Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan rahmatnya-Nya penulis dapat menyelesaiakan makalah yang berjudul
‘Kehadiran Prefiks Men- dan Ber’ Meskipun banyak rintangan dan hambatan yang
kami alami dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikannya
dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui tentang Kehadiran Prefiks
Men dan Ber- pada kalimat, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai
sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu
yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.
i
Penulis
DAFTAR ISI
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Bahasa indonesia perlu dipelajari oleh semua lapisan masyrakat. Tidak hanya
pelajar dan mahasiswa saja, tetapi semua warga Indonesia wajib mempelajari bahasa
Indonesia. Bahasa Indonesia digunakan sebagai alat komunikasi dalam masyarakat
Indonesia. Seperti yang diketahui bahwa kegiatan komunikasi dimulai dari hal yang
ingin disampaikan oleh komunikator, kemudian dilanjutkan dengan mengolah
gagasan atau hal yang disampaikan komunikator sehingga hal yang disampaikan
komunikator tersebut dapat diterima oleh komunikan dengan tepat. Dengan demikian,
sebagai alat komunikasi, bahasa Indonesia harus mampu menyampaikan maksud
komunikator dengan tepat. Maksud atau amanat komunikasi ini bisa berupa
informasi tentang fakta, peristiwa, ungkapan ide, pendapat, perasaan, keinginan, dan
sebagainya. Hal-hal itu dituangkan dalam aspek kebahasaan yang berupa kata,
kalimat, paragraf (komunikasi tulis) atau paraton (komunikasi lisan), ejaan dan tanda
baca dalam bahasa tulis, serta unsur-unsur prosodi (intonasi, nada, irama, tekanan,
tempo) dalam bahasa lisan.
Bahasa Indonesia yang digunakan dalam karya tulis ilmiah adalah bahasa
baku.Sebagai bahasa baku, terdapat standar tertentu yang harus dipenuhi dalam
penggunaan ragam bahasa. Standar tersebut meliputi penggunaan tata bahasa dan
ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan. Tata bahasa Indonesia yang baku salah
satunya meliputi penggunaan kata, dan EYD yang sesuai dengan kaidah baku. Salah
satu yang termasuk dalam kaidah tersebut adalah kehadiran prefiks men- dan ber-.
Kesalahan penggunaan bahasa bisa menimbulkan interpretasi yang berbeda antara
orang yang satu dengan yang lainnya.
Oleh karena itu, melihat pentingnya penggunaan prefiks men- dan ber- dengan
tepat, maka dalam makalah ini penulis akan memaparkan tentang analisis kesalahan
kehadiran prefiks men- dan ber-.
1
c) Bagaimanakah aturan pemakaian prefiks men- dan ber- ?
d) Berapakah jumlah kesalahan penggunaan prefiks men- dan ber- pada laporan
penelitian yang dianaisis ?
e) Analisislah kesalahan penggunaan prefiks men- dan ber- pada laporan
peneitian !
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Dengan diselesaikanya makalah ini, kami dapat memberikan manfaat antara lain:
a)Dapat menulis karya ilmiah dengan menggunakan prefiks men- dan ber- yang
benar.
b) Dapat menggunakan prefiks men- dan ber- yang sesuai dengan konteks
kalimat yang ada
c)Dapat memahami penggunaan prefiks men- dan ber- untuk menulis sebuah
karya ilmiah yang baik dan benar.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.1 Pengertian Prefiks
Prefiks adalah afiks atau imbuhan yang ditempatkan di bagian muka suatu kata
dasar. Bentuk atau morfem terikat prefiks atau awalan seperti ber-,meng-,peng-,dan
per-.
Bahasa Indonesia banyak menggunakan prefiks untuk menurunkan sebuah kata.
Dalam studi bahasa Semitik, sebuah prefiks disebut dengan “preformatif”, karena
prefiks dapat mengubah bentuk kata yang dibubuhinya.
a. Prefiks di-
Berfungsi membentuk kata kerja, dan menyatakan makna pasif.
