Anda di halaman 1dari 44

HUBUNGAN

ANTAR
PARAGRAF

&

PENGEMBANGAN
PARAGRAF
Oleh :

Kelompok 5

 Ni Made Widya Pratiwi 0904105041


 I Wayan Putra Wintara 0904105043
 I Gede Bangkit Sandi Guna 0904105045
 I Putu Yudha Wirawan 0904105047
 I Putu Gede Sudarsana 0904105049
Pengertian Paragraf

 Paragraf  adalah satuan terkecil dari karangan yang biasanya


terdiri atas beberapa kalimat yang berkaitan dan merupakan uraian
tentang sebuah ide pokok.

Penulisan paragraf yang terencana baik selalu bersifat logis


sistematis. Paragraf tersusun baik merupakan alat bantu baik bagi
pengarang maupun bagi pembaca. Seperangkat kalimat itu akan
memungkinkan pengarang mengembangkan jalan pikirannya
secara sistematis pula.
Hubungan Antar Paragraf

Sebuah karangan menuntut kepaduan keseluruhan paragraf.


Antara paragraf pembuka, peralihan, pengembang, dan
penutup harus menghasilkan kepaduan karangan.

Hal ini dapat dihasilkan dengan menjalin hubungan logis,


keruntutan, dan kepaduan karangan. Untuk itu, masing-masing
paragraf harus terkait dengan topik karangan.

Perhatikan contoh artikel berikut :


Pembangunan Pulau Taman Energi di Bali

Pasokan listrik untuk daerah Bali akhir-akhir ini mengalami


penurunan. Hal ini terlihat dari adanya pemadaman listrik bergilir di
beberapa tempat. Sebabnya, Listrik telah menjadi energi paling
dibutuhkan dewasa ini oleh umat manusia. Karena dengan energi
listrik segala sesuatu yang sulit dapat dipermudah dan dipercepat. Hal
inilah yang menyebabkan pentingnya energi listrik tersebut selalu
bersinergi dengan kehidupan manusia. Untuk mengatasi krisis listrik
tersebut, kiranya tidak ada salahnya PLN wilayah Bali mencoba
membangun pusat-pusat pembangkit listrik dengan memanfaatkan
potensi alam yang ada, seperti misalnya memanfaatkan angin, sinar
matahari atau tenaga air. Untuk pemanfaatan ketiga sumber daya
akam tersebut, ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian.

Contoh: paragraf pembuka


Pertama, pemanfaatan tenaga angin/bayu, yang nantinya disebut
PLTB (pembangkit listrik tenaga bayu). Diperlukan survei oleh tim
Litbang PLN, mengingat Pulau Bali banyak memiliki dataran
tinggi/perbukitan yang bias dijadikan pusat pembangunan kincir angin.
Kedua, pemanfaatan tenaga sinar matahari/surya, yang nantinya
disebut PLTS (pembangkit listrik tenaga surya), merupakan hal yang
tidak sulit, jika PLN mau berkomitmen untuk menambah pasokan daya
listrik Bali. Karena banyak tempat di Bali yang bias dibangun PLTS,
terutama di wilayah utara, yang keadaan cuacanya bagus. Ketiga,
pemanfaatan tenaga air, yang nantinya disebut PLTA. Kiranya Bali
masih bbanyak memiliki sungai-sungai yang aliran airnya konstan, maka
tidak ada salahnya pihak PLN melakukan survei dan kemudian
mambangun waduk/bendungan yang nantinya dapat dipergunakan
untuk menggerakkan kincir air yang pada akhirnya menghasilkan energi
listrik.

Contoh: paragraf penghubung


Dengan memanfaatkan potensi alam tersebut (angin, surya
dan air) maka kedepannya Bali akan menjadi “Pulau Taman Energi
Terbarukan” (Renewable Energy Park), yang nantinya membuat
Bali makin maju di bidang perlistrikan, sehingga Bali akan selalu
terang benderang selama 24 jam. Hal ini tentu akan mengikis
kekhawatiran akan adanya giliran pemadaman dari pihak PLN.
Selain itu Bali sebagai pusat pariwisata dunia, maka kebutuhan
listrik merupakan hal yang sangat penting.

