1. Jalan kasablanka selalu padat, 2. pada pukul 05.30, jalan itu mulai dipadati oleh
kendaraan sepeda motor, mobil pribadi, dan kendaraan umum, 3. kendaraan tersebut
sebagian besar dari arah pondok kopi melintas ke arah Jalan Jendral Sudirman. 4. Para
pengendara di antaranya pedagang yang akan berjualan di Pasar Tanah abang,
pemakai jalan yang menghindari three in one, karyawan yang bekerja di Tanggerang,
Grogol, atau ke tempat lain. 5. Pada pukul 07.00 s.d. 10.00, jalan itu dipadati oleh
mahasiswa dan karyawan yang akan bekerja oerbelanja rang yang akan berjualan atau
berbelanja, dan sebagaian orang yang akan berpergian dengan kepentingan lain-lain.
6. Pada pukul 11.00 s.d. pukul 15.00 jalan itu tidak begitu padat. Namun, pukul 15.00
s.d. 21.00 kendaraan ke arah Pondok Kopi kembali memadati tersebut.
Kalimat Topik pada Akhir Paragraf
1. Kalimat penjelas
2. Kalimat topik
Kalimat Topik pada Akhir Paragraf
Pikiran Penjelas:
1) Kesulitan mendapatkan konsumen
2) Kesejahteraan karyawan menurun
3) Pajang tidak terbayar
4) Kualitas Produk menurun
Pikiran utama: PT Genting Pazola bangkrut
Penalaran : Induktif
1. PT Genting Pzaola pada awal tahun 2009 ini semakin sulit mendapatkan konsumen. 2.
Produknya mulai berkurang, karyawan semakin banyak yang pindah kerja, dan beberapa
karyawan mengeluh gaji yang tidak pernah naik, padahal harga barang konsumsi terus
melambung . 3. Hal ini bisa dimaklumi oleh pimpinan perusahaan dan sebagiab besar
karyawan. 4. pajak perusahaan bahkan, dokumen yang menyatakan bahwa pajak
perusahaan yang belum dibayarpun sudah sampai kepada karyawan. 5. Pemilik
perusahaan menyadari bahwa desain produk sudah mulai usang, peralatan teknis sudah
ketingglan teknologi, dan kreativitas baru karyawan yang mendukung kinerja bisnis. 7.
Direksi dan seluruh karyawan berkesimpulan sama, PT Genting Pazola telah bangkrut.
Kalimat Topik pada Awal dan Akhir
Paragraf
Penalaran: Deduktif-Induktif
Utama, penjelas, utama
2.Keterpaduan
>repetisi
> substitusi
* pronomina
* elipsis (pelesapan)
>kata Transisi
> Struktur paralel (kesejajaran )
3. Ketuntasan
>klasifikasi
4. Konsistensi sudut pandang
5. Keruntutan
KESATUAN
Hanya ada satu gagasan pokok atau satu topik yang
didiskusikan di dalam paragraf. Kalimat-kalimat di dalam
paragraf disusun bertalian (relevan) dengan gagasan
pokok di dalam kalimat topik.
Contoh paragraf yang tidak mengandung
kesatuan
1) Kebebasan berekspresi berdampak pada pengembangan kreativitas
baru.
2) Beberapa siswa tingkat SD sampai dengan SMU berhasil menjuarai
olimpiade fisika dan matematika. 3) Walaupun kebutuhan ekonomi
masyarakat relatif rendah, beberapa siswa berhasil memenangkan
kejuaraan dunia dalam lomba tersebut. 4) Kreativitas baru tersebut
membanggakan kita semua.
Paragraf (6-2) dikembangkan dengan kesatuan pikiran. Seluruh kalimat membahas pikiran yang sama yaitu
kebebasan berekspresi (kalimat 1). Kalimat 2 membahas dampak pikiran pada kalimat 1 siswa dapat
belajar sesuai dengan basis kompetensinya. Kalimat 3 siswa belajar penuh gairah sebagai dampak pikiran
kalimat 4. Kalimat 5 siswa belajar secara sinergis teori dan praktik sebagai dampak pikiran kalimat 4.
Kalimat 6 kreativitas siswa tidak terbendung sebagai dampak pikiran kalimat 5.
KETERPADUAN
Paragraf dinyatakan padu jika dibangun dengan kalimat-
kalimat yang berhubungan logis dan dibangun dari
kalimat-kalimat yang saling mengait.
Untuk menjadi padu maka paragraf harus memiliki
1. Repetisi
Semua kalimat dalam paragraf dihubungkan dengan kata kunci. Kalimat
pertama diulang pada kalimat kedua, ketiga, dan seterusnya. Dengan
pengulangan itu, paragraf menjadi padu, utuh dan kompak.
Contoh:
1) Budaya merupakan sumber kreativitas baru. 2) budaya baik yang
berupa sistem ideal, sistem, sosial, maupun sistem teknologi, ketiganya
dapat dijadikan sumber kreativitas baru. 3) budaya yang bersumber
pada sistem ideal dapat mengarahkan kreativitas konsep-konsep pemikiran
filsafat, ilmu pengetahuan, dan lain-lain.
Kata kunci paragraf diatas yaitu budaya. Kata ini diulang pada setiap kalimat.
Dalam paragraf kata kunci berfungsi untuk mengikat makna sehingga
menghasilkan paragraf yang jelas maknanya
2. Subtitusi
Kepaduan dapat dijalin dengan kata ganti pronomina, atau
padanan. Sebuah kata yang telah disebutkan pada kalimat
pertama (terdahulu) dapat disebutkan kembali pada
kalimat berikutnya dengan kata gantinya.
Bagian dari subtitusi
a. Pronomina
Pengusaha-ia
Pengusaha itu baik, ia suka menolong.
Karena [Widya ] sakit, Widya tidak dapat mengikuti kuliah hari ini.
3. Kata Transisi
Kata transisi yaitu penghubung, konjungsi, perangkai
yang menyatakan adanya hubungan, antarkalimat.
Penggunaan kata transisi yang tepat dapat memadukan
paragraf sehingga keseluruhan kalimat menjadi
padu,menyatu dan utuh.
Kata transisi menyatakan hubungan sebagai berikut:
Sebab, akibat : sebab, karena, akibatnya, maka, oleh karena itu, oleh sebab itu,
dampaknya,
Pola pengembangan :
a) Pola Proses, merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan
atau perbuatan-perbuatan untuk menciptakan atau
menghasilkan sesuatu atau perurutan dari suatu kejadian atau
peristiwa.
POLA-POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF