Anda di halaman 1dari 33

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 9 Semarang


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas /Semester : X MIPA/Ganjil
Materi Pokok : Keanekaragaman Hayati
Alokasi waktu : 6 x 45 menit (4 x pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)


KI 3 KI 4
Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


No KD Pengetahuan No KD Keterampilan
3.2 Menganalisis berbagai tingkat keanekaragaman hayati di 4.2 Menyajikan hasil observasi berbagai tingkat keanekaragaman
Indonesia beserta ancaman dan pelestariannya. hayati di Indonesia dan usulan upaya pelestariannya.

No IPK Pengetahuan No IPK Keterampilan

3.2.1 Menjelaskan berbagai tingkat keanekaragaman hayati di 4.2.1 Membuat poster usulan upaya pelestarian keanekaragaman hayati
Indonesia. di Indinesia.

3.2.2 Membedakan berbagai tingkat keanekaragaman hayati di


Indonesia

3.2.3 Menentukan ancaman yang terdapat pada kenekaragaman


hayati di Indonesia.

3.2.4 Menganalisis persebaran keanekaragaman hayati di


Indonesia.

3.2.5 Menemukan upaya pelestarian keanekaragaman hayati di


Indonesia.

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan Pembelajaran dengan pendekatan saintifik menggunakan metode diskusi dan Tanya jawab serta Model
pembelajaran Problem Based Learning di harapkan siswa dapat menjelaskan dan membedakan tingkat keanekaragaman hayati di
Indonesia. Siswa juga di harapkan mampu memecahkan masalah berupa ancaman yang terdapat dalam keanekaragaman hayati.
Serta siswa di harapkan dapat membuat poster dalam upaya pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia.

D. Materi Pembelajaran
1. Macam-Macam Keanekaragaman Hayati berdasarkan tingkatannya
2. Ancaman keanekaragaman hayati
3. Pelestarian keanekaragaman hayati
E. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode dan Model Pembelajaran :
Pertemuan No Metode
IPK
I 3.2.1 Diskusi dan Tanya jawab
3.2.2
3.2.3
II 3.2.4 Diskusi dan Tanya jawab
3.2.5
4.2.1

F. Alat, Media
1) Alat
LCD, laptop, spidol, papan tulis
2) Media
Video, PPT

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (1 x 45 menit)
No IPK IPK
3.2.1 Menjelaskan berbagai tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia.
3.2.2 Membedakan berbagai tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
I. Pendahuluan
 Orientasi : 3’
1. Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam.
2. Guru membimbing siswa untuk berdoa sebelum proses pembelajaran
dimulai.
3. Guru menanyakan kabar siswa
4. Guru mengecek kehadiran siswa dengan melakukan presensi.
5. Guru menanyakan apakah siswa sudah siap mengikuti pembelajaran

 Apersepsi : Guru menanyakan materi sebelumnya “ masih ingatkah kalian materi kemarin ?
Guru menampilkan 4 gambar berupa orang yang memiliki kulit putih rambut lurus dan kulit hitam rambut keriting,
kemudian bertanya kepada siswa apakah ada perbedaan??, Jika ada, apakah perbedaannya?, Mengapa ada perbedaan
tersebut?

2’

Gambar 1. Keanekaragaman tingkat gen

 Menimbulkan Motivasi :
Guru “mengajak” peserta didik untuk masuk kepada materi yang akan dibahas dengan mengajukan pertanyaan- pertanyaan
berikut.
“Bagaimana Tuhan menciptakan Mahluk hidup yang ada dibumi, apakah hanya terdiri dari 1 jenis manusia, hewan atau
tumbuhan saja? mengapa harus beraneka ragam jenis ?” Apa yang terjadi jika Tuhan hanya menciptakan 1 jenis manusia,1
jenis hewan, dan 1 jenis tumbuhan ?”
“dengan mempelajari keanekaragaman hayati, kita dapat mengetahui tentang variasi makhluk hidup, dan faktor-faktor
terjadinya variasi makhluk hidup”
Menarik perhatian siswa
2’
 Memberikan Acuan :
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran keanekaragaman gen, jenis, ekosistem dan Keanekaragaman hayati
Indonesia (gen, jenis, ekosistem)
 Jadi hari ini kita akan mempelajari tentang keanekaragaman hayati dalam bentuk kelompok.