Contoh: paragraf penutup


Pengembangan Paragraf

Menulis paragraf berarti mengembangkan paragraf, sebuah


paragraf merupakan hasil pengembangan sebuah pernyataan
menjadi sekelompok pernyataan yang berkaitan. Pernyataan yang
dikembangkan itu merupakan ide atau gagasan sedangkan
pernyataan-pernyataan lain merupakan pernyataan pengembang
atau pernyataan penjelas.
Ide pokok sebuah paragrap akan jelas apabila dirinci dengan
ide-ide penjelas. Jika tidak demikian, maka paragraf itu hanya
dibangun oleh satu buah kalimat. Oleh karena itu, kalimat topik
harus didukung oleh sejumlah kalimat penjelas.
Dengan demikian, diperlukan adanya pengembangan sebuah
paragraf.
Pengembangan Paragraf

Pengembangan paragraf secara garis besar


dibedakan menjadi dua bagian :

1. Berdasarkan Nalar

2. Berdasarkan Fungsi
Pengembangan Paragraf

1. Berdasarkan Nalar

a. deduktif

b. induktif

c. sebab-akibat

d. akibat-sebab

e. kronologis
a. deduktif

Pada model pengembangan paragraf ini,


kalimat topik biasanya diletakkan di awal
(paragraf). Dalam hal ini kalimat topik
pada awal paragraf masih bersifat umum,
kemudian kalimat kedua, ketiga, dan
seterusnya berfungsi menjelaskan ide
pokok tadi sehingga lebih bersifat khusus.
Contoh :
Harga sebagian barang pokok bergerak naik. Beras
seminggu lalu berharga Rp. 4.000,00/kg kini berubah jadi Rp.
5.000,00/kg. Gula pasir melonjak dari  Rp. 5.000,00 / kg mejadi
Rp. 6.000,00 / kg. Minyak kelapa  walaupun tidak seberapa
naiknya tetapi secara nyata beringsut naik dari Rp. 2.000,00
/kg bulan yang lalu jadi Rp. 2.500,00/kg. Sekarang kini terigu
mencapai Rp. 3.000,00 /zak sedang minggu lalu masih Rp.
2.500,00 /zak. Kain dari Rp. 1.000,00/m berubah menjadi Rp.
2.000,00/m minggu ini.
b. induktif

Pengembangan paragraf ini, yakni


menepatkan kalimat topik pada akhir
(paragraf). Di sini, kalimat pertama, kedua,
dan seterusnya dalam paragraf tersebut
mengungkapkan ciri-ciri khusus sebuah
persoalan. Selanjutnya, pada kalimat
terakhir disajikan kalimat yang memuat ciri
persoalan tadi secara umum.
Contoh :

Beberapa hari menjelang pemilu, sejumlah partisipan


partai pemilu berkampanye dengan motor. Adakalanya,
saat berkampanye mereka memenuhi jalan. Selain itu,
mereka sering berebut tempat untuk memasang tanda
gambar partai yang didukungnya. Perebutan tempat itu
berakhir dengan perkelahian. Kejadian tersebut
membuat masyarakat cemas. Untuk mengantisipasi
masalah itu, pemerintah segera membentuk panitia
pengawas pemilu ( Panwaslu)
c. sebab-akibat

Hubungan kalimat dalam sebuah


paragraf dapat berbentuk sebab-akibat.
Pengembangan paragraf yang mengikuti
urutan sebab akibat biasanya diawali oleh
beberapa kalimat yang mengungkapkan
sejumlah alternatif sebagai sebab.
Selanjutnya, pada akhir paragraf disajikan
kalimat yang mengungkapkan akibat.
Contoh :

Anak-anak berumur tujuh tahun mulai


memasuki usia sekolah. Mereka mulai
mengembangkan interaksi sosial di lingkungan
temp[atnya menimba ilmu. Mereka bergaul
dengan teman-teman yang berasal dari latar
belakang berbeda. Dengan demikian, berbagai
karakter anak mulai terlihat karena proses
soisalisasi itu
d. akibat-sebab

Di samping itu, hubungan kalimat dalam sebuah paragraf


dapat pula berbentuk akibat-sebab. Dalam hal ini akibat
dapat berfungsi sebagai ide pokok dan untuk memahami
akibat ini dikemukakan sejumlahnpenyebab sebagai
rinciannya.

Pengembangan paragraf seperti ini biasanya lebih


menekankan penonjolan akibat, kemudian baru menelusuri
sebab-sebabnya.
Contoh :
Dalam bergaul anak dapat berprilaku
aktif. Sebaliknya, ada pula anak yang masih
malu-malu dan selalu mengandalkan
temannya. Namun, tidak dapat dipungkiri
jika ada anak yang selalu membuat ulah. Hal
ini disebabkan oleh interaksi sosial yang
dilakukan anak ketika memasuki usia
sekolah.
d. kronologis

Dalam hal ini sebuah paragraf disusun berdasarkan urutan


waktu yang logis atau kronologis yang menggambarkan urutan
terjadinya peristiwa, perbuatan atau tindakan. Paragraf
semacam ini umum digunakan dalan tulisan yag berbentuk
sejarah atau kisah.

