Anda di halaman 1dari 6

KELOMPOK I

Anggota :
Ika Rahayu
Nanda Rezky Illahi
Dili Mukhlis Maulana
Muhammad Rizky Albany

BAHASA INDONESIA
Rangkuman Materi :
 Memahami Paragraf Yang Baik
 Perbedaan Fakta Dan Opini
MEMAHAMI PARAGRAF YANG BAIK
Paragraf yang baik harus memiliki kepaduan kalimat atau kalimat – kalimatnya
berhubungan secara logis. Kepaduan (koherensi) ini dapat dibangun melalui pengulangan
kata kunci atau sinonim, kata ganti, dan kata atau frasa transisi.
a. Pengulangan Kata Kunci
Kalimat – Kalimat dalam Paragraf dihubungkan dengan kata kunci atau sinonimnya.
Kata kunci yang telah disebutkan dikalimat pertama diulang lagi dikalimat berikutnya,
Misalnya :
• Teknologi dengan teknologi,
• Tidak melanggar dengan selalu menaati .
Contoh:
(1) Perkembangan teknologi layar sentuh bukanlah hal yang baru muncul dalam
hitungan hari. (2) Ada beberapa titik yang menandai perkembangan teknologi tersebut.
(3) Ambil saja contoh telepon genggam, yang di sebut-sebut telah mempercepat kehadiran
inovasi teknologi layar sentuh.(4) Seiring dengan pengembangan dan inovasi yang
dilakukan, layar sentuh menjadi tren yang akan mengisi dunia teknologi informasi dan
komukikasi dalam waktud ekat.
Kata kunci paragraf di atas adalah teknologi yang di perkuat pula dengan kata
perkembangan dan frasa layar sentuh.
b. Kata Ganti atau Padananya
Kepaduan antar kalimat dalam paragraf dapat pula dijalin menggunakan kata
ganti, misalnya:
• Pemain dengan ia atau dia
• Para pemain dengan mereka
• Saya dan dia dengan kami
• Saya dan kamu dengan kami
• Kesebelasan indonesia bermain
seri melawan kesebelasan kuwait,dengan hal ini menyebabkan . . . .
Contoh:
(1) Manusia adalah ciptaan tuhan yang paling sempurna dan paling berkuasa
dimuka bumi ini.(2) Dia diizinkan oleh tuhan memanfaatkan semua isi alam ini
untuk keperluan hidupnya. (3) Mereka tidak diizinkan untuk menyia-nyiakannya
atau menyakiti dan merusaknya. (4) Tuhan pasti murka kepadanya kalau itu
terjadi.
Kata ganti paragraf di atas adalah dia, mereka, dan -nya
c. Kata atau Frasa Transisi
Kata atau frasa transisi adalah kata atau frasa penghubung, konjungsi atau perangkai, baik intrakalimat maupun
antarkalimat. Kata atau frasa transisi menyatakan hubungan sebagai berikut:

• Penegasan : Jadi, dengan demikian

• Pertentangan : Namun, tetapi, akan tetapi, berbeda dengan, sebaliknya, meskipun demikian, kecuali, daripada,
padahal.

• Sebab, akibat, : Sebab, karena, akibatnya, dampaknya, oleh sebab


atau hasil itu, oleh karena itu, hasilnya, sehingga.

• Waktu : Ketika, saat itu.

• Syarat : Jika, apabila, kalau.

• Urutan : Pertama, mula-mula, akhirnya, selanjutnya.

• Tambahan : Selain itu, singkatnya, tambahan pula, di samping itu,


informasi dengan kata lain.

Contoh:
Kerusakan linkungan kini terjadi dimana-mana. Bukan saja kerusakan hutan., tetapi limbah-limbah rumah tangga dan pabrik
sudah merajalela. Bau tidak sedap dan busuk sering kita hirup. Seolah-olah kita tidak merasakan bau itu karena sudah terbiasa.
Padahal, bibit penyakit tersebar kemana-mana. Akibatnya fatal, yaitu menjadikan generasi kita rentan penyakit sehingga orang
sakit semakin hari semakin banyak.
Konjungsi intrakalimat : tetapi, karena, sehingga
Kata transisi antarkalimat : padahal, akibatnya
PERBEDAAN FAKTA DAN OPINI
Fakta adalah sesuatu (keadaan atau peristiwa) yang merupakan kenyataan.
Maksudnya, sesuatu dikatakan fakta apabila benar-benar ada dan terjadi.
Sedangkan Opini adalah pendapat, pikiran, atau pendirian seseorang tentang sesuatu.
Kunci :
• Fakta :
- Logis (masuk akal)
- Objektif (apa adanya)
- Faktual (berdasarkan kenyataan atau kebenaran)
• Opini:
- Pendapat
- Pemikiran
- Asumsi ( memperkirakan kebenarannya )
- Subjektif ( menggunakan kata-kata seperti sebaiknya, mungkin, barangkali,
menurut pendapat saya dsb.)
Contoh:
(1) Sebanyak 20 tim balap sepeda menyatakan keikutsertaannya di Speedy Tour
d’Indonesia 2009. (2)Sembilan dari 20 tim itu adalah tim nasiaonal luar negeri
sedangkan 11 tim lainnya berasal dari dalam negeri. (3) Menurut panitia, salah satu
dampak positif lomba ini adalah timbulnya minat klub sepeda lokal yang cukup
tinggi. (4) Hal ini, setidaknya jika dibandingkan dengan peserta Tour d’ Indonesia
2008 yang hanya diikuti oleh 8 klub dari dalam negeri. (5) Itu artinya, ada
penambahan jumlah peserta lomba yang cukup menggembirakan (Sumber:
Kompas, 19 November 2009).
a. Kalimat nomor (1), (2), dan (4) mengandung informasi berbentuk fakta (benar-
benar terjadi ).
b. Kalimat nomor (3) dan (5) mengandung informasi berbentuk opini (pendapat).
Frasa dampak positif pada kalimat nomor (3) dan cukup menggemberikan pada
kalimat nomor (5) hanyalah suatu pendapat belaka.

Anda mungkin juga menyukai