Anda di halaman 1dari 10

Aswrwb Anak-anakku saying, semoga kalian selalu sehat & dilindungi Allah Swt.

Hari ini, saya akan memberikan JADWAL UTS serta pada TERMIN berapa Kelas Anda mengerjakan UTS.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi server down.

INI JADWAL UTS KELAS FTTM

Penyelenggaraan UTS TTKI utk TPB akan dilaksanakan

Sabtu, 28 Maret 2020 secara online (di elearning)

LAMAN : https://tpb19.kuliah.itb.ac.id/course/view.php?id=19.

Utk menghindari down server kami membagi waktu pelaksanaan menjadi 3 termin

PERHATIKAN BAIK-BAIK

I. TERMIN I
Pukul 09.00-11.00
utk FTSL & SITH R

II. TERMIN II
Pukul 12.00-14.00
utk FTMD & FSRD

III. TERMIN III


Pukul 15.00-17.00
utk FTTM & SAPPK

Terima kasih

TIM PENGAJAR TTKI


KISI-KISI UTS
Pemakaian huruf kapital dan miring  5 SOAL

1. Suatu wilayah (desa, kecamatan, kabupaten, provinsi) yang diikuti oleh nama
2. Penulisan nama Lembaga (berbahasa Indonesia/bahasa asing) haruskah ditulis dengan huruf
miring atau tidak  TIDAK
Contoh :

SALAH  Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (PBJS) harus mengembalikan kelebihan uang
iuran peserta.
BENAR  Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (PBJS) harus mengembalikan kelebihan uang
iuran peserta.

SALAH  Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat menyebutkan,

bakteri membangun strategi pertahanan melalui instruksi bawaan dari DNA mereka.

BENAR  Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat menyebutkan,

bakteri membangun strategi pertahanan melalui instruksi bawaan dari DNA mereka.

3. Istilah asing menggunakan huruf miring


Misalnya : bila pada sebuah kalimat yang disebutkan terlebih dahulu adalah istilah asingnya,
kemudian ada terjemahannya dalam bahasa Indonesia, istilah asing tersebut ditulis dengan
huruf miring, terjemahannya menggunakan tanda kutip tunggal (‘).
Contoh :
Salah satu akibat krisis global adalah ketersendatan cashflow ‘aliran uang’ dan modal
yang membengkak.
4. Nama bidang ilmu ditulis dengan huruf kecil, misalnya matematika, fisika, kimia. Akan tetapi,
bila kata tersebut digunakan sebagai judul buku harus ditulis dengan huruf besar.
Contoh : Saya membaca buku Fisika Dasar I di Laboratorium.
5. Jabatan yang Tidak diikut oleh nama orang tidak ditulis dengan huruf kapital

Contoh : Di setiap Departemen terdapat seorang inspektur jenderal.

6. Nama daerah/negara yang digunakan sebagai nama jenis ditulis dengan huruf kecil
Contoh : duku palembang, kacang bogor, garam inggris, nangka belanda.

Pemakaian tanda baca  5 soal

1. Tanda koma pada unsur perincian


Tanda koma mengapit keterangan tambahan (aposisi)
Tanda koma sebelum konjungsi intrakalimat (sehingga, sedangkan, tetapi, dsb)
2. Tanda baca yang digunakan pada keterangan tambahan atau aposisi
--.........—  tanda pisah digunakan bila keterangan tersebut bukan bagian dari teks
Contoh : Awalnya virus ini diklaim berasal dari Pasar Huanan --sebuah pasar seafood-- di
Wuhan, Provinsi Hubei, Cina.

,...,  tanda koma digunakan dalam aposisi

Contoh : Selanjutnya, Al-Khawarizmi, seorang ilmuwan dari Arab, memasukkan nol


sebagai suatu nilai.

....(.....)...  tanda kurung buka & kurung tutup digunakan bila keterangan itu bagian dari teks
Contoh : Untuk melihat sebaran Covid 19 (lihat tabel 5) . . . .
3. Tanda petik ganda (”)
Digunakan untuk  judul acara di televisi, misalnya ”Kick Andy”
Kalimat langsung
4. Tanda titik, misalnya apakah tanda titik digunakan pada P.T. atau PT  mana yang benar?
5. Tanda hubung
6. Tanda petik tunggal (’)
7. Tanda pisah (--)

Penulisan kata

Penulisan “per” sebagai imbuhan & unsur pecahan  ditulis disatukan

Contoh : permukiman, perempat, persepuluh

Bila memiliki makna “demi”, “tiap”, atau “mulai”  penulisannya dipisah

Contoh : satu per satu; per bulan; per April

Penulisan unsur terikat  disatukan

Contoh : antar, adi, multi, ekstra, mono, anti, purna (baca di PPT)

Penulisan angka & bilangan

Penulisan kau, ku, mu, nya

Penulisan di & ke sebagai imbuhan & kata depan

Di sebagai imbuhan selalu memiliki lawan me(n)  dimasak >< memasak; dimakan >< memakan

Di sebagai kata depan dapat diurutkan  di ke dari

Di samping ke samping dari samping

Ke  keluar >< masuk ke luar >< ke dalam


Penulisan unsur serapan  baca ppt dari saya

Mana yang benar :

Sakelar atau saklar

Perangko atau prangko

Feminism atau feminin

Panutan atau anutan

Hutang atau utang

Himpit atau impit

Teoretis atau teoritis

Antri atau antre

Malpraktik atau malapraktik

Resiko atau risiko

Bentukan Kata

Me(N)/pe(N0 + kata yang diawali konsonan KTPS  memesona atau mempesona;

memopulerkan atau mempopulerkan

pengkajian atau pengajian  keduanya benar

Me(N) + gabungan konsonan (Sp, Kl, St, Pr) apakah KTSP nya luluh atau tidak

 Menstandarkan atau menyetandarkan atau


menstandardisasikan (bentuk rancu)
 Memproses ; pemroses

Me(n) + kata bersuku satu  bom, tik, pel, las  mengebom, mengelas, mengepel

Be(R)/Pe(R)/Te(R) + kata yang suku pertamanya berakhiran -er  be/pe/te

Contoh : Ter + nak  suku I Ter berakhiran -er + nak  beternak; peternak

Der + ma  suku I Der berakhiran -er + ma  bederma

Rumus Pembentukan Kata

1. Pastikan kata dasarnya : kontrak atau kontra


2. Pastikan imbuhannya : di-kan ; me(N)-kan
 dikontrakan berasal dari kata dasar kontra + di-kan

 dikontrakkan berasal dari kata dasar kontrak + di-kan


Pemakaian Bentukan Kata dalam kalimat

Menugaskan/ditugaskan apa  Para dosen ditugaskan mengajar mata kuliah masing-masing berbasis

teknologi.

Menugasi/ditugasi siapa  Presiden menugasi mentri untuk meningkatkan pembelajaran berbasis

teknologi.

Mengajar; Ibu Linda mengajar di ITB

mengajari; Ibu Linda mengajari mahasiswa ITB bahasa Indonesia yang baik dengan benar.

mengajarkan : Ibu Linda mengajarkan Kalkulus kepada mahasiswa ITB.

Pemukiman = proses memukimkan

Permukiman = tempat bermukim

Membekerjakan = menyuruh bekerja

Mempekerjakan = mengangkat sebagai pegawai

Kalimat yang memenuhi ketentuan bahasa iptek


Kalimat yang tidak memenuhi kaidah ragam ilteks adalah kalimat yang

1. Kalimat pengaruh bahasa daerah :


Contoh : Atas perhatian Saudara, saya haturkan terima kasih.  haturkan terpengaruh bahasa
Sunda
Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, bilang banyaknya toko ritel yang
tutup tak lepas dari perubahan pola bisnis yang terjadi saat ini.  terpengaruh dialek Jakarta

Kalimat pengaruh bahasa daerah  perhatikan bila dalam sebuah kalimat terdapat kata ”ingin, akan,
telah, sudah” urutannya : telah/ingin/akan/sudah + promina + kata kerja berakhiran -kan

Telah saya katakan

Sudah saya kembalikan

Ingin kami ajukan

Akan saya batalkan

Contoh : Saya telah katakan berkali-kali  telah saya katakan


2. Kalimat nirlogis  kalimat tidak masuk akal
Contoh :
Bangsa Indonesia harus mengejar ketertinggalan dari bangsa lain  apa yang
seharusnya kita kejar? Kemajuan atau ketertinggalan ?? tentu saja kemajuan
Jadi, kalimat di atas tidak masuk akal (nirlogis)

Seharusnya : Bangsa Indonesia harus mengejar kemajuan dari bangsa lain.


