Anda di halaman 1dari 17

Nama: AI SOFAH SOPIAH

Kelas : PAI 1 F
TUGAS MERANGKUM B.INDONESIA

Bab 1 PENDAHULUAN
Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan oleh manusia dalam kehidupan sehari hari.
Bahasa mempunyai fungsi yang amat penting bagi manusia yaitu instrumental, regulasi,
refrensentasional, personal, heuristik, interaksional, dan imajinatif.
Bab 2 PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
A. Pengertian bahasa
Bahasa merupakan alaf komunikasi utama dan dengan bahasa manusia mengunngkapkan
ide, gagasan, pemikiran, perasaannya kepada orang lain.
B. Perkembangan bahasa
Proses Perkembangan bahasa indonesia dimulai dari abad ke-6, abad ke-15, abad ke-16,
abad ke-19, abad ke-20, yang terinci dalam periode tahun 1901, periode tahun 1928, periode
tahun 1966, dan terakhir periode tahun 1988.
Bab 3 Pemakaian huruf kapital dan huruf miring
A. Huruf kapital

1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat. Contoh: Apa
maksudnya?
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang. Contoh: Amir
Hamzah, Ujang Hidayatulloh
Catatan :
1. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama jenis atau satuan ukuran
Misalnya: ikan mujair, 5 ampere
2 Huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata yang bermakna ‘ anak dari'
Misalnya: bin, binti
3. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung. Misalnya : Adik
bertanya, “ Kapan kita pulang?”
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci,
dan tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk tuhan. Misalnya: Islam,
Alquran , Allah
5. Huruf kapital dipakai sebagai
a. Huruf pertama unsur gelar kehormatan keturunan, keagamaan, atau
akademik yang diikuti nama orang
b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar
kehormatan, keagamaan, profesi, dan jabatan.
6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat
yang diikuti nama orang misalnya: Wakil Presiden Yusuf Kalla
7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan
bahasa, misalnya: Bangsa Indonesia, Suku Dayak, Bahasa sunda.
8. Huruf kapital dipakai sebagai
A. Huruf pertama nama tahun, bulan , hari, dan hari beaar atau hari raya.
B. Huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah
9. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. Misalnya: Jakarta
10. . Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata dalam nama negara,
lembaga, organisasi. Misalnya: Republik Indonesia, MPRRI
11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata didalam judul buku,
karangan, artikel. Misalnya : Saya telah membaca buku dari Ave Maria ke Jalan
Lain ke Roma
12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar, panvkat, atau
sapaan. Misalnya: S.H. sarjana hukum
13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan seperti “ Kapan Bapak berangkat? “ tanya Hasan.
B. Huruf miring
1. Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, majalah, atau nama surat
kabar yang dikutip dalam dalam tulisan, termasuk daftar pustaka. Misalnya : saya
sudah membaca buku salah asuhan karangan Abdoel Moeis
2. Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah
atau bahasa asing. Misalnya: Upacara peusijuek ( tepung tawar) menarik
perhatian wisatawan asing yang berkunjung ke Aceh.
Bab 4 Penulisan Kata
A. Kata dasar
Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Misalnya: Saya pergi ke sekolah.
B. Kata berimbuan
1. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, seta gabungan awalan dan akhiran) Misalnya:
Berjalan berkelanjutan mempermudah
2. Bentuk terikat ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Misalnya:
adibusana, aerodinamika, antarkota.
C. Bentuk ulang
Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-) diantara unsur-unsurnya. Misalnya:
anak-anak, lauk-pauk, mondar-mandir.
D. Gabungan kata
1. Unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus,
ditulis terpisah. Misalnya: duta besar, kambing hitam, orang tua.
2. Gabungan kata yang dapat menimbulkan salah pengertian ditulisa dengan tanda
hubung (-) diantara unsur-unsurnya. Misalnya: anak-istri pejabat, ibu-bapak kami.
3. Gabungan kata yang penulisannya terpisah tetap ditulis terpisah jika mendapat
awalan atau akhiran. Misalnya: bertepuk tangan, garis bawahi.
4. Gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran sekaligus ditulis seragkai.
Misalnya: dilipatgandakan, menyebarluaskan.
5. Gabungan kata yang sudah padu ditulis serangkai. Misalnya: acapkali, adakalanya
E. Kata depan
Kata depan seperti di, ke, dan dari, ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Misalnya: Di
mana dia sekarang?.
F. Partikel
1. Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Misalnya: Bacalah buku itu baik-baik!
2. Partikel pun dutulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Misalnya: Apa pun
permasalahan yang muncul, dia dapat mengatasinya dengan bijaksana.
3. Partikel per yang berarti 'demi', tiap atau mulai ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya. Misalnya: Mereka masuk ruang rapat satu per satu. Harga kain itu
Rp. 50.000 per meter.
G. Singkatan dan akronim
1. Singkatan adalah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas huruf atau lebih.
a. Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat. Contoh:
A.H. Nasution = Abdul Haris Nasution
b. Singkatan yang terdiri atas
- Huruf awal setiap kata nama lembaga pemerintahan dan
ketatanegaraan, lembaga lainya. Contoh: NKRI, IAIC, PGRI.
- Huruf awal setiap kata yang bukan nama diri ditulis dengan huruf
kapital tanpa tanda titik. Contoh: MAN, KTP, NIM
c. Singkatan yang terdiri atas 3 huruf atau lebih diikuti dengan tanda titik
Contoh: hlm. = Halaman
d. Singkatan yang terdiri atas 2 huruf yang lazim dipakai dalam surat-
menyurat masing-maaing diikuti tandak tituk. Contoh: a.n. = atas nama
e. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata
uang tidak diikuti tanda titik. Contoh: Cu = kuprum
2 Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan sukukata.
a. Akronim nama diri yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis
dengan huruf kapital tanpa tanda titik. Contoh: BIN badan intelejen
negara
b. Akronim nama diri yang berupa gabungan sukukata atau gabungan
huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal
kapital. Contoh: Bulog badan urusan logistik
c. Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf awal ditulis
dengan huruf kecil. Contoh: iptek , pemilu
H. Angka dan bilangan
1. Bilangan dalam teks yang daoat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis
dengan huruf. Contoh: mereke menonton drama itu sampai tiga kali.
2. Bilangan pada awal Kalimat ditulis dengan huruf atau bilangan pada awal kalimat
tudak dapaf dinyatakan dengan satu atau dua kata sususan kalimatnya diubah.
3. Angka menunjukkan bilangan besar dapat ditulis sebagian dengan huruf supaya
lebih mudah dibaca.
4. Angka dipakai untuk menyatakan ukuran dan nilai uang.
5. Angka dipakai untuk alamat
6. Angka dipakai untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab
7. Penukisan bilangan dengan huruf dulakukan yaitu bilangan utub atau bilangan
pecahan.
8. Penulisan bilangan tingkat
9. Penulisan angka yang mendapat akhiran -an. Misalnya tahun 1950-an
10. Penulisan bilangan dengan angka dan huruf sekaligus terdapat dalam UU
11. Penulisan bilangan yang dilambangkan dengan angka dan diikuti huruf
12. Bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi ditulis dengan hueuf.
I. Kata ganti ku , kau, mu dan nya