Dalam paragraf ini, settiap peristiwa, perbuatan atau


tindakan harus dijelaskan berdasarkan patokan waktu yang jelas
dan diusahakan didukung oleh urutan waktu yang runut.
Contoh :

Senin pagi, terjadi kecelakan di Jalan Mangga Dua.


Kecelakaan terjadi antara sebuah sepeda motor dengan
sebuah mobil kijang.kecelakaan berawal saat sebuah
sepeda motor berupaya mendahului truk yang ada di
depannya. Tapi, tanpa diduga, dari arah yang
berlawanan, melaju sebuah mobil kijang dengan
kecepatan cukup tinggi. Tabrakan pun tak dapat
dihindari. Penumpang sepeda motor terpelanting hingga
20 meter dari lokasi tabrakan. Tak ada korban jiwa dari
kecelakaan ini, namun pengendara motor sedang dalam
kondisi kritis.
Pengembangan Paragraf
2. Berdasarkan Fungsi

a. pertentangan g. deskripsi

b. perbandingan h. proses

c. analogi i. penguraian

d. contoh/ ilustrasi j. definisi luas

e. alasan / keterangan k. klasifikasi

f. tanya – jawab
a. pertentangan

Pengembangan paragraf dengan cara


pertentangan biasanya menggunakan
ungkapan-ungkapan seperti berbeda dengan,
bertentangan dengan, sedangkan, lain halnya
dengan, akan tetapi, dan bertolak belakang
dari.
Contoh :

Penjualan mobil pada Juni dan Juli 2009 sudah


menyamai rata-rata penjualan bulanan sepanjang
2008. Sedangkan, produk utama ekspor kita-batu
bara dan kelapa sawit-merasakan harga yang tidak
terlalu buruk sehingga menghasilkan daya beli bagi
daerah penghasil komoditas itu untuk produk-
produk industry dari Jawa
b. perbandingan

Paragraf perbandingan ialah paragraf yang isinya


merupakan perbandingan tentang dua hal yang
menyangkut kesamaan maupun perbedaannya. Sebagai
teknik pengembangan, perbandingan ini bisa bertujuan
menjelaskan satu hal dengan menggunakan hal lain
sebagai pembanding, atau menjelaskan kedua hal yang
dibandingkan itu sekaligus.
Pengembangannya biasanya menggunakan
ungkapan seperti serupa dengan, seperti halnya,
demikian juga, sama dengan, sejalan dengan, akan
tetapi, sedangkan, dan sementara itu.
Contoh :
Belasan wartawan Hongkong ini berkerumun di
gerbang kantor penghubung Pemerintah China di
Hongkong seraya menyanyikan slogan, “Kekerasan
terhadap wartawan itu tindakan tak terpuji”. Tak
seperti halnya di belahan di China, bekas Koloni
Inggris ini memang maasih menjanjikan kebebasan
hak-hak sipil serta tempat berkembangnya industri
media. Selain dikenal “agresif” terhadap sejumlah
kebijakan China, media pers Hongkong juga
menyajikan liputan yang relatif tanpa sensor.
c. analogi

Analogi adalah bentuk pengungkapan suatu


objek yang dijelaskan dengan objek lain yang
memiliki kesamaan atau kemiripan. Biasanya,
pengembangan analogi dilakukan dengan
bantuan kiasan. Kata-kata yang digunakannya
yaitu ibaratnya, seperti, dan bagaikan.
Contoh :
lelaki tua itu menerangkan sedikit
bahwa menurut agama, setengah
permulaan hidup seseorang berupa
pendakian, dan setengah sisanya
penurunan. Pada penurunan, hidup orang
tidak lagi menjadi miliknya karena dapat
diambil sewaktu-waktu.
d. contoh/ ilustrasi

Sesuai dengan sebutannya, paragraf contoh


atau paragraf ilustrasi, paragraf jenis ini
dikembangkan dengan menggunakan contoh
atau ilustrasi. Contoh atau ilustrasi inilah yang
memberikan penjelasan akan kebenaran ide atau
gagasan paragraf, baik dengan cara deduktif,
induktif, atau paduan keduanya.
Contoh :

