Anda di halaman 1dari 20

BAB V

DIKSI
(Pilihan kata)

1.1 Diksi
Diksi ialah pilihan kata. Maksudnya, kita memilih kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu.
Pilihan kata merupakan satu unsur sangat penting, baik dalam dunia karang-mengarang maupun
dalam dunia tutur setiap hari.Kamus memberikan informasi tentang pemakaian kata-kata yang
tepat, atau dengan kata lain, makna kata tidak berdasarkan pendapat sendiri. Kata yang tepat
akan membantu seseorang mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin disampaikannya, baik
lisan maupun tulisan. Disamping itu, pemilihan kata itu harus pula sesuai dengan situasi dan
tempat penggunaan kata-kata itu.

1.2 Kata Umum dan Kata Khusus

a) Kata Umum
Kata Umum disebut superordinat. Kata bunga memiliki acuan yang lebih luas daripada
mawar, ros, malati, dahlia, anggrek, dan cempaka. Mawar, ros, malati, dahlia, anggrek, dan
cempaka adalah sejenis bunga. Kata bunga yang memiliki acuan yang lebih luas disebut kata
umum.Mobil, truk, motor, beca, delman dan sebagainya, masing-masing merupakan jenis
kendaraan. Kata kendaraan disebut kata umum.

b) Kata Khusus

Kata Khusus disebut hiponim. Baik jenis bunga, seperti mawar, ros, malati, dahlia, anggrek,
dan cempaka maupun jenis kendaraan, seperti mobil, truk, motor, beca, delman yang memiliki
acuan lebihkhusus disebut kata khusus. Merek mobil, seperti honda, nissan, toyota, daihatsu, ford,
kia disebut kata khusus.

Pengacuan generik (bersifat umum) dan spesifik (bersifat khusus)

Istilah generik (1) umum; lazim; (2) berhubungan dengan kekhasan sifat yang dimiliki oleh
suatu kelompok.Kata benda (bernyawa), seperti sapi, kerbau, kuda, dan keledai adalah hewan-
hewan yang termasuk segolongan, yaitu golongan hewan mamalia. Dengan demikian, Kata hewan
mamalia bersifat umum (generik), sedangkan sapi, kerbau, kuda, dan keledai adalah kata khusus
(spesifik).

1.3 Kata Konkrit dan Kata Abstrak

a) Kata Konkrit
Kata yang acuannya semakin mudah diserap pancaindra disebut kata konkret,
seperti meja, rumah, mobil, air, hangat, wangi, cantik, suara.

b) Kata Abstrak
Jika acuan sebuah kata tidak mudah diserap pancaindra disebut kata abstrak, sepertiide,
kebahagian, perdamian, pertemuan, kehendak, gagasan, kesibukan, keinginan, angan-angan.
Kata abstrak digunakan untuk mengungkapkan gagasan yang rumit. Kata abstrak mampu
membedakan secara halus gagasan yang bersifat teknis dan khusus. Dalam suatu karangan
penggunaan kata abstrak yang berlebihan atau tidak terkontrol, karangan itu dapat menjadi
samar dan tidak cermat.

46
1.4 Kata Populer dan Kata Kajian

a) Kata Populer
Kata-kata yang dipergunakan pada berbagai kesempatan dalam komunikasi sehari-
hari dikalangan semua lapisanmasyarakat.Sebagian besar kosakata dalam semua bahasa
berupa kata-kata populer.

b) Kata Kajian
Kata-kata yang dipergunakan oleh para ilmuwan atau kelompok profesi tertentu—
dalam makalah –perbincangan khusus.

Kata Populer Kata Kajian

penduduk populasi
besar makro
isi volume
banyak tuntutan canggih
dapat dipercaya terandalkan
tahap stadium
hasil produk, prestasi, keluaran
perbedaan kelainan
cara metode
bagian unsur, komponen, suku cadang

1.5 Pembentukan Kata


Ada dua cara pembentukan kata, yaitu dari dalam dan dari luar bahasa Indonesia.
Dari dalam bahasa Indonesia terbentuk kosakata baru dengan dasar kata yang sudahada,
sedangkan dari luar terbentuk kata baru melalui serapan.

a) Dari dalam bahasa Indonesia terbentuk kata baru, misalnya

tata daya serba hari tutup


tata buku daya tahan serba putih hari libur tutup tahun

musim obat salah wajib


musim hujan obat pening salah ejaan wajib uji

b) Dari luar bahasa Indonesia terbentuk kata-kata melalui pungutan kata.

Misalnya: bank; apartemen; bazar; candak kulak;universitas; editing; konfigurasi;ambigu;


satelit; kosmopolitan

c) Kata yang berasal dari daerah: nyeri (Sunda); tunak (Melayu); gambar, gambut
(Banjar); pantau (Minangkabau); tata krama(Jawa);

d) Kata istilah yang tetap seperti aslinya karena sifat keuniversalannya


Misalnya: de facto; status quo; cum laude; ad hoc

e) Kata-kata yang sudah menjadi milik umum dapat dipakai


konon; bayu; puspa; laskar ;didaulat; lepau

f) Kata yang dibentuk dari unsur terikat, yaitu unsur yang hanya dapat digabung
dengan unsur lain, antara lain
47
1) pra- . Dalam hal ini unsur terikat pra- bermakna ‘sebelum’, dimuka’.

praanggapan (pra— + anggapan) ‘pandangan (pendapat, keyakinan), sebelumnya,


prasangka’.
prakarsa (pra— + karsa) ‘tindakan atau usaha yang mula-mula’
prakondisi (pra— + kondisi) ‘ kondisi yang dijadikan landasan’.

2) pasca- . Dalam hal ini unsur terikat pasca- bermakna ‘sesudah’.


pascadoktoral (pasca— + doktoral) ‘berhubungan dengan karya akademik
profesional sesudah mencapai gelar doktor’
pascasarjana (pasca— + sarjana) ‘berhubungan dengan tingkat pendidikan atau
pengetahuan sesudah sarjana strata 1 (S-1)’

3) purna- . Dalam hal ini unsur terikat purna-bermakna ‘penuh’.


purnajual (purna— + jual) ‘berkenaan dengan masa penjualan lebih lanjut
setelahtransaksi, termasuk pemberian garansi pascajual.
purnawaktu (purna— + waktu) ‘sepenuh waktu yang ditetapkan’.