3’

II. Kegiatan Inti


Tahap 1 : Orientasi peserta didik kepada masalah 2’
Mengamati
Guru menampilkan gambar tentang keanearagaman tingkat jenis yang pada buah jeruk jeruk nipis, jeruk semarang, jeruk
purut dan jeruk lemon (preparat asli), jenis (kucing) dan ekosistem (laut, hutan hujan tropis dan padang pasir) melalui
gambar yang ada pada LDS

Menanya
Guru membimbing siswa dan memberikan pertanyaan terkait pokok bahasan yang di bahas.
Muncul pertanyaan dari siswa :
• kenapa sama-sama jeruk, tetapi kenapa terlihat berbeda?
• Apa yang menyebabkan jeruk berbeda jenis?
• Termasuk kedalam keanekaragaman hayati tingkat apa ? (menanya)
Tahap 2: Mengorganisasi peserta didik 5’
1. Guru membagi siswa dalam kelompok heterogen, dimana setiap kelompok terdiri dari 4-6 siswa siswa.
2. Guru membagikan Lembar Diskusi Siswa.
3. Siswa dalam kelompoknya mengamati gambar print out tentang kenekaragaman buah jeruk , keanekaragaman
tingkat jenis pada kucing keanekaragaman ekosistem sebagai bahan diskusi. (mengamati)
4. Siswa melakukan diskusi tentang keanekaragaman tingkat gen, jenis dan ekosistem
Tahap 3: Membimbing penyelidikan individu atau kelompok 15’

1. Guru menanyakan kepada siswa, keanekaragaman apa saja yang terdapat pada gambar?
2. Guru meminta siswa untuk mengamati perbedaan keanekaragaman hayati yang ditayangkan dalam slide.
3. Mengelompokkan berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis, ekosistem) (mencoba)

Tahap 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. 4’


1. Siswa dalam kelompok mendiskusikan dan membedakan berbagai tingkat keanekaragaman hayati.
2. Siswa mengerjakan LDS yang sudah diberikan oleh guru.
3. Siswa menentukan perwakilan kelompok secara musyawarah untuk menyajikan (mempresentasikan) laporan di
depan kelas
4. Siswa mempresentasikan secara lisan hasil diskusi tentang keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan tingkat
keanekaragamannya (gen, jenis, ekosistem) (mengkomunikasikan)
5. Siswa dari kelompok lain memberikan tanggapan atau pertanyaan terhadap hasil diskusi kelompok penyaji dengan
sopan.
6. Siswa lainnya mengevaluasi jawaban kelompok penyaji serta masukan dari kelompok lain dan membuat
kesepakatan, bila jawaban yang disampaikan siswa sudah benar dan adanya penguatan dari guru
7. Selama siswa bekerja didalam kelompok, guru memperhatikan dan mendorong semua siswa untuk terlibat diskusi,
dan mengarahkan bila ada kelompok yang melenceng jauh pekerjaannya
8. Semua hasil diskusi kelompok dikumpulkan (mengasosiasi)
Tahap 5: Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah 4’
1. Guru memberikan penguatan materi tentang keanekaragaman hayati, beserta tingkatannya.
2. Guru membantu siswa melakukan refleksi atau evaluasi terhadap hasil diskusi dan presentasi kelompok.
III. Penutup
5’
- Peserta didik dipersilakan untuk bertanya jika ada yang belum dimengerti “adakah yang belum mengerti tentang
pembahasan tadi ? Kalau ada yang belum, silakan bertanya!”
- Siswa menarik kesimpulan dari hasil pengamatan keanekaragaman tingkat gen pada jeruk, tingkat jenis pada
kucing dan tingkat ekosistem
- Guru : merefleksi kegiatan pembelajaran hari ini . “bagaimana pelajaran hari ini ? apakah menyenangkan ?”
- Guru mengajak siswa untuk bersyukur atas pencapaian pembelajaran hari ini.
- Guru memberikan tugas untuk membaca materi selanjutnya mengenai persebaran keanekaragaman hayati di
Indonesia (khususnya hewan). Dan siswa juga di minta untuk membawa buku gambar untuk membuat poster pada
materi yang akan di pelajari untuk pertemuan minggu depan.
- Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam

Pertemuan 2 (2x45 menit)

No IPK
IPK
3.2.3 Menentukan ancaman yang terdapat pada kenekaragaman hayati di Indonesia.
3.2.4 Menemukan upaya pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia.
4.2.1 Membuat poster usulan upaya pelestarian keanekaragaman hayati di Indinesia.
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
I. Pendahuluan
 Orientasi : 2’
1. Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam.
2. Guru membimbing siswa untuk berdoa sebelum proses pembelajaran dimulai.
3. Guru menanyakan kabar siswa
4. Guru mengecek kehadiran siswa dengan melakukan presensi.
5. Guru menanyakan apakah siswa sudah siap mengikuti pembelajaran