Kata ganti ini ditulis dengan serangkai kata yang mengikutinya juga yang mendahuluinya. Contoh:
Rumah itu telah dijual
J. Kata sandang si dan sang
Kata ini ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Contoh: sang adik mematuhi nasihat sang
kakak
Bab 5 Pemakaian tanda baca
A. Tanda titik
1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat pernyataan. Contoh: mereka duduk disana.
2. Tanda titik dipakai dibelakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar,atau
daftar.
3. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, detik.
4. Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka
5. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau jumlah
B. Tanda koma
1. Tanda koma dipakai diantara unsur unsur dalam suatu pembilangan
2. Tanda koma dipakai sebelum kata penghubung seperti tetapi, melainkan, dan
sedangkan, dalam kalimat majemuk
3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk
kalimatnya
4. Tanda koma dipakai dibelakang kata atau ungkapan penghubung antarkalaimat,
seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian.
5. Tanda koma dipakai sebelum atau sesudah kata seru seperti o, ya, aduh, atau hai,
dan kata sapaan seperti buk, dik, atau nak.
6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam
kalimat.
7. Tanda koma dipakai dinatara nama dan alamat, bagian bagian alamat, tempat dan
tanggal serta nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
8. Tanda koma dipakai memisahkan bagian yang dibalik sususannya dalam daftar
pustaka.
9. Tanda koma dipakai diantara bagian bagian dalam catatan akhir
10. Tanda koma dipakai diantara nama orang dan gelar akademis
11. Tanda koma dipakai sebelum angka desimal atau diantara rupiah dan sen
12. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan
13. Tanda koma dipakai dibelakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat
untuk menghindari salah baca.
C. Tanda titik koma
1. Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk
memisahkan kalimat setara dalam kalimat majemuk.
Contoh: Hari sudah malam; anak-anak masih membaca buku.
2. Tanda titik koma dipakai pada akhir permerinci yabg berupa klausa.
Contoh: Syarat pererimaan pegawai di lembaga ini adalah
(1) Berkewarganegaraan Indonesia;
(2) Berijazah sarjana s-1;
(3) Berbadan sehat;
3. Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan bagian pemerincian dalam kalimat
yang sudah menggunakan tanda koma.
Contoh: Ibu membeli buku, pensil, dan tinta; baju, celana, dan kaus.
D. Tanda titik dua
1. Tanda titik dua dipakai pada akhir satu pernyataan lengkap deng pemerinciannya.
Contoh: Mereka memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.
2. Tanda titik dua tidak dipakai jika pemerinciannya itu merupakan pelengkap yang
mengakhiri pernyataan. Contoh: kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.
3. Tanda titik dua dipakai sesudah kata yang memerlukan pemerian.
Contoh: Ketua : Ahmad Wijaya
Sekertaris : Siti Aryani
4. Tanda titik dua dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang menunjukkan
pelaku dalam percakapan. Contoh: ibu : “ bawa koper ini, Nak!”
5. Tanda titik dua dipakai diantara jilid dan halaman, surat dan ayat, judul dan anak
judul, serta nama kota dan penerbit. Contoh: surah Albaqarah : 2-5
E. Tanda Hubung
1. Tanda hubung dipakai untuk menandai bagian kata yang terpenggal oleh
pergantian baris. Contoh: Di samping cara lama, diterapkan juga cara baru….
2. Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur kata ulang. Contoh: anak-anak
3. Tanda hubung dapat dipakai untuk menyambung tanggal, bulan, dan tahun.
Contoh: 27-05-2001
4. Tanda hubung dipakai untuk memperjelas hunbungan bagian kata. Contoh: ber-
evolusi
5. Tanda hubung dipakai untuk merangkai. Contoh: ke- dengan angka (ke-2)
6. Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur bahasa indonesia dengan lain.
Contoh: di-sowan-I (bahasajawa “ didatangi”)
7. Tanda hubung dipakai untuk menandai bentuk terikat yang menjadi objek
bahasan. Contoh: Kata pasca- berasal dari bahasa sansakerta.
F. Tanda pisah
1. Tanda pisah dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi
penjelasan diluar bangun kalimat. Contoh: Kemedekaan itu --- saya yakin akan
tercapai jika diperjuangkan.
2. Tanda pisah dipakai untuk menegaskan adanya keterangan aposisi. Contoh:
Sokekarno-Hatta---Proklamator kermerdekaan RI
3. Tanda pisah dipakai diantara dua bilangan, tanggal, yang berarti ‘ sampai ke'
Contoh: Tahun 2010---2013
G. Tansa tanya
1. Tanda tanya dipakai diakhir kalimat tanya. Contoh: Siapa namamu?
2. Tanda tanya dipakai didalam kurung untuk kalimat disangsikan.
Contoh: Di indonesia terdapat 740(?) bahasa daerah.
H. Tanda seru
Tanda seru dipakai untuk ungkapan yang berupa seruan atau perintah.
I. Tanda Elipsis
1. Tanda ini dipakai untuk menunjukkan dalam suatu kalimat ada yg dihilangkan.
Contoh: Penyebab kemerosotan ... Akan diteliti lebih lanjut.
2. Tanda ini dipakai untuk menulis ujaran yang tidak selesai dalam dialog. Contoh:
“Menurut saya … seperti … bagaimana, Bu?”
J. Tanda petik
1. Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berupa pembicaraan.
Contoh: “Kau sedang apa?” tanya bobby.
2. Tanda petik dipakai untuk mengapit judul sajak,lagu, film, dan lainnya. Contoh:
Sajak “Aku” terdapat pada halaman 125 buku itu.
3. Tanda petik dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal artinya.
Contoh: “Tetikus” komputer ini sudah tidak berfungsi.
K. Tanda petik tunggal
1. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit petikan yang terdapat dalam petikan
lain. Contoh: “Kau mendengar bunyi ‘kring- kring' tadi?”.
2. Tanda petik dipakai untuk mengapit makna terjemah. Contoh: money politics
'politik uang'
L. Tanda kurung
1. Tanda kurung dipakai untuk mengapit tambahan keterangan. Contoh: mahasiswa
IAIC ( Institut Agama Islam Cipasung) sedang mengadakan kajian.
2. Tanda kurung untuk mengapit keterangan yang bukan bagian utama kalimat.
Contoh: keterangan itu (lihat tabel no 10) menunjukan nilai dari setiap siswa.
3. Tanda kurung dipakai untuk mengapit huruf atau kata yang keberadaannya dalam
teks dapat dimunculkan atau dihilangkan. Contoh: dia berangkat ke kampus selalu
naik (bus) trans jakarta.
4. Tanda kurung dipakai untuk mengapit huruf atau angka yang digunakan sebagai
pemerinci.
Contoh: Dia harus melengkapi berkas dengan melampirkan
(1) Akta kelahiran
(2) Ijazah terakhir
(3) Surat keterangan sehat
M. Tanda kurung siku
1. Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit huruf atau kata apabila terjadi untuk
koreksi apabila ada kesalahan di naskah asli.
Contoh: sang sapurba men[d]engar bunyi gemerisik.
2. Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit keterangan dalam kalimat penjelas.
Contoh: Persamaan kedua proses itu (perbedaanya dibicarakan di dalam bab II
[lihat halaman 35-38] perlu dibentangkan di sini.
N. Tanda garis miring
1. Tanda garis miring dipakai untuk nomor surat, alamat, dan penandaan masa
tahun. Contoh: Nomor: 7/PK/II/2013 Jalan Kramat III/10 Tahun ajaran 2012/2013
2. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata atau, dan, serta setiap. Contoh:
mahasiswa/mahasiswi
3. Tanda garis miring dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata
sebagai koreksi didalam naskah asli yang ditulis orang lain. Contoh: Buku
pengantar Ling/g/uistik karya verhaar dicetak beberapa kali.
O. Tanda penyingkat atau apostro
Tanda penyingkat dipakai untuk menunjukkan penghilangan bagian kata.
Contoh: Dia ‘kan kusurati (‘kan = akan)