4) tuna bermakna ‘tidak memiliki, kurang, rusak, luka’.


tunapolitik, tunalaras, tunanetra , tunarungu, tunawicara, tunawisma, tunasosial,
tunasusila.

5) Kata bilangan eka, dwi, tri, yang bermakna ‘satu’, ‘dua’, ‘tiga’.
eka→ ekasuku, ekabahasa, ekamatra; dwi → dwifungsi, dwipihak, dwiwarna.tri →
trilomba, tridarma, tritunggal.

6) adi→adikuasa; adibusana; adimarga(8) swa→ swasembada; swalayan; swakarsa.

7) manca→mancanegara; mancawarna(9) nara→ narapidana; narasumber

1.6 Kesalahan pembentukan dan pemilihan Kata

A. Penggunaan Afiks atau imbuhan(akhiran -isa dan -isasi)


Penggunaan akhiran –ir. Dalam bahasa Indonesia bakudigunakan akhiran
-asiatau –isasi.

Bentuk tidak baku Bentuk Baku

Koordinir Koordinasi
Isolir Isolasi
Publisir Publikasi
Legalisir Legalisasi
Organisir Organisasi
Manipulir Manipulasi
Proklamir Proklamasi
Inventarisir Inventarisasi
Produsir Produksi
Dramatisir Dramatisasi
Intimidir Intimidasi
Lokalisir Lokalisasi
Realisir Realisasi

48
Contoh:
1) Saya sanggup mengoordinasi kegiatan itu.
2) Sukarno-Hatta memproklamasikan negara Republik Indonesia.
3) Ijazah Saudara harus dilegalisasi dahulu oleh Dekan Fakultas
Komunikasi,Universitas Budi Luhur.
4) Alat negara tidak dibenarkan mengintimidasi rakyat.
5) Pemerintah mengadakan inventarisasitenaga asing.

B. Penggunaan Kata Kesimpulan, Keputusan, dan Pemukiman

1) Karya ilmiah harus mengandung bab pendahuluan, dan kesimpulan. (salah)


2) Karya ilmiah harus mengandung bab pendahuluan, dan simpulan. (benar)

Keputusan dan Putusan

1) Sesuai dengan keputusan pemerintah, bea masuk barang mewah


dinaikkanmenjadi 20%. (salah)
2) Sesuai dengan putusan pemerintah, bea masuk barang mewah dinaikkan
menjadi 20%. (benar)

‘keputusan’ berarti ‘segala putusan yang telah ditetapkan (sudah dipertimbangkan,


dipikirkan), sedangkan ‘putusan’ hasil memutuskan.

Pemukiman dan Permukiman


1) Paman saya sudah membeli rumah di pemukiman diperumahan Griya. (salah)
2) Paman saya sudah membeli rumah di permukiman diperumahan Griya. (benar)

Pemukiman berarti ‘proses memukimkan’, sedangkan Permukiman bermakna


‘tempat bermukim’.

1.7 Ungkapan Idiomatik


Idiomatik adalah penggunaan kedua kata yang berpasangan.

sesuai dengan sampai ke baik ....maupun....


antara .... dan....
berkenaan dengan diperuntukan bagi
tidak hanya ...., tetapi juga....
sejalan dengan menemukan kesalahan
berkaitan dengan bergantung pada bukan hanya ...., melainkan....
demikian....sehingga....
sehubungan dengan berawal dari
bertemu/berjumpa
terbuat dari sedemikian rupa ....sehingga….
dengan
apa(kah)...atau....
bertepatan dengan terdiri atas/dari
dibacakan oleh berharap akan disebabkan oleh
jangankan..., ...pun....
berbicara tentang ЖЖЖ
menjalani hukuman entah....entah
ЖЖЖ

49
Contoh kalimat

1. berharap akan

a. Bangsa Indonesia berharap akan tampilnya seorang presiden yang


mampu mengatasi berbagai kesulitan bangsa. (benar)
b. Bangsa Indonesia berharap dengan tampilnya seorang presiden yang mampu
mengatasi berbagai kesulitan bangsa. (salah)

2. bertemu dengan

a. Menteri Dalam Negeri bertemu dengan Presiden Joko Wi. (benar)


b. Menteri Dalam Negeri bertemu Presiden Joko WI. (salah)

3. sesuai dengan

a.Karyawan itu bekerja sesuai dengan aturan perusahaan. (benar)


b. Karyawan itu bekerja sesuai aturan perusahaan. (salah)

4. disebabkan oleh

a.Kekacauan sosial di berbagai tempat disebabkan oleh tidak meratanyakeadilan dan


kemakmuran. (benar)
b. Kekacauan sosialdi berbagai tempat disebabkan tidak meratanya keadilan dan
kemakmuran. (salah)

5. bukan …melainkan….

a. Peristiwa itu bukan hanyadiketahui oleh keluarganya, melainkan juga


oleh masyarakat di sekitarnya.(benar)
b. Peristiwa itu bukan diketahui oleh keluarganya saja, melainkan juga
oleh masyarakat di sekitarnya. (benar)
c. Tidakhanya membosankan, melainkanjuga menyebalkan. (salah)

6. tidak hanya ..., tetapi juga....

a. Tidak hanya membosankan, tetapi juga menyebalkan. (banar)


b. Bukan hanya rakyat kecil yang terkena dampak BBM, tetapi semua warga negara
Indonesia. (salah)

7. antara…dan….

a. Antarakota dan desa pertumbuhan ekonomi masih jauh dari harapan.(benar)


b. Antara kota dengan desa pertumbuhan ekonomi masih jauh dari harapan.(salah)

8. baik ...maupun....

a. Baik dia maupun saya sama-sama tidak mengerti. (benar)


b.Baikdia ataupun saya sama-sama tidak mengerti. (salah)

9. menjalani humannya

Ia telah menjalani humannya dengan penuh ketabahan.

10. jangankan..., ...pun....

