bernapas.
Organ-organ ini tergantung pada ukuran tubuh, habitat, dan riwayat evolusi makhluk hidup masing-
masing. Misalnya di daerah perairan, organisme ikan bernapas menggunakan insang. Namun di
daerah daratan sebagian besar makhluk hidup bernapas menggunakan paru-paru, seperti halnya
manusia, mamalia, dan burung. Sementara tumbuhan bernapas menggunakan stomata dan lentisel.
c. Makhluk Hidup Mampu Bergerak
Makhluk hidup dipastikan selalu memiliki kemampuan untuk bergerak. Berdasarkan
posisinya, pergerakan makhluk hidup ini terbagi menjadi dua, yaitu aktif dan pasif. Sistem geraknya
pun dilakukan dengan alat yang berbeda-beda pula tergantung habitat dan evolusinya.
Seperti pada burung yang bergerak di udara menggunakan kedua sayapnya. Sementara
itu, tumbuhan melakukan gerakan pasif di tempatnya, tapi secara spesifik tetap ada pergerakan
naiknya zat-zat tanah menuju daun yang berguna bagi kelangsungan hidupnya. Begitu juga dengan
hewan seperti gurita yang bergerak menggunakan tentakel atau lintah yang bergerak menggunakan
otot perut.
d. Makhluk Hidup Peka Terhadap Rangsangan
Karakteristik lain dari makhluk hidup adalah kemampuan dalam merasakan berbagai
rangsangan atau iritabilitas. Rangsangan ini dapat diperoleh dari bentuk beragam, seperti suara,
gelombang cahaya, aroma, suhu, hingga sentuhan fisik.
Misalnya pada hewan, ayam jantan yang selalu berkokok di pagi hari, putri malu yang
menurunkan daunnya saat disentuh, atau tikus yang hidungnya sangat peka dalam mencium aroma
makanan.
e. Makhluk Hidup Membutuhkan Makanan
Untuk mempertahankan hidupnya, hampir semua makhluk hidup selalu memerlukan
asupan energi dan juga nutrisi dalam tubuhnya. Asupan energi dan nutrisi ini biasanya diperoleh dari
makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Misalnya pada tumbuhan yang memerlukan air dan juga unsur
hara untuk dijadikan bahan proses fotosintesis.
Sementara pada hewan, berdasarkan jenis makanannya dibagi menjadi karnivora,
herbivor, dan omnivora. Karnivora adalah istilah bagi hewan pemakan daging, herbivora untuk
pemakan tumbuhan dan omnivora pemakan segala.
f. Makhluk Hidup Tumbuh dan Berkembang
Jika dilihat secara fisik, makhluk hidup akan terus tumbuh besar seiring berjalannya
waktu. Perubahan ukuran ini terjadi karena bertambahnya volume jaringan dan sel tubuh.
Manusia dan hewan diketahui memiliki kerangka tulang yang terus mengalami
pertumbuhan. Proses pertumbuhan tulang di masa awal adalah proses penulangan primer di mana
tulang yang terbentuk adalah tulang rawan atau kartilago. Inilah yang menyebabkan tulang tersebut
terasa lunak. Di bagian tengah tulang ada banyak sekali osteosit atau sel tulang yang bakal tumbuh
menjadi tulang sejati. Melalui proses inilah, makhluk hidup disebut melakukan pertumbuhannya.
Namun, definisi perkembangan pada tumbuhan cukup berbeda. Berkembang dalam hal
ini merupakan bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi alat-alat tubuh. Misalnya kecambah
akan berkembang menjadi daun, buah, dan juga akar sejati seiring berjalannya waktu.
g. Makhluk Hidup Bereproduksi
Makhluk hidup melakukan proses reproduksi untuk meneruskan generasinya. Proses
reproduksi ini dilakukan dengan berbagai cara, meliputi seksual ataupun aseksual.
Proses reproduksi seksual biasanya membutuhkan waktu yang relatif lama. Sebab
proses ini memerlukan perkembangan alat reproduksi dan proses pencarian pasangan yang tepat.
Berbeda halnya dengan proses reproduksi aseksual yang hanya membutuhkan satu individu, namun
minim membawa variasi genetika.
Contoh proses aseksual pada hewan terjadi pada protozoa yang bereproduksi dengan
cara membelah diri atau bertunas seperti hydra. Sementara proses seksual terjadi pada monyet yang
melahirkan ataupun ikan yang bertelur meski hidup di dalam air.
Berbeda dengan tumbuhan yang melakukan proses reproduksi secara vegetatif dan
generatif. Untuk reproduksi vegetatif biasanya terjadi pada umbi-umbian. Sementara reproduksi
generatif adalah proses penyerbukan oleh alat kelamin jantan yang berupa benang sari pada alat
kelamin betina berupa putik. Sehingga proses reproduksi generatif lebih sering terjadi pada tumbuhan
yang memiliki bunga dan buah.
h. Makhluk Hidup Mampu Beradaptasi
Adaptasi adalah suatu kemampuan makhluk untuk bertahan hidup dengan cara
menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Setiap makhluk hidup diketahui memiliki proses adaptasi
yang berbeda sesuai kemampuannya dalam menghadapi situasi dan kondisi lingkungan tersebut.
Pada dasarnya, adaptasi yang dilakukan oleh sebagian besar makhluk hidup ini terbagi
menjadi tiga macam, yaitu bentuk tubuh atau morfologi, adaptasi proses metabolisme tubuh atau
fisiologi, dan yang terakhir adaptasi perilaku.
Contoh adaptasi morfologi bisa kita lihat pada bentuk paruh setiap burung. Begitu juga
dengan aneka bentuk gigi hewan yang berbeda-beda tergantung jenis makanan yang dikonsumsinya.
Sementara contoh adaptasi fisiologi bisa ditemukan pada hewan ruminansia seperti
sapi, kerbau, dan lembu yang memiliki enzim selulase untuk mencerna makanan di dalam tubuh. Tak
ketinggalan contoh adaptasi perilaku dari ikan paus yang bergerak menuju permukaan laut untuk
sekadar mengambil udara sebagai proses bernapas.
i. Makhluk Hidup Mengalami Ekskresi
Makhluk hidup yang selalu memerlukan makanan untuk bertahan hidup sehingga selalu
mengeluarkan sisa-sisa makanan melalui sistem ekskresi. Contohnya adalah tumbuhan yang pasti
melepas oksigen. Kemudian pada hewan singa yang akan mengeluarkan air seni dan feses dari
tubuhnya sebagai bahan buangan yang tidak diperlukan oleh tubuh.
3. KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP
Dalam sejarah pengelompokan mahkluk hidup, pada mulanya para ahli menggunakan
dua skema dalam pengelompokan mahkluk hidup, yaitu klasifikasi buatan dan alami. Kedua
klasifikasi ini sama-sama menggunakan ciri-ciri yang menonjol sebagai dasar klasifikasi tetapi
berbeda dalam cara penetapan ciri-ciri tersebut. Pada klasifikasi buatan, dilakukan dengan cara
memilih dengan bebas ciri-ciri pemersatu terlebih dahulu baru kemudian mengelompokkan
organisme yang sesuai. Contohnya ketika melakukan pengelompokan dengan ciri pemersatu ada
tidaknya sirip, maka paus akan dikelompokkan dengan ikan. Kelebihan dari klasiikasi ini adalah
mudah untuk dikembangkan dan tidak mudah berubah, namun kelemahannya pengelompokannya
tidak menunjukkan hubungan evolusioner. Berbeda halnya dengan klasifikasi buatan, klasifikasi
alami pengelompokan organisme dilakukan berdasarkan kemiripan terlebih dahulu dan baru
kemudian mengidentiikasi ciri-ciri yang dimiliki satu sama lain. Kelemahan klasifikasi ini adalah
pengelompokannya berubah jika ditemukan informasi yang baru. Seperti pengelompokan gorilla,
orang utan dan simpanse yang sebelumnya digolongkan pada famili pongidae tetapi sekarang
digolongkan ke dalam famili hominidae. Begitupula alga, yang sebelumnya dikelompokkan dalam
kingdom plantae, namun sekarang dikelompokkan pada kingdom protista. Dalam perkembangannya
muncul klasifikasi ilogenetik. Klasifikasi ini digunakan untuk mengelompokkan organisme
berdasarkan pada hubungan kekerabatan yang ditunjukkan pada materi genetis suatu organisme.
