Anda di halaman 1dari 5

Paragraf adalah susunan dari beberapa kalimat yang terjalin utuh,

mengandung sebuah makna, dan didalamnya terdapat gagasan utama.


Paragaraf deduktif dan Induktif adalah salah satu contoh paragrap yang
dilihat dari letak gagasan utamanya.

1. PARAGRAF DEDUKTIF
Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di
awal paragaraf dan dilengkapi dengan kalimat penjelas sebagai
pelengkapnya. Paragraf ini diawali dengan pernyataan umum dan disusul
dengan penjelasan umum.
Istilah deduktif berarti bersifat deduksi. Kata deduksi yang berasal dari
bahasa Latin: deducere, deduxi, deductum yang berarti menuntun ke
bawah; menurunkan; deductio berarti penuntunan; pengantaran.
Paragraf deduktif adalah paragraf yang dimulai dari pernyataan yang
bersifat umum,
kemudian
diturunkan
atau
dikembangkan
dengan
menggunakan pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus. Pernyataan
yang bersifat khusus itu bisa berupa penjelasan, rincian,contoh-contoh,
atau bukti-buktinya. Karena paragraf itu dikembangkan dari pernyataan
umum dengan mengemukakan pernyataan-pernyataan khusus, dapatlah
dikatakan bahwa penalaran paragraf deduktif itu berjalan dari umum ke
khusus.
Paragraf Deduktif biasanya disebut juga dengan paragraf umumkhusus, artinya yaitu paragraf yang diawali dengan menyebutkan masalahmasalah umum atau lebih luas, untuk memperoleh suatu kesimpulan yang
bersifat khusus atau lebih spesifik agar lebih mudah diingat.
Ciri-ciri paragraf deduktif :
- kalimat utama berada di awal paragraf.
- kalimat disusun dari pernyataan umum yang kemudian disusul dengan
penjelasan.
Contoh paragraf deduktif
- Kegiatan
ultah
panser
biru yang
ketiga
bahkan mencapai
klimaksnya.Ketika mereka menggelar jalan santai selupuh ribu peserta
bahkan membirukan kota Semarang.Apalagi panitia telah menyiapkan
doorprize besar besaran.Ada motor , TV , kulkas , VCD player , tape
dan ratusan hiburan lainnya.
-

Ada beberapa penyebab kemacetan di Jakarta. Pertama, jumlah


armada yang banyak tidak seimbang dengan luas jalan. Kedua,
kedisiplinan pengendara kendaraan sangat minim. Ketiga, banyak
tempat yang memunculkan gangguan lalu lintas, misalnya pasar, rel
kereta api, pedagang kaki lima, halte yang tidak difungsikan, banjir,

dan sebagainya. Keempat, kurang tegasnya petugas yang berwenang


dalam mengatur lalu lintas serta menindak para pelanggar lalu lintas.
-

Emas merupakan produk investasi yang diyakini dapat menangkal


inflasi. Sejarah membuktikan bahwa emas hampir selalu akan diborong
orang apabila terjadi kepanikan yang dapat membahayakan ekonomi
negara (inflasi tinggi, krisis keuangan, ataupun perang). Seperti pada
saat terjadi perang teluk, harga emas dunia, batangan logam mulia
langsung terdongkrak seiring kenaikan harga minyak mentah dunia.

2. PRAGRAF INDUKTIF
Paragraf induktif adalah adalah paragraf yang dimulai dengan
menyebutkan peristiwa-peristiwa yang khusus, untuk menuju kepada
kesimpulan umum, yang mencakup semua peristiwa khusus di atas.
Istilah induktif berarti bersifat induksi. Kata induksi yang berasal dari
bahasa
Latin: ducere,
duxi,
ductum berarti
membawa
ke;
mengantarkan; inducere,
induxi,
inductum berarti
membawa
ke;
memasukkan ke dalam.
Lebih lanjut istilah induksi dijelaskan sebagai metode pemikiran yang
bertolak dari hal khusus untuk menentukan hokum atau simpulan. Karena
pernyataan khusus dapat berupa contoh-contoh, dan pernyataan umum itu
berupa hukum atau simpulan, maka dapat dikatakan bahwa paragraf induktif
itu dikembangkan dari contoh ke hukum atau simpulan.
Adapun ciri-ciri paragraf induktif sebagai berikut :
- Terlebih dahulu menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus.
- Kemudian, menarik kesimpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa
khusus.
- Kesimpulan terdapat di akhir paragraph.
- Menemukan Kalimat Utama , Gagasan Utama , Kalimat Penjelas di awal
kalimat
dan Kalimat utama paragraf induktif terletak di akhir paragraph.
- Gagasan Utama terdapat pada kalimat utama.
- Kalimat penjelas terletak sebelum kalimat utama, yakni yang
mengungkapkan peristiwa-peristiwa khusus.
- Kalimat penjelas merupakan kalimat yang mendukung gagasa utama.
Jenis Paragraf Induktif :
-

Paragraf Generalisasi
Generalisasi adalah penalaran induktif dengan cara menarik
kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Jumlah data
atau peristiwa khusus yang dikemukakan harus cukup dan dapat
mewakili

Contoh Paragraf Induktif Generalisasi,


Setelah karangan anak-anak kelas 3 diperiksa, ternyata Ali, toto,
Alex, dan Burhan mendapat nilai 8. Anak-anak yang lain mendapat 7.
Hanya Maman yang 6, dan tidak seorang pun mendapat nilai kurang.
Boleh dikatakan, anak kelas 3 cukup pandai mengarang.

