Anda di halaman 1dari 22

BAHASA INDONESIA

Nama : Nisa Aulia Siregar


Npm : 2019010005
Dosen Pengampu : Riska Damayanti,M.Pd
PUEBI
(Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia)
A. Pengertian PUEBI
B. Pemakaian Huruf
C. Gabungan Kata
D. Artikel
E. Akronim
F. Singkatan
G. Angka
H. Lambang Bilangan
A. Pengertian PUEBI
PUEBI adalah seperangkat aturan tentang cara
menuliskan bahasa dengan menggunakan
huruf,kata,dan tanda baca sebagai sarananya.
Ejaan adalah penggambaran bunyi bahasa
dengan kaidah tulis-menulis yang di
standarisasikan.Ejaan mempunyai 3 aspek,yakni:
1. Aspek Fonologis

2. Aspek Morfologis

3. Aspek Sintaksis
B. Pemakaian Huruf
1. Huruf Kapital
Huruf kapital adalah huruf yang memiliki
bentuk khusus dan berukuran lebih besar dari
huruf biasa.
Berikut adalah ketentuan-ketentuan
penggunaan huruf kapital.
 Huruf kapital digunakan sebagai huruf

pertama pada awal kalimat


Misalnya : Mengapa kita harus rajin belajar ?
Huruf kapital
 Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama
setiap unsur nama seseorang termasuk julukan.
Misalnya : Pangeran Diponegoro
 Huruf kapital digunakan pada awal kalimat di

dalam petikan langsung.


Misalnya : “Apa gunanya?”tanya Tom kepada Jerry
 Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama

setiap kata nama agama,kitab suci dan Tuhan


termasuk dalam sebutan dan kata ganti untuk
Tuhan.
Misalnya : Islam,Kristen,Hindu,Budha dan Khatolik
adalah lima agama yang diakui di Indonesia
Huruf Kapital
 Huruf kapital digunakan sebagai huruf
pertama setiap unsur nama gelar
kehormatan,keturunan,keagamaan atau
akademik yang diikuti nama orang termasuk
gelar akademik yang mengikuti nama orang.
Misalnya : Nabi Muhammad SAW
 Huruf kapital digunakan sebagai huruf

pertama setiap unsur nama jabatan dan


pangkat yang diakui nama orang atau yang
dipakai sebagai pengganti nama orang
tertentu,nama instansi atau nama tempat
Misalnya : Wakil Presiden Jusuf Kalla
Huruf Kapital
 Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama
nama bangsa dan bahasa.
Misalnya : Suku Dayak
 Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama

nama tahun,bulan,hari dan hari raya atau hari


besar keagamaan.
Misalnya : Hari Selasa bulan Juli
 Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama

setiap unsur peristiwa sejarah.


Misalnya : Perjanjian Renville
 Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama

unsur singkatan,nama gelar,atau sapaan.


 Misalnya : S.T.
2. Huruf Miring
Huruf miring merupakan huruf yang letaknya miring,tetapi tidak sama dengan
tulisan tangan pada kursif.
Berikut adalah ketentuan-ketentuan penggunaan huruf miring.
 Huruf miring digunakan untuk menuliskan judul buku,nama majalah,atau

nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan termasuk dalam daftar pustaka.
Misalnya : Departemen Pendidikan Nasional,2007.Pedoman Umum Pembentukan
Istilah.Jakarta: Balai Pustaka
 Huruf miring digunakan untuk menegaskan atau mengkhususkan

huruf,bagian kata,atau kelompok kata dalam kalimat.


Misalnya : Jelaskan maksud dari peribahasa esa hilang dua terbilang!
 Huruf miring digunakan untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa

daerah atau bahasa asing


Misalnya : ora et labora memiliki makna berdoa dan bekerja.
 Menuliskan nama ilmiah dan nama latin dalam kalimat.

Misalnya : Oriza Sativa adalah nama ilmiah padi


 Sebagai pemberi perbedaan atau penanda dalam kalimat.