 Apersepsi : Guru menanyakan materi sebelumnya “ masih ingatkah kalian materi kemarin ? 3’
Dengan mengajukan pertanyaan bahwa “keanekaragaman itu ada berapa macam tingkatannya ? Coba sebutkan siapa
yang tahu silahkan angkat tangan !”
 Menimbulkan Motivasi : 2’
Guru “mengajak” peserta didik untuk masuk kepada materi yang akan dibahas dengan mengajukan pertanyaan- pertanyaan
berikut.
“Bagaimana persebaran flora dan fauna di Indonesia ? menurut kalian jenis tumbuhan dan hewan pada masing-masing
daerah itu sama atau berbeda ?”

 Memberikan Acuan :
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini adalah mempelajari tentang persebaran keanekaragaman hayati 2’
di Indonesia.
 Jadi hari ini kita akan mempelajari tentang persebaran keanekaragaman hayati di Indonesia dalam bentuk
kelompok.
II. Kegiatan Inti
Tahap 1 : Orientasi peserta didik kepada masalah 3’
Mengamati
Guru menampilkan gambar tentang keanearagaman melalui gambar yang ada pada LDS

Contoh hewan-hewan yang tersebar di Indonesia bagian barat.


(a) Orangutan, (b) banteng jawa, (c) gajah, dan (d) tapir.
Contoh hewan-hewan yang tersebar di Indonesia bagian timur.
(a) Kasuari, (b) walabi, (c) kuskus, dan (d) nuri.

Hewan Indonesia daerah peralihan. (a) Anoa dan (b) babi rusa.
Menanya
Guru membimbing siswa dan memberikan pertanyaan terkait pokok bahasan yang di bahas.
Muncul pertanyaan dari siswa :
• apa saja nama hewan tersebut ?
• hewan tersebut tersebar di wilayah mana ?
• mempunyai ciri-ciri bagaimana ? (menanya)
Tahap 2: Mengorganisasi peserta didik 5’
1. Guru membagi siswa dalam kelompok heterogen, dimana setiap kelompok terdiri dari 5 siswa.
2. Guru membagikan Lembar Diskusi Siswa.
3. Siswa dalam kelompoknya mengamati gambar print out tentang persebaran kenekaragaman hayati di Indonesia
(berbagai gambar) mengamati
4. Siswa melakukan diskusi tentang persebaran keanekaragaman hayati (hewan) di Indonesia.

Tahap 3: Membimbing penyelidikan individu atau kelompok 10’


 Guru menanyakan kepada siswa, persebaran keanekaragaman hayati bagaimana ? apakah sama atau beda ?
 Guru meminta siswa untuk mengamati perbedaan yang terdapat pada gambar tersebut.
 Menganalisis perbedaan dan di mana tempat hewan tersebut tinggal (habitatnya) di zona apa.
Tahap 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. 5’
 Siswa dalam kelompok mendiskusikan dan menganalisis persebaran keanekaragaman hayati di Indonesia.
 Siswa mengerjakan LDS yang sudah diberikan oleh guru.
 Siswa menentukan perwakilan kelompok secara musyawarah untuk menyajikan (mempresentasikan) laporan di
depan kelas.
 Siswa mempresentasikan secara lisan hasil diskusi tentang persebaran keanekaragaman hayati di Indonesia
berdasarkan.
 Siswa dari kelompok lain memberikan tanggapan atau pertanyaan terhadap hasil diskusi kelompok penyaji dengan
sopan.
 Siswa lainnya mengevaluasi jawaban kelompok penyaji serta masukan dari kelompok lain dan membuat
kesepakatan, bila jawaban yang disampaikan siswa sudah benar dan adanya penguatan dari guru
 Selama siswa bekerja didalam kelompok, guru memperhatikan dan mendorong semua siswa untuk terlibat diskusi,
dan mengarahkan bila ada kelompok yang melenceng jauh pekerjaannya
 Semua hasil diskusi kelompok dikumpulkan (mengasosiasi)
Tahap 5: Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah 5’
 Guru memberikan penguatan materi tentang persebaran keanekaragaman hayati di Indonesia.
 Guru membantu siswa melakukan refleksi atau evaluasi terhadap hasil diskusi dan presentasi kelompok.

