Anda di halaman 1dari 21

Nama : Yoga Harisyah Putra

NIM : F1051151054

Rangkuman Ejaan yang Disempurnakan (EyD)

1.Pemakaian Huruf

a) Huruf Abjad
Abjad yang digunakan dalam bahasa Indonesia terdiri atas 26 huruf alfabet yaitu :
A B C D E F G H I J K L MN O P Q R S T U V WX Y Z

b) Huruf Vokal
Huruf vokal yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf
a,e,i,o,dan u .
c) Huruf Konsonan
Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia
terdiri atas huruf-huruf b,c,d,f,g,h,j,k,l,m,n,p,q,r,s,t,v,w,x,y, dan z .
d) Huruf Diftong
Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan
Dengan ai,au, dan oi .
e) Gabungan Huruf Konsonan
Gabungan huruf konsonan kh,ng,ny, dan sy masing-masing melambangkan satu
bunyi konsonan.
f) Huruf Kapital
1. Huruf Kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal
kalimat. Misalnya : Dia membaca komik
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung . Misalnya : Ibu
bertanya, “Kapan kita pergi?”
3. Huruf kapital di pakai sebagai huruf pertama dalam kata dan ungkapan yang
berhubungan dengan agama,kitab suci,dan Tuhan, termasuk kata ganti untuk
Tuhan. Misalnya : Yang Maha Pengasih
4.a Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan,
keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang. Misalnya : Haji Agus Salim
b.Huruf Kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan,
keturunan,dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang. Misalnya : Agus baru
saja diangkat menjadi raja .
5.a Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan yang diikuti
nama jabatan yang diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat yang
digunakan sebagai pengganti nama orang tertentu. Misalnya : Wakil Presiden
Jusuf Kalla
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan atau nama instansi
yang merujuk kepada bentuk lengkapnya. Misalnya : Kegiatan itu dipimpin
langsung oleh Bupati
c. Huruf Kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat
yang tidak merujuk kepada nama orang,nama instansi,atau nama tempat
tertentu.Misalnya :Berapa orang lurah yang hadir dalam rapat itu?
6.a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama
orang.Misalnya : Amir Hamzah
b. Huruf Kapital dipakai sebagai huruf pertama singkatan nama orang yang
digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran. Misalnya : N→Newton
c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang
digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran..Misalnya : mesin diesel
7.a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa,suku bangsa,dan
bahasa.Misalnya : suku Melayu
b. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa,suku,dan
bahasa yang digunakan sebagai bentuk dasar kata turunan.Misalnya : keinggris-
inggrisan
8.a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun,bulan,hari,dan hari
raya.Misalnya : hari Lebaran
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama peristiwa
sejarah.Misalnya : Perang Dunia 1
c. Huruf kapital tidak dipakai sebagai hruuf pertama peristiwa sejarah yang
tidak digunakan sebagai nama. Misalnya : Soekarno dan Hatta
memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia
9.a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama diri
geografi.Misalnya : Jawa Tengah
b. Huruf kapital di pakai sebagai hrufu pertama unsur-unsur nama geografi yang
diikuti nama diri geografi.Misalnya : Danau Toba
c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama diri atau nama diri geografi
jika kata yang mendahuluinya menggambarkan kekhasan budaya.Misalnya : tenun
Jepara
d. Huruf kapital tidak dapat dipakai sebagai huruf pertama unsur geografi yang
tidak diikuti oleh nama diri geografi.Misalnya : mandi di sungai
e. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama diri geografi yang
digunakan sebagai penjelas nama jelas. Misalnya : nangka belanda
10.a Huruf kapital yang digunakan sebagai huruf pertama nama sebuah lembaga-
lembaga.Misalnya : Dewan Perwakilan Daerah
b Huruf kapital yang tidak dipakai sebagai huruf pertama nama lembaga-
lembaga . Misalnya : menjadi sebauah republik
11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang
sempurna pada lembaga-lembaga resmi. Misalnya : Perserikatan Bangsa-Bangsa
12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertma semua kata pada judul
buku,majalah dll kcuali tanda sambung . Misalnya : Bacalah majalah Bahasa dan
Satra Bahasa Indonesia.
13. Huruf kapital diapakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar
seseorang. Misalnya : Dr.Agung Priyatmo
14. Huruf kapital sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan .
Misalnya : Aku bertanya, “itu apa, Bu?”
15. Huruf kapital yang dipakai sebagai huruf pertama kata Anda yang digunakan
dalam penyapaan. Misalnya : Sudahkah Anda tahu?
G. Huruf miring
1. Huruf miring yang digunakan dalam menuliskan nama buku,majalah dll.
Misalnya : Berita itu muncul dalam surat kabar Tribun Pontianak.
2. Huruf miring yang digunakan untuk menegaskan huruf , kata, klmpok kata.
Misalnya : Dia bukan menipu, melainkan ditipu.
3.a. Huruf miring yang digunakan untuk menuliskan ungkapan atau kata yang
bukan bahasa Indonesia. Misalnya : Nama ilmiah buah manggis ialah Carcinia
mangostana .
b. Ungkapan asing yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia penulisannya
diperlakukan sebagai kata Indonesia. Misalnya : Korps diplomatik memperoleh
perlakuan khusus.
H. Huruf Tebal
1. Huruf tebal dalam cetakan dipakai untuk meliskan judul buku,bab,bagian
bab,daftar isi, daftar tabel,daftar lambang,daftar pustaka,indeks,dan lampiran.
Misalnya : Judul : HABIS GELAP TERBITLAH TERANG .
2. Huruf tebal tidak dipakai dalam cetakan untuk menegaskan atau
mengkhususkan huruf , bagian kata,kata atau kelompok kata untuk keperluan itu
digunakan huruf miring. Misalnya : Saya tidak mengambil bukumu . → Saya
tidak mengambil bukumu .
3. Huruf tebal dalam cetakan kamus dipakai untuk menuliskan lema dan sublema
serta untuk menuliskan lambang bilangan yang menyatakan polisemi. Misalnya :
kalah v 1 tidak menang ... 2 kehilangan atau merugi...; 3 tidak lulus ... ; 4 tidak
menyamai.
2. Penulisan Kata
A. Kata Dasar
Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Misalnya : Buku itu
sangat menarik.
B. Kata Turunan
1.a. Imbuhan (awalan,sisipan,akhiran) ditulis serangkaian dengan bentuk
dasarnya. Misalnya : dipermainkan.
b. Imbuhan dirangkaian dengan tanda hubung jika ditambahkan pada bentuk
singkatan atau kata dasar yang bukan bahasa Indonesia. Misalnya : mem-PHK-
kan .
2. Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata,awalan atau akhiran ditulis
seragkaian dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya. Misalnya :
bertepuk tangan .
3. Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran
sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai.Misalnya : dilipatgandakan .
4. Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi,gabungan
kata itu ditulis serangkai. Misalnya : antibiotik .
Catatan :
a. Jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf awalnya hruf kapital ,tanda
hubung (-) digunakan diantara kedua unsur itu. Misalnya : non-Indonesia
b. Jika ada kata maha sebagai unsur gabungan merujuk kepada Tuhan yang diikuti
kata berimbuhan maka harus dipisah. Misalnya : Marilah kita bersyukur kepada
Tuhan Yang Maha Pengasih .
c. Jika ada kata maha sebagai unsur gabungan merujuk kepada Tuhan dan diikuti
oleh kata dasar,kecuali esa,gabungan kata itu ditulis serangkai. Misalnya : Tuhan
Yang Mahakuasa menentukan arah hidup kita .
d. Bentuk-bentuk terikat dari bahasa asing yang diserap ke dalam bahasa
Indonesia,seperti pro,kontra,dan anti dapat digunakan sebagai bentuk dasar.
Misalnya : Mereka memperlihatkan sikap anti terhadap kejahatan
e. Kata tak sebagai unsur gabungan dalam perisitilahan ditulis serangkai dengan
bentuk dasar yang mengikutinya tetapi ditulis terpisah jika diikuti oleh bentuk
berimbuhan . Misalnya : tak bersuara

C. Bentuk Ulang
1. Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung di antar unsur-
unsurnya. Misalnya : anak-anak

