DIKSI
(Pilihan kata)
1.1 Diksi
Diksi ialah pilihan kata. Maksudnya, kita memilih kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu.
Pilihan kata merupakan satu unsur sangat penting, baik dalam dunia karang-mengarang maupun
dalam dunia tutur setiap hari.Kamus memberikan informasi tentang pemakaian kata-kata yang
tepat, atau dengan kata lain, makna kata tidak berdasarkan pendapat sendiri. Kata yang tepat
akan membantu seseorang mengungkapkan dengan tepat apa yang ingin disampaikannya, baik
lisan maupun tulisan. Disamping itu, pemilihan kata itu harus pula sesuai dengan situasi dan
tempat penggunaan kata-kata itu.
a) Kata Umum
Kata Umum disebut superordinat. Kata bunga memiliki acuan yang lebih luas daripada
mawar, ros, malati, dahlia, anggrek, dan cempaka. Mawar, ros, malati, dahlia, anggrek, dan
cempaka adalah sejenis bunga. Kata bunga yang memiliki acuan yang lebih luas disebut kata
umum.Mobil, truk, motor, beca, delman dan sebagainya, masing-masing merupakan jenis
kendaraan. Kata kendaraan disebut kata umum.
b) Kata Khusus
Kata Khusus disebut hiponim. Baik jenis bunga, seperti mawar, ros, malati, dahlia, anggrek,
dan cempaka maupun jenis kendaraan, seperti mobil, truk, motor, beca, delman yang memiliki
acuan lebihkhusus disebut kata khusus. Merek mobil, seperti honda, nissan, toyota, daihatsu, ford,
kia disebut kata khusus.
Istilah generik (1) umum; lazim; (2) berhubungan dengan kekhasan sifat yang dimiliki oleh
suatu kelompok.Kata benda (bernyawa), seperti sapi, kerbau, kuda, dan keledai adalah hewan-
hewan yang termasuk segolongan, yaitu golongan hewan mamalia. Dengan demikian, Kata hewan
mamalia bersifat umum (generik), sedangkan sapi, kerbau, kuda, dan keledai adalah kata khusus
(spesifik).
a) Kata Konkrit
Kata yang acuannya semakin mudah diserap pancaindra disebut kata konkret,
seperti meja, rumah, mobil, air, hangat, wangi, cantik, suara.
b) Kata Abstrak
Jika acuan sebuah kata tidak mudah diserap pancaindra disebut kata abstrak, sepertiide,
kebahagian, perdamian, pertemuan, kehendak, gagasan, kesibukan, keinginan, angan-angan.
Kata abstrak digunakan untuk mengungkapkan gagasan yang rumit. Kata abstrak mampu
membedakan secara halus gagasan yang bersifat teknis dan khusus. Dalam suatu karangan
penggunaan kata abstrak yang berlebihan atau tidak terkontrol, karangan itu dapat menjadi
samar dan tidak cermat.
46
1.4 Kata Populer dan Kata Kajian
a) Kata Populer
Kata-kata yang dipergunakan pada berbagai kesempatan dalam komunikasi sehari-
hari dikalangan semua lapisanmasyarakat.Sebagian besar kosakata dalam semua bahasa
berupa kata-kata populer.
b) Kata Kajian
Kata-kata yang dipergunakan oleh para ilmuwan atau kelompok profesi tertentu—
dalam makalah –perbincangan khusus.
penduduk populasi
besar makro
isi volume
banyak tuntutan canggih
dapat dipercaya terandalkan
tahap stadium
hasil produk, prestasi, keluaran
perbedaan kelainan
cara metode
bagian unsur, komponen, suku cadang
c) Kata yang berasal dari daerah: nyeri (Sunda); tunak (Melayu); gambar, gambut
(Banjar); pantau (Minangkabau); tata krama(Jawa);
f) Kata yang dibentuk dari unsur terikat, yaitu unsur yang hanya dapat digabung
dengan unsur lain, antara lain
47
1) pra- . Dalam hal ini unsur terikat pra- bermakna ‘sebelum’, dimuka’.
5) Kata bilangan eka, dwi, tri, yang bermakna ‘satu’, ‘dua’, ‘tiga’.
eka→ ekasuku, ekabahasa, ekamatra; dwi → dwifungsi, dwipihak, dwiwarna.tri →
trilomba, tridarma, tritunggal.
