DISUSUN OLEH
Kelompok 4 :
1. DARA KURNIASARI 1815401063
2. DEA OKTARIKA 1815401065
3. RIDA JULYANA 1815401089
4. RAHMAH DHITA FEBRIANI 1815401094
b. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar,
ataudaftar.
Misalnya:
Rincian silabus
1. Hakikat Bahasa
1. 1 Pengertian Bahasa
1.2 Sifat-Sifat Bahasa
1. 3 Fungsi dan Kegunaan Bahasa
b. Tanda koma dipakai sebelum kata penghubung, seperti tetapi, melainkan, dan
sedangkan, dalam kalimat majemuk (setara).
Misalnya:
Budi ingin membeli laptop, tetapi uangnya belum cukup.
c. Tandakomadipakaiuntukmemisahkananakkalimatyang mendahului
indukkalimatnya.
Misalnya:
Agar tidak boros, kita harus menabung
Catatan:
Tanda koma tidak dipakai jika induk kalimat mendahu- lui anak kalimat.
Misalnya:
Kita harus menabung agar tidak boros
d. Tanda koma dipakai dibelakang kata atau ungkapan peng- hubung antarkalimat,
seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan
meskipundemikian.
Misalnya:
Klinik bidan itu menggunakan metode persalinan dengan tiup tiup. Oleh karena itu,
kliniknya ramai dikunjungi pasien
e. Tanda koma dipakai sebelum dan/atau sesudah kata seru, seperti o, ya, wah, aduh,
atau hai, dan kata yang dipakai sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atauNak.
Misalnya:
Hai , apa kabar?
f. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain
dalamkalimat.
Misalnya:
Kata ibu saya, “Kita harus disiplin dalam setiap waktu”
Catatan:
Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung yang berupa kalimat
tanya, kalimat perintah, atau kalimat seru dari bagian lain yang mengikutinya.
Misalnya:
“Kamu kuliah dimana?” tanya Pak Kades.
g. Tanda koma dipakai di antara (a) nama dan alamat, (b) ba- gian-bagian alamat,
(c) tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah atau negeri yang
ditulisberurutan.
Misalnya:
Kepala Jurusan Kebidanan, Jalan Cengkeh, Kelurahan Langkapura, Kecamatan
Rajabasa, Lampung 14140
Dekan Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung,
Jalan Soekarno Hatta, Lampung
Bandar Lampung, 11 Mei 2019
Lampung
h. Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya
dalam daftar pustaka.
Misalnya:
Prawirohardjo, Sarwono. 2016. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka.
k. Tanda koma dipakai sebelum angka desimal atau di antara rupiah dan sen yang
dinyatakan denganangka.
Misalnya:
10,5m
25,1kg
2. Kata Berimbuhan
a. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta gabunganawalandan akhiran) ditulis serangkai dengan
bentuk dasarnya.
Misalnya:
berlari
perbaikan
Catatan:
Imbuhan yang diserap dari unsur asing, seperti -isme,
-man, -wan, atau -wi, ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya.
Misalnya:
seniman
terorisme
manusiawi
v b. Bentuk terikat ditulis serangkai dengan kata yang mengi- kutinya.
Misalnya: Awahama
Adibusana mancanegara paripurna
infrastruktur subbagian tunakarya
proaktif Bikarbonat Dwiwarna
aerodinamika multilateral pascasarjana
inkonvension swadaya tritunggal
al Biokimia Ekabahasa
purnawirawa narapidana pramusaji
n telewicara
tansuara
Antarkota Dekameter
ekstrakurikule
kontraindikasi nonkolaborasi r
saptakrida transmigrasi prasejarah
Antibiotic demoralisasi ultramodern
kosponsor
3. Kata Ulang
Kata ulang ditulis dengan menggunakan tanda
hubung (-) diantara unsur-unsurnya.
Misalnya:
anak-anak biri-biri
buku-buku cumi-cumi
hati-hati kupu-kupu
kuda-kuda kura-kura
lauk-pauk berjalan-jalan
mondar-mandir mencari-cari
ramah-tamah terus-menerus
sayur-mayur porak-poranda
serba-serbi tunggang-langgang
4. Gabungan Kata
a. Unsur gabungan kata yang lazim disebut kata
majemuk, termasuk istilah khusus, ditulisterpisah.
Misalnya:
duta pariwisata
wali kelas
segi empat
meja belajar
kerja keras
b. Gabungan kata yang dapat menimbulkan salah
pengertian ditulis dengan membubuhkan tanda hubung
(-) di antara unsur-unsurnya.
Misalnya:
ibu-bapak dosen ibu bapak-dosen
buku-sejarahlama bukusejarah-lama
c. Gabungan kata yang penulisannya terpisah tetap
ditulis terpisah jika mendapat awalan atau akhiran.
Misalnya:
berjalan bersamamenginjak bumi
6. Partikel
a. Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya. Misalnya:
Makanlah sesuka hatimu!
Apakah yang kamu rasakan sekarang ini? Siapakah pemeran utama film itu?
Manatah kenikmatan hidup yang kau janjikan dulu?
b. Partikelpunditulisterpisahdarikatayangmendahuluinya. Misalnya:
Kamipun segera menyusul ibu ke pasar
Aku pun berlari sekencang-kencangnya seperti dikejar setan
Kucing pun butuh makan, apalagi aku
c. Partikel per yang berarti ‘demi’, ‘tiap’, atau ‘mulai’ ditulis terpisah dari kata yangmengikutinya.
Misalnya:
Mahasiswa diminta keluar ruang kuliah satu per satu secara tertib.
Mahasiswa itu mendapatkan beasiswa per semester.
Surat Keputusan itu berlaku per tahun.
Pemenggalan Suku Kata dan Kata Ganti