Anda di halaman 1dari 15

BAB IV

PEMAKAIAN TANDA BACA

A. Tanda Titik (.)

1. Tanda titik dipakai pada akhir yang bukan pertanyaan


atau seruan. Misalnya:
i. Ayahku tinggal di Papua.
ii. Biarlah mereka duduk di sana.
iii. Dia mendapatkan data dari internet.

Catatan:
Tanda titik tidak digunakan pada akhir kalimat yang unsur akhirnya
sudah bertanda titik. Misalnya,
i. Buku itu sudah disusun oleh Drs. Sudjatmiko, M.A.
ii. Dia memerlukan meja, kursi, dsb. (3) Dia mengatakan, “kaki saya sakit.”

2. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar,
atau daftar.Misalnya:
a. III. Departemen Pendidikan Nasional
A. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
B. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
1. Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini
2. …

b. 1 Patokan Umum
1.1 Isi Karangan
1.2 Ilustrasi
1.2.1 Gambar Tangan
1.2.2 Tabel
1.2.3 Grafik

2. Patokan Khusus
2.1 …
2.2 …

Catatan:
Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan atau ikhtisar,
jika angka atau huruf itu merupakan yang terakhir dalam deretan angka atau huruf. Contoh
no. 2.

3. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik
yang menunjukkan waktu. Misalnya: pukul 1.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik atau
pukul 1, 35 menit, 20 detik)

a) Penulisan waktu dengan angka dalam sistem 12 dapat dilengkapi dengan


keterangan pagi, siang, sore, atau malam.
Misalnya: pukul9.00 pagi pukul 5. 00 sorepukul 11.00 siangpukul 8.00malam

b) Penulisan waktu dengan angka dalam sistem 24tidak memerlukan keterangan pagi,
siang, sore, atau malam.
Misalnya: pukul 00.45 pukul 17.00
pukul 06.00 pukul 21.35
pukul 09. 30 pukul 13.00

Catatan: Penulisan waktu dengan angka dapat mengikuti salah satu cara (3.a atau 3.b)

32
4. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan
jangka waktu.Misalnya:
1.35.20 jam ( 1 jam, 35 detik, 20 detik)
0.20.30 jam (20 menit, 30 detik)
0.0.30 jam (30 detik)

5. Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak
berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan tempat penerbit.
Misalnya: Alwi, Hasan., Soenjono Dardjowidjojo, Hans Lapoliwa,
dan Anton Siregar. 1920. Azab dan Sengsara.Weltevreden: Balai Poestaka.

6. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau lipatannya yang
menujukkanjumlah. Misalnya:
a) Desa itu berpenduduk 24.500 orang.
b) Penduduk Jakarta lebih dari 11.000.000 orang.
c) Siswa yang lulus masuk perguruan tinggi negeri 12.000 orang.

Catatan: 1) Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau
kelipatan yang tidak menunjukkan jumlah. Misalnya:

a) Dia lahir pada tahun 1956 di Bandung.


b) Lihat halaman 2345 dan seterusnya
c) Nomor giro 123456

2) Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan
kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya. Misalnya:

a) Acara Kunjungan Menteri Pendidikan Nasional Bentuk dan Kedaulatan


(Bab 1 UUD 1945)
b) Salah Asuhan

3) Tanda titik tidak dipakai di belakang


a) nama dan alamat penerima surat. Misalnya:
-Yth. Kepala Kanto Penempatan Tenaga
Jalan Cikini 71
Jakarta

-Yth. Sdr. Moh. Hasan


Jalan Arif Rahmad 43
Palembang

b) nama dan alamat pengirim surat, Misalnya:


Adinda
Jalan Diponegoro 82
Jakarta

c) dibelakang tanggal surat. Misalnya: 21 April 2008

4) Pemisahan bilangan ribuan atau kelipatannya dan desimal dilakukan


sebagai berikut.
Indonesia Amerika
Rp200.250,75 $ 50,000.50
8.750 m 8,70 m

7. a. Tanda titik dipakai pada penulisan singkatan.


A.H. Nasution Abdul Haris Nasution
H. Hamid Haji Hamid
33
Suman Hs. Suman Hasibuan
S.Kom Sarjana Komunikasi

B. Tanda Koma (,)


1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau
pembilangan.Misalnya:
a) Saya membeli kertas,pena, dan tinta.
b) Surat biasa,surat kilat,ataupun surat kilat khusus memerlukan prangko.
c) Satu, dua,tiga,empat ,….

2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara
berikutnya yang didahului dengan kata, seperti tetapi, melainkan, sedangkan, dan
kecuali. Misalnya:
a) Saya akan membeli buku-buku puisi, tetapi kau yangmemilihnya.
b) Ini bukan buku saya, melainkan buku ayah saya.
c) Dia senang membaca cerita pendek, sedangkan adiknya
suka membaca puisi.
d) Semua mahasiswa harus hadir, kecuali yang tinggal di luar kota.

3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat
jika anak kalimat itu mendahului induk kalimat. Misalnya:
a) Kalau ada undangan,saya akan datang.
a.k. i.k
b) Karena tidak congkak,dia mempunyai banyak teman.
a.k i.k

c) Agar memiliki wawasan yang luas, kita harus banyak membaca buku.
a.k i.k
Catatan:
Tanda koma tidak dipakai jika anak kalimat mengiringi induk kalimat
Misalnya:
a) Saya akan datang kalau ada undangan.
i. k a. k

b) Dia mempunyai banyak teman karena tidak congkak.


i. k a. k

c) Kita harus banyak membaca buku agar memiliki wawasan yang luas.
i.k a.k

4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang
terdapat pada awal kalimat, seperti
… . Oleh karena itu, … . Jadi, … Dengan demikian,
… . Sehubungan dengan itu, Meskipun begitu,

Contoh kalimat
a) Anak itu rajin dan pandai. Oleh karena itu, dia memperoleh beasiswa
belajar di luar negeri.
b) Anak itu memang rajin membaca sejak kecil. Jadi, wajar kalau dia menjadi bintang
pelajar. Meskipun begitu, dia tidak pernah berlaku sombong kepada siapapun.

Catatan: Ungkapan penghubung antar kalimat, seperti oleh karena itu, jadi,

34
dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun begitu, tidak dipakai pada awal
paragraf.

5. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seru, seperti o, ya, wah, aduh,
dan kasihan, atau kata-kata yang digunakan sebagai sapaan,
yaitu:Bu, Dik, atau Paman. Misalnya:

O, begitu?
Wah, bukan main!
Hati-hati, ya,jalannya licin.
Paman, kapan pulang?
Mengapa kamu diam, Dik?
Kue ini enak, Bu.

6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian


lain dalam kalimat. Misalnya:
a) Kata Ibu, “Saya gembira sekali.”
b) “Saya gembira sekali, “kata Ibu, “karena lulus ujian.”

7. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian
lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu
berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru. Misalnya:

a) “Di mana Saudara tinggal?”tanya Pak Guru.


b) “Masuk ke kelas sekarang!” perintahnya.

8. Tanda koma dipakai. Misalnya:

a) nama dan alamat →Sdr. Abdullah, Jalan Pisang 1, Bogor

b) bagian-bagian alamat → Dekan Fakultas Komunikasi,


Universitas Budi Luhur,
Jalan Raya Ciledug, Petukangan Utara,
Jakarta Selatan
c) tempat dan tanggal → Surabaya, 10 Mei 1960
d) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
→ Tokyo, Jepang

9.Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya
dalam daftar pustaka. Misalnya:

Gunawan, Ilham. 1984. kamus Politik International. Jakarta: Restu Agung.


Halim, Amran (Ed.) 1976. Politik Bahasa Nasional. Jilid 1. Jakarta:Pusat Bahasa.
Junus, H. Mahmud. 1973. Kamus Arab-Indonesia. Jakarta: Yayasan Penyelenggara
Penerjemah/Penafsir Alquran.
Sugono, Dendy. 2009. Mahir Berbahasa Indonesia dengan Benar
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

10. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki atau catatan
akhir. Misalnya:
1
Alisjahbana, S. Takdir, Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia. Jilid 2
(Jakarta: Pustaka Rakyat, 1950), hlm. 25.
35
2
Hilman, Hadikusuma, Ensiklopedi Hukum Adat dan adat Budaya
Indonesia (Bandung: Alumni, 1977), hlm.12.
3
Perwadarminta, W.J.S. Bahasa Indonesia Untuk Karang-mengarang
(Jogjakarta: UP Indonesia, 1967), hlm.4.

11. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya
untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga. Misalnya:
B. Ratulangi, S.E. Siti Aminah, S.E.,M.M.
Ny. Khadijah, M.A. Bambang Irawan, S.H.

12. Tanda koma dipakai di depan angka desimal atau di antara rupiah dan sen
yang dinyatakan dengan angka. Misalnya:
12,5 m Rp750,00 27,3 kg Rp500,50

13.Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya


tidak membatasi. Misalnya:
a) Guru saya, Pak Ahmad, pandai sekali.
b) Di daerah kami, misalnya, masih banyak orang laki-laki yang masih sirih.
c) Semua siswa, baik laki-laki maupun perempuan, mengikuti latihan
paduan suara.

Catatan: Bandingkan dengan keterangan pewatas yang pemakainnya tidak diapit


dengan tanda koma. Misalnya:
*Semua siswa yang lulus ujian akan mendapat ijazah.

14. Tanda koma dapat dipakai – untuk menghindari salah baca/salah


pengertian — di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.
Misalnya:

Dalam pengembangan bahasa, kita dapat memanfaatkan bahasa-bahasa di


kawasan nusantara ini. Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.

Bandingkan dengan:
i. Kita dapat memanfaatkan bahasa-bahasa di kawasan nusantara
ini dalam pengembangan kosakata.
ii. Kami ucapkan terima kasih atas perhatian Saudara.

C. Tanda Titik Koma (;)


1. Tanda titik koma dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk
memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk setara.
Misalnya:
a) Hari sudah malam; anak-anak masih membaca buku-buku yang baru dibeli ayahnya.
b) Ayah mengurus tanaman di kebun; Ibu menulis nakalah di ruang
kerjanya; adik membaca di teras depan; saya sendiri asyik
memetik gitar menyanyikan puisi-puisi penyair kesayanganku.

2. Tanda titik koma digunakan untuk mengakhiri mengakhiri pernyataan perincian


dalam kalimat yang berupa frasa atau kelompok kata. Dalam hubungan itu,
sebelum perincian terakhir tidak perlu digunakan kata dan.
Misalnya: Syarat-syarat penerimaan pegawai negeri sipil di lembaga ini:
1) berkewarganegaraan Indonesia;
2) berijazah sarjana S1 sekurang-kurangnya;
3) berbadan sehat;
36
4) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3. Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan dua kalimat setara atau lebih apabila
unsur-unsur setiap bagian itu dipisahkan oleh tanda baca dan kata hubung. Misalnya:
a) Ibu membeli buku,pensil, dan tinta; baju, celana, dan kaos;
pisang, apel, dan jeruk.
b) Agenda rapat ini meliputi pemilihan ketua, sekretaris,
dan bendahara;penyusunan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan program
kerja;pendataan anggota, dokumentasi, dan aset organisasi.

D. Tanda Titik Dua (:)


1. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti
rangkaian atau pemerian.Misalnya:

a) Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.
b) Hanya ada dua pilihan bagi para pejuang kemerdekaan: hidup atau mati.

Catatan:
Tanda titik dua tidak dipakai jika rangkaian atau pemerian itu merupakan pelengkap
yang mengakhiri pernyataan. Misalnya:
a) Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.
b) Fakultas itu mempunyai Jurusan Ekonomi Umum dan Jurusan Ekonomi
Perusahaan.

2. Tanda titik dua dipakai sesudah kata ungkapan yang memerlukan pemerian.
Misalnya:
a. Ketua : Ahmad Wijaya
Sekretaris : Siti Aryani
Bendahara : Aulia Arimbi

b. Tempat : Ruang Sidang Nusantara


Pembawa Acara : Bambang S.
Hari, tanggal : Selasa, 28 Oktober 2008
Waktu : 09.00—10.30

3. Tanda titik dua dapat dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang
menunjukkan pelaku dalam percakapan. Misalnya:

Ibu : “Bawa kopor ini, Nak!”


Amir : “Baik, Bu.”
Ibu : “Jangan lupa. Letakkan baik-baik!”

4. Tanda titik dua dipakai di antara (a) jilid atau nomor dan halaman,
(b) bab dan ayat dalam kitab suci, (c) judul dan anak judul suatu karangan, serta (d)
nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan.Misalnya:
i. Horison, XLIII, No. 8/2008: 8
ii. Surah Yasin : 9
iii. Dari Pemburu ke Terapeutik: Antologi Cerpen Nusantara Pedoman Umum
Pembentukan Istilah Edisi ketiga. Jakarta: Pusat Bahasa

37
E. Tanda Hubung (-)
1. Tanda hubung menyambung suku-suku kata yang terpisah oleh pergantian baris.
Misalnya:
a) Di samping cara lama diterapkan juga ca-
ra baru ….
b) Sebagaimana kata peribahasa, tak ada gadi-
ng yang takretak.

2. Tanda hubung menyambung, awalan dengan bagian kata yang


mengikutinya atau akhiran dengan bagian kata yang mendahuluinya pada pergantian
baris.Misalnya:
a) Kini ada cara yang baru untuk meng-
ukur panas.
b) Kukuran baru ini memudahkan kita me-
ngukur kelapa.
c) Senjata ini merupakan sarana pertahan-
an yang canggih.

3. Tanda hubung digunakan untuk menyambung unsur-unsur kata ulang.


Misalnya: (a) anak-anak ; (b) berulang-ulang; (c) kemerah-merahan

4. Tanda hubung digunakan untuk menyambung bagian-bagian tanggal dan huruf


dalam kata yang dieja satu-satu.

Misalnya: (a) 8-4-2008; (b) p-a-n-i-t-i-a

5. Tanda hubung boleh dipakai untukmemperjelas


(a) hubungan bagian-bagian kata atau ungkapan
Misalnya: 1) ber-evolusi
2) dua-puluh ribuan (20 x 1.000)
3) tanggung-jawab-dan-kesetiakawanan sosial
(tanggung jawab dan kesetiakawanan sosial)

Bandingkan dengan
1) be-revolusi
2) dua-puluh-ribuan (1 x 20.000)
3) tanggung jawab dan kesetiakawanan sosial

(b) penghilangan bagian frasa atau kelompok kata.


Misalnya: Air- sungai- kecil itu terus menerus gemercik.

6. Tanda hubung dipakai untukmerangkai:


a) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital.
se-Indonesia, se-Asia Pasifik, se-Jakarta Selatan;
se-Jawa Barat, se-Sumatera Barat; se-Propinsi Riau;
se-Jawa Tengah
b) ke- dengan angka
ke-3 ; ke-11; ke-20
c) angka dengan –an,
tahun 1950-an;
Harga topi itu Rp15000,00-an

38
d) menulis singkatan jenjang akademik strata
S-1, S-2, S-3 (huruf S harus ditulis dengan huruf kapital)

e) kata atau imbuhan dengan singkatan berhuruf kapital.


sinar-X; hari-H; mem-PHK-kan; ciptaan-Nya; atas rahmat-Mu;
Bandara Sukarno-Hatta; alat pandang-dengar.

f) nama jabatan rangkap, misalnya, Menteri-Sekretaris Negara.

7. Tanda hubung dipakai untukmerangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur


bahasa asing. Misalnya: di-smash; di-mark-up; pen-tackle-an

F. Tanda Pisah (—)

1. Tanda pisah dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang
memberi penjelasan di luar bangunan utama kalimat. Misalnya :

a) Kemerdekaan itu—hak segala bangsa—harus dipertahankan


b) Keberhasilan itu—saya yakin—dapat dicapai kalau kita mau berusaha keras.

2. Tanda pisah dipakai untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan
yang lain sehingga kalimat menjadi lebih jelas. Misalnya :
a) Rangkaian temuan ini—evolusi, teori kenisbian, dan kini juga
pembelahan atom—telah mengubah konsepsi kita tentang
alam semesta.
b) Gerakan Pengutamaan Bahasa Indonesia—amanat Sumpah
Pemuda—harus terus ditingkatkan.

3. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat dengan arti ‘sampai
dengan’ atau ‘sampai ke’. Misalnya:
a) Tahun 1928—2008
b) Tanggal 5—10 April 2008
c) Jakarta—Bandung
Catatan:
1) Tanda pisah tunggal dapat digunakan untuk memisahkan keterangan
tambahan pada akhir kalimat.

Misalnya:
* Kita memerlukan alat tulis—pena, pensil, dan kertas.

Bandingkan dengan:
a) Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.
b) Hanya ada dua pilihan bagi para pejuang kemerdekaan: hidup atau mati.

2) Dalam pengetikan, tanda pisah dinyatakan dengan dua buah tanda hubung tanpa
spasi sebelum dan sesudah.

39
G. Tanda Tanya (?)
1. Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya. Misalnya:
a) Kapan dia berangkat?
b) Saudara tahu, bukan?

2. Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang
disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya. Misalnya:

(a) Dia dilahirkan pada tahun 1963 (?).


(b) Uangnya sebanyak 10 juta rupiah(?) hilang.

H. Tanda Seru (!)


Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau
perintah yang menggambarkankesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun emosi yang
kuat.
Misalnya: a) Alangkah indahnya taman laut ini!
b) Bersihkan kamar itu sekarang juga!
c) Sampai hati benar dia meninggalkan istrinya!
d) Merdeka!

I. Tanda Elipsis (…)


1. Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus.
Misalnya:
a) Kalau begitu …, marilah kita laksanakan.
b) Jika Saudara setuju dengan harga itu …, pembayarannya
akan segera kami lakukan.

2.Tanda elipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat


atau naskah ada bagian yang dihilangkan.Misalnya:
a) Sebab-sebab kemerosotan … akan diteliti lebih lanjut.
b) Pengetahuan dan pengalaman kita … masih sangat terbatas.
Catatan:
a) Tanda elipsis itu didahului dan diikuti dengan spasi.
b) Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, perlu
dipakai 4 tanda titik: 3 tanda titik untuk menandai penghilangan teks
dan 1 tanda titik untuk menandai akhir kalimat.
c) Tanda elipsis pada akhir kalimat tidakdiikuti dengan spasi. Misalnya:

*Dalam tulisan, tanda baca harus digunakan dengan cermat ….

J. Tanda Petik (‘’ “)


1. Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal
dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.
Misalnya:
a) Pasal 36 UUD 1945 menyatakan, “Bahasa negara ialah
bahasa Indonesia.”
b) Ibu berkata,”Paman berangkat besok pagi.”
c) “Saya belum siap, “kata dia,’ tunggu sebentar!”

2. Tanda petik dipakai untuk mengapit judul puisi, karangan, atau bab buku yang
dipakai dalam kalimat. Misalnya:
40
a) Sajak“Pahlawanku”terdapat pada halaman 5 buku itu.
b) Saya sedang membaca“Peningkatan Mutu Daya Ungkap
Bahasa Indonesia” dalam buku Bahasa Indonesia Menuju
Masyarakat Madani.
c) Bacalah “Penggunaan Tanda Baca” dalam Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
d) Makalah “Pembentukan Insan Cerdas Kompetitif” manarik
perhatikan peserta seminar.

3. Tanda petik dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata
yang mempunyai arti khusus. Misalnya:

(a) Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara“coba dan ralat” saja.


(b) Pakaian tradisional Jepang yang dikenal dengan nama“kimono”.

Catatan:

1) Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung.
Misalnya:
a) Kata dia, “Saya juga minta satu.”
b) Dia bertanya, “Apakah saya boleh ikut?”

2) Tanda petik penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang


tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti
khusus pada ujung kalimat atau bagian kalimat.Misalnya:

a) Bang Komar sering disebut “pahlawan”; ia sendiri tidak tahu sebabnya.


b) Karena warna kulit, dia mendapat julukan “Si Hitam”.

3) Tanda petik (“) dapat digunakan sebagai pengganti idem atau sda.
(sama dengan di atas) atau kelompok kata di atas dalam penyajian yang berbentuk
daftar. Misalnya:
zaman bukan jaman
asas “ azas
plaza “ plasa
jadwal “ jadual
bus “ bis

4) Tanda petik (") pembuka dan tanda petik penutuppada pasangan tanda petik
itu ditulis sama tinggi di sebelah atas baris.
Misalnya:
* dia mendapat julukan “Anak emas”.

K. Tanda Petik Tunggal (‘ ‘)


1. Tanda petik tunggal (‘ ‘) dipakai untuk mengapit petikan yang terdapat di dalam
petikan lain. Misalnya:
a) Tanya dia, “Kaudengar bunyi ‘kring-kring’ tadi?”
b) “Waktu kubuka pintu depan, kudengar suara petir dari langit, ‘petar…petar’, dan
badanku gemetar seketika, “ujar Rita.

2. Tanda petik tungga (‘ ‘) dipakai untuk mengapit makna kata atau ungkapan
Misalnya:
Terpandai ‘paling’ pandai
tinggi hati ‘sombong, angkuh’
retina ‘dinding mata sebelah dalam’
mengambil langkah seribu ‘lari pontang-panting’
41
3. Tanda petik tunggal (‘ ‘) dipakai untuk mengapit makna, kata atau ungkapan
bahasa daerah atau bahasa asing.
Misalnya:
Awalan ‘me’ dan awalan ‘di’ dalam bahasa Indonesia dipakai untuk kata kerja aktif
dan kata kerja pasif.

feed-back ‘balikan’
dress rehearsal ‘geladi bersih’
tadulako ‘panglima’

L. Tanda Kurung (( ) )
1.Tanda kurung( ( ) ) dipakai untuk mengapit tambahan keterangan
atau penjelasan. Misalnya:

a) Anak itu tidak memiliki KTP (kartu tanda penduduk)


b) Dia tidak membawa SIM (surat izin mengemudi)

Catatan: Dalam penulisan didahulukan bentuk lengkap setelah itu bentuk singkat.
Misalnya:
Saya sedang mengurus perpanjangan kartu tanda
penduduk (KTP). KTP itu merupakan tanda pengenal dalam
berbagai keperluan.

2. Tanda kurung (( ) ) dipakai untuk mengapit keterangan atau penjelasan


yang bukan bagian utama kalimat.
Misalnya:
a) Sajak Tranggono yang berjudul “Ubud” (nama tempat
yang terkenal di Bali) ditulis pada tahun 1962.
b) Keterangan itu (Departemen Pariwisata dan Ekonomi Kreatif)
menunjukkan arus perkembangan pasar dalam negeri.

3. Tanda kurung (( ) ) dipakai untuk mengapit huruf atau kata yang kehadirannya
di dalam teks dapat dihilangkan. Misalnya:

a) Kata cocain diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kokain(a).


b) Pejalan kaki itu berasal dari (kota) Surabaya.

4.Tanda kurung ( ( ) ) dipakai untuk mengapit angka atau huruf yang memerinci
urutan keterangan. Misalnya:
a) Faktor produksi menyangkut masalah (a) bahan baku, (b) biaya produksi,dan(c)
tenaga kerja.
b) Dia harus melengkapi berkas lamarannya dengan melampirkan
(1)akta kelahiran, (2) ijazah terakhir, dan (3) surat keterangan kesehatan.

Catatan: Tanda kurung tunggal dapat dipakai untuk mengiringi angka atau huruf
yang menyatakan perincian yang disusun ke bawah. Misalnya:

a) Kemarin kakak saya membeli 1) buku,


2) pensil, dan
3)tas sekolah

42
b) Dia senang dengan mata pelajaran
1) fisika,
2) biologi, dan
3) kimia.

M. Tanda Kurung Siku ( [ ] )

1.Tanda kurung siku ( [ ] ) dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata
sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain.
Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekuranganitu memang terdapat di dalam
naskah asli. Misalnya:

a) Sang Sapurba men[d ]enggar bunyi gemerisik.


b) Ia memberikan uang [kepada ] anaknya.
c) Ulang tahun [hari kemerdekaan] Republik Indonesia
jatuh pada hari Selasa.

2. Tanda kurung siku( [ ] ) dipakai untuk mengapitketerangan dalam kalimat


penjelas yang sudah bertanda kurung. Misalnya:

a) (Baca[lah]buku itu baik-baik!)


b) ([Kesampingkan ]saja persoalan yang tidak penting itu.)
c) (Apa[tah]gunanya gunanya bersedih hati?)

N. Tanda Garis Miring (/)

1. Tanda garis miring ( /)dipakai di dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan
penandaan masa satu tahun yang terbagi dua tahun takwin atau tahun ajaran.
Misalnya:

(a) No. /PK/2008 (b)Jalan Kramat III/10 (c) tahun ajaran 2008/2009

2. Tanda garis miring (/)dipakai sebagai pengganti kata atau, tiap, dan ataupun.
Misalnya:
a) dikirimkan lewat darat/laut
--’dikirimkan lewat darat atau lewat laut’
b) harganya Rp1.500,00/lembar’
--’ harganya Rp1.500,00 tiap lembar’
c) tindakan penipuan dan/atau penganiayaan
--’ tindakan penipuan dan penganiayaan, tindakan
penipuan, atau tindakan penganiayaan’

Catatan: Garis miring ganda ( // ) dapat digunakan untuk membatasi penggalan-


penggalan dalam kalimat untuk memudahkan pembacaan naskah.
Misalnya:

*Untuk memudahkan // dalam penanggalan Komariah // 1 bulan // dibulatkan //


menjadi 29,5 hari.

43
O. Tanda penyingkat atau Apostrof (‘)
Tanda penyingkat (‘) menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian
angka tahun. Misalnya:

Dia‘kan sudah kusuratai. (‘kan: bukan)


Malam’lah tiba. (‘lah: telah)
1 Januari ‘08 (‘08: 2008)

LATIHAN!

Perbaikilah kata-kata berikut ini.

1. tuhan yang mahaesa, mahapengasih, maha bijaksana


2. injil; weda; al-quran
3. Ia di lantik menjadi gubernur
4. Ulang tahun ke delapan
5. dia berlayar sampai ke teluk meksiko
6. Irham bertanya,”Kapan kita ujian?’
7. sejawabarat, keXXX, ke-10, 1940-an, disave
8. SIM-nya, bukumu, tas ku
9. bio kimia, manca negara, kosponsor
10. peng hancur leburan, sebarluas kan, dilipatgandakan.
11. nama Latin buah apel malus sylvestris.
12. 75 orang peserta diundang Panitia dalam seminar itu.
13. a) Prof.DR. Irwan Gani SE., MM;
b) Dr. Dani Ikhsan adalah dokter spesialis internis.
14. jeruk Bali; danau toba; Zakaria Bin Hasan
15. bertepuk tangan; garis bawah i; pertanggungan jawab
16. non-Blok; non pangan; non-Asia
17. an.; s/d; d.l.l; u.p.
18. saya pergi ke sana ke mari mencarinya.
19. tari Melayu; ukiran jepara; sarung Samarinda
20.keingris ingrisan; pengIndonesiaan
21.tarikh Masehi; hari Galungan; hari Natal
22. Saya berangkat kuliah jam 7.00.
23. Andi berolah raga selama tiga jam.
24. Mereka menghitung satu per satu.
25. Harga jeruk itu Rp25.00,00 per Kg.
26. Semi professional; pra sejarah; purnajual
27. 10 Km.; 6 Lt; 4 gr
28. izin; antre; zaman; hierarki; hakikat
29. mem PHK han; di PN kan
30. Buku “Negarakertagama” surat kabar Pembaharuan
31. Jakarta 8 october 2012
32. Hulubalang; apalagi; sukacita; saripati
33. Tulislah dengan angka Arab: X; M; V; C; D; MCMLXXXVI; XC
34. Tulislah dengan angka Romawi: 500; 1.000; 5.000; 10.000; 50.000
35. antar negara; insaf; karier; khawatir
36. Kuitansi; sub system; tuna sosial; 300 barrel

44
37. merecall ; dicopy; foto copy; diupgrade
38. Berilah tanda kurung siku-siku ([ ]): (Buku karya ilmiah itu sangat penting); Amir
harus bekerja keras untuk meraih cita-citanya.
39. Perbaikilah kata imbuhan ini: mensapu; menkarang; penfitna; mencintai;penkail;
mensatu; men-aduh.
40. Gantilah kata berikut ini dengan kata 'saling'.
berkirim-kiriman; bersindir-sindiran; berpandang-pandangan; berpapasan.

45
46

Anda mungkin juga menyukai