Anda di halaman 1dari 4

MATERI BAHASA INDONESIA

Rabu, 27 Januari 2021

Pengertian Ide Pokok

Secara umum, paragraf dibentuk oleh dua unsur, yakni ide pokok dan ide penjelas.

1) Ide pokok adalah gagasan yang menjadi dasar pengembangan sebuah paragraf. Ide pokok
paragraf sering pula disebut gagasan pokok atan gagasan utama.
2) Ide penjelas adalah gagasan yang menjelaskan ide pokok. Ide penjelas dapat pula disebut gagasan
penjelas.

Perhatikan paragraf berikut.

“Sejak bencana gempa bumi dan gelombang tsunami di Aceh dan Sumatera Utara, bencana tersebut
dijadikan sarana untuk memungut uang dari masyarakat. Banyak organisasi atau kelompok orang
yang bertanggung jawab meminta bantuan untuk korban bencana tersebut. Mereka beroperasi di atas
bus kota, lampu merah, dan pinggir-pinggir jalan lainnya dengan mengatasnamakan Departemen
Sosial.”

Ide pokok pagraf di atas adalah seringkali bencana dijadikan sarana untuk memungut uang
masyarakat. Ide tersebut terdapat dalam kalimat pertama. Kalimat-kalimat yang ada di bawahnya yang
mengandung ide penjelas, yaitu:

1) Banyak organisasi atau kelompok orang tak bertanggung jawab meminta bantuan untuk korban
bencana tersebut.
2) Mereka beroperasi di atas bus kota, lampu merah, dan pinggir-pinggir jalan lainnya dengan
mengatasnamakan Departemen Sosial.

Keberadaan Ide Pokok

Ide pokok suatu paragraf kadang-kadang berada di awal paragraf. Di samping itu, ide pokok mungkin
pula terletak di bagian akhir, di bagian awal sekaligus pada akhir paragraf, atau di seluruh bagian
paragraf itu.

1) Ide Pokok di Paragraf Awal


Paragraf yang demikianakan paragraf deduktif, yakni paragraf yang ide pokoknya berada di
paragraf awal.

Contoh:
“Komandan Pusat Polisi Militer Tentara Nasional Indonesia, Walikota Jenderal Sulaiman A.B.,
mengungkapkan ada dua kemungkinan penyebab musibah panser Saracen yang menewaskan
kamerawan stasiun televisi Indosiar, Arie Walan Orah (Awo). Kedua penyebab itu adalah rem blong
dan as roda belakang patah. Selain itu, salah satu faktor penyebab tewasnya Awo adalah
lambatnya penanganan medis setelah musibah tersebut terjadi.”

a. Ide pokok: dua kemungkinan penyebab musibah panser Saracen.


b. Ide penjelas:
1. Kedua penyebab itu adalah rem blong dan as roda belakang patah
2. Salah satu faktor lain penyebab tewasnya Awo adalah lambatnya penanganan medik setelah
musibah tersebut terjadi.

2) Ide Pokok di Akhir Paragraf


Paragaf ini disebut dengan paragraf induktif, yakni pragraf yang ide pokoknya terletak di akhir
paragraf. Di bagian awalnya dikemukakan fakta-fakta atau uraian-uraian. Kemudian, dari fakta-fakta
itu penulis menggeneralisasikannya ke dalam sebuah kalimat.

Contoh:
“Pada masa lalu, jika seseorang mau menabung atau mengambil uang di bank, la harus datang ke
bank tersebut dengan memenuhi segala persyaratannya. Demikian juga syarat seorang nasabah
mau mentransfer dana ke rekening lain, ia harus datang ke bank tersebut dengan memenuhi segala
persyaratannya. Segala transaksi harus dilakukan di tempat bank itu berada. Sekarang, para
nasabah bank dipermudah dengan teknik layanan baru, Jika nasabah mau mengadakan transaksi
mulai dari menabung, mengambil uang, mengecek saldo akhir, membayar rekening telepon, dan
lain-lain, dapat dilakukan dari jarak jauh dengan cukup menekan tombol saja. Telebanking
merupakan inovasi baru untuk memudahkan para nasabah melakukan berbagai kegiatan
perbankan.”

Ide pokok paragraf tersebut adalah telebanking merupakan inovasi baru, Pernyataan tersebut
merupakan pernyataan atas pernyataan-pernyataan sebelumnya. Karena kalimat di bagian akhir
paragraph-paragraf tersebut digolongkan ke dalam jenis paragraf induktif.

3) Ide Pokok di Awal dan Akhir Paragraf


Paragraf ini disebut paragraf campuran. Dalam paragraf ini, terdapat dua kalimat pokok atau ide
pokok. Kalimat terakhir paragraf ini, pada umumnya, gagasan yang dinyatakan oleh kalimat pertama
dengan sedikit tekanan atau variasi kalimat.