Sebelum pembelajaran berakhir, Guru membahas tentang ancaman yang mengganggu keanekaragaman hayati di
Indonesia itu di sebabkan oleh apa saja (sebagai materi tambahan dalam pembelajaran).
5’
III. Penutup
- Peserta didik dipersilakan untuk bertanya jika ada yang belum dimengerti “adakah yang belum mengerti tentang 3’
pembahasan tadi ? Kalau ada yang belum, silakan bertanya!”
- Siswa menarik kesimpulan dari hasil pengamatan gambar berbagai hewan (persebaran keanekaragaman hayati).
- Guru : merefleksi kegiatan pembelajaran hari ini . “bagaimana pelajaran hari ini ? apakah menyenangkan ?
- Guru mengajak siswa untuk bersyukur atas pencapaian pembelajaran hari ini.
- Guru memberikan tugas untuk membuat poster (tema upaya pelestarian keanekaragaman hayati) S
- Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam e
m
Semarang 11 Agustus 2017

Mengetahui,

Kepala SMA 9 Semarang Guru Mapel, Biologi

Dr. Siswanto,M.Pd Diwyacitta Prasasti, M,. Si

NIP.19660608 199512 1 001 NIP. 19641202 199303 2 004


I. LAMPIRAN MATERI
A. Konsep Keanekaragaman Hayati

Setiap sistem lingkungan memiliki keanekaragaman yang berbeda. Keanekaragaman hayati ditunjukkan, antara lain, oleh variasi
bentuk, ukuran, jumlah (frekuensi), warna, dan sifat-sifat lain makhluk hidup, sedangkan keseragaman adalah ciri yang sama yang terdapat
dalam satu spesies.

B. Macam-Macam Keanekaragaman Hayati


1. Keanekaragaman gen
Keanekaragaman pada tingkatan gen merupakan keanekaragaman yang paling rendah. Gen adalah faktor pembawa sifat yang terdapat di
dalam kromosom. Kromosom terdapat di dalam inti sel.
Keanekaragaman gen ditunjukkan, antara lain, oleh variasi bentuk dan fungsi gen. Misalnya, pada manusia, ada gen yang mengontrol
bentuk wajah, warna rambut, jenis kelamin, warna kulit, dan golongan darah. Hal ini memungkinkan adanya variasi manusia yang ada di dunia
ini

Contoh :

Negro Eropa Indonesia China

2. Keanekaragaman jenis
Spesies atau jenis memiliki pengertian, individu yang mempunyai persamaan secara morfologis, anatomis, fisiologis dan mampu saling
kawin dengan sesamanya (inter hibridisasi) yang menghasilkan keturunan yang fertil (subur) untuk melanjutkan generasinya.
Keanekaragaman jenis menunjukkan seluruh variasi yang terdapat pada makhluk hidup antar jenis. Perbedaan antar spesies organisme
dalam satu familia lebih mencolok sehingga lebih mudah diamati daripada perbedaan antar individu dalam satu spesies.

Contoh :

pohon kelapa pohon pinang pohon palem

3. Keanekaragaman ekosistem
Ekosistem dapat diartikan sebagai hubungan atau interaksi timbal balik antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya
dan juga antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Perbedaan kondisi komponen abiotik (tidak hidup) pada suatu daerah menyebabkan jenis makhluk hidup (biotik) yang dapat beradaptasi
dengan lingkungan tersebut berbeda-beda. Akibatnya, permukaan bumi dengan variasi kondisi komponen abiotik yang tinggi akan
menghasilkan keanekaragaman ekosistem.

Contoh :
Taman laut Air terjun Gurun

PERSEBARAN KEANEKARAGAM HAYATI DI INDONESIA


Beragam tumbuhan, hewan, jamur, bakteri, dan jasad renik lain banyak terdapat di Indonesia. Sekitar 40.000 jenis tumbuhan, 350.000
jenis hewan, 5.000 jenis jamur, dan 1.500 jenis Monera berada di Indonesia. Bahkan banyak jenis makhluk hidup yang merupakan makhluk
hidup endemik atau hanya ditemukan di suatu daerah saja. Misalnya, komodo (Varanus komodoensis) di Pulau Komodo; burung cendrawasih
(Paradisiae sp.), walabi (Makropus agilis), kadal berjumbai (Chlamydosaurus kingii), dan kanguru pohon (Dendrolagus inustus) di Papua;
bekantan (Nasalis larvatus) di Kalimantan; harimau sumatra (Panthera tigris) dan siamang (Hyolobates sp.) di Sumatra; macan tutul jawa
(Panthera pardus) di Jawa; serta anoa (Bubalus depressicornis) dan maleo (Macrochepalon maleo) di Sulawesi.