Sebagian besar, hipertensi tidak memiliki penyebab


khusus. Ada hipertensi yang muncul begitu saja karena
orang tua mengalami hipertensi. Penyebab lain adalah
karena penyakit-penyakit tertentu. Contohnya penyakit
ginjal ( ginjal hipertensi ) da gangguan-gangguan
hormon, tumor, kadar kolesterol tinggi, dan terkena
diabetes dalam waktu lama membuat aliran darah
menjadi tinggi dan menyebabkan kerusakan pada bagian
dalam pembuluh darah. Kerusakan dan terjadinya
endapan-endapan lemak di dalam darah menyebabkan
pembuluh darah mengerut dan tekannya menyingkat
e. alasan

Perkataan “alasan” bisa diganti dengan


“keterangan” sebab pada hakikatnya, alasan itu
merupakan keterangan. Paragraf alasan ialah
paragraf yang pengembangan ide utamanya
memanfaatkan penjelasan yang bermakna
alasan. Alasan-alasan inilah yang memperkokoh
ide paragraf sehingga kebenaran ide itu dapat
diterima pembacanya.
Contoh :
Buat suatu negara yang sedang berkembang, pariwisata
tampak merupakan suatu harapan kemungkinan yang menarik. Hal
ini disebabkan karena dua modal utama bagi berhasilnya pariwisata,
yakni kekhasan tradisi kebudayaan dan pemandangan alam
biasanya dimiliki oleh negara-negara ini. Statusnya yang masih
ditengah perjalanan dari keadaan  “masyarakat lama” menuju ke
keadaan “negara modern” memberi negara berkembang itu warna
dan corak yang khas pada serat anyaman dari bahan
masyarakatnya. Status “masyarakat lama” yang biasanya
menonjolkan kekhasan adat istiadat dan bahasa dari suatu
lingkungan pertanian yang pernah ketat masih merupakan ciri yang
menarik di sebuah negara berkembang.
f. tanya – jawab

Paragraf jenis ini dikembangkan dengan pertanyaan


terlebih dahulu. Lazimnya, kalimat pertama merupakan
kalimat pertanyaan yang mengandung ide paragraf.
Kalimat pengembangannya berupa jawaban atas
pertanyaan tadi. Kalimat-kalimat jawaban merupakan
kalimat penjelas atau pengembang paragraf.

Cara pengembangan seperti ini dapat dianggap logis


apabila kalimat-kalimat penjelas dapat menjawab
pertanyaan tadi dengan tuntas.
Contoh :
Mengapa Marsinah di culik lalu dibunuh secara kejam? Menurut
sebuah versi, kekejaman itu dilakukan karena Marsinah memiliki
informasi penting tentang penyelewengan hukum atau praktik
produksi illegal oleh perusahaan tempat ia bekerja. Ia, , kabarnya,
mau membeberkanya ke luar kecuali jika pihak perusahaan
memenuhi tuntutannya , memperbaiki kondisi buruh dan
mebatalkan PHK atas beberapa kawannya.

Paragraf di atas didahului pertanyaan karena selain bertujuan


memberikan penegasan terhadap topik pembicaraan, yakni
penculikan dan pembunuhan Marsinah yang secara kejam, juga
penulis belum bisa meyakini alasan pembunuhan tersebut. Jadi,
pertanyaan yang dikemukakan pada awal paragraf, diantaranya
mendukung fungsi menengaskan topik dan mengembangkan
alasan.
g. deskripsi

Paragraf deskripsi adalah paragraf yang


menyajikan sejumlah rincian tentang sesuatu yang
lebih cenderung pada fakta daripada khayalan.
Pemerian ini bisa berupa rincian tentang bentuk,
ruang, waktu, peristiwa, atau keadaan. Kadang-
kadang urutan pernyataannya tidak ketat. Artinya,
urutan pernyataan dalam sebuah paragraf pemerian
bisa dirubah, walaupun tidak selamanya.
Contoh :
Desa Ubud yang setiap harinya tertib, hening, senyap,
tempat para senimannya menghabiskan sebagian waktunya
dengan kerja kreatif, kali ini berubah laksana sebuah
akuarium yang kemelut. Tak ada wajah-wajah suram yang
memancarkan rasa duka cita. Sesuai dengan kepercayaan
masyarakat Bali yang menghendaki agar khalayak melepas
sang almarhum menuju nirwana dengan tenang. Yang terlihat
hanya warna-warni merah, wajah cerah, serta suara gembira
yang gemuruh. Para wanita mengenakan baju kebaya, kain,
dan selendang berwarna semarak . Laki-lakinya mengenakan
kain samping yang tradisional, yaitu kain petak-petak hitam
putih. Putih warna bajunya, putih ikat kepalanya. Matahari
agak muram seperti enggan menyengatkan sinarnya.
h. proses

