Anda di halaman 1dari 10

1.

Dwi Suprapto | F1051161036


2. Jati Laksono | F1051161019
3. Muhammad Ali Saifulah | F1051161040
4. Nogi Astagara | F1051161018
5. Pinansius Lenggo | F1051161063

Teori Belajar
Konstruktivistik
Teori Belajar Konstruktivistik

Teori ini percaya bahwa seseorang mampu


mencari sendiri masalah, menyusun sendiri
pengetahuannya melalui kemampuan berpikir dan
tantangan yang dihadapinya, menyelesaikan dan
membuat konsep mengenai keseluruhan
pengalaman realistik dan teori dalam satu
pengetahuan utuh
Tujuan

•Adanya motivasi untuk siswa bahwa belajar adalah


tanggung jawab siswa itu sendiri.
•Mengembangkan kemampuan siswa untuk
mengajukan pertanyaan dan mencari sendiri
pertanyaannya.
•Membantu siswa untuk mengembangkan
pengertian dan pemahaman konsep secara lengkap.
•Mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi
pemikir yang mandiri.
Menegaskan bahwa pengetahuan yang
diperoleh merupakan hasil dari
konstruksi pengetahuan awal yang
telah dimiliki dengan pengetahuan
yang baru diperolehnya melalui 2
Piaget cara yaitu :
(1896-1980) 1. Asimilasi
2. Akomodasi
Belajar adalah sebuah proses yang
melibatkan dua elemen penting, yaitu :
1. Belajar merupakan proses secara
biologi
2. Belajar merupakan proses psikososial

Ada dua konsep penting dalam teori


Vygotsky, yaitu : Vygotsky
1. Zone of Proximal Development (ZPD) (1896-1934)
2. Scaffolding
• Belajar harus bersifat aktif,
langsung terlibat, berpusat
pada siswa dalam konteks
pengalaman sosial.
• Guru bertindak sebagai
fasilitator
• Kesadaran sosial menjadi
John dewey tujuan dari semua pendidikan
(1856-1952)
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN TEORI KONSTRUTIVISME

1. Kelebihan
a) Berfikir
b) Faham
c) Ingat
d) Kemahiran sosial
e) Senang
2. Kelemahan
Dalam bahasan kekurangan atau kelemahan ini
mungkin bisa kita lihat dalam proses belajarnya dimana
peran guru sebagai pendidik itu sepertinya kurang begitu
mendukung.
Implikasi Konstruktivisme terhadap
Proses Belajar Siswa

1. Belajar adalah kegiatan aktif dari


siswa mengkonstruksi (membangun)
pengetahuan, tidak sekedar mengumpulkan
fakta.
2. Siswa memasuki kelas tidak dengan
kepala kosong.
3. Siswa memiliki cara sendiri (kekhasan) untuk
membangun pengetahuan.
4. Pengetahuan dibangun secara individual dan sosial.
5. Belajar memerlukan interaksi sosial dengan orang
yang lebih tahu.
Implikasi Konstruktivisme terhadap
Proses Mengajar

1.Mengajar berarti memberi peluang


dan fasilitas agar proses
mengkonstruksi pengetahuan bisa
terjadi.
2.Guru menjadi mediator dan
fasilitator
3.Guru memperhatikan peserta didik
dengan model pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai