Mulai tergesernya bahasa Indonesia karena sebagian besar masyarakat Indonesia lebih
mementingkan untuk mempelajari bahasa asing yang lebih menjanjikan untuk kedudukan dan
taraf ekonomi yang lebih baik. Sebagai contoh, sebagian besar (hampir semua) perusahaan
mengutamakan pelamar dapat berbahasa Inggris tetapi jarang perusahaan yang
mengutamakan dapat berbahasa Indonesia. Tatanan bahasa Indonesia yang baik dan benar
menjadi kacau karena adanya pengaruh bahasa asing. Hal ini terlihat dari terciptanya bahasa
kombinasi (gado-gado) karena pada saat ini menjadi suatu tren, seperti contoh open house
dan stop maupun adanya gabungan kalimat bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Hal lain
yang terlihat yaitu tidak diperhatikannya penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
(bahasa baku), penggunaan bahasa Indonesia tidak tertata dan digunakan dalam tujuan agar
bisa dimengerti saja.