50
a.Jangankan hanya kamu seorang, bersama-sama pun aku tidak takut. (benar)
b. Jangankan hanya kamu seorang, bersama-sama sekalipun aku tidak takut. (salah)

11. demikian....sehingga....

a. Demikian cerdiknya orang itu sehingga sulit ditebak maksudnya. (benar)


b. Demikian cerdiknya orang itu maka sulit ditebak maksudnya. (salah)

12. sedemikian rupa ...sehingga….

a. Sedemikian rupa usaha yang dilakukan sehingga membuahkan hasil. (benar)


b. Sedemikian rupa usaha yang dilakukan maka membuahkan hasil. (salah)

13. apa(kah)...atau....

a. Apa(kah) ini atau itu yang dipilih terserah kamu. (benar)


b. Apa(kah) ini maupun itu yang dipilih terserah kamu. (salah)

14. entah....entah

a. Entah baik entah jelek hasilnya yang penting mengerjakan. (benar)


b. Entah baik atau jelek hasilnya yang penting mengerjakan. (salah)

15. berawal dari

Berawal dari hobinya merangkai bunga, Hani tertarik menekuni bisnis bunga.

2. Makna

2.1 Pengertian Makna

Makna berarti maksud suatu kata atau isi pembicara atau pikiran. Mencari maknasuatu
kata, harus mencari maksud dan mengenal ciri-ciri atau karakter yang terkandung pada kata
ini.

2.2 Perubahan Makna


Sebuah kata dalam penggunaannya sering kali mengalami perubahan makna.
Perubahan makna tersebut dapat berupa perluasan, penyempitan, peninggian, perendahan,
pertukaran tanggapan, atau persamaan sifat.

2.2.1 Perluasan Makna (Generalisasi)


Perluasan makna terjadi apabila makna suatu kata labih dari makna asal.

51
Contoh:
Kata Makna Asal Makna Baru
orang yang pekerjaannya
Petani orang yang bercocok tanam
bercocok tanam berbagai jenis
tanaman padi
tanaman
arah’,’paham’, atau ‘alihan’,
Haluan seperti pada Garis Besar
bagian depan kapal atau perahu
Haluan Negara, berhaluan kiri,
berhaluan ekstrem

2.2.2 Penyempitan Makna(Spesialisasi)


Penyempitan makna terjadi apabila sebuah kata yang pada mulanya mempunyai
makna yang luas, kemudian berubah menjadi terbatas hanya pada sebuah makna.

Kata Makna Asal Makna Baru


Maknanya jadi terbatas
karena muncul
Tukang ‘ahli’ atau ‘bisa mengerjakan pembatas, seperti pada
sesuatu’ tukang kayu, tukang
tambal ban, tukang catut,
dsb.
Karangan-karangan yang
Sastra Tulisan bernilai keindahan dan
dapat menggugah
perasaan

2.2.3 Ameliorasi

Ameliorasi berasal dari bahasa Latin ‘melor’, artinya lebih baik.Ameliorasi adalah
perubahan makna kata yang nilainya lebih tinggi daripada makna asalnya.
Misalnya:
pungutan liar, menyalahgunakan wewenang, komersialisasi jabatan atau
upeti→ nilai rasanya lebih tinggi daripada sogok-menyogok.
dirumahkan→nilai rasanya lebih tinggi daripada ditahan.
diberhentikan dengan hormat→nilai rasanya lebih tinggi daripada dipecat.
wanita→ nilai rasanya lebih tinggi daripada perempuan.
lembaga pemasyarakatan→ nilai rasanya lebih tinggi daripada bui atau tahanan.
cacat mental→ nilai rasanya lebih tinggi daripada orang gila.
menyesuaikan harga→ nilai rasanya lebih tinggi daripada menaikkan harga.
dipetieskan→ nilai rasanya lebih tinggi daripada masuk kotak.

2.2.4 Peyorasi

Peyorasi berasal dari bahasa Latin ‘pejor’, artinya jelek. Peyorasi adalah
perubahan makna kata yang nilai rasanya lebih rendah dari makna asalnya. Misalnya:

Kata Makna Asal Makna Baru

Fundamentalis orang yang berpegang pada orang yang hidupnya eksklusif,


prinsip mengutamakan kekerasan
Kroni sahabat kawan dari seorang penjahat

52
2.2.5 Sinestesia

Sinestesia adalah perubahan makna yang terjadi sebagai akibat pertukaran


tanggapan dua indera yang berbeda. Misalnya:
pengalaman pahit (indera perasa, indera pengecap)
muka masam (indera penglihat, indera perasa)
suara tajam (indera pendengaran, indera perasa)
cara berbicara orang itu kasar (indera pendengaran, indera perasa)
suara penyanyi itu sangat lembut ( indera pendengaran, indera perasa)
rayuan lelaki itu sedap didengar (indera pendengaran, indera pengecap)
2.2.6 Asosiasi
Asosiasi adalah makna kata yang timbul karena persamaan sifat.

Kata Makna Asal Makna Baru


Amplop pembungkus surat Sogokan
Kursi tempat duduk Jabatan
binatang sejenis kadal yang orang yang pendiriannya tidak
Bunglon dapat bertukar warna sesuai tetap
tempatnya

2.3 Makna Kata

Makna kata adalah maksud yang terkandung di dalam suatu kata, pembicaraan, atau
pikiran.Makna kata juga berkaitan dengan hubungan antara satu lambang bahasa dengan
lambang lainnya atau hubungannya dengan suatu benda.Makna kata kata terdiri atas
beberapa jenis, yaitu makna leksikal, makna gramatikal, makna denotatif, dan makna konotatif.

2.3.1 MaknaLeksikal, yakni makna didasarkan makna kamus.


Makna ini terdapat di dalam kata-kata yang belum mengalami proses
perubahan bentuk ataupun yang belum dipakai dalam kalimat. Makna leksikal dimiliki oleh
kata bentuk dasar. Misalnya:

Rumah = bangunan untuk tempat tinggal.


Contoh: Itu rumah saya.
Buku = untuk menulis/ mencatat.
Contoh: Iwan sedang menulis/mencatat hasil penelitian.

2.3.2 Makna Gramatikal adalah makna yang dimiliki kata setelah mengalami proses
gramatikalisasi, yakni dapat berupa pengimbuhan, pengulangan, atau pemajemukan.
Misalnya: ayah saya, bepergian, kebun-kebun, simpan pinjam, ruang baca. Makna
gramatikal sangat bergantung pada struktur kalimatnya. Oleh karena itu, makna gramatikal
disebut pula makna struktural. Contoh:

i. rumah
a) berumahkan= menjadikan sesuatu sebagai rumah
Tunawisma itu tinggal di kolong jembatan dan berumahkan kardus-kardus bekas.
b) rumah adat = rumah tempat diselenggarakan upacara adat istiadat
Benda-benda bersejarah disimpan di rumah adat.

ii. makan
a) makanan= segala sesuatu yang dapat dimakan
Hindarilah makanan yang berlemak.

b) makan-makan = penjamuan; makan untuk bersenang-senang


53
Vina mengajakku untuk makan-makan di rumahnya.

iii. daun
a) dedaunan = berbagai macam daun
Dedaunan kering berserakan di halaman rumah.
b) daun-daunan = mainan sebagai daun; berbagai macam daun
Pekarangan itu dipenuhi daun-daunan.

2.3.3. Makna Denotatif dan Konotatif

a) Makna Denotatif
Makna Denotatifadalah makna asli, makna asal, atau makna yang
sebenarnya.Contoh:

1) Dia adalah wanita cantik .


2) Pemerintah keras tindakannya di perlukan untuk mengembalikan keamanan dan
ketentraman negeri yang terus saja bergolak.
3) Supaya pekerjaan itu segera selesai, kami terpaksa ikut membantu.
4) Perahu-perahu, motor bot, dan kapal bersimpang- siur di pelabuhan.

b) Makna Konotatif
Makna konotatif adalah makna kias, bukan makna sebenarnya. Makna
konotatif berbeda dari zaman ke zaman, atau sebuah kata dapat berbeda dari satu
masyarakat ke masyarakat lain, sesuai dengan pandangan hidup dan norma masyarakat
tersebut. dengan kata lain,makna konotatif tidak tetap. Misalnya, kata perempuan pada zaman
penjajahan Jepang berkonotasi negatif, tetapi kini tidak berkonotasi negatif.

1) Dia adalah wanita manis.


2) Pemerintah tangan besidi perlukan untuk mengembalikan keamanandan
ketentraman negeri yang terus saja bergolak.
3) Supaya pekerjaan itu segera selesai, kami terpaksa turun tangan.
4) Perahu-perahu, motorbot, dan kapal bersilang selisih di pelabuhan.

2.4. Makna Idiomatis

Istilah idiom berasal dari bahasa Yunani, yaitu idios yang artinya ‘sendiri, khas,
khusus’. Kadang-kadang disebut juga langgam bahasa, yang dilazimkan oleh golongan
tertentu, dialek, peribahasa, sebutan yang aneh, atau yang sukar diterjemahkan dengan tepat
ke dalam bahasa lain. Makna yang terdapat dalam idiom disebut makna idiomatis.
Misalnya:
besar hati ‘ sombong’; sampai hati ‘ tega’
jatuh hati ‘ menjadi cinta’ ; kecil hati ‘ penakut’
darah daging ‘ anak kandung’
kaleng ‘wadah yang terbuat dari kaleng’
kaki meja ‘ alat pada meja yang berfungsi seperti kaki manusia’
mulut gua ‘ alat pada gua yang bentuknya seperti mulut’

3.Sinonim

Sinonim adalah dua kata atau lebih yang pada asasnya mempunyai makna yang
sama, tetapi bentuknya berlainan. Kesamaan itu berlaku bagi kata, kelompok kata, atau
kalimat, walaupun umumnya yang dianggap sinonim hanyalah kata-kata saja. Dalam sebuah
kalimat berita atau tulisan, kata bersinonim atau kemiripan makna tidak selayaknya kedua kata
itu dihadirkan.

Kesamaan makna, tetapi beda bentuk

54
Kata mati, mangkat, wafat, meninggal.

a) Kucing sudah wafat. (salah)


b) Kucing sudah mati. (benar)

Dalam kalimat (a) dan( b) kata wafat dan kata mati tidak dapat dipertukarkan.
Kata raya, agung, besar.
Contoh:
c) Jaksa besar sudah hadir di ruang sidang. (salah)
d) Jaksa agung hadir di ruang sidang. (benar)
e) Mesjid raya, rumah besar, jaksa agung

Pasangan kata, seperti mesjid raya, rumah besar, jaksa agung tidak dapat
dipertukarkan.

Kata melihat, memandang, menatap

1) Banyak orang yang melihat kejadian itu.

Kata melihat adalah kata yang secara umum mengungkapkan perihal mengetahui
sesuatu melalui indera mata, membuka mata serta menunjukkannya keobjek tertentu, dan
juga perihal mengetahui objek itu. Kata melihat pada kalimat (1) tidak hanya digunakan untuk
menyatakan perbuatan fisik, tetapi juga tindak pikir, terutama jika objeknya abstrak.

2) Menteri Perdagangan melihat perkembangan ekspor nonmigas yang cukup


menggembirakan akhir-akhir ini.

Kata melihat pada kalimat (2) merupakan perbuatan tidak hanya dilakukan
dengan mata. Orang dapat melihat perkembangan ekspor nonmigas tidak hanya dengan
melihat kegiatan pengiriman barang ekspor di pelabuhan, misalnya, tetapi juga dengan
membaca atau mendengarkan laporan kegiatan ekspor itu.

3) Calon pembeli itu akan melihat-lihat keadaan rumah kami.

Kalimat (3) perbuatan melihat dilakukan secara sambil lalu dan santai
untuk memperoleh gambaran umum tentang keadaan rumah yang diamati.

4) Dia memandang orang asing itu dengan heran.

Kata memandang pada kalimat (4) menyatakan perbuatan memperhatikan


objek dalam waktu agak lama dan dengan arah yang tetap. Perbuatan itu melibatkan emosi
pelakunya.

5) Ia memandang ringan tugas yang diberikan kapadanya.

Kata memandang pada kalimat (5) bersinonim dengan menganggap. Pada


kalimat (5) itu, kata memandang tidak selalu dipakai untuk mengacu ke perbuatan secara
fisik, tetapi juga mengacu ke sikap.

6) Para pendaki gunung berhenti sejenak untuk menikmati pemandangan


disekitarnya.

7) Pak Ahmad termasuk orang yang terpandang di daerah ini.

55
Kata pemandangan pada kalimat (6) dan terpandang pada kalimat (7) yang
berhubungan dengan bentuk memandang umumnya mengacu ke hal yang indah atau baik.

8) Orang terpaksa menyaksikan pemandangan yang tidak sedap karena sampah


yang menumpuk di pinggir jalan itu.

Jika ada pemandangan yang tidak indah, penjelasan tentang hal itu harus
dinyatakan.

9) Ia menatap gambar yang dipamerkan itu satu per satu.

Kata menatap pada kalimat (9) menyatakan perbuatan memperhatikan objek


yang tetap dari jarak dekat. Pamakaian Kata menatap lebih menekankan pada rasa
keingintahuan atau kemelitan pada diri pelaku. (oleh pelaku, perbuatan itu dilakukan dalam
waktu yang relatif lama dan pelaku merasa perlu mendekat ke objek).

Penggabungan sinonim yang harus dihindari

Penggunaan Kemiripan Makna Yang benar

adalah ...merupakan adalah ...atau...merupakan


maju...ke depan maju... atau...ke depan
turun...ke bawah turun... atau...ke bawah
naik...ke atas naik... atau...ke atas
agar...supaya agar... atau...supaya
sejak…dari sejak… atau… dari
balik...ke belakang balik... atau...ke belakang
maka...dengan demikian maka... atau...dengan demikian
misalnya… dan lain-lain misalnya... atau...dan lain-lain
antara lain… dan seterusnya antara lain… atau… dan seterusnya

Contoh kalimat berikut ini.

10) Bahasa adalah merupakan alat komunikasi yang terpenting bagi


manusia.(salah)

seharusnya:

a) Bahasa adalah alat komunikasi yang terpenting bagi manusia.


b) Bahasa merupakan alat komunikasi yang terpenting bagi manusia.
c) Bahasa yang merupakan alat komunikasi yang terpenting bagi manusia.
d) Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya berperan sebagai sasaran.

Dalam konteks kalimat (10.a) kata adalah dapat saling menggantikan dengan
kata merupakan, kalimat 10 (b). Dalam konteks kalimat (10.c) kata merupakan dapat
didahului kata ‘yang’, sedangkan kata adalah tidak dapat diganti dengan kata merupakan,
kalimat 10 (d).

11) hanya....saja
Orang itu hanya memikirkan diri sendiri saja. (salah)

seharusnya: a) Orang itu memikirkan diri sendiri saja.


b) Orang itu hanya memikirkan diri sendiri.
c) Mereka berlibur di Bali hanya lima hari.
d) Mereka berlibur di Bali lima hari saja.

56
12) agar....supaya

Induk kalimat dan anak kalimat mengisyaratkan hubungan tujuan atau harapan.
Pemakaian kata, seperti kata menganjurkan, kata mengharapkan, mengimbau, dan memohon.

Ia memohon agar supaya anaknya diperlakukan secara adil. (salah)

seharusnya:
a) Kami mengharapkan agar Saudara dapat datang tepat waktu.
b) Pemerintah mengimbau agar masyarakat tidak membuang sampah
sembarangan.
c) Ia memohon supaya anaknya diperlakukan secara adil.

13) demi....untuk

Perancis sedang mempertimbangkan dukungan demi untuk melaksanakan zona


larangan terbang di Suriah. (salah)

seharusnya:
a) Perancis sedang mempertimbangkan dukungan untuk melaksanakan zona
larangan terbang di Suriah. (benar)
b) Untuk menghadapi badai, polisi mendirikan penghalang di beberapa lokasi
yang mengarah ke daerah-daerah rawan tanah longsor. (benar)
c) Korea Utara sangat bergantung pada Cina demi perekonomian dan
dukungan politik.. (benar)

14) naik...ke atas


15) turun...ke bawah

Silakan naik ke atas! (salah) ; Silakan turun ke bawah! (salah)


seharusnya:

a) Silakan naik! a) Silakan turun!


b) Silakan ke atas! b) Silakan ke bawah!

16) maju...ke depan


17) masuk...ke dalam

Silakan maju...ke depan! (salah); Silakan masuk ke dalam! (salah)


seharusnya:

a) Silakan maju ! a)Silakan masuk!


b) Silakan ke depan! b) Silakan ke dalam!

Penggunaan Kata seperti, misalnya, contohnya, dan umpamanya

18) seperti ... misalnya


a) Hasil pengembangan teknologi sangat bermanfat bagi kehidupan
manusia,seperti misalnya komputer, peralatan transportasi, peralatan, dan
informasi. (salah)
b) Hasil pengembangan teknologi sangat bermanfat bagi kehidupan manusia,
seperti komputer, peralatan transportasi, peralatan, dan informasi. (benar)

57
19) contohnya...seperti

a) Hasil pengembangan teknologi sangat bermanfat bagi kehidupan


manusia, contohnya seperti komputer, peralatan transportasi, peralatan,
dan informasi. (salah)
b) Hasil pengembangan teknologi sangat bermanfat bagi kehidupan manusia,
contohnya komputer, peralatan transportasi, peralatan informasi. (benar)

20) umpamanya...seperti

a) Hasil pengembangan teknologi sangat bermanfat bagi kehidupan manusia,


umpamanya seperti komputer, peralatan transportasi, peralatan, dan
informasi. (salah)
b) Hasil pengembangan teknologi sangat bermanfat bagi kehidupan manusia,
umpamanya komputer, peralatan transportasi, peralatan, dan informasi.
(benar)

4. Antonim

Antonim adalah hubungan semantik antara dua satuan ujaran yang maknanya
menyatakan kebalikan, pertentangan , atau kontras antara yang satu dengan yang lain.
Misalnya:buruk →baik; mati → hidup; guru→murid.