Seperti halnya paragraf deskripsi, paragraf


proses pun tergolong jenis paragraf
deskriptif. Sesuai dengan namanya, paragraf
proses ialah paragraf yang menjelaskan
proses terjadinya atau proses bekerjanya
sesuatu. urutan langkah dalam melakukan
sesuatu pun tergolong paragraf jenis ini.
Contoh :
Setelah sampai di darat , kendurkan semua pakaian
korban yang sekiranya menyesakkan dirinya. Bersihkan
mulutnya dari pasir atau lumpur, dan lepaskan gigi palsunya
(kalau ada). Selanjutnya, telungkupkan badannya, dan
berdirilah Anda mengangkanginya. Sambil membungkukan
badan ke depan, tempatkan kedua tangan Anda pada
perutnya dekat rusuk bawah. Angkatlah perutnya sehingga
kepalanya merunduk ke tanah dan air keluar dari mulutnya.
Jika pernapasannya berhenti, segeralah beri dia pernapasan
buatan.
i. penguraian

Paragraf jenis ini dikembangkan dengan cara


menguraikan atau memilah-milah
(mengklasifikasi) sesuatu. Dengan pernyataan
lain, paragraf penguraian atau pemilahan ialah
paragraf yang berisi penjelasan secara terurai
atau pemilahan sesuatu secara rinci. Contoh-
contoh di bawah ini akan membantu
memberikan kejelasan tentang batasan di atas.
Contoh :

Berdasarkan peristiwa politik dan dokumen resmi


kenegaraan, dalam perjalanan hidupnya bahasa Indonesia
memiliki dua macam kedudukan. Pertama, bahasa
Indonesia memiliki kedudukan sebagai bahasa nasional.
Kedudukan ini dimilikinya sejak dicetuskannya Sumpah
Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Kedua, bahasa
Indonesia memiliki kedudukan sebagai bahasa negara.
Kedudukan ini dimilikinya sesuai dengan ketentuan yang
tertera dalam Undang-Undang Dasar 1945, Bab XV, Pasal
36.
j. definisi

Sesuai dengan sebutannya, paragraf definisi


merupakan paragraf yang mengembangkan definisi
atau pembatasan sebuah istilah. Dalam sebuah
paragraf definisi, sebuah istilah mungkin didefinisikan ,
mungkin pula dibacakan pengertiannya .
Adalah, yaitu, ialah, merupakan adalah kata-kata
yang digunakan dalam mengembangkan paragraph
dengan cara definisi.
Contoh :
Istilah demokrasi biasanya diterjemahkan dengan
kata kedaulatan rakyat. Ungkapan tersebut sering
diartikan dengan pemerintahan oleh rakyat, dari
rakyat, dan untuk rakyat. Demokrasi dalam pengertian
ini hanya menggambarkan satu segi dari pengertian
demokrasi yang sebenarnya. Pada hakikatnya,
demokrasi merupakan sistem mentalitas untuk
membina kehidupan bersama dalam masyarakat.
Mentalitas yang dimaksud ialah mentalitas dalam
pengertian cara berpikir, bersikap dan berbuat.
k. klasifikasi

Pengembangan paragraf dengan cara


mengklasifikasikan dan mengelompokkan
masalah yang dikemukakan. Dengan cara ini
diharapkan para pembaca dapat lebih mudah
memahami informasi yang disajikan.
Kata-kata atau ungkapan yang lazim
digunakan yaitu dibagi menjadi, digolongkan
menjadi, terbagi menjadi, dan
mengklasifikasikan.
Contoh :
Buku bacaan dapat diklasifikasikan menjadi dua
kelompok berdasarkan kesamaan sifatnya. Misalnya
buku fiksi dan non fiksi. Buku fiksi dihasilkan oleh daya
imajinasi pengarangnya. Buku ini mempunyai sifat
menghibur pembacanya karena keindahan bahasa dan
daya tarik pesan-pesan atau gagasan yang dapat
mengaktifkan imajinasi pembacanya. Sedangkan buku
nonfiksi ditulis untuk menyampaikan kebenaran empirik
yang dapat diukur dengan mudah.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai