Anda di halaman 1dari 39

PARAGRAF

Paragraf
Paragraf adalah seperangkat kalimat
yang membicarakan suatu gagasan
atau topik. Kalimat-kalimat dalam paragraf
memperlihatkan kesatuan pikiran atau
mempunyai keterkaitan dalam membentuk
gagasan atau topik tersebut.
PARAGRAF
• Inti penuangan buah pikiran dalam sebuah
karangan yang didukung oleh himpunan
kalimat yang saling berhubungan.
• Mempunyai fungsi memudahkan pemahaman
dengan memisahkan topik atau tema yg satu
dengan yang lain karena setiap paragraf hanya
boleh mengandung satu unit pikiran.
Contoh sebuah paragraf
Sampah selamanya selalu memusingkan.
Berkali-kali masalahnya diseminarkan dan
berkali-kali pula jalan pemecahannya dirancang.
Namun, keterbatasan yang kita miliki tetap
menjadikan sampah sebagai maslah yang pelik.
Pada waktu seminar-seminar itu berlangsung,
penimbunan sampah terus terjadi. Hal itu
mengundang keprihatinan kita karena masalah
sampah banyak sedikitnya mempunyai kaitan
dengan masalah pencemaran air dan banjir.
Selama pengumpulan, pengangkutan,
pembuangan akhir, dan pengolahan sampah itu
belum dapat dilaksanakan dengan baik, selama itu
pula sampah menjadi masalah
Kalimat Topik
• Memberi tahu pembaca tentang apa yang
diperbincangkan dalam paragraf itu
• Memberi arah/pengendali terhadap
permasalahan yang akan dibicarakan
• Sandaran bagi kalimat-kalimat lain dalam
paragraf itu
• Menjadi titik tolak dari kalimat pengembang
Kerangka Paragraf
Ide Utama
Pemilu telah berlangsung dengan baik.

Ide Penunjang
Tidak terjadi kerusuhan semasa pemilu berlangsung.
Pemilu dilaksanakan secara transparan.
Ada kontrol masyarakat terhadap proses pemilu.
Ada penindakan terhadap pelanggaran pemilu.
Pemilu berhasil memilih pemimpin baru yang patut
diharapkan.
Ide Utama
Pemilu tidak berlangsung dengan baik.

Ide Penunjang
Masih ada kecurangan di sana-sini.
KPU tidak profesional dalam pendistribusian logistik.
Jawal pengumuman penghitungan suara yang terus mundur.
Suara tidak sah sangat banyak.
Partisipasi masyarakat rendah jika dibandingkan dengan
pemilu sebelumnya.
Syarat Paragraf
1. Kesatuan paragraf
Dalam sebuah paragraf terdapat hanya satu pokok
pikiran.
2. Kepaduan paragraf
Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui
penyusunan kalimat secara logis dan melalui
ungkapan (kata) pengait antarkalimat.
1. Kesatuan Paragraf
• Sebuah paragraf hanya mengandung satu
gagasan utama.
• Kalimat-kalimat dalam paragraf itu mengarah
pada satu pokok permasalahan.
• Tidak terdapat kalimat yang menyimpang dari
ide pokok
Contoh
• Jateng sukses. Kata- kata ini meluncur gembira dari
pelatih regu Jateng setelah selesai pertandingan
final Kejurnas Tinju Amatir, Minggu malam, di
Gedung olahraga Jateng, Semarang. Kota Semarang
terdapat di Pantai Utara Pulau Jawa, ibukota
Provinsi Jateng. Pernyataan itu dianggap wajar
karena apa yang diimpi-impikan selama ini dapat
terwujud, yaitu satu medali emas, satu medali
perak, dan satu lagi medali perunggu. Hal itu
ditambah lagi oleh pilihan petinju terbaik yang jatuh
ke tangan Jateng. Hasil yang diperoleh itu adalah
prestasi paling tinggi yang pernah diraih oleh Jateng
dalam arena seperti itu.
a. Pengait Paragraf
Agar paragraf menjadi padu, digunakan pengait
paragraf, yaitu berupa
1)ungkapan penghubung transisi,
2)kata ganti, atau
3)kata kunci (pengulangan kata yang
dipentingkan.
Kata Transisi
• Lebih lagi, selanjutnya, di samping itu, demikian pula