Catatan :

a. Bentuk ulang gabungan kata ditulis dengan mengulang unsur pertama saja.
Misalnya : surat kabar→surat-surat kabar

b. Bentuk ulang gabungan kata yang unsur keduanya adjektiva ditulis dengan
mengulang unsur pertama atau unsur keduanya dengan makna berbeda. Misalnya
: orang besar →orang-orang besar

2. Awalan dan akhiran ditulis serangkai dengan bentuk ulang.Misalnya : kekanak-


kanaka

D. Gabungan Kata

1. Unsur-unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majelis ditulis terpisah .
Misalnya : duta besar

2. Gabungan kata yang dapat menimbulakan kesalahan pengertian dapat ditulis


dengan menambahkan tanda hubung di antara unsur-unsurnya untuk menegaskan
pertalian unsur yang bersangkutan. Misalnya : anak-istri Ali

3. Gabungan kata yang dirasakan saudah padu benar ditulis serangkai. Misalnya :
acapkali

E. Suku Kata

1. Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan sebagai barikut.

a. Jika ditengah kata ada huruf vokal yang berurutan,pemanggalannya dilakukan


dianatar kedua huruf vokal itu . Misalnya : bu-ah

b. Huruf diftong ai,au, dan oi tidak dipenggal. Misalnya : pan-dai

c. Jika di tengah kata dasar ada huruf konsonan diantara dua buah huruf
vokal,pemenggalannya dilakukan sebelum huruf konsonan itu . Misalnya : ba-pak
d. Jika ditengah kata dasar ada dua huruf konsonan yang
berurutan,pemenggalannya dilakukan di antara kedua huruf konsonan itu.
Misalnya : Ap-ril

e. Jika ditengah kata dasar ada tiga huruf konsonan atau lebih yang masing-
masing melambangkan satu bunyi,pemenggalan dilakukan di antara huruf
konsonan yang pertama dan huruf konsonan yang kedua. Misalnya : ul-tra

Catatan:

1. Gabungan huruf konsonan yang melambangkan satu bunyi tidak dipenggal .


Misalnya : bang-krut
2. Pemenggalan kata tidak boleh menyebabkan munculnya satu huruf (vokal) di
awal atau akhir baris . Misalnya : itu→i-tu

2. Pemenggalan kata dengan awalan,akhiran, atau partikel dilakukan di antara


bentuk dasar dan imbuhan atau partikel itu. Misalnya : ber-jalan

3. Jika sebuah kata terdiri atas dua unsur atau lebih yang salah satunya dapat
bergabung dengan unsur lain . Misalnya : bio-grafi

4. Nama orang ,badan hukum ,nama diri lain yang terdiri atas dua unsur atau lebih
dipenggal pada akhir baris diantara unsur-unsurnya tanda tanda pisah.

F. Kata Depan di,ke, dan dari

Kata depan di,ke, dan dari di tulis terpisah dari kata yang mengikutinya, kecuali di
dalam gabungan kata yang sudah lazim di anggap sebagai satu kata , seperti
kepada dan daripada . Misalnya : Di mana dia sekarang?

G. Partikel

1. Partikel –lah , -kah , dan –tah ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya . Misalanya : Bacalah buku itu baik-baik!

2. Penulisan pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Misalnya : Jika
Ibu memasak di dapur, Maya pun membantu memasak di tempat itu.
3. Kata per yang berarti ‘demi’, ‘tiap’ , atau ‘mulai’ ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya. Misalnya : Harga baju itu Rp55.000,00 per helai .

H. Singkatan dan Akronim

1. Singkatan ialah bentuk singkat yang terdiri tats satu huruf atau lebih .

a. Nama orang ,nama gelar,sapaan jabatan dan pangkat. Misalnya : S.Pd →


sarjana pendidikan

b. Nama Lembaga resmi pemerintahan . Misalnya ; DPR→Dewan Perwakilan


Rakyat

c. Kata yang di gabungkan dengan tanda titik . Misalnya : hlm. → halaman

d. Gabungan kata yang terdiri atas tiga huruf diakhiri dengan tanda titik .
Misalnya : dst. → dan seterusnya

e. Gabungan kata yang terdiri atas dua haruf diikuti tanda titik. Misalnya : a.n. →
atas nama

f. Lambang kimia,timbangan,mata uang,takaran, dan satuan ukuran .Misalnya :