5. Polisemi

Polisemi adalah gejala keragaman makna yang dimiliki oleh sebuah kata.
Polisemi terbentuk karena pergeseran makna atau penafsiran yang berbeda. Kata buku →
buku tulis,buku bacaan, dsb. Kata sepatu→ sepatu kets, sepatu bot, sepatu vantofel. Kata
kepala→ kepala bagian tubuh, kepala kantor; kepala surat, kepala bagian; kata bunga→bunga
anggrek, bunga di bank, bunga bangsa. Contoh:

21) bunga
a) Di halaman rumahku banyak bunga anggrek.
b) Pinjaman uang di bank dikenakan bunga 3% per tahun.
c) Dia gugur sebagai bunga bangsa.

22) Kepala
a) Kepala surat disebut kop surat.
b) Kepala bagian administrasi adalah Bapak Irwan.

6. Homonimi

Homonimi berasal dari kata ‘homas’, berarti sejenis atau sama, dan ‘onuma’,
berarti nama. Homonimi adalah kata yang sama dalam bentuk atau ucapan tetapi berbeda
dalam arti.

23) a) Iwan bermain kelereng di halaman rumah. (pekarangan)


b) Bukalah halaman 7 dan 8. (lembaran buku)

Homonimi ini terbagi dua, yaituHomofon dan Homograf

6.1 Homofon adalah kata yang cara pelafalannya sama, tetapi penulisan dan maknanya
berbeda

58
24) bank—bang
a) Bang Oni, tinggal di samping kantor Lurah. (bang=kakak)
b) Nina menabung di bank. (bank= penyimpanan uang)

25) sangsi—sanksi
a) Kami sangsi bahwa kamu dapat menyelesaikan pekerjaan itu tepat waktu.
(sangsi= ragu)
b) Sanksi berat akan dijatuhkan pada para pelanggar peraturan.
(sanksi=hukuman)

6.2 Homograf adalah dua buah kata atau lebih yang mempunyai tulisan atau ejaan yang
sama, tetapi berbeda ucapan

BISA MEMERAH
a) racun ular a) melakukan pera
b) kesanggupan b) menjadi merah

7. Hiponimi

Hiponimi hubungan antara anggota yang lebih tinggi dengan bawah atau antara
generik dengan spesifik

BUNGA WARNA
(a)mawar , (b) anggrek, (c) tulip (a) merah, (b) hijau, (c) biru

8. Ambiguiti

Ambiguiti atau ketaksaan


Kata yang bermakna ganda atau mendua arti.

26) a. Pidato presiden terakhir


berarti,- pidatonya atau presiden yang terakhir.

b. Dosen baru datang


berarti, -dosen baru yang datang.
-dosen datangnya baru.

c. Isri raja yang muda


berarti, -istri raja atau raja yang muda.

9. Redundansi

Redundansi pemborosan dalam pemakaian kata yang walaupun dihilangkan


tidak akan berubah makna.

27) Kami turut berpartisipasi dalam pembangunan desa.

Kalimat (no.27) tidak akan berbeda makna bila dikatakan ‘Kami berpartisipasi
dalam pembangunan desa’. Kata ‘turut’ inilah yang dianggap redundans atau berlebihan.

28) Nita mengenakan baju berwarna merah.

Kalimat (no.28) tidak akan berbeda makna bila dikatakan ‘Nita berbaju merah’.
Kata mengenakan dan kata berwarna inilah yang dianggap redundans atau berlebihan dalam
menggunakan kata-kata.

10. Kata dan Makna

59
10.a.Kata adikara memiliki arti,(1).(yang) berkuasa; (2) dengan kekuasaan
(secara diktator) (3) diktator; (4) kekuasaan, kewibawaan.

10.b. Kata bertelingkah berarti,


(1) tidak bersatu hati, berselisih, bercekcok; (2) tidak dapat dipersatukan.

10.c. Kata niskala memiliki arti,


(1) tidak berwujud, tidak berbenda; (2) mujarad, abstrak.

10.d. Kata ranah berarti,


(dalam linguistik) lingkungan yang memungkinkan terjadinya
percakapan merupakan kombinasi antara partisipan, topik, dan tempat (keluarga, pendidikan,
tempat kerja, keagamaan); domain.

10. e. dan /atau


Kata penghubung dan/atau, dapat diperlakukan sebagai dan, dapat juga
diperlakukan sebagai atau. Tanda garis miring itu mengandung arti pilihan , misalnya A
dan/atau B yang berarti A dan B atau A atau B. Oleh karena itu, cara penulisan yang betul
untuk maksud pernyataan tersebut ialah dan/atau, bukan dan atau. Contoh kalimat berikut
ini.

29. Barang siapa meniru dan/atau memasulkan produk ini dapat dikenai hukuman
selama-lamanya lima tahun penjara atau denda setinggi-tingginya
Rp10.000.000,00.

Kalimat (no.29) mengandung makna (1) Barang siapa meniru dan memasulkan
produk ini dapat dikenai hukuman …atau (2) Barang siapa meniru atau memasulkan produk
ini dapat dikenai hukuman.
Ungkapan penghubung dan/atau itu sering ditulis dan atau . Cara penulisan ini
tidak dibenarkan.

Penjelasannya: (a) …. dan/atau …. (benar) (b) …. dan atau …. (salah)

10. f. Di mana

Dipakai sebagai kata penghubung yang menyatakan ‘tempat’, tetapi bukan


perangkai antara kata benda pewatasnya.

30. Dimana rapat itu diselenggarakan?


31. Kitalah yang harus menentukan di manarapat itu diselenggarakan.
32. Burung itu segera terbang ke sarang di mana ia meninggalkan anak- anaknya.
(salah)
33. Burung itu segera terbang ke sarang tempat ia meninggalkan anak- anaknya.
(benar)

Pada kalimat (no.32) Bentuk di mana merangkaikan kata benda (sarang)


dengan keterangan pewatas yang merupakan anak kalimat (ia meninggalkan anak-
anaknya), kalimat tersebut dapat diperbaiki pada kalimat (no.33).

10. g. Suatu dan sesuatu


g.1. Kata suatu diikuti langsung nomina.