Paragraf Analogi
Analogi adalah penalaran induktif dengan membandingkan dua
hal yang banyak persamaannya. Berdasarkan persamaan kedua hal
tersebut, Anda dapat menarik kesimpulan.

.
Contoh Paragraf Induktif Analogi,
Sifat manusia ibarat padi yang terhampar di sawah yang luas.
Ketika manusia itu meraih kepandaian, kebesaran, dan kekayaan,
sifatnya akan menjadi rendah hati dan dermawan. Begitu pula dengan
padi yang semakin berisi, ia akan semakin merunduk. Apabila padi itu
kosong, ia akan berdiri tegak.
-

Paragraf Sebab Akibat


Paragraf hubungan sebab akibat adalah paragraf yang dimulai
dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai
pada simpulan yang menjadi akibat.
Contoh Paragraf Induktif Sebab Akibat,
Kemarau tahun ini cukup panjang. Sebelumnya, pohon-pohon di
hutan sebagi penyerap air banyak yang ditebang. Di samping itu,
irigasi di desa ini tidak lancar. Ditambah lagi dengan harga pupuk yang
semakin mahal dan kurangnya pengetahuan para petani dalam
menggarap lahan pertaniannya. Oleh karena itu, tidak mengherankan
panen di desa ini selalu gagal.

Paragraf Akibat Sebab


Paragraf hubungan akibat sebab adalah paragraf yang dimulai
dengan fakta khusus yang menjadi akibat, kemudian fakta itu
dianalisis untuk diambil kesimpulan.
Contoh Paragraf Induktif Akibat Sebab,
Hasil panen para petani di Desa Cikaret hampir setiap musim
tidak memuaskan. Banyak tanaman yang mati sebelum berbuah
karena diserang hama. Banyak pula tanaman yang tidak berhasil
tumbuh dengan baik.
Bukan itu saja, pengairan pun tidak berjalan dengan lancar dan
penataan letak tanaman tidak sesuai dengan aturannya. Semua itu

merupakan akibat dari kurangnya pengetahuan para petani dalam


pengolahan pertanian.
-

Paragraf Sebab Akibat 1 Akibat 2


Dalam paragraf hubungan sebab akibat 1 akibat 2, suatu
penyebab dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat pertama
berubah menjadi sebab yang menimbulkan akibat kedua. Demikian
seterusnya hingga timbul beberapa akibat.

Contoh Paragraf Induktif Sebab Akibat 1 Akibat 2,


Baru-baru ini petani Cimanuk gagal panen karena tanaman padi
mereka diserang hama wereng. Peristiwa ini menelan kerugian ratusan
juta rupiah. Selain itu, distribusi beras ke kota-kota besar seperti
Jakarta dan Bandung terganggu.
Contoh paragraf Induktif
1.
Setelah diadakan peninjauan ke wilayah kampung XYZ Surabaya,
diketahui persentase penggunaan listrik di RW 01 desa tersebut sebanyak
92%. Rumah penduduk yang telah menggunakan listrik, di RW 02 sebanyak
87%, RW 03 sebanyak 100%, dan RW 04 sebanyak 95%. Boleh dikatakan, di
Kampung XYZ Surabaya, 93% rumah penduduk sudah menggunakan listrik.
2.
Di era zaman globalisasi ini, banyak orang yang memiliki Handphone.
Itu disebabkan, karena sekarang mereka bisa memiliki Handphone dengan
harga murah dan banyak model nya.Bahkan anak sekolah dasar pun tidak
mau kalah. Mereka membawa handphone ke sekolah. Begitu juga dengan
ibu-ibu.Ibu-ibu zaman sekarang sudah menjadikan handphone sebagai
barang wajib yang harus dimiliki. Hal ini menunjukkan bahwa sekarang
Handphone dianggap sebagai barang yang sangatlah penting dalam
kehidupan
sehari-hari.
3.
Pada era kita sekarang ini, teknologi seakan terus berkembang
semakin cepat. Tak terkecuali teknologi informasi dan komunikasi yang
sepertinya sudah menjadi kebutuhan setiap orang. Oleh karena itu,
penguasaan terhadap teknologi informasi dan komunikasi mutlak diperlukan
agar
kita
tidak
tertinggal
di
era
global
ini.
4.
Setiap orang tua tentu berharap anaknya kelak menjadi orang sukses.
Indikator kesuksesan biasanya dilihat dari pekerjaan. Itulah mengapa banyak
orang tua yang berbondong-bondong mengirimkan anaknya ke sekolahsekolah favorit dengan harapan agar nantinya sang anak dapat bersaing di
dunia kerja yang semakin keras. Pendidikan yang tepat bagi anak
sebenarnya tidak harus sealu dengan mengirimkan mereka ke sekolah
faforit, melainkan dengan cara mengarahkan sang anak sesuai minat dan
bakat mereka. Oleh karena itu, orang tua sebenarnya memiliki peran yang

sangat penting untuk menentukan pekerjaan apa yang sesuai dengan sang
anak.
5.
Pada era persaingan dunia kerja yang semakin kompetitif seperti saat
ini. Seseorang yang menguasai Bahasa Inggris otomatis akan memiliki
peluang yang lebih besar di dunia kerja. Sebaliknya, orang yang tidak
memiliki kemampuan Bahasa Inggris peluangnya akan semakin kecil untuk
memasuki dunia kerja khususnya untuk dapat diterima sebagai
karyawan. Itulah kenapa penguasaan Bahasa Inggris sangat diperlukan
untuk menambah kompetensi di dunia kerja.

Anda mungkin juga menyukai