Anda di halaman 1dari 24

STRUKTUR DAN PERSYARATAN ALINEA

Dosen Pengampu : Hendra Saputra, S.Pd., M.Pd

Kelompok 10 Kelas C :

 Bunga Choirunnisa (18160027)


 Susi Apriani (18160137)

 Siska Sari(181601)
 Tresna Dwi Sukmantari(181601)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


STKIP BANDAR LAMPUNG
2018
A. Pengertian Alinea/Paragraf

Sebelum menyimpulkan apa itu alenia sebaiknya kita perlu


merujuk pada pendapat para ahli tentang alenia sebagai
berikut:

1. Menurut Lamuddin Finoza (2004:149), mengemukakan


bahwa Alenia atau paragraf ialah satuan bentuk bahasa
yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa
kalimat.

2. Menurut Sabati Akhadiah, Maidar G. Arsjad, Sakura H.


Ridwan (1988:144), mengemukakan bahwa alenia atau
paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam
sebuah karangan
LANJUTAN

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa alenia


atau paragraf ialah bagian dari wacana, teks atau
karangan yang didalamnya tersusun dari beberapa
kalimat yang saling berhubungan satu sama lain
sehingga menjadi kesatuan utuh yang membentuk satu
gagasan utama.
B. Struktur Alinea/Paragraf

Struktur untuk membangun paragraf pada


umumnya dapat diklasifikasikan atas dua macam
yaitu kalimat topik atau kalimat pokok, dan
kalimat penjelas atau kalimat pendukung.
LANJUTAN

Kalimat Utama : Biasanya diletakkan pada awal paragraf,


tetapi bisa juga diletakkan pada bagian tengah maupun akhir
paragraf.

Kalimat utama adalah kalimat yang inti dari ide atau gagasan
dari sebuah paragraf.

Kalimat Penjelas : Kalimat penjelas adalah kalimat yang


memberi penjelasan tentang gagasan pokok. Kalimat penjelas
harus senantiasa menjabarkan gagasan yang dinyatakan
Contoh :

(1) Konsisten dalam menjalankan semua hal dapat


memberikan sejumlah manfaat untuk diri kita sendiri. (2)
Dengan konsistensi yang kita bangun, kita bisa terbiasa
melakukan sesuatu secara rutin dan terstruktur. (3) Selain
itu, konsistensi juga dapat membuat diri kita menjadi
pribadi yang kuat dan tangguh, serta teguh dalam menjalani
suatu hal.

Pada paragraf di atas, kalimat (1) yang ditulis miring adalah


kalimat utama, sedangkan sisanya adalah kalimat penjelas.
C. Syarat Alinea/Paragraf

Paragraf yang baik harus memenuhi syarat :

1. Kesatuan
2. Kepaduan
3. Ketuntasan
4. konsistensi penggunaan sudut
pandang
5. Keruntutan
1. Kesatuan Paragraf (Kesatuan Pikiran)

Setiap paragraf hanya berisi satu pikiran.


Seluruhnya harus merupakan kesatuan, tidak satu
kalimatpun yang sumbang, yang tidak
mendukung kesatuan paragraf.
Contoh :

(1)  Kebebasan berekspresi berdampak pada pengembangan


kreativitas baru. (2) Dengan kebebasan ini, para guru dapat
dengan leluasa mengajar siswanya sesuai dengan basis
kompetensi siswa dan lingkungannya. (3) Kondisi kebebasan
tersebut menjadikan pembelajaran berlangsung secara alami,
penuh gairah, dan siswa termotivasi untuk berkembang. (4) Siswa
belajar dalam suasana gembira, aktif, kreatif, dan produktif. (5)
Dampak kebebasan ini, setiap saat siswa dapat melakukan
berbagai eksperimen dengan menyinergikan bahan ajar di
sekolah dan lingkungannya. (6) Kreativitasnya menjadi tidak
terbendung.

