Anda di halaman 1dari 21

Nouns Concept in Teks of Career in Banking

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas

Mata Kuliah : Bahasa Inggris Ekonomi

Dosen Pengampu : M. Zainal Arifin, M.Hum.

Disusun Oleh:

RISA AMANDA (2114110266)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKARAYA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

JURUSAN EKONOMI ISLAM

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH

TAHUN 1444 H/ 2022 M


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakaatuh

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Subhanahu Waata’ala,


Karena dengan rahmat dan karunia- Nya kami masih diberikan kesempatan untuk
menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa sholawat serta salam semoga senantiasa
tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam
beserta keluarga, sahabat dan seluruh pengikutnya.

Ungkapan rasa terimakasih juga penulis haturkan kepada dosen pengajar


khususnya Bapak M. Zainal Arifin, M.Hum, selaku dosen pengampu mata kuliah
Bahasa Inggris Ekonomi yang telah membimbing dan selalu memberikan arahan
sehingga dapat terselesaikannya makalah ini yang berjudul “.Nouns Concept in
Teks of Career in Banking”

Makalah ini disusun dengan segala kemampuan dan semaksimal mungkin.


Namun, tim penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
terdapat ada kekurangan. Oleh sebab itu, kami mengharapkan segala bentuk saran
serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak

Dengan tersusunya makalah ini diharapkan pula dapat memberikan


manfaat bagi pembaca serta memberi wawasan dan menjadi motivasi untuk terus
belajar dan menambah ilmu pengetahuan.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Palangka Raya, 25 Februari 2023

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................ 2
D. Manfaat Penulisan ...................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3
A. Pengertian Noun ......................................................................................... 3
B. Jenis-jenis Noun ......................................................................................... 3
1. Common Noun and Proper Noun............................................................ 3
2. Countable and Uncountable Noun, plus Mixed Noun ............................. 4
3. Abstract and Concrete Noun ................................................................... 4
4. Singular dan Plural Noun, serta Collective Noun .................................... 4
5. Compound Noun and Noun Phrase ......................................................... 5
6. Possessive Noun..................................................................................... 5
C. Fungsi Noun ............................................................................................... 5
1. Noun sebagai Subject ............................................................................. 5
2. Noun sebagai Object .............................................................................. 5
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 16
A. Kesimpulan............................................................................................... 16
B. Saran ........................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam mempelajari Bahasa Inggris, ada banyak hal yang harus


diketahui terlebih dahulu, salah satunya adalah bagian-bagian perkataan
yang diucapkan atau dalam bahasa inggris disebut Parts of Speech. Makalah
ini akan membahas tentang noun (kata benda) yang menjadi bidang kajian
bahasa inggris, tidak lain karena melalui itu seseorang dapat menyampaikan
maksudnya dengan jelas. Satuan bahasa yang sudah kita kenal sebelum
sampai pada tatanan kalimat adalah noun (kata benda). Bentuk itu adalah
pembelajaran dasar atau struktur dasar yang harus kita pelajari supaya lebih
memahami tata caraberbahasa inggris dengan baik dan lancar. Dan juga
dengan question and answer yang artinya tanya dan jawab atau mengajukan
pertanyaan kepada orang lain, bahkan itu juga sangat penting dalam
menggunakan bahasa inggris sehari-hari.

Kebanyakan orang berpikir bahwa noun hanya berfungsi sebagai


object. Padahal tidak, noun juga bisa berfungsi sebagai subject. Dalam suatu
kalimat, noun sebagai subject berada di depan verb. Noun sebagai subject
bisa didampingi dengan determiners (a, an, the), namun bisa juga tidak.
Tergantung subject yang digunakan. Sehingga noun (kata benda) sering
digunakan, akan tetapi masih ada beberapa jenis noun yang belum di ketahui
sehingga dengan adanya masalah tersebut maka perlunya makalah ini
dibuat.

B. Rumusan Masalah

a) Apa pengertian noun ?


b) Apa saja jenis-jenis noun ?
c) Bagiamana fungsi noun ?