• Akan tetapi, namun, bagaimanapun, sebaliknya,


walaupun demikian

• Dalam hal yang demikian, sehubungan dengan itu

• Oleh sebab itu, jadi, akibatnya, oleh karena itu


Kata Transisi

• untuk itu, untuk maksud itu


• singkatnya, pendeknya, akhirnya, pada
umumnya, dengan kata lain, sebagai simpulan
• sementara itu, beberapa saat kemudian
Contoh
• Belum ada isyarat jelas bahwa masyarakat sudah menarik
tabungan deposito mereka. Sementara itu, bursa efek
Indonesia mulai goncang dalam menampun serbuan para
pemburu saham. Pemilik uang berusaha meraih sebanyak-
banyaknya saham yang dijual di bursa. Oleh karena itu, bursa
efek berusaha menampung minat pemilih uang yang
menggebu-gebu. Akibatnya, indeks harga saham gabungan
(IHSG) dalam tempo cepat melampaui angka 100 persen.
Bahkan, kemarin IHSG itu meloncat ke tingkat 101 persen.
b. Kata Ganti
• Ungkapan pengait paragraf dapat berupa kata
ganti, baik kata ganti orang maupun kata ganti
yang lain, misalnya saya, kami, kita, aku,
engkau, kamu, kamu sekalian, dia, mereka,
beliau, dan nya.
Contoh
• Aktar, Irsal, dan Didian adalah teman sekolah
sejak SMA hingga perguruan tinggi. Kini mereka
sudah menyandang gelar dokter dari sebuah
universitas negeri di Jakarta. Mereka
merencanakan mendirikan suatu poliklinik
lengkap dengan apoteknya. Mereka
menghubungi saya dan mengajak bekerja sama,
yaitu saya diminta menyediakan tempat yang
letaknya strategis.
Contoh Penggunaan Kata Ganti

1) Buku Sutan Takdir Alisjahbana banyak sekali. Beliau adalah


budayawan yang sangat disegani. (Salah)
a) Sutan Takdir Alisjahbana mengarang buku banyak sekali.
Beliau adalah budayawan yang sangat disegani. (Betul)

2) Hutan- hutan di Indonesia habis ditebangi oleh orang yang


tidak bertanggung jawab. Mereka hanya mementingkan diri
sendiri. (Salah)
a) Orang-orang yang tidak bertanggung jawab menebangi
hutan- hutan di Indonesia habis-habisan. Mereka hanya
mementingkan diri sendiri. (Betul)
Contoh Penggunaan Kata Ganti

3) Di mana-mana pabrik didirikan oleh konglomerat.


Dengan demikian, mereka menganggap bahwa
masalah pengangguran telah teratasi. (Salah)
a) Di mana-mana konglomerat mendirikan pabrik.
Dengan demikian, mereka menganggap bahwa
masalah pengangguran telah teratasi. (Betul)
Kata Ganti yang Lain
Kata ganti lain yang digunakan dalam menciptakan
kepaduan paragraf ialah itu, ini, tadi, begitu,
demikian, di situ, di sana, di atas, di sini dan
sebagainya.

Contoh:
Itu asrama mereka. Mereka tinggal di situ sejak kuliah tingkat
satu sampai dengan meraih gelar sarjana. Orang tua mereka
juga sering berkunjung ke situ.
c. Kata Kunci
• Di samping itu, ungkapan pengait dapat pula
berupa pengulangan kata-kata kunci, seperti
sampah pada contoh paragraf tadi.
Pembagian Paragraf Menurut Jenisnya

1. Paragraf Pembuka
2. Paragraf Pengembang
3. Paragraf Penutup
Paragraf Berdasarkan Menurut Teknik
Pemaparannya
a. Paragraf Argumentatif (bahasan)
b. Paragraf Ekspositoris (paparan)
c. Paragraf Deskriptif (pemerian)
d. Paragraf Naratif (cerita)
Paragraf Argumentasi (bahasan)