Contoh: diambil, diketik,ditulis, dijemput, dikelola
b. Prefiks me-
Berfungsi membentuk kata kerja atau verba. Prefiks ini mengandung arti
struktural. Prefiks ini mengandung beberapa arti:
1. melakukan tindakan seperti tersebut dalam kata dasar’.
4
c. Prefiks Ber-
Berfungsi membentuk kata kerja (biasanya dari kata benda, kata sifat, dan
kata kerja sendiri) Prefiks ini mengandung arti :
d. Prefiks Pe-
Berfungsi membentuk kata benda dan kata kerja, kata sifat, dan kata benda
sendiri. Prefiks ini mendukung makna gramatikal:
e. Prefiks Per-
Berfungsi membentuk kata kerja imperatif. Mengandung arti:
5
f. Prefiks Ter-
Berfungsi membentuk kata kerja (pasif) atau kata sifat. Arti yang dimiliki
antara lain ialah :
g. Prefiks Ke-
Berfungsi membentuk kata bilangan tingkat dan kata bilangan kumpulan,
kata benda, dan kata kerja. Sebagai pembentuk kata benda, prefiks ke- bermakna
gramatikal ‘yang di … i’, atau ‘yang di … kan’, seperti pada
kata kekasih dan ketua.
Kata awalan "me-" sebagai fungsi kata kerja aktif dan dapat diubah
menjadi kata kerja pasif dengan awalan di-.
1. Kata awal /l/, /m/, /n/, /r/, /w/, /y/ tetap. Contoh:
6
yakin -> meyakin[i]
2. Kata awal /a/, /e/, /g/, /h/, /i/, /k/, /o/, /u/ diubah menjadi meng-. Contoh:
3. Untuk kata awal /b/, /f/, /p/, /v/ maka diubah menjadi mem-. Contoh:
Pengecualian:
4. Untuk kata awal /c/, /d/, /j/, /t*/ maka diubah menjadi men-. Contoh:
7
5. Untuk kata awal /s/ maka kata awal luluh dan diubah menjadi meny-.
Contoh:
6. Untuk kata yang bersuku kata satu diubah menjadi menge. Contoh:
7. Dilebur jika huruf kedua kata dasar adalah huruf vokal. Contoh:
8. Tidak dilebur jika huruf kedua kata dasar adalah huruf konsonan. Contoh:
2. Kata awal /r/ atau suku awal kata mengandung gugus -er- diubah menjadi be-.
Contoh:
rumput -> berumput
8
racun -> beracun
kerja -> bekerja
ternak -> beternak
2.4 Jumlah kesalahan penggunaan prefiks men- dan ber- pada laporan
penelitian yang dianalisis.
2.5 Analisis kesalahan penggunaan prefiks men- dan ber- pada laporan
penelitian yang dianalisis.
9
a.Pada kata “bersihkan” (tubuh membutuhkan dua hari untuk bersihkan lilin yang
melapisi mie). Menurut teori, untuk kata awal /b/, /f/, /p/, /v/ maka diubah
menjadi mem-.
a1. Tubuh membutuhkan dua hari untuk bersihkan lilin yang melapisi mie.
(nonbaku)
a2. Tubuh membutuhkan dua hari untuk membersihkan lilin yang melapisi
mie. (baku)
b. Pada kata “tahu”. (untuk tahu akibat yang diakibatkan oleh mie instant yang
memiliki kandungan lilin serta stirena waktu dikonsumsi oleh manusia).