1
2

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini untuk mengetahui
nouns, baik bentuk, arti serta aplikasinya diharapkan dapat menjadi salah
satu modal dalam mempelajari Bahasa inggris secara baik dan benar.
Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan sehingga menambah ilmu yang
telah ada sehingga dapat dikembangkan menjadi sebuah makalah

D. Manfaat Penulisan

Adapun manfaat yang diperoleh dari pembuatan makalah ini adalah


untuk menambah wawasan dan keilmuan pada mata kuliah Bahasa Inggris
Ekonomi yang berhubungan dengan materi dari makalah ini yaitu
pemahaman mengenai nouns, Bagaimana penggunaan, pembentukan serta
pemakaian nouns, serta apa saja contoh-contoh kalimat nouns.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Noun

Dalam Bahasa Inggris, noun adalah bagian dari part of speech yang
cukup penting untuk dipelajari. Sebab, noun sendiri digunakan untuk menamai
semua benda dan juga konsep yang ada di dunia ini, baik itu hal-hal yang fisik
ataupun hal-hal abstrak. Selain itu, noun juga bisa diartikan sebagai kata yang
dipakai untuk menamai dan menyebut orang, benda, tempat, dan juga ide.
Dengan kata lain, kata yang satu ini merujuk pada benda fisik dan konsep
abstrak. Nouns bisa diartikan dipermisalkan dengan kata-kata seperti yang ada
di bawah ini.

a. Benda fisik: pool, house, glass, floor, cup, table


b. Konsep abstrak: idea, time, age, difficulty, opinion

Dari contoh yang sudah disebutkan di atas bisa kita simpulkan bahwa nouns tak
hanya merujuk pada benda fisik, tapi juga konsep abstrak yang ada di dunia ini.

B. Jenis-jenis Noun
1. Common Noun and Proper Noun
Common noun adalah nama atau item yang masih bersifat umum
dari suatu kelompok atau kategori. Karena sifatnya tersebut, type of
noun yang satu ini tidak dapat ditulis menggunakan huruf
kapital, kecuali jika dituangkan pada awal kalimat atau dicantumkan
dalam sebuah judul.

Proper noun adalah nama spesifik dari orang, benda,


tempat, etc. Saat menggunakan proper noun, biasanya kita harus
menggunakan huruf kapital pada kata benda yang ditulis.

3
4

2. Countable and Uncountable Noun, plus Mixed Noun


Countable noun adalah noun atau kata benda yang bisa dihitung
atau dikuantitaskan meskipun kemungkinan jumlahnya sangat banyak.
Ciri dari countable noun adalah:

1) Dapat didahului oleh hitungan angka one, two, three, dan seterusnya.
2) Bisa diawali dengan a (untuk noun berawalan huruf konsonan), atau
an (berlaku bila noun-nya berawalan huruf vokal).
3) Bentuk plural (jamak) noun akhiran -s dan -es.
4) Tak jarang diawali juga dengan the, some, any, a few, few, dan
many.
uncountable noun adalah nomina yang bersifat tidak
memungkinkan untuk dihitung. Jadi meskipun jumlahnya banyak, noun
jenis ini akan selalu dianggap singular alias nggak memiliki bentuk
plural layaknya countable noun. Nomina ini biasanya diawali dengan
some, any, a little, dan much.

3. Abstract and Concrete Noun


Abstract noun adalah kata benda yang tidak dapat diamati oleh
panca indera. Jadi, noun ini bersifat abstrak atau hanya berkonsep
“kebendaan”. Umumnya, ciri noun abstract diakhiri dengan ace, age,
ance, ancy, ion, sion, tion, dom, hood, ice, ism, ment, ness, ship, ity, ty.
concrete noun adalah kata benda yang dapat diamati oleh panca
indera (bisa dilihat, disentuh, dirasakan, dicium aromanya, dan
didengar). Jadi, noun ini merujuk pada benda-benda dengan sifat yang
konkret.

4. Singular dan Plural Noun, serta Collective Noun


Singular noun adalah kata benda yang jumlahnya hanya satu.
Singular noun bisa disebut juga sebagai kata benda tunggal yang biasa
diawali dengan article “a, an, dan the”. Contohnya seperti a dog, an owl,
a pen.
5

Plural noun adalah kata benda yang jumlahnya lebih dari satu, tetapi
dapat dihitung.
Collective noun adalah sebuah kata benda kolektif adalah noun yang
menunjukkan kumpulan/gabungan orang , tempat, atau benda. Selain
singular, collective noun pun dapat dibuat versi jamak atau plural-nya.

5. Compound Noun and Noun Phrase


Compound noun adalah kata benda yang terbuat dari dua noun atau
lebih. Saat dua atau lebih noun digabungkan, maka akan terbentuk
sebuah makna yang lebih jauh atau bahkan sangat berbeda dibandingkan
dengan berdiri sendiri. Compound noun example adalah boyfriend, post
office, etc.
Noun phrase adalah sebuah frasa yang terdiri dari gabungan antara
kata benda (noun), kata ganti benda (pronoun), atau number. Frasa ini
digunakan untuk sebuah noun yang dianggap belum terlalu jelas untuk
digambarkan sebagai sebuah kata benda.

6. Possessive Noun
Possessive noun adalah kata benda yang digunakan untuk
menyatakan sebuah kepemilikan. Kepemilikan tersebut bisa berupa
orang, benda, sebuah tempat, dan lain sebagainya.

C. Fungsi Noun
1. Noun sebagai Subject
Setiap kalimat utuh (complete sentence) pasti memiliki subject, dan
sebagian besar subject merupakan merupakan noun. Subject ini tentu saja
bisa dalam bentuk nama orang, nama tempat, hingga benda yang
melakukan suatu aksi (verb).

2. Noun sebagai Object


Noun juga bisa menjadi sebuah object dalam suatu kalimat. Object
ini bisa jadi merupakan sebuah direct object atau indirect object. Direct
6

object adalah noun yang menerima aksi dari subject, sedangkan indirect
object adalah adalah noun yang menerima direct object.
Digital Banking

Technological developments are increasingly rapidly directing


banks to further improve their services by establishing digital banking. This
is intended so that banks can maximize service to customers and improve
the quality of their operations, so that it is hoped that banks can develop
their digital banking. Entering the digital era, the banking industry is
increasingly aggressively developing digital banking technology (digital
banking). This is done to attract the interest of new potential customers,
especially the millennial generation or modern people (tech savvy). Digital
transformation is a change in the way work is handled by using information
technology to gain efficiency and effectiveness. This change has both
positive and negative impacts for each individual and company. In a
business with digital transformation, making it easy for customers to carry
out activities, not all have to interact directly, but online transactions can
be done anywhere and anytime.

This era of the digital economy can become a new opportunity as


well as a serious threat to the banking industry, which is turning to digital
banking to retain existing customers and attract new customers from the
millennial generation. Financial technology can provide commerce that
accepts low-cost debit and credit card payments and build banking
infrastructure to boost people's purchasing power. One type of digital
economy that is developing quite rapidly in Indonesia is financial
technology in the form of e-business. E-business is not only limited to buying
and selling activities such as e-commerce, but also serving and
collaborating with other business partners. People are increasingly
accustomed to using credit cards and ATM cards for various transactional
purposes along with the ease of transactions and the ease of obtaining
payment instruments using cards. E-money has also experienced very rapid
7

growth since its introduction in 2008 in terms of the number of instruments


in circulation, the number of transactions, the value of transactions, and the
number of readers.

Each bank strives to offer digital products that are innovative and
technologically advanced than competitors' products. Creating open
innovation that is easily understood by various cultures and with an
innovation process that allows input from various sources in the field of
financial technology. with so many of these innovations will damage the
income of traditional banks if they do not innovate. The digital industry
makes activities more efficient so it cannot avoid the various economies in
which this market grows well because it is facilitated by digital technology
that allows information traffic to spread faster and wider.

Changes towards digital financial and banking technology show


that currently technology is able to provide financial services that are easily
accessible at any time. Starting from payment systems and money transfer
services, savings and loans, to services without being physically present at
a bank office or insurance office. In addition, financial services in digital
banking have also developed, such as internet banking, mobile banking,
SMS banking, e-money, phone-banking, visual credit cards, EDC, etc. This
is what is captured as a potential and opportunity by the bank, to increase
the interest of prospective customers to become customers at the bank, to
provide the services that customers want so that they are loyal to the bank.
It looks like this, all have been started by several banks. However, before
discussing it, let's look at the impact that will occur on conventional banking
transactions, which are labor-intensive industries. Billionaires aren't the
only ones who want to bank whenever or wherever they want, regardless of
branch location or hours of work.

Customers of all generations, income groups and countries can


make an online transaction one day, and another day, the same transaction
through their mobile phone or ATM or they can start a transaction on one
8

of these channels then continue on another channel and complete it on a


different channel. Multichannel provides flexibility to switch between
channels, but does not continue transactions between several channels. So,
it's a tremendous challenge for financial institutions, which are often
involved in different types of banking such as retail, financial, corporate,
and others. The most effective way to understand and take an organization
from traditional banking to digital banking is the Omni-Channel approach.
Omni-channel is a multichannel approach to customer service where all
channels are integrated, keeping the customer at the center of the
integration.

As customers continue to change their channel usage patterns,


banks and credit companies need to focus on providing a seamless customer
experience across multiple touchpoints. More than an axiom, Omni-channel
Banking is the prospect of taking higher profits by gaining insights from
customer channels, behavior and preferences. Today's customers are more
sophisticated and tech-savvy, and to meet their specific needs, each
customer needs a unique experience from banking. They want the company
to understand their unspoken needs as well as their preferences. So do not
be surprised if these customers also expect the same response and service
from banking institutions. From researching new services, opening
accounts, checking balances, executing transactions, loans, credit, wealth
management, customer support, providing an Omni-channel experience has
been the key to success in this competitive market.

In the current multichannel model, customers are routed to the least


expensive channel resulting in not only dissatisfaction, but also channel
hopping. The whole process is inefficient, expensive and inconsistent. Omni-
channel is not a replacement for multichannel, but enrichment. Omni-
channel support is essential to ensure that the customer experience is put
together, aggregated and supports the customer at the right time, in the
right place in the right way. It has to suit their mobile and digital lifestyle.
9

Staying close to today's banking revolution requires a deep understanding


of customer needs, wants and demands. It also requires the right mix of IT
infrastructure and innovative new technologies to ensure that one stays
ahead of the current market space to push the top, as well as the bottom line
up.

Along with the rapid development of information technology and


changes in behavior, customer needs also continue to increase, thereby
encouraging banks to be able to meet their customer needs. Currently,
banks are starting to improve their services so that customers can obtain a
variety of banking services independently (self service) without having to go
to a bank office. Independent banking services include registration,
transactions (cash, transfers, payments) and various other services, up to
closing accounts, which are also known as digital banking services. For
companies engaged in banking services, satisfying their customers is a key
issue that cannot be ignored, where customer satisfaction is a strategic
aspect in winning competition and maintaining the company's image in the
wider community, so that quality service for customers is important.

Bank Digital

Perkembangan teknologi yang semakin pesat mengarahkan


perbankan untuk lebih meningkatkan layanan dengan membentuk
perbankan digital. Hal ini bertujuan agar bank dapat memaksimalkan
pelayanan kepada nasabah dan meningkatkan mutu operasionalnya,
sehingga diharapkan bank dapat mengembangkan perbankan digitalnya.
Memasuki era digital, industri perbankan semakin gencar melakukan
pengembangan teknologi perbankan digital (digital banking). Hal ini
dilakukan untuk menarik minat calon nasabah baru, terutama generasi
milenial atau kalangan modern (tech savvy). Transformasi digital adalah
sebuah perubahan cara penanganan sebuah pekerjaan dengan menggunakan
teknologi informasi untuk mendapatkan efisiensi dan efektifitas. Perubahan
10

ini membawa dampak positif maupun negative bagi setiap individu maupun
perusahaan. Dalam bisnis dengan transformasi digital, memberikan
kemudahan para pelanggan untuk melakukan aktivitas, tidak semua harus
berinteraksi langsung, namun secara online transaksi dapat dilakukan
dimana saja dan kapan saja.

Era ekonomi digital ini bisa menjadi peluang baru sekaligus


ancaman serius bagi industri perbankan yang beralih ke perbankan digital
untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada serta menarik pelanggan
baru yang berasal dari generasi milenial. Teknologi keuangan dapat
menghadirkan perdagangan yang menerima pembayaran debit dan kartu
kredit berbiaya rendah dan membangun infrastruktur perbankan dalam
mendorong daya beli masyarakat. Salah satu jenis ekonomi digital yang
berkembang cukup pesat di Indonesia adalah teknologi keuangan dalam
bentuk e-bisnis. E-bisnis tidak hanya terbatas pada aktivitas jual beli saja
seperti e-commerce, tetapi juga melayani dan berkalaborasi dengan mitra
bisnis lainnya. Masyarakat semakin terbiasa menggunakan kartu kredit dan
kartu ATM untuk berbagai kepentingan transaksional bersama dengan
kemudahan transaksi dan kemudahan mendapatkan instrument pembayaran
menggunakan kartu. E-money juga mengalami pertumbuhan yang sangat
pesat sejak diperkenalkan pada tahun 2008 dalam hal jumlah instrument
yang beredar, jumlah transaksi, nilai transaksi, dan jumlah mesin pembaca.