Beberapa jenis hewan endemik yang terdapat di


Indonesia.
(a) Macan tutul jawa, (b) bekantan, (c) harimau
sumatra, dan (d) komodo.

Dua orang ilmuwan, yaitu Alfred R.Wallace dan Weber membagi wilayah persebaran hewan dan tumbuhan yang ada di Indonesia
menjadi tiga kelompok berbeda. Wallace dan Weber membagi penyebaran hewan Indonesia menjadi tiga zona, yaitu orientalis (Asia),
peralihan, dan australis. Artinya, hewan dan tumbuhan di Indonesia ada yang mirip dengan hewan dan tumbuhan di benua Asia dan benua
Australia.
Zona persebaran hewan dan tumbuhan menurut
Wallace dan Weber.

Di wilayah Indonesia bagian barat (orientalis), hewan-hewannya mirip dengan hewan-hewan yang ada di Asia, namun tetap memiliki
ciri khas yang hanya dimiliki oleh hewan di Indonesia. Hewan-hewan yang ada di Indonesia bagian barat, antara lain orangutan (Pongo
pygmaeus), harimau jawa (Panthera tigris sondaicus), harimau sumatra (Panthera tigris sumatrensis), buaya muara (Crocodylus porosus), gajah
(Elephas maximus), badak (Rhinoceros sondaicus), banteng jawa (Bos javanicus), rusa (Cervus timorensis), tapir (Tapirus indicus), burung
rangkong (Buceros rhinoceros), ikan arwana (Scleropages formosus), dan biawak (Varanus salvator)
Contoh hewan-hewan yang tersebar di
Indonesia bagian barat.
(a) Orangutan, (b) banteng jawa, (c) gajah, dan
(d) tapir.

Di Indonesia bagian timur (australis) terdapat hewan-hewan khas Indonesia yang berbeda dengan hewan-hewan di Indonesia bagian
barat. Contoh-contoh hewan yang terdapat di Indonesia bagian timur antara lain burung cendrawasih (Paradisaea sp.), burung kasuari
(Casuarius bennetti), kakatua raja (Probosciger atterrimus), nuri (Psittrichas fulgidus), kanguru pohon (Dendrolagus inustus), kuskus (Phalanger
sp.), dan walabi (Macropus agilis).
Contoh hewan-hewan yang tersebar di Indonesia bagian timur.
(a) Kasuari, (b) walabi, (c) kuskus, dan (d) nuri.

Di daerah peralihan terdapat hewan-hewan yang tidak ditemui di bagian barat maupun di bagian timur, contoh hewan-hewan yang
terdapat di daerah peralihan ini adalah anoa (Bubalus sp.), komodo (Varanus komodoensis), burung maleo, dan babi rusa (Babyroussa
babyrussa).

Hewan Indonesia daerah peralihan. (a) Anoa dan (b) babi rusa.
Selain hewan-hewannya, Indonesia juga memiliki tumbuhan yang tidak kalah beragam. Indonesia memiliki ekosistem yang memiliki
tumbuhan yang beranekaragam jenisnya, seperti ekosistem hutan bakau, hutan hujan tropis, padang rumput, dan ekosistem pantai. Bahkan ada
yang memperkirakan bahwa di hutan dengan luas sekitar 2 hektar terdapat sekitar 250 jenis tumbuhan. Jika demikian, dapatkah Anda
membayangkan sebanyak apa jenis tumbuhan yang terdapat di seluruh hutan yang ada di Indonesia? Oleh karena itu, Indonesia sering juga
disebut sebagai Megabiodiversity Country.

ANCAMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI


Kegiatan manusia adalah penyebab utama kepunahan. Hal ini disebabkan oleh penggunaan kekayaan alam yang semakin meningkat
akibat semakin bertambahnya populasi manusia di muka bumi. Ancaman kepunahan keanekaragaman hayati adalah:
1. Perusakan habitat
Ancaman utama pada keanekaragaman hayati adalah rusak dan hilangnya habitat. Kelompok vertebrata, invertebrata, tumbuhan dan
jamur akan kehilangan tempat jika habitat rusak atau hilang. Kerusakan hutan hutan tropis akibat penebangan liar yang tak terkendali sama
halnya dengan kepunahan spesies. Proses laju penurunan mutu hutan dan pengundulan hutan pada hutan alam dikhawatirkan telah
menyebabkan kepunahan banyak spesies. Kepunahan spesies merupakan aspek kerusakan lingkungan yang sangat serius. Apabila suatu
spesies punah, populasinya tidak akan pernah pulih, dan komunitas tempat hidupnya akan tidak seimbang.
2. Fragmantasi habitat
Fragmentasi habitat adalah peristiwa yang menyebabkan habitat yang luas dan berkelanjutan diperkecil atau dibagi menjadi dua atau
lebih fragmen. Fragmen-fragmen yang terjadi adakalanya terisolasi satu dengan yang lainnya oleh daerah yang terdegradasi. Fragmentasi ini
biasanya disebabkan oleh pembuatan jalan, pembukaan areal pertanian dan perkotaan atau kegiatan lainnya. Fragmentasi habitat akan
mengurangi daerah jelajah hewan. Kebanyakan spesies hewan mempunyai daerah jelajah yang luas untuk dapat memenuhi kenutuhan
hidupnya. Fragmentasi habitat juga akan mempercepat pengecilan atau pemusnahan populasi dengan cara membagi populasi yang tersebar luas
menjadi dua atau lebih subpopulasi.
3. Efek tepi (edge effect)
Fragmentasi habitat akan menambah luas daerah tepi. Lingkungan mikro daerah tepi berbeda dengan lingkungan mikro daerah tengah
hutan. Beberapa efek tepi yang penting adalah naik turunnya intensitas cahaya, suhu, kelembaban dan kecepatan angin secara drastis. Oleh
karena tumbuhan dan hewan biasanya sangat tergantung pada suhu, kelembaban dan intensitas cahaya tertentu , maka perubahan tersebut akan
memusnahkan banyak spesies yang tidak toleran. Fragmentasi habitat juga akan memperbesar invasi spesies eksotik dan spesies hewan dan
tumbuhan penganggu. Daerah tepi hutan merupakan lingkungan yang terganggu sehingga spesies penganggu dapat dengan mudah berkembang
dan menyebar kebagian dalam fragmen hutan.
4. Polusi dan degradasi habitat
Bentuk yang paling umum adalah degradasi lingkungan oleh pencemaran atau polusi, seperti pestisida, bahan kimia dan huangan oleh
industri, sampah rumah tangga, gas dan asap yang dikeluarkan oleh pabrik, kendaraan bermotor. Efek polusi terhadap kualitas air, udara dan
bahkan iklim global sangat mengkahawatirkan tidak saja sebagai ancaman keanekaragaman hayati tetapi juga kesehatan manusia.
5. Penggunaan spesies yang berlebih untuk kepentingan manusia
Pola penggunaan secara berlebihan atas suatu spesies akan berakibat jumlah populasi spesies tersebut menjadi sedikit bahkan
punah. Untuk mencegah kepunahan tersebut dilakukan dengan memperkirakan penggunaan yang berkelanjutan secara maksimum, dimana
pemanenan dari suatu spesies di alam setiap tahunnya dilakukan berdasarkan keberadaan dan tingkat pembaharuan oleh proses pertumbuhan
secara alami. Disamping itu pemanenan harus memperhatikan pula fluktuasi populasi yang terjadi pada setiap musim pada periode tahunnya.
6. Introduksi spesies-spesies eksotik
Sebaran geografis setiap spesies dibatasi oleh penghalang lingkungan dan iklim. Sehingga setiap wilayah mempunyai keanekragaman
spesies yang berbeda-beda. Adanya revolusi industri telah banyak mengubah sebaran spesies oleh manusia, terutama spesies yang mempunyai
nilai ekonomi. Manusia membawa hewan peliharaan dan tumbuhan budidaya dari suatu tempat ke tempat lain saat mereka membuka pertanian
atau peternakan baru. Sehingga banyak spesies baik hewan dan tumbuhan yang dimasukkan ke suatu daerah yang bukan tempat
aslinya. Sejumlah besar tumbuhan diintroduksi dan ditanam di daerah baru sebagai tanaman hias, tanaman pangan atau tanaman makanan
ternak.
Instrumen penilaian kinerja (psikomotorik)

Lembar Penilaian Kinerja

Petunjuk Umum :
1. Instrumen penilaian unjuk kerja ini berupa Lembar Observasi.
2. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai

Kelas/Semester : ………………….
Tahun Pelajaran : ………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Materi Pokok : …………………..
Teknik penilaian : lembar observasi
Bentuk instrument : Pedoman observasi daftar ceklis disertai rubrik
Butir Nilai : kinerja saat berkelompok (presentasi)
Indikator :
A. Menyajikan hasil diskusi kenaekaragaman tingkat gen, jenis dan ekosistem dengan kreatif dan menarik.
B. Keterampilan dalam menjawab pertanyaan saat presentasi mengenai keanekaragaman tingkat gen, jenis dan ekosistem.
C. Keterampilan memberikan alasan atas jawaban yang dikemukakan
D. Menggunkan bahasa yang benar ketika bertanya dan menjawab kenaekaragaman tingkat gen, jenis dan ekosistem.
Rubrik penilaian:
1. Jika siswa menunjukkan kinerja amat baik pada aspek kinerja yang dinilai
2. Jika siswa menunjukkan kinerja baik pada aspek kinerja yang dinilai
3. Jika siswa menunjukkan kinerja cukup pada aspek kinerja yang dinilai
4. Jika siswa menunjukkan kinerja kurang pada aspek kinerja yang dinilai

Penilaian :
Nilai Kinerja = (skor diperoleh/skor maksimal) X 100
Kategori nilai :
 Kurang dari 70 : kurang
 71 – 80 : cukup
 81 – 90 : baik
 91 – 100 : sangat baik
No Nama Aspek kinerja Jumlah skor Nilai Kategori Nilai
siswa

A B C D
LEMBAR PENILAIAN SIKAP TANGGUNG JAWAB

Nama Peserta Didik :………………….


Kelas :………………….
Materi Pokok :………………….
Hari dan Tanggal :………………….

Kompetensi Dasar :
2. 1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggungjawab,dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan
santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara
ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium
maupun di luar kelas/laboratorium.

Indikator :
2. 1. 1 menunjukan sikap disiplin dan bertanggung jawab dalam setiap tindakan
dalam kelas maupan saat diskusi
Rubrik :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Lembar observasi
PETUNJUK
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam tanggung jawab. Berilah tanda cek (√) pada kolom skor sesuai sikap
tanggung jawab yang ditampilkan oleh peserta didik!

Skor
No. Aspek Pengamatan
1 2 3 4

1. Peserta
1 didik mampu mengerjakan tugas sesuai dengan
arahan
. guru

2. Peserta
2 didik mampu mempertahankan argumennya

3. Peserta
2 didik mampu menyelesaikan tugas sesuai
dengan
. bagiannya sendiri dalam kelompok

4. Peserta didik mampu berperan aktif saat


berlangsungnya diskusi

Petunjuk Penskoran:
Skor Akhir menggunakan nilai 1—4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Skor Akhir = ×4
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
LEMBAR PENILAIAN PRODUK

Nama Peserta Didik :………………….


Kelas :………………….
Materi Pokok :………………….
Hari dan Tanggal :………………….

Kompetensi Dasar :
4.2 Menyajikan hasil identifikasi usulan upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan hasil analisis data ancaman
kelestarian berbagai keanekaragaman hewan dan tumbuhan khas Indonesia yang dikomunikasikan dalam berbagai bentuk media informasi.

Indikator :
4. 2. 1 Peserta didik dapat membuat poster usulan upaya pelestarian keanekaragaman hayati

Rubrik :
4 = sangat tepat, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = tepat, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2 = kurang tepat, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
1 = tidak tepat, apabila tidak pernah melakukan

Lembar observasi
PETUNJUK
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam tanggung jawab. Berilah tanda cek (√) pada kolom skor sesuai
sikap tanggung jawab yang ditampilkan oleh peserta didik!
Skor
No. Aspek Pengamatan
1 2 3 4

5. Gambar
1 poster sesuai dengan tema yang ditentukan
.

6. Kalimat
2 persuasif poster sesuai dengan gambar poster

7. Perpaduan
2 warna gambar sesuai (pemilihan warna
baik,
. tidak kontras dengan tulisan)

8. Pengumpulan tugas tepat waktu

Petunjuk Penskoran:
Skor Akhir menggunakan nilai 1—4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Skor Akhir = ×4
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Hari/tanggal : ................................

Nama anggota :

1. .................................
2. .................................
3. .................................
4. .................................
5. .................................

