Anda di halaman 1dari 33

PARAGRAF

Dewi Puspita
Pengertian Paragraf
• Seperangkat kalimat yang saling berhubungan yang secara bersama dipakai
untuk menyatakan atau mengembangkan sebuah gagasan.
• Paragraf mempunyai ide pokok (gagasan utama) yang dikemas dalam kalimat
topik.
• Bagi penulis, ide pokok menjadi pengendali untuk kalimat-kalimat
penjelas/pengembang agar tidak keluar dari pokok pembicaraan.
• Bagi pembaca ide pokok menjadi penuntun dalam memahami isi karena di situlah
inti informasi yang ingin disampaikan penulis.
• Salah satu dari kumpulan kalimat dalam paragraf merupakan kalimat topik,
sedangkan kalimat-kalimat lainnya merupakan pengembang yang berfungsi
memperjelas atau menerangkan kalimat topik.
Gagasan Utama dan Kalimat Topik
• Semua pembicaraan dalam paragraf terpusat pada topik atau pikiran
utama. Pikiran utama inilah yang menjadi pokok persoalan atau pokok
perbincangan sehingga juga sering disebut gagasan pokok, gagasan
utama, atau ide pokok.
• Gagasan utama tersebut dikemas dalam sebuah kalimat topik. Kalimat
topik berfungsi sebagai pemberi arah terhadap semua permasalahan yang
dituliskan di dalam paragraf itu. Kalimat-kalimat lain akan selalu bertolak
dari gagasan yang terdapat di dalam kalimat topik itu. Semua kalimat yang
membina paragraf itu secara bersama-sama menyatakan satu hal atau satu
tema tertentu.
• Gagasan utama yang dituangkan dalam kalimat topik dapat diletakkan
pada bagian awal, akhir, awal dan akhir, di tengah, atau dapat pula
menyebar ke seluruh bagian paragraf.
Syarat Paragraf yang Baik
• Kesatuan
• Kepaduan
• Kelengkapan
• Keruntutan
Kesatuan Paragraf
• Sebuah paragraf hanya mengandung satu gagasan
utama.
• Kalimat-kalimat dlm paragraf itu mengarah pada satu
pokok permasalahan.
• Tidak terdapat kalimat yang menyimpang dari ide pokok
Contoh
Awan di langit tampak hitam. Suasana sekeliling menjadi
gelap. Kemudian, angin bertiup meskipun hanya
sebentar. Angin mulai reda, tetapi mendung menjadi-jadi.
Tampaknya hujan akan turun.
Kepaduan
• Kalimat-kalimat di dalam paragraf itu terjalin secara
sistematis dan logis  tidak ada informasi yang
meloncat
• Kalimat-kalimatnya gramatikal, terpadu, dan berkaitan
satu sama lain.
Teknik Memadukan Paragraf
1. Mengulang Kata Kunci
Contoh:
(1) Sampah selamanya selalu memusingkan. (2) Berkali-kali
masalahnya diseminarkan dan berkali-kali pula pemecahannya
dirancang. (3) Namun, keterbatasan-keterbatasan yang kita
miliki tetap menjadikan sampah masalah yang pelik. (4) Pada
waktu seminar-seminar itu berlangsung, penimbunan sampah
juga terus berlangsung. (5) Hal itu mengundang keprihatinan
kita karena masalah sampah banyak sedikitnya mempunyai
kaitan dengan masalah pencemaran air dan banjir. (6) Selama
pengumpulan, pengangkutan, pembuangan akhir, dan
pengolahan sampah itu belum dapat dilaksnakan dengan baik,
selama itu pula sampah menjadi masalah.
Teknik Memadukan Paragraf
2a. Menggunakan Kata Ganti Orang
Contoh:
(1) Pengusaha Indonesia kini mulai mandiri.(2) Mereka tidak lagi
mengharapkan pelindungan sepenuhnya dari pemerintah. (3)
Namun, dalam kaitannya dengan persaingan global, mereka
berharap agar pemerintah melindungi produk pertanian dengan cara
membatasi impor. (4) Mereka juga berharap agar pemerintah
menegakkan hukum dan memberantas KKN tanpa pandang bulu. (5)
Sebab, dengan KKN, mereka harus mengeluarkan biaya produksi
yang sangat besar sehingga tidak mampu bersaing di pasar
internasional.
Teknik Memadukan Paragraf
2b. Menggunakan Kata Petunjuk
Contoh:
(1) KKN diharapkan akan segera teratasi. (2) Hal itu
ditandai dengan semakin banyaknya kasus KKN yang
terungkap dan pelakunya dihukum. (3) Dapat
dipastikan bahwa hal itu segera berdampak pada
penegakan hukum dan keadilan. (4) Jika pemerintah
berhasil mengatasi permasalahan itu, kesejahteraan
dan kemakmuran rakyat akan terus meningkat.
Teknik Memadukan Paragraf
3. Menggunakan Kata Transisi
Contoh:
(1) Belum ada isyarat bahwa masyarakat sudah menarik deposito
mereka. (2) Sementara itu, bursa efek Indonesia mulai goncang
dalam menampung serbuan para pemburu saham. (3) Pemilik-
pemilik uang berusaha meraih sebanyak-banyaknya bursa yang
dijual di pasar. (4) Oleh karena itu, bursa efek berusaha
menampung minat pemilik uang yang menggebu-gebu. (5)
Akibatnya, indeks harga saham gabungan (IHSG) dalam tempo
cepat melampaui angka 100 persen. (6) Bahkan kemarin ISGH itu
meloncat ke tingkat 101,828 persen.
Kelengkapan/Ketuntasan
• Membicarakan seluk-beluk gagasan utama
secara terperinci.