Contoh:
“Saya berkeyakinan apabila Indonesia memfokuskan diri pada sektor agrobisnis, tidak ada negara
lain yang mampu menandingi kita. Agar reformasi tersebut dapat terjadi, yang overvalued harus
dihindari. Memang, krisis ekonomi yang sedang berlangsung telah mengoreksi nilai tukar kita.
Dalam hal ini, Pemerintah tidak perlu memaksa rupiah menguat, tetapi biarkan pasar menemukan
keseimbangannya. Hal yang perlu dilakukan adalah menyesuaikan diri terhadap nilai tukar yang
ada dengan mendorong industri-industri yang mampu bertahan pada nilai tukar yang ada, yakni
sektor agrobisnis. Bagi sektor agrobisnis, semakin melemah rupiah-asal stabil-, akan semakin baik.
Apabila sektor ini berjalan dengan baik, tidak mustahil negara kita akan menjadi salah satu negara
yang ekonominya tertangguh di dunia.”
4) Ide Pokok di Seluruh Bagian Paragraf
Paragraf yang memiliki pola seperti ini dijumpai dalam jenis karangan narasi atau deskripsi. Oleh
karena itu, paragraf berpola demikian disebut dengan paragraf narasi atau deskripsi.

Contoh 1:
“Orang-orang menjerit, berhamburan. Mereka berlari menuju tempat- tempat yang aman. Beberapa
di antara mereka ada yang memanggul kasur, televisi, dan peralatan rumah tangga lainnya.
Sementara itu, air bah lebih tinggi, melumat rumah-rumah mereka.”

Paragraf di atas menceritakan peristiwa banjir yang melanda suatu tempat. Berdasarkan jawaban,
paragraf tersebut tergolong ke dalam bentuk narasi. Tidak ada kalimat yang mewakili ide paragraf
itu. Meskipun demikian, kita dapat menangkap satu ide pokok di dalamnya, yakni banjir melanda di
suatu lempat yang menyebabkan orang-orang di tempat itu harus menyelamatkan diri.

Contoh 2:
“Puing-puing rumah ada di mana-mana. Tidak ada satu pun bangunan yang utuh lagi di tempat itu,
kecuali sebuah masjid tua yang tampak masih berdiri kokoh. Jembatan satu-satunya yang
terhubung dua kelurahan di sana juga ikut ambruk. Begitu pun dengan sekolah dan balai kelurahan
hanya tembok-tembok besar yang teronggok di sana bertutupkan atap-atap bambu yang masih
tersisa. Sementara itu, bangunan-bangunan lainnya hampir rata dengan tanah.”

Oleh karena menyampaikan suatu gambaran, paragraf itu disebut dengan paragraf deskripsi. Di
dalamnya juga tidak ditemukan kalimat utama yang mewakili ide pokok paragraf itu. Meskipun
demikian, ide pokoknya itu sebenarnya ada, hanya populer di beberapa kalimat. Ide pokok paragraf
itu menggambarkan keadaan di suatu tempat setelah banjir melanda.

Menceritakan Isi Bacaan Berdasarkan Ide Pokoknya

Penemuan atas ide pokok bacaan sangatlah penting ketika Anda menjelaskan kembali isi bacaan itu.
Berdasarkan pokok-pokoknya, Anda dapat menyatakan isi suatu bacaan.

Contoh:

“Gelombang serangan penvakit flu burung (Avian influenza) sungguh mengagetkan. Para peternak
berteriak karena tiba-tiba ternak peliharaan mereka mati penyakit mematikan. Padahal sehari
sebelumnya, ternak-ternak mereka masih sehat.

Serangan penyakit flu burung kejadian yang kedua kalinya di negeri ini. Dibandingkan dengan
serangan yang pertama, serangan kali ini memang lebih hebat. Pada tahun 2004, wabah penyakit flu
burung hampir merata di seluruh wilayah Tanah Air. Kali ini, wabahnya bersifat sporadis, hanya di
beberapa daerah saja.
Meski demikian, tingkat kerugian yang diakibatkannya tidak bisa dianggap kecil. Para peternak di
wilayah Sulawesi Selatan mengalami kerugian hingga ratusan juta. Adapun para peternak di kota-kota
seperti Boyolali, Tegal, Surabaya, dan Kediri, yang tahun lalu terserang, kali ini terserang lagi dengan
kerugian dua kali lipat.”

Kalimat-kalimat yang bergaris bawah merupakan ide pokok dalam bacaan itu. Berdasarkan ide pokok
itu pula, bacaan tersebut dapat diceritakan kembali sebagai berikut.

Gelombang serangan penyakit flu burung (Avian influenza) sungguh mengagetkan. Kali ini, wabahnya
bersifat sporadis, hanya di beberapa daerah saja. Meski demikian, tingkat kerugian yang
diakibatkannya tidak bisa menjawab kecil.

Anda mungkin juga menyukai