Organisme yang memiliki tingkat persamaan yang lebih tinggi dalam urutan DNA atau asam
nukleatnya dinilai memiliki hubungan yang lebih dekat.
Dilihat dari jenis makanannya hewan dapat dikelompokkan ke dalam 3 golongan :
j. Hewan herbivora, adalah hewan pemakan tumbuhan. Contohnya : kambing, kelinci,
sapi dan sebagainya.
k. Hewan predator, adalah hewan pemakan hewan lain. Hewan predator terbagi atas:
i. Karnivor yaitu binatang buas pemakan hewan berdaging. Contohnya : harimau,
singa dan sebagainya.
ii. Insectivor yaitu binatang pemakan serangga. Contohnya : cecak, katak dan
sebagainya.
l. Hewan omnivor adalah binatang pemakan segala (tumbuhan dan daging). Contohnya
ayam, tikus dan sebagainya.

C. LINGKUNGAN
1. PENGERTIAN LINGKUNGAN
Menurut E. Haeckel, ekologi adalah suatu keseluruhan pengetahuan yang berkaitan
dengan hubungan. Hubungan total atau organisme dengan lingkungannya, baik yang bersifat organik
(biotik) maupun anorganik (abiotik). Pengertian lain dikemukakan oleh Andrewartha (1961) yang
menyatakan, ekologi adalah studi ilmiah mengenai saling hubungan yang menentukan distribusi
organisme dan kelimpahannya (abundance). Dalam Webster’ s Unabridges Dictionary, ekologi
diartikan sebagai “ totalitas atau pola hubungan lingkungan (environment)” . Yang dimaksudkan dari
definisi di atas yaitu “ The summation of all biotic (living) and abiotic (non living) factors that
surround and pottencially influence an organism (organism habitat)” . Dapat disimpulkan bahwa
lingkungan adalah keseluruhan faktor biotik (hidup) dan abiotik (tak hidup) yang terdapat di
sekeliling organisme (makhluk hidup) dan berpotensi memengaruhi organisme tertentu atau disebut
juga habitat organisme. Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa lingkungan terdapat
dua macam yaitu lingkungan biotik dan lingkungan abiotik.
2. LINGKUNGAN BIOTIK DAN LINGKUNGAN ABIOTIK
Lingkungan biotik adalah keseluruhan organisme yang berpotensi memengaruhi
kehidupan organisme yang lain, sedangkan lingkungan abiotik adalah keseluruhan unsur tak hidup
baik bersifat fisika maupun kimia (fisika-kimia) yang berpotensi mengenali kehidupan organisme
tertentu. Faktor fisika antara lain suhu, cahaya, angin, gelombang air laut, arus air, tingkat kejernihan
perairan, kelembaban udara dan sebagainya; sedangkan faktor kimia antara lain kandungan nutrisi
tanah, keasaman (pH), kadar oksigen baik yang terdapat di udara maupun yang terdapat dalam air,
kadar karbondioksida dan sebagainya.
Faktor-faktor abiotik (sebagai contoh) yang disebutkan di atas akan memengaruhi
distribusi dalam kelimpahan organisme. Lingkungan organisme dapat juga dimaknai sebagai habitat,
yaitu tempat hidup alamiah suatu organisme di alam. Jadi, habitat suatu organisme dapat dipandang
sebagai “ alamat” organisme tersebut di alam. Misalnya, habitat ikan mas adalah air tawar, habitat
ikan bandeng adalah air payau, dan habitat harimau adalah hutan.
3. FAKTOR BIOTIK
Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi semua makhluk hidup di bumi, baik
tumbuhan maupun hewan. Dalam ekologi, tumbuhan berperan sebagai produsen, hewan berperan
sebagai konsumen, dan mikroorganisme berperan sebagai dekomposer. Faktor biotik juga meliputi
tingkatan - tingkatan organisme yang meliputi individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan biosfer.
Tingkatan - tingkatan organisme makhluk hidup tersebut dalam ekosistem akan saling berinteraksi,
saling mempengaruhi membentuk suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.
4. INDIVIDU
Untuk lebih jelasnya, marilah kita bahas individu dalam keseharian. Anda tentu pernah
melihat seekor kucing sedang tiduran, seorang anak sedang berlarian atau sebatang pohon rambutan
tumbuh di pekarangan. Apa yang Anda lihat tersebut adalah satu makhluk hidup. Satu makhluk hidup
yang Anda lihat itu disebut individu. Jadi Anda menyebut Anda sendiri sebagai individu, demikian
juga tiap sebatang pohon pisang dalam rumpunnya. Tentu Anda dapat mengamati dengan jelas setiap
jenis individu, Anda dapat menghitung banyaknya individu dalam kelompoknya. Kita kadang -
kadang agak sukar untuk menentukan individu dari satu kelompok organisme. Misalnya memisahkan
individu rumput pada lapangan rumput, individu binatang pada binatang karang, begitu pula dengan
memisahkan sebatang pohon kunyit dari rumpunnya. Pernahkah Anda menanam ubi kayu dengan
steknya? Potongan ubi kayu itu akan tumbuh menjadi individu baru. Telur burung berasal dari induk
burung betina dapat menetas dan menghasilkan individu burung. Oleh sebab itu berprinsip bahwa
individu selalu bersifat tunggal.
5. POPULASI
Kumpulan individu sejenis yang hidup pada suatu daerah dan waktu tertentu disebut
populasi. Misalnya populasi yang ada di sawah antara lain sekelompok tanaman padi, sekelompok
belalang, sekelompok, siput, sekelompok semanggi, sekelempok tikus. Contoh lain yang dapat kita
sebut misalnya populasi yang ada di kolam seperti kumpulan ikan mas, ikan lele, ikan mujaer, belut,
cacing, ganggang hijau, teratai dan sebagainya.
Populasi berhubungan dengan individu, waktu dan tempat. Suatu populasi dapat
bertambah karena terjadinya kelahiran (natalitas) atau adanya pendatang masuk (imigrasi) dan dapat
berkurang karena terjadinya kematian (mortalitas) atau adanya perpindahan keluar (emigrasi).
Penurunan jumlah populasi akan terjadi secara mencolok bila terjadi gangguan yang drastis terhadap
lingkungannya, seperti karena wabah hama dan penyakit atau bencana alam. Dengan adanya yang
lahir, datang meninggal, atau pergi maka populasi itu sifatnya dinamis.
Seperti telah dijelaskan di depan populasi mengalami pertambahan, karena kelahiran
atau adanya pendatang yang menetap serta pengurangan karena kematian dan migrasi atau
perpindahan keluar. Populasi juga memiliki sifat penyebaran umur, sifat adaptasi, sifat ketahanan
yaitu peluang meninggalkan keturunannya dalam waktu yang panjang dan sifat kepadatan.
Tahukah Anda apakah yang dimaksud dengan kepadatan populasi? Kepadatan populasi
adalah besarnya populasi dalam hubungannya dengan satuan ruang. Umumnya dinyatakan dalam
jumlah individu, atau biomassa perencanaan satuan luas atau volume. Agar bagi Anda lebih jelas,
maka akan diberikan beberapa contoh tentang konsep kepadatan populasi, misalnya 40 siswa per
kelas yang luasnya 56 meter persegi, 100 pohon mangga per hektar, 50 ekor ikan mas per meter
persegi kolam, dan atau 200 kambing per hektar. Kadang - kadang bagi kita lebih penting untuk
mengetahui apakah suatu populasi sedang berkurang atau bertambah (sedang mengalami perubahan
atau tidak), misalnya jumlah ayam yang ada di pekarangan per jam. Kepadatan populasi juga
mempengaruhi komunitas atau ekosistem, di samping jenis organismenya.
6. KOMUNITAS
Komunitas adalah kumpulan populasi yang berada di suatu daerah yang sama dan
saling berinteraksi. Contoh komunitas, misalnya sawah disusun oleh bermacam - macam organisme,
misalnya padi, belalang, burung, ular, dan gulma. Komunitas sungai terdiri dari ikan, ganggang,
zooplankton, fitoplankton, dan dekomposer.
Antara komunitas sungai dan sawah terjadi interaksi dalam bentuk peredaran nutrien
dari air sungai ke sawah dan peredaran organisme hidup dari kedua komunitas tersebut. Interaksi
antarkomunitas cukup kompleks karena tidak hanya melibatkan organisme, tapi juga aliran energi dan
makanan.
7. EKOSISTEM
Antara komunitas dan lingkungannya selalu terjadi interaksi. Interaksi ini menciptakan
kesatuan ekologi yang disebut ekosistem. Komponen penyusun ekosistem adalah produsen
(tumbuhan hijau), konsumen (herbivor, karnivor, dan omnivor), dan dekomposer atau pengurai
(mikroorganisme).
Istilah “ Ekosistem” pertama kali digunakan oleh Tansley, seorang ahli botani Inggris,
pada tahun 1935. Ekosistem adalah unit struktural dan fungsional ekologi dimana organisme hidup
berinteraksi satu sama lainnya dan dengan lingkungan sekitarnya. Setiap ekosistem memiliki ciri khas
karena adanya perbedaan komponen biotik (mahkluk hidup) dan abiotik (tak hidup).
Suatu organisme tidak dapat hidup sendiri. Untuk kelangsungan hidupnya suatu
organisme akan sangat bergantung pada kehadiran organisme lain dan berbagai komponen
lingkungan yang ada di sekitarnya. Kehadiran organisma lain dan berbagai komponen lingkungan
sangat dibutuhkan untuk keperluan pangan, perlindungan, pertumbuhan, perkembangan, dan lain-lain.
Hubungan antar organisme atau dengan lingkungannya akan sangat rumit dan kompleks, mereka
saling berinteraksi satu sama lain membentuk suatu sistem ekologi atau sering disebut ekosistem.
Ekosistem dibagi menjadi dua berdasarkan macam habitatnya: ekosistem darat dan
akuatik. Ekosistem darat seperti padang rumput, hutan, gurun dan tundra. Ekosistem Akuatik seperti
ekosistem air air tawar, ekosistem estuarina dan ekosistem marine. Ekosistem darat dibedakan atas
dasar vegetasi yang dominan. Ekosistem akuatik dibedakan atas sifat kimia yaitu kadar garamnya,
ekosistem air tawar (kadar garam sangat rendah) di dalamnya yang termasuk danau, kolam, rawa,
ngarai dan sungai. Samudera dan laut merupakan ekosistem marine (kadar garam sangat tinggi).
Teluk, muara sungai dan rawa pasang surut dimana air tawar bercampur dengan air laut membentuk
ekosistem estuarina.
8. BIOSFER
Seluruh ekosistem di dunia disebut biosfer. Dalam biosfer, setiap makhluk hidup
menempati lingkungan yang cocok untuk hidupnya. Lingkungan atau tempat yang cocok untuk
kehidupannya disebut habitat. Dalam biologi kita sering membedakan istilah habitat untuk makhluk
hidup mikro, seperti jamur dan bakteri, dengan istilah substrat. Dua spesies makhluk hidup dapat
menempati habitat yang sama, tetapi tetap memiliki relung (nisia) berbeda. Nisia adalah status
fungsional suatu organisme dalam ekosistem. Dalam niche (nisia) nya organisme tersebut dapat
berperan aktif, sedangkan organisme lain yang sama habitatnya tidak dapat berperan aktif. Sebagai
contoh marilah kita lihat gambaran antara habitat dan niche (nisia) sebagai berikut : Tiap jenis
makhluk hidup mempunyai tempat hidup yang tertentu, dengan keadaan - keadaan tertentu. Misalnya
kecebong, hidup di air yang tergenang, tidak terlalu keruh dan terdapat tumbuh - tumbuhan air.
Sehingga kalau kita ingin mencari kecebong kita harus mencarinya pada tempat seperti itu. Tempat
hidup dengan keadaan - keadaan tertentu itulah yang disebut habitat. Kalau boleh kita katakan habitat
adalah “ alamat” dari suatu makhluk hidup
9. FAKTOR ABIOTIK
Faktor abiotik adalah faktor tak hidup yang meliputi faktor fisik dan kimia. Faktor fisik
utama yang mempengaruhi ekosistem adalah suhu, sinar matahari, air, tanah, ketinggian, angin dan
garis lintang.
a. Suhu
Suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang diperlukan
organisme untuk hidup. Ada jenis - jenis organisme yang hanya dapat hidup pada kisaran suhu
tertentu.
b. Sinar matahari
Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari menentukan
suhu. Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen
untuk berfotosintesis.
c. Air
Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup
organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan, dan penyebaran biji;
bagi hewan dan manusia, air diperlukan sebagai air minum dan sarana hidup lain. Misalnya
transportasi bagi manusia, dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain, misalnya tanah dan
batuan, air diperlukan sebagai pelarut dan pelapuk.
d. Tanah
Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang berbeda
menyebabkan organisme yang hidup di dalamnya juga berbeda. Tanah juga menyediakan unsur -
unsur penting bagi pertumbuhan organisme, terutama tumbuhan.
e. Ketinggian
Ketinggian tempat menentukan jenis organisme yang hidup di tempat tersebut, karena
ketinggian yang berbeda akan menghasilkan kondisi fisik dan kimia yang berbeda.
f. Angin
Angin selain berperan dalam menentukan kelembapan juga berperan dalam penyebaran
biji tumbuhan tertentu.
g. Garis lintang
Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis
lintang secara tak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme di permukaan bumi. Ada
organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja.

D. INTERAKSI MAHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGAN


Ekologi memandang mahluk hidup sesuai dengan perannya masing-masing dan
memandang individu dalam species menjadi salah satu unsur terkecil di alam. Semua mahluk hidup
di alam memiliki peran yang berbeda dalam menyusun keharmonisan irama keseimbangan. Pada
suatu tempat populasi suatu tumbuhan mempengaruhi populasi tumbuhan lain. Populasi jenis
tumbuhan pohon akan memepengaruhi populasi tumbuhan yang hidup pada pohon-pohon itu serta
yang tumbuh di bawah naungannya, keseluruhan populasi di tempat tertentu membentuk komunitas.
Dalam kelangsungan hidup komunitas selalu terjadi interaksi bukan hanya antar populasi dalam
komunitas itu tetapi dengan factor-faktor geologi, kimia serta fisika lingkungan. Interaksi ini terutama
dalam aliran materi dan energi membentuk suatu sistem yang dikenal sebagai ekosistem.
Dalam Ekosistem, komponen biotik (mahkluk hidup) dan abiotik (komponen tak hidup)
saling berhubungan melalui siklus materi dan aliran energi. Siklus materi adalah perputaran materi
yang terjadi diantara komponen ekosistem. Materi yang dimaksud adalah senyawa kimia penyusun
tubuh mahkluk hidup seperti air, karbon, oksigen, nitrogen dan sulfur. Senyawa kimia tersebut
berpindah dari komponen biotik ke abiotik dan kembali lagi ke komponen biotik. Berbeda halnya
dengan energi. Di ekosistem energi mengalir dan tidak kembali. Energi matahari ditangkap oleh
tumbuhan, kemudian energi tumbuhan digunakan oleh konsumen tingkat pertama, konsumen tingkat
kedua, dan begitu seterusnya. Dari satu tingkat tropik ke tingkat tropik berikutnya, energi yang
berpindah hanya sekitar 10% dari sumber energi yang diperoleh karena sisanya terbuang dalam
bentuk panas. Berdasarkan hukum kekekalan energi, energi hanya berubah bentuk, tidak dapat
dimusnahkan dan tidak dapat diciptakan. Di ekosistem energi panas tidak dapat dimanfaatkan
kembali oleh produsen sehingga energi tidak kembali lagi ke ekosistem. Pada eksosistem terjadi
peristiwa makan dan dimakan yang disebut dengan rantai makanan. Rantai makanan ini saling
berkaitan sehingga membentuk jaring-jaring makanan.

Piramida makanan adalah diagram yang menampilkan susunan tingkat tropik satu
dengan tingkat tropik berikutnya berdasarkan jumlah atau masa atau jumlah energi pada setiap
tropiknya. Tingkat tropik adalah posisi organisme dalam rantai makanan atau jaring makanan.
Tingkat tropik I adalah produsen seperti tumbuhan, tingkat tropik II adalah konsumen I yang
memakan produsen sedangkan tingkat tropik III adalah konsumen II yang memakan konsumen I.
Berikut adalah contoh piramida energi. Pada piramida energi, ukuran setiap blok (tropik I, II dst.)
menunjukkan energi yang dimiliki oleh tingkatan tropik tersebut. Dengan demikian dapat diketahui
bahwa tingkat tropik I memiliki jumlah energi yang lebih besar dari tingkat tropik II, begitu pula
selanjutnya.

Interaksi antar mahluk hidup yang dapat terjadi dalam sebuah ekosistem dapat
dikelompokkan sebagai berikut.
4. Predasi yaitu hubungan antara predator dengan mangsanya. Hubungan antara tikus dan ular
adalah contoh predasi.
5. Kompetisi yaitu hubungan persaingan, seperti hubungan antara pohon dan rumput yang
bersaing mendapatkan unsur hara dan air di dalam tanah.
6. Netral yaitu hubungan tidak saling mengganggu. Contohnya adalah interaksi pohon dengan
ular.
7. Simbiosis yaitu interaksi dua jenis mahkluk hidup yang hidup bersama. Interaksi simbiosis ini
ada yang interaksinya saling menguntungkan (simbiosis mutualisme), ada yang dalam
interaksinya satu organisme mengalami kerugian sedangkan yang lainnya mengalami
keuntungan (simbiosis parasitisme) dan ada yang dalam interaksinya satu organisme
mengalami keuntungan sedangkan yang lainnya tidak mengalami kerugian ataupun
keuntungan (simbiosis komensalisme).
8. Antibiosis yaitu interaksi dua jenis mahkluk hidup dimana salah satu mahkluk hidup tersebut
mengeluarkan racun untuk membunuh mahkluk hidup lainnya. Seperti interaksi antara jamur
Penicillium dengan bakteri, dimana jamur ini mengeluarkan antibiotik yang dapat membunuh
bakteri.
Dalam ekosistem, interaksi bukan hanya antar komponen biotik namun juga interaksi
antara komponen biotik dan abiotik misalnya hubungan antara tanah dan pohon. Pohon memperoleh
unsur hara yang diperlukan untuk tumbuh dari dalam tanah. Disisi lain daun, ranting pohon yang
telah kering dan dibusukkan dapat menambah unsur hara yang ada di dalam tanah. Jika interaksi-
interaksi ini terjadi secara dinamis maka ekosistem berada dalam keseimbangan. Keseimbangan
ekosistem ini perlu dipertahankan untuk keberlangsungan hidup mahkluk hidup didalamnya.