• Sudah mengandung semua yang diperlukan
untuk mendukung gagasan utama.
Contoh
(1) Mahasiswa di kelas itu terdiri atas 15 orang perempuan dan 13
orang laki-laki. (2) Prestasi perempuan yang mencapai IPK 4
sebanyak 3 orang, IPK 3 sebanyak 10 orang, dan IPK 2,7
sebanyak 2 orang. (3) Prestasi laki-laki yang mencapai IPK 4
orang sebanyak 3 orang dan IPK 3 sebanyak 10 orang. (4)
Mereka yang belum mencapai nilai 4 berupaya
meningkatkannya dengan menulis skripsi sesempurna mungkin
sehingga dapat mengangkat IPK lebih tinggi. (5) Adapun mereka
yang sudah mencapai IPK 4 juga berusaha mendapatkan nilai
skripsi A dengan harapan dapat mempertahankan IPK akhir
tetap 4.
Keruntutan
Karangan yang dianggap runtut adalah karangan yang di
dalamnya terdapat uraian yang sistematis, baik yang
dimulai dari sesuatu yang negatif ke arah positif maupun
sebaliknya.
Keruntutan
• Pola Urutan Waktu
• Pola Urutan Tingkat
• Pola Urutan Tempat
• Pola Urutan Klimaks
• Pola Urutan Antiklimaks
• Pola Urutan Khusus Umum
• Pola Urutan Sebab-Akibat
• Pola Urutan Tanya-Jawab
Contoh
(1) Pendidikan yang berkualitas itu mahal. (2) Mahasiswa yang
mengharapkan kemampuannya berkualitas internasional harus
bersedia membayar sarana yang diperlukan untuk mencapai
kemampuan tersebut. (3) Sarana itu adalah sebagai berikut. (4)
Pertama, sarana itu harus memenuhi standar: teknologi
komputer dan software mutakhir serta online dengan internet,
laboratorium teknis untuk praktikum, dan buku-buku mutakhir.
(5) Kedua, sarana penunjang ruang kuliah disertai mesin
pendingin. (6) Ketiga, penyelenggara pendidikan masih harus
menyediakan sarana lain untuk memenuhi syarat administrasi
berstandar internasional, misalnya, ISO 9001. (7) Selain itu,
pengajar yang berkualitas sudah pasti menuntut bayaran yang
lebih mahal.
Paragraf Berdasarkan Teknik Pemaparannya
1. Paragraf Argumentasi (Bahasan)
2. Paragraf Eksposisi (Paparan)
3. Paragraf Deskripsi (Pemerian)
4. Paragraf Narasi (Kisahan)
5. Paragraf Persuasi (Ajakan)
Paragraf Argumentasi (bahasan)
• Penulis berusaha meyakinkan atau memengaruhi
pembaca agar menerima gagasannya.
• Caranya adalah dengan mengajukan bukti-bukti,
menyajikan data, dan memberi argumentasi berdasarkan
hasil pernalaran yang mendukung gagasannya.
• Paragraf ini biasanya menggunakan kata-kata seperti
terbukti, buktinya, contohnya, akibatnya, dan misalnya.
Contoh
Memilih SMA tanpa pertimbangan yang matang hanya akan menambah
pengangguran karena pelajaran di SMA tidak memberi bekal bekerja.
Menurut Iskandar, sudah saatnya masyarakat mengubah paradigma agar
lulusan SMP tidak latah masuk SMA. Kalau memang lebih berbakat pada
jalur profesi, sebaiknya lulusan SMP memilih SMK. Dia mengingatkan
sejumlah risiko bagi lulusan SMP yang sembarangan melanjutkan sekolah.
Misalnya, lulusan SMP yang tidak mempunyai potensi bakat-minat ke jalur
akademik sampai perguruan tinggi, tetapi memaksakan diri masuk SMA, dia
tidak akan lulus UAN karena sulit mengikuti pelajaran di SMA. Namun, tanpa
lulus UAN mustahil bisa sampai perguruan tinggi.
Paragraf Eksposisi (Paparan)
• Berusaha memberikan tambahan informasi atau
pengetahuan kepada pembaca mengenai sesuatu yang
disajikan secara akurat.
• Bersifat tidak memihak (netral) dan tidak berusaha
memengaruhi pembaca.
• Informasi biasanya merupakan jawaban atas pertanyaan
tentang apa, bagaimana, mengapa, dan kapan.
• Biasanya menggunakan kata-kata seperti merupakan,
adalah, terdiri atas, terbuat dari, dan mengandung.
Contoh
Cengkeh, pohon yang tetap hijau, mempunyai nama latin Sysygium
aromatikum (Eugeniacarllophulinta). Cengkeh merupakan tanaman
asli di Kepulauan Maluku. Kuncup bunganya yang belum terbuka
merupakan rempah yang penting. Di samping penggunaan
terpenting sebagai rempah-rempah, kuncup bunganya yang
berbentuk paku, jika sudah dikeringkan, dipakai sebagai campuran
tembakau di Pulau Jawa, lebihlebih sesudah tahun 1915 dengan
pesatnya perusahaan rokok kretek di Kudus. Di tempat-tempat lain,
kadang-kadang sesudah digiling, cengkeh digunakan untuk
mengharumkan kue. Cengkeh juga menghasilkan minyak uap yang
digunakan sebagai bahan obat-obatan dan minyak wangi.
Paragraf Deskripsi (Pemerian)
• Menggambarkan suatu objek sejelas-jelasnya.
• Pembaca dikondisikan seolah-olah berada dalam satu
ruangan dan dapat merasakan, mendengar, melihat,
serta mengenali setiap sudut ruangan itu secara
mendetail.
• Menggunakan dimensi ruang dengan memanfaatkan
kata-kata seperti sebelah kiri, sebelah kanan, bagian atas,
bagian belakang.
Contoh

