Anda di halaman 1dari 11

Kegiatan Belajar 1

EJAAN DAN TANDA BACA


A. PENDAHULUAN Gagasan yang disampaikan secara lisan atau tatap muka lebih mudah dan lebih cepat dipahami daripada secara tertulis. Hal ini disebabkan, dalam bahasa lisan faktor gerak-gerik, mimik, intonasi, irama, jeda, serta unsur-unsur nonbahasa lainnya ikut memperlancar penyampaian gagasan. Unsur-unsur bahasa tersebut tidak terdapat di dalam bahasa tulis. Ketiadaan itu menyulitkan komunikasi dan memberikan peluang terjadinya kesalahpahaman. Di sinilah ejaan dan tanda baca berperan sampai batas-batas tertentu, menggantikan beberapa unsur nonbahasa yang diperlukan untuk memperjelas gagasan atau pesan. Memang ada yang beranggapan bahwa ejaan dan tanda baca itu adalah pelafalan kata. Ada pula yang berpendapat bahwa ejaan itu mengacu kepada bagaimana mengeja huruf-huruf dalam kata. Anggapan seperti itu tentu saja tidak benar. Ejaan berkaitan dengan cara menuliskan bahasa (kata atau kalimat) dengan menggunakan huruf atau tanda baca. Setelah mempelajari modul ini Anda diharapkan mampu mengetahui dan memahami pemakaian tanda baca dan ejaan dalam Bahasa Indonesia. Secara khusus, setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1 (KB1) ini Anda diharapkan : 1. 2. 3. 4. dapat menjelaskan pengertian ejaan dan tanda baca dapat menyebutkan jenis-jenis ejaan dan tanda baca; dapat membuat contoh ejaan dalam Bahasa Indonesia dapat membuat contoh tanda baca dalam Bahasa Indonesia

B. PENULISAN EJAAN DAN TANDA BACA Ejaan dan tanda baca ini sangat perlu diperhatikan terutama sekali pada kegiatan menulis. Penulis hendaknya mencermati ketentuan-ketentuan yang sudah dikemukakan dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Berkaitan dengan pemakaian ejaan, yang perlu dicermati adalah bagaimana penulisan huruf dalam kata atau kalimat, sedangkan yang berkaitan dengan tanda baca yang perlu dicermati adalah bagaimana tanda-tanda baca yang seharusnya dipakai, misalnya tanda baca titik (.), titik koma (;), tanda (seru (!) tanda garis miring (/) dan lainnya. Untuk itu, dalam uraian di bawah ini dikemukakan penjelasa ejaan dan tanda baca beserta contohnya. 1. Huruf Kapital a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung. Misalnya Menteri Budiono mengatakan, Perekonomian dunia kini belum sepenuhnya lepas dari cengkeraman resesi dunia.

b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan hal-hal keagamaan, kitab suci, nama Tuhan dan kata ganti untuk Tuhan. Misalnya, Allah, Yang Mahakuasa, Islam, Quran, hamba-Nya. c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama gelar kehormatan, keturunan dan keagamaan yang diikuti nama orang. Misalnya : Sultan Hasanuddin, Nabi Muhammad, Lalu Srinata. d. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. Misalnya: Profesor Supomo, Sekretaris Jenderal Pendidikan Nasional, Gubernur Irian Jaya. e. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa. Misalnya : bangsa Indonesia, suku Sasak, bahasa Jawa. f. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah. Misalnya: tahun Hijriah, hari Lebaran, Agustus, Senin, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. g. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. Misalnya : Asia Tenggara, Bukit Tinggi, Kali Jangkuk, Selat Lombok, Jazirah Arab, Terusan Suez h. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintah,ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi, kecuali kata sambung seperti dan. Misalnya : i. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi. Misalnya: Perserikatan Bangsa-Bangsa, Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial Undang-Undang Dasar Republik Indonesia. j. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam nama buku, majalah surat kabar, dan judul karangan, kecuali kata seperti di, ke, dari, yang, untung yang tidak terletak pada posisi awal. Misalnya: Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma, Sinar Pembaharuan, Lombok Post, Asas-Asas Hukum Indonesia. k. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan. Misalnya: 2

Dr. M.A. S.E. Prof. Ny. Sdr.

doktor Master of Arts Sarjana Ekonomi Profesor Nyonya Saudara

l. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti : bapak, ibu, saudra, kakak, adik, paman yang diapakai dalam penyapaan dan pengacuan. Misalnya: 1) 2) 3) Surat Saudara sudah saya terima. Besok Paman akan dating. Para dosen mengunjungi Bapak Hasan. m. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda. Misalnya: Surat Anda sudah kami terima. 2. Huruf Miring a. Huruf miring dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah surat kabar yang dikutip dalam tulisan. Misalnya: majalah Basis, buku Negarakertagama, Surat Kabar Lombok Post. b. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau menghususkan huruf, bagian kata, kata atau kelompok kata. Misalnya : Huruf pertama kata abad adalah a. Bab ini tidak membicarakan huruf kapital. c. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan yang asing kecuali yang disesuaikan ejaannya. Misalnya: Nama ilmiah buah manggis ialah Garnicia mangostana. Politik devide it impera pernah merajalela di Indonesia. 3. Penulisan Kata Ulang a. Pengulangan Kata Dasar Misalnya : Anak-anak, sekolah-sekolah, tinggi-tinggi b. Pengulangan Kata Berimbuhan 3

Misalnya : Berkejar-kejaran didorong-dorong sayur-sayuran c. Pengulangan Gabungan Kata Misalnya: meja-meja tulis bukan ---buku-buku gambar bukan ---rumah-rumah sakit bukan ---c. Misalnya : sayur-mayur lauk-pauk ramah-tamah Perhatikan pemenggalan kata ulang Selambatlambatnya berhatihatilah d. Misalnya : limbah industri kotak pos daur ulang Bukan Selambat- lambatnya berhati-hatilah

meja tulis-meja tulis buku gambar-buku gambar umah sakit-rumah sakit

Pengulangan Kata yang Berubah Bunyi

Penulisan Gabungan Kata bukan ---- limbahindustri bukan --- kotakpos bukan --- daurulang

Ada gabungan kata yang sudah dianggap sebagai satu kata. Misalnya : daripada, matahari, padahal, sekaligus, saputangan, bilamana. Ada lagi gabungan kata yang salah satu unsurnya tidak dapat berdiri sendiri sebagai satu kata yang mengandung arti penuh. Misalnya : nonteknis, non-Amerika, antar-SMA, antargugus Kalau gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, penulisannya harus serangkai. Misalnya : Pertanggungjawaban, diujicobakan, disalahgunakan

4. Penulisan Kata Ganti Kata ganti ku dan kau dituliskan serangkai dengan kata yang mengikutinya; ku, mu, dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya : Kutulis perhatikan ---aku tulis Kau selidiki perhatikan ---engkau selidiki Bajumu perhatikan ---baju kamu 5. Penulisan Angka dan Lambang Bilangan a. Lambang bilangan dituliskan dengan angkajika berhubungandengan ukuran (panjang, Luas, isi, berat) satuan waktu. Nilai uang atau yang dipakai menandai nomor jalan, rumah,kamar, kamar pada alamat yang bukan pada dokumenresmi. Misalnya 5 sentimeter 10 meter persegi 25 liter 30 kilogram 1 jam 15 menit Rp 5.000,00 Jalan Papandayan.II Nomor 14 b. Misalnya. Bilangan dalam perincian dituliskan dengan angka. Menurut catatan, jumlah pasien yang datang kepuskesmas kemarin ada 15 orang, yaitu: 7 orang penderita sakit gigi, 5 orang penderita sakit mata, dan 3 orang penderita sakit kulit c. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata dituliskan dengan huruf , sedangkan yang dinyatakan lebih dari dua angka dituliskan dengan dua angka. Misalnya Panitia sudah menyediakan dua bus untuk keperluan karyawati Calon mahasiswa sudah terdaftar tiga ribu orang. Ada 28 oang yang telah mendaftarkan diri sebagai peserta seminar. d. Misalnya: Lambang bilangan pada awal kalimat dituliskan dengan huruf. Sepuluh karyawan teladan memperoleh piagam dari pemerintah e. Kata bilangan yang mendapatkan akhiran an penulisannya sebagai berrikut. Misalnya: 80-an atau delapan puluhan 5

5.000-an atau lima ribuan f. Bilanganyang ditulis dalam dokumen resmi , seperti akta , kuitansi, wesel pos, dan cek dapat menggunakan angka dan huruf sekalian. Agar tidakterjadi tindakan kriminaldari orang yang tidak bertanggung jawab. Misalnya: Telah dijual tanah seluas 2000 (dua ribu) dengan harga Rp30.000.000,00 (tiga puluh juta rupiah) g. Penulisankatabilangan tingkat dapatdilakukan sebagaiberikut Misalnya: Hari ulang Tahun XLV Republik Indonesia Hari Ulang Tahun ke-45 Republik Indonesia Hari Ulang keempat puluh lima Republik Indonesia. 6. Pemakaian Tanda Baca a. Tanda Koma 1) Tanda koma digunakandiantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. Misalnya: Kini kita memerlukan karyawan yang terampil, disiplin, dan jujur 2) Tanda koma digunakan untuk memisahkan kalimat setara berlawanan yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata tetapi, Misalnya: Tini tidak pergi kuliah, tetapi mengantar ibunya ke pasar. Ia bukan mahasiswa, melainkan pegawai bank 3) Tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimatnya. Misalnya: Karna sakit, ia tidak mengikuti karya wisata ke Bali. 4) Tanda koma digunakan dibelakang kata atau ungkkapan penghubung antarkalimat. Misalnya: Oleh karna itu, Sehubungan dengan itu, Jadi, Pertama, Kedua, Selanjutnya, Namun, Lagipula, Meskipun demikian, Sebenarnya, Kalau begitu, Selain itu, Bahkan, Kemudian, Sebaliknya, Misalnya, Akhirnya, Sebagai simpulan, 5) Tanda koma digunakandiblakang kata-kata seperti wah, ah, aduh, kasihan, O, dan ya. Misalnya: 6

Wah, lebih banyak lagi limbah yang ditimbulkan oleh manusia. 6) Tanda koma digunakan antara nama dan alamat, tempat dan tinggal, serta nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan. Misalnya : (1) Jakarta, 9 Desember 1991 (2) Jalan Pendidikan 1, Duren Sawit, Jakarta Timur (3) Kelurahan Duren Sawit, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur (4) Jakarta, Indonesia (7) Tanda koma digunakan diantara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya Misalnya Hendro, M.A. Hendarto, S.H. Tini Sudaryo, M.Sc. (8) Tanda koma digunakan untuk mengapit keterangan lambang dan keterangan aposisi. Misalnya: (1) Rektor Universitas Terbuka, Prof. Dr. Setijadi, mengatakan bahwa banyak dosen ketinggalan pengetahuannya. Pada bulan yang lalu, kalau tidak salah, dia pergi ke Pekan Baru. Tanda koma tidak digunakan pada kalimat yang mengiringi induk kalimatnya. Misalnya: Ia terpaksa membatalkan rencananya untuk berkunjung kepada saudaranya d i Manado karna harus Menyelesaikan pekerjaanya pada hari itu juga. b. Tanda titik koma 2) Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung. Misalnya Kegunaan kelapa banyak sekali, yaitu daging buah Dapat dibuat minyak goreng; sabut kelapa dapat dibuat tali sikat, dan permadani kasa; tempurung kelapa dapat dijadikan kayu bakar atau gayung; pohonnya sendiri dapat dijadikan tiang rumah atau jembata 3) Tanda titik koma dapat digunakan pada rincian ke bawah yang unsur-unsurnya berupa kelompok kata yang panjang atau berupa kalimat. 7

(9)

Misalnya: a) Ia tidak dapat menyelesaikan studi pada Waktunya karna istrinya sakit dan sudah lama dirawat dirumah sakit; b) Pembimbingnya sedang bertugas keluarnegri; c) Ada data yang tercecer pada waktu rumahnya kebanjiran c. Tanda Titik Dua 1) Tanda titik dua digunakan pada kalimat lengkap, yang diikuti rincian berupa, kata atau frase, Misalnya: Syarat-syarat untuk dapat melamar menjadi pegawai negeri sipil, antara lain adalah sebagai berikut. a. Warga negara Indonesia; b. Berusia antara 18 dan 40 tahun; c. Tidak pernah dihukum; d. Bekelakuan baik; e. Berbadfan sehat; 2) Tanda titik dua tidak digunakan sebelumrincian yang merupakan pelengkap kalimat. Misalnya: Syarat-syarat untukdapat melamar menjadi pegawai negeri sipil, antara lain. Adalah a. Warga negara Indonesia; b. Berusia antara 18 dan 40 tahun; c. Tidak pernah dihukum; d. Berkelakuan bai; e. Berbadan sehat. 3) Tanda titik diganti dengan titik satu pada kalimat lengkap, yang diikuti dengan berupa kalimat lengkap pula, dan tanda akhir rincian harus tanda titik. Misalnya; Syarat-syarat untuk dapat menjadi pegawai negeri sipil, antara lain, sebagai berikut. a. Pelamar adalah warga negara Indonesia. b. Pelamar harus berusia 18 dan 40 tahun. c. Pelamar tidak pernah dihukum. d. Yang bersangkutan harus berkelakuan baik. e. Yang bersangkutan berbadan sehat. C. LATIHAN 1. Coba jelaskan pengertian ejaan dan tanda baca 2. Coba sebutkan ejaan beserta contohnya dalam bahasa Indonesia minimal tiga 3. Coba jelaskan apakah yang dimaksudkan dengan tanda baca 4. Berikan tiga buah contoh penggunaan tanda baca dalam bahasa Indonesia 5. Buatlah tiga contoh tanda baca dan ejaan yang salah dalam bahasa Indonesia 8

D. RANGKUMAN Salah satu hal tidak bisa diabaikan dalam kegiatan berkomunikasi adalah ejaan dan tanda baca. Terutama jika komunikasi itu dilakukan secara tertulis. Tanda baca dan ejaan sangat lah perlu dalam membantu pemabaca memahami ide bacaan. Tanpa memperhatikan tanda baca dalam tulisan misalnya kapan pembaca harus berhenti dan menngkap idenya maka seseorang akan kesulitan memahami ide penulisnya. Tanda baca berkaitan dengan tanda baca seperti tanda titik (.), tanda baca (), tanda baca seru/perintah (!) atau tanda baca tanya (?). Sedangkan, ejaan berkaitan dengan ketetapan kebakuan penulisan dan ucapan suatu kata, misalnya kata kunci, bukan konci, penerapan bukan penterapan dsb. Penulisan ejaan dalam bahasa Indonesia, misalnya berkaitan dengan penggunaan huruf kapital, huruf miring, penulisan kata ulang, penulisan gabungan kata, penulisan kata ganti, penulisan angka dan lambang bilangan. Sedangkan pemakaian tanda baca berkaitan dengan pemakaian tanda koma (.), tanda titik koma (;), tanda titi dua (:). E. DAFTAR PUSTAKA Ali Lukman dkk. 1990. Bahan Penyuluhan Bahasa Indonesia di Timor Timur. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Arifin, E. Zaenal. 1989. Penulisan Karangan Ilmiah dengan Bahasa Indonesia yang Benar. Jakarta: MSP. Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 1989b. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Cetaskan ke-4 Jakarta. MSP. Keraf Gorys. 1980. Komposisi. Ende Flores: Nusa Indah. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1987a. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Jakarta: Balai Pustaka. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1987b. Pedoman Umum pembentukan Istilah. Jakarta: Balai Pustaka. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa .1989. Tata Bahasa Baku Bahasa Jakarta: Balai Pustaka. Indonesia.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1989. Petunjuk Praktis Berbahasa Indonesia. Jakarta. F. TES FORMATIF