Ag → Perak

2. Akronim ialah singkatan dari dua kata atau lebih yang di perlakukan sebagai
sebuah kata .

a. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal unsur-unsur nama diri
ditulis seluruhnya dengan huruf kapital tanpa tanda titik. Misalnya SIM → Surat
Izin Mengemudi

b. Akronim nama diri yang berupa singkatan yang hanya di awalnya saja kapital .
Misalnya : Bulog → Badan Urusan Logistik

c. Akronim bukan nama diri yang berupa singkatan yang ditulis dengan huruf
kecil . Misalnya : pemilu → pemilihan umum

I. Angka dan Bilangan


Bilangan dapat dinyatakan dengan angka atau kata. Angka dipakai sebagai
lambang bilangan atau nomor . Di dalam tulisan lazim digunakan angka Arab atau
angka Romawi.

1. Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis
dengan huruf. Misalnya : Erna membeli satu buah pulpen
2. Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf, jika lebih dari dua kata diubah
susunan kalimatnya agar tidak di awal penulisannya. Misalnya : Dua puluh
mahasiswa berorasi di depan istana negara
3. Angka yang menunjukkan bilangan utuh besar dapat di eja sebagian sepaya lebih
mudah dibaca . Misalnya : Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 500
milyar rupiah .
4. Angka digunakan untuk menyatakan ukuran berat ,luas ,panjang, dan isi satuaan
waktu nilai uang dan julah. Misalnya : tahun 2015
5. Angka digunakan untuk melambangkan nomor jalan,rumah,apartemen, atau
kamar.Misalnya : Jalan Wijaya No. 48
6. Angka digunakan untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab suci.Misalnya
: Surah Al-Baqarah : 48
7. Penulisan bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut
a. Bilangan utuh. Misalnya : dua belas (12)
1
b. Bilangan pecahan . Misalnya : setengah ( 2 )

8. Punulisan bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut.Misalnya : a. Pada


awal abad XX (angka Romawi kapital) dalam kehidupan pada abad ke-20 ini
(huruf dan angka Arab) pada awal abad kedua puluh (huruf)
9. Penulisan bilangan yang mendapatkan akhiran-an . Misalnya : enam lembar uang
2.000-an
10. Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks.
Misalnya : Di lemari itu tersimpan 200 buku yang terbaru
11. Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf ,penulisannya harus tepat.
Misalnya : Dia membeli mobil seharga Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah)
untuk hadiah ulang tahun anaknnya.
J. Kata ganti ku-, kau-, -ku, -mu, dan –nya

Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya ; -ku , -
mu dan –nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya Buku
ini boleh kaubaca.

K. Kata si dan sang

Kata si dan sang dituliskan terpisah dari kata yang mengikutinya. Misalnya : Surat
kabar itu dikembalika kepada si pengirim.