Suasana pagi hari di Taman Wisata Kaliurang sangat sejuk.


Kicau burung bersahut-sahutan. Semilir angin sepoi-sepoi
menambah sejuknya udara pagi. Warna-warni bunga yang
ada di taman membuat orang betah duduk. Taman dihiasi
pepohonan. Taman itu juga dihiasi beberapa patung
bangau putih. Patung-patung itu terlihat sangat unik. Di
tengah taman terdapat kolam. Di tengah kolam terdapat
air mancur. Aneka mainan anak-anak turut melengkapi
Taman Wisata Kaliurang.
Paragraf Persuasi (Ajakan)

• Mengajak pembaca agar mengikuti sikap penulis.


• Unsur penjelas dan kekuatan pernalaran merupakan
pembuktian yang meyakinkan, misalnya, penulisan iklan,
promosi, atau kampanye.
Contoh
Pencemaran Sungai Ciliwung sudah sangat parah dan
dapat dikategorikan sebagai pencemaran tingkat
berat. Rumah tangga merupakan penyumbang
terbesar sampah di Sungai Ciliwung. Jika kondisi ini
terus berlanjut, sejumlah daerah yang
menggantungkan sumber air dari Sungai Ciliwung
dikhawatirkan akan mengalami krisis. Untuk itu,
kesadaran untuk menjaga lingkungan perlu
ditanamkan secara kuat kepada masyarakat. Jika
lingkungan terjaga, kita jugalah yang akan
diuntungkan.
Paragraf Narasi (Kisahan)
• Ingin memberi tahu pembaca mengenai sesuatu
yang dialami penulis.
• Dengan menceritakan rangkaian peristiwa atau
pengalaman manusia berdasarkan
perkembangannya dari waktu ke waktu.
• Menggunakan dimensi waktu (secara kronologis)
dengan bantuan kata-kata seperti mula-mula,
pertama-tama, kemudian, lalu, sesudah itu, akhirnya,
dan selanjutnya.
Contoh

