NIM : 141230623
Kelas : EM-R
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
1. Titik (.)
a) Tanda titik digunakan pada akhir kalimat pernyataan.
Contoh:
Dia sedang berjalan.
Ada tiga burung.
b) Tanda titik digunakan untuk mengakhiri pernyataan lengkap yang diikuti
perincian berupa kalimat baru, paragraf baru, atau subjudul baru.
Contoh:
d) Tanda titik tidak digunakan di belakang angka terakhir pada deret nomor
dalam perincian.
Contoh:
BAB I
II.A Bahasas Indonesia
II.A.1 Fungsi
II.A.2 Dampak
e) Tanda titik tidak digunakan pada angka atau huruf yang sudah bertanda
kurung dalam perincian.
Contoh:
1) Bahasa Internasional berfungsi sebagai, antara lain,
a) mempermudah bekomunikasi dengan negara lain
b) memudahkan akses informasi dari luar negara.
f) Tanda titik tidak digunakan di belakang angka terakhir, baik satu digit
maupun lebih, dalam judul tabel, bagan, grafik, atau gambar.
Contoh:
Gambar 1 Gedung Rektorat
Gambar 1.1 Ruang Kelas
g) Tanda titik digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik
yang menunjukkan waktu atau jangka waktu.
Contoh:
pukul 2 lewat 51 menit 38 detik atau pukul 3, 15 menit, 30 detik
2. Koma (,)
a) Tanda koma digunakan di antara unsur-unsur dalam perincian berupa kata,
frasa, atau bilangan.
Contoh:
Baju, celana, dan topi
1) pas foto,
2) ijazah, dan
3) akta kelahiran
d) Tanda koma tidak digunakan jika induk kalimat mendahului anak kalimat.
Contoh:
Burung bisa terbang karena punya sayap
Kita harus belajar agar pintar
f) Tanda koma diletakkan sebelum atau setelah kata seru seperti o, ya, wah,
aduh, atau hai, serta kata yang berfungsi sebagai sapaan, seperti Bu, Dik,
atau Nak.
Contoh:
Hati-hati, ya, banyak pasir di jalan!
Dia sangat nakal, Bu.
Siapa namamu, Nak?
i) Tanda koma digunakan di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian
alamat, (c) tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah yang
ditulis berurutan.
Contoh:
Vinsensius Yonakolas Fiodian, Jalan Selomanik, Kecamatan Kaliwiro,
Wonosobo 56364
(tanda tangan)
k) Tanda koma digunakan di antara nama orang dan singkatan gelar akademis
yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, nama
keluarga, atau nama marga.
Contoh:
Dr. dr.Vinsensius Yonakolas Fiodian, Sp.A., Subsp.End.(K).
Prof. Dr. Vinsensius Yonakolas Fiodian, S.E., M.A., Ph.D.
l) Tanda koma digunakan sebelum angka desimal atau di antara rupiah dan
sen yang dinyatakan dengan angka.
Contoh:
19,1 kg
19,6 m
Rp192,00
m) Tanda koma digunakan untuk mengapit keterangan tambahan atau
keterangan aposisi.
Contoh:
Di daerah kami, misalnya, masih banyak limbah yang belum
diolah.
Semua mahsiswa, baik laki-laki maupun perempuan, harus
mengikuti kegiatan PKKBN.
b) Tanda titik koma digunakan pada bagian perincian yang berupa frasa
verbal.
Contoh:
Syarat mengikuti ujian penerimaan pegawai di lembaga ini adalah
(1) berkewarganegaraan Indonesia;
(2) berijazah sarjana S-1;
(3) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Contoh:
Ayah membeli buku, pensil, dan tinta; baju, celana, dan kaus;
pisang, apel, dan jeruk.
b) Tanda titik dua tidak digunakan jika perincian atau penjelasan itu
merupakan bagian dari kalimat lengkap.
Contoh:
Kita membutuhkan tepung, gula, dan telur.
Tahapan penulisan sebuah makalah meliputi
a. Persiapan,
b. Pengumpulan data, dan
c. Penulisan.
c) Tanda titik dua digunakan sesudah kata atau frasa yang memerlukan
pemerian.
Contoh:
Nama : Vinsensius Yonakolas Fiodian
NIM : 141230623
Kelas : EM-R
d) Tanda titik dua digunakan dalam naskah drama sesudah kata yang
menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Contoh:
Ibu : "Bawakan tas ini, Dak!"
Java : "Baik, Bu."
Ibu : "Jangan lupa, simpan baik-baik!"
e) Tanda titik dua digunakan di antara (a) jilid atau nomor dan halaman, (b)
surah dan ayat dalam kitab suci, serta (c) judul dan anak judul suatu
karangan.
Contoh:
Ultimart 5 (2): 98–105
Surah Ibrahim: 2–5
Markus 2: 1–3
Dari Pemburu ke Terapeutik: Antologi Cerpen Mastera
f) Tanda titik dua dapat digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan
detik yang menunjukkan waktu atau jangka waktu.
Contoh:
01:28:11 jam (1 jam, 28 menit, 11 detik)
00:17:26 jam (17 menit, 26 detik)
g) Tanda titik dua digunakan untuk menuliskan rasio dan hal lain yang
menyatakan perbandingan dalam bentuk angka.
Contoh:
Skala pet 1:100.000
Jumlah mahasiswa laki-laki dan perembpuan kelas EM-R adalah
2:3
c) Tanda hubung digunakan untuk (a) menyambung tanggal, bulan, dan tahun
yang dinyatakan dengan angka, (b) menyambung huruf dalam kata yang
dieja satu demi satu, dan (c) menyatakan skor pertandingan.
Contoh:
9-11-2023
S-e-k-o-l-a-h
3-0
f) Tanda hubung tidak digunakan di antara huruf dan angka jika angka
tersebut melambangkan jumlah huruf.
Contoh:
P4TK (Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan
Tenaga Kependidikan)
P3K (pertolongan pertama pada kecelakaan)
h) Tanda hubung digunakan untuk menandai dua unsur yang merupakan satu
kesatuan.
Contoh:
suami-istri
Soekarno-Hatta
Konferensi Asia-Afrika
6. Tanda Pisah (—)
a. Tanda pisah dapat digunakan untuk mengapit keterangan atau penjelasan
yang bukan bagian utama kalimat.
Contoh:
Kemerdekaan bangsa itu—saya yakin akan tercapai—
diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.
Keberhasilan itu—kita sependapat—dapat dicapai jika kita mau
berusaha keras.
b. Tanda elipsis digunakan untuk menulis ujaran yang tidak selesai dalam
dialog.
Contoh:
"Menurut saya, ..., seperti .... Bagaimana, Bu?"
"Jadi, simpulannya .... Oh, sudah saatnya kita beristirahat!"
c. Tanda elipsis digunakan untuk menandai jeda panjang dalam tuturan yang
dituliskan.
Contoh:
Maju ... jalan!
Kamera ... siap!
Satu, dua, ... tiga!
d. Tanda elipsis di akhir kalimat diikuti dengan tanda baca akhir kalimat
berupa tanda titik, tanda tanya, atau tanda seru.
Contoh:
Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 disebutkan bahwa bahasa negara ialah ....
"Jadi, mengapa selama ini dia bekerja sebagai ...?"
"Pergi dari sini jika kamu ...!"
b. Tanda petik digunakan untuk mengapit judul puisi, judul lagu, judul
artikel, judul naskah, judul bab buku, judul pidato/khotbah, atau
tema/subtema yang terdapat di dalam kalimat.
Contoh:
Puisi "Pahlawanku" terdapat pada halaman 125 buku itu.
Marilah, kita menyanyikan lagu "Maju Tak Gentar"!
Saya sedang membaca "Peningkatan Mutu Daya Ungkap Bahasa
Indonesia" dalam buku Bahasa Indonesia Menuju Masyarakat
Madani.
Makalah "Pembentukan Insan Cerdas Kompetitif" menarik
perhatian peserta seminar.
Perhatikan "Hubungan Antarklausa" dalam buku Tata Bahasa Baku
Bahasa Indonesia.
Ceramah subuh minggu lalu di Masjid Istiqlal berjudul "Hikmah
dan Tujuan Berpuasa Ramadan".
Kongres Bahasa Indonesia XI bertema "Menjayakan Bahasa dan
Sastra Indonesia".
c. Tanda petik digunakan untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal
atau kata yang mempunyai arti khusus.
Contoh:
"Peladen" komputer ini sudah tidak berfungsi.
Dilarang memberikan "amplop" kepada petugas!
a. Tanda garis miring digunakan dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan
penandaan masa 1 tahun yang terbagi dalam 2 tahun takwim.
Contoh:
Nomor: 99/BR/III/2023
Jalan Selomanik II/19
b. Tanda garis miring digunakan sebagai pengganti kata dan, atau, serta
setiap.
Contoh:
Semua organisasi harus 'Semua organisasi harus memiliki
c. memiliki AD/ART. anggaran dasar dan anggaran rumah
tangga'
Pilih salah satu moda 'Pilih salah satu moda transportasi darat
transportasi darat/laut! atau laut!'
Buku dan/atau majalah dapat 'Buku dan majalah atau buku atau
dijadikan sumber rujukan. majalah dapat dijadikan sumber rujukan.'
Tanda garis miring digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata
sebagai koreksi atau pengurangan atas kesalahan atau kelebihan di dalam
naskah asli yang ditulis orang lain.
Contoh:
Asmara/n/dana merupakan salah satu tembang macapat budaya
Jawa.
Dia sedang menyelesaikan /h/utangnya di bank.
Maka adalah seorang/-orang/raja di dalam Bidakara.
Syahdan, /maka/ beberapa dipersembahkan oleh segala wazir
/perdana menteri/ yang besar-besar kepada baginda.
Jika demikian, /itu dan/ marilah, kita mufakat dan musyawarah.