III. PEMAIKAIAN TANDA BACA

A. Tanda Titik (.)


1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Misalnya : Ayahku tinggal di Solo
2. Tanda titik diapakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan,ikhtisar, atau
daftar. Misalnya : B. Dewan Perwakilan Rakyat
3. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam,menit,dan detik yang
menunjukkan waktu. Misalnya : pukul 5.48.48 (pukul 5 lewat 48 menit 48 detik)
4. Tanda titik diapaki untuk memisahkan angka jam,menit, dan detik yang
menunjukkan jangka waktu. Misalnya : 0.0.30 jam (30 detik)
5. Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka . Misalnya : Azab dan Sengsara .
Weltevreden : Balai Pustaka
6. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan dan kelipatanya (kecuali
pada tahun dan akhir judul ). Misalnnya : Desa itu berpenduduk 12.345 orang
7. Tanda titik yang diapakai untuk singkatan
B. Tanda Koma (,)
1. Tanda koma dipakai diantara unsur-unsur dalam suatu perincian atau
pembilangan. Misalnya : Saya membeli buku,pena,dan penghapus
2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang didahului dengankata
seperti tetapi, melainkan, sedangkan, dan kecuali. Misalnya : Saya membeli novel,
tetapi kau yang memilihnya.
3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dan induk kalimat.Misalnya
: Kalau ada ulangan,saya akan belajar.
4. Tanda koma dipakai dibelakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat.
Yang terdapat pada awal kalimat, seperti oleh karena itu,jadi, dengan
demikian.,sehubungan dengan itu,dan meskipun begitu. Misalnya : Anak itu rajin
dan pandai. Oleh karena itu,dia mendapatkan peringkat satu dikelas
5. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seru seperti o, ya,aduh, dan kasihan.
Misalnya : O, begitu?
6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan. Misalnya : Kata Ayah, “Saya
gembira sekali” .
7. Tanda koma tidak diapakai untuk memisahkan petikan apabila berakhir dengan
tanda tanya atau tanda seru. Misalnya : “Di mana Saudara tinggal ?’ tanya Pak
Rio .
8. Tanda koma dipakai antara nama dan alamat,bagian-bagian alamat, tempat dan
tanggal,dan nama tempat dan wilayah.Misalnya : Tokyo, Jepang .
9. Tanda koma dipakai untuk memisahkan nama dlam penulisan daftar pustaka .
Misalnya : Gunawan, Ilham.1984. Kamus Politik Internasional. Jakarta:Restu
Agung.
10. Tanda koma dipakai diantar bagian-bagian dalam catatan kaki. Misalnya :
Alisjahbana,S. Takdir, Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia . Jilid 2 ( Jakarta :
Pustaka Rakyat,1950),hlm. 25.
11. Tanda koma dipakai diantara nama orang dan gelar .Misalnya : B. Ratulangi, S.E.
12. Tanda koma dipakai di muka angka desimal atau di antara rupiah dan sen.
Misalnya : 12,7 m .
13. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak
membatasi . Misalnya : Guru saya, Pak Ahmad, pandai sekali.
14. Tanda koma dipakai untuk menghindari salah baca di belakang keterangan yang
terdapat pada awal kalimat.Misalnya : Atas perhatian Saudara, kani ucapkan
terima kasih.
C. Tanda Titik Koma (;)
1. Tanda titik koma dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan
kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk setara. Misalnya : Hari sudah
malam ; anak-anak masih membaca komik
2. Tanda titik koma dipakai untuk mengakhiri pernyataan perincian dalam kalimat
berupa frasa. Misalnya : Syarat-syarat membuat SIM antara lain : 1.
Berkewarganegaraan Indonesia
3. Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan dua atau lebih kalimat setara .
Misalnya : Ayah membeli buku,pensil,dan tinta ; baju,celana dan kaos ;
jeruk,anggur, dan apel .
D. Tanda Titik Dua (:)
1. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti
rangakaian. Misalnya : Hanya ada dua pilihan bagi para pejuang kemerdekaan :
hidup atau mati .
2. Tanda titik dua dipakai sesudah kata yang memerlukan rangkaian.Misalnya :
Ketua : Tri Lukman Hakim.
3. Tanda titik dua dipakai dalam naskah drama.Misalnya :Ibu :”Bawa tas ini,Nak !”
4. Tanda titik dua dipakai antara nomor dan halaman,bab dan ayat,judul dan anak
judul, serta nama kota dan penerbit. Misalnya: Surah Yasin : 9
E. Tanda Hubung(-)
1. Tanda hubung menyambung suku-suku kata yang terpisah oleh pergantian baris.
Misalnya : Sebagaimana kata peribahasa, tak ada ga-ding yang tak retak.
2. Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata mengikutinya atau
akhiran dengan bagian kata yang mendahuluinya pada peegantian baris.Misalnya :
Kini ada cara yang baru untuk mengukur panas.
3. Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur-unsur kata ulang. Misalnya :
anak-anak
4. Tanda hubung dipakai untuk menyambung bagian tanggal dan huruf yang dieja
satu-satu. Misalnya :05-05-2015
5. Tanda hubung boleh dipakai untuk memperjelas hubungan bagian kata.Misalnya :
ber-evolusi
6. Tanda hubung diapakai untuk merangkai .Misalnya : se-Indonesia
7. Tanda hubung yang dipakai untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan
unsur bahasa asing.Misalnya : di-smash
F. Tanda Pisah(-)
1. Tanda pisah dipakai untuk membatasi penysipan kata atau kalimat yang memberi
penjelasan diluaar bangun utama kalimat. Misalnya : Kemerdekaan itu-hak segala
bangsa-harus dipertahankan.
2. Tanda pisah yang digunakan untuk menegaskan adanya keterangan lain sehingga
lebih jelas. Misalnya : Gerakan Pengutamaan Bahasa Indonesia-amanat Sumpah
Pemuda-harus terus ditingkatkan.
3. Tanda pisah dipakai diantara dua bilangan,tanggal,atau tempat dengan arti
“sampai dengan” atau “sampai ke” .Misalnya : Tahun 1928-2009