Sore itu kami pergi ke rumah Puspa. Sopir kusuruh


memarkir mobil. Kemudian, kami memasuki gang
kecil. Beberapa waktu kemudian, kami sampai di
sebuah rumah yg sederhana seperti rumah-rumah di
sekitarnya. Pintu rumah yg sederhana itu terbuka
pelan. Seorang gadis berlari dan memelukku. Gadis
itu tiba-tiba pingsan dan terkulai lemas dalam
pelukanku.
Paragraf Berdasarkan Pola Pernalaran
• Deduktif gagasan utama diletakkan pada bagian awal paragraf.
• Induktif  gagasan utama diletakkan pada bagian akhir paragraf.
• Deduktif-Induktif  gagasan utama terletak pada bagian awal dan
diulang lagi pada bagian akhir.
• Ineratif  gagasan utama terletak di tengah paragraph
• Menyebar  gagasan utama menyebar di seluruh paragraf
Contoh Paragraf Deduktif

Tenaga kerja yang diperlukan dalam persaingan bebas


adalah tenaga kerja yang mempunyai etos kerja tinggi,
yaitu tenaga yang pandai, terampil, dan
berkepribadian.Tenaga kerja yang pandai adalah tenaga
kerja yang mempunyai kemampuan akademis memadai
sesuai dengan disiplin ilmu tertentu. Terampil artinya mampu
menerapkan kemampuan akademis yang dimiliki disertai
kemampuan pendukung yang sesuai untuk diterapkan agar
diperoleh hasil maksimal. Sementara itu, tenaga kerja yang
berkepribadian adalah tenaga kerja yang mempunyai sikap
loyal, disiplin, dan jujur.
Contoh Paragraf Induktif

Salju yang turun dari langit memberikan hiasan yang


indah untuk bumi. Beberapa kota disulap dengan
nuansa putih, menghasilkan pemandangan cantik dan
memikat bagi penikmat keindahan. Hawa dinginnya
semakin hari menggigit kawasan-kawasan yang
beriklim subtropics dan sedang ini. Inilah musim
dingin yang terjadi di negeri matahari terbit.
Contoh Paragraf Deduktif-Induktif
Seorang anak perlu menyenangi dan menikmati kegiatan
kreatif. Hal itu dapat dilakukan dengan cara mengajak si
anak melakukan kegiatan tersebut bersama-sama orang tua
atau pendidik. Kegiatan seperti itu sebaiknya dilakukan sejak
usia dini. Semangat dan kegembiraan orang tua dan pendidik
dalam melakukan hal-hal kreatif akan menular kepada si
anak. Jadi, ia pun akan menyenangi dan menikmati
kegiatan kreatif itu.
Paragraf Berdasarkan
Urutan/Tempatnya dalam Karangan
• Paragraf Pembuka/Pengantar  terletak pada awal karangan;
berfungsi mengantarkan pokok bahasan yg akan disampaikan
pada paragraf berikutnya.
• Paragraf Pengembang/Isi  terletak setelah pembuka (inti dari
karangan; berfungsi mengembangkan pokok pikiran yg telah
ditentukan.
• Paragraf Penutup  terletak pada bagian akhir karangan berupa
simpulan dari isi
Teknik Pengembangan Paragraf
• Kronologi  menyusun menurut urutan waktu, biasanya untuk paragraf naratif
• Ilustrasi  pemaparan disajikan mengikuti kesan demi kesan yang ditangkap oleh
indera penglihatan, biasanya untuk paragraf deskriptif atau ekspositoris
• Definisi  pengembangan dilakukan dengan memberi definisi dari istilah-istilah
dalam pikiran utama
• Analogi  pengembangan dilakukan dengan memberi contoh gambaran yang
berbeda tetapi memiliki kesamaan
• Pembandingan dan pengontrasan
• Sebab—akibat  biasanya dalam paragraf argumentatif
• Pembahasan satu per satu dengan contoh
• Repetisi
• Kombinasi dari beberapa teknik

Anda mungkin juga menyukai