Menurut Teori, Untuk kata yang bersuku kata satu diubah menjadi menge.
b1. untuk tahu akibat yang diakibatkan oleh mie instant yang memiliki
kandungan lilin serta stirena waktu dikonsumsi oleh manusia ( nonbaku)
b2. untuk mengetahui akibat yang diakibatkan oleh mie instant yang
memiliki kandungan lilin serta stirena waktu dikonsumsi oleh manusia
(baku)
d. Pada kata “hindari”. (Susunan minyak ini dapat hindari mie lengket satu
sama lain). Menurut teori, kata awal /a/, /e/, /g/, /h/, /i/, /k/, /o/, /u/ diubah
menjadi meng-.
d1. Susunan minyak ini dapat hindari mie lengket satu sama lain (nonbaku)
d1. Susunan minyak ini dapat menghindari mie lengket satu sama lain (baku)
e.Pada kata “konsumsi”. Tetapi korea selatan konsumsi mie instan terbanyak per
kapita. Menurut teori, kata awal /a/, /e/, /g/, /h/, /i/, /k/, /o/, /u/ diubah
menjadi meng-.
e1. Tetapi korea selatan konsumsi mie instan terbanyak per kapita (nonbaku)
10
e1. Tetapi korea selatan mengkonsumsi mie instan terbanyak per kapita
(baku)
f. Pada kata “bersihkan”. tubuh membutuhkan dua hari untuk bersihkan lilin yang
melapisi mie. Menurut teori, untuk kata awal /b/, /f/, /p/, /v/ maka diubah
menjadi mem-
a1. Tubuh membutuhkan dua hari untuk bersihkan lilin yang melapisi mie.
(nonbaku)
a2. Tubuh membutuhkan dua hari untuk membersihkan lilin yang melapisi
mie. (baku)
g. Pada kata “hindari”. (Susunan minyak ini dapat hindari mie lengket satu
sama lain). Menurut teori, kata awal /a/, /e/, /g/, /h/, /i/, /k/, /o/, /u/ diubah
menjadi meng-.
g1. Susunan minyak ini dapat hindari mie lengket satu sama lain (nonbaku)
g2.. Susunan minyak ini dapat menghindari mie lengket satu sama lain
(baku)
h. Pada kata “hindari”. (Susunan minyak ini dapat hindari mie lengket satu
sama lain). Menurut teori, kata awal /a/, /e/, /g/, /h/, /i/, /k/, /o/, /u/ diubah
menjadi meng-.
h1. Susunan minyak ini dapat hindari mie lengket satu sama lain (nonbaku)
h2.. Susunan minyak ini dapat menghindari mie lengket satu sama lain
(baku)
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil analisi yang kami lakukan dapat kami simpulkan bahwa kesalahan
penggunaan prefiks men- dan ber- dapat mempengaruhi suatu kalimat sehingga
menjadi tidak baku. Penggunaan prefiks men- dan ber- perlu diperhatikan dalam
penulisan karya tulis atau karya ilmiah. Masing-masing prefiks (men- dan ber-)
memiliki aturan, sehingga kita harus cermat dalam menggunakan prefiks sesuai
dengan aturan yang telah di tetapkan. Penggunaan prefiks men- dan ber- sangat
dibutuhkan dalam penulisan karya tulis ilmiah agar sebuah karya tulis ilmiah tersebut
dapat tersusun dengan baik dan mudah dipahami. Dari berbagai macam kesimpulan,
maka penggunaan prefiks men- dan ber- perlu untuk dipahami dan dipelajari lebih
detail agar penggunaan prefiks men- dan ber- pada karya ilmiah yang kita buat
menjadi benar dan mudah dipahami oleh orang-orang yang akan membaca karya tulis
kita.
3.2 Saran
Dari tugas makalah tersebut, banyak hal yang dapat kita pelajari. Seperti halnya
yang sudah kami harapkan dan sampaikan pada kata pengantar tugas makalah ini,
12
yaitu semoga dengan terselesaikannya makalah ini dapat menambah wawasan kita
dan pemahaman kita mengenai penggunaan prefiks men- dan ber- yang baik dan
benar sesuai dengan aturan yang telah di tetapkan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.teksdrama.com/2013/03/contoh-laporan-penelitian.html
https://ellispudjawaty.wordpress.com/2013/11/01/prefiks-infiks-sufiks-konfiks/
https://id.wikipedia.org/wiki/Awalan_dalam_bahasa_Indonesia
13