G. Tanda Tanya (?)


1. Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya . Misalnya : Dimana letak danau
Toba?
2. Tanda tanya dipakai dalam dalam kurung yang menyatakan bagian kalimat yang
masih disangsikan.Misalnya : Dia dilahirkan pada tahun 1948(?).
H. Tanda seru (!)
Tanda seru digunakan untuk mengakhiri kalimat perintah. Misalnya : Ambilkan
buku itu sekarang!
I. Tanda Elipsis (...)
1. Dipakai dalam kalimat terputus-putus.Misalnya : Kalau begitu...,marilah kita
laksanakan.
2. Dipakai untuk menunjukkan bahwa ada bagian dalam kalimat yang dihilangkan .
Misalnya : Sebab-sebab kemerosotan... akan diteliti lebih lanjut.
J. Tanda Petik (“ “)
1. Dipakai untuk mengapit petikan langsung dari pembicaraan ,naskah, atau bahan
tertulis lain. Misalnya : Ibu berkata ,”Paman berangkat besok pagi.”
2. Dipakai untuk mengapit judul puisi,karangan, atau bab buku. Misalnya : Sajak “
Pahlawanku” terdapat pada halaman buku itu.
3. Dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang
mempunyai arti khusus.Misalnya : Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara “coba
dan ralat” saja.
K. Tanda Petik Tunggal (‘ ‘)
1. Dipakai untuk mengapit petikan yang terdapat di dalam petikan lain.Misalnya :
Tanya dia,”Kaudengar bunyi ‘kring-kring’tadi?”
2. Dipakai untuk mengapit makna kata atau ungkapan. Misalnya :
terpandai→’paling’ pandai
3. Dipakai untuk mengapit makna,kata, atau ungkapan bahasa daerah atau bahasa
asing . Misalnya : feed-back → ‘balikan’
L. Tanda Kurung (( ))
1. Dipakai mengapit tambahan keterangan atau penjelasan. Misalnya : Anak itu tidak
memiliki SIM (surat izin mengemudi)
2. Dipakai mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian utama kalimat.
Misalnya : Keterangan itu (lihat Tabel 10) menunjukkan arus perkembangan baru
pasar dalam negeri.
3. Dipakai mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat
dihilangkan.Misalnya : Kata cocaine di serap ke dalam bahasa Indonesia menjadi
kokain(a).
4. Dipakai untuk mengapit angka atau huruf yang memerinci urutan keterangan.
Misalnya : faktor produksi menyangkut masalah (a) bahan baku, (b) biaya
produksi , dan (c) tenaga kerja
M. Tanda Kurung Siku ([ ])
1. Dipakai untuk mengapit huru,kata, atau kelompok kata sebagai koreksi pada
kalimat yang dtulis orang lain.Misalnya : Sang Sapurba men[d]engarkan bunyi
gemerisik.
2. Dipakai untuk mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda
kurung. Misalnya : Persamaan kedua proses ini (perbedaannya di bicarakan di
dalam Bab II [lihat halaman35] perlu dibentangkan di sini.
N. Tanda Garis Miring (/)
1. Dipakai didalam nomor surat,nomor pada alamat,dan penandaan masa satu tahun.
Misalnya : No. 7/PK/2008
2. Dipakai sebagai pengganti kata atau,tiap, ataupun. Misalnya : dikirimkan lewat
darat/laut
O. Tanda Penyingkat atau Apostrof (‘)
Tanda pengikat menunjkkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun .
Misalnya : Dia ‘kan sudah kusurati. (‘kan: bukan)

IV. Penulisan Unsur Serapan

֊ a (ain Arab dengan a)menjadi ‘a .

‘asr asar

֊ ‘ (ain Arab) di akhir suku kata menjadi k

Ru’yah rakyat

֊ aa (Belanda) menjadi a

Paal pal

֊ ae tetap ae jika tidak bervariasi dengan e

Aerobe aerob

֊ ae,jika bervariasi dengan e,menjadi e

Haemoglibin hemoglobin

֊ ai tetap ai

Trailer trailer

֊ au tetap au

Caustic kaustik

֊ c dimuka a,u,o dan konsonan menjadi k

Cubic kubik
֊ c di muka e,i,oe, dan y menjadi s

Cent sen

֊ cc di muka o,u, dan konsonan menjadi k

Accomodation akomodasi

֊ cc di muka e dan i menjadi ks

Accent aksen

֊ cch dan ch di muka a,o, dan konsonan menjadi k

Cholera kolera

֊ ch yang lafalnya c menjadi c

Chip cip

֊ ck menjadi k

Check menjadi cek

֊ d (Arab) menjadi d

Darurat darurat

֊ e tetap e

Effect efek

֊ ea tetap ea

Idealist idealis

֊ ee (Belanda) menjadi e

Systeem sistem

֊ ei tetap ei

Eidetic eidetik
֊ eo tetap eo

Stereo stereo

֊ eu tetap eu

Neutron neutron

֊ f (Arab) menjadi f

Faqir fakir

֊ f tetap f

Fanatic fanatik

֊ gh menjadi g

Sorghun sorgum

֊ gue menjadi g

Igue ige

֊ h (Arab) menjadi h

Hakim hakim

֊ i pada awal suku kata di muka vokal tetap i

Ion ion

֊ ie (Belanda) menjadi i jika lafalnya i

Politiek politik

֊ ie tetap ie jika lafalnya bukan i

Variety varietas

֊ kh (Arab) tetap kh

Khusus khusus
֊ ng tetap ng

Congres kongres

֊ oe (Yunani) menjadi e

Foetus fetus

֊ oo (Belanda) menjadi o

Komfoor kompor

֊ oo (Inggris) menajdi u

Cartoon kartun

֊ oo (vokal ganda)tetap oo

Zoology zoologi

֊ ou menjadi u jika lafalnya u

Coupon kupon

֊ ph menjadi f

Phase fase

֊ ps tetap ps

Pseudo pseudo

֊ pt tetap pt

Ptyalin ptialin

֊ q menjadi k

Equator ekuator

֊ q (Arab) menjadi k

Qalbu kalbu
֊ rh menjadi r

Rhythm ritme

֊ s (Arab) menjadi s

Salju salju

֊ sc di muka a,o,u, dan konsonan menjadi sk

Scandium skandium

֊ sc di muka e,i, dan y menjadi s

Scenography senografi

֊ sch di muka vokal menjadi sk

Schema skema

֊ t di muka i menjadi s jika lafalnya s

Ratio rasio

֊ t (Arab) menjadi t

Mutlaq mutlak

֊ th menjadi t

Theory teori

֊ u tetap u

Unit unit

֊ ua tetap ua

Dualiasme dualiasme

֊ ue tetap ue

Duet duet
֊ ui tetap ui

Equinox ekuinoks

֊ uo tetap uo

Quota kuota

֊ uu menjadi u

Vacuum vakum

֊ v tetap v

Vitamin vitamin

֊ w (Arab) tetap w

Jadwal jadwal

֊ x pada awal kata tetap x

Xenon xenon

֊ x pada posisi lain menjadi ks

Taxi taksi

֊ xc di muka e dan i menjadi ks

Excess ekses

֊ xc di muka a,o, u dan konsonan menjadi ksk

Exclusive eksklusif

֊ y tetap y jika lafalnya y

Yen yen

֊ y menjadi i jika lafalnya i

Dynamo dinamo
֊ z tetap z

Zenith zenit

֊ z (Arab) menjadi z

Zalim zalim

Konsonan ganda menjadi tunggal,kecuali kalau dapat memingungkan.Misalnya :


Accu aki

Anda mungkin juga menyukai