34. Pada suatu masa nanti, ia akan menyadari kesalahannya.


35. Menurut sahibul hikayat, di suatu negeri antah berantah , ada seorang raja
yang tidak dapat tidur .

60
36.Pada suatu hari sang Permaisuri ingin sekali menjenguk putrinya di taman
keputren.
37. Saya melihat suatu peristiwa yang amat indah.

g.2. kata sesuatu tidak diikuti langsung nomina, tetapi hanya dapat diikuti oleh
keterangan pewatas kata ‘yang’ atau keterangan lain atau dapat digunakan pada akhir kalimat
tanpa diiringi kata apa pun. Contoh kalimat berikut ini.

38. Aku yakin bahwa di antara mereka berdua tidak mungkin terjadi sesuatu.
39 Saya melihat tanda-tanda akan terjadinya sesuatu di dalam perjalanan kita ini.
40. Jika kamu menemukan sesuatu di jalan, sedangkan sesuatuitu bukan barang
milikmu, janganlah sekali-kali engkau memungutnya.
41. Ada sesuatu yang belum saya pahami mengenai hal itu.
42. Tidak ada sesuatu yang sukar bagi mereka yang mau berusaha secara
sungguh- sungguh.

10. h. Jam dan Pukul


h.1. Kata Jam menunjukkan makna ‘ masa atau jangka waktu’.
Contoh: 43. Kami bekerja selama delapan jam sehari.
44. Jarak tempuh Jakarta-Bandung melalui jalan tol sekitar dua jam.

Selain digunakan untuk menyatakan arti ‘masa’ atau ‘jangka waktu’, kata jam
juga berarti benda penunjuk ‘waktu’ atau ‘aloji’, seperti pada kata jam dinding dan jam
tangan.

h.2. Kata“Pukul“ mengandung pengertian ‘saat’ atau ‘waktu’.


Contoh: 45. Rapat itu akan dimulai pukul 10.00.
46.Toko kami ditutup pada pukul 21.00.

10.i. Kata Yang


Kata ‘yang’ biasa dipakai untuk menerakan kata benda dengan penjelasaanya.

47. Matahari bersinar terang.


48. Matahari membuat udara bertambah panas.
49. Matahari yang bersinar terang membuat udara bertambah panas.
50. Meja yang mana kecil. (salah)
51. Meja yang kecil. (benar)
52. Pendidikan yang mana memadai. (salah)
53. Pendidikan yang memadai . (benar)

Di dalam dua pernyataan itu ada dua unsur yang sama, yakni matahari. Jika dua
pernyataan itu digabung, unsur yang sama itu dapat dihilangkan salah satu, sedangkan
keterangannya dirangkaikan dengan kata ‘yang’, contoh pada kalimat (no.49). Bentuk yang
digunakan sebagai perangkai kata benda dengan keterangan pewatasnya adalah kata
‘yang’, contoh kalimat (no.51 dan no. 53).

10.j. Yang mana/ yang

Yang mana/yang

54.. Kelompok kerja Anda yang mana?


55. Dia belum tahu baju yang mana yang akan dipakainya.

Dari contoh-contoh itu, ‘yang mana’ digunakan untuk bertanya atau membuat
pernyataan yang mengandung pilihan. Dalam kalimat (no.54) dibuat oleh orang yang
mengetahui bahwa ada beberapa kelompok kerja dan ia ingin mengetahui kelompok lawan

61
bicaranya. Pada kalimat (no.55) mengandung pengertian bahwa ada beberapa baju yang
dapat dipakai, tetapi pemakainya belum dapat menentukan pilihannya.

56. Pemerintah akan membangun sebuah jembatan yang mana jembatan itu dapat
menghubungkan kedua daerah itu. (salah)
57.Pemerintah akan membangun sebuah jembatan yang dapat menghubungkan
kedua daerah itu. (benar)

58. Peminjam akan dikenakan denda untuk buku yang mana tidak
dikembalikansetelah dua minggu pinjam. (salah)
59. Peminjam akan dikenakan denda untuk buku yang tidak dikembalikan setelah
dua minggu pinjam. (benar)

Pada kalimat (no.57) kata ‘yang’ merangkaikan dua gagasan yang di dalamnya
memuat unsur yang sama. Kalimat itu berisi dua gagasan, yakni Pemerintah akan
membangun sebuah jembatan dan jembatan itu dapat menghubungkan kedua daerah itu. Di
sini ada bentuk yang sama, yakni ‘jembatan’. Sesudah dirangkaikan dengan kata ‘yang,’ unsur
yang sama itu tidak diulang lagi.
Pada kalimat (no.58) hanya menghilangkan kata ‘mana’ dan cukup
menggunakan kata ‘yang’ kalimat (no.59). Kata ‘yang’ itu berfungsi menghubungkan kata
benda ‘buku’ dengan bagian selanjutnya.

10.k. tiap-tiap dan masing-masing

k.1. Kata tiap-tiap selalu diikuti/ diiringi kata benda (nomina) yang
diterangkan dan tidak digunakan pada diakhir kalimat.

60. Semua siswa akan mendapat buku. Tiap-tiap siswa mendapat satu buah.
61. Biaya pameran itu dibebankan kepada tiap-tiap unit pelaksana teknis.
62. Tiap-tiap ketua regu harap memakai nomor urut peserta di dada dan di
punggungnya.
63. Seusai upacara, tiap-tiap murid kembali ke kelasnya masing-masing.

k.2. Kata “masing-masing” penggunaannya selalu didahului kata benda


(nomina) yang diterangkan dan dapat digunakan pada akhir kalimat.

64. Seusai upacara, murid-murid kembali ke kelasnya masing-masing.


65. Kita harus menghormati orang tua kita masing-masing.
66. Masing-masing ketua regu harap memakai nomor urut peserta di dada dan di
punggungnya.
67. Seusai upacara, tiap-tiap murid kembali ke kelasnya masing-masing.

10.l. bahwa, agar/supaya

l.1. Kata bahwa digunakan jika induk kalimat dan anak kalimat menyatakan
penegasan. Hubungan itu diisyaratkan oleh kata-kata, seperti menyatakan, menegaskan, dan
melaporkan.

68. Pakar ekonomi mengatakan bahwa krisis moneter segera berakhir.


69.Pihak yang berwenang menegaskan bahwa perkara itu tidak akan dipetieskan.
70. Peliput berita melaporkan bahwa film itu tidak lulus sensor.

l.2. Kata agar/supayadigunakan jika induk kalimat dan anak kalimat menyatakan
hubungan tujuan atau harapan yang diisyaratkan oleh predikat yang berupa kata kerja
menganjurkan, mengharapkan, mengimbau, dan memohon.

62
71. Saya menganjurkan agar masyarakat tidak mudah terpancing isu.
72..Saya menganjurkan supaya masyarakat tidak mudah terpancing isu.

73. Kami mengharapkan agar Saudara dapat datang tepat waktu.


74. Pemerintah mengimbau agar masyarakat tidak membuang sampah
sembarangan.
75. Ia memohon supaya anaknya diperlakukan secara adil.

10.m. Kata kepada dan terhadap

m.1. Kata kepada


76. Semua orang tua tentu sayang kepada/terhadap anaknya.
77. Seluruh rakyat merasa segan kepada/terhadap pemimpin yang kharismatik.
78. Pemerintah daerah memberikan hadiah kepada (bukan terhadap) orang yang
telah berjasa.

Dalam kalimat (no. 76 dan no. 77) tersebut, kata kepada dan terhadap dapat
dipertukarkan karena maknanya mirip, yaitu menandai makna ‘arah’ atau ‘penerima’.

m.2. Kata terhadap dapat bermakna ‘sasaran’, sedangkan kepada ‘tidak’.


79. Masyarakat berhak memberikan penilaian terhadap (bukan kepada) kenerja
para wakilnya di DPR.
79.i. Masyarakat berhak memberikan penilaian mengenai (bukan kepada) kenerja
para wakilnya di DPR.

Dalam konteks kalimat (no.79) makna kata terhadap sejalan dengan makna
kata ‘mengenai’ , contoh pada kalimat (no.79.i).

10.n. Dahulu dan Dulu

80. Jika dahulu/dulu orang harus menempuh jarak Amsterdam--Jakarta dalam


beberapa hari, kini dapat ditempuh dalam 20 jam.
81. Oleh karena itu, sejak Repelita IV dahulu/dulu kita mulai mengembangkan
bidang itu.

Kata dahulu dan dulu mempunyai makna yang sama sehingga seolah-olah
keduanya dapat saling menggantikan. Kata dulu sebagai varian dari kata dahulu. Berikut ini
contoh kata dahulu dan dulu yang saling menggantikan.

Dalam hal tertentu (kalimat no. 80,dan no.81), kedua kata itu tidak dapat saling
penggantikan. Misalnya:

82. Patih Gajah Mada dan para pendahulunya telah merintis persatuan
Indonesia dengan gigih.
83. Pada bagian pendahuluan telah disebutkan bahwa ia akan meneliti
masalah itu secara tuntas.
84. Dengan mantap ia mendahului lawannya menuju garis finis.

Kata pendahulunya ,pendahuluan , mendahului pada kalimat 82, 83, dan 84


tidak dapat diganti dengan kata pendulu, penduluan, dan mendului.

KATA-KATA BAKU DALAM BAHASA INDONESIA

63
Baku Tidak Baku Arti/sinonim
Abad Abat Zaman
Analisis Analisa Penguraian
Bonafide Bonafid dapat dipercaya
Cendekiawan cendikiawan orang cerdik, orang pandai
de facto Defakto kenyataan sesungguhnya
de jure Dejure berdasarkan hukum
Esai Essei Karangan
Faedah Paedah Manfaat
Genealogi Genelogi silsilah, keturunan
Gradual Graduil berangsur-angsur
Hakikat Hakekat dasar, intisari
Izin Ijin membolehkan, mengabulkan
Jadwal Jadual daftar, lajur, tabel
Konduite Kondite Perilaku
Kualitas Kwalitas Mutu
Kuantitas Kwantitas Banyaknya
Linear Linier Bergaris

Latihan!

1. Kwantitas, kondute, prosentase, kuatir


2. Fikir, korps, nakhoda, hierarki, jadual
3. Apabila suatu reservoir masih mempunyai cadangan minyak, maka
diperlukan tenaga dorong buatan untuk memproduksi minyak lebih besar.
4. Selain menyiapkan hujan buatan, demi untuk mengatasi kekeringan,
Pemerintah akan menambah jumlah waduk atau mendungan dibeberapa titik.
5. Organisasi yang sudah berjalan harus dikoordinir dengan baik.
6. Sejak dariusia remaja ia sudah terlihat bakat melukisnya.
7. Umpamanya seperti arti kiasan kata ‘Jadi bumi langit’, artinya orang yang menjaditempat
bersandar, tempat meminta pertolongan, atau tempat meminta nasihat.
8. Pemerintah mengimbau agar supaya masyarakat selalu memelihara kebersihan
lingkungan.
9. Adalah merupakan tugas kita bersama menjaga lingkungan yang bersih.
10. Andri mengenakan jaket berwarna coklat.

11. Antara Bandung dengan Jakarta melalui jalan tol dapat ditempuh dalam waktu dua jam.
12. Artikel Harga Pangsa Pasar dimuat dalam majalah “Mutiara”
13. Pesawat Lion Air baru “take off” ‘tinggal landas’ pada pascarembang.
14.Kita seharusnya tidak hanya mentrapkanteknologi dari luar, tetapi dapat menciptakan.
15. Dalam ruang itu kita dapat menemukan barang-barang, seperti meja, buku, bangku, dan
lain-lain.
16. Sampai jumpa lagi.
64
17. Dalam mengatasi krisis moneter, kita tidak dapat mengesampingkan sektor perbankan.
18. Hasil merangkum adalah rangkuman, hasil menyimpulkan adalah kesimpulan.
19. Semua mahasiswa tingkat akhir, baik laki-laki maupun perempuan, wajib
mengikuti kuliah kerja nyata.
20. Masih banyak kendala yang dialami dalam penetrapan teknologi modern di pedesaan.

65

Anda mungkin juga menyukai