Materi Pertemuan 4
A. Pengertian Pungtuasi (Tanda Baca)
“Simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau
kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk
menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan, dan juga
intonasi serta jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan”
5. Tanda Tanya ( ? )
a. Dipakai pada kalimat tanya.
Contoh: Apakah benar, Cika adalah nama orang yang tinggal disini?
b. Dipakai diantara tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang
disangsikan atau kurang dapat dibuktikan kebenaranya.
BAHASA INDONESIA NI LUH PUTU AGETANIA, S.PD., M.PD
Contoh: Hartanya mencapai 5 milyar rupiah (?)
6. Tanda Seru ( ! )
Dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau
perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidak percayaan, atau
emosi yang kuat.
Contoh: Tolong tutup pintu itu!
7. Tanda Penghubung ( - )
a. Dipakai untuk menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh
pergantian baris.
Contoh: Mereka bekerja dengan giat dan se-
mangat
b. Dipakai untuk menyambung awalan dengan bagian kata di
belakangnya, atau akhiran dengan bagian kata depannya pada
pergantian baris.
Contoh: Nilai ulanganmu harus dipertahan-
kan
c. Dipakai untuk menyambung unsur-unsur kata ulang.
Contoh: Putu memiliki rata-rata nilai pelajaran yang sangat
memuaskan.
d. Dipakai untuk menyambung bagian-bagian tanggal.
Contoh: 15-05-2015.
e. Dipakai untuk merangkai: (a) se- dengan kata berikutnya yang dimulai
dengan huruf kapital, (b) ke- dengan angka, (c) angka dengan –an, (d)
singkatan huruf kapital dengan imbuhan atau kata.
Contoh: se-Indonesia
Juara ke-1
8. Tanda Kurung ( ( ) )
a. Dipakai untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian
integral pokok pembicaraan.
Contoh: Setiap orang yang sudah memilik penghasilan, harus
mempunyai NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
b. Dipakai untuk mengapit angka atau huruf yang memperinci seri
keterangan. Angka atau huruf tersebut dapat juga diikuti oleh kurung
tutup saja.
Contoh:
Berikut syarat-syarat yang dilampirkan:
(1) Kartu Tanda Penduduk
(2) ijazah terakhir, dan
(3) Transkrip nilai.
c. Dipakai untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian
utama kalimat.
Contoh: Peningkatan pemasukan perusahaan (lihat gambar grafik 1)
menunjukkan inovasi dalam promosi produk sangat memberi dampak
yang baik.
5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan
pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti
nama tertentu, nama instansi, atau nama tempat.
Contoh: Presiden Ir. H. Joko Widodo.
7. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa,
dan Bahasa.
Contoh: Bangsa Indonesia, Bahasa Indonesia.
8. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bulan, hari, hari raya,
dan peristiwa sejarah.
Contoh: bulan November, Nyepi, Jum’at, Sumpah Pemuda.
10. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama resmi suatu badan,
lembaga pemerintahan, ketatanegaraan, dan nama dokumentasi resmi.
Contoh: Komisi Pemberantasan Korupsi, Undang-Undang Dasar 1945.
11. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan yang berfungsi sebagai kata ganti atau sapaan.
Contoh: "Silakan duduk, Dik!" kata orang itu.
13. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua judul buku, karangan,
surat kabar, tabloid.
Contoh: Bali Post, Kiat-Kiat Penulisan Karya Ilmiah.
14. Huruf kapital dipakai pada nama lembaga, badan dan organisasi.
Contoh: Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.