Koordinir Koordinasi
Isolir Isolasi
Publisir Publikasi
Legalisir Legalisasi
Organisir Organisasi
Manipulir Manipulasi
Proklamir Proklamasi
Inventarisir Inventarisasi
Produsir Produksi
Dramatisir Dramatisasi
Intimidir Intimidasi
Lokalisir Lokalisasi
Realisir Realisasi
48
Contoh:
1) Saya sanggup mengoordinasi kegiatan itu.
2) Sukarno-Hatta memproklamasikan negara Republik Indonesia.
3) Ijazah Saudara harus dilegalisasi dahulu oleh Dekan Fakultas
Komunikasi,Universitas Budi Luhur.
4) Alat negara tidak dibenarkan mengintimidasi rakyat.
5) Pemerintah mengadakan inventarisasitenaga asing.
49
Contoh kalimat
1. berharap akan
2. bertemu dengan
3. sesuai dengan
4. disebabkan oleh
5. bukan …melainkan….
7. antara…dan….
8. baik ...maupun....
9. menjalani humannya
50
a.Jangankan hanya kamu seorang, bersama-sama pun aku tidak takut. (benar)
b. Jangankan hanya kamu seorang, bersama-sama sekalipun aku tidak takut. (salah)
11. demikian....sehingga....
13. apa(kah)...atau....
14. entah....entah
Berawal dari hobinya merangkai bunga, Hani tertarik menekuni bisnis bunga.
2. Makna
Makna berarti maksud suatu kata atau isi pembicara atau pikiran. Mencari maknasuatu
kata, harus mencari maksud dan mengenal ciri-ciri atau karakter yang terkandung pada kata
ini.
51
Contoh:
Kata Makna Asal Makna Baru
orang yang pekerjaannya
Petani orang yang bercocok tanam
bercocok tanam berbagai jenis
tanaman padi
tanaman
arah’,’paham’, atau ‘alihan’,
Haluan seperti pada Garis Besar
bagian depan kapal atau perahu
Haluan Negara, berhaluan kiri,
berhaluan ekstrem
2.2.3 Ameliorasi
Ameliorasi berasal dari bahasa Latin ‘melor’, artinya lebih baik.Ameliorasi adalah
perubahan makna kata yang nilainya lebih tinggi daripada makna asalnya.
Misalnya:
pungutan liar, menyalahgunakan wewenang, komersialisasi jabatan atau
upeti→ nilai rasanya lebih tinggi daripada sogok-menyogok.
dirumahkan→nilai rasanya lebih tinggi daripada ditahan.
diberhentikan dengan hormat→nilai rasanya lebih tinggi daripada dipecat.
wanita→ nilai rasanya lebih tinggi daripada perempuan.
lembaga pemasyarakatan→ nilai rasanya lebih tinggi daripada bui atau tahanan.
cacat mental→ nilai rasanya lebih tinggi daripada orang gila.
menyesuaikan harga→ nilai rasanya lebih tinggi daripada menaikkan harga.
dipetieskan→ nilai rasanya lebih tinggi daripada masuk kotak.
2.2.4 Peyorasi
Peyorasi berasal dari bahasa Latin ‘pejor’, artinya jelek. Peyorasi adalah
perubahan makna kata yang nilai rasanya lebih rendah dari makna asalnya. Misalnya:
52
2.2.5 Sinestesia
Makna kata adalah maksud yang terkandung di dalam suatu kata, pembicaraan, atau
pikiran.Makna kata juga berkaitan dengan hubungan antara satu lambang bahasa dengan
lambang lainnya atau hubungannya dengan suatu benda.Makna kata kata terdiri atas
beberapa jenis, yaitu makna leksikal, makna gramatikal, makna denotatif, dan makna konotatif.
2.3.2 Makna Gramatikal adalah makna yang dimiliki kata setelah mengalami proses
gramatikalisasi, yakni dapat berupa pengimbuhan, pengulangan, atau pemajemukan.
Misalnya: ayah saya, bepergian, kebun-kebun, simpan pinjam, ruang baca. Makna
gramatikal sangat bergantung pada struktur kalimatnya. Oleh karena itu, makna gramatikal
disebut pula makna struktural. Contoh:
i. rumah
a) berumahkan= menjadikan sesuatu sebagai rumah
Tunawisma itu tinggal di kolong jembatan dan berumahkan kardus-kardus bekas.
b) rumah adat = rumah tempat diselenggarakan upacara adat istiadat
Benda-benda bersejarah disimpan di rumah adat.
ii. makan
a) makanan= segala sesuatu yang dapat dimakan
Hindarilah makanan yang berlemak.
iii. daun
a) dedaunan = berbagai macam daun
Dedaunan kering berserakan di halaman rumah.
b) daun-daunan = mainan sebagai daun; berbagai macam daun
Pekarangan itu dipenuhi daun-daunan.
a) Makna Denotatif
Makna Denotatifadalah makna asli, makna asal, atau makna yang
sebenarnya.Contoh:
b) Makna Konotatif
Makna konotatif adalah makna kias, bukan makna sebenarnya. Makna
konotatif berbeda dari zaman ke zaman, atau sebuah kata dapat berbeda dari satu
masyarakat ke masyarakat lain, sesuai dengan pandangan hidup dan norma masyarakat
tersebut. dengan kata lain,makna konotatif tidak tetap. Misalnya, kata perempuan pada zaman
penjajahan Jepang berkonotasi negatif, tetapi kini tidak berkonotasi negatif.
Istilah idiom berasal dari bahasa Yunani, yaitu idios yang artinya ‘sendiri, khas,
khusus’. Kadang-kadang disebut juga langgam bahasa, yang dilazimkan oleh golongan
tertentu, dialek, peribahasa, sebutan yang aneh, atau yang sukar diterjemahkan dengan tepat
ke dalam bahasa lain. Makna yang terdapat dalam idiom disebut makna idiomatis.
Misalnya:
besar hati ‘ sombong’; sampai hati ‘ tega’
jatuh hati ‘ menjadi cinta’ ; kecil hati ‘ penakut’
darah daging ‘ anak kandung’
kaleng ‘wadah yang terbuat dari kaleng’
kaki meja ‘ alat pada meja yang berfungsi seperti kaki manusia’
mulut gua ‘ alat pada gua yang bentuknya seperti mulut’
3.Sinonim
Sinonim adalah dua kata atau lebih yang pada asasnya mempunyai makna yang
sama, tetapi bentuknya berlainan. Kesamaan itu berlaku bagi kata, kelompok kata, atau
kalimat, walaupun umumnya yang dianggap sinonim hanyalah kata-kata saja. Dalam sebuah
kalimat berita atau tulisan, kata bersinonim atau kemiripan makna tidak selayaknya kedua kata
itu dihadirkan.
54
Kata mati, mangkat, wafat, meninggal.
Dalam kalimat (a) dan( b) kata wafat dan kata mati tidak dapat dipertukarkan.
Kata raya, agung, besar.
Contoh:
c) Jaksa besar sudah hadir di ruang sidang. (salah)
d) Jaksa agung hadir di ruang sidang. (benar)
e) Mesjid raya, rumah besar, jaksa agung
Pasangan kata, seperti mesjid raya, rumah besar, jaksa agung tidak dapat
dipertukarkan.
Kata melihat adalah kata yang secara umum mengungkapkan perihal mengetahui
sesuatu melalui indera mata, membuka mata serta menunjukkannya keobjek tertentu, dan
juga perihal mengetahui objek itu. Kata melihat pada kalimat (1) tidak hanya digunakan untuk
menyatakan perbuatan fisik, tetapi juga tindak pikir, terutama jika objeknya abstrak.
Kata melihat pada kalimat (2) merupakan perbuatan tidak hanya dilakukan
dengan mata. Orang dapat melihat perkembangan ekspor nonmigas tidak hanya dengan
melihat kegiatan pengiriman barang ekspor di pelabuhan, misalnya, tetapi juga dengan
membaca atau mendengarkan laporan kegiatan ekspor itu.
Kalimat (3) perbuatan melihat dilakukan secara sambil lalu dan santai
untuk memperoleh gambaran umum tentang keadaan rumah yang diamati.
55
Kata pemandangan pada kalimat (6) dan terpandang pada kalimat (7) yang
berhubungan dengan bentuk memandang umumnya mengacu ke hal yang indah atau baik.