Misalnya : Huruf a,i,u,e,o,merupakan huruf vokal,sedangkan b,c,d,f,g dan lainnya


merupakan huruf konsonan
Huruf Miring
 Menuliskan alamat website atau sebuah link di dalam kalimat.
Misalnya : Mari bergabung dengan www.facebook.com untuk
memperluas jaringan pertemanan anda.
 Menulis kalimat yang dikutip dari buku,majalah atau pernyataan

orang lain
Misalnya : Sedikit orang kaya yang memiliki harta.Kebanyakan harta yang
memiliki mereka,Robert G. Ingersoll
 Penggunaan huruf miring untuk film

Misalnya : Film Titanic ditulis oleh James Cameroon.


 Menuliskan nama majalah dan surat kabar.

Misalnya : Majalah Kartini dan Femina sangat populer di kalangan


wanita
 Digunakan untuk menuliskan ungkapan asing.

Misalnya : Hotdog adalah salah satu jenis makanan fast food yang
digemari semua kalangan
C. Gabungan Kata
Gabungan kata adalah apabila gabungan kata itu
mendapatkan awalan dan akhiran,penulisan gabungan kata
harus serangkai dan tidak diberi tanda hubung.
Tata cara penulisan gabungan kata menurut PUEBI
terbagi 5,yaitu :
1. Gabungan kata harus ditulis terpisah jika gabungan kata
tersebut merupakan kata majemuk atau istilah khusus.
Jika konteks kata yang digabungkan terdiri dari dua bentuk
kata tersebut,maka wajib untuk menulis gabungan kata
secara terpisah.
Contoh : Kambing Hitam
Rumah Sakit
Orang Tua
Duta Besar
Gabungan Kata
2. Gabungan kata yang berpotensi menimbulkan
salah persepsi harus ditulis dengan menggunakan
tanda penghubung (-)
Contoh :
 “Ayah-ibu kami sedang tidak ada di rumah.”

Makna dari kalimat tersebut adalah ayah dan ibu


kami.
 “Ayah ibu-kami telah meninggal dunia.”

Maka makna dari gabungan kata berubah menjadi


ayah dari ibu kami.
Gabungan Kata
3. Gabungan kata ditulis terpisah meskipun diberi sebuah
imbuhan pada awal atau akhir kata.
Dalam konteks ini,imbuhan yang dimaksud adalah imbuhan
awal (prefiks) ataupun imbuhan akhir (sufiks)
Contoh : “Para penonton bertepuk tangan atas penampilan
Rara yang indah di atas panggung.”
Pada kalimat tersebut,”bertepuk tangan”merupakan gabungan
kata dari tepuk tangan yang memiliki imbuhan ber-.
4. Gabungan kata ditulis secara serangkai jika imbuhan yang
dibutuhkan adalah awalan sekaligus akhiran (konfiks)
Contoh : “Rumah kosong itu kini telah dialihfungsikan menjadi
sebuah toko boneka.”
Gabungan kata yang berimbuhan awalan-akhiran adalah kata
“dialihfungsikan”dengan imbuhan yang dipakai “di” dan
“an”gabungan kata dalam kalimat tersebut,yakni “alih fungsi”.
Gabungan kata

5. Gabungan kata yang sudah padu ditulis


serangkai
Gabungan kata yang terbentuk dari kata dasar dan
kata bentuk terikat seperti adi-,multi-,atau
sejenisnya harus ditulis secara serangkai
Contoh : Beasiswa
Multifungsi
Olahraga
D. Artikel
Artikel adalah karangan faktual secara lengkap
dengan panjang tertentu yang dibuat untuk
dipublikasikan (melalui koran, majalah,buletin dsb)
Tujuan artikel untuk menyampaikan gagasan
dan fakta yang dapat meyakinkan,mendidik dan
menghibur.
Struktur Artikel
 Judul

 Alinea Pembuka

 Alinea penjelas

 Alinea penutup
Jenis-jenis Artikel

 Narasi
 Deskripsi
 Argumentasi
 Persuasi
 Eksposisi
Cara Membuat Artikel

 Pilih Tema
 Tentukan Judul
 Susun Alinea Pertama
 Uraikan tema dalam beberapa alinea penjelas
 Perhatikan format/gaya penulisan
 Eksploitasi data (cari referensi)
 Simpulkan pendapat dalam alinea penutup
 Edit ulang draft awal
 Draft final artikel
E. Akronim
1. Akronim
Akronim adalah kependekan yang berupa gabungan huruf atau suku kata atau bagian
lain yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang wajar.Kata akronim tergolong dalam kata
tunggal.
Macam-macam Akronim
 Akronim nama diri yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis dengan hruf kapital

tanpa tanda titik.