Bab 6 Ragam Bahasa Ilmiah


A. Pengertian Ragam Bahasa
Ragam Bahasa diartikan sebagai variasi bahasa dalam pengguanaanya sebagai alat komunikasi.
B. Pentingnya Ragam Bahasa
Bahasa merupakan alat untuk mengkomunikasikan berbagasi hal, sebagaimana psikolog dan
psikiater memperlajari bahasa untuk dapat menemukan kalimat positive yang membantu
penyembuhan pasiennya.
C. Fungsi Ragam Bahasa
1. Alat komunikasi
2. Mengekspresikan diri
3. Berintegrasi dan adaptasi sosial
4. Kontrol sosial.
D. Menggunakan Ragam Bahasa sesuai konteks kebutuhan situasi.
1. Ragam Bahasa Ilmiah dan Non-Ilmiah( Prokem, slang, jargon,dan alay)
2. Ragam Bahasa Ilmiah dalam karya Ilmiah
3. Ragam Bahasa berdasarkan media penggunaanya
a. Ragam baku dan tidak baku
b. Ragam sosial dan fungsional
4. Rangkuman
Bab 7 Pilihan Kata (DIKSI)
A. Pengertian diksi
Diksi merupakan pemilihan kata untuk mencapai suatu gagasan,membentuk, mengelompokkan
kata yang tepat, ungkapan sesuai dan bahasa baik sesuai situasi
B. Fungsi kata
 Untuk memperoleh keindahan
 Ketepatan pemilihan kata
 Untuk menghaluskan kata atau kalimat agar lebih indah
 Untuk mendukung jalan cerita agar lebih runut dalam mengekspresikan tokoh,
latar, dan waktu.
C. Prinsip Pemilihan Kata
 Bahasa standar dan sub standar
Bahasa standar adalah semacam dialek kelas dan dapat dibatasi dari mereka yang mempunyai
status tinggi atau pendidikan tinggi sedangakan bahasa nonstandar adalah bahasa dari mereka
yang berasal dari kelas bawah.

 Kata ilmiah dan populer


 Kata kecakapan
Adalah kata yang biasa dipakai dalama percakapan pergaulan orang-orang terdidik.

 Bahasa artufisal
Artifisal adalah bahasa yang disusun secara seni, fakta, dan penyataan pernyataan yang
sederhana diungkap dengan sederhana secara langsung.
D. Jenis dan makna kata
 Berdasarkan semantik
 Berdasarkan referensi
 Berdasarkan ada tidaknya nilai rasa
 Berdasarkan nilai makna
E. Relasi makna kata
Relasi dalam bahasa indonesia sering kita temui adanya hubungan bermakna antar kata dengan
makna bahasa lainnya antara lain:
- Sinonim
- Antonim
- Homonim, homofon, homograf
- Hiponim dan hipernim
- Polisemi
- Ambiguitas
F. Perubahan makna kata
G. Idiom dan ungkapan idiomatis
Idiom adalah ungkapan bahasa berupa gabungan kata yang maknanya sudah nenyatu
dan tidak dapat ditafsirkan dengan makna unsur pembentuknya
Idiom terdiri dari antara lain:
 Idiom dengan badan
 Idiom dengan kata indra
 Idiom dengan warna
 Idiom dengan benda alam
 Idiom dengan binatang
 Idiom dengan tumbuhan
 Idiom dengan bilangan
Bab 8 KALIMAT
A. Pengertian kalimat
Kalimat adalah rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap.
B. Unsur kalimat
Unsur kalimat ada dua yaitu subjek dan predikat bisa juga ditambah objek dan keterangan.
C. Pola kalimat
 SP
 SPO
 SPPel
 SPK
 SPOPel
 SPOPelK
 SPOK
 SPPelK
D. Jenis kalimat
 Kalimat berita
 Kalimat tanya
 Kalimat retoris
 Kalimat perintah
 Kalimat ajakan
 Kalimat permintaan
 Kalimat perjanjian
 Kalimat pasif
 Kalimat aktif
 Kalimat verbal
 Kalimat verbal
 Kalimat nominal
 Kalimat penghargaan
 Kalimat pengharapan
 Kalimat pengandaian
 Kalimat langsung
 Kalimat tidak langsung
 Kalimat inti
 Kalimat luas
 Kalimat tunggal
 Kalimat majemuk
E. Kalimat efektif
Kalimat yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku seperti unsur unsur penting yang
harus dimiliki kalimat. Adapun ciri cirinya yaitu:
 Kesepadanan dan kesatuan gagasan
 Hadirnya subjek dan predikat
 Tidak hadirnya subjek ganda
 Tidak hadirnya kata didepan predikat
 Kesejajaran
 Kehematan
 Kelogisan
 Kecermatan
F. Syarat kalimat efektif
1. Koherensi ( keterpaduan dalam sebuah paragraf)
2. Kesatuan
3. Keparalelan (kesamaan bentuk yang digunakan)
4. Kehematan
5. Penekanan (logika)
G. Teknik menyusun kalimat efektif
 Variasikan panjang pendeknya kalimat
 Kombinasikan kalimat langsung dan tidak langsung
 Kalimat berdiri sendiri
 Kalimat beranak pinak
 Kombinasikan jenis kalimat yang digunakan.
Bab 9 PARAGRAF
A. Pengertian paragraf
Paragraf adalah bagian bab dalam suatu karangan yang biasanya mengandung suatu ide pokok
dan penulisannya dimulai dengan garis baru. Paragraf sering disebut juga dengan alinea yang
tersusun dari satu kalimat.
B. Paragraf berdasarkan sifat dan tujuannya
1. Paragraf pembuka (pembuka /pengantar dari satu karangan).
2. Paragraf penghubung (letaknya di antara pembuka dan penutup).
3. Paragraf penutup (letaknya diakhir).
C. Jenis paragraf berdasarkan posisi kalimat utamanya
1) Paragraf deduktif (paragraf yang berisi gagasan utamanya di awal paragraf)
2) Paragraf induktif (paragraf yang gagasan utamanya ada di akhir)
3) Paragraf deduktif-induktif (paragraf yang berisi perpaduan dari keduanya)
4) Paragraf ineratif (paragraf yang gagasan utamanya di tengah paragraf)
D. Jenis paragraf berdasarkan kontennya
1. Paragraf naratif (paragraf yang berhubungan jenis wacana narasi)
2. Paragraf deskriptif (paragraf yang berhubungan jenis wacana deskripsi)
3. Paragraf ekspositori (paragraf yang berhubungan jenis wacana ekspositori)
4. Paragraf argumentatif (paragraf yang berhubungan dengan argumentasi)
5. Paragraf persuasif (paragraf yang berhubungan dengan persuasi)
E. Teknik menulis karangan yang baik
1) Menentukan tema yang akan ditulis
2) Pilih judul yang sesuai dengan karangan
3) Membuat kerangka yang jelas,logis,dan konsisten
4) Selalu memperhatikan isi dari karangan
5) Penggunaan bahasa yang baik dan benar sesuai EBI
6) Menguasai tema dan pokok bahasa yang akan ditulis
7) Patuh pada kerangka karangan yang telah dibuat
F. Perbedaan karya Ilmiah, Non-Ilmiah, dan seni Ilmiah
 Karya ilmiah adalah suatu cara untuk melatih pengungkapan pemikiran dan hasil
pebelitian dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.
 Karya Non-Ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang
pengetahuan dan pengalaman dalam key sehari-hari bersifat subjektif tidak didukung
fakta umum dan menggunakan bahasa populer.
 Karangan seni ilmiah adalah karya tulis seni ilmiah, merupakan suatu penulisan yang
menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan, ditulis dengan bahasa konkrit.
Bab 10 Penyusunan karya ilmiah
A. Pengertian karya ilmiah
Karya ilmiah adalah karya tulis yang berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah
yang dillakukan oleh seorang penulis.
B. Tahapan penelitian
a. Melakukan observasi dan menetapkan masalah dan tujuan
b. Menyusun hipotesis
c. Menyusun rencana penelitian
d. Melaksanakan percobaan berdasarkan metode yang direncanakan
e. Melaksanakan pengamatan dan pengumpualan data
f. Menganalisis dan menginterpretasi data
g. Merumuskan simpulan
C. Komponen karya ilmiah
1) Penemuan masalah
2) Studi pustaka
3) Metodologi
4) Penggunaan bahasa, teknik dan sistematika penulisan
5) Sistematika penyusunan karya ilmiah
D. Ciri ciri karya ilmiah
 Objektif
 Netral
 Sistematis
 Logis
 Menyajikan fakta
 Tidak pleonastis
 Bahasa yang digunakan ragan formal
E. Prinsip-prinsip karya ilmiah
a. Tulisan yang baik akurat
b. Tulisan yang baik jelas
c. Tulisan yang baik ringkas
d. Tulisan yang baik konvensional
e. Bersifat padu dan utuh
F. Jenis jenis karya Ilmiah
 Yang digunakan untuk tugas meresume
 Paper
 Pra-skripsi
 Skripsi
 Tesis
 Disertasi
 Karya Ilmiah penelitian
 Makalah seminar
 Laporan hasil penelitian
 Jurnal penelitian
G. Perencanaan penulisan karya ilmiah
H. Penyusunan karya ilmiah
 Tahap persiapan
 Pengumpualan data
 Perorganisasian
 Pemeriksaan
 Penulisan kata
 Tahap penyajian
Bab 11 Menulis esai
I. Pengertian Esai dan strukturnya
Esai adalah tulisan yang terdiri dari beberapa paragraf yang membahas tentang suatu topik. Kata
“esai” berasal dari bahasa prancis esay, berarti mencoba. Dan struktur esai yang baik yaitu
Paragraf pendahuluan, paragraf pengembang dan paragraf penyimpul.
II. Jenis jenis esai
 Esai formal
 Esai informal
 Esai deskriptif
 Esai ekspositori
 Esai naratif
 Esai dokumentatif
Bab 12 Teknik Menulis Artikel Ilmiah
1. Pengertian Artikel Ilmiah dan Jenis jenisnya
Artikel Ilmiah adalah karangan bebas yang mengangkat tema utama yang menyangkut masalah
sosial dan kemanusiaan dan merupakan karya ilmiah yang paling sederhana. Adapun jenis
jenisnya yaitu artikel ilmiah hasil penelitian, artikel ilmiah non penelitian.
2. Sistematika penulisan artikel ilmiah
a) Judul artikel
b) Nama penulis
c) Abstrak
d) Pendahuluan
e) Metode penelitian
f) Hasil dan pembahasan penelitian
g) Kesimpulan dan saran
h) Daftar pustaka
Bab 13 Teknik Menulis Makalah
I. Pengertian, Ciri dan jenis Makalah
Makalah adalah tulisan yang berisi prasaran, pendapat yang turut membahas suatu pokok
persoalan yang akan dibicarakan dalam rapat kerja, simposium dan seminar. Malaka mempunyai
ciri yaitu akurat dan menyeluruh, memiliki sumber yang baik, seimbang, kreatif, penulisannya
sesuai kaidah, dan tertata dengan baik. Jenis dari makalah ada 3 yaitu makalah ilmiah, makalah
kerja, dan makalah kajian.
II. Langkah langkah menyusun makalah
1) Memperlajari topik
2) Menyusun kerangka berfikir
3) Pengumpulan referensi
4) Menulis sesuai EBI
5) Menyusun pola pikir
6) Pengumpulan dan pengolahan data
7) Penulisan makalah
8) Hindari kata-kata bombastis
9) Koreksi akhir makalah
Bab 14 Teknik Menulis Proposal Penelitian
I. Pengertian, Tujuan dan Jenis Proposal Penelitian
Proposal Penelitian adalah rencana penelitian yang berisi judul yang akan diangkat dalam
penelitian, latar belakang penelitian, identifikasi masalah dll. Dan proposal penelitian memiliki 4
jenis yaitu proposal bisnis, proposal proyek, proposal penelitian, proposal kegiatan.
Tujuan dari pengajuan proposal penelitian umunya antara lain:
 Untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan agama, sosial, politik dll.
 Untuk mendirikan usaha kecil, menengah dan besar.
 Untuk mengajukan tender dan lembaga pemerintahan swasta.
 Untuk mengajukan kredit kepada bank.
 Untuk mengajukan acara seminar dll.

II. Sistematika penulisan Proposal Penelitian


 Judul Penelitian
Judul Penelitian harus menarik minat peneliti, mampu dilaksabakan, mengandung
kegunaan praktis dan penting untuk ditekiti, tersedia cukup data, hindari duplikasi
dengan judul lain, berisi variabel yang akan diteliti jelas, berupa kalimat
pernyataan dan jelas, singkat, tepat.
 Pendahuluan dan Latar Belakang
Ada 4 unsur pokok yang tersirat dalam perumusan latar belakang yaitu:
1) Unsur pentingnya masalah
2) Unsur skala masalah
3) Unsur kronologis masalah
4) Unsur solusi masalah

Bab 15 Teknik Menulis Laporan Penelitian


 Pengertian
Menulis Laporan Penelitian adalah bagian terakhir dari suatu penelitian. Menurut Keraf
laporan penelitian adalah suatu macam dokumen yang menyampaikan informasi yang telah
atau tengah diselidiki dalam bentuk fakta fakta.
 Teknik penulisan laporan penelitian
a. Aturan penulisan
b. Kapan Menulis Laporan
c. Format Laporan
Berikut adalah sistematika penyusunannya:
 Halaman Judul
 Kata Pengantar
 Daftar Isi
 Pengalaman
 Indentifikasi, pemilihan dan formulasi masalah
 Rancangan penelitian dan pengumpulan data
 Pengolah dan analisis data
 Penemuan-penemuan
 Kesimpulan
 Lampiran
 Daftar pustak

Bab 16 Teknik Menulis Skripsi


 Pengertian Skripsi dan karakteristiknya
Skripsi adalah karya tulis ditingkat sarjana muda biasanya disajikan sebagai pra-syarat
ujian sarjana muda yang umumnya didasarkan atas penyelidikan bahan bacaan, observasi
lapangan, praktikum dan menggunakan kerangka teori sebagai pisau analisis.
Karakteristiknya antara lain:
 Disusun berdasarkan hasil pengamatan lapangan
 Ditulis dengan menggunakan bahasa indonesia EBI
 Bidang kajian sesuai program studi
 Merupakan karya tulis hasil penelitian ilmiah yang berkualitas dan bukan plagiat.
 Tebal skripsi minimal 45 halaman
 Penulisan skripsi berbobot 6 sks

 Fungsi, sifat dan teknis penulisan skripsi


 Fungsi penulisan skripsi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan
pengembangan, kurikuler, evaluasi, dan adminiatratif.
 Sifat sifat skripsi yaitu :
o Melihat fenomena berdasarkan teori yang ada
o Sebagai penelitian lanjutan daru penelitian sebelumnya
o Dapat memiliki tema yang sama dengan penelitian tetapi waktu dan orang
berbeda
o Perlu mencantumkan dengan jelas sumber referensi dan literatur serta
argumen
 Teknis penulisan skripsi
Yang perlu diperhatikan dalam penulisannya yaitu bahasa, pengetikan, dan penulisan
singkatan.

Bab 17 Teknik Menulis Paper


Paper adalah salah satu karya tulis ilmiah yang mempunyai hubungan erat dalam dunia
pendidikan. Paper sama saja dengan makalah tapi berbeda dalam unsur dan tujuannya. Unsur
unsur paper antara lain:

 Judul dan nama penulis


 Abstrak
 Pendahuluan
 Penelitian terkait
 Metodologi
 Percobaan dan hasil
 Pemecahan
 Referensi

Bab 18 Teknik Presentasi Ilmiah


Presentasi Ilmiah adalah kegiatan berbicara dihadapan publik untuk mengkomunikasikan
secara efektif suatu pokok bahasan yang merupakan informasi mengenai suatu gagasan atau
objek. Perencanaan efektif melakukan presentasi yaitu :
 Situasi dan tempat
 Tujuan yang ingin dicapai
 Audience
 Metode yang digunakan
Dan cara sukses dalam presentasi yaitu menarik minat dan perhatian peserta, menjaga agar
peesentasi tetap fokus, menjaga etika ketika tampil didepan forum ilmiah.

Anda mungkin juga menyukai