Setiap bank berusaha untuk menawarkan produk digital yang


inovatif dan berteknologi maju daripada produk pesaing. Menciptakan
inovasi terbuka yang mudah dipahami oleh berbagai budaya serta dengan
proses inovasi yang memungkinkan input dari berbagai sumber dibidang
teknologi keuangan . dengan banyaknya inovasi-inovasi ini akan merusak
pendapatan bank tradisional jika mereka tidak melakukan inovasi. Industry
digital membuat kegiatan lebih efisien sehingga tidak dapat menghindari
berbagai ekonomi dimana pasar ini tumbuh dengan baik karena difasilitasi
11

oleh teknologi digital yang memungkinkan lalu lintas informasi untuk


menyebar lebih cepat dan luas.

Perubahan menuju teknologi keuangan dan perbankan digital


menunjukkan bahwa saat ini teknologi mampu memberikan layanan
keuangan yang mudah diakses kapanpun. Mulai dari sistem pembayaran
dan layanan transfer uang, tabungan dan pinjaman, hingga layanan tnapa
secara fisik harus hadir dikantor bank ataupun dikantor asuransi. Selain itu,
telah berkembang pula layanan keuangan dalam perbankan digital seperti
internet banking, mobile banking, SMS banking, e-money, phone-banking,
kartu kredit visual, EDC dll. Hal inilah yang ditangkap sebagai potensi dan
kesempatan oleh bank, untuk meningkatkan minat calon nasabah menjadi
nasabah di bank, memberikan layanan yang nasabah inginkan sehingga
loyal terhadap bank. Sepertinya ini, semua sudah dimulai oleh beberapa
bank. Akan tetapi sebelum membahasnya, mari lihat dampak yang kan
terjadi terhadap transaksi perbankan secara konvesional yang merupakan
industri padat karya. Miliarder bukan satu-satunya yang ingin melakukan
bank kapan pun atau di mana pun mereka mau, terlepas dari lokasi cabang
atau jam kerja.

Pelanggan dari semua generasi, kelompok pendapatan, dan negara


dapat melakukan transaksi online suatu hari, dan hari lain, transaksi yang
sama melalui ponsel atau ATM atau mereka dapat memulai transaksi di
salah satu saluran ini kemudian melanjutkan di saluran lain dan
menyelesaikannya di saluran yang berbeda. Multichannel memberikan
keleluasaan untuk berpindah antar channel, tetapi tidak melanjutkan
transaksi di antara beberapa channel. Jadi, ini merupakan tantangan yang
luar biasa bagi lembaga keuangan, yang sering terlibat dalam berbagai jenis
perbankan seperti ritel, keuangan, korporasi, dan lain-lain. Cara paling
efektif untuk memahami dan membawa organisasi dari perbankan
tradisional ke perbankan digital adalah pendekatan Omni-Channel. Omni-
12

channel adalah pendekatan multichannel untuk layanan pelanggan di mana


semua saluran terintegrasi, menjaga pelanggan di pusat integrasi.

Karena pelanggan terus mengubah pola penggunaan saluran mereka,


bank dan perusahaan kredit perlu fokus untuk memberikan pengalaman
pelanggan yang mulus di berbagai titik kontak. Lebih dari sekadar aksioma,
Perbankan Omni-channel adalah prospek untuk mengambil keuntungan
lebih tinggi dengan mendapatkan wawasan dari saluran, perilaku, dan
preferensi pelanggan. Pelanggan saat ini lebih canggih dan melek teknologi,
dan untuk memenuhi kebutuhan spesifik mereka, setiap pelanggan
membutuhkan pengalaman unik dari perbankan. Mereka ingin perusahaan
memahami kebutuhan mereka yang tidak disebutkan serta kesukaan
mereka. Maka tidak heran jika para nasabah ini juga mengharapkan respon
dan layanan yang sama dari lembaga perbankan. Dari meneliti layanan baru,
membuka rekening, memeriksa saldo, melakukan transaksi, pinjaman,
kredit, manajemen kekayaan, dukungan pelanggan, memberikan
pengalaman Omni-channel telah menjadi kunci sukses di pasar yang
kompetitif ini.

Dalam model multisaluran saat ini, pelanggan diarahkan ke saluran


yang paling murah yang mendasari tidak hanya ketidakpuasan, tetapi juga
saluran melompat. Seluruh proses tidak efisien, mahal dan tidak konsisten.
Omni-channel bukan pengganti multichannel, tapi pengayaan. Dukungan
Omni-channel sangat diperlukan untuk memastikan bahwa pengalaman
pelanggan disatukan, digabungkan dan mendukung pelanggan pada waktu
yang tepat, di tempat yang tepat dengan cara yang benar. Itu harus sesuai
dengan gaya hidup seluler dan digital mereka. Tetap erat dalam revolusi
perbankan saat ini memerlukan pemahaman mendalam tentang kebutuhan,
keinginan, dan permintaan nasabah. Ini juga membutuhkan perpaduan yang
tepat antara infrastruktur TI dan teknologi baru yang inovatif untuk
memastikan bahwa seseorang tetap terdepan dalam ruang pasar saat ini
untuk mendorong atas, serta garis bawah ke atas.
13

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang begitu


cepat dan perubahan perilaku, kebutuhan nasabah juga terus meningkat
sehingga mendorong perbankan untuk dapat memenuhi kebutuhan
nasabahnya. Saat ini, perbankan mulai meningkatkan layanannya agar
nasabah dapat memperoleh berbagai layanan perbankan secara mandiri (self
service) tanpa harus mendatangi kantor bank. Layanan perbankan secara
mandiri antara lain melakukan registrasi, transaksi (tunai, transfer,
pembayaran) dan berbagai layanan lainnya, hingga penutupan rekening
yang dikenal juga dengan istilah layanan perbankan digital (digital
banking). Bagi perusahaan yang bergerak dibidang jasa perbankan,
memuaskan nasabahnya adalah sebuah hal pokok yang tidak boleh
diabaikan, dimana kepuasan nasabah merupakan aspek strategis dalam
memenangkan persaingan dan mempertahankan citra perusahaan di
masyarakat luas, sehingga pelayanan yang bermutu bagi nasabah
merupakan hal yang penting.

Question

1. Apakah yang menjadi keunggulan dari produk bank digital bila


dibandingkan dengan bank secara konvensional?
2. Mengapa semua bank harus melakukan transformasi digital?
3. Jelaskan risiko apa saja yang mungkin terjadi kepada bank digital di
masa depan?
4. Bagaimana bank digital melaksanakan perannya?
5. Adakah dampak negatif dari perbankan digital?
6. Apa yang diharapkan nasabah di era teknologi digital saat ini terhadap
produk jasa perbankan?
7. Hal apa saja yang menjadi mempengaruhi kesuksesan penerapan
transformasi digital jelaskan?
8. Layanan apa saja yang diberikan oleh digital banking?
9. Darimana bank digital mendapatkan keuntungan?
14

10. Jelaskan apa manfaat internet banking dalam kegiatan perbankan?

Answer
1. Keuntungan menggunakan bank digital yaitu, kamu bisa melakukan
semua layanan keuangan melalui cara online. Kamu tidak perlu repot
lagi untuk mendatangi kantor cabang salah satu bank. Hal tersebut akan
membuat kamu menjadi lebih hemat waktu, bukan? Karena, semua
layanan dapat dilakukan melalui aplikasi handphone.
2. Pertama, meluasnya aksesibilitas perbankan. Kedua, meningkatkan
daya saing perbankan Indonesia. Perbankan digital akan mampu
meningkatkan kemudahan akses perbankan bagi masyarakat, serta
meningkatkan efisiensi perbankan sehingga akan mendorong
peningkatan aktivitas perekonomian.
3. Menurut catatan OJK, ada beberapa tantangan bagi upaya transformasi
digital perbankan ke depan, mulai dari perlindungan data pribadi dan
risiko kebocoran data, risiko serangan siber, literasi keuangan digital
yang masih rendah, hingga infrastruktur teknologi informasi yang
belum merata di Indonesia.
4. Fungsi utama dari bank digital adalah memberikan layanan perbankan
kepada nasabah melalui jaringan internet, seperti pembukaan rekening,
transfer dana, pembayaran tagihan, dan lain-lain.
5. Kemudahan transaksi bank digital bisa merugikan kita karena
berpotensi membuat kita semakin boros. Kini, belanja pun tidak perlu
jauh-jauh mengunjungi ATM. Cukup lewat ponsel, semua transaksi
bisa dilakukan dengan mudah. Tidak bisa dimungkiri, kita pun secara
tidak sadar akan jadi semakin boros saat belanja.
6. Penyediaan layanan perbankan digital diharapkan dapat memperluas
sekaligus mempermudah inklusi keuangan dan akses masyarakat
terhadap layanan keuangan sehingga dapat dilakukan tanpa mengenal
Batasan waktu dan tempat.
15