Misalnya :
 BIG (Badan Informasi Geospasial)

 BIN (Badan Intelijen Negar)

 Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku

kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal kapital.


Misalnya :
 Bulog (Badan Urusan Logistik)

 Kalteng (Kalimantan Tengah)

 Kowani (Kongres Wanita Indonesia)

 Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf awal dan suku kata atau

gabungan suku kata ditulis dengan huruf kecil.


Misalnya :
 Iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi)

 Pemilu (pemilihan umum)


F. Singkatan
Singkatan adalah hasil menyingkat (memendekkan),berupa huruf atau gabungan huruf.
Macam-macam Singkatan
1. Singkatan nama orang,gelar,sapaan,jabatan,atau perangkat diikuti dengan tanda titik pada
setiap unsur singkatan itu.
Misalnya :
 A.H. Nasution

 Pauliana B.

 M.Hum (Magister Humaniora)

 Sdr.(saudara)

2. Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata nama lembaga pemerintahan dan
ketatanegaraan,lembaga pendidikan,badan atau organisasi,serta nama dokumen resmi ditulis
dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
Misalnya :
 NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)

 UI (Universitas Indonesia)

 PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia)

 KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana)

3. Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata yang bukan nama diri ditulis dengan huruf
kapital tanpa tanda titik.
Misalnya :
 PT (Perseroan Terbatasa)

 MAN (Madrasah Aliyah Negeri)

 KTP (Kartu Tanda Penduduk)


Singkatan

4. Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti dengan tanda titik.
Misalnya :
 hlm. (halaman)

 dll. (dan lain-lain)

 yth. (yang terhormat)

5. Singkatan yang terdiri atas dua huruf yang lazim dipakai dalam surat-menyurat
masing-masing diikuti dengan tanda titik.
Misalnya :
 a.n. (atas nama)

 d.a. (dengan alamat)

 s.d. (sampai dengan)

6. Lambang kimia,singkatan satuan ukuran,takaran,timbangan,dan mata uang tidak


diikuti tanda titik.
Misalnya :
 Cm (sentimeter)

 L (liter)

 Rp (rupiah)
G. Angka dan Bilangan

 Angka adalah tanda atau lambang untuk


menyatakan suatu bilangan. 
 Sedangkan bilangan adalah suatu unsur
matematika yang digunakan untuk melakukan
pengukuran dan pencacahan
Penulisan Angka dan Bilangan

1. Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua
kata ditulis dengan huruf,kecuali jika dipakai secara berurutan seperti
dalam perincian.
 Aisha telah membaca novel itu sampai lima kali

 Kenderaan yang dipesan untuk angkutan umum terdiri atas 50

bus,100 minibus,250 sedan.


2. Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf
 Dua ratus pasang sepatu disumbangkan dalam acara bakti sosial

kemarin.
 Sebelas peserta dinyatakan gugur karena terbukti menggunakan

obat-obatan terlarang
3. Angka yang menunjukkan bilangan besar dapat ditulis sebagian
dengan huruf supaya lebih mudah dibaca.
 Total sumbangan yang terkumpul untuk korban gempa bumi itu

adalah sebesar 650 juta rupiah.


Penulisan Angka dan Bilangan

4. Angka dipakai untuk menyatakan ukuran


panjang,berat,luas,isi dan waktu serta nilai uang.
 Dalam sebulan kami biasanya menghabiskan

beras sebanyak 50 kg.


 Taman kota itu dibangun diatas lahan kosong

seluas 800 meter persegi


5. Penulisan bilangan tingkat
 Abad milenium dimulai dari abad ke-20

 Abad milenium dimulai dari abad ke XX

 Abad milenium dimulai dari abad kedua puluh

Anda mungkin juga menyukai