Contoh : Persoalan kemacetan di Kota Bandung sulit direalisasikan . . . .  persoalan kok
direalisasikan, seharusnya persoalan itu dicari solusinya, bukan malah direalisasikan.

Kalimat mubazir  menggunakan dua kata yang sama maknanya  SALAH

Ciri :

sehingga akibatnya;

karena . . . mengakibatkan . . . . ;

adalah merupakan;

misalnya seperti. . . dll.

Contohnya seperti. . . dan sebagainya.

sangat sekali;

disebabkan karena;

mulai sejak;

ulang kembali;

menemukan bahwa. . . .

Contoh : Hal ini disebabkan karena zat kimia berbahaya tersebut berwujud gas yang menyebar ke segala
arah.  disebabkan karena memiliki makna yang sama sehingga tidak boleh diletakkan dalam satu
kalimat.

Kalimat Benar :

Hal ini disebabkan zat kimia berbahaya tersebut berwujud gas yang menyebar ke segala arah.

Hal ini karena zat kimia berbahaya tersebut berwujud gas yang menyebar ke segala arah.

Contoh : Sampai saat ini banyak sekali tersedia sosial media yang dapat dimanfaatkan untuk
menjalankan bisnis online, di antaranya seperti Facebook, Twitter, Instagram, Snapchat, dan lain-lain. 

Kalimat Benar

Sampai saat ini banyak sekali tersedia sosial media yang dapat dimanfaatkan untuk menjalankan bisnis
online, di antaranya Facebook, Twitter, Instagram, dan Snapchat. 
Sampai saat ini banyak sekali tersedia sosial media yang dapat dimanfaatkan untuk menjalankan bisnis
online, seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan Snapchat. 

3. Kalimat nirlengkap 
A) hati-hati dengan kehadiran kata ”yang” dapat menghilangkan fungsi Subjek

Hati-hati dengan kehadiran kata ”dalam, pada, bagi, untuk, di” harus diikuti Predikat (di/ter).

Contoh : Sektor pariwisata yang merupakan tulang punggung perekonomian negara harus dilengkapi
dengan sarana transportasi yang mudah dijangkau. (kalimat nirlengkap)  cara mengecek kalimat itu
lengkap atau tidak lengkap adalah :

a. Kalimat dikatakan lengkap bila minimal memiliki 1 subjek dan 1 predikat dan berintonasi selesai.

Kalimat lengkap memiliki intonasi naik turun. Intonasi naik adalah S, intonasi
turun adalah P.
Untuk mencari Subjek  ajukan pertanyaan siapa; untuk mencari Predikat ajukan pertanyaan
apa/mengapa.
Contoh : mengapa sektor pariwisata? P  merupakan tulang punggung . . . .(P)
Siapa yang merupakan tulung punggung . . .  sektor pariwisata (S)

b. Baca kalimat di atas, apakah pada saat Anda membaca intonasinya naik terus berarti
kalimat itu tidak lengkap, hanya ada Subjek saja.
c. Kata ”yang” bisa menghilangkan fungsi Predikat; kata ”dalam, pada, bagi, untuk” bisa
menghilangkan fungsi Subjek.

Contoh kalimat yang benar  Sektor pariwisata merupakan tulang punggung perekonomian negara
harus dilengkapi dengan sarana transportasi yang mudah dijangkau.

d. Kata “dalam, pada, bagi, untuk, di” bisa menghilangkan fungsi Subjek
Untuk membetulkan kalimat agar lengkap ada 2 cara, yaitu
1) Kata “dalam, pada, bagi, untuk, di” dihilangkan, Predikatnya bentuk me(N)-
2) Kata “dalam, pada, bagi, untuk, di” tetap ada, predikatnya diubah menjadi di- /ter-

Contoh 1 :

Dalam penelitian itu menyebutkan keberadaan media sosial telah membuat masyarakat menjadi lebih
agresif dan pemarah dalam memandang permasalahan. 

Kalimat Benar :

Dalam penelitian itu disebutkan keberadaan media sosial telah membuat masyarakat menjadi lebih
agresif dan pemarah dalam memandang permasalahan. 

Penelitian itu menyebutkan keberadaan media sosial telah membuat masyarakat menjadi lebih agresif
dan pemarah dalam memandang permasalahan. 

Contoh 2 :
Untuk memajukan pendidikan membutuhkan aturan yang berpihak pada perkembangan siswa.

Kalimat Benar :

Untuk memajukan pendidikan dibutuhkan aturan yang berpihak pada perkembangan siswa.

B) Bila ada konjungsi penanda anak kalimat diletakkan dalam satu kalimat.

Contoh :

Karena . . . maka. . . . ;

meskipun. . . tetapi . . . . ;

agar . . . maka . . . .

Contoh : Karena adanya ancaman ini, maka diperlukan suatu sistem untuk mendeteksi zat kimia
berbahaya guna melakukan investigasi terhadap kejahatan perang.  seharusnya salah satu kata saja
yang digunakan, maka saja atau karena saja.

Kalimat Benar :

Karena adanya ancaman ini, diperlukan suatu sistem untuk mendeteksi zat kimia berbahaya guna
melakukan investigasi terhadap kejahatan perang. 

Ada ancaman ini, maka diperlukan suatu sistem untuk mendeteksi zat kimia berbahaya guna melakukan
investigasi terhadap kejahatan perang. 

Contoh : Agar mendapatkan pelanggan yang sesuai dengan target, maka Anda juga perlu menerapkan
perlakuan yang berbeda di setiap social media.

Kalimat Benar

Agar mendapatkan pelanggan yang sesuai dengan target, Anda juga perlu menerapkan perlakuan yang
berbeda di setiap social media.

C) Kata ”sedangkan”, ”sehingga”, ”dan”  tidak boleh mengawali kalimat

Contoh :

Seorang aktor akan menafsir melalui gerak dan dialog. Sedangkan perancang panggung akan menafsir
melalui pengomposisian berbagai pembentuk visual ruang panggung. 

Kalimat Benar :
Seorang aktor akan menafsir melalui gerak dan dialog, sedangkan perancang panggung akan menafsir
melalui pengomposisian berbagai pembentuk visual ruang panggung. 

4. Kalimat pengaruh bahasa asing  hati-hati dengan kehadiran kata ”di mana,
yang mana” yang bukan dalam kalimat tanya

5. Kalimat Ambigu/Taksa (tak esa ”tidak satu” makna)  kalimat


yang memiliki lebih dari satu makna, kalimat ini bukan kalimat ragam ilteks. Kalimat yang baik
apabila memiliki hanya 1 makna sehingga tidak akan menimbulkan salah tafsir.

Contoh : Lukisan Tisna Sanjaya mendapatkan penghargaan seni internasional di Eropa.  lukisan
diri/karya/milik ?

Kalimat benar
Lukisan karya Tisna Sanjaya mendapatkan penghargaan seni internasional di Eropa. 
Lukisan milik Tisna Sanjaya mendapatkan penghargaan seni internasional di Eropa. 
Lukisan diri Tisna Sanjaya mendapatkan penghargaan seni internasional di Eropa. 

TIPS CARA MENGERJAKAN SOAL KALIMAT DENGAN


MUDAH & CEPAT
1. Bila ada kata : . . . baik . . . ataupun . . .  Kalimat salah
. . . baik . . . maupun . . .  kalimat benar
2. Bila ada kalimat yang menggunakan kata dikarenakan  kalimat salah
Dikarenakan >< mengarenakan (salah)
Disebabkan >< menyebabkan ( benar)
Yang baku adalah  disebabkan
3. Bila dalam kalimat terdapat kata ”Dalam, bagi, untuk, di”, lihat Predikatnya berimbuhan
men- atau di-, kalau berimbuhan men- berarti kalimat itu salah.
Penggunaan kata tak baku  dikarenakan

Nah, pelajari baik-baik catatan, buku, simulasi UTS di elearning

Anda mungkin juga menyukai