7. Beberapa faktor yang mempengaruhi penerapan transformasi digital di


perusahaan, adalah inovasi teknologi, permintaan dan perilaku
konsumen, serta faktor eksternal perusahaan.
8. Phone Banking, Sms Banking, dan Mobile Banking.
9. keuntungan bank digital paling besar didapatkan dari pendapatan
bunga.
10. Manfaat yang paling utama adalah kita sebagai tidak perlu keluar rumah
pergi ke bank atau ATM untuk bertransaksi, kecuali tarik tunai. Dengan
menggunakan jaringan internet, nasabah dapat melakukan berbagai
transaksinya. Dengan demikian, nasabah diuntungkan dalam hal waktu
dan biaya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pemaparan materi diatas dalam konsep noun adalah bagian dari
part of speech yang cukup penting untuk dipelajari. Sebab, noun sendiri
digunakan untuk menamai semua benda dan juga konsep yang ada di dunia
ini, baik itu hal-hal yang fisik ataupun hal-hal abstrak. Selain itu, noun juga
bisa diartikan sebagai kata yang dipakai untuk menamai dan menyebut
orang, benda, tempat, dan juga ide. Dengan kata lain, kata yang satu ini
merujuk pada benda fisik dan konsep abstrak.
Untuk itu, pemahaman yang dalam akan perkembangan teknologi
memang tak dapat dibendung perkembangannya, dimana perkembangannya
tersebut berbanding lurus dengan keinginan manusia sendiri untuk
mendapatkan kemudahan di setiap aktivitasnya. Salah satunya aktivitas
keuangan, yang kesehariannya bersinggungan langsung dengan layanan
perbankan. Era digital banking 4.0 menjadi peluang bagi perbankan di tanah
air untuk lebih berinovasi memberikan layanan kepada nasabah. Inovasi
tersebut dibutuhkan. Untuk menyikapi persaingan seiring pesatnya
pertumbuhan financial technology (fintech), namun disisi lain era digital
banking 4.0 juga menghadirkan sejumlah tantangan, oleh karena itu
perbankan dituntut untuk lebih adaptif terhadap perkembangan era digital
banking 4.0.
Pengguna jasa cenderung lebih memilih penyedia jasa keuangan
yang menghadirkan kecepatan dan kenyamanan. Dengan adanya
penyediaan layanan perbankan digital diharapkan dapat memperluas
sekaligus mempermudah akses masyarakat terhadap layanan keuangan.
Penggunaannya dapat dimaksimalkan tanpa mengenal Batasan waktu dan
tempat. Selain itu, tantangan di dunia digital juga semakin berkembang dna
tidak terbendung kemajuannya di tahun-tahun mendatang. Hal ini karena
bank tidak hanya bersaing dengan bank lainnya, melainkan dengan
perusahaan teknologi keuangan lainnya yang menawarkan keamanan dan

16
17

kenyamanan bagi para penggunanya. Untuk itu masyarakat perlu diedukasi


tentang layanan perbankan digital dan sebagai masyarakat yang paham akan
teknologi tidak perlu menghindar dari kemajuan teknologi, tetapi pastikan
bahwa kita juga tidak menjadi korban kemajuan teknologi.

B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang dikemukakan diatas, ada sedikit saran
yang perlu disampaikan kepada semua pihak agar lebih memahami tentang
pengertian noun itu sendiri, serta memahami tentang “Nouns Concept in
Teks of Career in Banking”.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.pijarbelajar.id/blog/noun-kata-benda-definisi-fungsi-jenis-
dan-contoh-kalimatnya. Di akses pada 25 Februari 2023, 15.20.

https://www.english-academy.id/blog/noun-kata-benda-bahasa-inggris -
:~:text=Kalau%20mengutip%20dari%20Grammarly%2C%20noun,pelengkap%20
subjek%20atau%20pelengkap%20objek. Di akses pada 25 Februari 2023, 19.22

18

Anda mungkin juga menyukai