Pilihlah salah satu jawaban yang benar dengan menyilang salah satu kode jawaban A, B, C, D atau E yang menurut Anda benar ! 1. A. Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hamba-Nya. B. Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hambanya. C. Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hamba-nya. D. Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hamba nya. E.Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada Hambanya. 2. A. Pada tanggal 28 Oktober akan diadakan pertemuan pemuda B. Pada tanggal 28 Oktober akan diadakan pertemuan pemuda C. Pada tanggal 28 Oktober akan diadakan pertemuan pemuda D. Pada tanggal 28 Oktober akan diadakan pertemuan pemuda E. Pada tanggal 28 Oktober akan diadakan pertemuan pemuda se Pulau Lombok se pulau lombok se-Pulau Lombok se-pulau Lombok se-Pulau lombok

3. Penulisan singkatan gelar akademik yang tidak benar di bawah ini adalah A. doktor disingkat DR B. sarjana ekonomi disingkat S.E. C. sarjana pendidikan disingkat S.Pd. D. sarjana hukum disingkat S.H. E. master of art disingkat M.A. 4. A. Penataran ini akan berlangsung dari tanggal 10 s.d. tanggal 15 Oktober 2003. B. Penataran ini akan berlangsung dari tanggal 10 S/D tanggal 15 Oktober 2003. C. Penataran ini akan berlangsung dari tanggal 10 s/d tanggal 15 Oktober 2003. D. Penataran ini akan berlangsung dari tanggal 10 sd. tanggal 15 Oktober 2003. E. Penataran ini akan berlangsung dari tanggal 10 s.d tanggal 15 Oktober 2003. 5. Mana yang benar ? A. Pebruari, perang Diponegoro B. Tahun Hijriah, bulan Maulid C. Selamat pagii Bu Guru ! D. Danau Toba, Kali Jangkuk E. Asia afrika, gurun Sahara 6. Penulisan kata depan yang salah terdapat dalam kalimat . A. Surat perintah itu dikeluarkan di Jakarta pada tanggal 11 Maret 1966. B. Kami percaya sepenuhnya kepadanya. C. Ia masuk, lalu keluar lagi. D. Dimana Siti sekarang ? E. Ia datang dari Surabaya kemarin.

10

7. Penulisan huruf kapital yang betul terdapat dalam kalimat berikut : A. Semua saudaranya tingga di kampung, kecuali Hamid. B. Menurut statistik, bahasa daerah yang banyak pemakainya adalah Bahasa Jawa. C. Anak-anak itu memanggil-manggil ibunya, Bu, Bu, di mana Ibu ? D. Antara Pulau Jawa dan Pulau Madura terletak sebuah Selat. E. Ia paling senang membaca majalah BOLA.

8. Pemakaian tanda baca yang betul terdapat pada kalimat A. Sujai sangat rajin. Karena itu, ia berhasil dalam ujian. B. Kemarin, semua orang diundang, kecuali Anita. C. Saya sudah mengatakan, bahwa permasalahan itu tidak sederhana. D. Olah raga, misalnya tetap menjadi sarana kesehatan yang murah. E. Sebagai seorang sarjana, sudah sewajarnya ia, bersikap kritis. 9. A. B. C. D. E. Penulisan huruf kapital yang betul terdapat dalam kalimat berikut, kecuali Real Madrid menghempaskan Barcelona. Piala Winners menjadi incaran klub sepakbola Eropa. Ia akan mempertahankan tesisnya di depan Profesor Suyadi. Banjir melanda Kota Semarang lagi. Sponsor Liga Bank Mandiri merupakan bank terbesar di Indonesia.

10. Huruf kapital sebagai sapaan yang digunakan dalam wawancara berikut ini benar, kecuali ... . A. Bukankah Ibu juga menangani kasus ini? B. Mengapa Anda tidak segera mengambil sikap? C. Bagaimana pendapat Saudara tentang hal ini? D. Mestikahnya berbuat seperti itu? E. Langkah apa yang Bapak gunakan untuk mengatasi persoalan ini?

11

Anda mungkin juga menyukai