Jika ada pemandangan yang tidak indah, penjelasan tentang hal itu harus
dinyatakan.
seharusnya:
Dalam konteks kalimat (10.a) kata adalah dapat saling menggantikan dengan
kata merupakan, kalimat 10 (b). Dalam konteks kalimat (10.c) kata merupakan dapat
didahului kata ‘yang’, sedangkan kata adalah tidak dapat diganti dengan kata merupakan,
kalimat 10 (d).
11) hanya....saja
Orang itu hanya memikirkan diri sendiri saja. (salah)
56
12) agar....supaya
Induk kalimat dan anak kalimat mengisyaratkan hubungan tujuan atau harapan.
Pemakaian kata, seperti kata menganjurkan, kata mengharapkan, mengimbau, dan memohon.
seharusnya:
a) Kami mengharapkan agar Saudara dapat datang tepat waktu.
b) Pemerintah mengimbau agar masyarakat tidak membuang sampah
sembarangan.
c) Ia memohon supaya anaknya diperlakukan secara adil.
13) demi....untuk
seharusnya:
a) Perancis sedang mempertimbangkan dukungan untuk melaksanakan zona
larangan terbang di Suriah. (benar)
b) Untuk menghadapi badai, polisi mendirikan penghalang di beberapa lokasi
yang mengarah ke daerah-daerah rawan tanah longsor. (benar)
c) Korea Utara sangat bergantung pada Cina demi perekonomian dan
dukungan politik.. (benar)
57
19) contohnya...seperti
20) umpamanya...seperti
4. Antonim
Antonim adalah hubungan semantik antara dua satuan ujaran yang maknanya
menyatakan kebalikan, pertentangan , atau kontras antara yang satu dengan yang lain.
Misalnya:buruk →baik; mati → hidup; guru→murid.
5. Polisemi
Polisemi adalah gejala keragaman makna yang dimiliki oleh sebuah kata.
Polisemi terbentuk karena pergeseran makna atau penafsiran yang berbeda. Kata buku →
buku tulis,buku bacaan, dsb. Kata sepatu→ sepatu kets, sepatu bot, sepatu vantofel. Kata
kepala→ kepala bagian tubuh, kepala kantor; kepala surat, kepala bagian; kata bunga→bunga
anggrek, bunga di bank, bunga bangsa. Contoh:
21) bunga
a) Di halaman rumahku banyak bunga anggrek.
b) Pinjaman uang di bank dikenakan bunga 3% per tahun.
c) Dia gugur sebagai bunga bangsa.
22) Kepala
a) Kepala surat disebut kop surat.
b) Kepala bagian administrasi adalah Bapak Irwan.
6. Homonimi
Homonimi berasal dari kata ‘homas’, berarti sejenis atau sama, dan ‘onuma’,
berarti nama. Homonimi adalah kata yang sama dalam bentuk atau ucapan tetapi berbeda
dalam arti.
6.1 Homofon adalah kata yang cara pelafalannya sama, tetapi penulisan dan maknanya
berbeda
58
24) bank—bang
a) Bang Oni, tinggal di samping kantor Lurah. (bang=kakak)
b) Nina menabung di bank. (bank= penyimpanan uang)
25) sangsi—sanksi
a) Kami sangsi bahwa kamu dapat menyelesaikan pekerjaan itu tepat waktu.
(sangsi= ragu)
b) Sanksi berat akan dijatuhkan pada para pelanggar peraturan.
(sanksi=hukuman)
6.2 Homograf adalah dua buah kata atau lebih yang mempunyai tulisan atau ejaan yang
sama, tetapi berbeda ucapan
BISA MEMERAH
a) racun ular a) melakukan pera
b) kesanggupan b) menjadi merah
7. Hiponimi
Hiponimi hubungan antara anggota yang lebih tinggi dengan bawah atau antara
generik dengan spesifik
BUNGA WARNA
(a)mawar , (b) anggrek, (c) tulip (a) merah, (b) hijau, (c) biru
8. Ambiguiti
9. Redundansi
Kalimat (no.27) tidak akan berbeda makna bila dikatakan ‘Kami berpartisipasi
dalam pembangunan desa’. Kata ‘turut’ inilah yang dianggap redundans atau berlebihan.
Kalimat (no.28) tidak akan berbeda makna bila dikatakan ‘Nita berbaju merah’.