1. Penulis berusaha meyakinkan atau


memengaruhi pembaca agar menerima
gagasannya.
2. Caranya adalah dengan mengajukan bukti-
bukti, menyajikan data, dan memberi
argumentasi berdasarkan hasil pernalaran
yang mendukung gagasannya.
3. Paragraf ini biasanya menggunakan kata-
kata seperti terbukti, buktinya, contohnya,
akibatnya, dan misalnya.
• Contoh:
Kedisiplinan lalu lintas masyarakat di Jakarta
cenderung menurun. Hal itu terbukti pada
bertambahnya jumlah pelanggaran yang
tercatat di kepolisian. Selain itu, jumlah
korban yang meninggal akibat kecelakaan pun
semakin meningkat. Oleh karena itu,
kesadaran masyarakat tentang kedisiplinan
berlalu lintas perlu ditingkatkan.
Paragraf Ekspositoris (paparan)
1. Berusaha memberikan tambahan informasi
atau pengetahuan kepada pembaca
mengenai sesuatu yang disajikan secara
akurat.
2. Bersifat tidak memihak (netral) dan tidak
berusaha memengaruhi pembaca.
3. Informasi biasanya merupakan jawaban atas
pertanyaan tentang apa, bagaimana,
mengapa, dan kapan.
4. Biasanya menggunakan kata-kata, seperti
merupakan, adalah, terdiri atas, terbuat
dari, dan mengandung.
Contoh:
Neozep Cold Tablet mengandung bahan-bahan yang
secara klinis terbukti mempunyai khasiat tinggi dan
efektif untuk mengatasi flu dan sinusitis, sekaligus
bersifat analgetik-antipiretik dan dekongestan-
antihistanin. Obat ini mempunyai efek sinergistik
denilpropanolamina HCL, Vasokontritor
Simpatomimetik yang dianggap terbaik saai ini, dan
Klofenimarine maleat, ….
Contoh Ekspositoris
Pasar Tanah Abang adalah pasar yang
kompleks. Di lantai dasar terdapat sembilan
puluh kios penjual kain dasar. Setiap hari rata-
rata terjual tiga ratus meter untuk setiap kios.
Dari data ini dapat diperkirakan berapa
besarnya uang yang masuk ke kas DKI Jakarta
dari Pasar Tanah Abang.
Paragraf Deskripsi (pemerian)
1. Menggambarkan suatu objek sejelas-jelasnya
2. Pembaca dikondisikan seolah-olah berada
dalam satu ruangan yang dapat merasakan,
mendengar, melihat, dan mengenali setiap
sudut ruangan itu secara mendetail.
3. Menggunakan dimensi ruang dengan
memanfaatkan kata-kata seperti sebelah kiri,
sebelah kanan, bagian atas, bagian belakang.
Contoh Paragraf Deskriptif
Pasar Tanah Abang adalah sebuah pasar yang
sempurna. Semua barang ada di sana. Di toko yang
paling depan berderet toko sepatu dalam dan luar
negeri. Di lantai dasar terdapat terdapat toko kain yang
lengkap dan berderet- deret. Di samping kanan pasar
terdapat kedai penjual sayur dan bumbu dapur. Di
samping kiri ada pula berjenis-jenis buah-buahan.
Pada bagian belakang kita dapat menemukan berpuluh-
puluh pedagang daging. Belum lagi kita harus melihat
lantai satu, dua, dan tiga.
Paragraf Naratif (Kisahan)