Gangguan pada keseimbangan ekosistem akan memberikan dampak yang buruk. Coba Kalian
perhatikan rantai makanan pada gambar sebelumnya, jika belalang kita musnahkan dalam ekosistem
itu, maka predatornya yaitu katak akan mengalami penurunan jumlah sedangkan tanaman padi akan
meningkat jumlahnya karena organisme yang memakannya berkurang jumlahnya.

E. MASALAH EKOSISTEM DAN UPAYA MENGATASINYA


Aplikasi ilmu ekologi dengan prinsip-prisip dasarnya apabila dipergunakan secara
benar dan bertanggungjawab sebenarnya dapat memperbaiki segala kerusakan yang telah terjadi dan
mencegah terulangnya peristiwa-peristiwa yang tidak diinginkan. Ekologi menganut prinsip
keseimbangan dan keharmonisan semua komponen alam. Terjadinya bencana alam seperti tsunami di
Aceh, Sumatra Utara, Pangandaran dan terakhir terjadinya banjir pasang di sebagian Jakarta,
fenomena angin puting beliung di beberapa tempat di Indonesia dan lain-lain adalah merupakan salah
satu contoh keseimbangan dan harmonisasi alam terganggu. Ketika ketimpangan sudah mencapai
pada puncaknya maka alam akan mengatur kembali dirinya dalam keseimbangan baru.
Proses menuju keseimbangan baru tersebut sering kali menimbulkan perubahan yang
drastis dan dianggap bencana bagi komponen alam yang lain (manusia). Terjadinya ledakan populasi
belalang di Lampung, ledakan populasi hama wereng, kutu loncat, tikus, DBD, Flu burung dan lain-
lain adalah merupakan salah satu bentuk terjadinya ketidak seimbangan dalam ekosistem dan
komponen-komponen alam yang terlibat dalam sistem sedang mengatur strateginya masing-masing
sesuai perannya untuk menuju kearah keseimbangan baru.
Keseimbangan suatu ekosistem akan terjadi, bila komponen-komponennya dalam
jumlah yang berimbang. Komponen-komponen ekosistem mencakup : Faktor Abiotik, Produsen,
Konsumen dan Dekomposer (Pengurai). Di antara komponen-komponen ekosistem terjadi interaksi,
saling membutuhkan dan saling memberikan apa yang menjadi sumber penghidupannya. Tuhan
menciptakan faktor abiotik untuk mendukung kehidupan tumbuh-tumbuhan sebagai produsen;
kemudian tumbuh-tumbuhan tersebut menjadi mendukung kehidupan organisme lainnya (binatang
dan manusia) sebagai konsumen maupun detritivora, dan akhirnya dekomposer (bakteri dan jamur)
mengembalikan unsur-unsur pembentuk makhluk hidup kembali ke alam lagi menjadi faktor-faktor
abiotik, demikian seterusnya terjadilah daur ulang materi dan aliran energi di alam secara seimbang.
Adanya saling ketergantungan antara faktor abiotik dengan faktor biotik, dan hubungan
antarkomponen di dalam faktor biotik sendiri, menunjukkan bahwa kehidupan manusia bergantung
kepada kehidupan makhluk lainnya maupun kehidupan antar manusia sendiri. Beranekaragam
tumbuhan yang menyusun taman kota memberikan dampak positif bagi lingkungan kehidupan kota
itu maupun lingkungan lainnya. Belakangan ini diketahui bahwa berbagai tanaman hias dapat
menyerap racun yang ada di udara, air, maupun di tanah, seperti tanaman tapak dara, senseivera,
palem kuning dan lain-lain.
4. DAFTAR PUSTAKA
Ramlawati, Dr. Dkk. 2017. SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN IPA
BAB VI EKOLOGI. Jakarta: KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Puspaningsih, Ayuk Rahma. Dkk. 2021. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMA Kelas X. Jakarta:
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK
INDONESIA.
Jumhana, Nana. 2021. MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGAN. Diakses tanggal 21 Juli 2021.

Anda mungkin juga menyukai