Kata mengenakan dan kata berwarna inilah yang dianggap redundans atau berlebihan dalam
menggunakan kata-kata.
59
10.a.Kata adikara memiliki arti,(1).(yang) berkuasa; (2) dengan kekuasaan
(secara diktator) (3) diktator; (4) kekuasaan, kewibawaan.
29. Barang siapa meniru dan/atau memasulkan produk ini dapat dikenai hukuman
selama-lamanya lima tahun penjara atau denda setinggi-tingginya
Rp10.000.000,00.
Kalimat (no.29) mengandung makna (1) Barang siapa meniru dan memasulkan
produk ini dapat dikenai hukuman …atau (2) Barang siapa meniru atau memasulkan produk
ini dapat dikenai hukuman.
Ungkapan penghubung dan/atau itu sering ditulis dan atau . Cara penulisan ini
tidak dibenarkan.
10. f. Di mana
60
36.Pada suatu hari sang Permaisuri ingin sekali menjenguk putrinya di taman
keputren.
37. Saya melihat suatu peristiwa yang amat indah.
g.2. kata sesuatu tidak diikuti langsung nomina, tetapi hanya dapat diikuti oleh
keterangan pewatas kata ‘yang’ atau keterangan lain atau dapat digunakan pada akhir kalimat
tanpa diiringi kata apa pun. Contoh kalimat berikut ini.
38. Aku yakin bahwa di antara mereka berdua tidak mungkin terjadi sesuatu.
39 Saya melihat tanda-tanda akan terjadinya sesuatu di dalam perjalanan kita ini.
40. Jika kamu menemukan sesuatu di jalan, sedangkan sesuatuitu bukan barang
milikmu, janganlah sekali-kali engkau memungutnya.
41. Ada sesuatu yang belum saya pahami mengenai hal itu.
42. Tidak ada sesuatu yang sukar bagi mereka yang mau berusaha secara
sungguh- sungguh.
Selain digunakan untuk menyatakan arti ‘masa’ atau ‘jangka waktu’, kata jam
juga berarti benda penunjuk ‘waktu’ atau ‘aloji’, seperti pada kata jam dinding dan jam
tangan.
Di dalam dua pernyataan itu ada dua unsur yang sama, yakni matahari. Jika dua
pernyataan itu digabung, unsur yang sama itu dapat dihilangkan salah satu, sedangkan
keterangannya dirangkaikan dengan kata ‘yang’, contoh pada kalimat (no.49). Bentuk yang
digunakan sebagai perangkai kata benda dengan keterangan pewatasnya adalah kata
‘yang’, contoh kalimat (no.51 dan no. 53).
Yang mana/yang
Dari contoh-contoh itu, ‘yang mana’ digunakan untuk bertanya atau membuat
pernyataan yang mengandung pilihan. Dalam kalimat (no.54) dibuat oleh orang yang
mengetahui bahwa ada beberapa kelompok kerja dan ia ingin mengetahui kelompok lawan
61
bicaranya. Pada kalimat (no.55) mengandung pengertian bahwa ada beberapa baju yang
dapat dipakai, tetapi pemakainya belum dapat menentukan pilihannya.
56. Pemerintah akan membangun sebuah jembatan yang mana jembatan itu dapat
menghubungkan kedua daerah itu. (salah)
57.Pemerintah akan membangun sebuah jembatan yang dapat menghubungkan
kedua daerah itu. (benar)
58. Peminjam akan dikenakan denda untuk buku yang mana tidak
dikembalikansetelah dua minggu pinjam. (salah)
59. Peminjam akan dikenakan denda untuk buku yang tidak dikembalikan setelah
dua minggu pinjam. (benar)
Pada kalimat (no.57) kata ‘yang’ merangkaikan dua gagasan yang di dalamnya
memuat unsur yang sama. Kalimat itu berisi dua gagasan, yakni Pemerintah akan
membangun sebuah jembatan dan jembatan itu dapat menghubungkan kedua daerah itu. Di
sini ada bentuk yang sama, yakni ‘jembatan’. Sesudah dirangkaikan dengan kata ‘yang,’ unsur
yang sama itu tidak diulang lagi.