Paragraf di atas dikembangkan dengan kesatuan pikiran. Seluruh


kalimat membahas pikiran yang sama yaitu kebebasan berekspresi
(kalimat1). Kalimat 2 membahas dampak pikiran pada kalimat 1.
Kalimat 3 membahas pikiran pada kalimat 2. Jadi dari semua
kalimat tersebut memiliki keterkaitan
2. Kepaduan

Paragraf dinyatakan padu jika dibangun dengan


kalimat-kalimat yang berhubungan logis. Kepaduan
ini dapat dibangun melalui repetisi (penggulangan)
kata kunci atau sinonim, kata ganti, kata transisi, dan
bentuk paralel.
Contoh Pengulangan Kata Kunci :

(1) Budaya merupakan sumber kreativitas baru. (2) Budaya


yang baik yang berupa sistem ideal, sistem sosial, maupun
sistem teknologi, ketiganya dapat menjadi sumber kreativitas
baru. (3) Budaya yang bersumber pada sistem ideal dapat
mengarahkan kreativitas konsep-konsep pemikiran filsafat,
ilmu pengetahuan, dan lain-lain. (4) Budaya yang bersumber
sistem sosial dapat mengendalikan perilaku sosial atau
masyarakat termasuk para pemimpinnya. (5) Budaya yang
bersumber pada sistem teknologi dapat mengendalikan
kreativitas baru berdasarkan geografis bangsa, misalnya sebagai
negara pertanian harus memproduksi teknologi pertanian,
sebagai negara kelautan harus mengembangkan teknologi
kelautan, dan sebagainya. (6) Sinergi dari ketiga sistem budaya
dapat menghasilkan kreativitas yang lebih sempurna. (7)
Misalnya, produk teknologi pertanian yang sesuai dengan
tuntutan masyarakat, kondisi alam, dan daya pikir masyarakat
akan menghasilkan budaya yang lebih disukai.
Contoh Kata Ganti :

1) Pengusaha Indonesia kini mulai mandiri. 2) Mereka tidak lagi


mengharapkan perlindungan sepenuhnya dari pemerintah. 3)
Namun, dalam kaitanyya denagn persaingan
global, mereka berharap agar pemerintah melindungi produk
pertanian dengan cara membatasi impor. 4) Mereka juga
bergarap agar pemerintah menegakkan hukum dan
memberantas KKN tanpa pandang bulu. 5) Sebab, dengan
KKN, mereka harus mengeluarkan biaya produksi yang sangat
besar sehingga tidak mampu bersaing dipasar internasional.
Contoh Kata Transisi :

1) Setelah berhasil membawa pulang medali emas bulu tangkis


Olimpiade 2004, Taufik Hidayat pantas menikmati penghargaan
yang terus mengalir kepadanya. 2) Mula-mula, ia menerima
sebuah rumah mewah seharga 2 miliar dari gubernur DKI
jakarta, yang ekaligus menjabat ketua koni. 3) Kedua, ia
menerima hadiah dari ketua PBSI. 4) Ketiga, ia juga menerima
hadiah dari para sponsor. 5) Akhirnya, sampai dengan 29
Agustus 2004, ia menerima total hadiah sebesar 3.3 miliar
rupiah.
Contoh Struktur Pararel:

1 1) Sejak 1998, pelaksaan reformasi hukum belum


menunjukkan tanda-tanda yang serius. 2) Menurut Presiden
Megawati (Kompas, Agustus 2004),  pelaksanaan tersebut justru
terhambat oleh para penegak hukum di lapangan. 3) Jika
kelambanan berlarut-larut, publik menduga bahwa oknum
penegak hukum belum sungguh-sungguh melaksanakan
tanggung jawabnya. 4) Sementara itu, para investor dan
pengusaha berharap agarpenegakkan hukum  tersebut
dipercepat. 5) Jika berhasil, pencapaian keadilan dan
kemakmuran masyarakat segera terwujud. 6) Ini
berarti, peningkatan pertumbuhan ekonomi dan iklim bisnis
juga terangkat.
3. Ketuntasan
Ketuntasan ialah kesempurnaan. Hal ini dapat
diwujudkan dengan;

(1)   Klasifikasi yaitu pengelompokkan objek secara


lengkap dan menyeluruh. Klasifikasi ada dua jenis,
yaitu sederhana dan kompleks. Klasifikasi sederhana
misalnya: pria dan wanita, besar dan kecil. Sedangkan
misalnya: besar-sedang-kecil, pengusaha besar-
menengah-kecil.

(2)   Ketentuan bahasan yaitu kesempurnaan


membahas materi secara menyeluruh dan utuh.
Contoh Ketuntasan:

Mahasiswa dikelas itu terdiri dari 15 orang


perempuan dan 13 orang laki-laki. Prestasi
perempuan mencapai IPK 4 sebanyak 3 orang. IPK 3
sebanyak 10 orang, dan IPK 2,7 sebanyak dua orang.
Sedangkan prestasi laki-laki mencapai IPK 4
sebanyak 2 orang, IPK 3 sebanyak 10 orang. Mereka
yang belum mencapai IPK 4 berupaya meningkatkan
dengan menulis skripsi sesempurna mungkin
sehingga dapat mengangkat IPK lebih tinggi.
Sedangkan mereka yang sudah mencapai IPK 4 juga
berupaya mendapatkan nilai skripsi A dengan
harapan dapat mempertahankan IPK akhir tetap 4.
Lanjutan

 
Klasifikasi objek pada contoh di atas menunjukkan
ketuntasan. (1) Seluruh objek  (mahasiswa)
diklasifikasi. Tidak seorang pun dalam kelas itu yang
tidak masuk dalam kelompok. (2) Klasifikasi
pembahasan gagasan juga tuntas. Pengelompokan
IPK yang dicapai oleh mahasiswa (IPK 4,3, dan 2,7) di
kelas itu dibahas seluruhnya, tidak ada gagasan dan
fakta yang tertinggal.
4. Konsistensi Sudut Pandang

Sudut pandang adalah cara penulis menempatkan


diri dalam karangannya. Dalam cerita, pengarang
sering menggunakan sudut pandang aku, sudut
pandang dia atau ia. Dalam karangan-karangan
ilmiah, pengarang menggunakan penulis.

Sekali menggunakan sudut pandang tersebut harus


menggunakannya secara konsisten dan tidak boleh
berganti sejak awal sampai akhir.
Contoh Pengarang menggunakan ia:

Anton adalah mahasiswa yang cerdas. Ia dapat


membaca buku ilmiah amat cepat. Selain itu, ia
hampir tidak pernah kelihatan belajar. Ia amat serius
ketika belajar di kelas. Waktu berdiskusi ia tidak
banyak berbicara dan lebih banyak mendengarkan
penjelasan dosen atau pendapat temannya. Nilai IPK-
nya selalu 3,5.
5. Keruntutan
Keruntutan adalah penyusunan urutan gagasan
dalam karangan. Gagasan demi gagasan disajikan
secara runtut bagaikan air mengalir – tidak pernah
utus.
Keruntutan dapat dilakukan dengan beberapa cara
atau secara bersamaan dari berbagi cara;
1. Penalaran
2. Kejelasan gagasan, makna, dan struktur
3. Kata transisi yang tepat
4. Kata ganti yang tepat
5. Ikatan makna yang jelas
6. Hubungan antargagasan, antarkata, dan
antarkalimat yang tidak terputus.
Contoh Keruntutan:

Pendidikan berkualitas itu mahal. Mahasiswa yang


mengharapkan kemampuannya berkualitas
intrenasional harus bersedia membayar sarana yang
diperlukan untuk mencapai kemampuan
tersebut. Pertama, sarana standar: teknologi
komputer dan software mutakhir online dengan
internet, laboratorium teknis untuk praktikum, dan
buku-buku mutakhir. Kedua, pengajar berkualifikasi
sudah pasti menuntut bayaran yang lebih
mahal. Ketiga, sarana penunjang ruang kuliah disertai
mesin pendingin. Selain itu, penyelenggara
pendidikan masih harus menyediakan sarana lain
untuk memenuhi syarat administrasi berstandar
internasional, misalnya ISO 9001, atau lainnya.       
Lanjutan :

Keruntutan paragraf dilakukan dengan: ikatan makna


( pendidikan berkualitas mahal, standar kualitas,
penggunaan biaya), penalaran, dan kesejajaran struktur
kalimat.
KESIMPULAN

1. Alenia atau paragraf ialah bagian dari wacana, teks atau karangan yang
didalamnya tersusun dari beberapa kalimat yang saling berhubungan satu
sama lain sehingga menjadi kesatuan utuh yang membentuk satu gagasan
utama.

2. Struktur untuk membangun paragraf pada umumnya dapat diklasifikasikan


atas dua macam yaitu kalimat topik atau kalimat pokok, dan kalimat penjelas
atau kalimat pendukung

3. Paragraf yang baik harus memenuhi syarat kesatuan, kepaduan, ketuntasan,


keruntutan, dan konsistensi penggunaan sudut pandang.

Anda mungkin juga menyukai