Karangan narasi biasanya dihubung-hubungkan


dengan cerita. Oleh sebab itu, sebuah karangan
narasi atau paragraf naratif banyak ditemukan
dalam
novel, cerpen, atau hikayat.
Contoh paragraf naratif:
Malam itu ayah kelihatan benar-benar
marah. Aku sama sekali dilarang berteman dengan
Syairul. Bahkan, Ayah mengatakan bahwa aku
akan diantar dan dijemput ke sekolah. Itu semua
gara-gara Slamet yang telah memperkenalkan aku
dengan Siti.
Contoh paragraf naratif:
Sore itu kami pergi ke rumah Dita. Sopir
kusuruh memarkir mobil. Kemudian, kami
memasuki gang kecil. Beberapa waktu
kemudian, kami sampai di sebuah rumah
yang sederhana seperti rumah-rumah di
sekitarnya. Pintu rumah yang sederhana itu
terbuka pelan. Seorang gadis berlari dan
memelukku. Gadis itu tiba-tiba pingsan dan
terkulai lemas dalam pelukanku.
Paragraf
Berdasarkan Pola Pernalaran
• Deduktif gagasan utama diletakkan pada
bagian awal paragraf.
• Induktif  gagasan utama diletakkan pada
bagian akhir paragraf.
• Deduktif-Induktif  gagasan utama terletak
pada bagian awal dan diulang lagi pada bagian
akhir.
Paragraf Deduktif
Arang aktif ialah sejenis arang yang diperoleh
dari suatu pembakaran yang mempunyai sifattidak
larut dalam air. Arang ini dapat diperoleh dari
pembakaran zat-zat tertentu, seperti ampas tebu,
tempurung kelapa, dan tongkol jagung. Jenis arang
ini banyak digunakan dalam beberapa industri
pangan atau nonpangan. Industri yang menggunakan
arang aktif adalah industri kimia dan farmasi seperti
pekerjaan memurnikan minyak, menghilangkan bau
yang tidak murni, dan menguapkan zat yang tidak
perlu
Gagasan utama terdapat pada seluruh paragraf

Pada tengah hari itu Pak Lurah datang. Bapak


Bupati datang ke tempat itu. Tiga jam kemudian kita
melihat orang-orang telah berkumpul di arena itu.
Tidak pula ketinggalan artis-artis muda belia. Para
wartawan pun telah pula memanfaatkan waktu.

(Paragraf di atas tidak mempunyai kalimat yang


umum. Semua kalimat bersifat khusus)
Contoh paragraf deduktif:
deduktif
Wisatawan mancanegara yang berkunjung
ke Indonesia telah mendatangkan devisa
bagi negara tercinta ini.
ini Semakin banyak
wisatawan mancanegara yang datang ke
Indonesia, semakin banyak pula keuntungan
yang didapat. Para wisatawan itu tentu akan
membelanjakan uangnya selama di
Indonesia. Mereka juga akan membeli
cenderamata untuk dibawa ke negaranya.
Masyarakat juga akan memperoleh
keuntungan materi.
Paragraf Induktif
Dua anak kecil yang ditemukan tewas di pinggir
Jalan Jendral Sudirman. Seminggu kemudian seorang
anak wanita hilang ketika pulang dari sekolah. Sehari
kemudian polisi menemukan bercak-bercak darah di
kursi belakang mobil Joni. Polisi juga menemukan
potret dua orang anak yang tewas di Jalan Jenderal
Sudirman di dalam kantung celana Joni. Dengan
demikian, Joni adalah orang yang dapat dimintai
pertanggungjawaban tentang hilangnya tiga anak
itu.
Paragraf Deduktif-Induktif
Seorang anak perlu menyenangi dan menikmati
kegiatan kreatif. Hal itu dapat dilakukan dengan cara
mengajar si anak melakukan kegiatan ersebut
bersama-sama orang tua atau pendidik. Kegiatan
seperti itu sebaiknya dilakukan sejak usia dini.
Semangat dan kegembiraan orang tua dan pendidik
dalam melakukan hal-hal kreatif akan menular pada
si anak. Jadi, ia pun akan menyenangi dan
menikimati kegiatan kreatif itu.
Berdasarkan Urutan
Pembuka  terletak pada awal karangan; berfungsi
mengantarkan pokok bahasan yang akan
disampaikan pada paragraf berikutnya

Isi  terletak setelah pembuka (inti karangan;


berfungsi mengembangkan pokok pikiran yang
telah ditentukan

Penutup  terletak pada bagian akhir karangan


berupa simpulan dari isi

Anda mungkin juga menyukai