Pada kalimat (no.58) hanya menghilangkan kata ‘mana’ dan cukup
menggunakan kata ‘yang’ kalimat (no.59). Kata ‘yang’ itu berfungsi menghubungkan kata
benda ‘buku’ dengan bagian selanjutnya.
k.1. Kata tiap-tiap selalu diikuti/ diiringi kata benda (nomina) yang
diterangkan dan tidak digunakan pada diakhir kalimat.
60. Semua siswa akan mendapat buku. Tiap-tiap siswa mendapat satu buah.
61. Biaya pameran itu dibebankan kepada tiap-tiap unit pelaksana teknis.
62. Tiap-tiap ketua regu harap memakai nomor urut peserta di dada dan di
punggungnya.
63. Seusai upacara, tiap-tiap murid kembali ke kelasnya masing-masing.
l.1. Kata bahwa digunakan jika induk kalimat dan anak kalimat menyatakan
penegasan. Hubungan itu diisyaratkan oleh kata-kata, seperti menyatakan, menegaskan, dan
melaporkan.
l.2. Kata agar/supayadigunakan jika induk kalimat dan anak kalimat menyatakan
hubungan tujuan atau harapan yang diisyaratkan oleh predikat yang berupa kata kerja
menganjurkan, mengharapkan, mengimbau, dan memohon.
62
71. Saya menganjurkan agar masyarakat tidak mudah terpancing isu.
72..Saya menganjurkan supaya masyarakat tidak mudah terpancing isu.
Dalam kalimat (no. 76 dan no. 77) tersebut, kata kepada dan terhadap dapat
dipertukarkan karena maknanya mirip, yaitu menandai makna ‘arah’ atau ‘penerima’.
Dalam konteks kalimat (no.79) makna kata terhadap sejalan dengan makna
kata ‘mengenai’ , contoh pada kalimat (no.79.i).
Kata dahulu dan dulu mempunyai makna yang sama sehingga seolah-olah
keduanya dapat saling menggantikan. Kata dulu sebagai varian dari kata dahulu. Berikut ini
contoh kata dahulu dan dulu yang saling menggantikan.
Dalam hal tertentu (kalimat no. 80,dan no.81), kedua kata itu tidak dapat saling
penggantikan. Misalnya:
82. Patih Gajah Mada dan para pendahulunya telah merintis persatuan
Indonesia dengan gigih.
83. Pada bagian pendahuluan telah disebutkan bahwa ia akan meneliti
masalah itu secara tuntas.
84. Dengan mantap ia mendahului lawannya menuju garis finis.
63
Baku Tidak Baku Arti/sinonim
Abad Abat Zaman
Analisis Analisa Penguraian
Bonafide Bonafid dapat dipercaya
Cendekiawan cendikiawan orang cerdik, orang pandai
de facto Defakto kenyataan sesungguhnya
de jure Dejure berdasarkan hukum
Esai Essei Karangan
Faedah Paedah Manfaat
Genealogi Genelogi silsilah, keturunan
Gradual Graduil berangsur-angsur
Hakikat Hakekat dasar, intisari
Izin Ijin membolehkan, mengabulkan
Jadwal Jadual daftar, lajur, tabel
Konduite Kondite Perilaku
Kualitas Kwalitas Mutu
Kuantitas Kwantitas Banyaknya
Linear Linier Bergaris
Latihan!
11. Antara Bandung dengan Jakarta melalui jalan tol dapat ditempuh dalam waktu dua jam.
12. Artikel Harga Pangsa Pasar dimuat dalam majalah “Mutiara”
13. Pesawat Lion Air baru “take off” ‘tinggal landas’ pada pascarembang.
14.Kita seharusnya tidak hanya mentrapkanteknologi dari luar, tetapi dapat menciptakan.
15. Dalam ruang itu kita dapat menemukan barang-barang, seperti meja, buku, bangku, dan
lain-lain.
16. Sampai jumpa lagi.
64
17. Dalam mengatasi krisis moneter, kita tidak dapat mengesampingkan sektor perbankan.
18. Hasil merangkum adalah rangkuman, hasil menyimpulkan adalah kesimpulan.
19. Semua mahasiswa tingkat akhir, baik laki-laki maupun perempuan, wajib
mengikuti kuliah kerja nyata.
20. Masih banyak kendala yang dialami dalam penetrapan teknologi modern di pedesaan.
65