Judul : Konsep keanekaragam gen, jenis dan ekosistem


Satuan Pendidikan : SMA
Kelas/Semester : X/II
Topik : Keanekaragaman Hayati
Alokasi Waktu : 20 menit
Kompetensi Dasar : 3. 2 Menganalisis data hasil obervasi tentang berbagai tingkat keanekaragaman hayati (gen, jenis dan ekosistem)
di Indonesia.

]
Tugas-tugas dan langkah-langkah kerja :
1. Kerjakanlah soal LDS ini secara berdiskusi dalam kelompok!
2. Gunakanlah sumber belajar (buku pelajaran, gambar, internet) untuk menemukan jawaban atas pertanyaan yang diberikan!
3. Amatilah gambar yang ada pada LDS!
4. Lengkapilah tabel di bawah berdasarkan hasil pengamatanmu!
5. Kerjakanlah dengan teliti, disiplin, santun serta bertanggungjawab!
6. Presentasikanlah hasil diskusimu di depan kelas
Soal-soal :
1. Ketika kalian ke pasar buah kalian menjumpai beberapa jenis jeruk yang berbeda, meskipun sama-sama spesies jeruk namun mereka mempunyai
ciri-ciri yang tidak sama. Untuk mengetahui perbedaan di antara jeruk yang satu dengan yang lain, maka amatilah ke 4 jeruk (jeruk nipis, jeruk
purut , jeruk lemon dan jeruk pontianak) yang ada ini, carilah perbedaan di antara ke 4 jeruk tersebut dan isilah tabel pengamatannya!

Tabel pengamatan Keanekaragaman Gen pada jeruk


No Nama Bentuk buah Warna Rasa buah Tekstur kulit buah
buah buah
1

2
3

2. Di dalam kebun binatang terdapat beranekaragam jenis hewan, mulai dari pisces, aves, reptilia, amphibia hingga mamalia. Nah di sini terdapat
gambar beberapa hewan yang termasuk spesies jenis kucing. Namun di antara ke empat gambar pasti muncul perbedaaan mengenai ciri-cirinya.
Oleh karena itu maka amatilah ke 4 gambar kucing di bawah ini, dan isilah tabel pengamatannya!

Tabel pengamatan Keanekaragaman jenis pada kucing


No Nama hewan Tipe loreng Warna bulu Ukuran tubuh
1
2

3. Di Indonesia ini mempunyai jenis alam yang sangat beragam, mulai dari perairan, adanya taman laut maupun gurun dan tempat lainnya. Ini
menunjukkan bahwa terdapat banyak kenekaragaman ekosistem yang tersebar luas di berbagai wilayah. Dalam ekosistem tersebut tentunya
mempunyai ciri khas masing-masing. Karena ekosistem itu di huni oleh jenis tumbuhan dan hewan yang berbeda pada masing-masing tempat.
Untuk lebih jelasnya maka amatilah gambar di bawah ini, dan isilah tabel pengamatannya!
amatilah

Taman laut Air terjun Gurun

Tabel pengamatan keanekaragaman ekosistem

No Nama Ekosistem Tumbuh-tumbuhan yang ada Hewan-hewan yang ada


1

3
6. .................................
7. .................................
8. .................................
9. .................................
10. .................................

langkah-langkah kerja :
1. Kerjakanlah soal LDS ini secara berdiskusi dalam kelompok!
2. Gunakanlah sumber belajar (buku pelajaran, gambar, internet) untuk menemukan jawaban atas pertanyaan yang diberikan!
3. Amatilah gambar yang ada pada LDS!
4. Kerjakanlah dengan teliti, disiplin, santun serta bertanggungjawab!
5. Presentasikanlah hasil diskusimu di depan kelas

Masalah : Persebaran hewan di Indonesia terbagi atas beberapa wilayah atau zona yang tempatnya itu berbeda. Ciri-ciri yang di miliki oleh
hewan tersebut juga berbeda, dari bentuk tubuh, ukuran dan jenisnya tidak sama. Maka dari itu lengkapilah data di bawah ini !

1. Sebutkan ciri-ciri dari gambar a,b, c dan d dan di zona apa mereka berada ?
(a) Orangutan, (b) banteng jawa, (c) gajah, dan (d) tapir.

2. Sebutkan ciri-ciri dari gambar a,b, c dan d dan di zona apa mereka berada !
(a) Kasuari, (b) walabi, (c) kuskus, dan (d) nuri.

3. Sebutkan ciri-ciri dari gambar a dan b di zona apa mereka berada !

(a) Anoa dan (b) babi rusa.

Anda mungkin juga menyukai